• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT (MPDMB) ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT (MPDMB) ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.A. 2012/2013."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2

PEMATANGSIANTAR T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD TAUFIK RAMADAN NASUTION NIM. 508121045

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2

PEMATANGSIANTAR T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD TAUFIK RAMADAN NASUTION NIM. 508121045

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Mhd. Taufik Ramadan Nst, Nim.508121045. Perbedaan Hasil Belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut (MPDMB) antara Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournament) Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Siswa Kelas Xi SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A. 2012/2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar MPDMB dari siswa yang diajar dengan pembelajaran teams games tournament (TGT) lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI Teknik Pemesian SMK Negeri 2 Pematangsiantar.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Teknik Pemesian SMK Negeri 2 Pematangsiantar tahun ajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI teknik pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 55 orang. Kedua kelas digunakan sebagai sampel karena jumlahnya yang kurang dari 100 orang, sehingga kelas XI TP1 diterapkan strategi perlakuan pembelajaran teams games tournament sedangkan XI TP2 diterapkan perlakuan strategi pembelajaran konvensional, pada kelas XI TP1 terdiri dari 27 orang siswa dan pada kelas XI TP2 terdiri dari 28 orang siswa.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test objektif. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Chi Kuadrat pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Pada pembelajaran teams games tournament diperoleh χ2 h = 3,468 dan χ2t =11,07 maka diperoleh χ2 h (3,468) < χ2 t (11,07) pada

kategori normal, dan pada pembelajaran konvensional χ2 h=7,616 dan χ2 t =11,07 maka diperoleh χ2 h (7,616) < χ2 t (11,07) pada kategori normal. Untuk menguji

homogenitas antara pembelajaran teams games tournament dan konvensional digunakan uji barlett pada taraf kepercayaan (α) 0,05 diperoleh fhitung = 1,51 dan

ftabel = 3,51, maka fhitung(1,51) < ftabel (3,51) dan disimpulkan bahwa varians sampel

adalah homogen. Dengan menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan α =0,05 untuk menguji hipotesis penelitian diperoleh, thitung = 4,518 dan ttabel = 1,298

sehingga thitung >ttabel dan diambil kesimpulan bahwa hasil belajar MPDMB siswa

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya

yang telah memberikan kesehatan, kehidupan serta menurunkan ilmu pengetahuan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini dengan semaksimal

mungkin.

Selawat dan salam di hadiahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,

yang telah membawa ummatnya dari jalan kegelapan hingga jaman terang

benderang, dan beliau jugalah yang akan memberikan safaat kepada ummatnya

diakhir jaman nanti, amin.

Penulisan proposal ini bertujuan untuk salah satu syarat mutlak

memperoleh gelar Sarjana Kependidikan bagi mahasiswa Program Studi

Pendidikan Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

Medan.

Dalam penyusunan ini penulis banyak mengalami kendala dan beberapa

hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengalaman penulis.

Namun berkat bimbingan dari pihak-pihak terkait seluruh kendala dan hambatan

tersebut dapat ditanggulangi, sehingga proposal ini dapat dirampungkan dalam

waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis

Teknik Universitas Negeri Medan, dan selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah banyak memberi arahan dan masukan dalam penyelesaian ini.

4. Kedua orang tua dan keluarga serta orang-orang terdekat yang selalu

memberi dukungan dan doa kepada penulis agar selalu bersemangat dalam

(7)

iii

5. Mahasiswa Fakultas Teknik Unimed khususnya jurusan Teknik Mesin

(Rael, Ardi, Furqan, Dudunk, Buala, Yayan dll) serta seluruh pengurus HMI Kom’s Fakultas Teknik Unimed ”YAKUSA”.

6. Serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu dalam pelaksanaan dan

penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, demikian juga dengan proposal ini yang masih banyak kekurangan

dalam penyusunannya. Penulis menyadari masih banyak hal-hal yang perlu

diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan

dalam penyempurnaan proposal ini.

Akhir kata semoga ilmu pengetahuan yang terdapat dalam laporan ini

dapat bermanfaat bagi kita dan dapat menjadi ilmu bagi penulis, wassalam.

Medan, 28 Februari 2013

(8)

iv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut ... 9

2. Hakikat Pembelajaran ... 15

3. Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams-Games- Tournament(TGT) ... 26

5. Hakekat Pembelajaran Konvensional ... 32

6. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran Konvensional ... 36

B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 37

C. Kerangka Berfikir ... 38

(9)

v

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

1. Lokasi Penelitian ... 46

2. Waktu Penelitian... 46

B. Populasi dan Sampel ... 46

1. Populasi Penelitian... 46

2. Sampel Penelitian ... 47

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 47

D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 48

1. Variabel Penelitian... 48

2. Defenisi Operasional Penelitian ... 49

E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 49

1. Tahap Persiapan ... 50

2. Tahap Pelaksanaan ... 50

F. Instrumen Penelitian ... 51

G. Uji Coba Instrument ... 52

1. Validitas ... 53

2. Reliabilitas ... 53

3. Tingkat Kesukaran ... 56

4. Daya Pembeda ... 58

H. Teknik Analisis Data ... 60

1. Deskripsi Data ... 60

2. Uji Persyaratan Analisis Data... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Hasil Penelitian ... 66

1. Hasil Belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament ... 66

(10)

vi

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 69

1. Uji Normalitas ... 69

2. Uji Homogenitas ... 70

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 71

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Implikasi ... 77

C. Saran ... 77

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Langkah – Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 25

Tabel 2: Skenario Strategi Pembelajaran Konvensional ... 35

Tabel 3: Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Konvensional ... 36

Tabel 4: Perbedaan Pembelajaran Teams Games Tournament dan

Pembelajaran Konvensional... 44

Tabel 5: Rancangan Penelitian ... 48

Tabel 6: Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Melakukan Pekerjaan

Dengan Mesin Bubut ... 52

Tabel 7: Daya Beda Uji Instrumen ... 59

Tabel 8: Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Dengan Pembelajaran Teams Games Tournament ... 61

Tabel 9: Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Dengan Pembelajaran Konvensional ... 62

Tabel 10: Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament ... 66

Tabel 11: Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Degan Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament ... 67

Tabel 12: Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Dengan Pembelajaran Konvensional ... 68

Tabel 13: Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar

Degan Pembelajaran Konvensional ... 69

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Alur Proses Pembelajaran ... 16

Gambar.2: Game Rulers ... 32

Gambar 3: Prosedur Penelitian ... 51

Gambar 4: Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan

Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament ... 67

Gambar 5: Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di negara

berkembang seperti Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak

sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam membaca dan mengikuti

kemajuan pengetahuan dan teknologi. Pada masa yang akan datang, penguasaan

dunia tidak lagi hanya tergantung kepada sumber daya alam, tetapi sangat

dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang tangguh, berpengetahuan

luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik.

Sering terdengar kritikan dan sorotan tentang rendahnya mutu pendidikan

oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung

maupun melalui media. Kenyataan di sekolah masih sering ditemukan sejumlah

siswa yang memperoleh hasil belajar rendah. Rendahnya hasil belajar khususnya

di sekolah menjadi masalah yang harus mendapat perhatian dan pemecahan.

Tinggi rendahnya hasil belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal

antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup minat

siswa, bakat, dan intelegansi sedangkan faktor eksternal antara lain metode

belajar, fasilitas belajar, media, proses belajar di sekolah maupun di luar sekolah.

Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk

mencerdaskan kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya

manusia (SDM). Hal ini merupakan suatu keharusan dalam Era Globalisasi pada

saat ini. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

(14)

persyaratan mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu

pendidikan sebagai sarana dalam pencerdasan manusia tersebut. Proses pedidikan

terarah pada Proses Tranformasi Budaya, Proses pembentukan Pribadi, proses

penyiapan Warga Negara dan Proses Penyiapan Tenaga Kerja (dalam Tirtaraharja,

La Sula. 2000: 33-36). Karena maju mundurnya suatu Negara sebagian besar

dipengaruhi oleh kualitas hasil pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan, ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan yaitu mulai dari

penyajian kurikulum yang tepat, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan,

pengadaan guru yang berkualitas dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan

tersebut sebagian besar merupakan tanggung jawab profesional setiap guru.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru Teknik

Mesin di SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang mengajar di kelas XI ternyata

tingkat penguasaan materi masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari

banyaknya hasil belajar siswa masih dibawah standart. Adapun rata-rata hasil

belajar siswa dari hasil observasi yaitu 67, yang berada di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal 70, dengan data terlampir.

Dengan diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan

telah direvisi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) . Salah

satu perubahannya adalah orientasi pembelajaran yang awalnya teacher centered

berubah menjadi student centered. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu

dikembangkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan

(15)

memecahkan masalah, memahami materi secara individu, dan saling

mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya. Hal ini sesuai dengan

model pembelajaran Cooperative learning merupakan salah satu strategi yang

menerapkan model kontruktivis yang menekankan pentingnya kerja sama dan

mendorong siswa menjadi aktif, sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti

proses belajar mengajar. Seperti misalnya model pembelajaran kooperatif tipe

STAD (Student Team Achievement Division), model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw, model pembelajaran kooperatip tipe NHT (Numbered Head Together),

model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), model pembelajaran

kooperatif tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation), dan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.

Teams Games Tournament adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatip

learning yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan 5 sampai 6 peserta didik sehingga belajar dalam kelompok.

Pembelajaran disertai dengan adanya suatu permainan akademik untuk

memastikan setiap anggota kelompok menguasai pelajaran yang diberikan.

Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan

yaitu: penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams),

permainan (games), pertandingan (tounament), dan penghargaan kelompok (team

recognition).

Model pembelajaran Cooperative Learning adalah salah satu pendekatan

yang melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam

(16)

pelajaran tersebut. Dimana dalam model pembelajaran ini guru berusaha

membangkitkan minat siswa untuk belajar menemukan sendiri ide-ide yang baru,

siswa bekerja sama dan mengkomunikasikan hasil belajarnya dan siswa semakin

aktif dan inovatif, sehingga hasil belajar pembubutan siswa diharapkan akan lebih

baik.

Untuk melihat perbedaan hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan

Mesin Bubut pada siswa SMK Negeri 2, penulis berencana menggunakan model

pembelajaran Cooperative learning khususnya Tipe Teams Games Tournament

dan model pembelajaran Konvensional dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

merencanakan penelitian yang mengacu pada model pembelajaran Cooperative

Learning dengan judul “Perbedaan hasil belajar melakukan pekerjaan dengan

mesin bubut (mpdmb) antara pembelajaran kooperatif tipe tgt (teams games

tournament) dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas xi smk negeri 2

pematangsiantar t.a. 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang masalah yang telah diungkapkan, dapat

diidentifikasikan masalah- masalah dalam penelitian ini:

1. Mengapa hasil belajar siswa masih rendah dan apa yang

(17)

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

dapat diterapkan pada pembelajaran melakukan pekerjaan dengan mesin

bubut?

3. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

mempengaruhi hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?

4. Bagaimana hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dari

siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar

T. A. 2012/ 2013?

5. Bagaimana hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dari

siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI

SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?

6. Apakah hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dari siswa

yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2

Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang akan dikaji

lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi sebagai berikut;

(18)

tipe Teams Games Tournament dan model pembelajaran konvensional terhadap

hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut, perbedaan tersebut

dilihat dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament dengan siswa yang diajar dengan model

pembelajaran konvensional pada kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A.

2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah

diatas, maka permasalahan yang akan diteliti yaitu:

1. Bagaimana hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari

siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Teams

Games Tournament pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar

T. A. 2012/ 2013?

2. Bagaimana hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari

siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas

XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013?

3. Apakah hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dari

siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan

dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2

(19)

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menegetahui hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin

Bubut dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran Teams Games

Tournament pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A.

2012/ 2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin

Bubut dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada

siswa kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Melakukan Pekerjaan Dengan

Mesin Bubut dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams GamesTournament dan siswa yang diajarkan

dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI SMK Negeri 2

Pematangsiantar T. A. 2012/ 2013.

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penelitian

Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti khususnya

yang terkait dengan penelitian yang meggunakan model pembelajaran

(20)

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagi alternatif pembelajaran

dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar.

3. Bagi Guru

- Sebagai bahan masukan bagi guru berkaitan dengan pemilihan model

pembelajaran.

- Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menggunakan model

pembelajaran yang dapat dijadikan siswa lebih aktif dalam proses

(21)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui hasil belajar melakukan

pekerjaan dengan mesin bubut pada siswa kelas XI SMK Negeri 2

Pematangsiantar yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe teams

games tournament memiliki hasil belajar yang baik.

2. Dari hasil belajar melakukan pekerjaan dengan mesin bubut pada siswa

kelas XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar yang diajarkan dengan model

pembelajaran konvensional terlihat hasil pembelajaran yang masih rendah

bila dibandingkan dengan model pembelajarn tipe teams games

tournament.

3. Berdasrkan hasil penelitian dapat dilihat hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan pembelajaran tipe teams games tournament memiliki perbedaan

dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

Dapat dilihat bahwa hasil thitung lebih besar dari ttabel yaitu 4,518 > 1,298

Sehingga Ho ditolak dan sekaligus menerima Ha yaitu hasil belajar siswa

yang diajar dengan Pembelajaran Teams Games Tournament lebih tinggi

dari hasil belajar siswa yang diajar dengan Pembelajaran Konvensional.

(22)

B. Implikasi

Implementasi strategi pembelajaran Teams Games Tournament pada

kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK saat ini sangat efektif karena

membangkitkan dan menggali potensi siswa didalam meningkatkan motivasi

belajar Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut. Siswa perlu diperkenalkan

dengan teknologi sehingga bisa mengembangkan kreatifitas dengan teknologi

yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar pekerjaan

yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Kondisi belajar

yang digunakan di SMK Negeri 2 Pematangsiantar masih menggunakan

pembelajaran Konvensional sehingga menciptakan suasana belajar yang pasif dan

monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa

dalam kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi

sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka

sendiri.

Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan strategi pembelajaran Teams

Games Tournament yang sesuai dengan teknologi yang ada.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :

1. Penyelesaian materi pembelajaran yang membutuhkan praktek dengan benda

yang riil sebaiknya ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien didalam

(23)

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya digunakan pembelajaran

Teams Games Tournament karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

belajar.

3. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi fasilitas sebagai media pembelajaran.

4. Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang

sehingga potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Djamarah, Bahri,S 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Duffy dan Roehler ,1989).http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37-umum/56-hakekat-belajar. (diakses Selasa 12-11-2012)

Ganis, 2010. Riset pendidikan.

http://ganis.student.umm.ac.id/2010/01/26/mahalnya-biaya-sekulah-di-masa-sekarang/. (diakses 22 desember 2012)

Hakekat Belajar, (http://rakasmuda.com/new/media-info/artikel-artikel/37-umum/56-hakekat-belajar, diakses Selasa 12-11-2012)

Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

Ika, 2008.Pengaruh Metode Pembelajaran Think Pare Share dan Bakat Teknik Terhadap Hasil Belajar Menguasai Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Medan T.A. 2008/2009”. Skripsi. Medan: UNIMED

Kagan,1994. http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi-pembelajaran-kooperatif- mes-tournament-tgt/. (diakses 12 november 2012)

Lie Anita, 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Nazir, Moh, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Noviyanti, Rohendi.D, Sutarno.H (2010). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament berbasis multimedia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknologi

imformasi dan komunikasi. http://www.google.co.id/#q=penelitian+

TGT&hl=id&biw=1024&bih=578&prmd=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf 3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4ba4fd3435162061. (diakses 1-12-2012)

Nugroho, 2007. Penerapan model TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika tentang sistem persamaan linear dua variabel bagi siswa

kelas VIIIA SMP 6 Wadaslintang. http://www.google.co.id/#q=

(25)

Nurdin, Syafruddin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Quantum Teaching

Parendrarti,2009. Aplikasi model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas IX IPA SMA Muhammadyah 2 Surakarta. http:// www.google.co.id/#q=penelitian+TGT&hl=id&biw=1024&bih=578&prm d=ivns&ei=GaEZTbmLKMjprAf3hJHgCw&start=10&sa=N&fp=4ba4fd3 435162061. (diakses 05 Januari 2013)

Purnamawati,2009. Peningkatan kualitas pembelajaran dengan metode Teams Games Tournament (TGT) dan media komik pada siswa kelas XI Teknik Mesin Ototmotif (TMO) I SMK Negeri 1 Trucuk. http://www.google. co.id/#hl=id&biw=1024&bih=578&q=penelitian+TGT+teknik&aq=&aqi= &aql=&oq=penelitian+TGT+teknik&gs_rfai=&fp=4ba4fd3435162061. (diakses 05 Januari 2013)

Sadia, 2010. http://hemow.wordpress.com/. (diakses Nopember 2012)

Siahaan, 2007. Efektifitas strategi pembelajaran keterampilan proses yang dikombinasikan dengan metode teams games tournament terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan laju reaksi, Medan. UNIMED

Silalahi, Tauada, 2009. Modul Evaluasi Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Slavin,2008. Hakekat hasil belajar (http://techonly13.wordpress.com/2009. (diakses 12-11-12)

Slavin,2008. http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi-pembelajaran-kooperatif- mes-tournament-tgt/. (diakses Desember 2012)

Slavin,1995. Model Pembelajaran Teams Games Tournament, http://ipotes.wordpress.com/2008/05/11/pembelajaran-kooperatif-tipe-teams-games-tournaments-tgt/ (diakses Januari 2013)

Sudjana,2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito

Sudrajat, Akhmad, 2008. Pengertian Belajar (http://akhmadsudrajat. Wordpress.com/2008. diakses Selasa 12-11-12)

(26)

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Grasindo

Syafaruddin dan Irwan. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta : Quantum Teaching.

Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Terpadu. Bandung : Rosda.

Tirtaraharja dan Sula, 2000. Pengantar Pendidikan.Jakarta: PT. Rineka Cipta

Gambar

Gambar 1: Alur Proses Pembelajaran .........................................................

Referensi

Dokumen terkait

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan

Dengan menggunakan media model rangka manusia pada materi rangka manusia dan fungsinya serta pemeliharaannya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Karangasem

 Salam paralel merupakan jual beli barang yang melibatkan dua transaksi salam, dalam hal ini transaksi salam pertama dilakukan dilakukan antara nasabah dengan

berasal dari batalion yang pernah dipimpin Letnan Kolonel Untung di Kodam Diponegoro. Sulit dibayangkan seorang Batak atau Minahasa menjadi

Selain paket satu, kami juga ada paket menengah, yaitu paket 3, Anda hanya butuh mengeluarkan Rp 1.350.000 dengan jumlah sate 60 porsi, gulai 70 porsi dan tengkleng solo 40

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

Komodifikasi Seks dan Pornografi Dalam Representai Estetika Iklan Komersial di Media Massa. Publicly private and privately public: Social networking on

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :