• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1. Sebagai media massa yang muncul belakangan, radio baru berperan setelah adanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1. Sebagai media massa yang muncul belakangan, radio baru berperan setelah adanya"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Radio merupakan media yang sudah sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Sebagai media massa yang muncul belakangan, radio baru berperan setelah adanya beberapa penemuan teknologi telepon, telegraf, fotografi dan rekaman suara. Pada awal mulanya radio merupakan teknologi yang mencari kegunaan, bukannya sesuatu yang lahir sebagai respon terhadap suatu kebutuhan pelayanan baru (Erlangga, hal: 15). Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Hampir satu abad lebih keberadaanya, radio telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, dan electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.

Radio menjadi media yang abadi. Kehadirannya menjadi pionir alat komunikasi. Fleksibilitas yang dimilikinya menjadi kunci dan tak bisa disaingi oleh media dalam bentuk berbeda. Radio adalah teman bagi pendengar dalam segala kondisi dan situasi. Selagi mengerjakan berbagai aktivitas yang ada, radio mampu menemani tanpa menggangu pekerjaan. Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja : tempat tidur, di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalanan, di pantai dan berbagai tempat lainnya.

Persaingan yang begitu ketat dalam dunia penyiaran tidak hanya menjadikan radio sebagai salah satu media informasi dan hiburan, namun juga sebagai media bisnis.

(2)

Hal ini terbukti dengan terus bertambahnya jumlah stasiun radio baru. Saat ini jumlah radio swasta Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) mencapai ratusan stasiun radio. Hingga 2004 pertumbuhan radio terus meningkat, anggota PRSSNI tercatat ada 662 stasiun radio yang kemudian radio tumbuh berkembang menjadi 828 pada tahun 2004 lalu.

Persaingan radio saat ini semakin ketat, sehingga pengelola media siaran harus benar-benar memahami dan mengenali ekspektasi atau apa yang diinginkan para pendengar. Menurut salah satu Pengelola radio, pengelola radio juga harus membuat segmentasi pendengar sehingga bisa mengetahui acara apa yang tepat untuk para pendengar dengan segmentasi tertentuyang sudah di tergetkan. Untuk mengetahui ekspektasi tersebut, pengelola radio harus melakukan survei terhadap para pendengar. Selain itu, pengelola radio juga harus memperbaiki kualitas audio, baik audio teknologi maupun audio yang berasal dari intonasi penyiar. Atas dasar bisnis inilah yang menjadikan radio di Jakarta kini kian tersegmentasi untuk mendapatkan perhatian para pendengarnya. Segmentasi dapat membelah dan memilah rentang usia dan gaya hidup pendengar. Dengan adanya segmentasi pasar maka target konsumen yang terkait dengan pendengar akan semakin jelas.

Setelah segmentasi nya jelas biasa nya Musik juga menentukan sebuah radio, musik yang di putarkan pasti juga akan di seuaikan dengan segmen yang telah di tentukan. Klasifikasi musik radio bermacam – macam, ada radio yang mengkhususkan lagu-lagunya pada jenis lagu tertentu seperti lagu rock, klasik, Top 40, khusus lagu Indonesia dan lain-lain. Tak heran muncul radio khusus penggemar dangdut, lagu lama atau oldies, radio bisnis, remaja dan banyak lagi. Namun ada juga radio yang

(3)

melakukan segmentasi berdasarkan target pendengarnya, misalnya remaja, anak-anak, pekerja, orang tua, dan lain lain. Bahkan segmentasi tersebut pun masih dipilih lagi secara spesifik. Misalnya radio remaja yang suka hura-hura, radio bisnis untuk eksekutif muda atau untuk professional, dan radio rakyat yang suka nya lagu berbahasa Indonesia.

Segmentasi itu memang diperlukan untuk memuaskan pendengar. Segmentasi pasar yang telah secara sadar diambil oleh masing – masing radio akan menjadi faktor penentu keberhasilannya. Hal ini tentunya dilakukan semata mata bukan hanya untuk menghibur target pendengar tetapi juga untuk memenangkan persaingan bisnis di dunia penyiaran. Radio adalah sebuah industri yang dikelola secara professional untuk meraih keuntungan.

Radio swasta di Indonesia sendiri sekarang sudah berkembang dan tersegmentasi dapat dilihat dari target pendengarnya yang mempunyai kelas A, B, C dan D. Target pendengarnya yang mempunyai segmen remaja 15-25 tahun, eksekutif muda 26-35 tahun ataupun usia 35 tahun ke atas. Segmen remaja (15-25 tahun) dan eksekutif muda (26-35 tahun) nampaknya memang banyak dilirik oleh beberapa stasiun radio. Adapun radio-radio yang mempunyai segmentasi sama yaitu laki-laki dan perempuan berusia 15 sampai 25 tahun antara lain Mustang FM, Prambors Radio, Trax FM, bahkan Oz Radio Jakarta pun juga memilih segmen yang sama. Menurut salah satu General Manager radio yang ada di Jakarta, segmen remaja cenderung mengikuti trend yang langsung diikuti oleh remaja pendengarnya. Radio memang bisa dianggap sebagai gaya hidup yang remaja bisa ikuti karena remaja yang sedang mencari jati dirinya itu paling senang meniru gaya orang lain agar dianggap modern dan tidak ketinggalan jaman. Dengan adanya segmen dan gaya hidup anak muda inilah maka muncullah beberapa radio

(4)

khususnya di Jakarta, sebagai contoh radio Prambors, Mustang, Trax Fm, Gen Fm, Global radio, 99ers, dan Oz Radio Jakarta.

Persaingan radio- radio anak muda ini mempunyai strategi masing - masing dalam menarik dan mempertahankan pendengarnya, sebagai media yang mobilitasnya tinggi dan memiliki pendekatan lokal maupun personal, radio terbilang unik dan istimewa. Media ini diterima dan mampu menjangkau semua segmen dari masyarakat, dari mulai yang menghabiskan waktu di jalan mendengaran radio di mobil atau yang di rumah atau yang sedang ber aktifitas dimanapun dan kapanpun karena radio adalah media yang flexible. Realitas yang dihadapi media radio telah menjadi tantangan tersendiri, akibat persaingan dengan media lain. Fenomena yang terjadi saat ini adalah masing-masing pendengar memiliki kebutuhan yang berbeda ketika mendengarkan radio. Dan setiap radio mempunyai keunggulan program radio masing masing, maka untuk mengetahui dari segi loyalitas pendengar terhadap program radio, sesuai dengan segmentasi radio masing masing.

Karena segmentasi Oz radio Jakarta adalah remaja maka penulis tertarik untuk meneliti remaja yang lingkungannya sangat dekat dengan Oz radio jakarta, yaitu Oz club Jakarta. Oz club jakarta ini adalah club yang berisikan sekumpulan remaja yang di sebut ozzers atau pendengar dari Oz radio jakarta, mereka ini sering mengikuti acara – acara yang di adakan oleh Oz radio baik on air maupun off air, dari sini loyalitas mereka bisa dilihat. Oz club memang sekumpulan remaja yang sering mendengarkan oz radio jakarta,dan sampai sejauh mana mereka tertarik dan loyal dengan masing masing program.

(5)

1.1.1 Kamus Ozzers di Oz radio Jakarta

Dalam melancarkan aksi nya, radio – radio swasta di Jakarta pasti nya mempunyai jurus jurus yang jitu dengan program yang menarik dan mengundang pendengar untuk ikut berinteraksi, begitu juga dengan Oz Radio Jakarta yang mempunyai acara yang bernama Kamus Ozzers. Kamus Ozzers adalah singkatan dari kamu suka oz putar, dimana format acara ini adalah acara request. Pendengar dapat meminta lagu sesuai dengan keinginannya ke nomor sms yang di sediakan. Acara ini berisi pemutarkan lagu lagu pilihan yang di request oleh pendengar, membacakan sms mereka dan memberi info info singkat selebritis, musik, dan film. Kamus ozzers di pandu oleh 2 penyiar secara bergantian, Bayu Imran dan Nindya munaf. Di dalam acara kamus ozzers ini pun terdapat sebuah segmen yang di beri nama coolschool, dimana penyiar akan menelfon siswa atau siswi sebuah sekolah menengah atas dan berbincang bincang sedikit tentang acara di sekolah mereka, apa yang sedang di gandrungi oleh siswa siswinya, kegiatan di di sekolah mereka dan lain lain. Di dalam acara request ini penyiar di pilih sesuai dengan karakter yang kira kira dapat membaur dengan target-nya yaitu remaja, info yang dipilih juga biasa nya adalah info yang dekat atau berada di lingkungan remaja- remaja tersebut seperti misal-nya kesibukan musisi idola mereka, konser musik terdekat, film bioskop terbaru, dan lain lain. Acara ini membangun kedekatan personal antara pendengar dan penyiar, dimana penyiar dalam acara ini di tuntut untuk humble, friendly, bisa cocok dan bersimpatik kepada pendengar-nya.

(6)

1.1.2 Loyalitas

Loyalitas adalah setia pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi sesorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/ perusahaan tempat dia meletakan loyalitasnya. Dalam hal ini loyalitas yang akan di angkat adalah loyalitas, kecintaan dan kesetian pendengar kepada sebuah acara dan kepada stasiun radio.

Perilaku pendengar (konsumen) sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku konsumen yang diharapkan tetap terus ada bagi stasiun radio (perusahaan) adalah loyalitas. Dalam sebuah stasiun radio target pasar mereka sudah jelas, walaupun keadaan berubah, umur pendengan berganti, gaya hidup masyarakat bergeser dan pergerakan pergerakan lain terjadi namu sejauh sejauh mana pendengar tetap bertahan mendengarkan dan terlibat di dalam kegiatan radio tersebut, itu adalah salah satu contoh loyalitas dan kesetiaan pendengar terhadap sebuah stasiun radio.

Menurut salah satu pakar yang bernama Lovelock definisi loyalitas adalah sebagai berikut, "Loyalitas sebagai kemauan pelanggan (pendengar) untuk terus mendukung sebuah perusahaan (stasiun radio) dalam jangka panjang, membeli dan menggunakan produk dan jasanya atas dasar rasa suka yang ekslusif dan secara sukarela merekomendasikan produk perusahaan pada para kerabatnya." Dalam hal ini pelanggan sama dengan pendengar yang terus mendukung sebuah perusahaan yang mana adalah stasiun radio dan selalu mengkonsumsi produk dari perusahaan tersebut (mendengarkan program acara) atas dasar rasa suka sampai dimana mereka mau untuk

(7)

merekomendasikan perusahaan atau stasiun radio tersebut untuk di dengarkan oleh teman teman atau kerabat nya.

Loyalitas pendengar tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi melalui proses belajar atau proses pencarian informasi dan berdasarkan pengalaman audience dari intensitas mereka mendengarkan dan menikmati program acara secara berkala dan terus menerus. Orang yang setia terhadap program acara tersebut biasa nya memiliki ikatan perasaan (afektif) yang kuat kepada stasiun radio yang biasa mereka nikmati atau dengar.

Hal – hal tersebutlah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan studi kasus tentang “Pengaruh Content Program Acara Request KAMUS OZZERS 90.8 FM Oz Radio Jakarta Terhadap Loyalitas Pendengar Remaja Oz Club Jakarta.”

1.2 Permumusan Masalah

Dalam memenangkan persaingan, radio juga melakukan ekspansi pasar ke kota-kota lain. Jika radio Jakarta yang berekspansi ke daerah, itu hal yang biasa, tetapi hanya sedikit radio daerah yang berekspansi ke Jakarta. Salah satu nya adalah Oz Radio Bandung.

Oz Radio adalah unit terbaru dari Oz Radio Network setelah kesuksesan yang diraih oleh Oz Radio Bandung, Bali, Bandar Lampung, Aceh dan Palembang. Oz Radio percaya, dengan bekal pengalaman dan kreativitas yang dimiliki, dapat menjadi penerus kesuksesan Oz Radio yang telah ada. Saat ini Oz Radio Jakarta memberikan sesuatu yang fresh, dinamis dan hip sesuai dengan lokasi kantor Oz Radio Jakarta yaitu Jalan Bangka Raya No. 5A, Kemang, Jakarta Selatan.

(8)

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai radio yang ada di Jakarta yaitu Oz Radio Jakarta, karena Oz Radio adalah salah satu radio yang berani melakukan ekspansi pasar dari Bandung ke Jakarta, yang ingin mengulangi kesuksesan di kota-kota sebelumnya seperti Bali, Bandar Lampung, Palembang, Aceh. Untuk menempuh kesuksesan tersebut, usaha yang dilakukan oleh Oz Radio Jakarta adalah dengan membedakan progam-program siaran radio dengan radio lain yang ada di Jakarta dengan memberikan informasi terkini yang berkaitan dengan dunia lifestyle, dunia hiburan, gossip selebritis, film box office, dan tentunya informasi musik dalam dan luar negeri. Maka dari itu, peneliti mengambil salah satu program Oz Radio di siang hari yaitu program “Kamus Ozzers”.

Dari Teori uses and gratification (Blumer dan Katz:1974) dikatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunaakan media tersebut. Terpenuhinya kebutuhan khalayak oleh sebuah media biasanya didapatkan dari komponen-komponen yang terdapat dalam isi media. Program ”Kamus Ozzers” di Oz Radio Jakarta merupakan sebuah program sequence. Komponen – komponen program yang biasa ada dalam sebuah sequence adalah nama program, tune acara, waktu siar, penyiar, gaya siaran, konten acara , konstruksi program, dan variasi program.

Di dalam penelitian ini, akan diteliti bagaimana komponen-komponen program yang ada dalam program “Kamus Ozzers” di Oz Radio Jakarta dapat mempengaruhi loyalitas pendengar. Namun peneliti hanya akan meneliti beberapa komponen saja yaitu penyiar, dan materi acara yang meliputi materi siaran dan musik. Hal ini karena peneliti berasumsi bahwa ketiga komponen tersebut yang paling banyak

(9)

kontribusinya dalam memenuhi kebutuhan khalayak. Dengan demikian berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup yang telah di uraikan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul ” Pengaruh Content Program Acara Request Kamus Ozzers 90.8 FM Oz Radio Jakarta Terhadap Loyalitas Pendengar Remaja Oz Club Jakarta”.

Untuk dapat memperoleh hasil penelitian yang tepat dan terarah, diperlukan adanya perumusan masalah yang jelas dan spesifik. Dalam penelitian ini menjadi fokus permasalahannya adalah :

1. Apakah ada pengaruh program “Kamus Ozzers” terhadap loyalitas pendengar ?

2. Mengukur Loyalitas Oz club Jakarta

1.3 Ruang Lingkup

● objek yang di teliti dari studi kasus ini adalah Remaja (siswa/siswi, mahasiswa/mahasiswi) dengan range umur 15 – 25 tahun yang tergabung dalam oz club jakarta.

Oz club jakarta adalah sebuah club atau kumpulan yang terdiri dari ozzers (panggilan untung pendengar oz radio) di jakarta. Ozzers yang tergabung dalam Oz club jakarta terdiri dari pelajar SMP, SMA, kuliah, bahkan sudah ada yang bekerja.

● Di dalam penelitian ini penulis akan mengangkat sebuah program radio yang di siarkan di sebuah radio swasta. Program acara tersebut bernama “Kamus Ozzers” yang merupakan singkatan dari kamu suka oz putar, program acara tersebut adalah program

(10)

acara request dimana pendengar dapat meminta lagu kepada penyiar nya melalui sms dengan mengirimkan sms ke nomor 08111908908.

Dengan acara request tersebut maka dapat di ketahui feedback dari pendengar yaitu dari jumlah sms yang di terima maka kita dapat mengukur jumlah pendengar secara kasar.

1.4 Tujuan Dan Manfaat

tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:

- Memberi informasi kepada pembaca tentang seberapa berpengaruh nya radio dan program acara tersebut untuk menarik pendengar remaja dan Mengukur kesetiaan pendengar kepada stasiun radio tersebut dan acara radio tersebut.

- Menambah wawasan Penulis dan pembaca tentang Content atau isi program yang bagaimana kah yang dapat lebih menarik perhatian pendengar.

- Mengetahui seberapa pentingkah radio dizaman secanggih sekarang ini, apakah radio masih populer atau sudah mulai di tinggalkan oleh pendengarnya.

Manfaat dari penelitian saya ini adalah:

Secara Teoretis atau Akademis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk pembaca didalam bidang broadcasting radio dan Memperluas wawasan penulis maupun pembaca-nya nanti setelah penelitian ini selesai.

(11)

Secara Praktis penelitian ini dapat bermanfaat Sebagai evaluasi program acara tersebut, sejauh mana program ini dicintai oleh pendengarnya, dan apa yang membuat pendengar nya lebih senang dengan pogram acara tersebut.

1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan yang menjembatani dunia teori dengan dunia empiris. (Kriyantono, 2008: 28). Hipotesis adalah pernyataan yang masih harus dibuktikan kebenarannya lewat penelitian. Hipotesis ini juga berguna untuk mengarahkan penelitian.

Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan hipotesis Nol (the Null Hypothesis) dan hipotesis Alternatif (Ha). Dengan menggunakan hipotesis jenis ini makan akan dapat dibuktikan ada atau tidak nya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.

Dalam studi kasus ini, terdapat dua hipotesis yang dapat diberikan :

• Hipotesis 0

Tidak adanya pengaruh antara content program acara request kamus ozzers di 90.8 oz radio jakarta terhadap loyalitas para pendengar remaja yang tergabung dalam oz club jakarta.

• Hipotesis 1

Adanya pengaruh antara content program acara request kamus ozzers di 90.8 oz radio jakarta terhadap loyalitas para pendengar remaja yang tergabung dalam oz club jakarta.

(12)

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif sebagai acuan penelitian. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasil nya dapat di generalisasikan. Riset dalam bentuk ini tidak telalu mementingkan kedalaman data, namun lebih mementingkan keluasan data sehingga data dan hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. (Creswell ; 2003). Pendekatan ini dapat memudahkan penulis untuk mengolah data dalam melakukan studi kasus ini.

Metode survey yang di gunakan oleh peneliti didalam penelitian ini adalah Metode survey Eksplanatif (analitik). Jenis survey ini biasa digunakan bila peneliti ingin mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadi nya sesuatu. (Kriyantono, 2008: 60)

Riset Survey yang dilakukan adalah dengan metode sensus. Sensus pada dasar nya adalah sebuah riset survey di mana peneliti mengambil seluruh anggota populasi sebagai respondennya.dengan demikian metode sensus ini menggunakan total sampling, artinya jumlah total populasi yang diteliti. Hal ini didasari oleh jumlah populasi yang tidak terlalu banyak, dengan itu peneliti menyanggupi untuk meneliti seluruh populasi.

(13)

Pengolahan yang telah dikumpulkan langsung dari hasil penelitian di lapangan dengan melakukan rekapitulasi data supaya lebih mudah untuk disajikan.

Dari hasil penelitian dan data yang telah diolah akan disajikan dalam table dan akan diberikan penjelasan rinci dalam bentuk narasi. (deskritif)

1.6.1 Variabel penelitian

Variabel bebas: Program acara request Kamus Ozzers

Nama Acara : Kamus Ozzers ( Kamu suka Oz Putar)

Hari dan Jam tayang : Senin – Jumat, jam 2 siang – jam 4 sore.

Variabel terikat: Loyalitas Pendengar remaja Oz club Jakarta

1.7 Sistematika penulisan

Dalam Bab 1 penulis akan menyajikan Bab Pendahuluan yang berisikan tentang garis besar penulisan skripsi yang berjudul "Analisis Pengaruh Content Program Acara Request Kamus Ozzers 90,8 Oz radio Jakarta Terhadap Loyalitas Para pendengar remaja yang tergabung dalam Oz Club Jakarta". Dalam bab ini pula penulis akan menjelaskan latar belakang pemilihan topik dan tujuan serta manfaat penulisan ini.

Dalam Bab 2 penulis akan menjelaskan tentang teori-teori yang dapat mempertegas penulisan skripsi ini. Teori-teori tersebut dapat mendukung proses berjalannya penelitian.

Dalam Bab 3 akan terdapat struktur organisasi dari perusahaan yang dilakukan peneletian, penjelasan tentang objek yang diambil untuk menyempurnakan penelitian,

(14)

prosedur yang berlaku, metode pengumpulan data, permasalahan yang ada, dan alternatif permasalahan masalah.

Dalam Bab 4 penulis akan menyajikan data peneletian, pengolahan terhadap data yang terkumpul, dan pembahasan mengenai kasus yang terkait seputar penelitian.

Dalam Bab 5 terdapat saran dan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Kesimpulan tentang garis besar yang akan diambil dari inti penelitian. Mengulang penjelasan di Bab 4 secara singkat. Dan juga saran tentang hal-hal yang perlu diambil untuk ditindaklanjuti agar menjadi suatu pemecahan masalah yang baik.

Referensi

Dokumen terkait

Performance Management , tolak ukur dari kinerja sistem atau layanan yang diberikan kepada user atau pelanggan salah satunya adalah dari nilai Service Level Aggreament (SLA)

Tesis ini meneliti meneiliti pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai, pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Pegawai, pengaruh Kompensasi

The 2021 Self-Directed Real Estate Market Report shows how and where our industrious clients grew their wealth with real estate and what other investors can learn from them.. In

Submodel evaluasi keuntungan bertujuan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh Perum Perhutani KPH Madiun sebagai perbandingan antara hasil dari aktivitas pengelolaan

Pada saat waktu menunjukkan waktu makan yang sebelumnya telah ditentukan, katup yang diletakkan pada wadah penyedia pakan akan terbuka dan memindahkan makanan ke mangkok

Dalam sistem informasi yang dibangun, untuk merepresentasikan tingkat bahaya kebakaran hutan dan Lahan berdasarkan unsur cuaca di wilayah Kalimantan Barat

Manajemen risiko berpengaruh terhadap kinerja perusahaan 2 Indra Siswanti (2016) Implementasi Good corporate governance pada Kinerja Bank Syariah Terdapat persamaan

Diikuti dengan alat pengendali dan pengaman pengguna jalan dengan nilai bobot terburuk (9) pada empat lokasi ruas jalan disusul rambu lalu lintas dengan nilai bobot 9