• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Universitas Mercu Buana. pendidikan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Universitas Mercu Buana. pendidikan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Dalam penulisan skripsi in, peulis mengambil lokasi penelitian di Universita Mercu Buana jalan Meruya selatan, Kembangan, Jakarta Barat 11650.

3.1.1 Gambaran Umum Universitas Mercu Buana.

Pengusaha H. Probosutedjo yang mempunyai pengalaman sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatra Utara pada tanggal 10 November 1981 mendirikan Akademi Wiraswasta dewantara (AWD), dan peresmiannya dilakukan almarhum bapak H. Adam Malik, Wakil presiden RI pada saat itu. Dewantara diambil dari nama tokoh pendidikan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara.

Misi pendidikan akademis ini antara lain adalah pengembangan model pendidikan untuk melahirhan pengusaha pancasila, dan kader-kader pembangunan yang mandiri serta mampu menciptakan kesempatan kerja.

Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliahan dilakukan di gedung Yayasan Tenega Kerja Indonesia (YTKI) di jalan Gatot Subroto. Pada tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama kampus menara bhakti.

(2)

38

Pada tahun 1985, berbekal berbekal kemampuan dan pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan Akademi Wiraswasta Dewantara timbul gagasan mendirikan lembaga pendidikan tingkat universitas. Dengan surat keputusan ketua yayasan menra bhakti nomer : 04/SKEP/KET/VI/1985 tanggal 12 Juni 1985. Dibentuk panitia pendirian Universitas, dengan ketua Dr. Sri-Edi Swasono dan dibantu oleh H. Abdul madjid, Drs. Imam Santoso Sukardi (Almarhum), Drs. M. Enoch Markum, Ir. Suharyadi, M.S, Soekarno dan Prijo S. Parwoto (almarhum).

Setelah melalui persiapan pendiirian dan studi kalayakan, dengan nomer : 010/KET/YMB/VI/85 tanggal 12 Juni 1985, yayasan mengajukan permohonan izin mendirikan Universitas Mercu Buana (UMB) kepada Kopertis Wilayah III.

Berdasarkan surat Nomer 15/KOP.III/S.VI/85 yang ditandatangani oleh Dr. Boesjra Zahir (almarhum), pada tanggal 18 Juni 1985, Kopertis wilayah III menyetujui dan memberikan ijin “Oprasional” kepada Universitas Mercu Buana.

Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri, dengan fakultas dan jurusan sebagai berikut :

1. Fakultas Tehnik, Jurusan Tehnik Arsitektur dan Jurusan Tehnik Sipil 2. Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi pertanian (Agrobisnis)

(3)

39

3. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan akuntansi

Jumlah mahasiswa pada tahun pertama sebanyak 118 orang. Satu tahun kemudian, berdasarkan hasil evaluasi kopertis wilayah III, ke enam jurusan yang ada memiliki status “Terdaftar” dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui surat keputusan Nomer: 0507/1986.

Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan pendidikan di masyarakat, dengan ijin Oprasional dari kopertis wilayah III nomer : 12/Kop.III/S.VI/86 tanggal 5 Juni 1986, pada tahun akademik 1986/1987 fakultas tehnik membuka jurusan tehnik mesin dan fakultas pertanian membuka jurusan mekanisasi pertanian.

Selanjutnya pada tahun akademik 1987/1988 fakultas tehnik membuka jurusan tehnik Elektro. Memasuki tahun akademik 1988/1989 terjadi perkembangan baru di universitas mercu buana. Berdasarkan usulan ketua Yayasan Menara Bhakti dengan persetujuan kompetensi wilayah III, akademik wiraswasta Dewantara dinyatakan bergabung kedalam Univrsitas Mercu Buana. Pendidikan akademi tersebut menjadi program D3 manajemen perusahaan di bawah Fakultas Ekonomi dengan status terakreditasi. Tahun 1989, jurusan tehnik mesin memperoleh setatus “terakreditasi” berdasarkan surat keputusna Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer: 0382/06/1989 tanggal 31 Juni 1989, demikian juga untuk jurusan mekanisme pertanian,

(4)

40

tanggal 6 Agustus 1990 memperolh status “Terdaftar”, dengan durat keputusan Mendikbud Nomer: 0495/08/1990.

Upaya-upaya penting dan strategis demi menibgkatkan kiualitas akademik terus dilakukan. Secara bertahap, sejalan dengan upaya itu Universitas Mercu Buana melengkapi berbagai sarana dan fasilitas pendidikannya. Berkat kerjakeras dan dan dediksi yang sungguh-sungguh tersebut, menjelang Dies Natalis VI, pada tanggal 30 Mei 1991, berdasarkan surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan nomer : 0286/05/1991, Universitas Mercu Buana memperoleh Status diakui, untuk:

1. Fakultas Tehnik : jurusan Tehnik Arsitektur, Jurusan Tehnik Sipil, dan Jurusan Tehnik Mesin.

2. Fakultas pertanian : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis), Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi) dan Jurusan Mekanisasi Pertanian.

3. Fakultas Ekonomi : Jurusan Manajemen, Akuntansi, dan program D3 Manajemen Perusahaan.

Sementara itu, jurusan tehnik elektro juga sudah memiliki status Terdaftar berdasarkan surat keputusan Mendikbud Nomer: 0132/03/1991 tnggal 21 mqret 1991. Keberhasilan yang dicapai dalam pengembangan penyeenggaraan pendidikan semakin mendorong semnagat segenap sivitas akademika untuk terus mengupayakan penyempurnaan pada setiap bidang

(5)

41

kegiatan dengan melaksanakan koreksi, Intropeksi,dan mencarari umpan balik guna lebih mengokohkan sistem penylenggaraan pendidikan.

Akhirnya, berkat kesungguhan tersebut serta bimbingan kopertis wilayah III, maka pada tanggal 28 April 1992 dengan SK dorjen Nomer: 163/DIKTI?Kep/1992 seluruh jurusan di Universitas Mercu Buana memperoleh status “Disamakan”. Dalam mengantisipasi SK Mendikbud nomer : 0686/U/1991 yang mensyaratkan disetiap Universitas inimal teriri dalam tiga Fakultas Ekonomi dan 2 Fakultas Sosial, mka melaui berbagai persiapan yang didahului dengan studi kelayakan, Universita Mercu Buana mengembangkan fakultas dana jurusan baru.

Pada tahun 1994/1995 Universitas mercu buana telah mempunyai lima fakultas dengan 13 (tiga belas) jurusan , tahun 2000/2001 telah dibuka jurusan Tehnik Industri di bawah Fakultas Teknologi Industri berdasarka keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 290/DIKTI/Kep/2000 denagn status Terdaftar.

Saat ini Universitas Mercu Buana telah memiliki 6 (enam) fakultas dan program pasca sarjana yang telah terakreditasi denganmahasiswa kurang lebih 16.000 orang.

(6)

42 3.1.2 Visi, Misi, dan Budaya kerja UMB

a. Visi Universitas Mercu Buana

Menjadi universitas unggul dan terkemuka untuk menghasilkan tenaga profesional yang memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan global.

b. Misi Universitas Mercu Buana

c. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dan menciptakan serta menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga profesional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan.

d. Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan industri dan kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global.

e. Mengembangkan kompetensi dan kamenumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan etika profesional kepada para mahasiswa dan staf yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.

c. Budaya Kerja Universitas Mercu Buana

1. Budaya kerja disiplin, Jujur, dan tanggungjawab

(7)

43

3. Mengembangkan budaya kerja yang ramah lingkungan. 3.2 Disain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal, yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara Variabel X dan Variabel Y.

3.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara (tentatif) terhadap rumusan masalh, karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibutuhkan kebenarannya secara empiris. Penelitian ini menggunakan penelitian hipotesis tentang pengaruh yaitu hipotesis yang menyebabkan suatu variabel terhadap variabel yang lain. Dalam hipotesis penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa “Diduga antara variabel budaya organisasi terhadap kinerja karyawan terdapat pengaruh yang signifikan (berarti), dan pengaruh yang ada bersifat sangat kuat dan positif.” Hal ini memberikan implikasi bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan pada Universitas Mercu Buana, maka budaya organisasi perlu diperhatikan dan didukung dengan pemberdayaan sumber daya manusia yang ada.

3.4 Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel adalah suatu faktor yang harus diidentifikasi dalam suatu penelitian. Variabel yang akan diteliti berkaitan dengan judul skripsi yaitu antara lain :

(8)

44

a. Budaya Organisasi sebagai variabel X b. Kinerja Karyawan sebagai variabel Y

Dari kedua variabel diatas maka skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal yaitu menempatkaan data urut ranking dari data yang tertinggi sampai terendah. Pengukuran terhadap variabel untuk pemberian skor dilakukan dengan menggunakan skala Likert.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Devinisi oprasional adalah merupakan konsep-konsep yang berupa krangka menjadi kata-kata yang menggambarkan prilaku atau gejala yang dapat diamati, dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Maksud dari definisi oprasional adalah untuk memberikan batasan dan penjelasan dari variabei-variabel yang akan dipakai dalam pembahasan ini. Adapun definisi oprasional variabel yang digunakan dalam sekripsi ini adalh

(9)

45 Tabel 3.1

Variabel Budaya Organisasi

Variabel Indikator Definisi Oprasional Variabel

Budaya Organisai

(X)

Jujur 1. Berani mengakui kesalahan

Disiplin

1. Mentaati semua peraturajn yang berada di UMB

2. Selalu masuk dan pulang kerja tepat waktu

3. Selalu tepat waktu untuk masuk kerja setelah jam istirahat

Berfikir kreatif

1. Mampu menyelesaikan tugas dengan ide-ide yang kreatif

2. Kesempatan untuk berinovasi

Sadar Nilai Lokal 1. Menggunakan Batik setiap hari selasa 2. Mengutamakan Produk dalam negri

Ramah Lingkungan

1. Tidak Merokok di luar Area Bebas asap rokok

2. melakukan penghijauan di wilayah kampus

3. Menghemat pemakaian kertas dengan memanfaatkan kertas yang sudah

terpakai

Tanggung Jawab

1. Pimpinan memberikan tanggung jawab penuh kepada karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan

2. karyawan bertanggung jawab dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan pimpinan

3. Bersedia bertanggung jawab atas Resiko

(10)

46 Tabel 3.2

Variabel Kinerja Karyawan

Variabel Indikator Definisi Oprasional Variabel

Kinerja Karyawan

(Y)

Kualitas Kerja

1. Karyawan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, rapi rapi dan teliti sesuai yang diinginkan perusahaan

2. bekerja lebbih baik dari rekan-rekan kerja 3. Berorientasi kepada keberhasilan dalam melaksanakan tugas

Kuantitas Kerja

1. keterampilan karyawan dalam

menyelesaikan pekerjaan semakin meningkat sesuai dengan bertambahnya masa kerja 2. Hasil pekerjaan cukup memuaskan dari hasil sebelumnya

3. Karyawan menguasai bidang tugasnya

Waktu Dalam Bekerja

1. Tugas pekerjaan dapat dikerjakan dan hasilnya sesuai dengan waktu yang ditentukan 2. Berusaha tepat waktu ketika masuk kerja 3. Merasa tidak memiliki waktu untuk bersenang-senang dan bersantai

Kerjasama

1. Hubungan kerjasama antar sesama karyawan di perusahaan terjalin harmonis 2. Hubungan antar pimpinan dan karyawan terjalin harmonis

Inisiatif

1. Karyawan memiliki Inisiatif sendiri dalam melakukan pekerjaan yang diberikan

pimpinan

(11)

47 3.6 Metode Pengumpulan Data

metode pengumpulan data merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam rangka memperoleh data untuk penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field reserceh) melalui metode riset lapangan ini, dibuat serangkaian penelitian dengan menggunakan kuesioner. Informasi tersebut diperoleh penulis dengan secara langsung di Universitas Mercu Buana Jakarta.

Pengukuran terhadap Variabel untuk pemberian skor dilakukan dengan menggunakan sekala likert yang didisain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 (Lima) titik dengan susunan sebagai berikut

Tabel 3.3 Sekala Likert Keterangan Nilai Sangat Setuju / SS 5 Setuju/ S 4 Netral / N 3 Tidak Setuju/ TS 2

(12)

48 3.7 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data primer yang diambil dari hasil kuesioner.

3.8 Populasi dan Sampel

Populasoi penelitian adalh wilayah generalisasi yang terdiri atas objekatau subjek yang mepunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.

Sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel serta pemahaaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita menggeneralisaikan sifat atau karakteristiknya,

Sampel penelitian yang digunkan dalam penelitian ini terdiri dari : a. kriteria Sampel

dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik convenience sampling, dimana sampel diambil berdasarkan atas ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya (Dumanto, Darmadi, dkk:2001). Dengan kata lain, sampel diambil karna sampel tersebut ada atau tersedia pada tempat dan waktu yang tepat ketika peneliti menyebarkan kuesioner di tempat penelitian. Hal ini hal ini dilakukan mengingat keterbatasan

(13)

49

waktu dan biaya yang di ambil peneliti dan perlunya kemudahan dalam melaksanakan penelitian.

b. Prosedur Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dan Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta yang berjumlah 825 orang. Adapun thnik pengambilan sampel penelitian penulis menggunakan rumus Solvin (Husain:2007) yaitu : Keterangan : n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi

e : persen kelonggaran ketidak telitian karna kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, penulis menggunakan 10%

Berdasarka rumus diatas, penulis melakukan perhitungan dan diperoleh jumlah responden sebagai berikut :

(14)

50

Dengan demikian syarat minimal yang dapat dijadikan sampel penelitian minimal berjumlah 89 responden

3.9 Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, sebagian kuesioner yang disebarkan juga diuji dengan menggunakan analisis Uji Validitas dan Reabilitas, Uji Koefisiensi Korelasi Pearson, analisis regresi Linear Sederhana, Pengujian Hipotesis, menentukan signifikansi (α), serta membuat kesimpulan.

3.9.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu pengukuran yang menunjukan tingkat kehandalan suatu instrument. Suatu instrument yang valid memiliki validitas tinggi. Instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengukur data dari variabel yang diteliti secara teepat. Tinggi rndahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan menghitung koefisien korelasi antar data pada masing-masing pernyataan

(15)

51

dengan skor total memakai rumus korelasi produk momen Pearson, sebagai berikut : rix = } ) ( }.{ ) ( { . 2 2 2 2

  

  x x n i i n x i ix n keterangan :

rix = koefisien korelasi item-total (bivariate person) i = sekor item

x = skor total

n = banyaknya subjek

Item instrumen dianggap Valid jika lebih besar dari 0,30 atau bisa juga membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid (Syaifuddin Azwar, 2007).

3.9.2 Uji Reabilitas

Reabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karna instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang terlibat akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kelipatan diambil akan teteap sama.

(16)

52

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang ada dalam kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi.

Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas, diantaranya :

Keterangan :

r11 adalah nilai reliabilitas rb adalah nilai koefisien korelasi

Nilai koefisien reliabilitas di atas 0,7 dikatakan sedang (cukup baik) dan di atas 0,8 (baik).

Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Perbedaan antara penelitian yang valid dan reliable dijelaskan dengan instrumen yang valid dan reliable juga, dimana penelitian yang valid dapat diartikan bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Artinya, jika objek berwarna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Sedangkan, penelitian yang reliable bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Syaifuddin Azwar, 2007).

(17)

53

3.9.3 Metode Analisis Data Regrensi Linier Sederhana

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (Budaya Organisasi) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan) digunakan metode regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut :

y = a + bx

Keterangan :

x : Subjek pada variabel bebas (Budaya Organisasi).

y : Subjek dalam variabel terikat yang diprediksikan (Kinerja Karyawan) a : Nilai produktivitas kerja karyawan (Y) apabila motivasi kerja

(X) nol (x = 0) / nilai konstan.

b : koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan/penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas. (Sugiyono : 2008)

3.9.4 Uji hipotesis Hipotesis Dengan Uji (t)

Pengujian Hipotesis yang digunakan dalam pengajuan hipotesis terhadap koefisien regresi, dimana penngujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen (Budaya Organisasi) berpengaruh terhadap variabel dependen (Kinerja Karyawan). Sebelum melakukan pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi, atau perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

(18)

54

Ho : berarti budaya organisasi (X) tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)

Ha : , berarti budaya organisasi (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan (Y)

2) Menetapkan Taraf Signifikansi (α)

Adapun taraf signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antar variabel yang diuji.

3) Menentukan nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut :

t

hitung = =

= Keterangan :

b = Perkiraan koefisien regresi

= Kesalahan standar koefisien regresi b

= Koefisien regresi

= kesalahan standar regresi

4) Membuat keputusan terhadap hipotesis dengan cara membandingkan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai (t table).

(19)

55

- Jika nilai t hitung > t tabel maka keputusannya adalah tolak H0 - Jika t hitung < t tabel maka keputusannya terima H0.

Dalam hal ini, jika hasil pengujian menghasilkan H0 ditolak atau signifikan maka dapat dilihat seberapa besar pengaruh variabel yang satu terhadap variabel lain dengan menggunakan koefisien determinasi (KD = r2).

5) Membuat kesimpulan berdasarkan keputusan yang diperileh sebelumnya.

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho

Gambar

Tabel 3.3  Sekala Likert  Keterangan Nilai Sangat Setuju / SS 5 Setuju/ S 4 Netral / N 3 Tidak Setuju/ TS 2

Referensi

Dokumen terkait

Total biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani dalam budidaya tanaman cabe jamu rata-rata untuk setiap hektar sebesar Rp. Penerimaan

Menyiapkan bahan penyusunan prosedur dan tata cara pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum di bidang pengoperasian pesawat udara, program pendidikan dan/atau

Sedangkan variasi komposisi yang dilakukan pada toner buatan juga berpengaruh terhadap sifat magnetik, pada toner komposisi polimer, fly ash dan karbon (50:30:20) dengan

Hubungan antara permeabilitas dengan erosi adalah apabila permeabiltas dalam tanah terlalu tinggi sehingga menutupi seluruh pori tanah dapat terjadi berkurangnya kekuatan dalam

Pengecekan reflek kelopak mata jarang dilakukan tetapi bisa digunakan untuk memastikan efek anestesi sudah bekerja atau belum, caranya adalah kita tarik palpebra atas ada respon

D alam Modul 17 Unit 1 Anda telah mempelajari tentang Bioteknologi Konvensional dengan memanfaatkan mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi untuk

Menurut Husnan dan Suwarsono (1997), studi kelayakan adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil.Umumnya penelitian studi

Hasil FEVD diakhir periode keseluruhan variabel untuk persamaan kontribusi jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syariah terhadap sektor pertanian di