I
ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI
AI'ITAR DAERAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PERTUMBUBAN EKONOMI DI PROVINSI
'
SUMA'l"ERA\UTARA
...
' ..,':""·-.·
__..
-"'...
··.
_,.,--- .'/ " ' ',_ • ,, " ' I •
\
t~o'>
\.'
~·
\ ....
\
/
TESIS
Diajakan aatak Memenuhi Persyaratan.
dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada
Program limo Elwnoml
Oleh:
WARNOTO
N1M 8126162022
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
'
ABSTRAK
W ARNOTO Analisis Ket:mpangan Pembangunan- Ekonomi Antar Daerah dan
Hubungannya dengan Putumbuhan Ek<momi di Provinsi Sumate.ra Utara Te.sis. Medan: Pmgram Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.
Dengan adanya perbed1an potensi daerah maka pertumbuhan ekonomi antar
daerah juga akan berbeda. Laju pertumbuhan ek0nomi yang tinggi tidak otomatis ketimpangan semakin rendah, tetapi ketimpangan semakin melebar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan pembangunan ekonomi
antar daerah, klasifikasi
p~;;rekonomian
antar daerah, dar! penumbuhan ekonomi serta hubungan ketiganya di Provinsi Sumatera Utara daiam kurun waktu 2004-2012. Gamlxtran seperti ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Sumaterc. Utara agar perencanaan pembangtman daerah dapat d1tentukan prioritasnya. Datu yang digunajr.an daJam per,eJitian ini adalah data
sekunder yang telah diobh Bad'lll Pusat Statistik Pmvinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menganalisis ketimpangan regional dan typologi klasen pada setiap kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utaca.
Data
dianalisis dengan men&g>..rnakan metode deskriptif untuk memberikan gamba:un bagai:nana tingkat ketimpangan, typologi ldasen. dan pertumbuhan ekono•ni setiap kabupaten/ko<a di Provinsi Sumatera Utara. Untuk melibat tingkat kettmpangan di8unakan runms Indeks Williamson (Vw) dan untuk melihaltypolog~
klasen dengan membagj daerahmenjadi daerab maju, maju tertekan, hekembang. dar. terbelakar:.g. Hasi! penc:litian ini menyimpulkan
hahwa
tidak teniapat ketimpangan pembangunan ekoilomi antardaerah
di ?ro"insi Su,:natera Utara yang signifikanyang
dihitung denga:u meilggl.lnakan lndeks Williamson~lama
periode 20N - 2012, rlimanaInd~ks
Wiiliamson mend;,kati nilai noi. dan hanya Kota Medan yang mempunyai ll'.deks Williamson sebesar o,:;3Jsn, sedangkandaerah
lain mendekati nol, seperti Kota Tanjung BaJai deugan Vw sebesar V,:>OJ874. Daerah kabupatentkota Ji Provinsi Sumatera Utara me:npunyai kategori 4 keJas se'lual dergan Typolvgi Klasen. Terdapat hubungan yang sedang antara Vw dc::tgan fJCrtUmbuhan ekonomi. Hubung.m yang lnJat antara \'w dengan TYJ>OiogiKlasen
dan Hubwgo.nyang
sangat
kuat
antara Pc:tumttohan Ekonorui ckngan T}'pOlogi Klasen. lmplikasi dari penelitian ini adaJah perlu kebijaka:n mer.tpercep'lt pembang:.man dengar> bantuan pemerintah pusat. Pemerintah perlu melakuJran kebijakan agar<!aeJah
mempunyai spesiaJisasi pada sektorbasis dari
masing-masing daerah. Para Kepala Pemda daninstansi
terlcait untuk: menjalin hubungan ketjasa'lla pefih!,gangan 5esuai se!ctorunggula:l
yang dimiliki masiog-rnasing daerah dengan mendorong investasi dari luar. Pemerintah per!u meniogkatkan_ pembangunan infrastruktur :x:ndukw::g. Sehingga semua daerah di Provinsi Surroatera Utara meqjadi daerah yang berlcategori maju.ABSTRACT
WARNOTO Analysis of Inter-Regional Inequality of E:::onomic Development and Its Relationship with Ecor.omic GrO\vth in North Sumatra province. Thesis. Medan: Medan State University Graduate School2014.
Given the differences in the economic growth potential of the region will also vary between regions. High rate of economic growth does not automatically lower inequality, but inequ:tlity has widened significantly. This study aims to analyze the imbalance of economic development among regions, economic classification between regions, and economic growth as well as the relationships between North Sumatra Provinct; in the per:od 2004 - 2012. Picture like this is needed by the district/town in North Su.-natra province in order to plan regional development priorities can be determined. The data used in this study is a secondary data has
heen processed the Central Statistics Agency of North Sumatm Province. This study analyzes ~ region;:~.! ir.~balances and typologi Klasen at each district/city in
the province of North Sumatra. Data were analyzed using descrit>tive methods to give you nn idea of how the level of imbalance, Typoiogi Klasen, and economic growth in each district/city in the province of North Sumatnl. To see the inequality index used formula Williamson (Vw) and to see typologi K.Jasen by dividing :rreas into developed
areas,
developed presSW'e, developing States, and bao.:kward. The results of this study cor.ciuded that there is no economic development gaps between regions in the province of North Sumatna significant calculated using the Williamson index over the Jroriod 2004 - 2012, where Williamson mdex values approaching zero, and only the city cfMeaan who ha..-eWilliamson index of 0.33357 7, while other tqeaS close to zero, such as Tanjung Balai with Vw of 0.003874. District/town in North Sumatra provir,ce have class
categr~ry 4 in
aCcordance with Typologi
Kk.ser •. Tnere is a moderaie relat!oashipbetween Vw with econ.omic gro'Vth. A strong relationship
between
Vw with Typologi Klasen and a very strong ;elationsbip betw~n Economic Growth withTypologi Xlasen. The implicnion of this research is the need to !lCCelerate policy development with the help of th{' r.entral government The govemm-=nt needs tv
have a pol;cy for regional spedalization on the basis of sectors of each regiv!l. The head of the local goverrunent and relevant agencieS to establish trade
cooperation relations according owned ftag~hip sector of each region by encouraging investment tiom outside. Governments need to support infrastructure
development So that aU regions in the province C>f North Sumatra regions categorized into forward.
Keywords: Economic Developmmt Disparities Between Regions, Typologi
Klasen, and Economic Growth.
I<ATAPENGANTAR
Puji 'J'Ukue AlhamdulHiah, pencJ;, P"1i•tkan kehadh•t f.llah SWT YMg
toiah meHmpahkau
rn~un,
d"' hldayah-Nya rehingga penyu,un,r.,;,
y,gbecjudul "AnaJ;,;, Ketimpang., Pemb,gunan Ekonom; Ant"
o,.,ah
dan
Hubun"""ya dengan Pertumbuhan £konom; di Pmv;n,; Sum,eca UOu-a" dapat
pemdis selesaikan.
Dalotn penuU,., te,;, lni, !><nmJ;, bMy<>k menghadapi beebaga; kesuHtan
YMg "'"'""'Y• becawaJ daci kekunmgan penuJ;, '<ndiri. Ak, telapi l><nkat "<>n
dan kcitik y,g membangu,
dari
Komi,; Pembimblng d, Tim Pengu;, akhireyatesis ir1i dapat krselesaikan.
Keb<nha,;Jan penuHsan los;, ini tidak tedepa, dari bantuan berl>aga; pih<>k
balk langsung
"'"'Pnn
tidak langsung, maka penulls tidak lup& menguoapkanbanyak
terimakasm
kepada:1. Bapak
Prof.
De.
lbnuHa;,.,.
M.s;.<ebagaJ
R<>kiae Un!Vecsitas Neg.ri Madany..,g telah memberikan
k""mpa~an
kepadasaya nnr..t
mendaJanti llmuEkonorni di Program P8ScasaJjana Univcrsitac: Negerj Medan.
2. Bap<>k
Pmf.
De. H. Abdul Mum Siboea, M.Pd.sebaga;
DireJau. l'rognnnPasca.,;,, Universitas Negeri Medon yang Ielah memberikan
~patan
nntuk •neuyelesaJkan pen<fidikan di
PmBrntn
Pa.caaag""
Uoivet.itas NegeriMed.n.
3. Sap<>k De. H.
Dede Roslan, M.SL <ebaga;
K""'
Pm,...,.
ihnu Ekonom4 YMgtelah memberikan - kePada penufi, sehingga
re,;,
lni """"'
diselesaikan deagao
baik.
4. &"Pek De. Eko W•hyu Nug,a,'>adi, M.s;. "bagai Se!aettu;,
Pm,...,
llmuEkonom4 YMg Ielah memberikan -ukan kePada P<nuJ;, sehinggs
r.,;,
in;" - diselesaJkan dengan
baik.
5.
B-~
De. Eko Wahyu N"8mhad;. M.s;,den Bap<>k De .
.!i MuhannnadY
osuf.
M.s;. m,.,;,g_,.,;ng sebaga; PembinobJng Idan
Pemblmbing U YMgtetah
hnoyek
meimmg~cao
waktu, tenaga,dan
pikinm da:am"'"'""""'kan,
mengoreksi, dan membantu penulli.
dak.m
proses peneJitian ini.,_
6. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si., Dr. Rahmanta Ginting, M.Si., dan Dr. M.
Fitri Rahmadana, S.E., M.Si. selaku
p~ng:..tji
yang telah memberikan koreksidan masr..kan demi perbaikan tesis saya.
7. Kedua orangtaa saya Bapak Slamet (almarhum) dan Ibu Karsinah yang tidak
-bosan-bosannya sela!u mendorong dan
m~ndoakan
saya untuk terushersemangat dalam menuntut ilmu.
8. Istri tercinta Ani Khudzaifiya.i dan anak-anak tersayang Ari, Nisa, Syifa, dan Ali yang telah memberikan dukungan moril dan pengorbanan yang begitu
besar sehingga semua ini dapat dila.lui dengan baik.
9. Semua pegawai D1:ektorat Jenderal Perbendaharaan, Kanw:i! Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara, KPPN Medan I yang t,Jah
banyak membantu dalam penyeiesaian pendidikan Atas Inisiatif
S~iri
Program Pendidikan Ilmu Ekonorni P8ScasaJjana Universitas Negeri MedaO.10. Rekan-rekan sepeJjuangan di
Program
Ilmu Ekonomi yang selalubersa..-na
dalam suka dan duka selama masa perlndiah.m dan telab banyak membantu
dalam memper1ancar penyelesaian pendl<fik.:m.
I 1. Pegawai Biro Administrasi Program PiiSCaSrujana Unimed yang telah
memperlancar admiai<;trasi
<:elama
penuJis menempUh pendidikan.12. D&l seluruh
pihak:
yang tCiab banyak membantu ;>e;:;.ulis da.Jammen~Jesa.ikan
Pendidikan Magister di PPs Unimed
yang
tidak dapat penuJissebutkan
satupersatu.
Penulis mellyadari bahwa terdapat banya.k: kelcurangpn
d&Jam
pP.nulisan tesis ini, c.le!l iw-enanya segala kritik dan saran yang bersifat perbaikanakan
c!iterima dengan tar..g<ill terbuka Jan. ucapan
terimakasih
yang
sebesar-besamya. Akhimya dengan berserah diri kepada Al!ah SWT, penulisberbarap
semoga tcsis ini bermanfaat bagi semun pihak yang membacanya<fim
pihak:-pihak
atau instansi yang terkait dalam men gurus pem18.Salaban ekonomi di Suma.tera Utam..iv
M"""". 16 April 2014
Penulis
' I
1
DAFTAR!SI
Halaman
ABSTRAK ... .
ABSTRAc:T...
iiKATA PENGANTAR...
iiiDAFT AR lSI...
vDAFTAR
TABEL...
viiDAFTAR GAMBAR...
ixDAFTAR
LAI\1FIRAN"...
xiBAD I PENDAHULUAN... 1
1. i. Latar Belakang Masalah ... "... ... .. ... ... 1
1.2. RumusanMusalah ... 21
1.3. Tujuan... 21
1.4. Manfaat
Penelit;an...
22BAB ll 'TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 24 2.1. Konst.p Pembangunan dan Pertumbuhan Ek.onomi... 24
2.2. fe<~r; Pembangunan Ekonomi Dacrah. .. . .. .... .... ... ... '27
2.3. Ketimpangan Wilayah da., Fak.ror yang Mempengaruhinya 38 2.4. Kt;timpangan Regional... 52
2.5. Typologi Klasen ... ~... 54
2.6. Penelitian Terdahulu ... , ... 56
2.7. Kernngka Pemikiran ... 58
2.8. Hipotesis . ... ... ... 62
BAB ill METODE PENELITIAN... 63
3.1. RuangLiagkupPenelitian... ... 63
3.2. J'!Jlis <'an Sumber
Data...
63•
3.4. MoJel Analisis ... . 64
BAB IV P..ASIL DAN PEMBAHASAN... ... ..•..••.• .••••...• 67
4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian.. .. . . .. ... ... .. . 67
4.2. Pertumbulla;1 Penduduk.. ... ... ... ... 69
4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi.... .. . .. ... ... ... 74
4.4. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 77 4.5. Tingkat Ketimpangan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara 82 4.6. Anaiisis Typologi Klasen... 87
4. 7. Hubungan antara Disparitas, Typologi Klasen, dan Pettum-buhan Ekonm.1i.. . . ... 93
BAB V KESThlPULAN DAN SARAN... 96
5.1. Kesimpulan... 96
5.2. Saran.... ... .. .... ... 97
DAFfAR PUSTAKA... ... 98
LAI\fPIRAN"... ...
101
RIWAYATHIDUP...
121
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1.
P~rhandingan
PDRB Pro;.msi Sumatera Utara dengan PDRB Indonesia Tahun 2004- 2012... .... 7 Tabel 1.2. Perbandingan PDRB Kota Medan dengan Kota TanjungBalai Tahun 2004 - 2012 . . . . . . .. . . .. . .. . . .. 8 Tabel 1.3. Perbandingan PDRB Kota Medan dengan Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2004- 2012... 9
Tabel 1.4. Perbandingan PDRB Kabupaten Tapanuli Selatan dengan Kabupaten Mandai ling Natal Tahun 2004- 2012 10 Tabel 1.5. Pertumbuhan PDRB Per Kabupaten/Kota di .t'rovinsi
Sumatera Utara atas Dasar Harga Konstan 2000 Periode Tahun 2004- 2012... 12
Tabel L6 PDRB Perkapita Per Kabupaten/I(ota di Provinsi Sumatera Uta... "a atas Dasar Harga K(ln:;ta..ot 2000 Periode Tahun 2004- 2012 ... ··· 15 Tabel 1.7. Jumlah Pendudul.: Per
Kab:~pateotKota
di ProvinsiSumatera Utara Tahun2004-20I2... !9
Tabel 2.L
Klasifi~i
Kabupaten!KotaBerda.~arkan
KriteriaKlasen Typology... 56
Tabei 3.1. Kbsifikasi K.abupatenfKom Berdasarkao
Kriteria
Klasen Typology... 65·
TabeJ 4.1. Dattar KabupatenfKota di Ptvwinsi Sumater" Utua... 68 Tabel 4.2. Pem•mbuhan Penduduk Sumatera Utara Ta!tun
2004-2012... 69 Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Per KabupatenJKota di Swnatem
Utara Tahun 20 12... .... .. ... ...•.... ... 71 Tabel 4.4. Pertumbuhan PDRB Per KabupatervKota di Provinsi
Su.;·nut Atas
Dasar
Harga Konstan 2000Period~
Tah:J~
2004- 2012 ... ··· 75
Tabel 4.5. Perkembangan PDRB Perkapita Sumatera Utara Tahun
2004- 2012 ... ··· 78
[image:8.612.23.404.50.597.2]Tabet 4 6. PDR.B P"kopi!4 P" kabopatenfKo" dl Prov;n,; Som""' Utam BerrJ'>orbo Hacga Kon,tan Tahun 2000 PerlodeTaJton2012.... ... ... 80
Tabel 4. 7. Interval ketirnpangan ..
Tabd 4.8. Anal;,;, Ketknpangan An"' Doocoh dl hov;,,;
Som"'" Ut., Tobon 2004 -2012... .. .... .... .. .. 84
···
83
T•be1 4.10. Hobungan An"" Dl>pacJtos, TrpoJog; K1oson,
dan
Pe""mbohan EkonomL... 94
[image:9.612.45.428.23.619.2]·I
I
•
DAfT AR GAMBAR
Halaman
Gam bar l.l. Perbandingan PDRB Pro\'insi Sumatera Utara dengan PDRB Indonesia Tahun "2.004- 2012... 7
Gambar l.2. Perbandinga ... PDRB Kota Medan dengan Kota Tanjung Balai Tahun 2004- 2012... 8
[image:10.612.42.421.40.601.2] [image:10.612.47.419.43.565.2]Garr.bar 1.3. Perbandingan PDRB Kota Medan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004- 2012... 9
Gambar L4. Per')andingan PDRB K.abupaten Tapanuli Selatan dengan K.abupaten M.andai.ling Na.al Tahun
2004- 2012 ... ··· ··· 10
Gambar 1.5. Pertumbuhan PDf...B Per KabupatenfKota d! Prcvinsi sumut Atas oasar Barga Konstar· 2000 \'eriode
Tahun 2004- 2012... 13
Ga.nbar 1.6. PDP.B Perkapita Per Kabupaten/KOUl di Provinsi sumatera Utara Berdasarkan Harga Konstan 2000 periode TalJUn 2004-2012... 16
Gambar 1.7. Jumlah Provinsi SuMatera Penduduk Menurut Kal,upaten!Kota di
Utara Tahun 2004-
20~2...
2\lc.mua< 2.1. Hipotesa Neo Kl.,ik.. .. . .. ... .. . .. .. .. ... .. ... ... .... 34
C.mbar 2.2. hipotesa 7euri Cumulatif C•usation Mode\... 3 5
Gamb>< 2.1. Ketimpangan Regional... 60
o:;ambar 2.4. Typoiogi<<l.,en... 61
Gambar 2.5. Hubungan Vw, Typologi
K~asen.
dan pertumnuhar. Ekonomi. ... :... 61Gamba!" 4.1. Pertumbuhan Penduduk. surnatera Utara Tahun 2004 ~ 2012 ... .
70
Gambar 4.2. Pertumbuhan Penduduk Sumatera Utara Tahun
2004~2012(%). ... ···
(..am bar 4.3. Jumlah Penduduk Per Kabupaten!Kota TahPn 2012
elo)-···--·""""'"'""'
72
70
Gam bar 4.4. Jumlab Penduduk Per Kab•.tpaten!Kota Tahun 2012.. 73
Gam bat· 4.5. Laju PDRB Per Kabupaten/Kota Tahun 20.! J Sarnpai Dengan20I2 ... ··· 76
G~tmbar
4.6. PDRB Perkapita Sut,Iatera Utara Tali!Jn 2004-2012. 79Gam bar 4. 7. PDRB Perkapita Kabupaten/Kota di Sumatera Utara
[image:11.612.21.427.43.571.2]Tahun 2012.... ··· 81
Gambar 4.8. Analisis Ketimpangan antar DaeraiJ di Provins:
Sumatera Utara Tahun 2004- 2012... 85
Gam bar 4.9. Analisis Ketimpangan antar Daerah di Provin.si
Sumatera
Utara
Tahun 2004-2012 (Rata-rata)... 86Gam bar 4.10. Kuadran TyPo/ogi Klasen ... ,... 89
Gambar 4.!1. TJpo!ogi Klasen Per KabupatenJKota Tahun
2004- 2012... 91
Gambar 4.12. T;vpo/ogi
Kl~en
per Kabupaten/kota Tahun2004- 2012 !"Rata-rata) ... ··· ... ··· 92
Garnbar 4.13. Pertumbuhan Ekonomi, TYlJOfogi
Klasen,
Jan
Disparitas.. .. . .. . .. . .. . . ... .. . .. . .. ... ... ... 95
Lampiran
•
DAITAR LAMPIRAN
Halaman Analisis Ketimpanga.'l Pembangunan Ekonomi Antar
Daerah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004 Menggunakan Indeks Wiliiamson... 101
2. A.~'llisis Ketimpangrm Pembangunan Ekonomi Antar
Daerah di Provinsi Swnatera Utara Tahun 2005 Menggunakan Indeks Williamson... 102 3. Analisis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar
Daerah di Pr'1vinsi Sumatera Utara Tahun 2006 Menggunakan lndeks Williamson... 103 4. Analisis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar
Daerah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2007 Menggunakan Indeks Williamson... 104 5. Analisis Ketim!'311gan Pembangtman Ei<:(lnomi AnWr
Daerah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Menggunakan lndeks Williamson... 105
6. Analisis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Anta! Daerah di Ptovinsi Su'Ilatera Utara Tahun 20(19
Menggunakan lndeks Williamson... 106 7. Anal isis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar
Daerah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010
Menggunakan !ndeks WiiiLunson... 107 8. Anaiisis Ketimpangan Fembangunan Ebnomi Antar
Dllf"rah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 Meng;gunakan Indeks Williamson... 108 9. Analisis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar
Daerah di Provinsi Giir.J.atera Utara Tahltll 2012 Menggwia:kan Indeks Williamson... . .. . .. . .. . . . .. 109 10. Analisis Klasifikasi Perekonomian Antar Daerah di
Prcvinsi Sumatera Utara fa...i.un 2004 Menggunakan Typologi Klasen... ... 110 ll. <\nalisis Klasifikasi Pereko.10mian Antar Daerah di
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005 Menggunakan Typologi Klasen... ... Ill
•
BABI
PENDAHULUAN
1.1. La tar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi aJalah suatu proses yang menyebabkan Gross
National Product (GNP) perkapita atau pendapatan masyarakat meningkat
dalam p~riode waktu yang panjang (Sirojuzilatn, da1iun Yusmawita, 2011:1).
Namun tidak dapat disangkal bahwa pemerataan pembangunan mei"Jpakan salah
satu indikator yang lazim digunakan oleh ba1an-badan dunia dalam menilai
keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara (Todaro, dalam
Yusmawita, 20 II: 1). Menurut Meier, pembangw:;.an ekonomi adalah proses yang
dapat menciptakan penciapatan riil perkapita sebuan. negarp meningkat •mtuk periode jangka panjang dengan syarat, sejumlah orang hidup di bawah gads
kemiskin:m mutlak tidak naik, dan disi.ribusi pendapatan tidak semakin timpang
(Gammel, dalam Yusmawita, 2011:1).
Pt.m::,a,ngunan bertujuan untuk mcwujudkan tn;:;.s)'arakat yang serruoldn
sejahtera, mahrmr, <ian berkeadilan. Kebijaksanaan pembangunan dilakukan untuk mencapat pertumbi.Jlan ekonomi yang ting~;i dengan cam mernanfaatkan potensi dan sumberday.::: yang ada. Namun ha5il pembar.gu!liUl kadang belum dirasakan merata dan masih terdapat ketimpang11n antar daerah.
Pembangunan nasional di negara-negara yang sedang berkembang difokuskan pada pembangunaa e!~onomi rr.elalui usaha pertwnbuhan ekonomi. Pertumbuban ekonomi berkaitan erat dengan peningkatan produksi barar:g dar,
jasa. Pada akhimya tujuan pembangunan ekonomi nasional dan daerah adalah
..
•
2
untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, mencapai stabilitas
perek0r.omian daerah, dan untuk membangun basis kes<:mpatan yang beraneka
ragam (Jamli, dalam AzulaiJin 2003:1J.
Pcningkatan pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi merupakan
masalah ya11g berbeda dari masa!ah di.<:tribusi pendapatan. Distribusi pendapatan yang sempurna (absolute equality) teljadi apabila tiap orang mencrima p<:ndapatan yang sama b<;!samya. 1\ngka pendapatan perkapita yang ada selama
ini merupakan angka rata-rata yang tidak menCerminkan pendapatan yang
diterima oleh tiap-tiap penduduk. Seberapa yf:ng diterima oleh tiap perdud,lk
sebenarnya sangat berkaitan dengan masalah merata atau tidak rneratanya
distribusi pendapatan tersebut. Oleh karenanya pemerataan pendapatan adalah
masalah yang penting dalam pembaugunan.
Salah satu faktor penting yang akan menentukan keberha.;ilan proses
~embangunan Indonesia adalah ~r perbedaan ti'lgkat pertumbuhan etmnomi
dun pendapatait perk?pita i'eeional. balant Trilogi Pembangunan yang dijadikan pedoman dan aran peillbangunan nas!onal sel11.in pertumbuhan ekonomi da~
stabilitas nasional, peii'.erataan menjadi salah satu bagian yang pe:tting. Tanpa
adanya pemerataan ekonomi, pertumbuhan nasional yeng tinggi sekalipun bisa
mempengaruhi stabilitas nasicnaJ (Majidi., dalam Azulaidin 2003:4).
Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi, satab satu
indikatomya adalah PDB (Produk Domestik Bruto) perkapita untuk tingkat nasional da.t PDRB (Produk Domestik RegioPal Bruto) perkapita untuk tingkat daerah. Melalui perhitu.'lgan PDRB dapat d;)ihat pertumbu'ul'l '!knnl"Jmi dan
..
•
3
kemJ.krnuran di suatu daerah biasanya diukur dengan hesar kecilny« angka
pendapatan perkapita
Dari pertumbuhan ekonom; yang telah d\capai, dapat dilihat pertumbuhm
masing-masing sektor ekononi yang telah memberikan sumban.gan pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Bahkan dapat d!lihat sektor ekonomi yang paling besar memberikan sumbangan dalam pertumbuhan ekonomi tersebut, yang hantinya &:pat digunakan sebagai bahan perencanaar. pembangunan
ekonomi selanjutnya.
Suatu perekonomian bisa dikatakan met'lg'llami pertumbuhan atau
perkembangan jika tingk&t kegiatan ekonomi yang dicapai lebih tinggi. dari
waktu s&belumnya. Dengan kata lain, perk.embangannya baru terjadi jika Jumlah
barang dan jasa secara fisik yang dihasilkan perekonomian tersebut bertambah
besar pada Wlun-tahun berikutnya (Arsyad, daiam Azulaidin 2003:7).
Perbedaan akselerasi pertumbuhan antar
daerah
diantaranYa diseb.:obkan olehperbeda8n
sumber daya atam, swnba daya manusia, tcroata.v.ya dana, sulitnyam~narik
inv~i,
oan kemu-i;an kompetiti.f dalam mllnembuspasar
serta l!kSebilitas antar wilayah. Konsentrasi pembangur.an der;.gan mengejat pertwnbuhan selanu. 30 tahun dengan barapan terjadi "trickle down effect"
sebagai strategi mencapai penterataan temyaia jauh dari harapan, bahlr.an menimbulkan masalah baru berupa ketimpangan baik antar individu, golongan,
sektor, maupun wilayab .
Ketimpangan yang paling lazim dibicarakan
~lab
ketimpanganekonomi. K.etimpangan ekonomi sering digunakan
~bagai
indikat.Jr perbedaan•
•
•
•
4
kehnpok !apangan !..:erja, dan atau antar wilayah. Pendapatan perkapita rata-rata
~'.!atu daerah dapat disederhanakan menjadi Froduk Domestik Regional Bruto
dibagi dengan jumlah penduduk. Cara [din yang bisa digumkan adalah dengan mendasarkan kepada pendapatan personal yang didekati dengan per.dekatan
konsumsi (Widtarto, dalam Yusmawita 20 II :2). Dahm pengukuran ketimpangan
pembangunan ekonomi regional digunakan lndeks Williamson .
Ketimpangan ekonomi antar daerah secara absolut r.taupun ketimpangan
relatif antara pO[ensi dan tingkat kesejahteraan tersebut
dap8.t
menimbulkanmasalah dalam hcbungan antar daerah. Falsafah pembanglJnan ekonomi yang
dianut pemerintah jelas tidak bennaksud membatasi arus modal (bahkan yang
terbang ke luar · negeri saja hampir tidak dibatasi). Arus modal mempunya!
lo!Zik?. sendiri untuk berakumulasi di lokasi-lokasi yang mempunyai prospek
return atau tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, dan tingkat resiko yang lebih rendah. Sebbgga tidak dapat dihindari jika arus modal lebih terkonsentrasi di
daerah-daerah kaya slimber daya a!aru
-daD
kota-kota besar yang prasaraua dansarananya kbih lengkap.
Oi sisi lain gel om bang pencari keJja juga mengalir men£ejar kesempatan
ke kota-kota besar, ke daerab-daerah yang kaya putensi. Hal ini menjadi masalah
kepadatan penduduk bag; daerab yang menerima pencari kerja dari daerah-daerab miskin ke k:Jta-kota besar. Oleh karena d.i kota-kota besar tersebut relatif
banyak golongan ekonomi lemah dan penduduk asli ataupun dari daerab-daerah
lain dapat mengakibatkan sating bert>but tempat dan peluang antar kelompok
daerah asal (Munir, dalam Yusmawita 2011 :4) .
•
..
•
•
5
dari pemLangur.an nasior,a!. Guna meningkatkan pembangunan nasional harus
didukung de11gan pembangunan daerah ;.ang dila;.;:sanakan secara serasi dan
terpadu dalam rangka mewujudkan
keserasiat~
dan keseimbangan Peritbangunan Nasional.t'embangunan pada hakekatnya merupakan •rpaya terencana dan
t~rprogram
yang dilakukan secara terus menerus untuk menciptakan masyarakatyang lebih baik. Pemba_l'lgnnan dapat dilakukan melalui pendekatan wilayah
(pembanguna01 wilayah) atau pendekatan sektoral (pembangunan_ daerah). Pen:bangunan dae;ah !ebih menekankan pada pendekatan daerah secara administrasi ian penJekatan sektoral, yang diarahkan untuk lebih
mengembangkan d311 menyerasikan laju pertumbuhan antar daerah. antar
perkota.m, antar perdesaan yang
pelaksana~ya
disesu~ikan
dengan prioritas daerah serta pengembangan daerah seoptimal mungk:in den!;<Ul memperhatikandampak pembangtlilan (Zubri, da!am Yus'T!?wita 2011:5).
Pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung secara
menyeluruh dan berkesinambungan telah menif.gkatkan perekonomiaf,
masyarakat. Pencapaian basil-basi! pembangunan yang sangat dirasakan
masyarakat· merupakan agregat
peinbangu~an
dari~5
kabupaten/kota di Sumater.1 Utara yang tidak terlepas dari usaha keras secara bersama-sama antarapemerintab dan rnasyarakat. Potensi daerab dan kekayaan aJam dapat dilihat
sebagai keunggulan komparatif bagi daerah, namun di sisi lain berbagfli kendala
~eperti
sumber daya manusia dan sumber modaJ untuk memanfaatkan POtensi•
..
•
'
di tingkar Caerai1 kabupatenfkota. Akibatnya kondisi perekonomian masyar<'kat
secara umuru helurr.
mcncapa~
tingkat pemerata.Rn pcndapatan yang sama danmasih ditemui kekurangan, diantaranya ketimpangan antar wi\ayah
kab'Jpaten/kota da!am pencapaian tingkat perekonomian .
Disparitas ekonomi dan sosial di .Provinsi
Sumal~
.-a Utara juga berdampak teritadap mobilitas sosial yr:ng kurang meng1.1ntungkan dengan adanya para migran. Arus migrasi bergerak dari daerah yang tingkatperekonomiannya lebih renda..li menuju ke daetah yang tingkat perekonomiannya
lebih tinggi. Masalah yang ditimbu\kan oleh arus migrasi ini adalah per.1ukiman
kumuh, kejahat2n,
penye~iaan
lapangan kerja yang kurang memadai,lingkungan, dan \ainnya. Masalah tersebut tentu tiC..k mudah diselesaikan .:ia.t>
dapat menjadi pengbambat putumbuhan
~konomi.
Oleh karena itu Oerbagai upaya untuk mt""ngatasi disparitas ekonomi antar daerah kabupatenfkota diProvinsi Sumatera Utara bUdah sailtnya dilakuktw
d~ngan
intensif.Perbar.dingan perll:tr.buhan elronomi Sumatera Utara dengan Indonesia sejak tahun 2004- 20l2 s.:perti tabel 1.1 <li
bawah
ini.Pertumbuhan ekonomi Prov!nsi Sumatera Utara menunjukkan peningkabn lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nosional
selam11 periode 2004 - 2012. Sampai tahun 20l2 }'rovinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan pcositif. Walaupun pada tahun 2009 mengatami
penunman dad 6,39% me"jadi 5,07%. Scdangkan penumoulum ekonomi
Indone~ia
pada tal\Un 2001 juga menga1an:ipe:1u~r.a:1
dari
6,06% menjadi•
--•
NO
1
2
3
4
5
6
7
[image:19.612.40.399.51.558.2]8
9
Tabell.l. Perbandingan PDRB Provinsi Sumatera Utara dengan PDRB Indonesia Tabun 2004- 2012
TAHUN
SUMATERA UfARA
INDONESIA
PERTUMBUBAN
(%)PERTUMBUBAN
(%)2004
5,74
5,03
2005
5,48
5.69
2006
6,20
5,50
2007
6,90
6,28
2008
6,39
6,06
2009
5,07
4,63
2010
6,42
6,22
2011
6,63
6,49
2012
6,22
6,23
7
..
Surnber: BPS Provmst Sumatera Utara Tahun 2004 • 2012 (data dtolah)
%
6 5 4
3
2 1 0
_._SUMATERA
UTARA
... INDONESIA
2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 Gam bar 1.1. Perbandingan PDRB Provinsi Sumatera Utara
dengan PDRB Indonesia Tahun 2004-2012
•
·"
8
Sumatera Utara tumbuh sebesar 5,74% dan nasional tumbuh sebesar 5,13%.
Sedangkan pada tahun 2012 ekonomi Sumatera Utara tumbuh sebesar 6,22% dan
nasional tumbuh sebesar 6,23%. Dengan demikian rata-rata pertumbuhan ekonomi
Sumatera Utara masih lebih tinggi dibandingkan dengan nasional.
NO
1
2
KOTA
[image:20.612.37.411.133.541.2]Ill
Tabel1.2. Perbandingan PDRB Kota Medan dengan Kota Tanjung Balai Tahun 2004-2012
TAHUN
2004
zoos
2006 ZWI 20082009
2010(2) (3) (4) (51 (6) (71 (8)
Tanjungbalai 5,95 4,11
3,54
4,013,99
4,144,76
Me dan
7,29
6,987,76
7,78 6,89 6,567,16
Sumatera Utara
5,74
5,486,20 6,90 6,39
5,076,42
2011 (9) 4,86 7,69
6,63
Somber. BPS Provmst Sumatera Utara Talmn 2004 • 2012 (data dtolah).
•
98
7
..
/
...
--b
5
\.
2012 . (10)
4,99
7,63
6,22
'\.
..,/
~ Tanjungbalai4
...
3
2
I 0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Gam bar 1.2. Perbandingan PDRB Kota Medan dengan Kota Tanjung Balai Tahun 2004-2012
-Medan
Pertumbuhan ekonomi Kota Medan menunjukkan peningkatan lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kota Tanjung Balai selama periode
9
pertumbuhan yang fluktuatif. Selama kurun waktu tersebut Kota Medan mengalami penurunan terendah pada tahun 2009 menjadi sebesar 6,56%. Sedangkan
pertumbuhan ekonomi Kota Tanjung Balai sehuna. periode tersebut juga mengalami
•
•
penurunan terendah pada tahun 2006 menjadi sebesar 3,54o/o. PDRB Kota Medan
.... dengan Kota T!lJliung Balai mengalami ketimpangan sehagaimana terlihat pada tabel
[image:21.612.21.408.126.594.2]dan gambar di atas.
Tabell.3. Perbandingan PDRB Kota Medan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004 -2012
KABUPATIN/KOTA TAHUN
NO 2004
2005
2006 2fAT1 20082009
2010 2011(1) (2) (3) ' (4)
(5)
(61
{7) (8) (9)1 Tapanuli Selatan
3,15 3,38 5,79
4,394,90 4,05 5,06 5,30
2
Medan
7,29 6,98 7,76 7,78 6,896,56
7,16 7,69Sumatera utara
5,74 5,48
6,20 6,90 6,39
5,076,42 6,6
' '
Sumber: BPS Provms1 Sumatera Utara Tahun 2004 • 2012 (data drolah)
%
a
"'
""
--
.,
"
2012
(10)
5,22
7,636,22
9
8
7
6 5 4 3
2
I
_.
v
"-.../
~ Tapanuli Selatan. . . . Medan
1 0
-~
-""-"~
_(1. ""' "',~
,., ""'¥
')..\)"'" ').\)"" ,....,..
').cy> ').~- ')..~-f>
').~Gam bar 1.3. Perbandingan PDRB Kota Medan dengan
Kabupaten Tapanuli Selatan Tabun 2004-2012
•
.-10
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan selama
periode 2004 - 2012. Sampai tahun 2012 Kota Medan dan Kabupaten Tapanuli
Selatan mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Selama kunm waktu tersebut Kota Medan mengalami penurunan terendah pada tahun 2009 menjadi sebesar 6,56%.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan selama periode
tersebut juga pertumbuhan terendah pada tahun 2004 sebesar 3, 15%. PDRB Kota
Medan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami ketimpangan sebagaimana
[image:22.612.44.407.110.595.2]terlihat pada tabel dan gambar di atas.
Tabell.4. Perbandingan PDRB Kabupaten Tapanuli Selatan
dengan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2004-2012
KABUPATEN
TAHUN
NO
2004 2005
2006 'lim200B 2009
2010 2011
(1) (2) (3)
I
(4l
(5) (6) (7) (B) (9)1
Mandai ling Natal
5,47 5,86 6,14 6,44 6,50 6,41 6,41 6,402 Tapanuli Selatan 3,15 3,38 5,79 4,39 4,90 4,05 5,06 5,30
Sumatera Utara
5,745,48
6,20 6,90 6,395,07
6,42 6,63.
Sumber. BPS Provms1 Sumatera Utara Tahun 2004-2012 (datadtolah)
%
2012
(10) 6,41 5,22 6,22~Mandai ling Natal
~Tapanuli Selatan
1
o+-~~~~~~-r-r-.
.... "" "" _R. -""'
~
s> ,.... ""'
'l,ty ~ 'l,ty "'1,\Y "'1,\Y "Vty "1,0 ~ ~
•
•
..
11
Pertumbnb.an ..:konm<~i Kabupaten Mandai\ing Natal menunjukkan
pen!ngkatan lebih t:nggi dil:>andingka'1 dengan pertumbuhan ekonvmi Kabupaten
Tapanuli Selatan selama periode 2004- 2012. Sampai tahun 2012 Kabupatrn Manriailing l :atal dan Kabupaten Tapanuli Selatan mengalami pertumbuhan yar>g fluktuatif Se!ama kurun waktu tersebut Kahupaten Mandai;:"g Natal mempunyai PDRB terendah pada tahun 2001!- sebesar 5,47%. Sedangkan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Setatan selama periode tersebutjuga
pertumbuhan terendah pada tahun 2004 sebesar 3,15%. PDRB Kabupaten
Mandailing Natal dengan Kabupaten Tapanuli Selatan mengaJami ketimpangan
sebagaimana terlihat pada tabel ~ gambar di atas.
Dari data Radan Pusat Statistik Provinsi Sumatere Utara tahun 2004
-2012 menunjukkan bahwa pertumbuhan PDRB kabupaten!kota sangat bt:.rvariasi
seperti oada tabel 1.5 di bawah ini:
Uata di atas menunjukkan bahwa pendapatan antar kabupaten/kota bervariasi, il1i la...rena ditunjang oleh ~rbedaan pctensi antar ~ yang climiliki baik potensi swnbe: d'lya aJam, potensi sumlx-r daya manasia, maupun infrastruktur yang ada. Pada tahun 2004 F-ertumbuhan PDRB Provinsi Swnatera Utara sel:.anyak 5,74%.; tahun 2005 sebanyak 5",48o/o, tahun 2006 sebanyak
6,20%, tahun 2007 sebanyak 6,900/o, tahun 2008 sebanyak 6,39o/o, tahun 2009
[image:23.612.20.403.99.567.2]•
.
'
-NO
Tabell.5, Pertumbuhan PDRB Per KabnpatenJKota df Provin.si S11matt:ra Utara Atas Dasar l!!tY.a Konst3Jl Tallan
---
2&00 Periol!e Tahu.o 2004 sampaid~an
2012----
---- -KlmUFWi"EN/f<OTA
TAHUN
2004 2<lOS
200G 2007
2008 '009
2010
....ill
__rn_
3-ill_
..m._
__j_6 .Jij_
(!!!_
01 Nlas
5,1.3 ·3 33
4,70 6,64
6 70 6,04
6,75
02 Mandallf.!!B_ Nata/
547 5,86
614 644
6,50 6,41
6,41 03 T.!e,a.1uJ1 Selatan
3,15 338
~ 439 490
405 5,06 04 Ta'lanuU Te~h
570 ~.36
5,68 623
5,76 5,70
6,13 OS T..!!.e_anul! Utara
4,74 5,04
544 6,03
5,74 4,98
5,56 06 Toba SamosJr
-16,04 495
5,17 5,53
5 60 5,26
~.so
07 labuhanbatu
3,8o 414
533 6,71
5,84 4,88
5,15 08 Asahan
494 3()()
4,44 4,45
4,69 4,67
4,97 09 Sim<'llu!:!B_un
7,n
3,11~6 5 31 4,64
4,67 5,12 10 Dairl
5,83 ~.34
4;28 5,03
4,59 4,72
5,02
11 Karo
331 4,70
496 5,13
5,21 5 17
6,03 12 Dell Serda!!~_
403 4,97
545 5 74
5,82 5,42
5,98 13 !~kat
1,01 .:t,4"7
2,88 491
5 08 5,02
5,74
14 Nias Selatan
716 ~2 12
3,99 4,83
sso
4,08 4,12 15Hum bang Hasundutan
571 565
5n
6.06 5,845,32 5,45
r-!6
Pa~k Bharat6,66 5,92
5 C6 5 95
5,87 5,83
s.n
17 samo.!k_
785 3 03
4,02 4,59
s,oo
5,105,59
18 Serda!!B_Bed!!i!!!l
6,05 5,91
622 625
6,12 5,92
6,14 19 SlboJs..a
476 4,01
522 5 53
5,85 5,70
6,04 20 Tan U.!!£.balal
3,95 411
3,54 4,01
3,99 4,14
4,76 21 Pernata~J.::~ntar
2,50
sn
~"6 5,12 5,72
~6 5,85
22 Tebf!!i._TI!!UJ
' 5,53
"-!,39 533
598 6,04
5,95 6,04
23 Me den
729 698
776 778
689 6,56
7,16 24 Bl.!ll..al
8,17 528
5,32 5,68
5,54 5 75
6,07 25 Pad<!.!ll.sl dJ
'!!.12_ uan
463 491
~4.q 618
609 5 78
5,81 Sumatera Utara
~4 5,48 ~6,2Q.__
• 90 6 39
5,07 64:.!
Sumber:
BPS-
Provinsi Sumatera
Uiara
Tahun
2004-2012(data diolah)
-2011 2012
l!IL
{10)~ 6,24
6,40 6,41
5,30 5,22 6,28 6,35 5,54 5,95 5,26 5,52 5,72 6,11 5,37 5,57 5,81 6 06 5,28 5,44 6,59 6,34 6,01 6,J£ 5,78 5,66 4,46 5,78 5,94 5,99
5,98 6,02
5,96 6,07
5~ 6,00
5,09 5,34 4,86 4,9.9 6,02 5, 'i'1 667 6,75 7,69 7,63 6,28 t>,34 5,88 6,23
-l
6 63 622 _Jg
~ ~ ~ ~ m 0 ~ N0
8 8 8 8
~ ~ ~0 0 0 0 0
N N N N N N N N N
• • • • • •
• • •
"'
~
0 0 0
N
~
"
.:l
~
'"
•
~Q
~
~
I
~
••
••
>e
0. '6
~N
n
o.fi
~~
"''"
0. ""
~
gj:s!
oi'i
0. §
•
iii
3~
~.
e~
~
fi
o.o.
.,
~
•
0 0 ~ 0
•
"
~ ~.,
"
~•
•
•
•
14
Pada tahun 2012 pertumbuhan PDRB kabupaten/kota tertinggi adalah
Kota Me.:!an sebanyak 7,63% diikuti c·!eh Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten
Mnndailing Natal masi,lg-masing sebesar 6,75% dan 6,41% di atas pertumbuhan
PDRR Sumatera Utrtra sebesar 6,22%. Sementara pertumbuhan PDRB kabupaten/kota pada tahun 2012 terettdah masing-masing adalah Kota Tanjung
Balai, Kabupaten Tapanuli Selat:an, dan Kota Sibolga yang se.::ara berturut-turut
sebesar 4,99%, 5,22% dan 5,34% di bawah pertumbuhan PDRB Sumatera Utara
sebe~ar 6,22%.
Dari Cata Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tahun 2004
-2012 menunjukkan bahwa PDRB perkapita kabupaten/kota sangat bervariasi
seperti pada tabel !.6 di bawah ini:
Pada
~hun
'2004 FDRB perka?ita Provir.si Sumatera_ Ut:u"a seban;ak Rp.6.609.292,- tahun 2005 sebanyak Rp.7.130.696,-, tahun 2006 sebanyak Rp.7.383.039,·, tahun20~7
sebanyak Rp.'i.926.528,·, tahun 2008 .sebanyak Rp.8.344.283,·, jumla.h PDRB perkap:ta Sumatera Utara tahun 2009 sebanyak Rp.8.67S.863.-, tlhun 2010seban~·ak
Rp.9.110.777,·, tahun 2011 sebanyak Rp.9.660.525,-, dan tahun 2012 sebanyak Rp.lO.l74.791,-, men1.103ukkan peningkatan PDRB perk.apita Sumatira Utara seda? tahunnya ((lata BPS).m <'
0 0 m 0
0
•
'
•
•
to
~'
~ 0 " < N;:
~,I
•
0,
. . 0::: E ;;
• 0
~ ~
ro o • m
~
"'
"
.
m m
••
~ ~"
ci •.
m
ro m
'
.
~
•
'
.
.~' ~
e - ;:
•
•
•
• 0 "
•
~I
,
'
•
Nm
•
8o.~:2~:':l .... "' ... "!
.... 0 ... 0
g
:'l
~ ~ ® ~ 0~ N
g g g g
~ ~~
>l
00 0 0
N N N N N N N N
• • • • • •
•
•
"
"'
...
"""'
• "s
•o
"'
./~
%ok
~9'
~"'
'l>
"~
tq.
"•
/~""
'*
-·
'
"•
<!'J. ,:.'9.
"'~
,,.,
't--.... ~(': 9a "'~ ;>~~
~ "'%~
0.
iiiO'~
"
...
·<~'
'l>
•
'1'~ 0~ ~~ ?,~
J. ~ "'t?r
"'·
eq
'-'t> ?'(':
~ 0}~
"' "'" 0'
~
~~ ;r~
>l
7~ ..
It> .r. 1;.-\$!
~
:;~ ~~ 94:,.;
"'~
"+
• 6
...
n
"
0.,-.
~~
e
~~
iilo
~-...
og
•o
oo>l
•o.,
•o
-~ ·~ .;j §"' ::-'<\>""
£~
<!>~
...
~ •• 0~
.•
o,.,
~·
o'-••
~8
~.r. Y».
04:-. 9~)
. o
';IN
'l-
g-~
~~ t>9o
i?
z
':(
{io
~~~"'(':
.
~.>'::l
"
.
"'~
:('q_,.~
'"~•
.
"
~ "(': ·'g. :X:
••
~
.,.
l~
/~ ·f'». ".(
~
"'~
,..
J\ <Pv. <!>~~
~.., ·~~ ".(
••
8
8
8
8
8
"'
'""'
i
0 qq q
0
"'
g
8
8
0 ci
...
oi
g
0;
0 q
q
q
"'
>l
~ 0
-·
•
17
Kabupaten Tapanu!i Tengah, Kabupaten "!'lias, J.an iZabupaten Pakpak Bharat
yang "'"" bortm•t-turut "b''" Rv.4.247.764,-, Rr ;.36?.338,- d<m
Rp.4.464.988,- beradi di bawah PDRB perkapita Sumatera Utara sebesar Rp.10.J74.79\,-.
Dengan adanya
perbed~n
potensi daer&h maka pertumbuhan ekonomiantar daerah juga akan berbeda, begitu juga Jengan investasi dan pendapatan
asli daerah. Di samping itu akan terdapat ketimpangan non ekonomi seperti
tayanan pendidi\can, pe\ayanan kesebatan, birokraSi. dan jasa-jasa. Gambaran
soperti ini '"'"" dibutuhkan o\on pemodnmh kabupatonfknta di Provin'i
sumatera Utara
agar
perencanaan pembangu.'lan Uaera}:l dapat ditentukanpriori!aSUYa, kh.,..,>mya dalam o<a otonom; daorah ""'' ini dimana pemorin<a'>
kabupatenfk.ota
diberi
kesempatan seluas-tuasnya untuk meneatukan arahkebijaksafla811 pembanguuan agar ;ercppai laju pertumbuh&n ekonomi yan!!
tinggi tetapijuga diik.uti dengan semaki11 rendahnya ketimpangan pendapatan. Demikian pula persentase terhadap total j;nr.lah penCuduk miskin juga
mengatami penurunan. !?ada tabun 1990 yanf:; lalu perbafuon masyarakat
tefh1'dap masalih kemiskinan kembali digugah setelah cukup lama tidak banyak
d,perbincangkan di modia mru;sa- Pomatian macyarakat te<Sebut be<awai da<i
pemyataan Bank Ounia (\990) rli modia m"'"' y<mg mo<nuji kobo<hru;iian
Indonesia dalam mengutangi jumlah penduduk miskin secara relatif dari 400/o
pada :ahun \97o monjadi 22% dari jumlah popu[a,i pada tabun \984. suam
-·
•
18
menjadi 24,20% pada .tahun 1998. Pada tahun i 998 ~ampai tahun 2003
persentascnya ke:'lludian k.embali menurun me5kipun belum kt'!"ilbali pada
kondisi ::emula (sebe!um krisis). _Di bawah ini dapat dilihat tabel kependudukan
kabupatenlkota Provinsi Sumatera Uldra sebagai berikut:
Pada tahun 2004 Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 25 kabupaten!kota memiliki jumlah penduduk tahun 2004 sebanyak l2.l2J.36C
jiwa, tahun 2005 sebanyak: 12.326.678 jiwa, talmn 2006 sebanyak 12.643.494
jiwa, tahun 2007 sebanyak 12.834.371 jiwa, tahun 2008 sebanyak 13.042.317
jiwa, ju_mlah !)enduduk tahun 2009 sebanyak 13.248.386 jiwa, tahun 2010 sebanyak 12.982.204 jiwa,.tahun 2011 sebanyak 13.103.596 jiwa, dan tahun 2012 sebanyak 13.215.40! jiwa, menunjukkan peningkatan jumlah penduduk
seliap tahunny1., W'ilaupun di tabun 2010 mengalami penurunan (Data BPS).
Pada tahu.1 :!012 jumlah penduduk kabupatenlkotd tertinggi adalah Kota
Medan sebanyak: 2.122.804 jiwa diikuti oleh Kabupaten ~li Serdang dan
Kabupaten Asahau madng~masing ~hanyilk 1.845.615 jiwa dan 1 058.899 jiw.t.
Sementan>.jumlah penduduk kal.lupatenlkota pada tihu!1 2012 terendah mac;ing· masing ukiah K<..bupaten Pakpak Bharat, Ko~ Sibolga, dan Kabupaten Samosir
yang secara berturut·turut sebany&k 41.492 jiwa, 85.85:2 jiwa dan 121.594 jiw?..
Selain itu, masih banyak penduduk yang pendapatannya hany::. sedikit
sekali di atas garis kemiskiru:n.. Kelompok ''nyaris miskin" ini sangat rawan terhadap perubahan·perubahan k.:adaan ekonomi seperti kenaikan harga
komoditi-komoditi utruna atau turu~nya pertumbuhan ekonomi. Oeh karena itu
NO
"
"
"
"
"
"
~
08"
"
u"
"
"
"
"
"
"
"
"
21 n"
"
"
•
•
•
'
-TabtfL
7~-JUuililh P<indudUk Per
kabupateii!KOfli diP.-Ovinsi
SU.materaUtara·
1ahun 2CO~ sampai dengan 2011.
-Katupaten/ JIWA
·----~ .. · - - - -
-Kota
"'"
2005 2006 2007 2008.""
2010Nlu 433.350 441.807 442.019 442.5~8 ~--~3.492 444.502 466.6JO
MandalllngNatal 37!1.045 386.150 413. 7$0 417 590 423.712 429.889 404.945
T~panuUSelatan 609.922 62b.702 629.212 63/.312 642.299 f47,272 i'12.605
Ta enuloTensah 278.472 283.0!5 297.843 305.922
-
314.632 323.563 311.232Tapa null Utara 255.400 256.201 256.444 263 750 267.595 271.474 279.257
Toba Samoslr 167.587 158.617 169."116 16~.:99 171.833 174.45'1 173.129
Labuhanbatu 933.866 951.773 987.157 1.007.185 1.027.!164 1.049.766 1.023.484
Asahan 1.009.8!\6 1.024.369 1.038.554 1.050.441 1.G71.003 1.090.116 1.044.157 5\malungun 818.975 826.101 841.19P 846.)29 853.112 859.879 817 720 Dalrl 259.158 261.287 267.629 268.780
.
171.983 273.851 270.051 Karo 312.300 316.207 342.555 351.368 360.680 370.61'1 350.960 Dell 5erdant 1.52:..881 1.569.638 1.634.115 1.686.366 1.738.431 1.788.351 1.790.431 Langkat 955.348 970.433 ).OE-.8·19 1.027.414 1.042.523 1.057.768 967.535 Nlas Selatan 282.715 288.2311 271.016 171.944 271.848 273.733 289.7011 Humbans Huundutan 152.519 152.597 152.757 153.U7 155.290 158.070 171.65\l PakpakBharat 32.260 34.542 34.822 38.726 41.062 42.814 40.505 Samosl• 119.873 131.073 130.662 ....!.!.!;!!!. 5 131.549 112.023 119.653 SeroangBediPI 583.071 588.176 605.630 618.656 630.i28 642.983 594.383Slbolp 87.260 88.717 91.941 93.207 94.614 96.034 84.481
Tan)ungbalal 149.US 152.814 156.475 159.932 163.679 167.500 154.445 Pematansstantar ~27.SS1 23C..487 23S.ll72 236.607 238.773 240.939 l34.698 Teb!nsTinut 134.382 135.671 137.959 139.409 141.059 141..717 145.248
Med~n 2.010.676 2.036.185 2.067:288 2.083.156 2.102.105 2.121.053 2.097.610
Blnlll zu.:us 237.904 24.256 248.2Sti 252.652 257.105 246.154 Padanplolmpuan 172.419 177.4991 181.865 185.132 188.499 191.912 191.531 SUmateratltiM"II 12.12!1.360 12.32.6.678 1:.!.643.494 12.834.171 13.042.117 13.248.186 12.982.204
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara Tabun 2004-2012 (data diolah)
2011 2012
470.993 472.43
408.731 410.931 719.268 729.32' 314.142 318.908
281.868 283.871
174.748 174.865
1.033.054 1.044.91;
1.0~3.921 1.058.!!9!
825.366 830.986 272.578 273.394 354.242 358.823 1.807.1'l3 1 845.61~
976.582 976.885 29l.<!17 294.069 1H.235 174.765 40.884 41.492 120.772 121.5;.4 599.941 604.026 85 271 !\5.852 155.889 157.17S 236.893 23£.947 146.606 147.771 2.117.224 2.1<.2.804 248.456 250.252 193.322 198.80!.1 13.103.596 13.215.401
~ ~ ~ ~
1!1
m 0 ~ N8
0 0 08
~ ~ ~0 0 0 0 0 0 0
N N N N N N N N N
•
•
• • • •
• • •
0
N
'0">
"
••
"<o
"~
/%
-~%J ="c? ~<!':.
~
"•
"
•
·~""
"
••
"'o!>""
~"'<,.<"! 9cil
.~X
I'~~~@
'•
o:.-., <t;.."'~& ·~ 0'
7~ ~
/, ~
'<!.
"•
'9.r. ~ .P.
0~ "'<"!
,/.
'a--
;;o.,..'?r·-·
~"@
~-~"''?o ?'@
"' ;:...., 0'
~.~. a-(1>
~cos. ~.P.
ol Jl ~<!!
(tlf.P. ~~ 9~
~~
"+
"•
~0 '~ ~
"'<"! .ta)
"' 0 0 N
-~
•
·~ ~
"".:t.
~5
••
'7.
~~
"(!>~
.,..
~J'~g
.,'I!
"•
1tlg
~4: ~.,
!l'§
. 04;.;
9'>
~~
~
•
~~
•• 0-
.
.f.,. ';( §~
S'(ti.P. ;:..<"!
""
!;.-<>) ~
:>;
f" ' '
(!> .f.,. ..><:~"'<"! ;:..<"!
.;: e
•
/~'~
A"'
;....
,
<"! "'""'
0~
0
·->t-
d (!><::>; 0. ~.
~~<"!X"
.
i
·;;:
- 0
"•
eo:
I
0 08
08
0~
,
·-~
0~
0 ~~0
~
g
0"
~
8
0-8
08
0•
~
:.1
~
0•
N .,; N ~
~ ~
e
•
••
•
21
tingkat persentase dan jumlah kemisk!nan di sctiap kabupaten/kota. yang terjadi
di Provinsi Sumatera lJtara akan n,embawa dampak pcrbedaan tingkat
k.!sejahteraan antar daerah yang pada akhirnya akan n,enyebabkan ketimpangan
antar daerah akan semakin besar. Berdasarkan iatar belr:kang masalah di atas
maka penulis mengangkat tJpik dalam penelitian dengan judul "Analisis
Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Daerah dan Hubungannya dengan
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara".
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalalun yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi rumusan Ma:;aleh yang perlu diteliti 1'\dalah:
l. Seberapa besar tingkat ketimpangan pe111.bangunan ekon('roi antar daerah di
Provinsi Sumatera Utara periode 2004 sampai dengan 2012.
2. Bagaimana klasifikasi ~konomian kaburat~:v'kota di P~ovinsi Swn«tera Utara periode 2004 sampai dengan 2012.
3. Bagaimana hubungan anta.a ketimpangan pembangunan ekonomi antar dacr!'h dengan typologi klasen, ketimpangan pembangunan ekonomi antar
daerah deftgan pertwnbuhan ekono111i, dan pert:umbuhan ekonomi dengan typologi !..Jasen dl Provinsi Sumatera Utara [.«lode 2004 sampai dengan
2012.
1.3. Tujuan
Penelitlan ini bertujuan untuk memperoleh masukan yang lebih rind
da:~
• •
••
•
•
pembangunan di Provinsi Sumatera Utara. Adapun rincian tujual' penelitian ihi
yang hlgin dica:>ai adalah sebagai ber!kut:
L Menganalisis seberapa besar tingkat
ket~mpangan
pem!:langunan ekonomi antar daerah di Provinsi Sumatera Utara peri ode 2004 sampai dengan 20 l2 .2. Menganali5is :Ciasifikasi perckono:nian kabupaten!kota di Provinsi Sumatera
Utara periode 2004 s:llllpai dengan 2012 .
3. Menganalisis hubungan antara ketimpangan pembcnguP..an ekonomi antar
daerah dengan typologi klasen, ketimpangan pembangun"-n ekoMmi
anta~
daerah dengan pertumbuhan ekonor.ai, dan pertumbuhan ekon.omi
d~ngan.
typologi klas<m di Provtnsi Sumatera Utara periode 2004 saropai 1engan
2012-\.4. Mau.fuat Peoelitiatt
J)engan diketal:luinya ketimpanga!l pembangunan eiwnomi antar daerai!
di Frovins; 3umatera Utara dan bubungaonya
den~
pertwnbuhan e'konomi,maka basi!
p~nelitian
ini dibtorapkan berrr.anfallt untuk:1. &cara te'lriti:> penelitia·1. ini benaanfaat untuk
peng~mbangan
ilmu ekonomit;erutama dalatn upaya mengen.hangkar, pengetah:um tentang k.etimpangl'D
vembangunan ckonomi antar daerah. typologi klasen. dan pertumhuhan
ekonomi.
2. Memberikan bahan masukan dar. sumbang:m pemikiran kepada Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah Provi-'1si Sumatera Utara sertR Pemerintah Daerah
Kabupater. dan Kota dalam n.enga.'llbil kebij"lk:m d"-lem menanggu\angi
••
••
•
•
23
meningkatkan pembangunan antar kabupatenlkota di Provinsi SuP.J.atera
Utru"a.
3. Memudahkan dan mer.garahbn femerinta.h Pusat dan Pemer!ntah Daerah untuk memihh e ltematif kebijakan yang akan diambil !.lntuk mengurangi tingkat ketimpanga..1. pembangunan ekonomi antar daerah, mengurangi jumlah kabupaten/kota y:.mg terbclakang, cian untuk meningkatkan pertt.:mbuhan ekonomi daeral:. kabupatenlkota.
4. Memberikan tambahan referensi dan acuan untuk peneliti berikutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan masalah kethnpangan pembangunan ekonomi antar daerah, typologi klasen, dan pertumbuhan
-•
•
5.1. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis ketimpangan pernbangunan ekonomi di Prnvinsi Sumatera Utara maka dapru: disimpulkan sebagai berilrut:
L Selama kurun waktu tahLID 2004 sampai dengan tahun 2012, tidak tenJapat ke!impangan pembangunan ekonomi yang signifika!l. antar daerah di
wiiay8h
Provinsi Sumatera Utara, dimana Kota Tanjung B'llai memthk.i indeicl ketimpangan paling kecil sebesar 0,003874 dan Kota Medan mempunyai indeks ketimpangan paling besar sebesar 0,3335n, d1ri rata-rata Vw sebesar
0,051312.
2. Dalani periode t'lhun 2004 - 20i2, terdapat 4 typologi klasen di wi1aytih
Provinsi Sumatera Utara yaitv daerah maju adalah Kota Medan, daeraL. maju tertekan ~alah Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Labuhan Batu,
Kabupaten Karo, Can Kota Tanjtmg i:Jaiai. Da..."1'8b Oerkembang acialah
Kabupaten Nias. SedangiG.m dz.erah lamnya dilrnt>gori!can daerah teibelabng. 3. Hubungan antara disparitas ~ pertwnbuhan ekonom; pada tingkat yang
. sedang. Hubur,gan antaJa d.isparitas dengan typologi ldasen pada . tingkat
hubungan yang kud Jan hubungan antaia pertumbuhan ekonomi deugan
typolGgi ldasen pada tingkat hubungan yang sangat kuat Dengan demikian
terdapat hubungan ya."lg positif antara typ:>logi klasen, disparitas, tbm
pertumbuhan ekonomi 11nt3r daerah di Provinsi Sumatera Utara
-••
•
•
97
5.2. 8aran
,, Per!u kebijakan pemerintah untuk memotivasi dan memfas!litasi pemar:!'aatan sektor-sektor yang mempunyai sektor basis agar memaksimalkan outputny11. 2. Perlu kebijakan da:am memhangu_'l 'kcta disesuaikan dengan daerah
sekitamya.
3. Mengembangkan potensi-potensi di masing-m:tSing kabupatenlkota dengan berbasis ekonomi yang ada serta meningkatkan pembangunan infu.struktur pendukung. Daerah kota deng:m basis indnstri dan daerah kabupaten dengan basis pertanian.
4. Kepada peneliti lair., akan sangat bermanfaat hila melakukan penelitian yang lebih spesifik seperti dikaitkan dengan subselr.or unggulan, dilihat dari
-..
•
•
•
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi hmbangunan, Ed. 3, Yogyakarta: STIE
YK PNBPFE.
Azis, :wan Jaya.l994. Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya dJ
!ndon€.sia, Jakarta, LPFE-UI.
Azulaidin. 2003. Ana/isis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Antar
Wilayah Pembangunan di Sumatera Utara, Te:;is S.2. iv!IESP USU
(tidak dipublikasikan).
Badan Pusat Statistik. 2012. Sumatera Utara Dalam Angf.a, Berbagai Edisi, Medan.
Barro, Robert J dan Xavier Sala I Martin. 1995. Economic Growth Me Graw
Hill, Ir.c., New York.
Budiantoro, Hartono. 2008. Analisis KeseT!fallgan Pembangunan Elwnomi di
Provinsi Jawa Tengah, Tesis S.2. MIESP UNDIP Semarang (tidak
dipublikasikan).
C'aslca Wi., RM. Riadi. 2005. PertUMbuhan d..m Ketimpangan Pembangwum
Ekonomi Antar Daerah c!i Provinsi Riau, Riau, Jurnal Pertumbuhan dan
Ketimpangan.
Charlie Karlsoon and Urban Grasjo. 2012. Knowledge Flows, Knowledge
Extitrnalities and RegionOI &vmomic Development, Sweden, C.sJR
E!ectronic Working Paper Series PaperNo.2012i5.
Dugary, Max. 1982. The Urban one! Rural.Movement, New York. Prentice
Hall.
Glasso.t, John. 1~7. PenganJar Perencanoan Regional, diteljemahkan Paul Sia>hang, Jakarta: FakuJtas Ekonom.i Univ«sitas Indone'si11.. ·
Gujarati. Damodar. 2003. Basic Econometric, (Foart:h t>dition), USA, Me C.raw-Hilllntematonal .
Hadi Sasana 2009. Analisis Dampak Pertwnbuhan. Ek.onomi, Kesenjangan
Antar Daerah dan Tenaga K£tja Terserap Terhadap Kesf!jahteraan di
Kabupaten!K.ota Pmvins~ Jawa Tengah dalam Era Desent."'"llfisasi Fiskal,
Semara.ng, JIU7Ull Bisnis dan Ekonomi (JBE) Vol.16 No.1 Maret 2009 Hal: 50-69.
Hadjisaroso. 1994. Konsep Dasar Pengembangan Wilayah di Indonesia,
•
•
99
Hanafiah. T. 1982. Pendekatan Wilayah dan Pembar~gunan Pecksaan, Bogor, Fakultas Pertar.ian-IPB.
Hasibuan, Nurimansj':lh. 1993. Pemeratllan dan Pembangunan Elwnorr.i:
Teori dan Kebijnksanaan, Palembang, Penerbit T Jniversitas Sriwijaya.
Hendra, Esmara. 1995. Regional Income Disparities, Bulletin of Indonesi.1
Economic Studies. Vol.XI No. I.
Hi!. 1989. Unity and Diversity: Regional Economic Developmeilt In
Indonesia Sir.ce 1970. London, Oxford University Press.
Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Ana/isis Multivariate ckngan Pf'(lgram SPSS: llniversitas Diponegoro.
Irwan daP M. Suparmoko. 1988. Ekonort•i Pembangwum, Yogyakarta: Liberty. Jhingan, ML. 2004. Ekonomi Pembangunan tkJn Perencanaan, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Meir Kl'lm. 2009. &onomic :Je-Jel.,pment and Growth: A Sur,ey, Dartmouth
College, Cato Jaurnoi Voli9 No.:Z.
Mur.ir, Risfan. 2003. Oton'1mi Daerah dan Mnsaiah Ketimpangan Ekonomi,
http://www.forum-inovasi.or.id, email: inovasi@forum-inovasLor.id.
· Richardson, Harry W. 2001. __ Da.<~ar-dasar Rmu Ekono~1 Regionai,
(ditetjemah!>an Paul Sihotang), 'Edisi Revisi 2001, Jalw1a: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Samuelson, P.A dan William Nordhaus. 1997. 1eori Elwnomi Makro, Jaka.-ta.
Erlangga.
Sandy, I ldade, !98L. Pembangunan Wilayah, tl.:onograf. Bogor.
Sirojuzilam. 2008. Disparitas Ebnomi PerPncanaan &gional, Pustaka Bangsa Press, Medan.
Sjafrizal. 1997. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah
Indonesia Bagfrm Barat, Jakarta, Juinal Bi.lletin Prisma.
So~gijoko, S. Fudhy ljahjati dan Kusbiantoro, B.S. 1997. Bungai Rampai
PerencQllti{Nj pembangunan Indonesia, Jakarta, Grasindo.
Soehardi. 1984. Pengembangan Wila-yah Lingkunga.'l Pantai, dalam Pcla llmiah Pokok Universitas Uiponegoro, Semarang, UNDIP.
-•
•
•
100
dalam Jwnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (JEBI) Vol. VIII. No.I
43-54.
Soetrisno, Lukman. 1990. Keti;npangan Pembangunan, Suatu Ti'ifauan Sosial
Budaya, dalam Agro Elwnomi, No.2 Th Y.l, Yogyakarta, Yayasan Agro
Ekonomi.
Sumitro, Djojohadikusumo. 1987. Dusar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan
Pembanguncn, Jakarta: Bagian Penerbitan: LP3ES.
Suryana. 2000. Elwnomi Pemhangunan-roblemutikan dan Pendelwta.PJ, Jakarta: Bagian Penerbitan Salemba Empat.
Sutarno dan Mudrajad Kuncoro. 2003. Pertumbuhan Ekor.nmi da . .,Ketimpangan
Antar Kecamatan di Kahupaten Banyui'IOS 1993 - 2000, Banywnas,
Jurnal Elwnomi Pembangunan Vol.8 No.2 Desember 2003 Hal: 97- 110.
Tambunan, Tulus. 2001. Perelronomian Indonesia, Jakarta: Ohalia Indonesia,
Jakarta.
Tarigan, Robinson. 1999. Anabsis Wilayah untuk Pe:-encanaan, Medion, PPs--USU (tidak diterbitkan).
Thee Kian W~. 1981. Pembanguran Elronomi dan Pemerataan: E'!berapil
PerrdelcaJan AJiernatif, jakarta, LP3E~.
Thee Kia!l Wie. 1982. Perekrmomian di Negara Ber/cembang, JalcarPo_: Fustakajaya Todaro, Michael?. 2000. Ekonomi ~"embangunan di D;mia Ji;.etiga. Jakart:P.:
Erlangga.
Triyan<o W, Hg. Suseno. !991. Indikator Ekon'.lmi, Yogyakarta: Kansisus. Wi1iarto 2001. KetimpOJ11!,ar., Pemero.taan, dan Infraxtruktur,
widiarto@bandung2. Vvasantara.net.c J.id.
Yusmawita, Fitri. 2011. Ana/isis Ketimpnngan
Provinsi Sumatera Utara, Tesis
dipublikasikan) .
Pembanguum
S.2 "MIESP
Hlconomi di
usu
(tid!lk: