• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN IKLAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PROMOSIPADA WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN IKLAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PROMOSIPADA WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN IKLAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PROMOSIPADA

WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Adde Atmanegara

09.12.4100

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

THE MAKING OF TELEVISION ADVERTISEMENT ASMEDIAPROMOTION OF WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA

PEMBUATANIKLAN SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA WISATA SUSUR SUNGAI PALANGKA RAYA

Adde Atmanegara MelwinSyafrizal Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta

ABSTRACT

An increasingly crowded entertainment world today as to anesthetize the public to always watch television. Media Television is one of the effective medium to advertise.

Television advertising has a special characteristic that is a combination of pictures, sound and motion. Therefore, the authors want to try to make a television commercial for promoting the Wisata Susur Sungai Palangkaraya in Central Kalimantan. Advertising was also to make a media campaign to promote family recreation management Wisata Susur Sungai Palangkaraya. This TV ad is generated by using the software Adobe Premiere Pro CS 3 and Adobe After Effects CS 3.

The authors conducted a study using data collection methods over the internet and in Wisata Susur Sungai Palangkaraya. In the end the manufacture of television advertisements for promoting Wisata Susur Sungai Palangkaraya can help and promote family recreation management at Wisata Susur Sungai Palangkaraya.

(4)

1. Pendahuluan

Media televisi merupakan salah satu media yang efektif untuk beriklan. Hal ini dikarenakan iklan televisi mempunyai karateristik khusus yaitu kombinasi gambar, suara dan gerak. Oleh karena itu pesan yang disampaikan sangat menarik perhatian penonton. Karena sifat yang visual dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan televisi tampak hidup dan nyata.

Wisata Susur Sungai Palangka Raya merupakan wisata air sungai kahayan. Penyusuran wisata air sungai kahayan yang ada di Palangka Raya, Kalimantan Tengah ini menggunakan kapal wisata. Wisata ini mengajak para wisatawan menyusuri sungai jernih yang membelah suasana hutan bergambut. Wisata Susur Sungai Palangka Raya menggunakan media cetak dan radio sebagai media promosi dan pemasaran.

Cara promosi yang saat ini masih kurang begitu efektif, untuk mengoptimalisasi nilai jual wisata sehingga perlu dibuatkan suatu cara promosi dengan menggunakan media televisi sebagai media promosi. Sehingga nantinya diharapkan dapat meningkatkan dan pengembangan jumlah kedatangan wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian lain sebagai referensi untuk penulisan skripsi ini. Referensi yang digunakan yaitu skripsi yang berjudul “ Pembuatan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi Pada Kura - Kura Ocean Park Jepara Jawa Tengah” yang disusun oleh Triadmadi Santosa tahun 2011 Jurusan Sistem Informasi Jenjang Strata 1 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

Pembuatan Iklan Ini memiliki persamaan konsep pada software yang digunakan yaitu Adobe Premiere Pro CS3 sebagai software pengolah video. Daftar pustaka yang digunakan sebagian besar menggunakan buku-buku karangan M. Suyanto.

Pembuatan iklannya terdapat perbedaan yaitu pada “Pembuatan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi Pada Kura - Kura Ocean Park Jepara Jawa Tengah” masih menggunakan bentuk iklan televisi local, sedangkan pada penelitian yang berjudul “Pembuatan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi Pada Wisata Susur Sungai Palangka Raya” menggunakan bentuk iklan televisi nasional.

2.2 Konsep Dasar

Periklanan (advertising) adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya, misalnya melalui program siaran televisi.

(5)

Adapun iklannya itu sendiri biasanya dibuat atas bisa saja oleh bagian Humas (Public Relation) lembaga pemasang iklan itu sendiri.1

2.3 Sejarah Periklanan

Untuk mengetahui di mana kita berada dalam dunia periklanan kini, kita harus ingat di mana kita berada kemarin. Seringkali kita pelajari bahwa anggapan dan pujian kita terhadap yang “baru” itu bukan baru semuanya. Orang-orang Neolithic (5000 SM) memerlukan papan, pangan, dan sandang serta memperdagangkannya kepada orang lain. Namun jika mendefinisikan periklanan sebagai metode penyampaian pesan penjualan, kemungkinan besar mereka melakukan periklanan.2

2.4 Manajemen Periklanan

Manajemen periklanan terkait di antara dua sumber yang tidak menentu. Di satu pihak, secara teknologis mengbah pengaruh produksi barang-barang dan pembuatan arus pesan. Di lain pihak, tidak hanya memberi kebebasan kepada para konsumen untuk memilih gaya hidupnya, namun juga memberikan kesempatan kepada setiap konsumen untuk mengubah gaya hidup miliknya dengan cepat. Keputusan setiap pengiklan, mediamassa, dan agen periklanan dapat dilihat sebagai upaya menguraikan ketidaktentuan dari perkembangan teknologi dan kekayaan konsumen, serta hubungan mereka dengan aktivitasnya dalam situasi perkonomian.3

2.5 Jenis-Jenis Iklan

Secara teoritik menurut Bittenr (1986), ada 2 jenis iklan yaitu iklan standar dan iklan layanan masyarakat. Yang dimaksud dengan iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan. Tujuan iklan standar yaitu meransang motif dan minat para pembeli atau para pemakai. Dengan kata lain, iklan standar memiliki tujuan untuk mendapatkan keutungan-keuntungan ekonomi.

Sementara itu, iklan layanan masyarakat yaitu iklan yang bersifat non profit. Disebut iklan non profit dalam hal ini jangan diartikan sebagai tidak mencari keuntungan apapun, sebab iklan ini juga tetap berupaya mencari keuntungan, namun keuntungan yang dituju bersifat keuntungan sosial, bukan keuntungan komersial secara langsung. Keuntungan yang diharapkan dari iklan layanan masyarakat adalah berusaha mendapatkan atau membentuk citra baik ditengah masyarakat.4

      

1

Kustadi Suhandang, 2010. Periklanan :NUANSA Hal 13

2Ibid. Hal 16 3

Ibid. Hal 45 

4

(6)

2.6 Proses Pembuatan Iklan 2.6.1 Mengenali Khalayak

Langkah pertama dalam mengembangkan atau merencanakan program pembuatan iklan adalah mengenali khalayak sasaran iklan di maksud, yaitu meneliti kelompok calon pembeli (produk yang di tawarkan) yang langsung akan dikenali iklan tersebut. Sejauh waktu dan dana memungkinkan, khalayak sasaran progam periklanan dimaksud merupakan pasar sasaran bagi pengusaha (barang atau jasa) yang bisa dikenali atau riset pasar dan studi pemilihan pasar. Melalui penelitian dan pengkajian tersebut, seorang pengusaha akan mengetahui tentang profil khalayak sasarannya yang mencakup gaya hidup, sikap, dan nilai-nilai pemikirannya, sehingga lebih memudahkan pembuatan model iklannya.5

2.6.2 Penetapan Tujuan Pemasangan Iklan

Periklanan bebas di dalam suatu organisasi, berkiprah dengan sedikit pengarahan dan pengawasan. Kini manajemen modern menen-tangnya, sebab keputusan aktual yang kreatif dalam periklanan merupakan hal yang sangat subyektif dan spesialis. Keputusan untuk membuat iklan biasanya dipercayakan kepada lembaga lain yang lebih profesional, yaitu agen periklanan.6

2.6.3 Penyusunan Naskah Iklan

Unsur sentral dalam rencana penyusunan program periklanan adalah naskah iklan, berupa pesan iklan yang diharapkan dapat dilihat atau ditonton khalayak sasaran (pada majalah, suratkabar, TV, dan internet) serta didengarnya (dari radio). Hal tersebut mencakup pesan untuk memperkenalkan keistimewaan barang atau jasa yang dianggappenting bagi para calon pembeli dalam membuat keputusannya untuk mencoba dan membelinya guna dimiliki atau dipakainya.

"Orang-orang kreatif" di agen atau biro-biro iklan bertanggungjawab dalam mengolah keistimewaan-keistimewaan dimaksud, seperti kualitas, model, hal-hal yang bisa dipercaya, sifat ekonomisnya, dan manfaatnya, untuk dikemas menjadi naskah iklan yang bisa menumbuhkan perhatian dan minat, serta dapat dipercaya. Kiat demikian sering mengandalkan teknik-teknik persuasi yang melibatkan daya cipta humor, kekhawatiran, kedukaan, keindahan, latar belakang suara, dan ilustrasi dalam visualisasi.7

2.6.4 Penyusunan Anggaran Biaya

1. Persentase penjualan (percent of sales). Untuk memperoleh bagian dari anggaran penjualan, dana dialokasikan bagi iklan dengan cara mengambil

      

5Kustadi Suhandang, 2010. Periklanan :NUANSA Hal 58-59 6

Ibid. Hal 69-60 

7

(7)

persentase dari penjualan masa lalu atau masa yang akan datang, baik dari keseluruhan omzet penjualan maupun dari masing-masing unit produk yang terjual

2. Keseimbangan kompetitif (competitive parity). Cara lain yang bisa dipakai para pengusaha adalah Competitive parity budgeting, yaitu menandingi tingkat pengeluaran biaya iklan para saingan. Cara ini pun harus dihubungkan dengan cara menandingi parasaingan atau pembagian pasar dengan mereka. Hal tersebut sangat penting untuk dapat bersaing dalam menentukan anggaran biayanya. Respond konsumen terhadap iklan berhubungan erat dengan persaingan iklannya.

3. Sesuaikemampuan (all you can afford). Umumnya perusahaan-perusahaan kecil akan menentukan anggaran biaya pemasangan iklannya dengan segala cara sesuai dengan kemampuannya. Setelah semua butir anggaran lainnya terpenuhi, baru dialokasikan dana untuk pembiayaan iklannya.

4. Perpaduan tujuan dan tugas. Cara terbaik dalam menentukan suatu anggaran biaya periklanan adalah mengkaitkan tujuan dengan tugas yang perlu dibiayainya

Kekuatan metode penyusunan anggaran biaya lainnya dapat diintegrasikan kedalam cara tersebut, selama masing-masing metode sebelumnya terkait dengan tujuan utamanya.8

2.6.5 Jadual Pemasangan Iklan

Menyusun jadual pemasangan iklan memerlukan pula suatu pengertian tentang bagaimana pasar bereaksi. Kebanyakan perusahaan cenderung mengikuti salah satu dari enam pendekatah berikut(Longman, 1971: 371-372):

1. Ikatan tetap (steady pulse). Iklan disajikan sebagai selingan atau sisipan pada acara dan waktu tertentu sehingga selalu menetap dalam ingatan khalayak atau mengikat diri mereka sepanjang tahun.

2. Ikatan musiman (seasonal pulse) . Iklan disajikan pada musim diperlukannya produk dimaksud dalam musim tertentu.

3. Ikatan berkala (periodic pulse) . Iklan disajikan secara berkala (tetap) setiap waktu tertentu.

4. Ikatan tak menentu (erratic pulse). Secara tidak langsung, suatu perusahaan menyajikan iklannya tidak mengikuti suatu aturan tertentu di mana keadaannya lagi ramai atau sepi pembeli. Lamemasang iklannya kapan saja, yang penting bisa dilihat atau ditonton dan didengar khalayak.

      

8

(8)

5. Ikatan awal (start-up pulse). Umumnya dilakukan untuk mengkampanyekan suatu produk baru. Kendala yang paling berat biasanya terjadi pada saat memulai menyisipkannya dalam program-program siaran atau kampanye. 6. Ikatan promosional (promotional pulse). Penyajian iklan dilakukan dalam

waktu yang bersamaan dengan metode peningkatan penjualan (kegiatan sales promotion) yang dilakukan Public Relations suatuperusahaan.9

2.6.6 Pemilihan Media Yang Tepat

Setiap pemasang iklan harus bisa memutuskan di mana iklannya akan ditempatkan. Keputusan dimaksud berhubungan erat dengan khalayak sasarannya, jenis produk, persediaan dana, dan tujuan kampanye. Hal tersebut penting sekali untuk mengetahui media mana yang bisa digunakan dalam menjangkau khalayak sasarannya.Jadi, riset pasar diperlukan untuk menunjukkannya. Misalnya, televisi mana yang penontonnya bisa dijadikan sasaran iklan dimaksud.

Dalam menentukan di mana menempatkan iklannya, suatu perusahaan harus memilih beberapa media yang bisa digunakan secara tunggal atau bersama-sama (dipadukan) untuk memperoleh hasil (pengaruh) yang maksimal.Dalam hal ini para pemasang iklan ataupun pengusaha harus bisa memilih media yang efektif bagi pencapaian tujuan iklannya.10

2.6.7 Menentukan Media Yang Pilihan

Memilih media yang tepat sangat sulit dan tergantung pada beberapa faktor.

Pertama, pengetahuan tentang kebiasaan khalayak sasaran memilih media yang

digemarinya.Kedua, kadang-kadang sifat produknya sendiri menuntut digunakannya media tertentu (khusus).

2.7 Software Yang Digunakan 2.7.1 Adobe Premiere Pro CS3

Adobe Premiere adalah software keluaran dari Adobe yang juga berperan penting dalam pembuatan video, multimedia dan iklan. Fungsi dari Adobe Premiere antara lain untuk mentransfer video dari kamera/video shooting ke komputer, selain itu juga berfungsi untuk mengedit file video tersebut seperti memotong file video, menembahkan efek-efek optis, dan proses edit video yang lain.11

2.7.2 Adobe After Effects CS3

Adobe After Effects adalah program pengolah video editing. Fungsi dari Adobe After Effects adalah digunakan untuk mengolah dan menambahkan efek dan animasi dalam membuat video.

       9Ibid. Hal 82-84 10 Ibid. Hal 86 11 Ibid. Hal 96

(9)

3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis SWOT

Wisata Susur Sungai Palangka Raya adalah merupakan tempat rekreasi wisata, dengan sarana rekreasi perjalanan menyusuri sungai kahayan dan menikmati eksotik alam yang ada di Kalimantan Tengah, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang wisata susur sungai yang saat ini sedang berjalan.

3.2 Strategi Analisis SWOT

Tabel 3.1 Strategy Analisis SWOT

SWOT ANALYSIS STRENGTH ¾ Wisatasusursungaimemili kikapalberbahakayuulin ¾ Wisatasusursungaibisam enjadirekreasiilmudalamb idangkeindahanalam ¾ Objekwisata yang dekatdenganbandarudar a ¾ Objekwisatasatu-satunya di Indonesia WEAKNESS ¾ Pemasaran belum maksimal Karena jangkauan promosi yang belum menyeluruh. ¾ Teknik pemasaran yang

masih menggunakan media cetak

¾ Kapal wisata yang beroperasi hanya satu.

OPPORTUNITY ¾ Wisata Susur Sungai memiliki peluang kerjasama dengan investor, instansi pendidikan dan agen wisata ¾ Memaksimalkan

promosi media cetak maupun elektronik dan informasi ¾ Bekerja sama dengan instansi pendidikan. STRATEGI SO ¾ Melakukan kerjasama dengan investor untuk meningkatkan wisatawan sehingga secara tidak langsung ikut

meningkatkan citra pariwisata yang ada di Palangka Raya. ¾ Bekerja sama dengan

instansi pendidikan, wisata susur sungai dapat dikenal diluar daerah

STRATEGI WO

¾ Meningkatkan promosi baik cetak maupun elektronik dan berpartisipasi pada

events pariwisata dan

pendidikan pada umumnya. ¾ Menambah Kapal Wisata untuk beroperasi. THREATH ¾ Persaingan ketat tempat rekreasi dan wisata di Kalimantan Tengah ¾ Bila tidak dikembangkan maka tidak menutup kemungkinan wisata susur sungai akan di daulih kemajuannya oleh provinsi tetangga.

STRATEGI ST

¾ Mengoptimalkan wahana rekreasi dengan cara menambah media infomasi yang interaktif yang menarik perhatian pengunjung.

¾ Mengembangkan wisata

susur sungai, untuk kemajuan pariwisata Palangka Raya. STRATEGI WT ¾ Melakukan perubahan besar dibagian manajemen kalau diperlukan mendatangkan pakar dibidang pariwisata ¾ Bekerjasama dengan

agen perjalanan wisata nasional maupun wisata asing.

(10)

3.3 Tahap Praproduksi 3.3.1 Ide Iklan

Proses penciptaan ide wisata susur sungai berawal ketika penulis sedang menyaksikan iklan rekreasi yang ada di televisi dari Iklan tersebut maka munculah ide penulis untuk membuat iklan untuk Wisata Susur Sungai Palangka Raya.

3.3.2 Tema Iklan Televisi

Iklan Wista Susur Sungai ini akan mengambil tema “Wisata Alam Sambil Belajar” yang artinya wisata ini akan memberikan pelajaran serasi pendidikan dan pariwisata tentang alam dimana pengunjung bisa mempelajari kehidupan masyarakat, melihat orang utan yang hanya ada di Kalimantan Tengah secara langsung. Sehingga muncul semangat baru kepada para wisatawan untuk melestarikan alam.

4. Implementasi 4.1 Tahap Produksi

Tahapan ini merupakan tahapan syuting (pengambilan gambar video) mengikuti konsep yang telah dibuat secara matang dalam bentuk storyboard dan pengambilannya.

Gambar 4.1 Tahap Produksi 4.2 Syuting Schedule

Syuting Schedule Iklan Wisata Susur Sungai Palangka Raya Hari Ke-1

SET : Kapal Wisata, Keceriaan Anak-anak. Shooting Day : Hari ke-1

Location :Wisata Susur Sungai Palangka Raya Tanggal/Hari : 19 Maret 2013/Selasa

On Location : 07.30 WIB

Shooting Import Edit

(11)

Camera Roll : 08.00 WIB

Tabel 4.1 Syuting Schedule Hari ke-1

NO Time VD I/ E D/ N Set Desc 1 08.00-08.30 VD-03 Dan VD-13 I D Kapal Wisata

Kamera diam mengambil gambar tampak depan Kapal Wisata, ketika menyusuri sungai.

2 09.45-10.15 VD-04 I D Kapal

Wisata

Kamera diam mengambil gambar tampak belakang Kapal Wisata, ketika menyusuri sungai. 3 10.15-11.00 Istirahat 5 11.00-11.30 VD-11 I D Kecerian Anak- Anak

Kamera diam mengambil gambar anak-anak di kapal wisata lantai 1

7 11.45-11.15 VD-12 I D Kecerian

Anak-anak

Kamera diam mengambil gambar anak-anak di kapal wisata lantai 2

Syuting Schedule Iklan Wisata Susur Sungai Palangka Raya Hari ke-2

SET : Satwa Orang Utan, Masyarakat Sepanjang Sungai Shooting Day : Hari ke-2

Location :Wisata Susur Sungai Palangka Raya Tanggal/Hari : 20 Maret 2013/ Rabu

(12)

Camera Roll : 08.30 WIB

Tabel 4.2 Syuting Schedule Hari ke-2

NO Time VD I/

E D/

N Set Desc

1 09.00-09.45 VD-01 I D Orang Utan

Kamera diam mengambil gambar Orang Utan yang bersantai di dahan pohon.

2 10.00-10.45 VD-02 I D Orang Utan Kamera diam mangambil

orang utan di tepi sungai

4 11.00-11.45 VD-05 I D Orang Utan

Kamera diam mengambil gambar Orang Utan di balik pepohonan 6 12.00-13.00 Istirahat 7 13.10-13.40 VD-07 I D Masyarakat Kamera mengambil gambar rumah-rumah di tepi sungai 8 13.50-14.10 VD-08 I D Masyarakat Kamera mengambil gambar perahu getek yang melintas. 12 14.20-14.40 VD-09 Dan VD-10 I D Masyarakat Kamera Mengambil gambar salah satu masyrakat yang sedang menjala ikan

13 12.00 Selesai

4.3 Tahap PascaProduksi

Pascaproduksi merupakan salah satu tahap dari proses pembuatan iklan. Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi iklan selesai dilakukan. Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan iklan, pemberian efek khusus, pengoreksian warna, pemberian suara dan musik latar, hingga penambahan animasi. Editing video iklan Wisata Susur Sungai Palangka Raya dilakukan oleh seorang editor yang bekerja bedasarkan storyboard dan naskah yang telah dirancang.

(13)

4.4 Perlengkapan Editing

1. Komputer

Komputer digunakan untuk proses editing dengan cara memindahkan hasil pengambilan gambar yang telah dilakukan kedalam komputer yang selanjutnya untuk dilakukan proses editing.

2. Microphone

Microphonedalam proses dubbing atau perekaman narasi untuk

oleh seorang pembicara (dubber).

4.5 Proses Editing

1. Capturing Adobe

Capturing merupakan proses pemindahan video hasil syuting ke dalam komputer dengan menggunakan bantuan kabel USB.

2. Importing Video

Setelah semua video di transfer dari kamera kedalam disk komputer, maka proses selanjutnya adalah memulai proses editing dengan menggunakan software.

3. Membuat Effect Wiggle Scale

Effect digunakan untuk membuat kesan menarik pada Logo Wisata Susur Sungai.

4. Membuat Teks/Judul (Still)

Teks digunakan untuk memberikan informasi. 5. Perekaman Narasi

Narasi dalam iklan digunakan sebagai alat untuk memperjelas gambar atau pun video yang ditampilkan berdasarkan screen play yang sudah disusun. Untuk merekam nasrasi digunakan software Adobe Audition.

4.6 Report Editing

Tabel 4.3 Report Editing

Frame Video Durasi

Asli

Durasi

edit Ket

1 Vid-01 12 Detik 1 Detik

Gambar satwa Orang

Utan, tampak dari atas

pohon sedang bersantai.

2 Vid-02 20 Detik 2 Detik

Gambar satwa Orang

Utan, tampak di

pinggirian sungai.

3 Vid-03 27 Detik 2 Detik

Gambar Kapal Wisata

Susur Sungai serta

penumpang tampak

(14)

depan bagian kiri kapal.

4 Vid-04 2 Menit 2 Detik

Gambar Kapal Wisata

Susur Sungai serta

penumpang tampak

belakang bagian kiri

Kapal

5 Vid-05 2 Menit 2 Detik

Gambar satwa Orang utan, tampak bersantai d balik pohon.

6 2 Detik Slide 4 Photo

7 Vid-07 49 Detik 2 Detik

Gambar Rumah-rumah

masyarakat di

sepanjang sungai.

8 Vid-08 38 Detik 2 Detik

Gambar salah satu

getek yang melintas.

9 Vid-09 21 Detik 2 Detik

Gambar salah satu

masyarakat sedang

menjala ikan

10 Vid-10 54 Detik 2 Detik

Gambar Masyarakat

sehabis menjala ikan.

11 Vid-11 37 Detik 2 Detik Gambar Keceriaan

anak-anak selama perjalan

12 Vid-12 33 Detik 2 Detik

Gambar Keceriaan

anak-anak selama

perjalanan.

13 Vid-13 45 Detik 2 Detik

Gambar Kapal Wisata Susur Sungai. Di iringi Suara Narasi.

14 2 Detik Slide 5 Photo

15 3 Detik

Gambar Logo Wisata Susur Sungai dan alamat wisata susur sungai

4.7 Rendering

Rendering merupakan tahapan untuk mengeksport semua file video dan audio yang kita olah melalui Adobe Premiere menjadi output video yang bisa dimainkan. Setelah semua tahapan selesai, mulailah tahapan untuk mengeksport file Premiere menjadi file video utuh.

(15)

4.8 Pebahasan

Gambar 4.2 Tampilan Video 1 Gambar 4.3 Tampilan Video 2

Gambar 4.4 Tampilan Video 3 Gambar 4.5 Tampilan Video 4

(16)

Gambar 4.8 Tampilan Video 7 Gambar 4.9 Tampilan Video 8

Gambar 4.10 Tampilan Video 9 Gambar 4.11 Tampilan Video 10

(17)

Gambar 4.14 Tampilan Video 13 Gambar 4.15 Tampilan Video 14

Gambar 4.16 Tampilan Video 15

4.9 Pengetesan Iklan Wisata Susur Sungai Palangka raya

Iklan yang sudah dibuat perlu dilakukan pengetesan apakah iklan ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum sehingga nantinya akan menentukan apakan ini layak untuk ditayangkan. Untuk itu dibuatkan semacam quesioner untuk menilai apakah iklan ini sudah masuk dalam kategori baik atau tidak dimata audiens. Quesioner tersebut dicoba pada 30 orang yang terdiri dari 10 orang dari praktisi bidang multimedia, dan 20 orang dari masyarakat Umum.

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

Berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam laporan maka dapat disimpulkan

beberapa hal sebagaiberikut:

1. Iklan ini dibuat dengan durasi 30 detik dan akan dibuat dengan menggunakan model iklan, maksudnya iklan ini selain akan memuat informasi Wisata Susur Sungai Palangka Raya, yaitu menyangkut tentang penyusuran dan rute Kapal Wisata Susur Sungai Palangka Raya, di tawarkan juga memuat keceriaan

(18)

pengunjung Wisata Susur Sungai Palangka Raya yang sedang menikmati penyusuran sungai, agar tercipta kesan menarik.

2. Untuk membuat iklan Televisi melalui tahapan praproduksi, tahap produksi dan tahap pascaproduksi

a. Pada tahap praproduksi dihasilkan perencanaan sebelum memasuki pada tahap produksi dengan menentukan ide iklan, tema iklan. Naskah iklan, dan story board iklan.

b. Pada tahap produksi proses pembuatan iklan dilakukan, dengan menentukan perlengkapan syuting dan melakukan syuting sesuai dengan syuting schedule yang sudah dibuat.

c. Pada tahap pascaproduksi proses pengeditan iklan dari proses-proses pada tahap-tahap praproduksi dan tahap produksi

3. Analisis untuk membuat iklan Wisata Susur Sungai Palangka Raya adalah menggunakan analisis SWOT untuk menunjukkan letak permasalahan yang dialami Wisata Susur Sungai Palangka Raya yaitu kurangnya promosi yang belum menyeluruh keluar daerah yang kemudian dijabarkan strategi terhadap permasalahan yang timbul serta uji kelayakan sistem baru. Dari hasil uji kelayakan dapat disimpulkan sistem Iklan Televisi Wisata Susur Sungai Palangka Raya ini layak untuk dilakukan karena memberikan keuntungan dari sisi teknis, ekonomi, organisasi, hukum, waktu.

5.2 Saran

Agar aplikasi dapat dikembangkan menjadi lebih baik dikemudian hari, saran yang diberikan penulis antara lain :

1. Perludiperhatikannyapenggunaan kamera DSLR, dan perlengkapan syuting yang pas dengan keadaan dan objek yang ingin di ambil.

2. Dalam membuat iklan, sebaiknya buatlah iklan semenarik mungkin agar menjadi daya tarik untuk orang yang melihat iklan yang dibuat.

3. Dengan menggunakan efek-efek yang maupun transisi yang simple pada pembuatan iklan. Akan menunjukkan situasi yang alami dan akan lebih menarik dibandingkan menampilkan banyak efek dan transisi.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Canon Eos 550D Sepesifikasi.

http://www.canon.co.id/personal/products/dslrs/eos/eos-550d?languageCode=EN#specificationAnchor. Diaksestanggal31/12/2011 Lee, Monle dan Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif

Global. Jakarta: Kencana.

Suhandang, Kustadi. 2010. Periklanan. Bandung: NUANSA.

Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi.

Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi.

Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta : Andi.

Gambar

Tabel 3.1 Strategy Analisis SWOT
Gambar 4.1 Tahap Produksi  4.2   Syuting Schedule
Tabel 4.1 Syuting Schedule Hari ke-1
Tabel 4.2 Syuting Schedule Hari ke-2
+5

Referensi

Dokumen terkait

123 Hal tersebut terjadi pada saat Nyai Khoiriyah Hasyim kembali ke Indonesia dari Makkah, dan kemudian Nyai Khoiriyah Hasyim hanya fokus pada pendidikan dan sosial di

Garut yang telah dikembangkan menggunakan model waterfall menurut presman terdiri dari analisis, desain, kode, dan test, berdasarkan permasalahan pada sistem yang

Oleh karena itu, berdasarkan analisis SOSTAC penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai upaya positioning yang dilakukan oleh PJTV dalam mempertahankan eksistensinya

Dalam proses persiapan kerjasama sister province antara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Pemerintah Saint Petersburg, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta atau

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu daerah tertentu yang bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa, sehingga merupakan kesatuan dengan sungai dan anak sungai yang melaluinya

Adanya sesak, nyeri dada, penurunan ekspansi thoraks, dan spasme otot pectoralis mayor dan upper trapezius merupakan problem fisioterapi yang dapat kita berikan intervensi

Upaya mendapatkan bibit unggul sebagaimana dilaporkan oleh T ORDYCE (2002) bahwa perbaikan mutu genetik sapi potong lokal yang ada diarahkan untuk meningkatkan berat badan,

menunjukkan bahwa sapi PO jantan dengan bobot badan 95,5 kg yang diberi pakan berupa rumput gajah, konsentrat jadi, dan bungkil kelapa sawit mengkonsumsi BK sebesar 3.530