• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merancang Sistem Komunikasi Visual Arena Olahraga Dadaha Tasikmalaya Melalui Environmental Graphic.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Merancang Sistem Komunikasi Visual Arena Olahraga Dadaha Tasikmalaya Melalui Environmental Graphic."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

COVER DALAM

LEMBAR PENGESAHAAN

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup………3

1.3Tujuan Perancangan………...3

2.2 Environmental Graphic Design (EGD)………8

2.2.1 Sejarah Environmental Graphic Design………...8

2.2.2 Definisi Environmental Graphic Design………...9

2.2.3 Komponen Environmental Graphic Design……..10

2.3 Segmentasi, Targeting dan Positionig………16

(2)

2.5.2 Kesalahapahaman Tentang Pengertian ”Manusia

Rata-rata”………..21

2.5.3 Dimensi Tinggi Kelompok Laki-laki dan

Perempuan Kelompok Usia Remaja...21

BAB III DATA DAN ANALISI MASALAH 3.1 Data dan Fakta………...23

3.1.1 Profil Dinas Pekerjaan Umum Kota Tasikmalaya...23

3.1.2 Arena Olahraga Dadaha Tasikmalaya……….25

3.1.3 Tinjauan TerhadapProyek/ Persoalan Sejenis……..33

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta…...35

3.2.1 Sistem Komunikasi Visual…………...…………..36

3.2.2 Environmental Graphic Design………...36

3.2.3 Segmentasi, Targeting dan Positioning………….37

3.2.4 Color Harmony………39

4.4.2 Icon Fasilitas Olahraga dan Non Olahraga………..47

4.4.3 Maping Arena Olahraga Dadaha……….48

(3)

SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR UCAPAN TERIMA KASIH

(4)

DAFTAR GAMBAR

Ganbar 2.1 signage berperan penting dalam wayfinding……...10

Gambar 2.2 huruf standar untuk signage………..………..13

Gambar 2.3 perbandingan spasi antar huruf………...13 Gambar 2.4 posisi panah pada bidang persegi………14

Gambar 2.5 ukuran huruf untuk huruf kedua……...………..16

Gambar 3.1 arena olahraga dadaha tampak atas………...…26

Gambar 3.2 awal-awal pembangunan……….27

Gambar 3.4 1. GOR sikapura (basket indoor), 2. GOR Susi Susanti (bulutangkis indoor), 3. Futsal, 4. Basket outdoor, 5. Lapangan tennis, 6. Lapangan voli, 7. Kolam renang, 8. Jalan batu kesehatan…….………28

Gambar 3.5 pengunjung area basket pada pukul 08:00 pada hari biasa.…29 Gambar 3.6 pengunjung area basket pada pukul 12:00 pada hari biasa….29 Gambar 3.7 pengunjung area basket pada pukul 16:00 pada hari biasa….29 Gambar 3.8 pengunjung area basket pada pukul 08:00 pada akhir pekan..29

Gambar 3.9 pengunjung area basket pada pukul 12:00 pada akhir pekan..29

Gambar 3.10 pengunjung area basket pada pukul 16:00 pada akhir peka…29 Gambar 3.11 kelompok usia remaja pada area basket………..………30

Gambar 3.12 kelompok usia remaja pada area tennis…….……….31

Gambar 3.13 kelompok usia remaja pada area sepakbola……..…………..31

Gambar 3.14 keadaan pada jalan utama dadaha……..……….32

Gambar 3.15 keadaan saat diadakan event non olahraga…..………32

Gambar 3.16 salah satu sign yang terdapat di SOSFO Olympic Park…..…33

Gambar 3.17 signage untukinformasi lapangan ( maping)…..……….33

Gambar 3.18 facility guide sign………..………..34

Gambar 3.19 object sign………..……….34

Gambar 3.20 logo GBK………..………..35

Gambar 3.21 sign pada GBK………..………..35

(5)

Gambar 4.1 aksara sunda………42

Gambar 4.2 huruf SF teramin Gothic...………..43

Gambar 4.3 huruf mexicola...……….43

Gambar 4.4 proses pembuatan logo………45

Gambar 4.5 logo guide………46

Gambar 4.6 icon fasilitas olahraga dan non olahraga……….47

Gambar 4.7 maping arena olahraga dadaha………48

Gambar 4.8 sign petunjuk arah general…...………...49

Gambar 4.9 penerapan sign petunjuk arah general……….………49

Gambar 4.10 sign untuk maping……..……….50

Gambar 4.11 penerapan sign untuk maping…….………50

Gambar 4.12 sign indoor pada dinding…….………...51

Gambar 4.13 penerapan sign indoor pada dinding……..……….51

Gambar 4.14 sign indoor yang digantung….………...52

Gambar 4.15 penerapan sign indoor yang digantung…..……….52

Gambar 4.16 sign nama fasilitas………..………...53

Gambar 4.17 penerapan sign nama fasilitas….………53

Gambar 4.18 sign keterangan fasilitas……..………54

Gambar 4.19 penerapan sign keterangan fasilitas….………...54

Gambar 4.20 sign pada pintu masuk stadiun sepakbola…..……….55

Gambar 4.21 penerapan sign pada pintu masuk stadiun sepakbola..………55

Gambar 4.22 gambar peletakan posisi sign……….……….56

Gambar 4.23 ambient sign………..………..56

Gambar 4.24 penerapan ambient sign………..……….57

Gambar 4.25 ambient pada lapangan basket…….………...57

(6)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Skema perancangan pemecahan masalah……...………6 Grafik 3.1 Perbandingan jumlah pengunjung dengan waktu pada hari-hari

biasa………..………29

Grafik 3.2 Perbandingan jumlah pengunjung dengan waktu pada akhir

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 tabel viewing distance guide untuk ukuran huruf pada eksterior sign………15 Tabel 2.2 tabel viewing distance guide untuk ukuran simbol pada eksterior

sign………...16 Tabel 2.3 tabel jenis- jenis aktifitas, minat, opini, dan

demografi………..18

(8)

DAFTAR ISTILAH

1. advertising = periklanan: hal yang berhubungan dengan berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik dengan barang dan jasa yang ditawarkan.

2. alignment = penjajaran : proses, perbuatan, cara menjadikan sebaris, seleret.

3. arrow = panah: tanda petunjuk; tanda panah

4. color hamony = harmoni warna: keselarasan kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.

5. communicatus = komunikasi: pengiriman dan penerimaan pesan atau

berita antara 2 orang /lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

6. concertrated marketing = strategi menentukan targeting dengan

pemilihan satu segmentasi pasar sebagai target

7. coorporate identity = identitas usaha: ciri-ciri/ keadaan khusus; jati diri usaha.

8. design = desain: kerangka bentuk; rancangan

9. differentiated marketing = strategi menentukan targeting dengan

pemilihan dua atau lebih segmentasi pasar sebagai target

10.environmental graphic = markah lingkungan: tanda pada daerah (kawasan dsb) yang termasuk didalamnya 11.event = acara: kegiatan yang dipertunjukkan, disiarkan, atau

diperlombakan.

12.finish = finis : bagian terakhir (suatu perlombaan)

13.human dimention = dimensi manusia: ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas dsb) manusia.

(9)

15.image = kesan : apa yang terasa(terpikir)sesudah melihat (mendengar0 sesuatu

16.indoor = dalam ruangan: bagian dari dalam bukan luar dari tempat yang lega.

17.interline spacing = jarak antar baris : spasi antar baris

18.interpretation = interpretasi : pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu.

19.landmark= penunjuk ; alat untuk menunjukkan

20.letterspacing = jarak antar kata : spasi antar kata

21.maping = memetakan: menggambarkan tanah menjadi peta.

22.object sign= tanda objek : petunjuk

23.paragraaph spacing = jarak antar paragraf : spasi antar alinea

24.positioning = memposisikan: meletakkan kedudukan

25.segmentasi: pembagian dalam segmen 26.sign= tanda: petunjuk

27.sign system = sistem tanda: susunan yang teratu dari sudut pandang teori, asas dsb pada petunjuk

28.softball = kasti : permainan olahraga beregu dengan satu bola kecil dan satu alat pemukulnya.

29.start : memulai (melakukan sesuatu)

30.targeting= sasaran usaha: sesuatu yang menjadi sasaran usaha 31.typeface = jenis huruf : jenis tanda aksara dalam tata tulis yang

merupakan anggota bajad yang melambangkan bunyi bahasa. 32.undifferentiated marketing = strategi menentukan targeting dengan

pemilihan semua segmentasi pasar sebagai target

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Hasil wawancara dengan Bpk. Nana Lampiran B: Sketsa logo

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tercatat pada koran SINDO edisi Jumat, 12 Desember 2008, hasil survei yang dilakukan oleh Barclays menyatakan bahwa olahraga yang dalam hal ini diwakili oleh sepakbola, sebagai olahraga terpopuler di Indonesia, merupakan kegiatan kedua terpenting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dengan persentase sebesar 41%. Setelah masalah keluarga sebagai urutan pertama dengan besar persentase sebesar 51%.

Melihat begitu besar antusiasme masyarakat terhadap kegiatan olahraga, mendorong pemerintah membuat arena olahraga di daerahnya. Salah satu daerah yang memiliki arena olahraga adalah Kota Tasikmalaya. Tasikmalaya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, yang cukup dikenal masyarakat karena budaya dan kerajinan tangannya, jaraknya yang cukup dekat dengan ibukota provinsi, Bandung, membuat Tasikmalaya sering dikunjungi sebagai tempat wisata.

Keunggulan dari arena olahraga yang dimiliki Tasikmalaya adalah, tidak seperti di kota-kota sekitar Bandung (Garut, Subang, Sumedang, Bogor, dan Sukabumi) yang memiliki fasilitas olahraga yang terletak di daerah yang berbeda-beda dan berjauhan, Tasikmalaya memiliki area tersendiri yang merupakan pusat dari seluruh fasilitas olahraga yakni arena olahraga Dadaha. Dengan ini, pengunjung arena olahraga Dadaha dapat melakukan berbagai jenis olahraga tanpa perlu berpindah-dari satu daerah ke daerah lainnya.

Nama Dadaha sendiri diambil dari kata Wiradadaha yang merupakan gelar bagi bupati ”negara” Sukapura. Pada awalnya, Dadaha merupakan arena pacuan kuda yang sering digunakan masyarakat untuk berkumpul. Dadaha merupakan garis start dan finish dari pacuan kuda itu sendiri. Dan seiring perkembangan jaman, Dadaha diubah menjadi suatu arena olahraga yang memiliki luas lahan mencapai 10.000m2.

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

bahkan arena untuk jalan batu kesehatan. Berbeda dengan arena olahraga yang lain, Dadaha tidak memungut biaya masuk kecuali untuk arena yang sering dipakai untuk pertandingan olahraga seperti basket indoor, tenis dan renang.

Tanpa adanya pungutan biaya, pengunjung arena olahraga Dadaha dapat mencapai 1000 orang, dan pada akhir minggu serta pada saat diadakannya sebuah event, pengunjung dapat mencapai lebih dari 2000 orang.

Dengan begitu banyaknya jumlah pengunjung setiap harinya, kesemerawutan tidak dapat dihindarkan. Hal ini terjadi karena jalur utama Dadaha merupakan jalan raya arteri yang sering dilalui oleh angkutan umum dan pribadi. Ditambah dengan orang-orang yang berlalu lalang untuk mencari daerah yang ditujunya (karena tidak adanya penunjuk arah), membuat dadaha menjadi kurang nyaman, tampak penuh, dan tidak beraturan, sehingga menimbulkan kesan tidak bersahabat. Kesemerawutan akan semakin terasa saat adanya event baik event olahraga, seperti kejuaraan bola basket antar sekolah se- Tasikmalaya ataupun saat diadakannya event non olaharaga seperti festival HUT Tasikmalaya. Event non olahraga sering diadakan di Dadaha karena Dadaha merupakan salah satu landmark dari Tasikmalaya. Tentu event-event tersebut akan menarik perhatian sejumlah masyarakat dari luar Tasikmalaya yang sering kali tidak mengetahui area tempat event berlangsung.

Untuk mengurangi kesemerawutan dan dampak-dampak lainnya, dibutuhkan sebuah perancangan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan suatu rancangan yang dapat membuat suatu sistem komunikasi visual yang baik. Rancangan tersebut dapat berupa environmental graphic design seperti signage dan wayfinding. Environmental graphic

design adalah sebuah tanda atau gambar yang ditempatkan pada sebuah

lingkungan yang dapat memberikan informasi maupun sebagai image dari sebuah lingkungan.

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

fasilitas yang ingin dituju. Sistem komunikasi visual yang dibutuhkan adalah yang dapat membimbing pengunjung menuju letak fasilitas yang ingin ditujunya dan menunjukkan jati diri Dadaha sebagai arena olahraga dan sebagai salah satu landmark yang membanggakan bagi Tasikmalaya. Dengan tampaknya jati diri pada setiap sistem komunikasi visual yang dibuat akan menimbulkan kesan lebih bersahabat, teratur, nyaman, menyenangkan dan tentu membanggakan.

2. Permasalahan dan Ruang Lingkup

Adapun permasalahan utama dari topik ini adalah:

Bagaimanakah Environmental graphic yang akan dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para pengunjung arena olahraga Dadaha Tasikmalaya?

 Bagaimanakah tema desain sistem komunikasi visual yang dapat menonjolkan jati diri arena olahraga Dadaha Tasikmalaya?

Batasan atau ruang lingkup permasalahan diatas adalah terbatas dalam pembuatan environmental graphic design pada arena olahraga Dadaha Tasikmalaya dengan segmentasi pasar utama adalah untuk kalangan umur 12-18 tahun.

3. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan desain ini adalah

 Untuk mengetahui Environmental graphic yang dibutuhkan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat Kota Tasikmalaya sehingga dapat mengakomodasi para pengunjung arena olahraga Dadaha Tasikmalaya.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

4. Manfaat Perancangan

Perancangan yang dilakukan penulis diharapkan dapat bermanfaat:  Bagi para pengunjung arena olahraga Dadaha Tasikmalaya dapat

merasakan kemudahan dalam mengakses fasilitas lapangan yang ingin dituju. Dengan kemudahan ini, akan membuat para pengunjung lebih menikmati dan menyenangi aktifitas berolahraga. Dengan tampaknya jati diri pada setiap sistem komunikasi visual yang dibuat akan menimbulkan kesan lebih bersahabat, teratur, nyaman, menyenangkan dan tentu membanggakan.

 Bagi penulis, perancangan ini diharapkan akan menambah wawasan mengenai environmental graphic design

Bagi pihak lain, perancangan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat memberikan inspirasi dalam bidang desain khususnya.

5. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis adalah metode kualitatif. Metode ini dipilih karena sesuai dengan pendapat Rohman bahwa metode ini adalah untuk meneliti kondisi sealami mungkin.

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang sigunakan untuk meneliti pada kondisi objek alami ( sebagai lawanya) dimana peneliti adalah instrumen kunci

(Rohman 2008:11)

Metode penelitian kualitatif yang dipilih adalah:  Metode Observasi

Penulis melakukan observasi ke lapangan secara langsung, guna mengetahui dan melihat kondisi lapangan secara nyata. Dengan metode ini, penulis dapat melihat secara langsung hal-hal yang harus diperhatikan di lapangan.

Metode observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

 Metode wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada mayarakat Kota Tasikmalaya, untuk mengetahui hal mengenai arena olahraga Kota Tasikmalaya.

Metode wawancara adalah komunikasi 2 arah untuk mendapatkan data dari responden.

(Jogiyanto 2004 :93)

 Studi pustaka

Penulis melakukan studi pustaka yakni terhadap buku, koran dan internet. Untuk koran, penulis mendapatkan data pada koran SINDO edisi Jumat, 12 Desember 2008. Buku yang digunakan penulis sebagai data antara lain adalah:

Signage and Wayfinding Design: A Complete Guide To

Creating Environmental Graphic Design Systems Signage & Environmental Graphics

Environmental Graphic Design Program Guide

Sign Design 1 dan 2

Color Harmony Workbook

 Dimensi Manusia dan Ruang Interior  Segmentasi, Targeting dan Positioning

6. Skema Perancangan

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

 Tidak adanya petunjuk arah  Tidak ada keseragaman di

setiap fasilitas

 Jalan utama merupakan jalan raya arteri

 Orang dan kendaraan berlalu lalang

 Pengunjung mencapai lebih dari 1000 orang perharinya

(17)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

 Permasalahan yang terhadi di arena olahraga Dadaha adalah tidak adanya petunjuk arah, tidak adanya keseragaman nama fasilitas, jalan utama merupakan jalan raya arteri, orang dan kendaraan berlalu lalang, jumlah pengunjung dapat mencapai 1000 orang perharinya, semua hal tersebut yang menyebabkan Dadaha menjadi semerawut, sesak berantakan, dan tampak kumuh.

 Semua hal tersebut terjadi karena kurangnya sistem komunikasi visual di arena olahraga Dadaha, salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan dibuatnya environmental graphic design. Untuk membuat environmental graphic design yang baik,

membutuhkan beberapa landasan teori yakni teori sistem komunikasi visual, environmental graphic design, color harmony, human dimention, dan STP.

 Dengan menggunakan landasan teori tersebut, diharapkan dapat menghasilkan environmental graphic yang informatif, bercerita dan membentuk suatu gambaran.

Environmental graphic yang dibutuhkan oleh arena olahraga Dadaha adalah facility guide sign, object sign dan ambient sign.

Tujuan akhir dari pembuatan environmental graphic ini adalah dapat membimbing pengunjung menuju letak fasilitas yang ingin mereka tuju dan menunjukkan jati diri Dadaha sebagai arena olahraga dan sebagai landmark Tasikmalaya.

5.2 Kata Penutup

(18)

BAB V PENUTUP 62

rancangan ini dapat memberikan hasil yang berguna bagi setiap kalangan baik yang berkaitan maupun tidak berkaitan dengan arena olahraga Dadaha.

Semoga menjadi manfaat bagi para pengunjung arena olahraga Dadaha sehingga mendapatkan kemudahan dalam mengakses fasilitas olahraga yang ingin dituju. Dan semoga perancangan ini dapat memberikan inspirasi dan wawasan bagi pihak lain dalam bidang desain khususnya.

Untuk segala hal-hal yang penulis lalukan baik sengaja maupun tidak sengaja, Penulis menghaturkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya.

5.3 Saran

Penulis menyarankan kepada pihak Maranatha untuk tetap mempertahankan kinerja tim TA, dalam membuat proses TA yang dibagi dalam beberapa kali preview. Karena penulis merasa terbantu dengan diadakannya proses tersebut.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Cato, Ken. 2000. Design by Thinking. Singapore: Tien Wah Press.

Calori, Chris. 2007. Signage and Wayfinding Design: A Complete Guide To Creating Environmental Graphic Design Systems. United State: Wiley. Departement of Veterans Affairs. 1996. Environmental Graphic Design

Program Guide.

Grdier Incorporated. Grolier Encyclopedia of Knowledge. Connecticut: Danbury.

http://media.diknas.go.idmediadocument3311.pdf 12 Maret 2009; 6:44 WIB Kasali, Renald. 1998. Segmentasi Pasar Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia. Kraurl, Jacobo. 2007. Street Furniture. LINK, AZUR Corporation.

Krols, Birgit. 2007. Sensational Billboard In Advertising. Singapore: page One.

M. Echols, John dan Shadily, Hassan. 2000. Kamus Inggris- Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Sawahata, Lesa. 2001. Color Harmony Workbook. Amerika: Rockport. Sign Design 1. 2003. Korea: Archiworld.

St. Louis. 2007. Signage & Environmental Graphics

Tim Penyusun Kamus (Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa). 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

www.segd.com 11 Febuari 2009; 11:40 WIB

www. Logoorange.com 22 september 2009; 9:26 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar logam Cu yang terakumulasi di dalam tanaman eceng gondok, mengetahui efektifitas metode elektrolisis untuk

Sehingga kebutuhan akan Pedoman Pelaksanaan P2KB ini merupakan amanat para pengelola organisasi di lingkungan IDI agar seluruh dokter anggota IDI yang akan melakukan registrasi

Berdasarkan hasil angket dan pengukuran yang telah dilakukan mengenai pengaruh pemberian tayangan video motivasi terhadap motivasi bertanding atlet UKM Softball UPI

Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang Pendidikan Pemuda dan Olahraga sesuai ketentuan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil daya psikologis siswa dan implikasinya terhadap program bimbingan dan konseling pribadi.. Metode penelitian

 Saling tukar informasi tentang materi kejadian yang menunjukkan hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya

This study interested in the tangible and intangible dimension of place have either focused on: 1) the personal context of place attachment, specifically examining the

merupakan serangga air yang banyak ditemukan hidup di permukaan air pada petak sawah organik, spesies ini memiliki INP sebesar 14,1.. Siput lainnya yang juga