• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan

Telp : (021) 7353018 Fax : (021) 7355262 Kode Pos 12070

Email : staklim.pondok.betung@gmail.com

(2)

ANALISIS KEJADIAN BANJIR PROPINSI DKI JAKARTA TANGGAL 20-21 MARET 2015

Oleh :

Stasiun Klimatologi Pondok Betung – Tangerang

1 PENDAHULUAN

Memasuki musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau tahun 2015, telah terjadi banjir di wilayah Propinsi DKI Jakarta yaitu pada tanggal 21 Maret 2015. Menurut media online http://metro.news.viva.co.id Hujan deras yang terjadi sejak Jumat kemarin, hingga Sabtu 21 Maret 2015 dinihari tadi membuat sejumlah kawasan di Jakarta terendam banjir. Tak hanya perumahan warga, pusat perbelanjaan juga terkena imbasnya. Informasi dari Twitter Traffic Management Center Polda Metro Jaya, sejak pukul 07.00 WIB, banjir masih merendam Jalan H. Ipin arah Pondok Labu. Ketinggian air mencapai 50 cm hanya kendaraan roda empat saja yang bisa melintas di jalan tersebut. Banjir setinggi satu hingga satu setengah meter membasahi pemukiman arga di Jalan Wijaya Timur, Petogogan, Jakarta Selatan. Masih di Jakarta Selatan, banjir setinggi 50 cm menggenangi jalan Bank yang berada di kawasan Bangka. Bagi pengendara diminta untuk mencari jalan alternatif lain agar tidak terjebak. Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Jagal, Jakarta Selatan. Air setinggi 50 cm masih belum surut. Banjir setinggi 20 cm juga menimpa kawasan Tendean, Jakarta Selatan tepatnya di depan sekolah Tarakanita. Pengendara sepeda motor yang melintas di jalan tersebut hanya bisa melewati bagian pinggir yang agak tinggi agar kendaraannya tidak terendam air. Pasar Cipulir juga dilaporkan terendam banjir setinggi 50 cm. Di Jakarta Timur, tepatnya di Jalan Pagelaran, Setu, Cipayung ada banjir setinggi 30-40 cm. Kawasan pemukiman Kampung pulo juga terendam air 50-60 cm.

Menurut BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) DKI Jakarta Jumlah wilayah terdampak, sebanyak 4 Wilayah ; 7 Kecamatan dan 7 Kelurahan, 16 RW, 1.508 KK, 3.427 Jiwa. Jumlah Pengungsi : 420 jiwa, perincian sbb :

1. Kec.Tanah Abang (Jakarta Pusat) : -Kel.Karet Tengsing

-Ketinggian air : 30 – 60 cm -1 RW (4 RT)

2. Kec.Cilandak (Jakarta Selatan) - kel.Pondok Labu

- Ketinggian air : 0 – 100 cm - 1 RW (RW.12 (5 RT)

(3)

3. Kec.Keboyoran Baru (Jakarta Selatan) - Kel.Petogogan

- ketinggian air : 100 – 150 cm - 2 RW (Rw.02 dan Rw.03)

4. Kec.Mampang Prapatan (Jakarta Selatan) - Kel.Bangka

- Ketinggian air : 160 – 200 cm - 3 RW

- Jumlah pengungsi : 420 ( di Musolah Rw.003 dan di SD 07 Rw.04) 5. Kec.Pesanggrahan (Jakarta Selatan

- kel.Ulujami

- Ketinggian air : 0 – 50 cm - 1 RW (3 RT)

6. Kec.Jatinegara (Jakarta Timur) - Kel.Kp.Melayu

- Ketinggian air : 20 – 150 cm - 7 RW ; 1.508 KK ; 3.427 Jiwa 7. Kec.Penjaringan (Jakarta Utara) - Kel.Pejagalan

- Ketinggian air : 50 – 60 cm - 1 RW (1 RT)

Pada laporan ini kami coba untuk menganalisis terjadinya banjir di wilayah DKI Jakarta pada tanggal 20-21 Maret 2015 berdasarkan gambaran kondisi dinamika atmosfer dan Laut serta distribusi data curah hujan.

2 ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Nilai anomali OLR di sekitar wilayah DKI Jakarta bernilai antara 20 s.d 30 W/m2, kemudian sekitar Jawa bagian selatan dan Samudera Hindia sebesar 40 s.d 60 W/m2. Nilai yang lebih rendah di wilayah Jakarta ini menunjukkan tebal dan tutupan awan di wilayah tersebut lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya.

(4)

Gambar 1. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 15-20 Maret 2015 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

B. Suhu Muka Laut (SST)

Nilai anomali SST di sekitar wilayah sekitar Jawa dan Samudera Hindia yang berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta +0.3 s.d +0.9 oC. Nilai positif ini menunjukkan kondisi Laut lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.

Gambar 2. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 15-20 Maret 2015 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

(5)

C. Komponen Angin Zonal (Timur-Barat)

Nilai anomali Komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa bagian barat 1 s.d 3, nilai positif tersebut menunjukkan angin baratan yang menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.

Gambar 3. Anomali Komponen Angin Zonal tanggal 15-20 Maret 2015 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

Nilai anomali Komponen Angin Zonal secara vertikal di atas wilayah DKI Jakarta memiliki nilai +2.5, nilai positif tersebut memiliki ketinggian hingga mencapai 500mb, menunjukkan dominasi angin baratan yang menambah peluang terbentuknya awan di sekitar DKI Jakarta.

Gambar 4. Anomali Komponen Angin Zonal secara Vertikal (wilayah 6° LS) tanggal 15-20 Maret 2015

(6)

D. Kelembaban Relatif (%)

Nilai rata-rata Kelembaban Relatif di sekitar wilayah Jawa bagian barat 90 s.d 95 %, menunjukkan peluang terjadinya hujan di sekitar DKI Jakarta.

Gambar 5. Rata-Rata Kelembaban Relatif (%) tanggal 15-20 Maret 2015 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

Nilai rata-rata Kelembaban Relatif secara vertikal di sekitar wilayah Jawa bagian barat bernilai 90% sampai ketinggian 800mb, menunjukkan peluang terjadinya hujan di atas DKI Jakarta.

Gambar 6. Rata-Rata Kelembaban Relatif (%) Vertikal (wilayah 6° LS) Tanggal 15-20 Maret 2015

(7)

E. Data Curah Hujan

G.1 Intensitas Curah Hujan Harian

Berdasarkan pengukuran curah hujan menggunakan penakar hujan obs yang tersebar di wilayah Jakarta berupa stasiun BMKG dan pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam Tabel 1, sebagai berikut :

Tabel 1. Data Curah Hujan DKI Jakarta Tanggal 19 s.d 21 Maret 2015 yang diukur pada pukul 07.00 WIB (dalam mm)

No Pos Hujan Tanggal 19 Tanggal 20 Tanggal 21 1 Angke Hulu 0 0 12 2 BMG 745 0 36 25 3 Cengkareng 0 0 10 4 Depok 33 66 60 5 Istana 0 51 28 6 Karet 0 75 56 7 Kedoya ttu 38.1 40 8 Krukut Hulu 0 60 0 9 Manggarai 2 32 49 10 Pasar Minggu 0 43 85.5 11 Pesanggrahan 0 40 96 12 Pompa Cideng 0 39 41 13 Pulo Gadung 0 24 53 14 Ragunan 0 67.4 104.8 15 Setiabudi Timur 0 78 50 16 Sunter Hulu 4 0 81

17 Sunter III Rawa Badak 0 24 6 18 Sunter Kodamar 0 40 16 19 Tanjung Priok 0 54 6 20 Tanjungan 0 0 6 21 Teluk Gong 0 29 24 22 Tomang Barat 0 30 47 23 Waduk Melati 2 57 64 24 Ciganjur 0 0 139

25 Staklim Pondok Betung 0 45.7 32.4 Sumber : Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Berdasarkan data diatas maka curah hujan yang terukur mulai tanggal 19 Maret 2015 pada pukul 07.00 Waktu Setempat (WS) curah hujan masih berada antara 0-4 mm/hari hanya wilayah Depok yang tercatat 33 mm/hari. Pada tanggal 20 Maret curah hujan mulai meningkat signifikan, dengan ditandai beberapa pos hujan yang memiliki hujan antara

(8)

50-100 mm/hari yaitu Istana, Karet, Krukut Hulu, Ragunan, Setiabudi Timur, Tanjung Priok, Waduk Melati dan Depok, sedangkan pos hujan lainnya tertinggi antara 20-45 mm/hari. Pada tanggal 21 Maret 2015 curah hujan kembali mengalami peningkatan di beberapa pos mencapai > 100 mm/hari yaitu Ragunan (104,8 mm) dan Ciganjur (139 mm), sedangkan yang terdapat beberapa pos lainnya mengalami curah hujan 50-100 mm/hari seperti Karet, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Setiabudi Timur, Sunter Hulu, Waduk Melati dan Depok.

Berikut distribusi curah hujan mulai tanggal 20 dan 21 Maret 2015 yang tersebar di wilayah DKI Jakarta sebagai berikut :

Gambar 7. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Jabodetabek 20 dan 21 Maret 2015

Berdasarkan gambar distribusi curah hujan tanggal 20 Maret 2015 diwilayah Jakarta diatas dapat terlihat pada tanggal umumnya curah hujan kategori Lebat (0-50 mm/hari)

(9)

mendominasi wilayah bagian tengah Jakarta Selatan, sebagian besar Jakarta Pusat dan sekitar Tanjung Priok. Kemudian Untuk tanggal 21 Maret 2015 curah hujan Lebat mendominasi wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan bagian selatan Jakarta Pusat. Terdapat juga hujan sangat lebat (> 100 mm/hari) diwilayah bagian selatan Jakarta Selatan.

G.2 Intensitas Curah Hujan Dasarian

Gambar 8. Grafik Curah Hujan Dasarian I dan II Maret 2015.

Pada gambar diatas terlihat curah hujan pada dasarian I dan II Maret 2015 yang berwarna grafik biru tua bernilai curah hujan > 50 mm. Pada dasarian 1 terlihat curah hujan > 50 mm/dasarian terjadi di wilayah Jakarta Utara (Rorotan, Tanjungan), Jakarta Pusat (Kodamar, Manggarai, Setiabudi, Waduk Melati), Jakarta Barat (Kedoya), Jakarta Timur (Pulo Gadung), Jakarta Selatan (Krukut Hulu, Ragunan, Lebak Bulus, Pasar Minggu, Pondok Betung) dan Depok.

(10)

Pada dasarian II curah hujan wilayah DKI Jakarta dan Depok didominasi curah hujan > 50 mm/dasarian. Curah hujan yang dibawah 50 mm/dasarian hanya terjadi di Tanjungan, Manggarai, Angke Hulu dan Ciganjur.

Gambar 9. Grafik Curah Hujan Dasarian III Maret 2015.

Pada gambar diatas terlihat curah hujan pada dasarian III update sampai tanggal 21 Maret 2015 terlihat curah hujan > 50 mm/dasarian sudah terjadi di beberapa wilayah seperti Jakarta Pusat (Karet, Waduk Melati), Jakarta Timur (Pulogadung, Sunter Hulu), Jakarta Selatan (Pesanggrahan, Ragunan, Lebak Bulus, Pasar Minggu, Ciganjur) dan Depok.

G.3 Anomali Curah Hujan Dasarian

Gambar 10. Anomali Curah Hujan Dasarian I Maret 2015

Anomali Curah Hujan dasarian didapatkan dengan membandingkan antara nilai curah hujan dasarian pada bulan yang berjalan dengan data curah hujan rata-rata dasarian masing-masing pos hujannya. Pada gambar 10 diatas terlihat grafik anomali curah hujan

(11)

pada dasarian I Maret 2015 masih didominasi oleh curah hujan yang memiliki anomali negatif, artinya nilai curah hujan dasariannya masih dibawah nilai rata-ratanya. Adapun yang memiliki anomali curah hujan dasarian pada Maret I yang cukup signifikan yaitu Rorotan (+135 mm/dasarian) dan yang cukup tinggi juga terjadi di Pondok Betung (+41 mm/dasarian).

Gambar 11. Anomali Curah Hujan Dasarian II dan III Maret 2015

Pada gambar 11 diatas terlihat grafik anomali curah hujan pada dasarian II Maret sudah didominasi oleh nilai anomali yang positif, artinya pada dasarian II tersebut nilai curah hujan sudah berada diatas nilai rata-ratanya. Dimana nilai anomali tertinggi yaitu wilayah Jakarta Selatan di pos hujan Krukut Hulu (+93 mm/dasarian). Hanya di pos hujan Pulo Gadung dan Angke Hulu saja yang memiliki anomali yang masih negatif. Memasuki dasarian III pada tanggal 21 Maret 2015 curah hujan yang terjadi dalam 1 hari tersebut sudah memberikan dampak yang signifikan terhadap beberapa wilayah dimana ditandai dengan nilai anomali yang positif seperti Karet, Setiabudi, waduk Melati, Pesanggrahan, Ragunan dan Pasar Minggu dengan anomali positif antara 10-28 mm/dasarian.

(12)

G.4 Box Plot Curah Hujan

Gambar 12. Box Plot Curah Hujan Dasarian I Maret

Pada Gambar box plot curah hujan digunakan untuk mengetahui distribusi range nilai tengah (median) yang kemudian dibagi 3 menjadi Q1, Q2 dan Q3 (Quartil) dengan nilai garis diatas nilai Q3 menjadi batas atas (persentil 0.95) dan nilai garis dibawa nilai Q1 menjadi batas bawah (persentil 0.05), kemudian diplot nilai curah hujan pada dasarian maret 2015 yang diinginkan dan diplot dalam bentuk titik berwarna merah.

Pada gambar 12 terlihat grafik box plot curah hujan dasarian 1 Maret. Terlihat curah hujan dasarian 1 Maret 2015 curah hujan masih berada didalam kotak nilai tengahnya, ada beberapa yang beradar diatas nilai tengahnya yaitu Kodamar, dan Pondok Betung dan terdapat 1 pos hujan yang berada masuk kategori ekstrim (outlier) yaitu Rorotan.

(13)

Gambar 13. Box Plot Curah Hujan Dasarian II Maret

Pada gambar 13 terlihat grafik box plot curah hujan dasarian 2 Maret. Terlihat curah hujan dasarian 2 Maret 2015 curah hujan masih berada didalam kotak nilai tengahnya, ada beberapa yang beradar diatas nilai tengahnya yaitu karet, Lebak Bulus, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Kodamar, Tanjungan, Teluk Gong, Kemayoran, dan Tanjung Priok. Kemudian terdapat beberapa pos yang berada pada kategori ekstrim (outlier) yaitu Istana, Katulampa, Krukut Hulu, dan Ragunan.

Pada gambar 14 dibawah terlihat grafik box plot curah hujan dasarian 3 Maret. Terlihat curah Hujan dasarian 3 Maret 2015 (sampai tanggal 22 Maret 2015) curah hujan masih berada didalam kotak nilai tengahnya, ada beberapa yang sudah berada diatas nilai tengahnya yaitu Pesanggrahan dan Tomang serta terdapat 1 pos yang berada pada nilai ekstrim (outlier) yaitu Waduk Melati.

(14)

Gambar 14. Box Plot Curah Hujan Dasarian III Maret

3 POTENSI BANJIR WILAYAH DKI JAKARTA.

BMKG mengeluarkan peta potensi banjir wilayah DKI Jakarta hingga tanggal 6 Maret 2015 sebagai berikut:

Gambar 15. Potensi Prakiraan banjir wilayah DKI Jakarta Bulan Maret 2015 Sumber : www.bmkg.go.id

(15)

- Daerah potensi banjir tinggi : -

- Daerah potensi banjir sedang : Jakarta Barat, Jakarta Selatan bagian selatan, Jakarta Timur bagian tengah dan utara,

Jakarta Utara bagian timur. - Daerah potensi banjir rendah : -

Memasuki akhir Maret 2015 dan memasuki bulan April 2015 BMKG telah membuat peta prakiraan potensi banjir wilayah DKI Jakarta untuk bulan April sebagai berikut:

Gambar 16. Potensi banjir wilayah DKI Jakarta bulan April 2015 Sumber : www.bmkg.go.id

- Daerah potensi banjir tinggi : - - Daerah potensi banjir menengah : -

- Daerah potensi banjir rendah : Jakarta Barat, Jakarta Selatan bagian selatan, Jakarta Timur bagian tengah dan utara,

Jakarta Utara bagian timur.

4 KESIMPULAN DAN PENUTUP

Kejadian banjir di wilayah DKI Jakarta tanggal 20-21 Maret 2015 merupakan akibat adanya peningkatan curah hujan yang terjadi pada tanggal tersebut, Curah Hujan yang mengalami peningkatan mulai dari tanggal 20 Maret memberikan dampak terhadap meningkatnya curah hujan pada dasarian II Maret 2015 dimana nilai anomali curah hujannya berada pada nilai positif mengindikasikan curah hujan berada diatas nilai rata-ratanya.

(16)

Memasuki dasarian III Maret 2015 curah hujan yang tercatat di awal dasarian yaitu tanggal 21 Maret 2015 terdapat pos hujan yang berada dalam kategori sangat lebat (> 100 mm/hari) yaitu Ragunan dan Ciganjur. Curah hujan pada tanggal 21 Maret 2015 tersebut dibeberapa wilayah sudah membuat curah hujan di dasarian III Maret diatas nilai rata-ratanya dengan ditandai oleh nilai anomali curah hujan yang positif. Nilai ekstrim (outlier) juga sudah tercatat yaitu di Pos Hujan Waduk Melati dimana curah hujannya berada diatas persentil 0.95.

Demikianlah laporan analisis kejadian banjir di wilayah Propinsi DKI Jakarta ini kami buat berdasarkan data intensitas curah hujan dan analisis dinamika atmosfer serta laut yang terjadi pada tanggal 20-21 Maret 2015.

Tangerang Selatan, 25 Maret 2015 Kepala Stasiun Klimatologi

Pondok Betung TTD

Ir. Budi Roespandi

Gambar

Gambar 4. Anomali Komponen Angin Zonal secara Vertikal (wilayah 6° LS)                    tanggal 15-20 Maret 2015
Gambar 5. Rata-Rata Kelembaban Relatif (%) tanggal 15-20 Maret 2015           Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
Tabel 1. Data Curah Hujan DKI Jakarta Tanggal 19 s.d 21 Maret 2015 yang                 diukur pada pukul 07.00 WIB (dalam mm)
Gambar 7. Peta Distribusi Curah Hujan Wilayah Jabodetabek 20 dan 21 Maret 2015
+6

Referensi

Dokumen terkait

Peneilitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.. Copyright ©2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. Variabel penelitian dalam penelitian ini

1) Penerapan algoritma Affine cipher dan Vigeere cipher pada aplikasi secret messages ini belum sempurna, ada beberapa karakter yang tidak bisa di dekripsi kembali

Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan keterampilan masyarakat tentang pemilihan obat secara tepat dan rasional dalam melakukan swamedikasi melalui

Kembangkan aplikasi menjadi lebih lengkap, yaitu dengan menambahkan image bangun yang secara otomatis akan muncul, beserta data yang diinputkan saat

Berdasarkan permasalahan tersebut, pada penelitian tugas akhir kali ini, peneliti akan membuat aplikasi pengiriman pesan dengan menggunakan algoritma AES dengan panjang

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang diangkat pada tugas akhir ini adalah bagaimana membuat Aplikasi Pengiriman Teks via Email yang Aman

Solusi  Lakukan pendaftaran ulang dengan ID/ PIN yang sama, bila tidak memungkinkan dengan tangan kanan maka daftarkan dengan tangan kiri dengan posisi tangan terbalik.. Solusi

Sebagai Wajib Pajak yang memiliki rekening Saham, dipastikan bahwa pengisian formulir adalah menggunakan Formulir 1770 atau Formulir 1770 S, karena memiliki data penghasilan