GENETIKA PEWARISAN TRIKOMA PADA DAUN
KEDELAI (Glycine max L. Merrill)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh : Dinar Nugraha S.
00330011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2004
HALAMAN PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Diterima Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Sarjana Pendidikan Biologi
Mengesahkan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan,
(Drs. Ahsanul In’am, M.M)
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1. Ir. M. Muchlish Adie, MS 1……….. 2. Drs. Sukarsono, Msi 2……….. 3. Drs. Poncojari Wahyono, M.Kes 3 .……… 4. Drs. Abdulkadir R, M.Si 4 .. .……….
KATA PENGANTAR
K
Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan inayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “
Genetika Pewarisan Trikoma Pada Daun Kedelai (Glycine
max L. Merrill)”
Penulis terimakasih kepada :
1. Ir. M.Muchlish Adie, MS selaku pembimbing utama yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Sukarsono, M.Si Selaku kepala jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang serta selaku pembimbing I.
3. Drs. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan saran.
4. Kepala Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Malang, yang telah memberikan kesempatan dan tempat bagi penulis untuk melakukan penelitian.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi ini. Namun tiada manusia yang sempurna selain ALLAH SWT. Semoga tulisan ini berguna serta memberi nilai tambah bagi pembaca.
Malang, November 2004 Penulis
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL……….……i HALAMAN PERSETUJUAN……….……….………ii HALAMAN PENGESAHAN……….……..………iii LEMBAR PERNYATAAN………..……..………..iv ABSTRAKSI ………..………v
KATA PENGANTAR ………...………...………vi
DAFTAR ISI………..………...vii DAFTAR TABEL………...………... ix DAFTAR GAMBAR………..…..……….….……x DAFTAR LAMPIRAN………...……..…………...…....xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………...1 1.2 Rumusan Masalah………..3 1.3 Tujuan Penelitian………...3 1.4 Guna Penelitian……….……….…3 1.5 Batasan Masalah………4 1.6 Batasan Istilah……….…...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Kedelai ………....…...5
2.2 Syarat Tumbuh Kedelai ………...…………...……..…..8
2.3 Trikoma (bulu) ………...…..………9
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……….21
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian………..21
3.3 Alat dan Bahan ………...……….21
3.4 Populasi dan Sampel ……… 22
3.5 Pelaksanaan Percobaan……….….. 23
3.6 Parameter Pengamatan ………..……..24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian………..………29
4.1.1 Peran Gen Pengendali Kepadatan Trikoma ……….…………..29
4.1.2 Nisbah Potensi ………34
4.1.3 Nilai Heritabilitas (Daya Waris) ……….41
4.2 Pembahasan ………..……… ……...….43 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan………..49 5.2 Saran……….50 DAFTAR PUSTAKA………...51 LAMPIRAN………..55
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1. Populasi Kedelai Yang Digunakan Dalam Penelitian ………..………….22 2. Kesesuaian Nisbah Segregasi Pada F2 Untuk Kepadatan Trikoma
Pada Daun Kedelai ………. …….30 3. Nilai Nisbah Potensi Untuk Tindak Gen Kepadatan Trikoma
Pada Generasi F1 ………...…………35 4. Nilai Heritabilitas Dalam Arti Sempit dan Dalam Arti Luas ………42
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Halaman
1. Gambar daun kedelai Ichyou yang tidak memiliki trikoma pada permukaan bawah dan atasnya ……….….…………10 2. Gambar trikoma pada permukaan atas daun kedelai Willis yang berkategori intermediate (sedang) ………....….……….…11 3. Gambar trikoma pada permukaan bawah daun kedelai Willis yang berkategori intermediate (sedang) ………...….…….…… 11 4. Gambar trikoma pada permukaan atas daun kedelai G100H yang berkategori padat .……….…….….…12 5. Gambar trikoma pada permukaan bawah daun kedelai G100H yang
berkategori padat ………...…….…….. 12 6. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma atas pada generasi F1 dari kombinasi persilangan kedelai G100H, Ichyou dan Willis ……….…………36 7. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma bawah pada generasi F1 dari kombinasi persilangan kedelai G100H, Ichyou dan Willis ……….37 8. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma atas pada generasi F1 dari kombinasi persilangan kedelai G100H, Ichyou dan Willis ……….37 9. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma bawah pada generasi F1 dari kombinasi persilangan kedelai G100H, Ichyou dan Willis ……….38
10. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma atas pada generasi F2 dari kombinasi persilangan kedelai G100H, Ichyou dan Willis ……….38 11. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma bawah pada generasi F2 dari kombinasi persilangan kedelai G100H, Ichyou dan Willis ………39 12. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma atas pada generasi pertama dari kombinasi persilangan balik (Back-cross) kedelai G100H, Ichyou dan Willis ………...…39 13. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma bawah pada generasi pertama dari kombinasi persilangan balik (Back-cross) kedelai G100H, Ichyou dan Willis ………....40 14. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma atas pada generasi pertama
dari kombinasi persilangan balik (Back-cross) kedelai G100H, Ichyou dan Willis ………...………40 15. Grafik perbandingan rata-rata kepadatan trikoma bawah pada generasi pertama dari kombinasi persilangan balik (Back-cross) kedelai G100H, Ichyou dan Willis ………41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran: Halaman 1. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 3 : 1
persilangan kedelai G100H/Willis ... 55 2. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 9 : 7
persilangan kedelai G100H/Willis ... 55 3. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 13 : 3
persilangan kedelai G100H/Willis ... 55 4. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 15 : 1
persilangan kedelai G100H/Willis ... 55 5a. Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 1 : 2 : 1 persilangan kedelai G100H/Willis ... 56 5b. Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
perbandingan 1 : 2 : 1 persilangan kedelai G100H/Willis ... 56 6a. Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 9 : 3 : 4 persilangan kedelai G100H/Willis ... 56 6b. Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
perbandingan 9 : 3 : 4 persilangan kedelai G100H/Willis ... 57 7a. Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 9 : 6 : 1 Persilangan Kedelai G100H/Willis ... 57 7b. Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
8a. Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas perbandingan 12 : 3 : 1 persilangan kedelai G100H/Willis ... 58 8b. Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
perbandingan 12 : 3 : 1 persilangan kedelai G100H/Willis ... 58 9. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 3 : 1
persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 58 10. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 9 : 7
persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 59 11. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 13 : 3
persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 59 12. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 15 : 1
persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 59 13a.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 1 : 2 : 1 persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 59 13b.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
perbandingan 1 : 2 : 1 persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 60 14a.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 9 : 3 : 4 persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 60 14b.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
perbandingan 9 : 3 : 4 persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 60 15a.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
15b.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah perbandingan 9 : 6 : 1 persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 61 16a.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 12 : 3 : 1 persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 61 16b.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
perbandingan 12 : 3 : 1 persilangan kedelai Ichyou/Willis ... 62 17. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 3 : 1
persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 62 18. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 9 : 7
persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 62 19. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 13 : 3
persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 62 20. Tabel nilai chi-kuadrat dua kelas fenotipe pada perbandingan 15 : 1
persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 63 21a.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 1 : 2 : 1 persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 63 21b.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
perbandingan 1 : 2 : 1 persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 63 22a.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 9 : 3 : 4 persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 64 22b.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah
23a.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas
perbandingan 9 : 6 : 1 persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 64
23b.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah perbandingan 9 : 6 : 1 persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 65
24a.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma atas perbandingan 12 : 3 : 1 persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 65
24b.Tabel nilai chi-kuadrat tiga kelas fenotipe pada trikoma bawah perbandingan 12 : 3 : 1 persilangan kedelai G100H/Ichyou ... 65
25. Gambar kebun percobaan kendalpayak Malang ... 66
26. Gambar tanaman percobaan persilangan kedelai dari tiga varietas ... 66
27. Gambar penghitungan jumlah trikoma di dalam Laboratorium Pemuliaan BALITKABI Malang ... 67
28. Gambar tetua kedelai Ichyou ... 68
29. Gambar tetua kedelai G100H ... 69
30. Gambar tetua kedelai Willis ... 70
31. Perhitungan nilai nisbah potensi ... 71
DAFTAR PUSTAKA
Adie, M, M. 1998. Peluang Pembentukan Varietas Kedelai Toleran Hama Ulat Grayak. Tropika. 6 : 63 – 68
Adie, M, M. Tridjaka. Dan K,Igita. 2000. Pewarisan Trikoma Pada Daun Kedelai dan Toleransinya Terhadap Hama Ulat Grayak. Penyunting : M. Soedarjo, A. Ghozy, Manshuri, Novita Nugrahaeni, Suharsono, Heriyanto dan Joko. S. Utomo. Edisi khusus BALITKABI. 16 : 205 – 212. Amalijah, Lilik, R, A. 1998. Pendugaan Jumlah, Peran dan Ekspresi Gen Pengendali Ketahanan Terhadap Penyakit Lanas pada Tanaman Tembakau. Tesis program Magister Universitas Brawijaya Malang. Tidak diterbitkan.
Anonymous. 1989. Kedelai. Kanisius. Yogyakarta.
Basuki, N. 1986. Pendugaan Parameter Genetik dan Hubungan Antara Hasil Dengan Beberapa Sifat Agronomis Serta Analisis Persilangan Dialel Pada Ubi Jalar (Ipomoea batatas L. Lamb). Tesis Pascasarjana. IPB. Bogor. 127 hal.
Broersma, D, B. R, L, Bernard and W, H, Luckman. 1972. Some Effects of Soybean Pubescence on Populations of Potato Leaf Hopper. J. Econ. Entomol. 65 (1) : 78 – 82.
Basuki, N. 1995. Pendugaan Peran Gen. Fakultas Pertanian Unibraw. Malang. Chiang, B, S. dan N, S, Talekar. 1980. Identification of Source of Resistance to
The Beanfly and Two Agromized Flies in Soybean and Mungbean. J. Econ. Entomo. 73 : 197 – 199.
Crowder, L, V. 1997. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Dandi Soekarna dan Harnoto. 1985. Pengendalian Hama Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Danarti dan Najiyati. 1994. Palawija Budidaya dan Analisa Usaha Tani. Panebar Swadaya. Jakarta.
Darmastuti. 2003. Uji Ketahanan Beberapa Varietas dan Galur Kedelai (Glycine max L. Merrill) Terhadap Hama Penggerek Polong Etilla
zinckenella Treit. (Lepidoptera : Pyrallidae). Skripsi program Strata-1
Falconer, D, S. 1989. Introduction to Quantitative Genetics. English Language Book Society. London.
Fehr, Walter, R. 1987. Principles of Cultivar Development. Vol. 1 . Mac Millan Publishing Company. New York.
Griffing, B. 1950. Analysis of Quantitatife Gene Action by Constant Parent Regression and Related Technique. Genetic 35 : 303 – 321.
Kasno, A. A, Bari. A, A, Mattjik. S, Solahuddin. S, Somaatmadja. 1983. Pendugaan Parameter Genetik Sifat – sifat Kuantitatif Kacang Tanah Dalam Beberapa Lingkungan Tumbuh dan Penggunaannya Dalam Seleksi. Penelitian Pertanian 3 : 44 – 48.
Kasumbogo, Untung. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Khan, Z, R. J, T, Ward and D, M, Norris. 1986. Role of Trichomes In Soybean Resistance to Cabbage Looper. Trichoplusia ni. Entomol. Exp. Appl. 42: 109 – 117.
Kogan, M. 1982. Plant Resistance in Pest Management. In R. L. Metcalf and W. H. Luckman (Eds.). Introduction to Insect Pest Management. John Wiley and Sons. P 93 – 134.
Lamina. 1990. Kedelai dan Pengembangannya. CV Simplex. Jakarta.
Manurung, R, M, H. 2002. Tantangan dan Peluang Pengembangan Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian dalam Tehnologi Inovatif Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Penyunting M. Yusuf et al. Badang Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 19 – 39 hal. Norman. 1978. Soybean Physiology, Agronomy and Utilization. Academic
Press. New York.
Poespodarsono, S. 1988. Dasar-dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Pusat Antar Universitas. IPB. Bogor.
Rachmadi, M. Nani, H. Achmad, B dan Ridwan, S. 1990. Variasi Genetik dan Heritabilitas Komponen Hasil dan Hasil Galur Harapan Kedelai. Zuriat. 6 : 48 – 51.
Rismunandar. 1981. Penyakit Tanaman Pangan dan Pembasmiannya. CV Sinar Baru. Bandung.
Roesmiyanto, F. Kasijati. Suyanto, R. Endah dan Sri Yuniastuti. 1999. Paket Tehnologi Budidaya Kedelai Spesifik Lokasi di Jatim. BPTP. Malang.
Rusdi, T. 1990. Bercocok Tanam Kedelai. Karya Baru. Jakarta.
Sadikin Somaatmadja. 1985. Peningkatan Produksi Kedelai Melalui Perakitan Varietas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Soemartono, Nasrullah dan Hartiko. 1992. Genetika Kuantitatif dan
Bioteknologi Tanaman. PAU Bioteknologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Smith, C, M. 1989. Plant Resistance to Insects (Fundamental Approch.). John Willey and Sons, New York.
Steenis. 1990. Flora. PT Pradnya Paramitha. Jakarta.
Stainfield, W, D. 1991. Schaum’s Outline of Theory and Problems of Genetic. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Suharsono. 2001. Kajian Aspek Ketahanan Beberapa Genotipe Kedelai Terhadap Hama Penghisap Polong Riptortus linearis F. Desertasi program Doctor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Suhartina. 2003. Perkembangan dan Deskripsi Varietas Unggul Kedelai
1918 – 2002. Penyunting M.M.Adie, Nasir Saleh dan Achmad Winarno. Badan Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang. Sumarno dan Hartono. 1983. Kedelai dan Cara Tanamnya. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Sumarno. 1985. Tehnik Pemuliaan Kedelai. Pusat Penelitian Tanaman Pangan. Bogor.
Suryo. 2001. Genetika Strata 1. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Suprapto. 1990. Bertanam Kedelai. Panebar Swadaya. Jakarta.
Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Rineka Cipta. Jakarta.
Wafa, Ali. 2004. Uji Ketahanan Beberapa Galur Kedelai Hasil Persilangan Terhadap Hama Ulat Grayak Spodoptera litura F. Skripsi program Strata-1 Universitas Brawijaya Malang. Tidak diterbitkan.
Wahdah, R. A, Baihaki. R, Setiamihardja dan G, Suryatmana. 1996. Pewarisan Laju Akumulasi Bahan Kering pada Biji Kedelai. Zuriat 7(2) : 57 – 63