• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kerangka Acuan Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kerangka Acuan

Rekrutmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient

Latar Belakang

Sebagai bagian dari upaya pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah melalui Country

Coordinating Mechanism Global Fund for AIDS, TB and Malaria (CCM GF-ATM) mengajukan

permintaan bantuan hibah kepada GF-ATM melalui mekanisme pendanaan New Funding

Model for TB-HIV. Permintaan tersebut telah mendapatkan persetujuan GF-ATM dan akan

mulai dilaksanakan pada awal tahun 2016 selama periode 2 tahun.

Jaringan GWL-INA adalah salah satu dari enam Sub-Recipient dibawah koordinasi Yayasan Spiritia – Principle Recipient (PR) pendanaan program penanggulangan TB-HIV dari GF-ATM New Funding Model tahun 2016-2017 untuk komponen HIV dan AIDS. Jaringan GWL-INA bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan intervensi untuk modul pencegahan pada LSL, Waria, serta Penasun dan pasangannya untuk wilayah koordinasi yang meliputi wilayah: 1. DKI Jakarta 2. Kota Bogor 3. Kabupaten Bogor 4. Kota Depok 5. Kota Bekasi 6. Kabupaten Bekasi 7. Kota Tangerang

8. Kabupaten Tangerang dan 9. Kota Serang.

Dalam pelaksanaan program dan intervensi tersebut, Jaringan GWL-INA akan bekerja sama dengan Sub-Recipient dibawah PR Kementerian Kesehatan dan PR Komisi Penanggulangan

AIDS Nasional serta akan merekrut 12 Sub Sub-Recipient (SSR) yang akan

mengkoordinasikan sekitar 120 orang petugas lapangan di wilayah koordinasi DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Banten. Terkait dengan proses rekrutmen SSR, beberapa hal terkait dengan SSR adalah sebagai berikut:

- Sub Sub-Recipient (SSR) adalah lembaga yang menerima dana hibah langsung atau tidak langsung dari SR dan mengimplementasikan program kegiatan tertentu di bawah pengawasan dari SR.

- SSR bertanggung jawab kepada SR sehubungan dengan dana hibah dan program kegiatan yang ditugaskan kepada mereka.

- SSR memiliki kewajiban yang umumnya setara dengan kewajiban SR sebagaimana didefinisikan dalam peraturan hibah Global Fund.

Dengan mengacu kebutuhan rekrutmen SSR dalam pelaksanaan GF ATM the New Funding Model untuk TB-HIV, maka Jaringan GWL-INA mengembangkan kerangka acuan ini sebagai rujukan dan pedoman dalam rekrutmen SSR.

(2)

Indikator dan Target

Indikator dan target yang menjadi tanggung jawab Yayasan Spiritia, berserta Sub-Recipient dan SubSub-Recipient dengan pendanaan hibah GF-ATM melalui NFM TB-HIV. Adapun target dan indikator yang harus dicapai Jaringan GWL-INA sebagai SR untuk wilayah DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Banten meliputi:

1. Jumlah LSL yang dijangkau melalui paket program penjangkauan. 2. Jumlah Waria yang dijangkau melalui paket program penjangkauan. 3. Jumlah Penasun yang dijangkau melalui paket program penjangkauan. 4. Jumlah LSL yang dijangkau melalui paket program penjangkauan virtual.

5. Jumlah LSL yang menerima tes HIV selama periode pelaporan dan mengetahui hasilnya.

6. Jumlah Waria yang menerima tes HIV selama periode pelaporan dan mengetahui hasilnya.

7. Jumlah Penasun yang menerima tes HIV selama periode pelaporan dan mengetahui hasilnya.

8. Jumlah orang yang menerima Terapi Substitusi Opioid selama setidaknya enam bulan.

Sebagai ilustrasi target berdasarkan wilayah, adalah sebagai berikut:

SR 4 (Jakarta Plus) *target Semester 1 Tahun 2016

Prov TARGET TARGET HCT OST MSM TG PWID MSM TG PWID Kota Depok 1,560 100 140 826 72 89 9 BOGOR 860 100 120 456 72 76 7 Kota Bogor 2,420 100 120 1,282 72 76 7 Kota Bekasi 840 120 600 445 86 381 37 BEKASI 520 40 40 275 29 25 2 DKI 2,100 480 1,140 1,112 343 724 70 Banten 2,340 400 260 1,240 286 165 16

(3)

10,640 1,340 2,420 5,636 959 1,537 149

Tujuan

Tujuan kerangka acuan ini adalah sebagai pedoman proses rekruitmen/pemilihan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang akan ditugaskan sebagai Sub Sub-Recipient dalam pelaksanaan program NFM TB-HIV di bawah SR Jaringan GWL-INA.

Hasil yang diharapkan dari proses rekruitmen ini secara umum terpilihnya dua belas Sub Sub-Recipient (SSR) dan tujuan secara khusus berorientasi agar Jaringan GWL-INA

memperoleh 12 SSR yang dapat menjalankan peran dan fungsinya serta memiliki kemampuan terbaik dalam hal memiliki pengalaman, pemahaman, dan kapasitas untuk mentransformasikan nilai dan prinsip yang menjadi dasar pelaksanaan program hibah NFM TB-HIV dari GF-ATM dalam menanggulangi HIV-AIDS di Indonesia.

Secara lebih jelas tujuan disusunnya Kerangka Acuan Rekruitmen/pemilihan SSR dapat dilihat pada matrik berikut ini:

Matriks: Tujuan Rekruitmen/Pemilihan Sub Sub-Recipient dari SR Jaringan GWL-INA.

KEGIATAN TUJUAN INDIKATOR MEDIA / TOOLS

Rekrutmen/Pemilihan SSR

Output Jumlah OMS

yang terpilih sebagai SSR

Hasil/Rekomendasi tim seleksi

Terpilihnya dua belas Sub Sub-Recipient dan pembagiannya untuk setiap regional/wilayah kerja yang sudah ditentukan Distribusi SSR dalam setiap regional/wilayah area Kesepakatan penempatan regional dengan calon SSR Hasil SSR terpilih memiliki pemahaman yang utuh terhadap nilai dan prinsip hibah NFM TB-HIV dari GF-ATM Hasil wawancara/FGD SR Jaringan GWL-INA memperoleh 12 SSR yang dapat menjalankan peran dan fungsinya serta

SSR terpilih memiliki pengalaman, pemahaman, dan kapasitas Hasil seleksi administrasi Hasil validasi dan wawancara

(4)

memiliki kemampuan terbaik dalam hal memiliki

pengalaman, pemahaman, dan kapasitas untuk mentransformasikan nilai dan prinsip yang menjadi dasar pelaksanaan program hibah NFM TBHIV dari GF-ATM terbaik seleksi Ketentuan Pelaksanaan

Dengan mengacu pada kebijakan Jaringan GWL-INA maka dapat dijabarkan lebih lanjut beberapa ketentuan yang menjadi dasar pelaksanaan, yang dapat dilihat pada alur proses rekrutmen SSR berikut ini:

NO TAHAP TENGGAT WAKTU

1 Call for SSR 12 Februari 2016

2 Batas akhir pemasukan LoI dan dokumen 17 Februari 2015

3 Review 18 s.d 19 Februari 2016

4 Pengumuman Calon SSR berdasarkan hasil seleksi dokumen

20 Februari 2016 5 Proses interview & assessment organisasi 22 s.d 26 Februari 2016

6 Pengajuan rekomendasi SSR ke Spiritia 29 Februari 2016

7 Pengumuman SSR terpilih 1 Maret 2016

Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jaringan GWL-INA membentuk tim seleksi yang terdiri dari 5 orang terdiri dari 4 orang perwakilan dari GWL-INA dan 1 orang perwakilan dari lembaga mitra lainnya yang akan disepakati selanjutnya. GWL-INA menentukan kriteria yang dibutuhkan dari perwakilan mitra lainnya.

2. Call for Sub Sub-Recipient (SSR): Jaringan GWL-INA melakukan sosialisasi terbuka melalui berbagai media sosial termasuk website Jaringan GWL-INA terhadap rencana rekrutmen SSR, termasuk kriteria dan persyaratan administrasi dan lainnya. Proses rekrutmen SSR dilaksanakan secara terbuka dengan mengumumkan kepada masyarakat melalui berbagai media seperti website, facebook, mailing list, dan media sosial lainnya dan diupayakan dapat menjangkau secara luas. Dilaksanakan 5 hari sebelum tanggal berakhirnya penerimaan proposal, beberapa ketentuan pengumuman melalui media sosial dapat dilihat pada lampiran.

(5)

3. Batas waktu pemasukan Surat Pernyataan Minat (LOI): LOI disampaikan oleh calon SSR kepada Jaringan GWL-INA baik softcopy melalui email seknas@gwl-ina.or.id dengan subyek Aplikasi Calon SSR maupun hardcopy melalui pos/kurir ke alamat:

Sekretariat Nasinal Jaringan GWL-INA Up. Tim Seleksi SSR

Jalan Tebet Barat Dalam 8E No.3, Tebet Jakarta Selatan, 12810

Semua dokumen wajib diterima oleh Jaringan GWL-INA tidak lebih dari tenggat waktu yang tercantum dalam pengumuman resmi yang dilakukan melalui media sosial dan situs resmi Jaringan GWL-INA (selambat-lambatnya tanggal 17 Februari 2015 pukul

17.00 WIB).

4. Jaringan GWL-INA akan memeriksa kelengkapan administrasi dan kualifikasi dari LOI yang masuk, bagi para pendaftar yang tidak memenuhi persyaratan administrasi (tidak lengkap) dan tidak memenuhi kualifikasi, secara langsung dinyatakan gugur dan tidak diikutkan pada tahap berikutnya.

5. Bagi para calon/pendaftar yang memenuhi persyaratan administrasi/kualifikasi, diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah tanggal penutupan pemasukan LOI, dan diinformasikan untuk mengikuti tahap verifikasi dan wawancara/diskusi terfokus.

6. Wawancara calon SSR: Tahap Wawancara dilakukan tim seleksi pada waktu dan tempat yang akan diatur kemudian. Wawancara merupakan proses diskusi antara calon SSR dan tim seleksi atas penjelasan detail rencana strategi dan kegiatan yang diajukan oleh calon SSR. Interaksi, relasi dan hasil akhir dari rencana strategi dan kegiatan yang diajukan oleh kandidat SSR akan dijadikan acuan dalam memberikan penilaian oleh tim seleksi. Calon dengan penilaian terbaik akan dilanjutkan untuk mengikuti tahap verifikasi sebagai seleksi tahap ketiga.

7. Pengumuman hasil wawancara: Tim seleksi akan merekomendasikan calon SSR dengan penilaian terbaik kepada Jaringan GWL-INA untuk selanjutnya dilakukan asessment dan verifikasi.

8. Kunjungan lapangan untuk verifikasi calon SSR dari hasil wawancara: Tahap verifikasi dilakukan melalui kunjungan tim seleksi ke kantor organisasi untuk melakukan asessment dan verifikasi fisik kantor, dokumen asli serta observasi pelaksanaan SOP organisasi. Secara paralel tim akan melakukan verifikasi kepada mitra terkait rekomendasi yang telah diberikan termasuk relasi kerja, kinerja, kekuatan dan kekurangan dari kandidat SSR. Penilaian tahap verifikasi akan menggunakan Capacity Asessment Tools dari Global Fund yang akan disesuaikan untuk kebutuhan SSR. 9. Laporan seleksi SSR pada komite seleksi dimintakan permintaan persetujuan tertulis

dari PR Spiritia dan finalisasi seleksi calon SSR: seluruh dari laporan seleksi akan disampaikan kepada PR Yayasan Spiritia dengan menyertakan berita acara hasil seleksi dan penilaian calon SSR untuk kemudian akan mendapatkan persetujuan secara tertulis dari PR Yayasan Spiritia.

(6)

10. Pengumuman SSR terpilih: Pengumuman SR terpilih diharapkan selambat-lambatnya 2 hari setelah proses verifikasi dilaksanakan.

TUGAS DAN KRITERIA SUB SUB-RECIPIENT

1. Tugas utama Sub Sub-Recipient adalah:

a. Melakukan rekrutmen pelaksana program penjangkauan (Petugas Lapangan) secara transparan dan akuntabel sesuai dengan kerangka acuan kegiatan yang disediakan PR Spiritia.

b. Bertanggung jawab untuk perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan di tingkat SSR serta memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan isi perjanjian dan rencana kerja serta dilaksanakan tepat waktu.

c. Memastikan bahwa mekanisme pengelolaan keuangan di SSR dilaksanakan secara akuntabel dan transparan sesuai dengan PIP PR Spiritia.

d. Memastikan kualitas implementasi program, khususnya dalam pencapaian target indikator dan penyerapan dana.

e. Menjaga dan mencegah terjadinya konflik kepentingan dengan mengikuti prosedur yang dipaparkan dalam PIP PR Spiritia sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya.

f. Membantu dan mengkoordinasi Unit Pelaksana dalam menentukan kegiatan prioritas, kebijakan operasional dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target;

g. Melakukan koordinasi pelaksanaan dan monitoring program diwilayah kerjanya dengan pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten/Kota

h. Melakukan monitoring dan pelaporan pelaksanaan kegiatan serta analisis antara capaian dengan target yang tertuang dalam Kerangka Berbasis Kinerja dilakukan dan disampaikan tepat waktu

2. Kriteria Sub Sub-Recipient:

a. Terdaftar sebagai entitas legal (akta notaris/terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM/Kementerian Dalam Negeri/Kementerian Sosial/Dinas Sosial)

b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Organisasi;

c. Memiliki Kantor dan Alamat yang dapat diverifikasi termasuk SDM, peralatan kantor dan lain-lain;

d. Memiliki Profil dan Riwayat Organisasi dalam manajemen upaya pencegahan penularan HIV pada kelompok paling berisiko, khususnya komunitas LSL, Waria dan Penasun;

e. Memiliki pemahaman, kapasitas dan pengalaman pengelola program

pencegahan HIV pada populasi paling terdampak di kabupaten/kota;

f. Memiliki kapasitas dan pengalaman mengelola keuangan yang cukup besar dan dibuktikan dengan SOP serta hasil audit;

g. Memiliki pemahaman, kapasitas dan pengalaman monitoring dan evaluasi program pencegahan HIV di kabupaten/kota;

(7)

h. Memiliki pemahaman, kapasitas dan pengalaman berkoordinasi dan berjejaring dengan pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan di kabupaten/kota.

Calon SSR mengirimkan format proposal, dengan melampirkan parameter dokumen organisasi berikut:

1. Dokumen administrasi badan hukum, antara lain: Akte Notaris, Akte Kementerian Hukum dan HAM dan Kementerian Dalam Negeri; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dengan alamat yang dapat diverifikasi.

2. Profil organisasi yang meliputi: Nama organisasi, nama pemimpin organisasi, alamat surat elektronik, nomor telepon, struktur organisasi dan status hukum organisasi.

3. Mencantumkan area kerja sesuai yang dipilih berdasarkan wilayah Region 4 dalam proposal.

4. Laporan tahunan dua tahun terakhir (2014-2015):

a. Laporan narasi program

b. Laporan keuangan

5. Laporan keuangan program (setidaknya satu tahun sebelumnya), laporan audit keuangan (baik dilakukan oleh donor dan audit eksternal)

6. Surat referensi dari mitra antara lain: perwakilan pemerintah (misalnya: Dinas Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS Kota/Kab./Provinsi)

7. Perangkat Organisasi meliputi:

a. Peraturan organisasi

b. Standard Operating Procedure/SOP

c. Pedoman Pengadaan dan Distribusi Barang dan Jasa

d. Pedoman Pemantauan dan Evaluasi, dan

e. Pedoman Keuangan

8. Memiliki sistem manajemen keuangan yang memadai dengan pengalaman minimal mengelola anggaran dalam tiga tahun terakhir (2013-2015).

Penutup

Kerangka Acuan Kegiatan Rekrutmen/pemilihan SSR untuk pelaksanaan pelaksanaan program NFM TB-HIV dibawah SR Jaringan GWL-INA disusun dalam rangka memberikan petunjuk dan arahan proses rekruitmen SSR kepada pemangku kepentingan terkait agar lebih efektif dan effisien dalam proses pelaksanaannya serta untuk kepentingan pelaksanaan program dengan terpilihnya SSR yang memiliki kemampuan, pengalaman, pemahaman dan ketrampilan teknis agar mampu melakukan tugas-tugasnya dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS sesuai dengan tujuan program NFM TB-HIV.

Referensi

Dokumen terkait

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

(4 m) (b) Khulafa’ al-Rasyidin ialah gelaran kepada empat orang sahabat yang. memegang jawatan dalam Negara Islam selepas kewafatan

Reakreditasi naik peringkat dari peringkat 3 ke 2 mulai Volume 4 Nomor 1 Tahun 2018 2 Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian 25275410 Teknologi Industri Pertanian

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Upah Minimum, Indeks Pembangunan Manusia

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana

CITRA PEREMPUAN SUNDA DALAM TARI JAIPONGAN KAWUNG ANTEN KARYA GUGUM GUMBIRA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan rata-rata dan kisaran tekanan darah sistolik dan diastolik tenaga kerja PT Arto Metal Internasional Sidoarjo baik sebelum maupun

Selama usaha penyulingan minyak pala, UD.Bintang Timur mempergunakan tenaga kerja sebanyak 6 orang termasuk diantaranya pimpinan perusahaan.Tenaga kerja yang digunakan merupakan