• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PERCEPATAN PENGELOLAAN DATA PETERNAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PERCEPATAN PENGELOLAAN DATA PETERNAKAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI

http://ditjennak.pertanian.go.id

SISTEM PERCEPATAN

PENGELOLAAN DATA PETERNAKAN

Disampaikan Pada Acara

Forum Komunikasi Statistik dan Sistem Informasi Pertanian Tahun 2016 Solo, 7 April 2016

(2)

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

OUTLINE PRESENTASI

Kondisi demand domestik komoditi daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras dalam 5 tahun terakhir dan prognosa 2013 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

1

Data Dalam Proses Pembangunan

2

Kerangka Regulasi

Kondisi demand domestik komoditi daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras dalam 5 tahun terakhir dan prognosa 2013 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

3

Perbaikan Data Peternakan

Kondisi demand domestik komoditi daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras dalam 5 tahun terakhir dan prognosa 2013 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

4

Percepatan Data Peternakan

Kondisi demand domestik komoditi daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras dalam 5 tahun terakhir dan prognosa 2013 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

(3)
(4)

UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2004

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang

akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan.

DATA

Penyusunan Rencana Penetapan Rencana Pengendalian Pelaksanaan Rencana Evaluasi Pelaksanaan Rencana

(5)

MONITORING DAN EVALUASI (PP 90/2010)

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

Evaluasi semata-mata untuk

menghasilkan petunjuk dimana saat ini

kita sedang berdiri (proving) yang

digunakan sebagai baseline melangkah lebih lanjut, serta sarana lesson-learn bagi peningkatan kualitas di masa mendatang (improving).

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran pemerintah :

di tahun berjalan ,sebagai “early warning” untuk meningkatkan capaian kinerja lebih baik.

di tahun mendatang sebagai feedback, bahwa rencana kerja dan anggaran yg diajukan dikaji

berdasarkan evaluasi kinerja.

TUJUAN

ASAS

FUNGSI

Proving

Improving

No blame

No Judicial

No burden

Evaluasi yang dilakukan bukan mencari

kesalahan , bukan untuk kepentingan

penyidikan dan proses hukum lain, dan tidak diarahkan untuk menambah beban bagi

siapapun, baik evaluator maupun obyek yang

(6)

ANGGARAN BERBASIS KINERJA

PROGRAM PEMBANGUNAN PKH TAHUN 2017

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

SBPIK PELAPORAN KINERJA PENGUKURAN KINERJA PENGELOLAAN DATA KINERJA

RENSTRA RENJA RKAKL DIPA/POK

PERJANJIAN

KINERJA PELAKSANAAN KEGIATAN

MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR SASARAN PROGRAM/IKSP INDIKATOR SASARAN KEGIATAN/IKSK E-Proposal DATA KINERJA FUNGSI DATA KINERJA TEKNIS

(7)

KONSEP DASAR BERDASARKAN UU NO. 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK

1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan,

penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaraan statistik.

2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.

3. Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas:

a. Statistik dasar: statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan

b. Statistik sektoral: statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

c. Statistik khusus: statistik yang pemanfaatannya di tujuan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

(8)

KONSEP DASAR BERDASARKAN UU NO. 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK

4. Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara:

a. Sensus → cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

b. Survei → cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

c. Kompilasi Produk Administrasi → cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat.

d. Cara Lain Sesuai Dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.

(9)
(10)

REGULASI TERKAIT PERSTATISTIKAN PETERNAKAN DAN

KESEHATAN HEWAN

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah

4. Peraturan

Menteri

Pertanian

Nomor

115/Permentan/

OT.140/9/2014 Tentang Pedoman Pengelolaan Satu Data

Pembangunan Pertanian.

5. Keputusan Dirjen PKH No. 798/Kpts/OT.040/ F/11/2012 Tentang

Juknis Pengumpulan & Penyajian Data Peternakan.

6. Keputusan Dirjen PKH No. 925/Kpts/TU.210/ F/09/2014 Tentang

Juknis Pengumpulan & Penyajian Data Fungsi Peternakan &

Kesehatan Hewan.

(11)

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU NO 23/2014

1. ABSOLUT → Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan

Pemerintah Pusat, meliputi: politik luar negeri; pertahanan; keamanan; yustisi; moneter dan fiskal nasional; dan agama.

2. KONKUREN → Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan

Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.

A. WAJIB→ Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh semua Daerah i. Berkaitan dengan Pelayanan Dasar: pendidikan; kesehatan; PUPR;

perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan sosial.

ii. Tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar: tenaga kerja; pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak; pangan; pertanahan; LH; adm. kependudukan dan pencatatan sipil; PMD; pengendalian penduduk dan KB; perhubungan; komunikasi dan informatika; koperasi, usaha kecil, dan

menengah; penanaman modal; kepemudaan dan olah raga; STATISTIK;

persandian; kebudayaan; perpustakaan; dan kearsipan.

B. PILIHAN → Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah. Meliputi: kelautan dan perikanan; pariwisata; pertanian; kehutanan; ESDM; perdagangan; perindustrian; transmigrasi.

(12)

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU NO 23/2014

3. UMUM → Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai

kepala pemerintahan. Meliputi:

a. pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUUD 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan NKRI; b. pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;

c. pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional;

d. penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. e. koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah

Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan

g. pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.

(13)

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG STATISTIK

NO SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT PROVINSI DAERAH KABUPATEN/KOTA DAERAH

1 Statistik Dasar Penyelenggaran

statistik dasar ---- ----

2 Statistik Sektoral ---- Penyelenggaraan

statistik sektoral di lingkup Daerah provinsi. Penyelenggaraan statistik sektoral di lingkup Daerah kabupaten/kota.

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren berwenang untuk:

a. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria b. melaksanakan pembinaan dan pengawasan

• Juknis data dan juknis data fungsi • Pedoman survei produktivitas

(14)
(15)

PERBAIKAN DATA PETERNAKAN

Kerjasama Kementan–FAO:Study metodologi 2002

2005-2008

2011

MOU Kementan-BPS: PSPK 2011

MOU Kementan-BPS: ST 2013

2013

MOU Kementan-BPS: SPN 2008

2012

MOU Kementan-IPB: Survei Karkas

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

Kep Dirjen PKH No.798 tahun 2012: Juknis Data

Peternakan

Kep Dirjen PKH No.925 tahun 2014: Juknis

Data Fungsi PKH

(16)

PEDOMAN DALAM PENGUMPULAN DATA PETERNAKAN

Keputusan Dirjen PKH No. 798/Kpts/OT.040/

F/11/2012 Tentang Juknis Pengumpulan &

Penyajian Data Peternakan.

Pedoman untuk pegumpulan data populasi dan produksi

Keputusan Dirjen PKH No. 925/Kpts/TU.210/

F/09/2014 Tentang Juknis Pengumpulan &

Penyajian Data Fungsi Peternakan &

Kesehatan Hewan.

Pedoman untuk pegumpulan data fungsi peternakan dan

kesehatan hewan

+

Mendukung Proses Perencanaan Dan

Evaluasi

Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan

(17)

KETERKAITAN KEDUA JUKNIS

Peningkatan

Populasi dan

Produksi

Fungsi Perbibitan Fungsi Pakan Fungsi Budidaya Fungsi Keswan Fungsi Kesmavet & Paspa Fungsi Kesekretariatan

(18)

INDIKATOR SASARAN STRATEGIS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PKH TAHUN 2017

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

11 SASARAN STRATEGIS KEMENTAN DAN INDIKATORNYA

SASARAN PROGRAM DAN INDIKATORNYA

Peningkatan Produksi Padi, Jagung, Kedelai, Daging dan Gula

Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah dan Berdaya Saing

Peningkatan Pendapatan Keluarga Petani

Meningkatnya pangan hewani asal ternak, daya saing, dan kesejahteraan peternak 1 6 8 Indikator SS 1 : 5. Prod daging

9. Rasio swasembada daging

Indikator SS 6: 45. Prod susu

46. Prod daging kambing dan domba 47. Prod daging babi

48. Rasio volume ekspor terhadap produksi pertanian strategis 49. Penurunan volume impor produk

pertanian strategis

Indikator SS 8 :

1. PDB Pertanian sempit per jumlah TK Pertanian

2. Persentase Petani Miskin

Indikator kinerja sasaran Program mendukung SS 1:

1. Produksi daging sapi dan kerbau (ribu ton)

2. Rasio swasembada daging

Indikator kinerja sasaran Program mendukung SS 6:

1. Prod Telur (ribu ton)

2. Prod susu (ribu ton) 3. Prod daging kambing dan

domba (ribu ton)

4. Prod daging babi (ribu ton)

5. Prod daging unggas (ribu ton) 6. Volume ekspor ternak dan

produk hewan (%) 7. investasi sub sektor

peternakan (%)

8. status kesehatan hewan (%) 9. Penjaminan keamananan

produk hewan (%)

Indikator kinerja sasaran Program mendukung SS 8:

1. PDB Peternakan per Jumlah TK Peternakan 2. Nilai Tukar Peternak

(19)
(20)

PETUNJUK TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN

DATA PETERNAKAN

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan

Nomor 798/Kpts/OT.040/F/11/2012

Tentang Petunjuk Teknis Pengumpulan dan

Penyajian Data Peternakan

1. Untuk memberikan panduan bagi para petugas pengelola

data peternakan baik di tingkat pusat maupun di tingkat

daerah dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan,

pengolahan, analisis dan penyajian data peternakan.

2. Untuk mendapatkan data peternakan yang akurat, relevan,

konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan.

(21)

JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

• ANTAR KAB/KOTA • ANTAR PROVINSI • ANTAR NEGARA • ANTAR KAB/KOTA • ANTAR PROVINSI • ANTAR NEGARA • TERCATAT • TIDAK TERCATAT • TERNAK BESAR (Sapi Potong, Sapi Perah, Kerbau, dan Kuda)

• TERNAK KECIL (Kambing, Domba, dan Babi)

• UNGGAS (ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik dan itik manila)

• ANEKA TERNAK (kelinci, merpati, dan burung puyuh)

POPULASI PEMOTONGAN

PEMASUKAN PENGELUARAN

(22)

BPS Provinsi

BPS Kabupaten

BPS Pusat Ditjen Peternakan & Kesehatan Hewan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Koordinasi

Koordinasi

Dinas Peternakan/Dinas Yang Menangani Fungsi Peternakan

Provinsi

Dinas Peternakan/Dinas Yang Menangani Fungsi Peternakan

Kabupaten/Kota

DESA Data Peternakan

Petugas Pengumpul Data (Kecamatan) DESA Data Peternakan DESA Data Peternakan Melaporkan Melaporkan Verifikasi dan validasi Verifikasi dan validasi

Koordinator Statistik Kecamatan BPS

Melaporkan

Verifikasi dan validasi

Koordinasi

ALUR PENGUMPULAN DAN PELAPORAN DATA PETERNAKAN

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

Verifikasi dan validasi Verifikasi dan validasi

Verifikasi dan validasi

(23)

METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

POPULASI LAPORAN PETUGAS (NAK01) PER TAHUN PEMOTONGAN PEMOTONGAN TK KEC (RPH, KEL. TERNAK, DATA SEKUNDER) (NAK02) PER BULAN PEMASUKAN POS TERNAK DI PERBATASAN DAN ATAU PASAR HEWAN (NAK03) PER BULAN PENGELUARAN POS TERNAK DI PERBATASAN DAN ATAU PASAR HEWAN (NAK04) PER BULAN SUMBER FORMULIR FREKUENSI

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

(24)

DATA PEMOTONGAN

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

Keterangan: *) Tempat Pemotongan Lainnya di bawah pembinaan dan pengawasan serta dilaporkan kepada Dinas yang membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat

(25)

DATA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN

(26)

JADWAL VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

No

Tingkatan

Jadwal Verifikasi dan Validasi Data

Angka tahun ke t-1

(Angka Tetap)

Angka tahun ke-t

(Angka Sementara)

I

Kabupaten/kota

Februari

Maret

II

Provinsi

Maret

April

III

Nasional (Pusat)

April

Mei

(27)

INPUT PARAMETER DALAM PENGOLAHAN DATA PETERNAKAN

Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan http://ditjennak.pertanian.go.id

Kelahiran Rata-Rata (%) Kematian Rata-Rata (%) Karkas (kg/ekor) Produktivitas telur (kg/ekor/tahun) Produktivitas susu (liter/ekor/tahun) Betina Produktif (%) Pemotongan Tidak Tercatat (%)

Populasi

Pemotongan

Pemasukan

Pengeluaran

Dinamika Populasi Produksi Daging Produksi Telur Produksi Susu

(28)
(29)

TANTANGAN DALAM PENYEDIAAN DATA PETERNAKAN YANG AKURAT

NO

ASPEK

KONDISI

1. Metode

Pemahaman yang beragam atas konsep dan

definisi

Metode estimasi yang beragam

Bias capaian/target

2. SDM

Tidak ada/belum ada petugas khusus

Sering mutasi

Jabatan fungsional statistisi masih minim

Upgrade kompetensi masih minim

3. Pembiayaan

Masih minim

Belum menjadi prioritas

4. Organisasi

Perampingan organisasi perangkat daerah

sebagai implementasi dari Pasal 232 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah

(30)

FAKTOR PENTING BAGI PENYEDIAAN DATA YANG BAIK

Komitmen

dan dukungan dari

pimpinan puncak organisasi

.

Perubahan

budaya dan manajemen organisasi

, yang

sadar bahwa data bukan hanya sekadar tersedia, namun

digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan

dan program.

Tersedianya

sumber daya manusia

yang memadai baik

dari sisi jumlah maupun kualitas.

Tersedianya

sarana dan prasarana

yang memadai.

Dukungan

pendanaan

untuk pelaksanaan pendataan yang

baik.

(31)

DUKUNGAN YANG DIHARAPKAN DARI DAERAH

Percepatan penyampaian data sesuai dengan jadwal dan

dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing

Koordinasi dengan kabupaten/kota dan provinsi dalam rangka

penyediaan data populasi, pemotongan, produksi dan data

teknis peternakan lainnya yang akurat dalam mendukung

program perencanaan dan evaluasi pembangunan peternakan.

Update

parameter-parameter teknis yang mendukung (berat

karkas, kelahiran, kematian, produktivitas telur, susu, dll).

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

senantiasa berkomitmen untuk mendukung tersedianya data

peternakan yang akurat dan terpercaya sebagai salah satu

faktor penting penunjang keberhasilan pembangunan

peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia.

(32)

TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kementerian Pertanian RI

Jl. Harsono RM No 3 Gedung C Lantai 6 Ragunan, Jakarta Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Batu Sisir - Bukit Arai Gedung A Pulau Sekatung Lt. Ranai

No Nama Latin Nama Inggris Nama Lokal Status Realisasi Sisa Quota.. 1 Acanthastrea echinata (DANA) II W 900 Pc(s)

Perairan dengan arus yang lambat cenderung memiliki densitas plankton yang cukup banyak, sedangkan perairan dengan arus deras akan cenderung lebih sedikit densitas

Dari hasil pengujian didapat bahwa penggunaan blower sebagai supercharger elektrik dapat meningkat, peningkatan rata-rata pada torsi sebesar 0,686 Nm, daya sebesar 0,5631

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras organik secara signifikan adalah harga, pendapatan dan jumlah tanggungan, sedangkan

Ketentuan Pasal 1 angka 4 Peraturan Daerah Kabupaten Bombana Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bombana Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi

Materi perubahan ketiga UUD 1945 salah satu yang sangat kursial adalah masuknya penambahan 1 (satu) ayat pada pasal 1 ayat ( 3) yang menyatakan bahwa negara Indonesia adalah

Untuk membedah bagaimana mitos identifikasi gender beroperasi dalam iklan, penulis mengambil studi kasus iklan televisi (TV Commercial/TVC) Traveloka.com yang terdiri dari