AKUNTANSI
PIUTANG
Merupakan bagian dari aset lancar yang diharapkan dapat direalisasikan dalam siklus aset operasi berjalan.
Jenis piutang menurut sumber terjadinya:
Piutang usaha (account receivable-A/R): Piutang yg timbul karena adanya penjualan produk/penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.
Piutang Lain-lain (other receivable): Piutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan normal perusahaan
PENYAJIAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
Penyajian piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan keuangan harus secara terpisah dengan menggunakan indentifikasi yang jelas. Sebagai contoh, disebutkan piutang penjualan angsuran.
AKUNTANSI ATAS PIUTANG
Perlakuan akuntansi atas piutang tetap mendasarkan pada SAK. Pada umumnya sering memberikan potongan kepada para pelanggan karena membayar tunai atau pelanggan membeli barang dalam jumlah besar. Dalam transaksi penjualan biasanya terdapat syarat juala beli yang menunjukkan unsur penjualan kredit, sebagai contoh 3/10 dan n/10. Persyaratan dimaksud bahwa potongan tunai 3% diberikan apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah tanggal transaksi, namun kredit harus dilunasi sepenuhnya dalam 30 (tiga puluh) hari.
Contoh: Tuan Abadi menjual barang yang bernilai Rp 20.000.000 secara kredit
Tgl Akun Debit Kredit
Piutang Usaha Penjualan
20.000.0000
20.000.000
Barang yang dijual mungkin dikembalikan oleh pelanggan, dan karenanya diberikan potongan harga (sales return dan allowance).
Contoh: pelanggan Tuan Abadi mengembalikan barang senilai Rp 10.000.000 (nota kredit).
Tgl Akun Debit Kredit Retur dan Potongan Penjualan
Piutang usaha
10.000.0000
10.000.000
METODE PENGHAPUSAN PIUTANG
Kemungkinan tidak semua jumlah piutang dapat ditagih. Jika jummlah oiutang yang tidak dapat ditagih relatif kecil, maka perusahaan tidak membentuk cadangan/penyisihan. Sebaliknya apabila piutang ini dalam jumlah cukup besar dan beresiko sebaiknya perusahaan membentuk cadangan.
a. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method)
Pada periode dimana terdapat piutang yang tidak dapat ditagih, maka pada saat itu dilakukan pencatatan.
Contoh: Piutang Tn. Yahya Rp 25.000.000 tidak dapat ditagih dan harus dihapus
Tgl Akun Debit Kredit
Biaya piutang tak tertagih Piutang dagang
25.000.0000
25.000.000 b. Metode Penyisihan/Pencadangan (Allowance Method)
Piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dicatat melalui ayat jurnal.
Contoh: piutang usaha Rp 50.000.000 diperkirakan 3 % tidak dapat ditagih dan saldo Penyisihan piutang tidak tertagih Rp 6.000.000
Tgl Akun Debit Kredit
Biaya piutang tak tertagih
Penyisihan piutang tidak tertagih
25.000.0000
25.000.000 PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH
Akuntansi komersial mengatur bahwa jumlah kotor piutang tetap disajikan di neraca yang diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran piutang yang tidak dapat ditagih.
Dengan cara menetapkan persentase terhadap saldo piutang rata-rata atau golongan unsur piutang pada akhir periode.
Contoh: Saldo piutang per 1 Januari 2016 sebesar Rp 10.000.000 dan saldo piutang per 31 Desember 2016 Rp 20.000.000, diasumsikan penyisihan 2%. Besarnya peyisihan piutang tidak tertagih sbb:
Saldo piutang rata-rata =𝑅𝑝 10.000.000+𝑅𝑝 20.000.000 2
= Rp 15.000.000 Penyisihan piutang tidak terrtagih = 2% x Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000
Apabila dasar yang digunakan adalah goongan umur piutang pada akhir periode, maka pada akhir periode perusahaan akan harus membuat daftar umur piutang (aging schedule of receivable) sbb:
Daftar Umur Piutang
(dalam ribuan Rp) No
Nama Debitur
Umur Piutang (hari)
1-30 31-60 61-90 91-120 121-180 181-365 >365 Total 1 A 10.000 5.000 2.000 3.000 4.000 - - 24.000
2 B 5.000 10.000 5.000 1.0000 - - - 21.000
3 C 15.000 20.000 1.000 2.000 3.000 - - 41.000
30.000 35.000 8.000 6.000 7.000 86.000
Data umur piutang, kemudian diolah dan diklasifikasikan sesuai persentase piutang tidak tertagih sbb:
Kelompok
Umur Piutang Piutang (Rp) Saldo Persentase Tidak Tertagih Jumlah Penyisihan
1-30 hari 30.000.000 1 % 300.000 31-60 hari 35.000.000 2 % 700.000 61-90 hari 8.000.000 5% 400.000 91-120 hari 6.000.000 10% 600.000 121-180 hari 7.000.000 15% 1.050.000 Total 86.000.000 3.050.000
Dari perhitungan diatas, maka besarnya penyisihan piutang tidak tertagih sebesar Rp 3.050.000.
2. Atas Dasar Saldo Penjualan
Dengan cara menetapkan persentase tertentu terhadap penjualan, dapat menggunakan penjualan kredit atau total penjualan.
Contoh : Total penjualan kredit tahun 2016 Rp 140.000.000. Persentase penyisihan yang ditetapkan perusahaan 2% dari penjualan. Besarnya saldo penyisihan piutang tidak tertagih (2% x Rp 140.000.000) = Rp 2.800.000.
Maka jumlah penyisihannya sama dengan jumlah yang dibebankan sebagai biaya.
PEMBEBANAN BIAYA PIUTANG TIDAK TERTAGIH
Contoh: besarnya penyisihan yang harus dibentuk pada tahun 2016 sebesar Rp 7.500.000. Jumlah tersebut harus tampak di laporan posisi keuangan (neraca) dengan akun “Penyisihan Piutang Tidak Tertagih”. Untuk menentukan berapa besarnya yang dibebankan sebagai biaya, saldo awal akun “Penyisihan Piutang Tidak Tertagih” perlu diperhatikan dahulu.
Diasumsikan saldo awal kredit sebesar Rp 3.000.000, selisihnya (Rp7.500.000 – Rp 3.000.000) = Rp 4.500.000 menjadi biaya tahun yang bersangkutan (2016), JURNAL-nya:
Tgl Akun Debit Kredit
Biaya piutang tak tertagih
Penyisihan piutang tak tertagih
4.500.0000
4.500.000
Demikian pula sebaliknya apabila saldo debit akun “Penyisihan Piutang Tidak Tertagih” sebsar Rp 1.000.000, maka JURNAL:
Tgl Akun Debit Kredit
Biaya piutang tak tertagih
Penyisihan piutang tak tertagih
8.500.0000
8.500.000
Bila dasar saldo penjualan yang digunakan, maka besarnya piutang tidak tertagih yang dibebankan sama dengan penyisihannya, maka pembebannya, JURNAL:
Tgl Akun Debit Kredit
Biaya piutang tak tertagih
Penyisihan piutang tak tertagih
2.800.0000
Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dibentuk sebagai cadangan kemungkinan rugi akibat piutang tidak tertagih. Kenyataannya dalam periode tertentu piutang perusahaan nyata-nyata tidak dapat tertagih karena pailit atau sebab lain, mak piutang tersebut harus dihapuskan (write-off).
Saldo piutang usaha per 31 Desember 2016 (Dr) Rp 40.000.000 Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih per 31 Des 2016 (Cr) 7.500.000
Pada bulan Januari 2017 ternyata piutang kepada Tn. Yaman sebsar Rp 10.000.000 tidak dapat ditagih:
Tgl Akun Debit Kredit
Penyisihan piutang tak tertagih Piutang Usaha
10.000.0000
10.000.0000
Atas penghapusan piutang telah didebit pada akun Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dan tidak pada akun Biaya. Pembebanan akibat piutang tidak tertagih telah dilakukan pada waktu pembentukan penyisihan.
*Apabila piutang yang telah dihapuskan ternyata debitur melunasi utangnya, maka JURNAL sebanyak 2 (dua) kali:
1. Penyisihan dengan menimbulkan kembali saldo piutang
Tgl Akun Debit Kredit
Piutang Usaha
Penyisihan piutang tidak tertagih
10.000.0000
10.000.0000 2. Pada saat penerimaan pelunasan piutang
Tgl Akun Debit Kredit
Kas
Piutang Usaha
10.000.0000
AKUNTANSI PAJAK
Dalam Pasal 6 ayat (1) huruf h UU PPh telah mengatur pembebanan sebagai biaya atas piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih atau lebih dikenal dengan penghapusan piutang dengan syarat
1. telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi komersial.
2. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Dirjen Pajak dan
3. telah menyerahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebanan uatang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus, atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah tertentu.
PEMBENTUKAN CADANGAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH USAHA BANK
Sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK.01/1998 Tanggal 14 April 1998 tentang perubahan Keputusan Mennteri Keuangan No. 80/KMK.04/1995 tentang Besarnya Dana Cadangan yang Boleh dikenakan sebagai Biaya yang Menyatakan bahwa Bank dapat Membentuk Dana Cadangan Piutang Tidak Tertagih.
Besarnya Dana Cadangan Piutang Tidak Tertagih yang diperkenankan untuk dibebankan sebagai biaya usaha bank adalah:
1. 5% dari kredit yang digolongkan perhatian khusus. 2. 10% dari kredit yang digolongkan kurang lancar. 3. 50% dari kredit yang digolongkan diragukan. 4. 100% dari kredit yang digolongkan macet.
Penggolongan tersebut telah sesuai dengan yang digariskan dalam Lampiran Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998. Masing-masiing setelah dikurangkan dengan nilai agunan tunai. Agunan tunai dimaksudkan adalah agunan berupa giro, deposito, atau tabungan yang telah diblokir elh Bank.
Pembentukan cadangan dan perhitungannya harus diaudit oelh KAP yang menyatakan bahwa perhitungan dana cadangan piutang tida tertagih tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dan telah diperhitungkan ke laba rugi komersial.
tertagih dibebankan kea kun Cadangan/Penyisihan Piutang Tidak Tertagih, JURNAL:
Tgl Akun Debit Kredit
Penyisihan piutang tidak tertagih Piutang Usaha
200.000.0000
200.000.0000
Dalam hal cadangan kerugian piutang tidak tertagih tidak atau tidak seluruhnya dipakai untuk menutup kerugian, maka kelebihan cadangan diperhitungkan sebagai penghasilan.
Demikian sebaliknya, apabila cadangan tidak mencukupi, maka kekuarangannya diperhitungkan sebagai kerugian.