• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCERNAAN DAN ABSORBSI MAKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENCERNAAN DAN ABSORBSI MAKANAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BIOKIMIA

DASAR

PENCERNAAN DAN

ABSORBSI MAKANAN

Dr.drh. Rinidar, M. Kes

drh. M. Isa, M. Si

(3)

BIOKIMIA DASAR

@2017, Dr.drh. Rinidar, M. Kes & drh. M. Isa, M. Si

Penerbit Syiah Kuala University Press

Jln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1 Darussalam, Banda Aceh 23111

Email:syiahkualauniversitypress@yahoo.com

Tata Letak Dr.drh. Rinidar, M. Kes

Disain Cover Mauliddin/Muhammad Irfan

Cetakan Pertama Januari 2015

Catakan ke dua Oktober 2017

ISBN 978-602-1270-16-5

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mereproduksi sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk dan tujuan apapun tanpa izin tertulis dari penerbit Dilarang memperjualbelikan buku ini dalam keadaan rusak dan mengedarkannya dalam bentuk jilid atau sampul lain

(4)

v DAFTAR ISI halaman PRAKATA... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii BAB I

BAB II

BAB III

MAKANAN SEBAGAI SUMBER

KEHIDUPAN... 1.1. Pendahuluan... 1.5. Rangkuman... 1.6. Latihan... 1.7. Glossarium... 1.8. Daftar pustaka... 1.9 Indeks... SISTEM PENCERNAAN DASAR

MANUSIA... 2.1. Saluran dan Organ Pencernaan...

2.4 Rangkuman... 2.5 Latihan... 2.6. Glossarium... 2.7. Daftar Pustaka... 2.8 Indeks...

SISTEM PENCERMAAN DASAR HEWAN..

3.1. Pendahuluan... 3.2 Proses Pencernaan Hewan... 3.3. Rangkuman... 3.4. Latihan... 3.5. Glossarium... 3.6 Daftar Pustaka... 3.7 Indeks... 1 1 3 5 36 44 45 45 47 52 54 54 56 71 102 103 104 105 108 109 109 110 139 140 140 141 144 2.3. Proses Pencernaan... 2.2. Sistem Pencernaan... 1.4. Kebutuhan Makanan bagi Hewan... 1.3. Kebutuhan Makanan bagi Manusia... 1.2. Makanan sebagai Nutrien...

(5)

vi

BAB IV PROSES BIOKIMIA MAKANAN ... 4.1. Kimia Karbohidrat... 4.2. Kimia Lipid... 4.3 Kimia Protein... 4.7. Rangkuman... 4.8. Latihan... 4.9. Glosarium... 4.10. Daftar Pustaka... 4.10 Indeks... 145 145 154 157 160 164 183 199 199 200 201 203 205 pada Sapi…....……… Saluran Cerna...

4.4. Perubahan Kimia Makanan di dalam 4.5. Proses Pencernaan Zat-Zat Makanan 4.6. Absorbsi Bahan Makanan...

(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4.1

Sumber bahan makanan... Interkonversi unsur makanan utama... Jumlah asam amino pada 100 gram gandum dibandingkan telur... Asam oleat (monounsaturated fatty acid).... Asam linoleat (polyunsaturated fatty acid).. Konfigurasi lemak jenuh, tak jenuh dan trans... Sistem saluran Pencernaan pada manusia... Pengaturan sekresi saliva melalui saraf…... Kelenjar saliva... Esofagus... Representatif lambung manusia... Organ Pankreas... Proses Pencernaan di organ usus... Usus besar... Sel oksintik... Sekresi dari sel oksintik... Sel Parietal lambung... Pengaturan sekresi asam lambung... Makanan dan sekresi asam lambung... Sekresi dari organ Pankreas... Regulasi sekresi Pankreas……… Hormon membantu mensekresikan cairan- Pencernaan ke dalam duodenum... Empat proses pencernaan makanan... Struktur gigi pada golongan hewan... Saluran Pencernaan Hewan Sapi... Sistem Pencernaan pada babi ... Sistem Pencernaan pada Kuda... Sistem Pencernaan pada unggas... Sistem Pencernaan pada anjing... Struktur Gigi Anjing... Sistem Pencernaan pada Kucing... Struktur L dan D gliseraldehida...

13 17 18 27 27 28 56 59 60 65 65 67 69 70 76 77 81 82 84 87 89 95 112 117 118 123 128 132 133 134 137 146

(7)

ix 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 Struktur monosakarida... Perubahan bentuk monosakarida ... Struktur disakarida.yang memperlihatkan ikatan glikosidik... Struktur laktosa... Selulosa sebagai komponen utama dari dinding sel tumbuh-tumbuhan... Struktur selulosa... Ester trigliserida dari gliserol dengan 3 asam lemak terikat pada rantai utamanya.... Struktur dasar asam amino protein... Ikatan peptida membentuk struktur protein. Kelompok asam amino esensial... Pengelompokan asam amino sesuai sifat kimianya... Proses pembentukan glikogen... Glukosa dikonversi menjadi triasilgliserol.. Proses degrasi karbohidrat dalam rumen….

Lintas dari fosfoenolpiruvat menuju

glukosa 6-fosfat………... Perubahan protein menjadi asam amino…..

Keadaan bahan makanan protein,

karbohidrat, lemak... Transport Absorbsi monosakarida... Piruvat produk akhir glikolisis... Jalur produksi etanol dari karbohidrat oleh mikroba... Siklus Cori... Absorbsi lemak dari usus halus...

147 148 148 150 152 154 155 157 158 159 160 161 163 173 175 178 182 184 188 190 193 197

(8)
(9)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1.1 Kriteria dan nilai Dietary Reference Intake berdasarkan-

energi aktivitas individual dan kelompok umur ... 11

1.2 Dietary Reference Intakes (DRIs): Recomended Dietary ... 14

1.3 Rata rata konsumsi protein (%) di beberapa negara ... 15

1.4 Sumber Protein hewani dan nabati ... 20

1.5 Dietary Reference Intakes: makronutrien lemak,- Asam linoleat, asam inolenat ... 29

1.6 Kebutuhan vitamin larut dalam air untuk manusia ... 32

1.7 Kebutuhan vitamin larut dalam lemak untuk manusia ... 33

1.8 Kebutuhan makromineral esensial untuk manusia ... 34

1.9 Kebutuhan mikromineral esensial untuk manusia ... 35

1.10 Kebutuhan batas toleransi maksimum (MLT)- mineral untuk hewan menurut NRC ... 43

3.1 Sifat Fermentasi di rumen... 170

(10)

iii

PRAKATA

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas terbitnya Buku Ajar yang berjudul “Pencernaan dan Absorbsi Makanan”. Buku ajar ini merupakan edisi revisi dirancang untuk mahasiswa Kedokteran Hewan, Kedokteran dan bidang kesehatan lain yang mengambil matakuliah Biokimia. Materi buku ajar ini akan melandasi matakuliah Biokimia secara umum dan disesuaikan dengan kurikulum dengan bobot 3 SKS. Setelah membaca buku ini, diharapkan mahasiswa memiliki wawasan Biokimia secara umum yang dapat dikembangkan dan menambah pedoman/rujukan buku Biokimia berbahasa Indonesia sehingga membantu mahasiswa mengikuti perkuliahan biokimia, terutama pada sesi Pencernaan dan absorbsi.

Meskipun penulis berusaha agar buku ini dapat memberikan informasi terkini dan mudah dipahami, tetapi masih banyak kendala dalam menggapai tujuan buku ajar ini. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai jika para pembaca dapat memberikan saran atau kritik demi perbaikan buku ajar ini, sehingga di kedepannya penulis dapat melengkapi buku ajar ini dengan uraian yang lebih spesifik dan sistematik dalam kaitannya dengan perkuliahan biokimia.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan memberi dorongan pada penulis dalam menyelesaikan Buku Ajar Biokimia ini.

Banda Aceh, 3 September 2017 Penulis

Dr.drh. Rinidar, M.Kes

&

(11)

iv

KATA PENGANTAR

Saya menyambut dengan sangat gembira, atas terbitnya buku ajar Biokimia Dasar yang berjudul“ Pencernaan dan Absorbsi makanan”. Cetakan ke-2 Edisi Revisi. Buku ajar ini sangat diperlukan karena membahas pencernaan dan absorbsi makanan dari dua sisi mahluk hidup, yaitu manusia dan hewan. Selain itu, topik pencernaan dan absorbsi menarik untuk dikaji, disebabkan dua alasan penting, pertama makanan tidak dapat dijadikan energi untuk aktivitas tubuh baik secara eksternal maupun internal bila tidak dicerna dan diabsorbsi dengan baik oleh sistem pencernaan mahluk hidup. Yang kedua, komponen bahan makanan tidak dapat disintesis dalam tubuh, oleh karena itu komponen bahan makanan tersebut harus diasup secara teratur agar menghasilkan energi.

Buku ajar biokimia ini, dapat menjadi referensi bagi mahasiswa kedokteran hewan, peternakan, biologi dan program studi lain yang berkaitan, dalam mempelajari biokimia terutama menyangkut tentang bahan makanan, perjalanan bahan makanan mulai dicerna sampai diabsorbsi dan di metabolisme di dalam tubuh manusia dan hewan. Oleh karena itu, saya mendukung penuh penerbitan buku ajar ini karena dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan juga memberikan nilai tambah bagi pengembangan komponen pembelajaran. Efektifitas pembelajaran akan meningkat bila pada proses pembelajaran tersedia media pembelajaran, seperti buku ajar.

Akhirnya, semoga penerbitan buku ajar biokimia ini dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam pembelajaran biokimia dan mendorong staf pengajar yang lain untuk menuangkan ide ide pembelajaran dalam bentuk tulisan.

Banda Aceh, 3 September 2017

(12)

1

BAB I

MAKANAN SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN

Tujuan Umum Pembelajaran

Pada akhir kuliah Bab ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang makanan yang berhubungan dengan kriteria dan nilai kebutuhan serta sumber makanan baik untuk manusia maupun hewan.

Tujuan khusus Pembelajaran

Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang:

- Makanan sebagai nutrien,

- Kebutuhan makanan bagi manusia, - Kebutuhan makanan bagi hewan, - Pencernaan zat zat makanan pada hewan - Bahan makanan

1.1. Pendahuluan

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup, salah satunya adalah makanan. Faktor makanan berfungsi menyediakan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi atau bahan pembangun untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan manusia, hewan dan tumbuhan. Sumber makanan dapat diperoleh dari hewan dan tumbuhan, kedua sumber ini menyediakan bahan makanan berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kelima bahan pokok ini yang akan menunjang unsur kehidupan semua mahluk hidup. Selain ke lima unsur tersebut, asupan air juga sangat penting. Air berguna untuk untuk melarutnya seluruh senyawa kimia yang terdapat di dalam nutrisi, dan sebagai katalisator yang baik didalam metabolisma tubuh.

(13)

2 Bab 1 Makanan Sebagai Sumber Kehidupan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Hal lain yang harus menjadi perhatian juga, bahwa bahan makanan yang dikonsumsi mahluk hidup tidak serta merta akan mencukupi seluruh keperluan nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan mahluk hidup tersebut. Bahan makanan tersebut harus diproses terlebih dahulu, sehingga dapat di absorbsi di epitel usus halus lalu didistribusikan keseluruh tubuh sebagai energi. Supaya aktivitas ini dapat berlangsung dengan optimal diperlukan sistem pencernaan yang baik.

Sistem pencernaan setiap mahluk hidup secara umum, terbagi atas saluran pencernaan dan organ pencernaan tambahan. Sistem pencernaan ini disesuaikan dengan kebutuhan makanan mahluk hidup tersebut. Oleh karena itu, sistem pencernaan antar spesies cenderung berbeda, baik dari bentuk maupun fungsinya. Selain itu, sistem pencernaan mahluk hidup secara alami sesuai dengan jenis makanannya. Sebagai contoh sapi, hewan ini termasuk kedalam kelompok ruminansia. Jenis makanan utamanya adalah hijauan dari tumbuh-tumbuhan yang berserat tinggi seperti selulosa. Sapi sudah mempersiapkan “alat cerna” nya untuk mengolah selulosa yang kaya serat.

Sapi mempunyai empat lambung untuk mengolah makanan berserat tinggi seperti selulosa. Pada lambung pertamanya yaitu rumen “ mencerna” selulosa dengan cara fermentasi dengan memanfaatkan bakteri selulolitik yang akan menghasilkan enzim selulose. Enzim ini tidak ada pada manusia, sehingga serat selulosa tidak dapat diabsorbsi di sistem pencernaan manusia. Demikian juga dengan golongan hewan karnivora.

Perbedaan sistem saluran cerna juga terlihat pada golongan aves, misalkan ayam, pada sistem pencernaanya memiliki “crop” dan tidak mempunyai anus, tetapi kloaka. Ditempat kloaka ini feses dan urin dikeluarkan secara bersamaan.

Selain adanya sistem pencernaan untuk memproses bahan makanan menjadi energi, juga diperlukan asupan bahan makanan yang

(14)

Bab 1 Makanan Sebagai Sumber Kehidupan 47

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

14. NRC: National Research Council

15. Over-nutrisi mengacu pada suatu kondisi kronis di mana asupan makanan lebih dari kebutuhan energi makanan, sehingga kelebihan berat badan dan / atau obesitas

16. Recommended Dietary Allowance (RDA merupakan tingkat rata-rata harian asupan cukup untuk memenuhi persyaratan gizi dari hampir semua (97% -98%) orang sehat.

17. Undernutrisi atau disebut juga Kurang gizi adalah hasil dari asupan makanan yang terus menerus tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dari makanan, penyerapan yang buruk dan/atau makanan yang dikonsumsi untuk kebutuhan biologis tubuh miskin nutrisi.

18. Upper Intake Level (UL), merupakan referensi diet standar untuk mengevaluasi dan mengelola risiko dari konsumsi vitamin dan mineral yang berlebih dan disebut sebagai tingkat asupan atas (batas aman).

1.8. Daftar Pustaka

Baker DH. 2009. Advances in protein-amino acid nutrition of poultry .Amino Acids 37:29–41.

British Nutrition Foundation. 2014.

www.nutrition.org.uk/nutritionscience/nutrients/protein Boggot, J. 1998. General Features of Fatty Acid Structure,

Library.med.utah.edu/NetBiochem/Fatty acids/3_3html.

Blodinger, J. 1994. Formulasi bentuk sediaan veteriner. Terjemahan Hadimoelja S. Airlangga University Press, Surabaya.

Centers for Disease Control and Prevention 1600 Clifton Rd. Atlanta, GA 30329-4027, US. Nutrition for everyone. 2012.

(15)

48 Bab 1 Makanan Sebagai Sumber Kehidupan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Campbell, K.M and Farell, S.O. 2003. Biochemistry.4th ed. Thomson

Brooks Cole, USA

Dorland, WAN. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Alih Bahasa Setiawan A et al. Editor. Koesomawati et al.,Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

DRI. 2005. Dietary refernces Intake: Energy, Carbohydrate,

Fiber, Fat, Fatty Acids,Cholesterol, Protein, and Amino Acids. Food and Nutrition Board. The National Academic Press, Wasington, DC.Amerika Seikat.

European Food Safety Authority (EFSA). 2012. Scientific Opinion on Dietary Reference Values for protein EFSA Journal 10(2):2557: 2-66

Ingham, B. 2013. Safe & Healthy: Trans Fats in Food. University of Wisconsin-Extesion.Ti. uwex.edu. Last up date November 2013.

Ketaren S. 1986. Pengantar tekhnologi dan lemak pangan, Jakarta dalam Sartika, RAD. 2008. Pengaruh asam lemak jenuh, tidak jenuh dan asam lemak trans terhadap kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat nasional. Vol 2 No.4: 154-160

Kienzlie. E. 1993. Carbohydrate metabolism of the cats. 1. Activity of Amylase in the Gastrointestinal tract of the cat. Digestion of Starch. J.Anm Physiol Anim.Nutr. 69:102-101. In Zoran, DL.

2002. The carnivore connection to nutrition in

cats.JAVMA.Vol 221. No.11: 1559-1567

Fennema OR. 1996. Food Chemistry. 3 ed. USA dalam Sartika, RAD. 2008. Pengaruh asam lemak jenuh, tidak jenuh dan asam lemak trans terhadap kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat nasional. Vol 2 No.4: 154-160

Kienzlie. E. 1993. Carbohydrate metabolism of the cats. 2 Digstion of Starch. J.Anm Physiol Anim.Nutr. 69:102-114 In Zoran, DL.

(16)

Bab 1 Makanan Sebagai Sumber Kehidupan 49

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

2002. The carnivore connection to nutrition in

cats.JAVMA.Vol 221. No.11: 1559-1567

Koolman, J. and Klaus-Heinrich. 2000. Biokimia: Atlas berwarna dan Teks. Alih Bahasa. Wanandi, SI. Penerbit Hipokrates, Jakarta.

Kumerov F. 2011. Protein : Building Block of the Body. Artike. The

quarterly magazine of the Weston A. Price Foundation National Academy of Sciences. 2005. Dietary Reference Intakes for

Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat,Fatty Acids, Cholesterol,

Protein, and Amino Acids (Macronutrients)

http://www.nap.edu/catalog.php?record_id=10490

MacDonald MI, Rogers QR, Morris JG. 1983. Role of linoleate as an essential fatty acid fot the cat independent of arachidonate synthesis. J.Nutr. 113: 1422-1433.

Murray, RK; Daryl K.G; Peter, AM; dan Victor WR. 2003. Biokimia Harper. Alih Bahasa Hartono, A, Editor Bani AP dan Tiara MNK. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Navikof RA dan Donald CB. 2007. Carbohydrate and lipid metabolism Farm animals. Simposium. The Journal of Nutrition.

O’Neil ,C E; Debra R. K; Victor L. F and Theresa A. N.2012. Food Sources of Energy and Nutrients among Adults in the

US: NHANES 2003–2006. Nutrients Vol 4, 2097-2120 Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan.

Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Pusat data dan sistem Informasi Pertanian. 2013. Persentase konsumsi proteindi Indonesia. Buletin Konsumsi Pangan. Vol 4. No.2. Romero C . 2005. Animal Nutrition. 2005. In Powerpoint lectures for

(17)

50 Bab 1 Makanan Sebagai Sumber Kehidupan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Education Inc. Publishing as Pearson Bunjamin Cumming. http://biologyjunction.com/41-%20animalnutrition%20text.p pt

Sartika, RAD. 2008. Pengaruh asam lemak jenuh, tidak jenuh dan asam lemak trans terhadap kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat nasional. Vol 2 No.4: 154-160

Sherwood L. 2014. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem.Alih Bahasa Brahm U Pendit. Editor Edisi Bahasa Indonesia, Herman

Octavianus Ong, Albertus Agung Mahode, Dian

Ramadhani.Ed.8. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Sudiarti, T dan Yvonne M.I. 2010 Ilmu gizi dasar dalam Departemen

Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2010. Gizi dan kesehatan masyarakat. Edisi ke-1. Penerbit Rajawali Press, Jakarta.

USDA.2005. Dietary Guidelines for Americans 2005.

www.helath.gov/dietaryguidelines. last up date 2008.

Wang C, Szabo JS, and Dykman RA. 2004.Effects of a carbohydrate supplement upon resting brain activity.Integr Physiol Behav. Sci. Vol 39 No 2:126-38.

Weiss, WP. 2008. Mineral Tolerances of Animals. Tri-State Dairy Nutrition Conference. Department of Animal Sciences Ohio Agricultural Research and Development Center The Ohio State University

Wu G, Bazer FW, Dai ZL, Li DF, Wang JJ, Wu ZL: Amino acid nutrition in animals: protein synthesis and beyond. Annu Rev Anim Biosci 2014, 2:387–417.

Wu G: Amino acids: metabolism, functions, and nutrition. Amino Acids 2009, 37:1–17.

Wu G: Amino Acids: Biochemistry and Nutrition. Boca Raton, Florida: CRC Press; 2013.

(18)

Bab 1 Makanan Sebagai Sumber Kehidupan 51

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Wu G: Recent advances in swine amino acid nutrition. J Anim SciBiotechnol 2010, 1:49–61.

Wu G, Wu ZL, Dai ZL, Yang Y, Wang WW, Liu C, Wang B, Wang JJ, Yin YL: Dietary requirements of “nutritionally nonessential amino acids” by animals and humans. Amino Acids 2013, 44:1107–1113.

Wang WW, Wu ZL, Dai ZL, Yang Y, Wang JJ, Wu G: Glycine metabolism in animals and humans: implications for nutrition and health. Amino Acids 2013, 45:463–477

Wu, G. 2014. Dietary requirements of Synthesizable amino acids by animals: a paradigm shift in protein nutrition. Review article.

Journal of Animal Science and Biotechnology 5 : 34.

Zoran, DL. 2002. The carnivore connection to nutrition in cats.JAVMA.Vol 221. No.11: 1559-1567

(19)

54 BAB II Sistem Pencernaan Dasar Manusia

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

BAB II

SISTEM PENCERNAAN DASAR MANUSIA

Tujuan Umum Pembelajaran

Pada akhir kuliah Bab ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang sistem pencernaan dasar manusia yang berkaitan dengan proses pengolahan makanan

Tujuan khusus Pembelajaran

Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang:

- Saluran dan Organ pencernaan

- Motilitas pencernaan,

- Mastikasi, dan Menelan (deglutisi), - Sekresi rongga mulut,

- Sekresi lambung,

- Sekresi usus kecil dan besar, - Sekresi Pankreas,

- Sekresi Hati dan, - Digesti dan absorbsi

2.1. Saluran dan Organ Pencernaan

Pencernaan adalah serangkaian proses penghancuran makanan di saluran pencernaan secara enzimatis, dibantu gerakan peristaltik usus serta gerakan mekanis oleh gigi dimulut sampai dihasilkan produk yang siap diserap di mukosa usus (Koolman dan Klaus-Henrich, 2001). Sisa pencernaan yang tidak diabsorbsi akan keluar dari kompartemen pencernaan sebagai limbah (feses).

(20)

BAB II Sistem Pencernaan Dasar Manusia 55

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Sistem pencernaan merupakan suatu tabung atau saluran panjang yang berawal dari rongga mulut dan di anus. Sistem terdiri atas rongga mulut (cavita oris), esofagus ( oesophagus), lambung (

gaster), usus halus (intestinum tenue), usus besar ( intestinum crassum),

rektum (rectum) dan kanalis analis (canalis analis). Saluran pencernaan berhubungan dengan organ-organ pencernaan tambahan yaitu kelenjar liur (glandula salivarie), hati (hepar) dan pankreas ( pancreas). Organ tambahan terletak diluar saluran pencernaan. Produk sekretoriknya dicurahkan ke dalam saluran pencernaan melalui duktus ekskretorius yang menembus dinding saluran pencernaan ( Gambar 2.1) (Eroschenko, 2012).

Keberadaan sistem pencernaan diperlukan untuk homeostatis tubuh dengan mentransfer nutrien, air, elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal (Sherwood, 2014). Dalam menjalankan fungsinya saluran pencernaan pada manusia ini memiliki sistem persarafan tersendiri yang disebut dengan sistem saraf enterik. Sistem ini seluruhnya terletak dalam di di dinding usus, mulai dai oesofagus dan memanjang sampai ke anus. Jumlah neuron pada sistem enterik ini sekitar 100 juta, hampir sama dengan jumlah pada keseluruhan medula spinalis. Sistem saraf entrik ini sangat penting terutama dalam mengatur fungsi gerakan dan sekresi gastrointestinal (Guyton dan Hall, 2007).

(21)

BAB II Sistem Pencernaan Dasar Manusia 105

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

9. Ptyalin adalah adalah suatu enzim amilase yang berfungsi untuk memecah molekul amilum menjadi maltosa dengan proses hidrolisis

10. Disakaridase adalah sekelompok enzim untuk menghidrolisis disakarida, yaitu maltase, sukrose, laktase, Isomaltase

11. Enterokinase adalah mengaktifkan enzim proteolitik pankreas tripsinogen

12. Aminopeptidase untuk menghidrolisis kelompok peptida kecil menjadi asam amino

13. Sekresi adalah proses penguraian suatu produk spesifik karena aktivitas kelenjar, aktivitas ini dapat berupa memisahkan zat spesifik dalam darah atau penguraian zat kimia baru

14. Sel kelenjar eksokrin pencernaan adalah sel epitel khusus yang ditemukan pada permukaan saluran cerna dan di dalam organ pencernaan tambahan

15. Hunger Pangs adalah rasa nyeri mendadak waktu lapar.

2.7. Daftar Pustaka

Anonimus. 2014. The colon and Rectal Clinic.

www.crcftlauderdale.com/education/anatomy-of-the-colon.php Bate, Luis Alejandro Sunny Hartwig Physiology II. 2011.

people.upei.ca/bate/PHYSIOLOGYsched12.pdf

Eroschenko, VP. 2012. Atlas histologi diFiore: dengan korelasi fungsional. Alih bahasa Brahm U.Pendit. Editor bahasa Indonesia Didiek darmawan, Nella Yesdelita. Eds 11, Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.

Gustavo ZC and Paulev PE. 2004. Gastrointestinal function and

Disorder. New Human Physiology.

(22)

106 BAB II Sistem Pencernaan Dasar Manusia

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Guyton, AC and John EH. 2006. Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Alih bahasa Irawati dkk.Editor Rachman, LY. Dkk. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.

Helander HF, Poorkhalkali N. 2004. Parietal cell density during gastric ulcer healing in the rat. Scand J Gastroenterol.2004;39:20- Helander HF, Leth R, Olbe L.1986. Stereological investigations on

human gastric mucosa: I. Normal oxyntic mucosa.Anat Rec. 1986;216:373-380.

Iverson, C. 2010. A focus on parietal cells as a renewing cell population World J Gastroenterol. 2010 February 7; 16(5): 538-546. Karam SM, Leblond CP. Identifying and counting epithelial celltypes

in the "corpus" of the mouse stomach.Anat Rec. 1992;232:231-246.

Kopic S and John PG. 2013. Gastric Acid, Calcium Absorption, and Their Impact on Bone Health. Physiological Reviews. Vol.93 No. 1: 189:268

Koolman, J. and Klaus-Heinrich. 2000. Biokimia: Atlas berwarna dan Teks. Alih Bahasa. Wanandi, SI. Penerbit Hipokrates, Jakarta Murray, RK; Daryl K.G; Peter, AM; dan Victor WR. 2003. Biokimia

Harper. Alih Bahasa Hartono, A, Editor Bani AP dan Tiara MNK. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Montvilo, JA. 2011. Huan Physiology : Membrane transport URL: http://www.ric.edu/faculty/jmontvilo/335.htm. Last up date 2014 Romero C . 2005. Animal Nutrition. 2005. In Powerpoint lectures for

Biology Campbell ,N and Reece, J (Eds) 7th Edition. Pearson

Education Inc. Publishing as Pearson Bunjamin Cumming. http://biologyjunction.com/41-%20animalnutrition%20text.ppt. Sleisenger & Fordtran’s. 2010. Gastrointestinal & liver. Edisi 9.

Saunders Elsevier, Philadelphia,

Thorton CK and Debra E. 2004. Digestive System.

www.netplaces.com/dog-helath/canine-organs-and system.digestive-system.htm

(23)

109

BAB III

SISTEM PENCERNAAN DASAR HEWAN

Tujuan Umum Pembelajaran

Pada akhir kuliah Bab III ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang Sistem pencernaaan dasar pada hewan, perbedaannya dengan manusia dan spesies lain serta asupan makanan yang dibutuhkan

Tujuan khusus Pembelajaran

Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang:

- Gambaran umum proses pencernaan hewan, - Proses mastikasi pada hewan,

- Kebutuhan makanan bagi hewan, - Pencernaan zat zat makanan pada hewan

3.1. Pendahuluan

Hewan dalam kehidupan manusia sangatlah dekat mulai dari hewan kesayangan ataupun hewan yang dipelihara untuk diambil manfaatnya seperti susu, daging, telur dan sebagainya. Seperti halnya manusia untuk menunjang kehidupannya, hewan juga membutuhkan makanan dengan nutrien yang baik sehingga dapat dijadikan energi dan dipergunakan untuk berbagai aktivitas internal dan eksternal.

Pada Bab III ini, akan dibahas tentang pencernaan pada hewan, namun hanya dititik beratkan kepada golongan hewan herbivora ruminansia dengan contohnya adalah sapi, kemudian hewan herbivora non-ruminansia, sebagai contohnya adalah kuda, selanjutnya hewan golongan Aves yaitu ayam. Sedangkan untuk hewan karnivora,

(24)

110 BAB III Sistem Pencernaan Dasar Hewan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

dicontohkan pada kucing. Pada Bab III ini Juga akan diberikan gambaran umum tentang pencernaan pada hewan babi.

Pemilihan hewan pada buku ajar ini, didasarkan atas perbedaan yang mendasar di dalam proses pencernaannya. Sebagai contoh kuda, walaupun tergolong herbivora tetapi kuda bukan termasuk ruminansia, sedangkan ayam termasuk golongan aves dimana hewan jenis ini tidak melakukan pengunyahan tetapi langsung menelan makanan melalui paruhnya dan digiling di dalam proventrikulus. Kucing merupakan hewan karnivora, namun cenderung tidak sejati lagi disebabkan kucing banyak mengalami domestikasi, dipelihara sebagai hewan kesayangan sehingga bentuk makanan yang diberikan berbeda dibandingkan dengan kucing liar. Selain hewan-hewan tersebut diatas, banyak lagi jenis hewan lain yang mempunyai keunikan didalam memproses makanannnya. Tentu akan dibahas pada buku ajar selanjutnya.

3.2. Proses Pencernaan Hewan

Hewan memerlukan asupan makanan yang seimbang dan efisien. Tujuannya adalah untuk pertumbuhan, perawatan atau pergantian bagi sel sel yang rusak. Selain itu, asupan makanan pada hewan harus dapat menunjang untuk proses produksi seperti telur, susu, dan daging. Oleh karena itu, menjadi hal yang wajib bagaimana mengatur seluruh asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan tentang proses pencernaan hewan. Mengapa?. Hal ini disebabkan spesies hewan sangat beragam dan makanan yang diasup juga beragam, sehingga alat unuk mengolah makanan tersebut menjadi berbeda.

Selain beragamnya hewan, hal yang menarik untuk dikaji bahwa makanan yang diberikan kepada hewan, tidak serta merta dapat mencukupi seluruh nutrien yang diperlukan tubuh, namun sangat tergantung kepada sumber makanan dan sistem pencernaannya. Walaupun beragam jenis hewan dengan berbagai variasi pencernaan,

(25)

BAB III Sistem Pencernaan Dasar Hewan 141

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

mulut dengan Ingesti menggunakan alat prehensi yaitu gigi, bibir, lidah dan dibantu kaki depan serta penjuluran kepala 3. Mastikasi adalah chewing (mengunyah), merupakan proses

selanjutnya setelah ingesti.

4. Gustatorius papilae (taste pore) adalah bagian dari epitel papila fungiformis serta disisi lateral papila sirkumvalata dan papila foliata, berbentuk seperti tong yang disebut kuncup kecap

5. Hewan Ruminansia adalah hewan yang mampu

mengkonsumsi dan mencerna bahan tanaman dan

diklasifikasikan sebagai herbivora

6. Rumen adalah lambung pertama pada hewan pemamah biak.

Anonimus. 2011. Digestion in intestine and colon.

Intranet.tdmu.edu.ua/data/kafedra/internal

Allen, DG; Jorg,MS; Thomas WS et.al., 2011. Introduction to Digestive Disorders of Dogs. www. Merckmanuals.com/pethelath/dog

disorder of dogs.Last up date July.2011

Arancha. 2013. Ruminant Digestive Trac.

(tps://www.studyblue.com/notes/note/n/03-ruminant-digestive-tract/deck/6751447) Last Modified: 2013-05-23

.Busquet,M Calsamiglia, S, Ferret A and kamel 2006. Plant extracts affect in vitro rumen microbial fermentation. Journal of Dairy

Science. Vol 89. No 2 : 761-771

Chiba, LI. 2014. Animal Nutrition Handbook.

www.ag.auburn.edu/~chibale/an02physiology.pdf

(26)

142 BAB III Sistem Pencernaan Dasar Hewan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Dyce KMW, Sack O, Wensing CJG. 1996. Textbook of veterinary

Anatomy .2nd Edn.,W.B.Saunders Co.,Philadelphia, 324-327 .

Encyclopadia Britannica, 2013. Ruminant.

www.britannica.com/EBchecked/topic/512706/ruminant. Last up date 5-9-2013

Eroschenko, VP. 2012. Atlas histologi diFiore: dengan korelasi fungsional. Alih bahasa Brahm U.Pendit. Editor bahasa Indonesia Didiek darmawan, Nella Yesdelita. Eds 11, Penerbit

Buku Kedokteran, EGC. Jakarta

Euerell JAB, Frappier L, Dellmann H. 2006. Texbook of veterinary

Histology. Philadelphia.6th Edn.Lea and Febiger, 174-175.

Frandson RD; Wilke WL; Anna De fails. 2009. Anatomy and Physiology of Farm animal. Edisi 7. Blackwell Publising Jhon

Willey & Sond

Jayne-Williams and Fuller, 1971. In: D.J. Bell & B.M.Freeman (Ed.)

Physiology & Biochemistry of the Domestic Fowl

Kleiner M, Cecilia W, Christian, L et.al., 2012. Metaproteomics of a gutless marine worm and its symbiotic microbial community reveal unusual pathways for carbon and energy. Editor Fisher, CR. vol. 109 no. 19.. Pennsylvania State University, University

Park

Kiefer, KM; Davis G. 2007. Salivary muceles in cats: a retrospektive

study of seven cases. Veterinary

medicine.dvm360.com/salivary-mucoceles-cats-retrospective-study-seven-cases

Murray, RK; Daryl K.G; Peter, AM; dan Victor WR. 2003. Biokimia Harper. Alih Bahasa Hartono, A, Editor Bani AP dan Tiara MNK. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

(27)

BAB III Sistem Pencernaan Dasar Hewan 143

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Pig Digestive System Function .

http://imgarcade.com/1/pig-digestive-system-functions/

Romero C . 2005. Animal Nutrition. 2005. In Powerpoint lectures for

Biology Campbell ,N and Reece, J (Eds) 7th Edition. Pearson

Education Inc. Publishing as Pearson Bunjamin

Cumming.http://biologyjunction.com/41-%20animalnutrition%2 0text.ppt.

Richard, W. 2013. Nutrition for maximum Performance: Understanding

the equine digestive system.

www.hoursecourseonline.com/college.nurition/lesson_one900.htm

Sharifabad M dan Alehi.E 2014. The histogenesis of fungiform papillae in Camelus dromedarius. Int. J. Biosci. Vo. 5, no 11: 101-106. Sisson S, Grossman JD. 1975.The anatomy of the domestic mammals.

4th Edn.,W.B.Saunders, Philadelphia, 558-563

Wright B. 1999. Equine Digestive Tract Structutre and Function.

www.omafra.gov.on.ca/english/livestock/horses/facts/info digest.htm. last update November 2013

www.dreamstime.com/stock-illustration-digestive-system-cat-animal-organ-domestic-image61142353

Chamgne, CD; Houser DS; Fowler MA; Costa DP and Crocker DE. 2012. Gluconeogenesis is associated with high rates of tricarboxylic acid and pyruvate cycling in fasting northern elephant seals . American Journal

of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology Published Vol. 303 no. 3: 340-352

(28)

145

BAB IV

PROSES BIOKIMIA MAKANAN

Tujuan Umum Pembelajaran

Pada akhir kuliah Bab IV ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang Proses Biokimia bahan makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein yang mengalami perubahan dan di absorbsi di saluran cerna untuk diedarkan ke seluruh tubuh

Tujuan khusus Pembelajaran

Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang:

- Kimia karbohidrat, - Kimia Protein, - Kimia lemak ,

- Proses biokimia karbohidrat , protein dan lemak - Proses Absorbsi

4.1. Kimia Karbohidrat

Karbohidrat tersebar luas baik dalam jaringan hewan maupun pada jaringan tumbuh-tumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesis, meliputi selulosa yang merupakan rangka dari tumbuh-tumbuhan serta pati dari sel tumbuh-tumbuhan.

Karbohidrat memiliki rumus umum (CH2O) n dimana n adalah

jumlah atom karbon mulai dari 3 sampai 6. Karbohidrat berfungsi sebagai penyimpanan energi dalam jangka pendek (seperti gula); sebagai energi jangka sedang (pati tanaman dan glikogen untuk hewan); dan sebagai komponen struktural dalam sel (selulosa dalam

(29)

146 BAB IV Proses Biokimia Makanan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

dinding sel tanaman dan banyak protista), dan kitin di exoskeleton serangga dan arthropoda lainnya.

Karbohidrat merupakan senyawa organik karbohidrat

berkerangka rantai hidrokarbon terdiri dari polihidroksialdehida atau polihidroksiaseton yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Secara umum karbohidrat dikelompokkan kedalam 4 golongan utama yaitu : monosakarida, disakarida, olgosakarida dan polisakarida.

Karbohidrat mempunyai sifat aktivitas optik yaitu senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi , bila memutar cahaya terpolarisasi kekanan diberi tanda + atau d (dektrorotari), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau L (levorotari) Berikut contoh dari gliserida yang memprlihatkan putaran optiknya ( Gambar 4.1).

Gambar 4.1. Struktur L dan D gliseraldehida ( www.chem.latech.edu)

Monosakarida disebut juga gula sederhana (simple sugars) adalah sakarida yang tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida ini mencakup triose, ( 3 atom C),

(30)

BAB IV Proses Biokimia Makanan 201

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

10. Asam lemak tak jenuh ganda mengandung 4 ikatan rangkap 11. Asam lemak tak jenuh “Cis” bila atom-atom hidrogen pada

ikatan rangkap terletak disisi yang sama dari rantai hidrokarbon 12. Asam lemak tak jenuh benbentuk "Trans" bila atom-atom hidrogen pada ikatan rangkap terletak disisi yang berlawanan dari rantai hidrokarbon.

13. Protein adalah senyawa dibangun oleh unsur karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O), dan ditambah lagi dengan unsur Nitrogen (N).

Anonimus, 2014. Kinds of fat. Indiana University. www.indianan.edu.

Last up date 2014

Dellomonaco C; Fabio F dan Ramon G. 2010 . The path to next generation biofuels: successes and challenges in the era of

synthetic biology. Microbial Cell

Factories 2010, 9:3 doi:10.1186/1475-2859-9-3

Esquivel, RO, Moyocoyani ME, Framk S, Catalina S; Carolina B et al., 2010. Decoding the Building Blocks of Life from the Perspective of Quantum Information. www.intechopen.com Elsila, J. E., Dworkin, J. D., Bernstein, M. P., & Sandford, S. A., 2007,

"Mechanisms of Amino Acid Formation in Interstellar Ice Analogs", Astrophys. J., 660, 911-918

Lehninger LA, LA Nelson, and MM Cox. 1993. Principles of Bochemistry. 2nd Ed. Worth Publisher Inc., New York. Kessel. 2014. Protein : Nature’s Nano Machines. www/

amit1b.wordpress.com

(31)

202 BAB IV Proses Biokimia Makanan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

Kopic S and John PG. 2013. Gastric Acid, Calcium Absorption, and Their Impact on Bone Health. Physiological Reviews. Vol.93 No. 1: 189:268

Koolman, J. and Klaus-Heinrich. 2000. Biokimia: Atlas berwarna dan Teks. Alih Bahasa. Wanandi, SI. Penerbit Hipokrates, Jakarta. Kumerov F. 2011. Protein : Building Block of the Body. Artike. The

quarterly magazine of the Weston A. Price Foundation Murray, RK; Daryl K.G; Peter, AM; dan Victor WR. 2003. Biokimia

Harper. Alih Bahasa Hartono, A, Editor Bani AP dan Tiara MNK. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Smith. C, Allan, DM and Micjael L. Basic Medical Biodchemistry. Edisi ke-2. Lippincott Williams & Wilkins Copany, Phyadelphia, Baltimore. New York. London, Buenos Aires. Hongkong. Sydney and Tokyo

Romero C . 2005. Animal Nutrition. 2005. In Powerpoint lectures for

Biology Campbell ,N and Reece, J (Eds) 7th Edition. Pearson

Education Inc. Publishing as Pearson Bunjamin

Cumming.http://biologyjunction.com/41-%20animalnutrition% 20text.ppt

(32)

BAB IV Proses Biokimia Makanan 205

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si Biodata Penulis I

1. Nama : Dr. drh. Rinidar, M. Kes

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Plaju, 03 Agustus 1965

3. Riwayat Pendidikan

Tahun

lulus Jenjang

Program pendidikan Jurusan/bidang studi

1989 S1 Universitas Syiah Kuala Sarjana Kedokteran Hewan

1990 Profesi Universitas Syiah Kuala Dokter Hewan

2003 S2 Universitas Sumatera Utara Biomedik

2010 S3 Universitas Sumatera Utara PSL

4. Aktivitas Pembelajaran,Penelitian dan Pengabdian Masyarakat A. Aktivitas Pembelajaran

Mata kuliah Program

Pendidikan

Institusi/jurusan program

Sem/tahun akademik

Biokimia I dan II S1 Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap

Biokimia Dasar

keperawatan S1

Keperawatan Cut

Nyak Dhien Ganjil/gernap

Kimia Dasar

veteriner S1

Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap

Farmakologi S1 Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap

Toksikologi S1 Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap

Genetika S1 Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap

Farmasi S1 Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap

Biologi molekuler S2 Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap

Manajemen penyakit

hewan S2

Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap

Diagnosis Lanjutan S2 Universitas Syiah

Kuala Ganjil/gernap Kesehatan Masyarakat veteriner S2 Universitas Syiah Kuala Ganjil/gernap Biodata Penulis

(33)

206 BAB IV Proses Biokimia Makanan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

B. Penelitian

No Tahun Judul penelitian Sumber

1 2007 Aktivitas antiplasmodium ekstrak

methanol daun Sernai (wedelia biflora) terhadap Plasmodium Falciparum secara in vitro

Research Grant I-IMHERE Batch III

2 2008 Uji Klinis berbagai konsentrasi ekstrak dan sediaan salep ekstrak umbi daun dewa (Gynura pseudochina DC) terhadap luka sayat yang diinfeksi Staphylococcus aureus

Dosen Muda Dikti

3 2008 Inventarisasi etnobotani

Tumbuh-tumbuhan di Kawasan Hutan Sibreh Dalam Rangka Pencarian Sumber Bahan Obat Baru

Dosen Muda Dikti

4 2008 Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari daun sernai (Wedelia biflora) sebagai antiplasmodium secara in vivo

Research Grant I-IMHERE Batch III

5 2009 Pemanfaatan daun sernai (Wedelia

biflora) sebagai kandidat fitofarmaka untuk apklikasi pengobatan alternatif penyakit malaria di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Rusnas Dikti

6 2009 Pemanfaatan ekstrak Jaloh dikombinasi

dengan probiotik dan kromium untuk mengurangi dampak cekaman panas pada ayam Broiler

Rusnas Dikti

7 2011 Uji Serologi sebagai Penanda untuk

Menilai Intensitas Malaria di

Kemukiman Lamteuba Aceh Besar

Research Grant I-IMHERE Batch III

8 2012 optimalisasi sistem kewaspadaan dini

menggunakan data iklim untuk

eliminasi malaria di provinsi aceh

BOPT

9 2014 potensi ekstrak daun sernai (wedelia biflora) dalam merespon sekresi sitokin sel t helper 1 dan 2 pada

mencit yang dipapar plasmodium

berghei

Fundamental

(34)

BAB IV Proses Biokimia Makanan 207

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

C. Aktivitas lainnya

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel llmiah

1. International Conference on

Environmental Research and

Technology (ICERT)

Modelling The dynamic of

Malaria-Mosquito Human

Interactions as a way to control the Outbreak

3. 13th National Congress and 17th National Scientific Meeting of Indonesian Physiological Society, 6th National Scientific Meeting of Indonesian Ergonomic Society

Pembangunan Industri yang berwawawasan Lingkungan

4 Departemen Kesehatan Kabupaten

Aceh Besar

Penyusunan Peraturan Bupati tentang Eliminasi Malaria Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015

5 Departemen Kesehatan kabupaten Aceh Timur

Penyusunan Peraturan Bupati tentang Eliminasi Malaria Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015

6 Desa Baet Kec.Baitussalam FGD Peran Perempuan dalam

pengambil Keputusan terhadap kesehatan dan Pembangunan Infrastruktur di desa Baet

7 Desa baet Kec..Baitusslam Sanitasi dan kebersihan

lingkungan: Penanggulangan Tempat Perindukan Nyamuk di Lingkungan Perumahan Desa Baet

(35)

208 BAB IV Proses Biokimia Makanan

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si Biodata Penulis II

1. Nama : drh. M. Isa, M.Si

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Meulaboh, 09 Agustus 1959

3. Riwayat Pendidikan

Tahun

lulus Jenjang Program pendidikan Jurusan/bidang studi

1985 S1 Universitas Syiah Kuala Sarjana Kedokteran Hewan

1986 Profesi Universitas Syiah Kuala Dokter Hewan

1984 S2 IPB Bogor Biokimia

4. Aktivitas Pembelajaran,Penelitian dan Pengabdian Masyarakat B. Aktivitas Pembelajaran

Mata kuliah Program

Pendidikan

Institusi/jurusan program

Sem/tahun akademik

Biokimia I dan II S1 Universitas Syiah Kuala Ganjil/gernap

Biokimia Dasar

keperawatan S1 Akper Depkes Ganjil/gernap

Kimia Dasar

veteriner S1 Universitas Syiah Kuala Ganjil/gernap

B. Penelitian

No Tahun Judul penelitian Sumber

1 2007 Aktivitas antiplasmodium ekstrak

methanol daun Sernai (wedelia biflora) terhadap Plasmodium Falciparum secara in vitro

Research Grant I-IMHERE Batch III

2 2008 Uji Klinis berbagai konsentrasi ekstrak dan sediaan salep ekstrak umbi daun dewa (Gynura pseudochina DC) terhadap luka sayat yang diinfeksi Staphylococcus aureus

Dosen Muda Dikti

3 2008 Isolasi dan identifikasi senyawa aktif dari daun sernai (Wedelia biflora) sebagai antiplasmodium secara in vivo

Research Grant I-IMHERE Batch III

4 2009 Pemanfaatan daun sernai (Wedelia

biflora) sebagai kandidat fitofarmaka untuk apklikasi pengobatan alternatif

Rusnas Dikti

(36)

BAB IV Proses Biokimia Makanan 209

Pencernaan dan absorbsi makanan oleh Dr.drh. Rinidar, M.Kes & drh.M.Isa, M.Si

penyakit malaria di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

5 2009 Pemanfaatan ekstrak Jaloh dikombinasi

dengan probiotik dan kromium untuk mengurangi dampak cekaman panas pada ayam Broiler

Rusnas Dikti

6 2011 Uji Serologi sebagai Penanda untuk

Menilai Intensitas Malaria di

Kemukiman Lamteuba Aceh Besar

Research Grant I-IMHERE Batch III

9 2014 potensi ekstrak daun sernai (wedelia biflora) dalam merespon sekresi sitokin sel t helper 1 dan 2 pada mencit yang dipapar plasmodium

Fundamental

C. Aktivitas lainnya

No Nama organisasi /kegiatan Kedudukan

1. Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Banda Aceh

(37)

Gambar

Gambar 4.1. Struktur L dan D gliseraldehida  ( www.chem.latech.edu)

Referensi

Dokumen terkait

Penerbitan buku ajar ini dimaksudkan agar mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti kuliah dan setelah mempelajari buku ajar ini akan memperoleh gambaran yang

Bagi dosen biokimia kedokteran, buku yang telah disusun ini menjadi pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh mahasiswa,

Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran yang harus dikuasai mahasiswa kedokteran, mempelajari ilmu yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular dan gangguannya

Dosen bersama mahasiswa membaca sumber referensi berkaitan dengan topik yang dibahas, diskusi antara mahasiswa dan dosen, mahasiswa dan mahasiswa, membahas hasil membaca

Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Program Magister Fakultas Kedokteran Hewan menjelaskan tentang Pelaksanaan Pendidikan pada empat Program Studi yaitu Ilmu

Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran yang harus dikuasai mahasiswa kedokteran, mempelajari ilmu yang berkaitan dengan sistim kardiovaskular dan gangguannya

Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran yang harus dikuasai mahasiswa kedokteran, mempelajari ilmu yang berkaitan dengan sistim kardiovaskula dan gangguannya

v Buku Ajar ilmu kedokteran forensik dan studi medikolegal diperlukan mahasiswa Pendidikan Dokter sebagai acuan dalam pembelajaran pada fakultas kedokteran.. Buku ini berisi