• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR INTRINSIK HIKAYAT “PANJI KUDA SEMIRANG” OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BINTANG BAYU TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN UNSUR INTRINSIK HIKAYAT “PANJI KUDA SEMIRANG” OLEH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BINTANG BAYU TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN

MENEMUKAN UNSUR

INTRINSIK HIKAYAT “PANJI

KUDA SEMIRANG”

OLEH SISWA KELAS XI

SMA NEGERI 1 BINTANG BAYU

TAHUN PEMBELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

HELVITA SARI TARIGAN

NIM 2103111027

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

anugerah-Nya yang tiada berkesudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournamen Terhadap Kemampuan Menemukan Unsur Intrinsik Hikayat “Panji Kuda Semirang” Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Pembelajaran 2013”. Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan

juga selaku Dosen Pembimbing Akademik,

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

dan juga sebagai Dosen Pembimbing Skripsi,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

6. M. Oky F.G. S.Sos., M.Hum., Dosen Pengarah,

7. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Dosen Pengarah,

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

9. Kepala SMA Negeri 1 Bintang Bayu yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut,

10.Kedua orang tua penulis, Ayahanda Daniel Tarigan dan Ibunda Estarianna

Saragih yang telah memotivasi penulis dan memberi dana perkuliahan,

khususnya dana untuk penelitian dan penulisan skripsi ini,

11.Kepada seluruh keluarga besar Tarigan yang tidak dapat disebutkan satu

(7)

iii

12.Teman penulis Toungfung Gurls (Widia, Lea, Evi, Beatriz, Ira wati, Vera,

Florenta serta Weny) yang telah mengisi masa perkuliahan penulis dengan

canda dan tawa,

13.Seluruh stambuk 2010 khususnya Anak Reguler A, terima kasih atas semua

doa dan dukungan kalian, kalian membuat dunia baru dalam hidup saya. Kita

harus tetap semangat, saya ada karena kalian ada.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak lainnya yang

tidak dapat disebutkan namanya satu persatu di sini. Mudah-mudahan Tuhan

Yang Maha Esa memberi kesehatan dan berkah-Nya yang berlimpah kepada

semua pihak tersebut di atas.

Medan, September 2014 Penulis,

(8)

i

ABSTRAK

Helvita Sari Tarigan, NIM 2103111027, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen Terhadap Kemampuan Menemukan Unsur Intrinsik Hikayat “Panji Kuda Semirang” Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menemukan unsur intrinsik hikayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen terhadap kemampuan menemukan unsur intrinsik hikayat “Panji Kuda Semirang” oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dlaksanakan di SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu yang berjumlah 113 orang siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 36 orang siswa yang diambil dengan menggunakan teknik random

sampling (acak kelas) dan instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam

penelitian ini adalah instrumen objektif yang berbentuk pilihan berganda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.

Hasil penelitian ini menunjukan tiga hal. Pertama, kemampuan awal siswa menemukan unsur intrinsik hikayat “Panji Kuda Semirang” tergolong dalam kategori cukup. Kedua, kemampuan siswa menemukan unsur intrinsik hikayat “Panji Kuda Semirang” setelah memperoleh pembelajaran dengan model teams

games tournemen tergolong kedalam kategori baik. Ketiga, pada taraf signifikansi

5% model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemempuan menemukan unsur intrinsik hikayat “Panji Kuda Semirang” oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Pembelajaran 2013/2014

(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. KerangkaTeoretis ... 9

1. Hakikat Model PembelajaranTeams Games Tournament ... 9

a. Pengertian Model Pembelajaran ... 9

b. PengertianTeams Games Tournament... 10

c. Langkah-langkahTeams GamesTournament ... 12

(10)

v

B. Kerangka Konseptual... 27

C. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

1. Populasi Penelitian ... 30

2. Sampel Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian ... 32

D. Disain Penelitian ... 32

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian... 33

F. Instrumen Penelitian ... 34

G. Jalannya Eksperimen ... 39

H. Organisasi Pengolahan Data ... 40

I. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian... 45

1. Kemampuan Menemukan Unsur Intrinsik Hikayat Sebelum Menggunakan Model Teams Games Tournament ... 46

2. Kemampuan Menemukan Unsur Intrinsik Hikayat Sesudah Menggunakan Model Teams Games Tournament ... 48

3. Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournamen Terhadap Kemampuan Menemukan Unsur Intrinsik Hikayat ... 50

4. Pengujian Hipotesis ... 51

a. Uji Persyaratan Analisis Data ... 51

b. Uji Hipotesis ... 55

(11)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Simpulan ... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria Penghargaan ... 16

Tabel 3.1 Rincian Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri Bintang Bayu... 31

Tabel 3.2 Disain Eksperimen ... 33

Tabel 3.3 Aspek Penilaian... 35

Tabel 3.4 Rentang Skor dan Kategori Penilaian ... 35

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One Group Pre-test Post-test ... 39

Tabel 4.1 Data Hasil Pre-test ... 46

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-test ... 47

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-test ... 48

Tabel 4.4 Data Hasil Post-test ... 48

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-test ... 50

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-test ... 50

Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Pre-test ... 52

Tabel 4.8 Uji Normalitas Nilai Pre-test ... 52

Tabel 4.9 Uji Normalitas Hasil Post-test ... 53

Tabel 4.10 Uji Normalitas Nilai Post-test ... 53

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penempatan Meja Turnamen ... 13

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 65

Lampiran 2 RPP... 67

Lampiran 3 Hikayat Panji Kuda Semirang ... 74

Lampiran 4 Instrumen Tes ... 85

Lampiran 5 Kunci Jawaban ... 99

Lampiran 6 Perhitungan Uji Validitas ... 100

Lampiran 7 Perhitungan Uji Realibilitas ... 102

Lampiran 8 Perhitungan Taraf Kesukaran ... 104

Lampiran 9 Perhitungan Daya Beda Butir Tes ... 107

Lampiran 10 Perolehan Nilai Unsur Intrinsik (Pre-test)……. ... 111

Lampiran 11 Perolehan Nilai Unsur Intrinsik (Post-test) ... 113

Lampiran 12 Perhitungan Normalitas (Pre-test) ... 115

Lampiran 13 Perhitungan Normalitas (Post-test) ... 119

Lampiran 14 Pengujian Hipotesis ... 123

Lampiran 15 Tabel Product Moment ... 124

Lampiran 16 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z... 125

Lampiran 17 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors... 126

Lampiran 18 Daftar Nilai Kritis Distribusi F ... 127

Lampiran 19 Tabel Nilai Distribusi t ... 130

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi. Dengan

mempelajari bahasa Indonesia peserta didik diharapkan dapat berkomunikasi

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun

tulisan. Selain bertujuan untuk mengajari peserta didik berkomunikasi dengan

baik, pembelajaran bahasa Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan atau

menumbuhkan minat peserta didik terhadap kesastraan Indonesia itu sendiri.

Pentingnya pembelajaran kesastraan dapat dilihat dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada siswa kelas XI SMA terdapat standar

kompetensi (SK) no. 7 yaitu memahami berbagai hikayat, novel

indonesia/terjemahan dengan kompetensi dasar (KD) menemukan unsur-unsur

intrinsik dan ekstrinsik hikayat. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan

mampu mengidentifikasi ciri-ciri hikayat dan menemukan unsur-unsur intrinsik

serta ekstrinsik dalam hikayat.

Menurut Semi (1990 : 152) ,

(16)

2

Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa kemampuan serta minat siswa

dalam mengapresiasi sastra masih sangat rendah, khususnya pada sastra lama

seperti hikayat. Hal ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Eva

Sahrida (2012) dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Siklus

(Learning Cycle) Terhadap Kemampuan Mengapresiasi Hikayat „Indarajaya‟

Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Binjai” memperoleh hasil tes rata-rata pada siswa

dalam menganalisis unsur intrinsik hikayat adalah 60,75. Hal yang senada juga

terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Suci Sundusiah (2007) dengan judul

“Pembelajaran Sastra Klasik di SMP: Analisis Terhadap Hasil Pembelajaran

Sastra Kalsik di SMP Labschool UPI Kelas XI” menunjukan hasil yang kurang

memuaskan yaitu 65,62.

Selain kedua penelitian di atas, penelitian yang dilakukan oleh Endang

Listariani (2009) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Strategi Induktif Model

Taba terhadap Kemampuan Mengapresiasi Hikayat “Indra Dewa” Oleh Siswa

Kelas X MAN 2 Model Medan” juga menunjukan bahwa sebelum perlakuan

model nilai rata-rata siswa hanya 66,56.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapatlah dikatakan bahwa

kemampuan siswa dalam mengapresiasi hikayat masih terbilang kurang baik.

Kurangnya kemampuan siswa dalam pembelajaran hikayat menurut Ikram dan

Syahrial (dalam Sundusiah, 2007: 10) terdapat dua alasan. Pertama, bahasa yang

digunakan dalam naskah drama adalah bahasa Melayu lama yang rumit dan sulit

dipahami. Kedua, digunakannnya tulisan Jawi atau daerah yang tidak dikuasai

(17)

3

lama dikalangan siswa. Selain kedua alasan diatas Ika Afika Aria Swastika dalam

penelitiannya yang berjudul “Tren Pembelajaran Sastra: Telaah Model

Pembelajaran dalam Penelitian Mahasiswa Universitas Negeri Malang Tahun

1990-2010” menyatakan bahwa selain tulisan dan bahasa yang sulit dipahami oleh

siswa ada alasan lainnya mengapa siswa kurang dalam pembelajaran hikayat salah

satu alasannya adalah anggapan para guru bahwa pembelajaran sastra jauh lebih

sulit dibandingkan pembelajaran materi bahasa lainnya. Lebih lanjut Swastika

mengungkapkan bahwa guru kurang mampu menciptakan suasana pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan bagi siswa, sehingga minat siswa terhadap

pembelajaran sastra dapat meningkat.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di sekolah SMA Negeri 1

Bintang Bayu, menurut para siswa mereka mengalami kesulitan dalam

pembelajaran hikayat dikarenakan bahasa tulisannya yang sulit di mengerti dan

tidak menggunakan bahasa sehari-hari. Selain itu, masih banyak para guru yang

kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Ketika di konfirmasi

dengan guru mengapa tidak menggunakan model pembelajaran yang ada mereka

berkilah bahwa penggunaan model pembelajaran yang bervariasi sulit diterapkan

karena minimnya fasilitas sekolah. Hal ini berakibat proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru terkesan monoton dan membosankan. Proses pembelajaran

yang demikian membuat minat serta peran aktif siswa terhadap pembelajaran

yang diajarkan oleh guru berkurang. Guru lebih banyak hanya menerangkan apa

yang ada dibuku dan siswa sibuk menjadi pendengar dan mencatat hal-hal yang

(18)

4

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dikemukakan di atas, diperlukan

sebuah model yang tepat terhadap kemampuan menemukan unsur-unsur intrinsik

hikayat. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model teams games

tournament. Dipilihnya model teams games tournament ini dikarenakan tiga

alasan. Pertama, model ini menerapkan kelompok heterogen terdiri atas 4-5 yang

mana masing-masing murid dicampur menurut prestasi, jenis kelamin, suku dan

lain-lain menjadi satu kelompok, sehingga tidak terjadi diskriminasi atau tumpang

tindih dalam kelompok. Kedua, model ini mengutamakan kerja sama tim, dan

dalam model ini para siswa diarahkan untuk berdiskusi dan saling membantu. Jika

salah seorang murid tidak membantu temannya yang lain maka hal ini akan

menjadi kegagalan team. Ketiga, model ini memiliki kegiatan turnamen dimana

masing-masing individu dalam tiap kelompok akan mengikuti turnamen yang

nantinya hasil turnamen akan ditambahkan dalam skor kelompok sehingga

masing-masing individu memiliki andil besar untuk menambah skor kelompok

mereka dan hal ini menyebabkan masing-masing siswa harus aktif dalam kegiatan

pembelajaran jika tidak mau timnya kalah. Semua alasan yang dipaparkan di atas,

memastikan bahwa masing-masing siswa harus mengalami proses pembelajaran,

berlatih dan saling membantu, baik dalam memahami isi cerita hikayat maupun

menemukan unsur intrinsik dalam hikayat tersebut jika tim mereka ingin menang

dalam turnamen.

Berdasarkan wawancara terhadap guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1

Bintang Bayu model pembelajaran teams games tournament belum pernah

(19)

5

menggunakan model pembelajaran teams games tournament dalam penelitian

yang akan dilakukan di SMA Negeri 1 Bintang Bayu.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai kemampuan menemukan unsur intrinsik “Panji Kuda

Semirang” dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament.

B. Identifikasi Masalah

Beradasarkan uraian latar belakang masalah diatas, masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut.

1. Minat siswa dalam pembelajaran sastra khususnya hikayat masih rendah

2. Siswa sulit memahami bahasa dan tulisan dalam hikayat

3. Tingkat kemampuan siswa dalam menemukan unsur intrinsik hikayat masih

rendah

4. Guru kurang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan bagi siswa

5. Guru kurang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terkesan monoton dan

(20)

6

C. Pembatasan Masalah

Mengingat kompleksnya permasalahan yang dikemukakan dalam

identifikasi masalah di atas serta keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti.

Untuk itu, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada poin yang ke lima, yaitu

model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang

bervariasi sehingga terkesan monoton dan membosankan. Model pembelajaran

yang monoton dan membosankan ini membuat para siswa hanya sebagai

pendengar yang baik tanpa membuat siswa ikut berperan aktif dalam proses

pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran hikayat yang dianggap murid

sebagai pembelajaran yang membosankan. Untuk mengatasi masalah tersebut,

diperlukannya sebuah model yang tepat, guna merangsang semangat siswa dalam

proses pembelajaran sehingga siswa tidak menjadi penonton dan pencatat saja

melainkan ikut berperan serta dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan penggunaan model teams games

tournament pada pembelajaran mnemukan unsur intrinsik hikayat. Model ini

merupakan sebuah model yang mengharuskan siswa untuk berkerjasama dalam

tim yang heterogen sehingga tidak ada bentuk diskriminasi dalam tim tersebut.

Selain itu, model ini juga mengharuskan tiap siswa saling membantu sesama

anggota tim agar ketika pelaksanaan turnemen akademik tiap siswa dapat ikut

(21)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah dinyatakan pada pembatasan

masalah, masalah-masalah yang harus dijawab pada penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut.

1. Bagimanakah kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun

Pembelajaran 2013/2014 dalam menemukan unsur intrinsik hikayat “Panji

Kuda Semirang” sebelum menggunakan model pembelajaran teams games

tournament?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu

Tahun Pembelajaran 2013/2014 dalam menemukan unsur intrinsik hikayat

“Panji Kuda Semirang” sesudah menggunakan model pembelajaran teams

games tournament?

3. Bagimanakah pengaruh penggunaan model pembelajaran teams games

tournament terhadap kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu

Tahun Pembelajaran 2013/2014 dalam menemukan unsur intrinsik hikayat

“Panji Kuda Semirang”?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu

(22)

8

“Panji Kuda Semirang” sebelum menggunakan model pembelajaran teams

games tournament

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu

Tahun Pembelajaran 2013/2014 dalam menemukan unsur intrinsik hikayat

“Panji Kuda Semirang” setelah menggunakan metode pembelajaran teams

games tournament

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran teams games tournament

terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Pembelajaran

2013/2014 dalam meningkatkan kemampuan menemukan unsur intrinsik

hikayat “Panji Kuda Semirang.”

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua manfaat yakni manfaat teoretis dan praktis.

Secara teoretis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan, khususnya bidang pembelajaran hikayat. Sedangkan untuk manfaat

praktisnya dapat dinyatakan sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi

guru bahasa Indonesia dalam merencanakan dan melaksanakan program

pembelajaran khususnya dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat

untuk pembelajaran hikayat.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang

(23)

61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan temuan hasil peneliian dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu tahun pembelajaran

2013/2014 dalam menemukan unsur intrinsik hikayat“Panji Kuda Semirang”

sebelum penerapan model teams games tournamen memiliki nilai rata-rata

65,6 berada pada kategori cukup.

2. Kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu tahun pembelajaran

2013/2014 dalam menemukan unsur intrinsik hikayat“Panji Kuda Semirang”

sesudah penerapan model teams games tournamen memiliki nilai rata-rata

78,3 berada pada kategori baik.

3. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran teams games tournamen

terhadap kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun

Pembelajaran 2013/2014 dalam menemukan unsur intrinsik hikayat “Panji

Kuda Semirang”. Ini terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung > ttabel (7,58

(24)

62

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas diperoleh saran sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menemukan unsur intrinsik perlu ditingkatkan lagi.

Hal tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran yang lebih efektif

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu model yang

dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran teams games tournamen.

2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian siswa.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan model-model pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam

Gambar

Gambar 2.1   Penempatan Meja Turnamen ................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengolahan data menunjukkan bahwa kemampuan menemukan unsur- unsur intrinsik hikayat “Maharaja Garebag Jagat” siswa SMA kelas XI Perguruan PAB Medan Tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMA

Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa menggunakan penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe Teams Games

Kata kunci : metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT), metode pembelajaran koopertif tipe Student Teama Achievemen Division (STAD),

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sistem reproduksi melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berbasis multimedia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement (STAD) dan Teams Games Tournament (TGT)

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan kelas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya adalah efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) menggunakan