• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institusi Pendanaan dan Strategi Pendanaan Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Institusi Pendanaan dan Strategi Pendanaan Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Direktur Lingkungan Hidup

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Institusi Pendanaan dan Strategi

Pendanaan Kegiatan Adaptasi

Perubahan Iklim di Indonesia

(2)

Outline

1) PENDAHULUAN

2) GAMBARAN PENDANAAN PERUBAHAN

IKLIM

3) INDIKASI KEBUTUHAN PENDANAAN

RAN-API

4) OPSI PENDANAAN ADAPTASI DAN

INSTITUSI PENDANAAN PERUBAHAN

IKLIM

(3)
(4)

4

1.

Dampak Perubahan Iklim:

a.

Kenaikan suhu permukaan air laut:

Tahunan meningkat 0,02

o

C (tahun 2030

diperkirakan 0,6-0,7

o

C)

Jakarta: 1870-1980an  suhu meningkat

0,5

o

C% (musim hujan) dan 1,5

o

C musim

kemarau.

b. Perubahan intensitas dan pola curah hujan

Probabilitas curah hujan 500mm meningkat 10

selama periode 1961-1990 (dibanding

1901-1931 dan 1901-1931-1960).

Sumatera: meningka 10-50mm selama

1980-2010.

c. Kenaikan muka air: 0,2-1 cm/tahun, dengan

rata-rata sekitar 0,6 cm/tahun.

2.

Indonesia sangat rentan terhadap dampak

perubahan iklim:

a.

Produksi pertanian dan pangan  petani

b.

Kehidupan: pesisir dan nelayan

c.

Masyarakat secara umum.

Perubahan Iklim dan Dampaknya

1. Pertumbuhan

Ekonomi

2. Ketahanan

Pangan

3. Kesejahteraan

Masyarakat

(5)

5

Yang Perlu Dilakukan

• KOMITMEN PENURUNAN EMISI

GRK (26%) - MITIGASI

• PERPRES NO. 61/2011: RAN-GRK

DAN RAD-GRK

MITIGASI:

Perubahan perilaku

untuk mengurangi dan

mencegah

penyebab

timbulnya pemanasan global.

• RENCANA AKSI ADAPTASI –

SEDANG/dlm proses

ADAPTASI:

Melakukan

adaptasi/penyesuaian

terhadap kondisi baru (akibat

perubahan iklim) 

kehidupan berlangsung dan

tetap sejahtera

SUDAH DISUSUN

(6)

Rencana Aksi Adaptasi

- yang ada

6

RAN MAPI

(Kementerian

LH)

RAN MAPI

(Kementerian

PU)

Input untuk

RAN API

(DNPI)

Strategi, program

dan kegiatan

konkrit yang

dapat

dimainstreamkan

ke dalam

pembangunan

RENCANA AKSI

ADAPTASI

PERUBAHAN

IKLIM

(RAN-API)

INDONESIA ADAPTATION

STRATEGY:

Improving Capacity to Adapt

Sampai saat ini:

Kegiatan yang ada dalam ke 3 (tiga) RAN tersebut belum di mainstreamkan ke dalam Rencana

Pembangunan  belum masuk ke dalam perencanaan pembangunan nasional/daerah

(7)

2. GAMBARAN PENDANAAN

PERUBAHAN IKLIM

(8)

200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00 1,000.00 1,100.00 1,200.00 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Belanja Pemerintah Pusat

Berdasarkan Fungsi APBN 2007-2013

(dalam Triliun Rupiah)

PERLINDUNGAN SOSIAL

PENDIDIKAN

AGAMA

PARIWISATA

KESEHATAN

PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM

LINGKUNGAN HIDUP

EKONOMI

KETERTIBAN DAN KEAMANAN

PERTAHANAN

PELAYANAN UMUM

(9)

Skema Pembiayaan Perubahan Iklim

Bilateral:

Japan (JBIC & JICA)

England (DFID)

Australia (AusAID)

Denmark (DANIDA)

Netherlands

German (Kfw & Gtz)

Norway

Canada (CIDA)

Sweden (SIDA)

Multilateral:

World Bank

ADB

UNDP

EC

GEF (Convention):

Special Climate Change Fund

(SCCF)

Sources:

Bilateral

Adaptation Fund (Protocol)

CDM:

Bilateral, Multilateral &

Unilateral

2. UNFCCC Financing Mechanism:

Multilateral

1. ODA*) Rules and Regulations:

Global Financing Mechanism

Grant

GOI Mechanisms**)

CC (Local) Trust Fund

Notes:

*): expected come from additional existing ODA comittment from Monterey Concensus (ODA+)

**): comply with Government Regulation No.10/2011 : Climate Change Program Loan

Debt for Nature Swap

OTHERS: GEF (Non-Convention):

Strategic Priority on Adaptation (SPA) Resource Allocation Framework (RAF)

(10)

3. INDIKASI KEBUTUHAN

PEMBIAYAAN RAN-API

(11)

11 Ketahanan Ekonomi Ketahanan Sistem Kehidupan Ketahanan Ekosistem Ketahanan Wilayah Khusus Sistem Pendukung Ketahanan Pangan Kemandirian Energi Kesehatan Permukiman Infrastruktur Perkotaan

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Kementan, KKP, LIPI, BPN, Kemenhut, Kemen PU, BMKG, BNPB, BPS, dan Bappenas

Bidang

Sub-Bidang

K/L Terkait di Tingkat Pusat

Kemenhut, Kemen ESDM, Kementan, LIPI, Kemenristek, dan BPPT Kemenkes, Bappenas, BIG, BMKG, KLH, DNPI, LIPI, BPPT, Kemendagri, Kemen PU, Kemenristek, dan Kemendiknas

Kemenpera, Bappenas, KLH, BIG, BMKG, DNPI, Kemen PU, KKP, Kemenkes, BNPB, Bappenas, Kemensos, Kemendagri,

Kemenkominfo, Kemendiknas, Kemen ESDM, LIPI, Kemenkokesra, Kementan, Kemendagri, Kemenristek, dan Kemenhub

KemenPU, KKP, BNPB, Bappenas, Kemenhub, LIPI, KLH, Kemenhut, Kementan, BMKG, LAPAN, BPPT, BIG, Kemenkes, Kemenkominfo, dan Kemen ESDM

Kemenhut, KKP, BMKG, BPPT, Bappenas, Kemen PU, KLH, LIPI, Kemendagri, Kementan, BNPB, Kemenlu, Kemenristek, KP3A , dan Kemen ESDM

KemenPU, KLH, BNPB, BIG, BMKG, LAPAN, LIPI, BPPT, Bappenas, KLH, DNPI, Kemenpera, BKKBN, Kemendagri, Kemenkes, dan Kemenristek

KKP, BMKG, LAPAN, BPPT, LIPI, Kemen PU, KLH, Kemenhut, BNPB, BIG, DNPI, dan Kemendagri

BNPB, Kemensos, Kemendiknas, LIPI, Kemenkes, Kemenkominfo, DNPI, BPPT, Kemenristek, Kemendagri, KKP, KemenPU, Kementan, Kemenhut, KemenESDM, LAPAN, BIG, BMKG, Bappenas, KLH, Kemenkeu, dan Kemenkumham

Perlu koordinasi  dalam bidang/sub-bidang dan antar bidang/sub-bidang

Bidang/Sub-Bidang dan K/L Terkait

dalam RAN-API

(12)

Kerangka Matriks RAN-API

12 Ketahanan Ekonomi Ketahanan Sistem Kehidupan Ketahanan Ekosistem Ketahanan Wilayah Khusus Sistem Pendukung Ketahanan Pangan Kemandirian Energi Kesehatan Permukiman Infrastruktur Perkotaan

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

5 Kluster

Kluster 1: Penyesuaian Sistem Produksi Pangan 1. Meminimalisasi kehilangan hasil melalui

penurunan luas daerah terkena/puso akibat banjir 2. ….

Kluster 1: Identifikasi dan pengendalian faktor-faktor kerentanan dan resiko kesehatan masyarakat 1. Pemetaan populasi dan daerah rentan perubahan

iklim 2. ….

Kluster 1: Perbaikan / Penyempurnaan Tata Ruang dan Tataguna Lahan

1. Identifikasi dan pemetaan kerentanan kawasan hutan, ekosistem laut, DAS, dan kekayaan keanekaragaman hayati terhadap PI

2. …..

Kluster 1: Pengintegrasian rencana tata ruang dengan upaya adaptasi

1. Penyusunan peta kerentanan akibat perubahan iklim untuk kawasan perkotaan

2. ….

BIDANG

SUB-BIDANG

KLUSTER

RENCANA AKSI

7 kluster

4 kluster

4 kluster

4 kluster

7 kluster

7 kluster

3 kluster

5 kluster

Kluster 1: Peningkatan kapasitas bagi pemangku kepentingan dalam adaptasi PI

1. Pendidikan, penyuluhan, dan pelatihan tentang adaptasi PI

(13)

Rencana Indikatif Pendanaan

RAN-API

Bidang / Sub Bidang

Anggaran (milyar Rupiah)

(1) Ketahanan Ekonomi

176.600,1

Ketahanan Pangan

22.453,8

Kemandirian Energi

154.146,3

(2) Ketahanan Sistem Kehidupan

193.764,2

Kesehatan

122.742,9

Permukiman

13.428,1

Infrastruktur

57.593,2

(3) Ketahanan Ekosistem

428.124,8

(4) Ketahanan Wilayah Khusus

40.290,9

Perkotaan

37.987,4

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

2303,5

(5) Sistem Pendukung

1.532,0

Total Rencana Anggaran RAN-API

840.312,0

Estimasi Total Kebutuhan Pendanaan RAN-API

(14)

Sumber Pendanaan Adaptasi

Pendanaan adaptasi perubahan iklim merupakan

bagian dari pembiayaan pembangunan secara

menyeluruh (APBN dan APBD).

Pendanaan adaptasi perubahan iklim  dapat

dikembangkan dari berbagai sumber pendanaan

lain, termasuk kerjasama internasional dan sektor

swasta.

Pengembangan institusi pendanaan terkait

perubahan iklim (mitigasi dan adaptasi) 

memanfaatkan pendanaan yang berasal dari

(15)

4. OPSI PENDANAAN ADAPTASI

DAN INSTITUSI PENDANAAN

PERUBAHAN IKLIM

(16)

Sumber-sumber Pendanaan

Perubahan Iklim

1)

Sumber Dana APBN/APBD

Rupiah Murni

Hibah Luar Negeri (multilateral dan bilateral)

Hibah Dalam Negeri

2) Swasta Dalam Negeri

Perbankan

Non-Bank

Corporate Social Responsibility (CSR)

Pasar Karbon/CDM

(17)

Mekanisme Pendanaan APBN

Belanja K/L

Dana Perimbangan

Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Performance-Based Grant (Dana Insentif Kinjera)

Dana hibah/pinjaman yang diteruskan (on granting/on lending)

Insentif dan Disinsentif Fiskal

Investment Allowance

Tax Holiday

Pembebasan Bea Masuk

PPN Terutang, Dibebaskan atau Tidak dipungut

Penyertaan modal pemerintah

Dana bergulir (revolving fund)

Jaminan pemerintah (government guarantee)

Indonesia Green Investment Fund (IGIF)

(18)

Sumber Pendanaan Internasional

Lembaga Multilateral (WB, ADB, UNDP, dll)

Lembaga Bilateral (Ausaid, Usaid, JICA, GIZ, SIDA, dll)

Pendanaan melalui Konvensi

Dana Adaptasi (Adaptation Fund)

Alih Teknologi

REDD

Fast-Start Finance (FSF)

Long-Term Finance (LTF)

Green Climate Fund (GCF)

Least Developed Countries Fund (LDCF)

(19)

Institusi Pendanaan Perubahan Iklim

Sedikitnya ada 4 (empat) institusi pendanaan terkait perubahan iklim di Indonesia, yaitu:

1.

ICCTF

Mendukung pelaksanaan RAN & RAD GRK (NAMAs Indonesia) dan RAN API

2.

MCA Indonesia – Green Prosperity

Participatory Land Use Planning

Technical Assistance dan Oversight Assistance

Financial Facility

Green Knowledge

3. Pusat Investasi Pemerintah - Kemenkeu

Kegiatan utama: pembiayaan infrastruktur

Kegiatan terkait perubahan iklim: Efisiensi dan Energi Terbarukan

4.

REDD+ - FREDDI

Pelaksanaan REDD dan Strategi Nasional melalui 5 pilar: i) kelembagaan dan

proses, ii) kerangka peraturan dan regulasi, iii) program strategis, iv) pergeseran

paradigma & budaya kerja, v) pelibatan stakeholder

(20)

ICCTF

Tujuan utama

Untuk pengurangan emisi karbon dan

meningkatkan ketahanan terhadap dampak

perubahan iklim.

Mengkoordinasikan mekanisme hibah

internasional untuk kegiatan perubahan iklim di

Indonesia.

Pendanaan

Total dana diterima: USD 11,2 million, kontribusi

dari DFID/UKCCU, AusAID, SIDA.

“Jendela” Prioritas: i) Mitigasi Berbasis Lahan, ii)

Energi, iii) Adaptasi dan Ketahanan.

(21)

Sektor Prioritas ICCTF

1.

Jendela Mitigasi Berbasis Lahan

Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM dalam kehutanan dan lahan gambut

Praktek pengelolaan lahan di kawasan konservasi hutan, lahan gambut rusak dan lahan

kritis masyarakat

Metode standar pengkuran emisi GRK dan sistem informasi terkait dengan baseline dan

emisi dari hutan lindung, hutan masyarakat, hutan produksi, kawasan energi, pertanian

dan perkebunan di lahan gambut

2.

Jendela Energi

Pengembangan, pemanfaatan dan diseminasi teknologi penyediaan energi rendah

karbon

Mempromosikan pelaksanaan konservasi dan efisiensi energi

3.

Jendela Adaptasi dan Ketahanan

Peningkatan kepedulian dan kapasitas

Akses dan pengelolaan database

Analisis dampak dan kerentanan perubahan iklim

Strategi adaptasi dan pelaksanaan

(22)

Mekanisme Penyaluran Dana

ICCTF

1. Innovation Fund

Dilaksanakan sejak 2010

Dana hibah untuk Executing Agency dan

Implementing Agency

2. Climate Partnership Fund (CPF)

Dalam taraf pengembangan

Untuk memfasilitasi proyek-proyek NAMAs yang

dilakukan melalui kemitraan pemerintah, swasta dan

investor

Proyek terintegrasi dengan kerangka kebijakan

mitigasi (RAN/RAD-GRK)

(23)

Prosedur Pengajuan Proyek

1. Kementerian dan instansi pemerintah bertindak sebagai

Institusi Pelaksana/Executing Agency (EA)  penggunaan

yang efektif dari sumber daya keuangan melalui

proyek-kegiatan yang dipilih.

2. EA (sebagai penerima manfaat)  akan mengajukan

proposal kegiatan dan bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan kegiatan tersebut, setelah proposal disetujui

oleh ICCTF.

3. EA dapat berkolaborasi dengan organisasi lain (CSO,

perusahaan swasta, pemerintah daerah dan lembaga

akademis) yang akan bertindak sebagai Badan

Pelaksana/Implementing Agency (IA)  untuk

memastikan pelaksanaan efektifitas kegiatan.

(24)
(25)
(26)

Rencana Anggaran RAN-API

Sub Bidang

Klaster

Anggaran

(milyar Rupiah)

Ketahanan Pangan

Klaster 1

1.432,2

Klaster 2

3.460,4

Klaster 3

9.111,1

Klaster 4

167,6

Klaster 5

6.235,8

Klaster 6

927,2

Klaster 7

1.119,5

Total Sub Bidang Ketahanan Pangan

22.453,8

Kemandirian Energi

Klaster 1

23,0

Klaster 2

153.605,7

Klaster 3

130,1

Klaster 4

387,5

Total Sub Bidang Kemandirian Energi

154.146,3

Total Bidang Ketahanan Ekonomi

176.600,1

(27)

Rencana Anggaran RAN-API

Sub Bidang Klaster Anggaran (milyar Rupiah)

Kesehatan Klaster 1 84.630,0 Klaster 2 930,4 Klaster 3 6.957,8 Klaster 4 30.224,7

Total Sub Bidang Kesehatan 122.742,9

Permukiman Klaster 1 584,2 Klaster 2 10.567,8 Klaster 3 2.096,1 Klaster 4 180,0

Total Sub Bidang Permukiman 13.428,1

Infrastruktur Klaster 1 7,7 Klaster 2 4.139,4 Klaster 3 36.302,6 Klaster 4 1.963,5 Klaster 5 12.210,0 Klaster 6 2.970,0 Klaster 7 -

Total Sub Bidang Infrastruktur 57.593,2

Total Bidang Ketahanan Sistem Kehidupan 193.764,2

(28)

Rencana Anggaran RAN-API

Sub Bidang

Klaster

Anggaran

(milyar Rupiah)

-

Klaster 1

77,4

Klaster 2

201,8

Klaster 3

1.322,7

Klaster 4

868,0

Klaster 5

770,0

Klaster 6

424.735,4

Klaster 7

149,5

Total Bidang Ketahanan Ekosistem

428.124,8

(29)

Rencana Anggaran RAN-API

Sub Bidang

Klaster

Anggaran

(milyar Rupiah)

Perkotaan

Klaster 1

192,5

Klaster 2

36.712,9

Klaster 3

1.082,0

Total Sub Bidang Perkotaan

37.987,4

Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Klaster 1

795,1

Klaster 2

93,0

Klaster 3

919,9

Klaster 4

81,3

Klaster 5

414,2

Total Sub Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

2303,5

Total Bidang Ketahanan Wilayah Khusus

40.290,9

(30)

Rencana Anggaran RAN-API

Sub Bidang

Klaster

Anggaran

(milyar Rupiah)

-

Klaster 1

428,8

Klaster 2

881,2

Klaster 3

85,6

Klaster 4

136,4

Klaster 5

-

Total Bidang Sistem Pendukung

1.532,0

Referensi

Dokumen terkait

strategi pemasaran yang dilakukan PT MNC Sky Vision antara lain menerapkan yakni kekuatannya produk Indovision memiliki gambar jernih, chanelnya bagus; Banyak chanel yang

MPPT diuji dengan iradians yang berubah ubah. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur daya panel surya pada kondisi normal, lalu panel surya ditutup dengan satu

Tangan penolong yang dekat muka janin (tangan yang dekat dengan perut janin) dimasukkan ke dalam jalan lahir yaitu jari tengah dimasukkan ke dalam mulut janin, jari telunjuk dan

Hasil simulasi program pengendalian sistem sortasi dapat disimpulkan bahwa lama pergerakan setiap manggis saat pemutuan dimulai dari unit ultrasonik sampai ke bak mutu

• Dalam lingkungan keluarga contoh laki-laki, orangtua tidak memperbolehkan anak laki-laki mempunyai sifat feminin dan anak perempuan mempunyai sifat maskulin, orangtua tidak pernah

Pengaruh pemotongan benih secara melintang 4 bagian (%) terhadap insidens penyakit busuk benih Fusarium varietas Tawangmangu Baru Perbandingan antar bagian benih bawang putih

Susut teknik jaringan tegangan menengah dipengaruhi berbagai faktor yaitu arus beban yang mengalir di jaringan, tegangan antar fasa, panjang penghantar, besarnya luas

Program Studi S3 FK UGM berusaha mewadahi para pemikir, praktisi, peneliti yang memiliki minat sama di bidang keolahragaan dan sains dengan membentuk Klaster