v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Perfilman di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Namun kecenderungan hanya genre tertentu saja yang dikembangkan sedangkan genre yang potensial seperti genre fiksi fantasi kurang diperhatikan. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya perencanaan baik pendanaan maupun sumber daya manusia yang mampu mengolah suatu bahasa verbal kedalam bahasa visual yang nantinya akan di produksi dalam film.
Concept art sebagai panduan dalam produksi film berhubungan dengan ilustrasi yang menampilkan ide yang kemudian akan di diproduksi. Sineas memerlukan visualisasi detail dari karakteristik karakter, kostum, properti serta setting tempat yang nantinya akan dipergunakan dalam produksi film fiksi fantasi untuk membangkitkan imajinasi dan fantasi sineas ketika mendalami scene dan naskah serta menekan pengeluaran yang akan digunakan dalam proses produksi.
Penulis memvisualisasikan karakter, kostum properti serta setting tempat dari bahasa verbal novel yang akan dijadikan film kedalam buku concept art sebagai panduan produksi filmnya. Media Modeling yang dibuat berdasarkan buku concept art digunakan untuk memberikan gambaran bentuk 3D karakter. Selain itu, media promosi berupa website dan teaser poster diambil dari visualisasi dalam concept art, semuanya itu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam film fiksi fantasi.
vi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iii
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Ruang Lingkup Masalah ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Manfaat Perancangan ... 3
1.5 Metode Perancangan ... 4
1.6 Kerangka Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Produksi Film ... 6
2.1.1 Tahap Pra Produksi ... 6
2.1.2 Tahap Produksi ... 8
2.1.3 Tahap Pasca Produksi ... 9
vii Universitas Kristen Maranatha
2.2.1 Film Fiksi Fantasi ... 10
2.2.2 Film Fiksi Ilmiah ... 11
2.3 Concept Art ... 11
2.3.1 Kriteria Concept Art ... 11
2.3.2 Concept Artist ... 12
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 14
3.1 Data dan Fakta ... 14
3.1.1 Biografi Pengarang... 14
3.1.2 Sinopsis Novel Fireheart ... 14
3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis... 20
3.2 Analisis Permasalahan Terhadap Data dan Fakta ... 23
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH ... 25
4.1 Konsep Komunikasi ... 25
4.2 Konsep Kreatif... 25
4.2.1 Gaya Gambar ... 25
4.2.2 Gaya Layout ... 26
4.2.3 Gaya Tipografi ... 26
4.3 Konsep Media ... 27
4.3.1 Media Buku ... 27
4.3.2 Media Modelling ... 27
4.3.3 Media Promosi ... 27
4.3.4 Budgeting Media ... 28
4.4 Hasil Karya ... 29
4.4.1 Fireheart Concept Art Book ... 29
4.4.2 Fireheart Website ... 51
viii Universitas Kristen Maranatha
4.4.4 Draft poster dan cover DVD ... 56
BAB V PENUTUP ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Concept Art Shire. ... 20
Gambar III.2 Screen Shot Shire. ... 20
Gambar III.3 Sketsa Moria Orc ... 21
Gambar III.4 Sketsa Moria Orc ... 21
Gambar III.5 Modeling Moria Orc ... 22
Gambar III.6 Screen Shot Moria Orc. ... 22
Gambar III.7 Concept Art Pedang Narsil ... 23
Gambar IV.1 Sampul Buku Concept Art Fireheart ... 29
Gambar IV.2 Engsel Lemari Pada Jaman Medieval ... 29
Gambar IV.3 Halaman 3-4 Fireheart Concept Art Book ... 30
Gambar IV.4 Sketsa Final Tokoh Robert ... 33
Gambar IV.5 Pewarnaan Karakter Robert ... 33
Gambar IV.6 Final Karakter Robert... 34
Gambar IV.7 Halaman 5-6 Fireheart Concept Art Book ... 35
Gambar IV.8 Sketsa Final Carolyn ... 38
Gambar IV.9 Pewarnaan Karakter Carolyn ... 38
Gambar IV.10 Final Karakter Carolyn... 39
Gambar IV.11 Layout Halaman 7-8 Fireheart Concept Art Book ... 39
Gambar IV.12 Sketsa Final Andreas ... 41
Gambar IV.13 Pewarnaan Karakter Andreas ... 42
Gambar IV.14 Final Karakter Andreas ... 42
Gambar IV.15 Halaman 11-12 Fireheart Concept Art Book ... 43
Gambar IV.16 Sketsa Final Troll ... 44
Gambar IV.17 Pewarnaan Karakter Troll ... 45
Gambar IV.18 Final Karakter Troll ... 46
x Universitas Kristen Maranatha
Gambar IV.20 Sketsa Final Chiel ... 47
Gambar IV.21 Pewarnaan Karakter Chiel ... 48
Gambar IV.22 Final Karakter Chiel ... 48
Gambar IV.23 Halaman 13-14 Fireheart Concept Art Book ... 49
Gambar IV.24 Halaman 17-18 Fireheart Concept Art Book ... 49
Gambar IV.25 Ilustrasi Kota Grad Dengan Ketiga Tokoh Utama ... 50
Gambar IV.26 Perjalanan ke Grad ... 50
Gambar IV.27 Tampilan Pembuka Website ... 51
Gambar IV.28 Tampilan Halaman Tokoh Dalam Website ... 52
Gambar IV.29 Tampilan Halaman Beranda Dalam Website ... 53
Gambar IV.30 Tampilan Halaman Cerita Dalam Website ... 53
Gambar IV.31 Tampilan Halaman Admin Dalam Website ... 54
Gambar IV.32 Detail Setengah Badan Troll ... 54
Gambar IV.33 Proses Pembuatan Modeling Troll ... 55
Gambar IV.34 Clay Modeling Troll ... 55
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Deskripsi karakter Robert Chandler dari novel ... 31
Tabel IV.2 Referensi dan Sketsa Karakter, Kostum dan Properti Robert ... 31
Tabel IV.3 Deskripsi Karakter Carolyn Deveraux dari novel ... 35
Tabel IV.4 Referensi dan Sketsa Karakter, Kostum dan Properti Carolyn ... 36
Tabel IV.5 Deskripsi Karakter Andreas dari novel ... 40
Tabel IV.6 Referensi dan Sketsa Karakter, Kostum dan Properti Andreas ... 40
Tabel IV.7 Deskripsi Karakter Troll dari novel ... 43
Tabel IV.8 Referensi dan Sketsa Karakter, Kostum dan Properti Troll... 44
Tabel IV.9 Deskripsi Karakter Chiel dari novel ... 47
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia perfilman di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya bioskop-bioskop baru yang didirikan sebagai minat terhadap pesatnya film-film baru yang beredar, serta keikutsertaan film-film buatan anak negeri dalam penayangan di bioskop-bioskop tersebut. Tidak dapat disangsikan, beberapa film buatan sineas Indonesia bahkan telah sanggup merambah keluar negeri karena memang memenuhi kualitas film taraf internasional.
Dunia perfilman yang pada awalnya kurang berkembang kini mulai bersinar. Sejak sineas muda mencetak film Ada Apa Dengan Cinta tahun 1998, perfilman di Indonesia seakan bangkit lagi. Saat itu mulai marak diproduksi film lain yang sejenis, “Eiffel I’am in Love” misalnya. Kemudian dari sana muncullah genre-genre lain yang menghiasi layar lebar kita seperti horor, action, komedi, dsb.
Perkembangan pesat perfilman Indonesia berada pada genre romantisme dan horor, namun selain film jenis romantisme sebenarnya terdapat beberapa genre film lain yang sebenarnya sangat potensial seperti film fiksi fantasi.
Namun di Indonesia jenis film ini belum dikembangkan secara optimal bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini disebabkan kurangnya perencanaan didalam pembuatan film fiksi fantasi baik dari segi pendanaan maupun sumberdaya manusia yang mampu menuangkan sebuah bahasa verbal dari script menjadi suatu fantasi yang nyata lewat visualisasi.
2 Universitas Kristen Maranatha photography, properti, wardrobe, make up artist, visual effect, bahkan
animator. Dari kesemuanya itu lima pekerjaan terakhirlah yang sangat
mendukung keberhasilan sebuah film fiksi fantasi. Tanpa properti, kostum, make up, animasi dan visual effect yang memukau tidak ada nilai lebih dalam
film fiksi fantasi yang membuat seseorang itu menjadi tertarik untuk melihatnya bahkan mengingatnya. Dibalik keberhasilan pekerjaan properti, wardrobe, makeup artist, animator ataupun visual effect, ada sebuah Concept
art yang biasanya dikerjakan oleh digital painter atau matte painter yang
intinya memudahkan seorang yang bekerja dibidang properti, make up, animasi atau visual effect melaksanakan pekerjaannya memvisualisasikan efek atau animasi baik karakter, bangunan, ataupun lokasi yang nantinya akan dipergunakan dalam film fiksi fantasi tersebut.
Concept art memvisualisasikan bahasa verbal dari script dengan lebih rinci
sehingga mendekati realisasi yang nantinya akan ditampilkan dalam film. Entah itu setting, properti, kostum, karakter, mahkluk fantasi ataupun senjata. Concept art sangatlah dibutuhkan dalam awal perencanaan film atau biasanya
3 Universitas Kristen Maranatha
1.2 Ruang Lingkup Masalah
1. Bagaimana perancangan Concept art karakter dan kostum sebagai basis film fiksi fantasi berdasarkan sebuah novel Fireheart karya Andry Chang? 2. Bagaimana perancangan Concept art properti sebagai basis film fiksi
fantasi berdasarkan sebuah novel Fireheart karya Andry Chang?
3. Bagaimana perancangan Concept art setting tempat sebagai basis film fiksi fantasi berdasarkan sebuah novel Fireheart karya Andry Chang? Ruang lingkup yang diambil dalam makalah ini adalah mengenai perancangan Concept art karakter, kostum, properti, dan setting tempat yang akan digunakan sebagai basis praproduksi film fiksi fantasi yang diangkat dari sebuah novel berjudul Fire Heart karya Andry Chang yang nantinya akan menjadi acuan visual dalam film fiksi fantasi tersebut.
1.3 Tujuan Perancangan
1. Mendeskripsikan karakter dan kostum pada novel Fireheart karya Andry Chang dari bahasa verbal ke dalam bahasa visual sebagai basis film fiksi fantasi.
2. Mendeskripsikan properti pada novel Fireheart karya Andry Chang dari bahasa verbal ke dalam bahasa visual sebagai basis film fiksi fantasi. 3. Mendeskripsikan setting tempat pada novel Fireheart karya Andry Chang
dari bahasa verbal ke dalam bahasa visual sebagai basis film fiksi fantasi
1.4 Manfaat Perancangan
1. Memberikan gambaran karakter secara terperinci lewat visualisasi kepada sutradara dan animator untuk memudahkan realisasi karakter di dalam film serta Memberikan gambaran kostum lewat visualisasi kepada fashion designer untuk memudahkan realisasi pembuatan kostum.
4 Universitas Kristen Maranatha 3. Memberikan gambaran umum setting tempat lewat visualisasi kepada Set
Dresser untuk memudahkan pembuatan teknis properti.
1.5 Metode Perancangan
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini dilakukan dengan studi kepustakaan atau metode dokumenter yang menggunakan dokumen-dokumen seperti catatan-catatan, buku-buku, dan data dari internet sebagai acuan perancangan.
5 Universitas Kristen Maranatha
1.6 Kerangka Perancangan
Latar Belakang
Perfilman di Indonesia berkembang dengan sengat pesat namun genrenya hanya cenderung roman dan horor sedangkan genre fiksi fantasi kurang dikembangkan.
Permasalahan
Kurangnya perencanaan didalam pembuatan film fiksi fantasi baik dari segi pendanaan maupun sumberdaya manusia yang mampu menuangkan sebuah bahasa
verbal dari script menjadi suatu fantasi yang nyata lewat visualisasi.
Konsep Visual/Komunikasi
Memvisualkan bahasa verbal novel lewat illustrasi
Konsep kreatif
Mendeskripsikan tampilan visual secara mendetail dengan perspektif yang dapat yang ada sebagai bahan referensi
Buku Concept Art Fireheart Draft poster film/
cover DVD Tampilan website
Karakter dan Kostum
57 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Concept art berhubungan dengan ilustrasi yang menampilkan ide yang
kemudian akan diproduksi dalam film. Concept art menunjukan ide dari naskah yang dalam menampilkan idenya tidak hanya secara konseptual akan tetapi juga menampilkan sesuatu yang secara teknis juga rasional. Dalam pembuatan concept art tidak hanya sekedar membutuhkan kemampuan illustrasi namun pengetahuan teknis mengenai pengkarakteran tokoh dan properti yang akan diilustrasikan. Oleh sebab itu, concept art harus dibuat secara mendetail dan memerlukan riset yang lebih dari pada ilustrasi umumnya. Dalam merancang concept art karakter, properti, kostum dan setting tempat selalu diperhatikan bagaimana nantinya ilustrasi tsb akan
divisualkan dalam bentuk yang nyata yakni gambar bergerak dengan visualisasi benda yang nyata atau berbentuk 3D. Oleh karena itu, pengetahuan akan anatomis dan mengambar realis sangat diperlukan bagi concept art untuk dapat menciptakan suatu imajinasi fantasi yang dapat di realisasikan. Deskripsi verbal dari penulis naskah dan pengarang novel harus mampu di visualisasikan secara benar sehingga benda-benda yang nantinya akan dibuat dan digunakan sesuai dengan apa yang diinginkan dan mendukung penuh pembuatan film tersebut.
5.2 Saran
58 Universitas Kristen Maranatha masalah ketakutan itu tidak jadi penghalang untuk sineas muda mengembangkan jenis genre film fiksi fantasi.
59 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Andry. 2008. Fireheart-Legenda Paladin Sang Pemburu. Yogyakarta: Sheila Hull, George. 2008. D’artiste Concept Art. China: Ballistic Publishing
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka
Russell, Gary. 2002. The Lord Of The Rings The Art Of Fellowship Of The RingS Newyork: Houghton Mifflin
Widagdo, M.Bayu dan Winastwan Gora S. 2007. Bikin Film Indie itu Mudah!. Yogyakarta: ANDI
http:// Bioware.com/bioware_info/jobs/art_portofolio www.bbc.co.uk