ANALISIS TENTANG SERTIFIKASI GURU TERHADAP
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
DITINJAU DARI UU No. 14 TAHUN 2005
TENTANG GURU DAN DOSEN
DI SMP PAB 9 KLAMBIR LIMA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Muhammad Fadli Irawan NIM. 308 311 048
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Muhammad Fadli Irawan. NIM 308311048. Analisis Tentang Sertifikasi Guru terhadap Peningkatan Profesionalisme Guru Ditinjau dari UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen di SMP PAB 9 Klambir Lima
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sertifikasi guru terhadap peningkatan profesionalisme guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan fenomena atau objek penelitian di lapangan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di SMP PAB 9 Klambir Lima yang dianggap menjadi key informan sebanyak 6 orang yang sudah dinyatakan lulus sertifikasi. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen atau data-data yang berhubungan dengan pengaruh sertifikasi guru terhadap peningkatan profesionalisme guru. Penelitian ini dilaksanakan di SMP PAB 9 Klambir Lima. Teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data ini adalah melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh adalah data sekunder dan primer dari SMP PAB 9 Klambir Lima.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analytic comparison. Analytic comparison dapat digunakan dalam analisis kualitatif. Analytic comparison di dalam penggunaannya mencakup method of agreement dan method of difference. Dari hasil Penelitian di lapangan setelah seluruh data diperoleh dan dianalisis, maka menghasilkan temuan penelitian yaitu sesuai dengan tuntutan UU No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 2 yaitu guru profesional merupakan guru yang memiliki sejumlah kompetensi yang dapat menunjang tugasnya. Kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Hal ini terlihat melalui hasil penelitian bahwa guru yang telah disertifikasi memenuhi unsur-unsur kompetensi tersebut, termasuk telah memenuhi unsur-unsur-unsur-unsur kompetensi profesional. Hal ini terlihat dari kemampuan dasar profesional guru, yaitu menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media sumber, menguasai landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran, mengenal fungsi dan program pelayanan BP, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyeselesaikan Skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “Analisis Tentang Sertifikasi Guru terhadap
Peningkatan Profesionalisme Guru Ditinjau dari UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen di SMP PAB 9 Klambir Lima”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir bagi Mahasiswa untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan baik moral maupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikn skripsi ini. penulis mengucapkan terima kasih kepada
yaitu
1. Kepada Kedua Orangtuaku Tercinta Ayahanda Sugiono dan Ibunda Paini
Hariati yang selalu memberikan doa dan dukungan baik materil maupun
moril dalam perkuliahan maupun pada saat menyelesaikan skripsi.
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor UNIMED dan pembantu
Rektor UNIMED beserta seluruh stafnya.
3. Bapak Drs. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya.
4. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H. Selaku Ketua Jurusan PPKn dan dosen
pembimbing akademik.
5. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, SH., M.Hum selaku Sekretaris Jurusan
PP-Kn.
6. Ibu Sri Hadiningrum, SH., M.Hum sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu Dosen Di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial UNIMED yang
banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Bapak Sugino selaku Tata Usaha Jurusan PP-Kn yang telah
membantu kelancaran skripsi ini dalam bidang administrasi.
9. Kepada Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Kepala Laboratorium
10. Seluruh Pegawai Tata Usaha dan seluruh Staf perpustakaan UNIMED yang
telah memberikan pelayanan selama penyusunan skripsi ini.
11. Kepada Bapak Sujatmiko, S.Pd, selaku Kepala sekolah SMP PAB 9 Klambir
Lima yang telah memberikan izin kepada saya untuk melaksanakan
penelitian.
12. Kepada Bapak Effendi, S.Pd, selaku PKS-III yang telah memberikan saya
bimbingan selama malaksanakan penelitian.
13. Kepada seluruh Bapak/Ibu Guru dan staf pengajar lainnya yang telah banyak
memberikan bantuan kepada penulis serta terima kasih kepada bagian Tata
Usaha atas data dan informasi yang sudah diberikan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14. Kepada Abang Saya : Muhammad Irfansyah Putra dan Taufik Indra
Gunawan, yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam perkuliahan
maupun pada saat menyelesaikan skripsi ini.
15. Kepada adik Saya : Anindya Putri, yang selalu memberikan doa dan
dukungan dalam perkuliahan maupun pada saat menyelesaikan skripsi ini.
16. Kepada ibu Theresia M. Bintang Sigalingging,SE yang selalu memberikan
dukungan dan motivasi kepada penulis.
17. Kepada seseorang yang selalu mendukung dan memotivasi penulis yaitu Erni
Kurnia Sari, S.Pd
18. Kepada teman-teman mahasiswa PP-Kn reguler maupun ekstensi stambuk
2008 Terimakasih atas dukungannya.
19. Buat Rekan-rekan PPLT’08 SMP NEGERI 8 BINJAI, dan Terima kasih
dukungannya.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran pembaca, demi kesempurnaan skripsi ini
agar lebih baik di masa yang akan datang.
Medan, Juli 2012 Penulis,
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...I LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...II ABSTRAK ...III
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ... ...1
2. Pengertian Profesionalisme Guru ... ...9
3. Kompetensi Guru ... ..14
4. Pengertian Sertifikasi, Dasar Hukum,Tujuan dan Manfaat ... ..19
5. Persyaratan Sertifikasi ... ..22
6. Pelaksana Sertifikasi ... ..24
7. Pengertian dan Fungsi Portofolio ……….27
8. Mekanisme Sertifikasi Guru Dalam jabatan ………29
9. Komponen Portofolio dalam Konteks Kompetensi Guru …………30
B. Kerangka Berpikir ……….32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN………...36
B. Populasi dan Sampel ... ..36
C. Sumber Data ... ..37
D. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional ………37
E. Teknik Pengumpulan Data ... …38
F. Teknik Analisis Data ... …38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..41
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... …41
B. Hasil Penelitian ... ....43
C. Pembahasan ... ....65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..69
A. Kesimpulan ………...69
B. Saran ………....70
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komponen Portofolio Dalam Konteks Kompetensi Guru…………31 Tabel 2 Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Guru……….43 Tabel 3 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru………44 Tabel 4 Kompetensi dan Sub Kompetensi Kepribadian Guru Dalam
Sertifikasi ……….49 Tabel 5 Kompetensi dan Sub Kompetensi Pedagogik Guru
Dalam Sertifikasi………..50 Tabel 6 Kompetensi dan Sub Kompetensi Profesional Guru
Dalam Sertifikasi………..52 Tabel 7 Kompetensi dan Sub Kompetensi Sosial Guru
Dalam Sertifikasi………..55 Tabel 8 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru
Dalam Menguasai Bahan………56 Tabel 9 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru Dalam Mengelola
Program Belajar Mengajar………57 Tabel 10 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru
Dalam Mengelola Kelas………..59 Tabel 11 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru Dalam Menggunakan Media Sumber………60 Tabel 12 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru Dalam Mengelola
Interaksi Belajar Mengajar………...61 Tabel 13 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru Dalam Menilai Prestasi
Siswa Untuk Kepentingan Pengajaran………62 Tabel 14 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru Dalam Mengenal Fungsi Dan Program Pelayanan BP……….63 Tabel 15 Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru Dalam Mengenal Dan
DAFTAR SKEMA
Skema 1.1 Prosedur Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan………...27 Skema 1.2 Hubungan Kerja Antar Institusi Penyelenggara Sertifikasi Guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang
mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh
sebab itu, hampir semua Negara menempatkan variabel pendidikan sebagai
sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara.
Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan
utama. Hal ini dapat dilihat dari isi Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang
menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam
konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini
disebabkan gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan
pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk
menstransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan
nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.
Dari hal di atas guru mempunyai misi dan tugas yang berat, namun mulia
dalam mengantarkan tunas-tunas bangsa ke puncak cita-cita. Oleh karena itu,
sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kompetensi tersebut, maka akan menjadi
Upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan berbagai
pendekatan, baik pendekatan kelembagaan, legal formal, maupun pemberdayaan
sumber daya pendidikan. Pendekatan kelembagaan salah satunya melalui lahirnya
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen
PMPTK). Pendekatan legal formal melalui serangkaian perundang-undangan
(peraturan) yang berkaitan dengan pendidikan, seperti Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pendekatan pemberdayaan
sumber daya pendidikan dilakukan dengan melakukan kegiatan peningkatan
kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan secara sistematis
dan berkesinambungan.
Profesionalisme guru kini menjadi sesuatu yang mengemuka ke ruang
publik seiring dengan tuntutan akan pendidikan yang bermutu. Hal ini dipertegas
lagi dengan respon positif dari pemerintah dengan menetapkan guru sebagai
profesi pada tanggal 2 Desember 2004 dan mengeluarkan Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Dengan UU tersebut harkat dan
martabat guru semakin mendapat apresiasi karena dalam UU tersebut diatur
tentang penghargaan terhadap guru, baik dari segi profesional maupun finansial
serta perlindungan hukum dan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
Tuntutan profesionalisme guru harus disikapi dengan peningkatan
kualifikasi dan kompetensi, apalagi ada keharusan mengikuti uji tes sertifikasi
terkena jebakan rutinitas di mana guru hanya disibukkan dengan kegiatan
sehari-hari sehingga lupa dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme.
Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian
tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode dan
juga ditunjukan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh
pengabdiannya.
Selain itu, tuntutan akan mutu pendidikan merupakan suatu kenisayaan
dan kebutuhan yang mendesak, seiring dengan demokratisasi pendidikan. Hal ini
disebabkan pada era sekarang kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
handal dan profesional tidak bisa ditawar-tawar lagi. Persaingan ketat dan
kompetitif dalam era globalisasi mengharuskan kita mempunyai keunggulan
komparatif dan keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, salah satu strategi yang
harus ditempuh adalah dengan peningkatan SDM yang berkualitas melalui
pendidikan.
Hal ini juga sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 20
butir b, yaitu bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru
berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Pasal 8 tentang kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi
bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
Kualifikasi akademik yang disyaratkan bagi guru adalah guru harus
mempunyai pendidikan sarjana. Sedangkan kompetensi guru yang dipersyaratkan
adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sampai saat
ini sertifikasi pendidik diperoleh melalui program pendidikan profesi yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah.
Sertifikasi merupakan pemberian sertifikat pendidik untuk guru maupun
dosen yang diperoleh karena sudah memenuhi persyaratan. Namun dalam
kenyataanya pelaksanaan sertifikasi tidak seperti yang diharapkan. Guru yang
sudah mendapatkan sertifikasi justru terjebak pada rutinitas belaka sehingga lupa
untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya.
Menurut Mulyasa (2005:42) sedikitnya ada tujuh kesalahan yang sering dilakukan
guru dalam pembelajaran, yaitu
1. Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran 2. Menunggu peserta didik berperilaku negatif 3. Menggunakan destructive discipline
4. Mengabaikan perbedaan peserta didik 5. Merasa paling pandai dan tahu
6. Tidak adil (diskriminatif) 7. Memaksa hak peserta didik
Selain itu, yang lebih memprihatinkan guru yang bersertifikat terjebak
pada aktivitas datang, mengajar, pulang, begitu berulang-ulang sehingga lupa
mengembangkan potensi diri secara maksimal. Guru tidak mampu menyusun dan
melaksanakan strategi dan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif
peserta didik. Guru lebih dominan dalam pembelajaran yang seharusnya dikurangi
agar memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih berani, mandiri
dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Guru kurang mampu memodifikasi dan
memperkaya bahan ajar sehingga peserta didik tidak mendapatkan sumber belajar
yang lebih bervariasi. Dengan kata lain guru harus menyukai apa yang
diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi yang menyenangkan.
Bertitik tolak dari hal tersebut di atas, maka penulis ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Tentang Sertifikasi Guru terhadap
Peningkatan Profesionalisme Guru Ditinjau dari UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen di SMP PAB 9 Klambir Lima”.
B. Identifikasi Masalah
Menurut Zuriah (2005:29) Masalah adalah kesenjangan (discrepancy)
antara das sollen (yang ideal) dengan das sein (menjadi harapan) dengan apa yang
ada dalam kenyataan sekarang.
Berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi identifikasi masalah
adalah :
1. Pengaruh sertifikasi guru terhadap peningkatan kemampuan profesionalisme
guru ditinjau dari UU No. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Di SMP
PAB 9 Klambir Lima.
2. Hasil yang dirasakan bagi para guru SMP PAB 9 Klambir Lima yang sudah
lulus sertifikasi.
C. Pembatasan Masalah
Menurut Arikunto (2008:18) bahwa Dalam penelitian harus dijalankan
batasan masalah yang akan diteliti sehingga penelitian dapat menilai suatu
penelitian dan mengerti arah perginya suatu penelitian.
Berdasarkan pendapat diatas, maka yang menjadi batasan masalah dalam
penulisan ini adalah Pengaruh sertifikasi guru terhadap peningkatan kemampuan
profesionalisme guru ditinjau dari UU No. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
D. Perumusan Masalah
Menurut Arikunto (2000:19) bahwa Dalam penelitian perlu ditugaskan dan
dirumuskan masalah yang akan diteliti agar penelitian dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya, peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana
harus memulai, kemana harus pergi dan dengan apa.
Berpedoman pada pendapat di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Pengaruh sertifikasi guru terhadap
peningkatan kemampuan profesionalisme guru ditinjau dari UU No. 14 tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen?
E. Tujuan Penelitian
Suatu pekerjaan apapun bentuknya akan memerlukan suatu usaha untuk
mencapai apa yang menjadi tujuan dari suatu pekerjaan itu. Tujuan dalam
penelitian merupakan langkah utama agar dapat menentukan ke arah mana dan
Bertitik tolak dari rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh sertifikasi guru terhadap peningkatan
kemampuan profesionalisme guru ditinjau dari UU No. 14 tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
yaitu :
1. Untuk Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah
tentang sertifikasi guru terhadap peningkatan kemampuan profesionalisme
guru di tinjau dari UU No. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
2. Untuk Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada guru tentang
pelaksanaan sertifikasi guru terhadap peningkatan kemampuan profesionalisme
guru di tinjau dari UU No. 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
3. Untuk Masyarakat
Dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang sertifikasi guru
dalam peningkatan kemampuan profesionalisme guru di tinjau dari UU No. 14
tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya yang penulis selesaikan
dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk meningkatkan kualitas
kompetensi guru. Sertifikasi bukan tujuan, melainkan sarana untuk
mencapai suatu tujuan yakni keberadaan guru yang berkualitas. Sertifikasi
guru merupakan proses yang dapat mengangkat harkat dan wibawa
guru. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki sejumlah
kompetensi yang dapat menunjang tugasnya, ada empat kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial
dan profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi (UU No 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 2). Ada kaitan antara
perolehan sertifikasi guru dengan peningkatan profesionalisme guru
karena melalui sertifikasi guru akan menambah wawasan mengajar guru
yaitu dalam hal pengetahuan, keterampilan, metode mengajar, serta
kelengkapan administrasi mengajar dengan demikian kinerja guru akan
meningkat.
2. Kinerja guru di SMP PAB 9 Klambir Lima setelah lulus ujian sertifikasi
guru pada umumnya mengalami peningkatan, Hal ini dibuktikan dengan
kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja. Pelaksanaan Program sertifikasi
guru dalam peningkatan kemampuan profesionalisme guru yaitu adanya
kerja sama antara pihak sekolah dengan lembaga diklat (perguruan tinggi),
LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan LPMP (Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan ).
3. Sebagian besar guru SMP PAB 9 Klambir Lima sudah dinyatakan lulus
sertifikasi yaitu sebanyak 6 orang dan pada umumnya mereka yang sudah
lulus wawasannya akan bertambah selama mengikuti pelatihan.
B. Saran
Adapun saran yang dikemukakan penulis dalam penelitan berdasarkan
hasil-hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Walaupun sebagian guru SMP PAB 5 Klambir Lima berjumlah 6 orang
yang sudah lulus sertifikasi, diharapkan mau menularkan pengalaman dan
pengetahuannya kepada guru-guru yang belum lulus sertifikasi guru.
2. Walaupun profesionalisme guru di SMP PAB 9 Klambir Lima sudah
tergolong kedalam kategori baik, tetapi guru masih perlu meningkatkan
profesionalnya baik melalui pelatihan, seminar, lokakarya dan kegiatan
sejeninya, mengadakan rapat-rapat dewan guru serta membahas
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan aktivitas siswa, baik siswa berprestasi
maupun siswa yang bermasalah.
3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada para pendidik agar
memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta : Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Pustaka pelajar.
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah : konsep, strategi, dan implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
________, 2005.Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda.
________, 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
________. 2007. Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Malang: PT. Bumi Aksara.
Nadiroh. 2007. Profesionalisme Guru Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Esensi Dari Social Studies. Jurnal Pendidikan Volume 1 No. 1 September 2007.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi Guru dalam jabatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional.
Purwanto, Ngalim. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritus dan Praktis. Bandung: Rosda Karya.
Rensta,http://www.depdiknas.go.id/rensta/md/bag8.pdf.diakses 2 Mei 2009.
Sagala, Syaiful. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multima.
Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa dan Bagaimana?. Bandung: Yrama Widya.
Siagian, Liber. 2005. Demokrasi dan Civil Society Dalam Konteks Pendidilan Nasional. Jurnal Kewarganegaraan Volume 3 No. 2 Juni 2005.
Simamora, Halowoan. 2006. Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Mutu Pengalaman Dikelas. Jurnal Kewarganegaraan Volume 7 No. 2 Nopember 2006.
Tuhusethya, Sawali http://8208/sertifikasi-guru.html,diakses 20 Maret 2009.
Usman, M.Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung:Remaja Rosda karya.