• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI I BABALAN T.A 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI I BABALAN T.A 2012-2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

SEJARAH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI I BABALAN T.A 2012/2013

Oleh: Nasria Husni NIM 309121052

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Nasria Husni, NIM 309121052, Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Medan. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A 2012/2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMA di Negeri I Babalan T.A 2012/2013.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan mengambil 2 sampel dari populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan, yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara random atau acak yaitu kelas X5 sebagai kelas eksperimen yang siswanya berjumlah 35 orang dan kelas X3 sebagai kelas kontrol yang siswanya berjumlah 35 orang.

Hasil Penelitian menunjukkan adanya pengaruh hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament) dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan nilai rata – rata

hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 81,71, standar deviasi 6,06 dan varians 36,7, sedangkan nilai rata – rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebesar 66,14, standar deviasi 7,87 dan varians 61,9. Uji hipotesis dilakukan pada

taraf signifikansi α = 0,05 menggunakan uji-t dua pihak untuk mengetahui kesamaan kemampuan awal dan diperoleh thitung = 0,25 dan ttabel = 2,00, thitung <

ttabel maka (0,25<2,00) yang artinya Ho diterima Ha ditolak, maka antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Sedangkan adanya pengaruh hasil belajar tersebut dibuktikan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t satu pihak dan diperoleh thitung = 8,85 dan ttabel

= 1,66, thitung > ttabel, maka (8,85>1,66) yang berarti dalam penelitian ini Ho ditolak

dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas

segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “ Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Babalan T.A 2012/2013”.

Terwujudnya skripsi ini tidaak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta

dorongan dari berbagai pihak, baik dalam dukungan doa, moril maupun materil

yang setulusnya. Maka penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung penyelesaian skripsi ini, antara

lain Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta stafnya.

Bapak Drs. Restu M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu Dra.

Nurmala Berutu, M.Pd, selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu Dra. Hafnita Lubis, M.Si, selaku Sekretaris

Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Ibu Dra. Syarifah,

M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku dosen

Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji, Bapak Dr. Hidayat, M.Si dan

Drs. Ponirin M,Si, selaku penguji skripsi yang telah memberikan masukan kepada

penulis. Bapak/Ibu Dosen serta staf pegawai Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas

Ilmu Sosial UNIMED. Bapak Sungkowo, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA

Negeri I Babalan yang telah memberikan izin penelitian di sekolah tersebut,

kepada Bapak Drs. Rensus Gultom selaku guru bidang studi Sejarah dan seluruh

Guru serta pegawai Tata Usaha yang telah memberikan waktu luang selama

penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut, serta para siswa SMA Negeri I

(6)

Teristimewa saya sampaikan kepada orangtua tercinta, Ayahanda Junaedi dan Ibunda Rohana yang telah memberikan motivasi dan do’a yang tulus, yang tersayang Abangnda Darna Yudhi, SE beserta istri dan Kakanda Dina Yunita,

S.Pd beserta suami dan keponakan yang lucu-lucu. Penulis juga menyampaikan

terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Sejarah Reguler A, B dan

Ekstensi Stambuk 2009, Abang kakak dan Adik-adik stambuk. Terkhusus untuk

keluarga yang berada di Pangkalan Brandan Bunda Lia sekeluarga. Sahabat –

sahabat yang teristimewa Mehawani Rosi, Susiana, Siti Kesuma Wardaningsih

(beserta keluarga), Rahmi Pratiwi, Siti Khadijah, Yusrida Hayati Harahap,

Ermawati yang sudah seperti keluarga, teman-teman PPLT SMANSABA, dan

saudara-saudari Persma Kreatif UNIMED, serta orang-orang yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Terimakasih banyak telah memberikan bantuan,

motivasi, dukungan, semangat dan doa kepada penulis baik selama masa kuliah

maupun saat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini, baik dari segi

isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya di

bidang pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Pembimbing ... i

Lembar Pengesahan ... ii

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.6. Unsur-unsur Penting dan Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ... 15

2.1.7. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ... 17

2.1.8. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) ... 19

(8)

Penghitungan Poin Tournament Pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) ... 20

2.1.9.1. Langkah-langkah Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) ... 20

2.1.9.2. Aturan Permainan ... 23

2.1.9.3. Sistem Penghitungan Poin Permainan ... 24

2.1.10. Pembelajaran Konvensional ... 27

2.1.11. Materi Pembelajaran ... 28

2.1.11.1.Hubungan Peradaban Awal Masyarakat Indonesia dengan Kebudayaan Dunia ... 28

2.1.11.1.1. Hubungan dengan Kebudayaan India ... 28

2.1.11.1.2. Hubungan dengan Kebudayaan Eropa ... 30

2.1.11.1.3. Hubungan dengan Kebudayaan Cina ... 32

2.2.Kerangka Berpikir ... 33

2.3.Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1. Jenis Penelitian ... 34

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

3.3. Populasi dan Sampel ... 34

3.3.1. Populasi Penelitian ... 35

3.3.2. Sampel Penelitian... 35

3.4. Variabel penelitian ... 35

3.5. Defenisi Operasional ... 36

3.6. Rancangan Penelitian Eksperimen ... 36

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1. Hasil Penelitian ... 54

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian ... 54

4.1.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 54

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 57

4.1.4. Uji Hipotesis ... 58

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Saran ... 63

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 2.1. Contoh Game ... 25

Tabel. 2.2. Untuk Permainan dengan 4 Pemain ... 25

Tabel. 2.3. Untuk Permainan dengan 3 Pemain ... 26

Tabel. 2.4. Untuk Permainan dengan 2 Pemain ... 26

Tabel. 2.5. Kriteria Penghargaan Tim ... 26

Tabel. 3.1. Rancangan Penelitian ... 37

Tabel. 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Sejarah ... 39

Tabel. 3.3. Hasil Perhitungan Validitas Soal ... 42

Tabel. 3.4. Kriteria Untuk Penguji Reliabilitas ... 45

Tabel. 3.5. Kriteria Untuk Penguji Daya Pembeda ... 44

Tabel. 4.1. Ringkasan Hasil Pretes... 55

Tabel. 4.2. Ringkasan Hasil Postes ... 56

Tabel. 4.3. Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian ... 57

Tabel. 4.4. Hasil Analisis Homogenitas Data Penelitian ... 58

Tabel. 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes ... 59

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar. 2.1. Aturan Permainan ... 23

Gambar. 2.2. Penempatan pada Meja Turnamen ... 24

Gambar. 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ... 55

Gambar. 4.1. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas

(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 73

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar Siswa I... 101

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siswa II ... 109

Lampiran 5 Perhitungan Validitas ... 115

Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas ... 118

Lampiran 7 Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 120

Lampiran 8 Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 122

Lampiran 9 Tabel Kriteria ... 125

Lampiran 10 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 126

Lampiran 11 Data Hasi Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 127

Lampiran 12 Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi dan Varians Pre Tes ... 128

Lampiran 13 Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi dan Varians Pos Tes ... 130

Lampiran 14 Uji Normalitas Data Penelitian ... 132

Lampiran 15 Uji Homogenitas Data Penelitian ... 137

Lampiran 16 Uji Hipotesis ... 139

Lampiran 17 Data Hasil TGT ... 143

Lampiran 18 Dokumentasi ... 145

Lampiran 19 Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment ... 148

Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 149

Lampiran 21 Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva Normal 0 ke z ... 150

Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 151

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dari

waktu ke waktu. Perubahan-perubahan kurikulum yang kerap kali terjadi

diharapkan mampu meningkatkan sistem pendidikan sehingga tujuan yang

diharapkan juga dapat tercapai. Namun, tidak semua perkembangan dan

perubahan yang terjadi mengalami peningkatan.

Menurut Zuhairini (1994: 149) menyatakan bahwa:

“Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas. Pendidikan bukan bersifat formal saja, tetapi mencakup pula yang non formal”.

Fenomena yang terjadi saat ini adalah bahwa perkembangan pendidikan

tidak secara merata mengalami peningkatan, namun masih ada yang mengalami

penurunan. Padahal, sama-sama diketahui perubahan kurikulum yang

diberlakukan adalah menuntut kemajuan siswa untuk menjadi insan cendikia yang

cerdas dan bijak. Tahapan demi tahapan kurikulum diberlakukan untuk

meningkatkan pola pikir siswa tanpa harus dengan sistem pembelajaran yang

monoton. Tetapi tidak ada yang bisa disalahkan, banyak faktor yang

mempengaruhinya baik dari dalam ataupun dari luar.

Hampir sebagian besar siswa beranggapan bahwa belajar hanya sebagai

(14)

ini bisa saja disebabkan karena masih kurangnya pemahaman siswa tentang tujuan

pendidikan itu sendiri, sehingga mampu bersaing di era global. Disinilah peranan

guru sangat diharapkan, guna meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam

proses pembelajaran dan merubah pemahaman-pemahaman siswa bahwa

pendidikan yang dijalani dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari. Disamping menyampaikan materi pembelajaran, seorang guru juga

harus mampu membagun karakter siswa, sehingga terbangun baik moral dan budi

pekertinya.

Lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah merupakan wadah untuk

mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta membangun sumber daya

manusia, salah satunya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang merupakan

lembaga pendidikan formal. Masalah yang sering dihadapi dalam dunia

pendidikan adalah perubahan kurikulum sebagai upaya peningkatan sumber daya

manusia dan ketidaksiapan seorang guru yang terkadang masih menggunakan

sistem pendidikan yang lama, seperti guru sejarah yang masih mendominasi

dalam proses pembelajaran. Sehingga ketika diadakan test, tidak semua siswa

dapat menuntaskan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan.

Pengadaan remedial yang diharapkan mampu membantu menuntaskan KKM pun

terkadang tidak bisa diharapkan. Masih banyak siswa yang belum mencapainya,

atau bahkan semakin mengalami penurunan. Hal ini menandakan bahwa hasil

belajar sejarah siswa masih rendah. Padahal dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) saat ini menuntut perubahan dari pembelajaran yang berpusat

(15)

Trianto (2009 : 8) menyatakan bahwa: “Satu hal lagi bahwa Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai hasil pembaruan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) tersebut menghendaki, bahwa suatu pembelajaran pada

dasarnya tidak hanya mempelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi

dalam kehidupan sehari-hari”. Hal tersebut berarti bahwa dalam proses

pembelajaran berlangsung tidak hanya teori, namun juga praktek sebagai wujud

dari teori yang telah di sampaikan.

Sejarah sebagai salah satu mata pelajaran ditingkat Sekolah Menengah

Atas (SMA) seringkali diabaikan. Persepsi siswa tentang sejarah itu sendiri masih

konvensional, mereka menganggap bahwa belajar sejarah hanya belajar masa lalu,

yang tidak berguna untuk saat ini apalagi masa depan, yang lalu biarkan berlalu.

Adanya anggapan seperti ini menyebabkan tidak terwujudnya tujuan dari

pendidikan. Untuk itu seorang guru harus bijaksana, dalam mengatasi

masalah-masalah yang terjadi pada siswanya, agar tercapai tujuan pembelajaran. Baik dari

segi strategi, metode, pendekatan, media ataupun pengelolaan kelas, sehingga

lebih bervariasi dan menjadikan siswa ikut serta aktif dalam proses pembelajaran.

Beragam karakteristik siswa seringkali dijumpai, hal ini juga menjadi

pertimbangan seorang guru dalam menerapkan model-model, strategi ataupun

metode yang mendukung kemajuan belajar siswa.

Seorang guru sejarah harus mampu memberikan makna dan manfaat dari

sejarah itu sendiri. Masa lalu memberikan pengalaman yang berharga untuk kita,

sehingga memunculkan gagasan baru agar kita mengetahui apa yang harus di

(16)

adalah guru kehidupan. Namun, banyak yang tidak menyadari pentingnya sejarah,

dan yang terjadi adalah kemajuan tanpa arah.

Menurut R. Boyce dalam Kochhar (2008 : 397),

“Guru sejarah harus memiliki kemampuan untuk merealisasikan kejadian masa lalu pada masa sekarang, harus memiliki imajinasi yang tinggi serta berbagai jenis pengetahuan yang positif. Sejarah adalah subjek yang sangat sulit untuk diajarkan. Di tangan seorang guru yang berkualitas, seperti semua subjek lainnya, sejarah dapat menjadi alat pendidikan yang nyata”.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa seorang guru sejarah harus bijak

dalam memilih strategi dan metode. Permasalahan-permasalahan yang

mempengaruhi penurunan hasil belajar siswa seperti guru yang masih

menggunakan pembelajaran konvensional, harus segera diselesaikan dengan

model pembelajaran yang lebih bervariasi, inovatif dan kreatif. Banyak strategi

dan metode ataupun model pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa

untuk meningkatkan hasil belajarnya. Model pembelajaran sendiri sudah

merangkum strategi, metode dan media yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Model-model pembelajaran itupun banyak macamnya. Salah

satunya adalah model pembelajaran kooperatif yang berarti kerjasama. Model

pembelajaran kooperatif juga bermanfaat untuk meningkatkan proses interaksi

siswa dalam bersosialisasi dengan teman satu kelompoknya.

Salah satu satunya adalah Model Kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) yang didalamnya terdapat permainan-permainan kuis dalam

kelompok belajar, namun hal ini tidak terlepas dari materi yang disampaikan.

(17)

Games Tournament (TGT) yang sepertinya dapat mempengaruhi dan

mengembangkan pola pembelajaran sejarah. Sehingga lebih meningkatkan proses

sosial dan minat siswa serta tercapainya tujuan pembelajaran sejarah di SMA

Negeri I Babalan yang merupakan tempat Program Praktek Lapangan (PPL)

penulis. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, menjadi latar belakang

penulis untuk melaksanakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A 2012/ 2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perubahan dan perkembangan kurikulum mempengaruhi jalannya sistem

pendidikan.

2. Belajar hanya sebagai kegiatan rutinitas datang kesekolah setiap hari.

3. Hasil belajar sejarah masih rendah

4. Model pembelajaran sejarah yang diterapkan guru selama proses

pembelajaran belum disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

5. Pembelajaran sejarah masih konvensional

(18)

7. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)

terhadap hasil belajar sejarah siswa

8. Perbedaan hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional dengan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT)

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan terbatasnya kemampuan

penulis, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar sejarah siswa masih rendah

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT)

3. Penerapan pembelajaran sejarah masih konvensional.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kelas X di

(19)

2. Bagaimanakah hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan

pembelajaran konvensional kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/

2013 ?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA

Negeri I Babalan T.A. 2012/ 2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) kelas X di SMA Negeri I Babalan T.A. 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan

menggunakan pembelajaran Konvensional kelas X di SMA Negeri I

Babalan T.A. 2012/ 2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif Tipe Teams

Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di

(20)

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan terhadap penulis mengenai model pembelajaran

kooperatif.

2. Sebagai bahan masukan untuk guru agar menerapkan model pembelajaran

yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa.

3. Model kooperatif yang diterapkan dapat menambah rasa sosial antar siswa.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian

(21)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kelas X di SMA Negeri I

Babalan mencapai nilai rata-rata sebesar 81,71.

2. Hasil belajar sejarah siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional

kelas X di SMA Negeri I Babalan mencapai nilai rata-rata sebesar 66,85.

3. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar sejarah siswa, kelas yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran TGT lebih tinggi daripada kelas

yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Maka, ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap

hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri I Babalan.

5.2. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka beberapa hal yang dapat disarankan peneliti

adalah :

1. Bagi guru bidang studi sejarah di SMA Negeri I Babalan agar berkenan

mencoba menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games

Tournament) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk

meningkatkan hasil belajar sejarah siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mampu memanfaatkan waktu yang

diberikan sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan lebih menguasai materi

yang akan diajarkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya harus menggunakan model-model pembelajaran

baru dan menarik sehingga siswa lebih semangat dan antusias dalam belajar

sejarah

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk

(22)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhammad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung: CV Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Isjhoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kochar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah (Teaching of History). Jakarta: PT Grasindo

Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito Bandung

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Sumarmi. 2012. Model-model Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Aditya Media Publishing

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada media Group

Gambar

Gambar. 2.1. Aturan Permainan .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

sinkage yang dihasilkan dari TRV atau subjek dalam keadaan tidak bergerak. Pengukuran pada kondisi dinamis yaitu pengukuran sinkage yang dihasilkan dari TRV atau

Jika dilihat dari data masukan dan struktur algoritma setiap metode, CNN LeNet 5 memiliki arsitektur yang cukup baik karna dapat menangkap setiap piksel masukan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar dengan penerapan metode presentasi pada mata praktikum Histologi mahasiswa Program

Menyadari bahwa manusia dari kodratnya adalah makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, manusia hanya dapat tumbuh dan berkembang ketika ia mampu membangun relasinya yang baik

Dari uraian-uraian di atas dapat diketahui bahwa perilaku informasi yang dikemukakan oleh Niedzwiedzka (2003) adalah seluruh perilaku manusia yang berkaitan dengan sumber

[r]

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :