Nama : Dwiki Ramadiyan
Laporan Dedicated
Router
No exep :
Kelas : 3 TKJA Pemateri : Pa Rudi &
Bu Netty
No Absen : 07 Diagnosa WAN
1.TUJUAN
Dapat mengetahui fungsi dari dedicated router Mampu mengenali dedicated router tersebut
Mengetahui perbedaan dari core layer, distribution layer dan access layer Megetahui fungsi dan cara kerja dari masing-masing layer
Mengetahui spesifikasi perangkat pada setiap layer
2.Pendahuluan
Dedicated Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.
Router bisa berupa dedicated router ataupun pc router.Sedangkan dedicated router sendiri memiliki pengertian sebuah router buatan vendor yang memiliki bentuk dan fungsi sebagai sebuah router.Pengguna tidak dapat mengubah setelan default (dasar) dari vendor , melainkan hanya bisa menambahkan konfigurasi untuk memfungsikan router tersebut.
Hirarki Network
Desain jaringan hirarkis membagi jaringan menjadi beberapa lapisan. Yang menyerupai bentuk pohon. Setiap lapisan menyediakan fungsi-fungsi tertentu yang mendefinisikan perannya dalam jaringan secara keseluruhan. Dengan memisahkan berbagai fungsi-fungsi yang ada di jaringan, maka jaringan menjadi desain modular, yang memfasilitasi skalabilitas dan performa. Topologi hirarki terdiri dari tiga layer yaitu : access, distribution, dan core.
1. Access Layer
Antarmuka layer access dengan perangkat akhir, seperti PC, printer, dan IP telepon, untuk menyediakan akses ke semua jaringan. Layer ini dapat menghubungkan router, switch, bridge, hubs, dan jalur akses nirkabel. Tujuan utama dari layer access adalah untuk menyediakan sarana untuk menghubungkan perangkat ke jaringan dan mengendalikan perangkat yang diijinkan untuk berkomunikasi pada jaringan.
Pada layer ini menyediakan aksess jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource yang paling
dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access list dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat dilakukannya routing statis.
2. Distribution Layer
Layer distribusi teragregasi data yang diterima dari layer access aktif sebelum dikirim ke core layer untuk routing ke tujuan akhir. Layer distribusi mengontrol arus lalu lintas jaringan dengan pengawasan dan perencanaan broadcast domain yang dilakukan oleh fungsi routing antara virtual LANs (VLANs) ditetapkan pada access layer. VLANs memungkinkan untuk mengelompokkan lalu lintas pada switch ke subnetworks yang terpisah.
Pada layer ini sering disebut juga workgroup layer, merupaan titik komunikasi antara access layer dan core layer. Fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses WAN, dan menentukan akses core layer jika diperlukan. Menentukan path tercepat/terbaik dan mengirim request ke core layer. Core layer kemudian dengan cepat mengirim request tersebut ke service yang sesuai.
3. Core Layer
Core Layer desain hirarkis adalah backbone kecepatan tinggi dari internetwork. Core Layer ini penting untuk interconnectivity antara perangkat layer distribusi, sehingga sangat penting untuk core yang ketersediaan dan redudansi. Area core juga dapat melakukan koneksi ke Internet. Aggregasi core lalu lintas dari semua lapisan distribusi perangkat, sehingga harus mampu meneruskan sejumlah data yang besar dengan cepat.
layer ini bertanggung jawab untu mengirim traffic secara cepat dan andal. Tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin (dipengaruhi oleh kecepatan dan latency).
3.Alat & Bahan
PC Os Windows
Software Packet Tracert Software pengolah kata Software Pengedit gambar
4.Langkah Kerja
1. Cari persamaan serta perbedaan router pada core,distribution, dan access layer 2. Buat table spesifikasi router yang akan digunakan
3. Buat topologi yang tersusun dari router yang tercantum dalam spesifikasi dengan menggunakan packet tracer .Seperti gambar di bawah ini :
4. Konfigurasi ip pada pc 6 , pc 3 ,dan printer seperti gambar di bawah ini :
Table konfigurasi rip pada masing-masing router NO ROUTER KONFIGURASI 1 Router16 Network 170.1.0.0 Network 20.0.0.0 2 Router6 Network 20.0.0.0 Network 70.0.0.0 3 Router2 Network 10.0.0.0 Network 70.0.0.0 4 Router4 Network 70.0.0.0 Network 100.0.0.0 5 Router15 Network 100.0.0.0 Network 172.16.0.0 6 Router0 Network 7.0.0.0 Network 10.0.0.0 Network 202.192.7.0 7 Router3 Network 10.0.0.0 Network 50.0.0.0 8 Router5 Network 50.0.0.0 Network 120.0.0.0 9 Router14 Network 120.0.0.0 Network 192.16.16.0 7. Uji coba apakah jaringan berjalan dengan semestinya :
5.Hasil Kerja
No Persamaan Perbedaan 1 Sama-sama berfungsi
untuk meforward paket data
Berdasarkan tujuan
Pada Core Layer: berperan sebagai highsoed backbone dan
internetwork sehingga memerlukan bandwith yang besar agar cepat dalam memforward data dan men-switch traffic secepat mungkin.tidak diperkenankan adanya filtering dan policy Karena akan menghambat konektivitas (transfer data).
Pada Distribution Layer: mengontrol dan menerima forward
data dari access layer menuju ke core layer.dan yang harus dilakukan layer ini ialah filtering dan network policy (access control list)
Pada Access Layer : menyediakan sarana dalam
menghubungkan devices ke dalam jaringan dan mengontrol device manakah yang diperbolehkan untuk berkomukiasi dalam jaringan
2 Model network yang digunakan untuk
membangun komunikasi data
Berdasarkan penghubung
Pada Core Layer: sebagai perangkat utama menuju ke
internet
Pada Distribution Layer: sebagai penghubung antara core
layer dan access layer
Pada Access Layer: sebagai penghubung pertama dengan
user/client 3 Penyenderhana model
internetwork yang baik dan dapat di andalkan
Berdasarkan fungsi
Pada Core Layer: menyediakan transportasi menuju jaringan
yang lebih luas
Pada Distribution Layer: menyediakan konetifitas yang
dibutuhkan access layer
Pada Access Layer: memberikan akses kepada user/client
untuk menuju jaringan lebih luas
4 Berdasarkan routing
Pada Core Layer: protocol routing dengan waktu
konvergensi yang rendah.
Pada Distribution Layer: routing antar VLAN Pada Access Layer: routing statis
5 Berdasarkan bandwidth
Pada Core Layer: dikarenakan kebutuhan akan data access
yang sangat cepat dan kesalahan yang minimal,maka perangkat core layer harus memilki bandwidth yang sangat besar , bahkan mencapai Tbps
Pada Distribution Layer:Akses di layer ini pun harus
besar , walaupun tidak sebesar core layer , ratusan Mbps diperlukan.Bahkan mencapai
Gbps.
Pada Access Layer: karena yang diutamakan disini
adalah koneksi terhadap user , tentu tidak diperlukan bandwidth yang tidak begitu besar . Sebenarnya bandwidth tidak begitu menjadi patokan utama , karena bisa saja itu
bergantung pada kebutuhan suatu
jaringan.alangkah lebih baiknya menggunakan bandwidth sesuai dengan apa yang dibutuhkan
6 Berdasarkan media (wire)
Core Layer : Dibutuhkan media yang mampu melakukan
transfer data kecepatan tinggi semisal fiber optic, 10 gigabit Ethernet,Gigabit Ethernet , dll
Distribution Layer: Gigabit Ethernet dirasa cukup ,
walaupun masih bisa menggunakan fast Ethernet ataupun Ethernet,dll
Access Layer : cukup menggunakan fast Ethernet ataupun
Ethernet , tapi bukan masalah jika menggunakan media yang lainnya.Terkadang wireless cukup menjadi andalan pada layer ini
2. Tabel spesifikasi router
Pada dasarnya pengkategorian perangkat yang dapat digunakan pada masing-masing layer bisa bersifat relatif tergantung pengimplimentasian.Semisal jika dalam network kampus cisco catalyst 6500 digunakan sebagai perangkat core layer , di dalam jaringan enterprise ataupun branch bisa saja digunakan dalam lingkungan distribution layer.Kembali lagi bergantung kepada kebutuhan masing-masing network.
No Dedicated router
Layer Spesifikasi Alasan
1 Cisco 7609 Router
Core layer High performance, with up to 720 Gbps in a single chassis, or 40 Gbps capacity per slot
A choice of form factors purpose-built for high availability
Cisco I-Flex design: A portfolio of shared port
Memilki kapasitas dan kecepatan transfer yang sangat cepat(throughput mencapai 720Gbps).Mendukung MPLS
adapters (SPAs) and SPA interface processors (SIPs) that controls voice, video, and data experiences Scalable and extensible
suite of hardware and software capabilities to enable intelligent Carrier Ethernet services
Integrated Video Call Admission Control with innovative visual quality of experience for both
broadcast and video on demand (VoD)
Intelligent Services Gateway, providing scalable subscriber and application awareness with multidimensional identity capabilities and policy controls
Integrated Session Border Control with quality of experience in both Session Initiated Protocol (SIP) and non-SIP applications 2 Cisco 7200
Router
Core Layer WAN edge: Award-winning quality of service (QoS) feature performance Broadband aggregation: Up to 16,000 PPP sessions per chassis Multiprotocol Label Switching (MPLS): Leading choice for provider-edge deployment
IP Security (IPsec) VPN: Scalable to 5000 tunnels per chassis
High-end customer
premises equipment (CPE)
Memiliki kecepatan transfer yang tinggi , mendukung
MPLS,memiliki multi channel T1/E1 dan T1/E1, memilki fleksibilitas media yang baik
IP-to-IP gateway support: Provides a network-to-network interface point for signaling interworking (H.323, SIP), media
interworking, address and port translations (privacy and topology hiding), billing and CDR normalization, and bandwidth management (QoS marking using TOS) Voice, video, and data
integration: TDM-enabled VXR chassis and voice port adapters
Modular design: 3RU footprint with broad range of flexible, modular
interfaces (from DS0 to OC-3)
Flexibility: Support for Fast Ethernet, Gigabit
Ethernet, Packet over SONET and more
3 Cisco 7201 Router
Core Layer Provides up to twice the performance compared to the Cisco 7301—up to two million packets per second (mpps) in Cisco Express Forwarding (CEF)
Offers four built-in Gigabit Ethernet (GE) ports
Provides one dedicated 10/100-Mbps copper Ethernet port for management
Provides one USB port for general storage and security token storage Provides a single Cisco
Memilki kecepatan transfer yang sangat cepat , Gigabit Ethernet , dan Ethernet kecepatan tinggipu didukung
7000 Series port adapter slot
Offers front-to-back airflow and single-sided management 4 Cisco 2800 Router Distribution Layer Built-in security Cisco Configuration Professional (CCP) for simplified management A modular platform with a
broad range of interface options
Up to 2 10/100/1000 Mbps built-in routed ports Up to 64 10/100 Mbps
switch ports with optional Power over Ethernet (PoE), for providing DC power to network devices such as IP phones
Up to 1500 VPN tunnels Cisco CallManager Express
(CME) call-processing support for up to 96 Cisco IP phone users
Cisco Survivable Remote Site Telephony
(SRST) support for up to 96 Cisco IP phone users, allowing the router to provide call-processing functionality to keep voice service in operation should the connection to Cisco CME be lost
Support for wireless LAN standards 802.11a/b/g Support for a Small
Form-Factor Pluggable (SFP) port for Gigabit Ethernet (except 2801)
Memiliki keamanan yang baik ,kecepatan yang tinggi
.mendukung PoE dan juga mendukung VPN tunnel yang banyak
Built-in redundant power supply connector (except 2801)
5 Cisco ASR 1000 Distribution Layer
Offer Stratum-3 clock circuitry, BITS input and output (BITS output available on ASR1000 RP2 only)
Offer memory scalability up to 4 GB DRAM on the ASR1000-RP1 and 16GB DRAM on the ASR1000-RP2
Offer field-replaceable and hot-swappable capabilities to help ensure minimal service disruption
Offer buil t-in eUSB memory support (1GB on ASR1000-RP1; 8 GB on the built-in RP1 on the Cisco ASR 1002 Router (partitioned: 1 GB for bootflash; 7 GB for mass storage)
Provide USB port for 1-GB Compact Flash memory support
Provide a hard disk drive (HDD) for code storage, boot, configuration, logs, and so on
Provide optional redundant-processor support and dual Cisco IOS Software support for singl e route-processor solutions for the industry’s most compact, fully redundant, high- availabi lity solution, improving network resiliency, management, and costs
Menggunakan modular QoS CLI (MQC) policies pada VLAN atau
tunnel.Memiliki firewall yang baik , dan transfer data yang cepat
Run with the modular Cisco IOS XE Software for the Cisco ASR 1000 Series Integrate full range of
industry-leading Cisco IOS 6 Cisco 4000
Router
Distribution Layer
The Cisco 4000 Series, which includes the 4000-M, the 4500-M, and the 4700, offers solutions to the tremendous increases in network size, complexity, and bandwidth needs.
The Cisco 4000 Series defines the standard for modular access routers, offering a broader set of connectivity features and a more powerful internetworking software set than any other modular router system in the market. The
modularity of the 4000 Series offers connectivity choices
migration paths that protect legacy system investments as network needs evolve.
Memilki keamanan dan transfer data yang cepat.serta dikdikung port yang cukup
7 Cisco 2000 series
Access Layer
Rugged industrial design and substation compliance with IEC-61850-3 and IEEE 1613 for utility substation environments
Integrated security to help utilities address
compliance with critical infrastructure protection mandates
High availability design for optimum network up time and redundancy
Network and device management tools for deployments, upgrades, and remote monitoring Advanced quality of
service (QoS) capabilities
Merupakan router yang mampu
meneruskan data dan bertindak sebagai penghubung terhadap user
to support mission-critical substation
communications such as SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
Comprehensive network security features based on open standards
8 Cisco 1900 Router
Access Layer
Services On-Demand: The Cisco 1900 Series
Integrated Services Routers reduce total cost of ownership by
decoupling the delivery of software from hardware on optional service modules. In addition, you receive a Universal IOS image capable of enabling all of Cisco's rich IOS features and allowing you to quickly deploy new services.
Investment Protection: The Cisco 1900 Series reduces deployment costs and increases flexibility. The platform also offers investment protection with support for a majority of existing WICs and HWICs.
Energy Efficiency: The Cisco 1900 Series
architecture incorporates higher-efficiency power supplies with intelligent power management. High Performance: The
Cisco 1900 Series offers significant performance
Merupakan router yang mampu
meneruskan data dan bertindak sebagai penghubung terhadap user
improvements over previous-generation ISRs. 9 Cisco 2900 Router Access Layer
Services On-Demand: The Cisco 2900 Series
Integrated Services Routers reduce initial capitaloutlays by
decoupling the delivery of software from hardware on optional servi ce modules. In addition, you receive a Universal IOS image capable of enabling all of Cisco's rich IOS features and allowing you to quickly deploy new services.
Investment Protection: The Cisco 2900 Series reduces deployment costs and increases flexibility. The platform also offers investment protection with support for many existing ISR modules. Energy Efficiency: The
Cisco 2900 architecture incorporates higher-efficiency power supplies with intelligent power management, with full Cisco EnergyWise support in the future.
High Performance: The Cisco 2900 Series offers significant performance improvements over previous-generation ISRs
Merupakan router yang mampu
meneruskan data dan bertindak sebagai penghubung terhadap user
3. lihat table routing dengan perintah #show ip route
6. ping dan tracert pc 6 ke core layer
8. ping dan tracert pc6 ke pc3
6.Kesimpulan
Dengan melakukan praktek ini , dapat menunjang untuk lebih memahami apa itu dedicated router serta pengklasifikasiannya dalam hirarki network.Sehingga dalam pengimplementasian penggunaan dedicated router bisa lebih mengefisiensikan energi , perangkat , dan biaya karena sesuai dengan kebutuhan