• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

47 4.1 Gambaraan Umum

Minyak angin aromatherapy terbuat dari Menthol, Champhor dan essential oil. Aromatherapy atau aromaterapi sendiri berarti istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktek pengobatan alternatif.

Salah satu jenis minyak angin aromatherapy yang populer di pasaran adalah merek fresh care dimana produknya menggunakan kemasan roll on sehingga mudah digunakan.

Minyak Angin Aromatherapy Fresh Care atau fresh care minyak angin atau bisa juga disebut fresh care aromaterapi karena bisa memberikan indikasi sebagai aromatherapy yang menyegarkan untuk meringankan sakit kepala, meredakan perut kembung, masuk angin, mabuk perjalanan, meringankan gejala flu dan lain-lain. Minyak angin ini juga sudah mendapatkan izin dari POM dengan nomor POM QD. 101 609 191.

4.2 Profil Responden

Di bawah ini peneliti akan menguraikan mengenai profil responden yang menjadi obyek penelitian peneliti.

(2)

4.2.1 Responden Menurut Jenis Kelamin

Perbedaaan jenis kelamin dapat menjadi pembeda bagi seseorang, dengan cukup banyak konsumen yang menggunakan minyak angin fresh care, maka jenis kelamin responden memungkinkan untuk memiliki perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Berikut ini komposisi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1

Jumlah Responden Menurut Kenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)

Laki-Laki 23 34,33

Permpuan 44 65,66

Jumlah 67 100

Sumber : Data Primer yang di olah, 2013

Dari Tabel 4.1. menunjukan responden yang menggunakan minyak angin fresh care di Kota Gorontalo, terlihat bahwa yang terbanyak ialah perempuan sebanyak 44 responden atau sebesar 65,66 % dan laki-laki hanya 23 responden atau sebesar 34,33 %.

4.2.2 Usia Responden

Perbedaan kondisi seperti umur sering kali dapat memberikan perbedaan perilaku seseorang, ini dilakukan untuk mengetahui kelompok umur yang lebih memilih menggunakan minyak angin fresh care. Berikut ini komposisi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.2.

(3)

Tabel 4.2 Usia Responden

Kelompok Usia (tahun) Jumlah Responden Persentase

15-20 tahun 11 16,41

21-25 tahun 30 44,78

26-30 tahun 21 31,34

Lebih dari 30 tahun 5 7,46

Total 67 100

Sumber: Data Primer

Dari table diatas terlihat bahwa bagian paling dominan adalah responden pada usia 21-25 tahun yaitu sebanyak 30 responden (44,78%), dan serta 26-30 tahun sebanyak 21 responden (31,34%). Hal ini menunjukan bahwa konsumen yang menggunakan minyak angin fresh care melihat dari segi endorser dan kegunaannya.

4.2.3 Responden Menurut Pekerjaan

Pekerjaan juga akan menunjukan status sosial yang akan mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Berikut ini komposisi responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.3.

(4)

Tabel 4.3

Jumlah Responden Menurut Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Presentase

1 PNS 16 23,88

2 Pengawai Swasta 11 16,42

3 Wiraswasta 18 26,87

4 Pelajar/Mahasiswa 23 34,33

67 100

Sumber : Data Primer yang di olah, 2013

Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa yang menggunakan minyak angin fresh care lebih dominan adalah Pelajar/Mahasiswa sebanyak 23 responden atau sekitar 34,33%, dan wiraswasta 18 responden atau sekitar 26,87%.

4.3 Deskripsi Variabel

4.3.1 Variabel Selebriti Endorser

Endorser adalah orang yang terlibat dalam komunikasi penyampaian pesan pemasaran sebuah produk, dapat secara langsung maupun secara tidak langsung. Di dalam iklan, endorser digunakan sebagai juru bicara agar merek cepat melekat dibenak konsumen sehingga konsumen mau membeli merek produk tersebut. Disadari atau tidak, pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik (kaum selebriti yang sedang ngetop) akan mendapat perhatian yang besar disamping sangat mudah diingat.

(5)

Tabel 4.4

Tanggapan Responden Mengenai Selebriti Endorser

No Indikator Persepsi STS TS BS S SS

1 Visibillity

4.1 Selebriti yang

mempromosikan produk ini sudah dikenal banyak orang

1` 0 2 27 37

4.2 Selebriti dapat memberikan

hal yang positif terhadap banyak orang

1 5 2 32 27

2 Credibility

4.3 Selebriti dapat

mempromosikan produk minyak angin fresh care dengan baik

0 3 6 41 17

4.4 Mendapatkan rasa percaya

diri dalam menggunakan produk minyak angin fresh

care

0 5 11 43 8

3 Attraction

4.5 Fresh care diminati banyak

orang, karena selebriti yang mempromosikan disukai

banyak orang 0 6 13 35 13

4.6 Mendapatkan kebanggaan

tersendiri dalam

menggunakan produk fresh

care

0 4 6 34 23

4 Power

4.7 Selebriti yang

mempromosikan fresh care dujadikan sebagai panutan oleh konsumen

0 6 12 39 10

4.8 Selebriti yang menjadi icon

produk ini diterima oleh konsumen

0 6 9 41 11

(6)

Rata-rata 0.25 8.75 14.75 66.25 27.25

Sumber : Data primer yang diolah, 2013

Dari Tabel 4.4 menunjukan sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap indikator selebriti endorser, tanggapan setuju berjumlah 292 atau rata-rata 66,25 dan tanggapan sangat setuju berjumlah 140 atau rata-rata 27,25 artinya responden menilai selebriti endorser pada iklan fresh care, dapat dipercaya dan mampu memberikan informasi dengan baik kepada konsumen dengan selebriti endorser yang sesuai dengan karakter produk sehingga mendapatkan kepercayaan dari konsumen yang menggunakan produk minyak angin fresh care.

4.3.2 Deskripsi Variabel Minat Beli

Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Suatu produk dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli.Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi.Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis.

(7)

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Mengenai Minat Beli

No Indicator Persepsi STS TS BS S SS

1 Eksploratif

4.1 Adanya rasa ingin tahu produk

fresh care 2 0 2 27 36

4.2 Mendapatkan informasi dari

mulut ke mulut tentang produk minyak angin fresh

care

2 3 2 33 27

2 Preferensial

4.3 Harega relative murah dengan

kualitas yang tinggi 0 3 5 43 8

4.4 Adanya keunikan tersendiri

dari produk yang digunakan 0 5 10 45 8

4.5 Mendapatkan manfaat dari

minyak angin fresh care 0 7 12 37 11

3 Referensial

4.6 Harga relative murah

dibandingkan produk minyak angin lain

0 5 6 41 15

4.7 Adanya kejelasan dari

informasi yang didapat tentang produk minyak angin

fresh care

0 4 10 39 14

4 Transaksional

4.8 Sering menggunakan produk

minyak angin fresh care 0 5 12 35 15

4.9 Selalu membeli dan

menggunakan produk fresh care

0 6 10 41 10

4.10 Adanya kebaikan tersendiri dari produk fresh

care hingga menarik minat

konsumen untuk menggunakan

0 5 15 34 13

Jumlah 4 43 79 374 165

(8)

Sumber : Data primer yang diolah, 2013

Dari Tabel 4.5 menunjukan sebagian besar responden memberikan tanggapan yang tinggi terhadap indikator minat beli, tanggapan setuju berjumlah 374 atau rata-rata 68,18 dan tanggapan sangat setuju berjumlah 165 atau rata-rata 28,54 artinya responden menilai bahwa penyampaian informasi oleh selebriti endorser pada iklan fresh care, dapat menarik minat beli konsumen. Karena endorser dipandang dapat dipercaya dan disukai oleh banyak orang.

4.4 Analisis Data

4.4.1 Pengujian Instrument 4.4.1.1 Pengujian Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2001)

Sebelum penyebaran kuesioner ditindak lanjuti sampai ke 67 responden, maka pada penelitian ini peneliti menguji cobakan 18 butir pertanyaan pada 20 responden hal ini bisa dilihat pada Tabel 3.4 metode penelitian dimana hasil menunjukan rhitung lebih besar dari rtabel artinya semua indicator pada Variabel bebas dan terikat adalah Valid. Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 67 responden dan diuji dalam model regresi sederhana.

(9)

4.4.1.2 Pengujian Reliabilitas

Setelah pengujian instrumen validitas, maka dilanjutkan pengujian instrumen reliabilitas yang merupakan pengujian beberapa item pertanyaan dalam satu variabel yang dijawab secara konstan atau stabil (Ghozali, 2001). Pada penelitian ini peneliti menguji cobakan 18 butir pertanyaan terhadap 20 responden, hal ini bisa dilihat pada Tabel. 3.6 metode penelitian dimana hasil menunjukan semua variabel Independen dan dependen mempunyai koefesien Alpha yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 67 responden dan diuji dalam model regresi sederhana.

4.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam pengujian regresi linier sederhana data yang diperlukan data interval, sedangkan data sekarang masih berskala ordinal maka dari itu data ordinal ditransformasikan ke interval melalui Method Of Succesive Interval (MSI).

Berikut ini perhitungan statistik coeffisien analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada Tabel.

(10)

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi Sederhana

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 16.187 2.059

Selebriti Endorser .554 .083 .639

a. Dependent Variable: Minat Beli

Dari Tabel diatas menunjukan hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Ŷ = α + bx + e

Ŷ = 16.187 + 0,554X + e

Model Regresi tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 16.187 menyatakan bahwa jika tidak terdapat hubungan atau pengaruh dari variabel-variabel bebas dalam model (pengaruhnya tidak signifikan), maka rata-rata minat beli adalah sebesar 16.187.

2. Terdapat pengaruh yang positif selebriti endorser Terhadap minat beli. Setiap kenaikan variabel selebriti endorser sebesar satu-satuan akan menyebabkan kenaikan variabel minat beli sebesar 0,554 satuan.

4.4.3 Pengujian Hipotesis

Hipotesis ini diuji dengan menggunakan uji F dan uji t. tujuannya adalah untuk megetahui pengaruh antara variabel selebriti endorser terhadap minat beli pada produk fresh care di Kota Gorontalo.

4.3.3.1 Pengujian t-test

Pengujian t dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri “parsial” rumusan hipotesisnya dapat dinyatakan sebagai berikut :

(11)

Ho : bi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.

t = b

Sb (Asih Purwanto, 2008)

Dimana b adalah para meter dan Sb adalah standar eror dari b. Standar eror dari masing-masing parameter dihitung dari akar varians masing-masing. (Asih Purwanto, 2008).

Table 4.7 Hasil Pengujian t-test Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 16.187 2.059 7.862 .000 Selebriti Endorser .554 .083 .639 6.692 .000

a. Dependent Variable: Minat Beli

Dari hasil perhitungan diperoleh dari nilai t-hitung untuk variabel selebriti endorser diperoleh nilai thitung = 6.692 dengan tingkat pvalue = 0,000. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel sebesar 1,669. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue < α yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel selebriti endorser mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam menentukan minat beli produk fresh care di Kota Gorontalo.

(12)

4.4.4 Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi, pengujian dilakukan dengan menggunakan Grafik P-P Plot, data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual eror model regresi diperoleh sudah menunjukan adanya pola grafik yang normal yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Seperti terlihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

Hasil Pengujian Normalitas

Sumber : data primer (data ordinal – data interval, MSI) dan diolah dalam statistic SPSS 18, 2013.

Pada Gambar 4.8 menunjukan hasil pengujian tersebut bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal, hal ini berarti bahwa model regresi tersebut dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

(13)

4.4.5 Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi

Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan Variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R), besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi variabel lainnya (Ghojali, 2001), berikut ini akan dijelasskan hasil pengujian Determinasi R2 pada Model Summary Tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .639a .408 .399 3.07077

Tabel 4.8. menunjukan hasil regresi linier sederhana model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,639 atau mendekati satu artinya terdapat hubungan yang agak kuat, dan R square atau koefisien determinasi R2 menunjukan besarnya kontribusi 0,408 atau 40,8 % variabilitas mengenai minat beli pada Fresh Care. Dapat diterangkan oleh variabel-variabel bebas dalam model (selebriti endorser), sedangkan sisanya sebesar 0,602 atau 60,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat pada model.

(14)

4.5 Pembahasan

Pada umumnya masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam menentukan sikap atau pilihan akan produk-produk yang ditawarkan. Sehingga strategi komuniasi yang disampaikan lewat iklan harus dibuat semenarik mungkin untuk menarik perhatian masyarakat. Konsumen selalu dijejeli dengan berbagai informasi baru, sehingga harus selalu dilakukan suatu usaha yang dapat membuat produk perusahaan selalu diingat oleh konsumen. Sehingga citra produk yang ingin disampaikan oleh perusahan lewat iklan sesuai dengan citra produk yang dipresepsi oleh konsumen.

Antara Celebrity Endorser dengan minat beli memiliki hubungan dimana banyak pendapat para peneliti dan para pengamat menjelaskan bahwa celebrity endorser memiliki hubungan dengan minat pembelian. Menurut Uyung Sulaksana (2007:75) menyebutkan bahwa “Pesan yang dibawakan oleh sumber yang terkenal dan menarik, umumnya menjaring perhatian dan recall yang lebih tinggi. Dan merek yang menggunkan selebriti sebagai endorser lebih tinggi daya bujuknya terhadap minat beli konsumen ketimbang merek yang memakai model (cantik atau ganteng tapi tidak terkenal), pakar, atau orang biasa sebagai endorser”.

Strategi yang dilakukan oleh PT. Ultra Sakti dengan mengaet artis Agnes Monica sebagai endorser dari produk minyak angin fresh care yaitu dengan tujuan ingin mengubah image minyak angin dimata masyarakat, karena pada dasarnya minyak angin yang dikenal oleh masyarakat dengan baunya yang menyengat dan terkesan semacam orang tua, sehingga anak muda enggan untuk

(15)

menggunakannya. Maka dari itu PT. Ultra Sakti menciptakan produk minyak angin fresh care dengan bau aromatherapy dan design botol yang menggunakan roll on sehingga kelihatan lebih modern. Adapun artis agnes monica dipakai sebagai endoser yang dimana adalah representative dari masyarakat modern.

hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa selebriti endorser berpengaruh terhadap minat beli. Senada dengan hal tersebut maka Uyung Sulaksana (2007) menyebutkan bahwa “Pesan yang dibawakan oleh sumber yang terkenal dan menarik, umumnya menjaring perhatian dan recall yang lebih tinggi.

Berdasarkan data deskripsi penelitian selebriti endorser ini memiliki pengaruh terhadap minat beli, hasil dari regresi selebriti endorser memiliki nilai 0,554 maka minat beli akan meningkat sebesar 0,554, ini dilihat dari nilai koefisien regresi Ŷ = 16.187 + 0,554X, yang menunjukan bahwa setiap terjadi perubahan satu-satuan pada variabel selebriti endorser (X) maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel minat beli (Y), yang artinya setiap komponen variabel X akan mempengaruhi setiap komponen variabel Y. hal ini dipertegas dengan nilai thitung 6,692 dan ttabel 1,669, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu thitung > ttabel artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa selebriti endorser berpengaruh positif terhadap minat beli.

Hal ini lebih diperjelas bahwa variabel selebriti endorser tersebut memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif sebesar 0,639 terhadap minat beli, sedangkan besarnya pengaruh variabel selebriti endorser terhadap minat beli ditunjukan oleh nilai determinasi ganda (R2) sebesar 0,408, sedangkan sisanya

(16)

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, berupa kualitas produk, harga, merek, kemasan, dan lain-lain.

Pada dasarnya endorser hanyalah sebagai kendaraan perusahaan guna untuk mempromosikan produknya ke konsumen sehingga menimbulkan minat beli konsumen. Adapun endorser yang digunakan oleh perusahaan dari kalangan selebriti, dengan bertujuan untuk menarik minat beli dari fans-fans selebriti itu sendiri. Dalam hal ini konsumen mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, ada yang melihat produk dari segi kualitas, kegunaan, dan yang paling banyak yaitu konsumen yang melihat produk dari segi harganya. maka dari itu dibutuhkanlah segmentasi guna untuk membagi pasar.

Dalam penelitian ini konsumen yang paling banyak menggunakan minyak angin fresh care yang melihat dari segi endorser dan kegunaannya kalau dilihat dari jenis kelamin yaitu wanita karena pada dasarnya yang sering masuk angin dan mual-mual adalah kaum wanita, dan jika dilihat dari usia yaitu yang berusia 21-30 tahun, karena pada dasarnya segmentasi yang dipakai oleh perusahaan minyak angin fresh care yaitu pada usia ini. sedangkan yang sisanya menggunakan minyak angin fresh care yang sesuai dengan kegunaan dan kelebihan minyak dari angin itu sendiri.

Berdasarkan hasil analisa menunjukan, selebriti endorser berpengaruh positif terhadap minat beli. Hasil ini menunjukan bahwa dengan memilih endorser yang akan digunakan dalam iklan, khususnya dikalangan selebriti harus sesuai dengan karakter dari produk itu sendiri dan juga mempunyai popularitas, kepercayaan,

(17)

daya tarik dan power yang baik dimata konsumen agar endorser yang akan digunakan dapat dipercaya dan dapat menarik minat beli dari konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Akibat hukum yang bisa timbul dari adanya konflik norma pengaturan mengenai Parate Eksekusi tersebut adalah tidak adanya kepastian hukum karena adanya

Berdasarkan hasil pengelompokkan dengan VW K-Means diketahui bahwa variabel angka kematian kasar adalah variabel yang paling penting dalam pembentukan kelompok 1 dan

kontekstual peserta didik dapat menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam menjelaskan konsep barisan aritmatika dan mampu menentukan nilai suku ke-n suatu

bahwa sehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pajak Hiburan, maka sebagai pedoman dan acuan bagi

Jika tool yang dibangun cukup akurat maka dilakukan pengujian terhadap data testing untuk mengetahui pengaruh penggunaan beberapa parameter yaitu pengaruh missing value

• Analisis kuantitatif oleh penyerapan Sinar X  untuk penentuan unsur nomor atom yang tinggi dalam matriks unsur nomor atom lebih rendah..

Madrasah Tsanawiyah atau yang biasa disingkat MTs adalah jenjang dasar pada pendidikan yang ada di Indonesia dan setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). MTs

Pola kegelisahan dan ketidakpastian menyebabkan mantan narapidana menggunakan strategi mengurangi ketidakpastian yakni, strategi pasif ( passive strategy ) ditandai penarikan diri