• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pengendalian Biaya Bahan Baku Sebagai Salah Satu Alat Dalam Menunjang Efisiensi Biaya Produksi (Studi Kasus Pada PT X Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Pengendalian Biaya Bahan Baku Sebagai Salah Satu Alat Dalam Menunjang Efisiensi Biaya Produksi (Studi Kasus Pada PT X Bandung)."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Aktivitas operasional perusahaan yang begitu kompleks, diperlukan suatu pengendalian yang mampu mengarahkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara objektif.

berdasarkan wacana di atas maka penulis melakukan penelitian mengenai peranan pengendalian biaya bahan baku sebagai salah satu alat dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi. Perusahaan perlu mengendalikan biaya bahan baku karena bahan baku merupakan salah satu unsur penting dalam biaya produksi agar harga pokok produk yang ditetapkan tidak terlalu tinggi, dengan begitu harga jual lebih kompetitif dan dapat bersaing dengan perusahaan yang lain sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang maksimal. Selain hal diatas, pengendalian terhadap biaya bahan baku sangat penting untuk mencegah pemborosan-pemborosan biaya yang dapat mengurangi tingkat efisiensi suatu perusahaan.

Bertolak dari uraian di atas maka penulis melakukan penelitian terhadap PT. “X” yang bergerak dibidang industri media cetak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi kasus dengan metode deskriptif analitis, dimana penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara, studi kepustakaan, dan pengumpulan data kuantitatif. Data tersebut dianalisa dan ditarik kesimpulan dengan membandingkan antara teori dengan praktek yang sebenarnya.

(2)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR STRUKTUR ORGANISASI ...ix

DAFTAR LAMPIRAN...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah...4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...4

1.4 Alasan Pemilihan Masalah...4

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian...5

1.6 Rerangka Pemikiran...6

1.7 Metode Penelitian ...9

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian………11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya ...12

(3)

2.1.2 Penggolongan Biaya ...13

2.2 Biaya Bahan Baku...14

2.2.1 Pengertian Biaya Bahan Baku ...14

2.2.2 Unsur-unsur Yang Membentuk Harga Pokok Biaya Bahan Baku15 2.2.3 Metode-metode Penentuan Harga Pokok Bahan Baku Yang Dipakai Dalam Produksi ...16

2.2.4 Metode Pencatatan Biaya Bahan Baku ...19

2.2.5 Metode Pengumpulan Harga Pokok ...20

2.2.6 Metode Penilaian Persediaan Bahan Baku ...21

2.3 Pengendalian ...23

2.3.1 Pengendalian Biaya...24

2.3.2 Pengendalian Bahan Baku ...25

2.3.3 Prinsip-prinsip Pengendalian Bahan Baku...27

2.3.4 Metode Pengendalian Bahan Baku ...27

2.3.5 Proses Pengendalian Biaya ...29

2.4 Sistem Biaya Standar ...30

2.4.1 Pengertian Sistem Biaya Standar ...30

2.4.2 Manfaat Biaya Standar...32

2.4.3 Kelemahan Biaya standar ...33

2.4.4 Jenis-jenis Biaya Standar ...33

2.4.5 Penentuan Biaya Standar Bahan Baku...36

(4)

2.4.7 Revisi Standar ...40

2.5 Efisiensi...41

2.5.1 Pengertian Efisiensi ...41

2.5.2 Tolak Ukur Efisiensi Biaya Produksi ...42

2.6 Pendorong Kegiatan Pengendalian ...43

2.7 Pengendalian Biaya Bahan Baku Menunjang Pengendalian Biaya Bahan baku...44

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ...47

3.1.1 Teknik Penelitian Dalam Pengumpulan Data ...48

3.2 Objek Penelitian...50

3.2.1 Sejarah Perjalanan Harian Umum Pikiran Rakyat...50

3.2.2 Visi dan Misi Harian Umum Pikiran Rakyat...54

3.2.2.1 Visi Harian Umum Pikiran Rakayat ...54

3.2.2.2 Misi Harian Umum Pikiran Rakyat ...56

3.2.2.3 Pelaksanaan Misi ...57

3.2.3 Kualifikasi Wartawan HU Pkiran rakyat ...60

3.2.4 Aktivitas Perusahaan...63

2.2.4.1 Kegiatan Perusahaan Secara Umum ...63

(5)

4.1.1 Aktivitas Perusahaan...66

4.1.2 Aktivitas Pengendalian ...66

4.1.3 Tujuan Dari Pengendalian Bahan Baku ...71

4.1.4 Faktor-faktor Pendukung Pengendalian Bahan Baku ...72

4.1.5 Komponen Bahan Baku Yang Dipakai...75

4.1.6 Proses Produksi...76

4.2 Pembahasan...83

4.2.1 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produk Yang Dipakai Oleh PT.”X” ...83

4.2.2 Penerapan Biaya Bahan Baku Standar pada PT.”X” ...84

4.2.3 Analisis Pengendalian Biaya Bahan Baku Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi ...89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...96

5.2 Saran ...99

DAFTAR PUSTAKA...xi

(6)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 4.1 Arus Tinta Hitam Tahun X ...86

Tabel 4.2 Arus Tinta Yellow Tahun X ...86

Tabel 4.3 Arus Tinta Magenta Tahun X ...87

Tabel 4.4 Arus Tinta Cyan Tahun X...87

Tabel 4.5 Laporan Rekapitulasi Biaya Pemakaian Kertas Tahun X...88

Tabel 4.6 Laporan Rekapitulasi Biaya Kertas Sisa Produksi Tahun X ...88

Tabel 4.7 Analisis Selisih Bahan Baku Tinta Hitam Tahun X ...91

Tabel 4.8 Analisis Selisih Bahan Baku Tinta Yelow Tahun X...91

Tabel 4.9 Analisis Selisih Bahan Baku Tinta Magenta Tahun X ...92

Tabel 4.10 Analisis Selisih Bahan Baku Tinta Cyan Tahun X...92

Tabel 4.11 Analisis Selisih Bahan Baku Kertas Tahun X ...93

(7)

DAFTAR STRUKTUR ORGANISASI

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)
(10)

Lampiran

Hasil Wawancara Dengan Bagian Produksi dan Staf Akuntansi PT.”X”

1) Apakah perusahaan telah melakukan pengendalian terhadap biaya bahan baku? perusahaan telah melakukan pengendalian terhadap biaya bahan baku, tetapi belum bisa dikatakan optimal karena masih menggunakan metode penilaian rata-rata berdasarkan pengalaman masa lalu..

2) Apakah pengendalian biaya bahan baku berperan dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi?

Iya, pengendalian biaya bahan baku sangat berperan dalam meningkatkan

efisiensi biaya produksi agar dapat diketahui penyebab penyimpangan-penyimpangan atau pemborosan-pemborosan bahan baku yang terjadi, dengan begitu dapat dilakukan tindakan koreksi melalui kebijakan manajemen perusahaan.

3) Apakah penetapan standar kuantitas bahan baku dapat membantu perusahaan dalam melakukan pengendalian terhadap pemakaian bahan baku?

(11)

4) Apakah penetapan biaya standar dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi?

Penetapan biaya standar dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi, karena biaya tersebut merupakan biaya yang seharusnya terjadi apabila kondisi-kondisi tertentu terpenuhi dan dapat digunakan sebagai dasar pengendalian biaya dan alat pengukur efisiensi produksi.

5) Faktor apakah yang memberikan kontribusi bagi terciptanya suatu pengendalian biaya bahan baku?

(12)
(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aktivitas operasional perusahaan manufaktur yang sangat kompleks membuat para pelaku ekonomi bekerja keras mencari metode yang tepat untuk dapat meningkatkan efektivitas perusahaan. Upaya tersebut salah satunya adalah dengan melakukan pengendalian terhadap biaya produksi agar mendapatkan laba yang optimal. Biaya-biaya produksi tersebut terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Menurut Hansen & Mowen (2005) dalam bukunya “ Manajemen Biaya” mendefinisikan biaya produksi adalah seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan produksi barang atau penyediaan jasa pada organisasi atau perusahaan. Jadi biaya-biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi kesemuanya itu adalah biaya non-produksi. Dari pengertian tersebut sudah jelas bahwa perusahaan akan mendapatkan laba yang optimal apabila perusahaan tersebut berhasil dalam melakukan pengendalian biaya produksi.

(14)

pergudangan, dan biaya perolehan lain yang kesemuanya itu bersifat kontinyu dan aktif dalam arti selalu dibeli, disimpan, dan kemudian dipakai.

Menurut Mulyadi (1999) dalam bukunya “Akuntansi Biaya” menjelaskan adanya masalah-masalah khusus yang disebabkan tidak disiplinnya perusahaan dalam melakukan pengendalian bahan baku, yaitu pada proses produksi akan terjadi sisa bahan (scrap materials), produk cacat (defective goods), dan produk rusak (spoiled goods). Sedangkan

menurut Reyburn (1999) dalam bukunya “Akuntansi Biaya” pengendalian yang kurang baik terhadap bahan baku akan menimbulkan berbagai masalah. Masalah mendasar yang sering timbul timbul antara lain adalah kekurangan persediaan bahan baku dan kelebihan persediaan bahan baku. Jika persediaan bahan baku tidak segera tersedia setelah pesanan penjualan diterima, akibatnya siklus produksi harus diperlambat. Penundaan seperti ini akan menyebabkan hilangnya kesempatan menjual dan berakibat buruk pada citra perusahaan terhadap pelanggan. Sedangkan penyimpanan bahan baku serta barang jadi yang berlebihan akan menyebabkan:

a. Naiknya biaya asuransi dan pajak

b. Naiknya biaya penanganan dan pemindahan barang

c. Naiknya resiko pencurian, keusangan teknologi, dan keusangan fisik barang d. Naiknya biaya ruang gudang

e. Naiknya biaya administrasi untuk pencatatan persediaan

f. Tidak tercapainya tingkat pengendalian yang diharapkan atas investasi dalam persediaan dan gudang

(15)

Untuk itu perlu dilakukannya tindakan koreksi yang nyata secara profesional dalam situasi seperti ini, sehingga dapat segera diketahui sebab dari masalah tersebut. Dengan begitu pencegahan dan penyelesaiannya dapat segera dilakukan secara objektif.

Berdasarkan hasil penelitian Putri (2003) pengendalian yang tidak memadai dalam pengadaan persediaan bahan baku akan mengakibatkan terjadinya pengaruh negatif pada efektivitas proses produksi, sedangkan menurut hasil penelitian Sidik (2001) menyatakan bahwa pengendalian bahan baku yang memadai dapat mempengaruhi dan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.

PT. PIKIRAN RAKYAT yang bergerak dibidang industri media cetak dimana produk yang dihasilkan sangat erat hubungannya dengan biaya bahan baku. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan pengendalian bahan baku karena pembebanan biaya bahan baku paling besar dibandingkan biaya produksi lainnya. Dengan dilakukannya pengendalian tersebut diharapkan akan meningkatkan efisiensi biaya produksi sehingga dapat mendongkrak efektivitas penjualan yang positif dan signifikan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, penulis yakin bahwa permasalahan yang menyangkut biaya bahan baku memberikan peranan yang sangat penting dan harus dilakukan pengendalian yang profesional dan sebaik-baiknya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang ada pada PT. PIKIRAN RAKYAT sehubungan dengan bahan baku, yang diberi judul:

(16)

1.2 Identifikasi Masalah

Selanjutnya identifikasi masalah dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: a. Usaha-usaha apa saja yang selama ini telah dilakukan perusahaan dalam upaya

melakukan pengendalian terhadap biaya bahan baku?

b. Faktor-faktor pendukung pengendalian apa saja yang mendorong memberikan andil besar terhadap upaya pengendalian biaya bahan baku?

c. Sejauh mana peranan pengendalian biaya bahan baku dalam menunjang peningkatan efisiensi biaya produksi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sejalan dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya diatas, maka penulis menyampaikan maksud dan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang telah dilakukan perusahaan selama ini dalam melakukan pengendalian terhadap biaya bahan baku.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung apa saja yang mendorong perusahaan untuk melakukan pengendalian bahan baku.

c. Untuk mengetahui peranan pengendalian biaya bahan baku dalam menunjang peningkatan efisiensi biaya produksi.

1.4 Alasan Pemilihan Masalah

(17)

b. Mengetahui faktor-faktor pendorong pengendalian yang memberikan efek besar khususnya pada kinerja tim departemen produksi untuk melakukan pengendalian bahan baku sebagai suatu alat dalam menunjang efisiensi biaya produksi.

c. Untuk mengangkat dan menjabarkan peranan pengendalian biaya bahan baku sebagai salah satu alat yang dapat menunjang kepedulian terhadap peningkatan efisiensi biaya produksi.

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan efek positif bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:

a. Kegunaan Teoritis

Menjadi bahan masukan bagi ilmu ekonomi mengenai variable-variabel yang berkaitan dengan pengendalian biaya bahan baku khususnya dalam pada perusahaan manufaktur dalam menunjang peningkatan efisiensi biaya produksi sehingga dapat mendongkrak volume penjualan yang positif.

b. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis ini memberikan kegunaan, diantaranya:

a. Bagi perusahaan tempat penulis mengadakan penelitian. Penulis berharap

(18)

balik), sehingga nantinya perusahaan dapat menyadari kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Dengan begitu perusahaan dapat melakukan tindakan koreksi yang optimal guna terciptanya efisiensi pada pemakaian bahan baku.

b. Bagi perusahaan yang sejenis. Hasil skripsi ini diharapkan dapat

membantu dalam pemecahan masalah yang sama.

c. Bagi pembaca. Diharapkan bagi siapa saja yang membaca hasil skripsi ini dapat memberikan informasi tambahan yang positif dan menyadarkan akan pentingnya pengendalian biaya bahan baku didalam aktifitas produksi dimana akan meningkatkan efisiensi biaya produksi. Selain itu juga, diharapkan sksipsi ini dapat dijadikan sebagai pembanding dan dasar penelitian bagi pihak-pihak yang memerlukan, khususnya untuk penelitian yang sejenis.

d. Bagi penulis. Mudah-mudahan hasil skripsi ini akan memberikan suatu

pemahaman yang lebih terperinci pada teori yang telah dipelajari saat kuliah dan mengetahui cara penerapan di lapangan sehingga dapat menjadi bekal kepada penulis sebelum terjun ke masyarakat.

1.6 Rerangka Pemikiran

(19)

menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen agar kepercayaan konsumen terhadap produk akan tetap terjaga sehingga akan meningkatkan loyalitas konsumen pada perusahaan. Selain itu, perlu diperhatikan dan ditelaah lebih profesional pada biaya yang dikeluarkan agar produk yang dijual dapat memberikan kontribusi laba yang optimal pada perusahaan.

Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam aktivitas produksi apabila tidak dikendalikan secara cermat akan menyebabkan pemborosan atau inefisiensi pada aktivitas operasional perusahaan.

Menurut Hansen & Mowen (2005) dalam bukunya “ Manajemen Biaya” mendefinisikan biaya sebagai berikut:

“Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi” Sedangkan pendapat dari Mulyadi (1999) dalam bukunya “Akuntansi Biaya” menjelaskan bahwa biaya,yaitu:

“Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.”

Dari dua pengertian tersebut memberikan suatu informasi bahwa biaya merupakan komponen penting yang sifatnya sangat sensitif pada setiap perusahaan, karena akan mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan. Untuk itu, salah satu alat yang dapat menekan biaya adalah dengan melakukan pengendalian biaya bahan baku yang optimal.

(20)

“Pengendalian (control) merupakan usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan membuat tindakan yang

tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting.”

Pengendalian terdiri dari beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian berjalan dengan baik, elemen tersebut yaitu:

a. Detector/sensor, suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi

didalam suatu proses.

b. Alat pembanding/assessor, suatu alat untuk menentukan ketepatan.

c. Efektor, alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari

assessor.

d. Jaringan komunikasi, alat yang mengirim informasi antara detector dan assessor, antara assessor dan efektor.

Perusahaan manufaktur dalam menentukan harga pokok produksi yaitu dengan melakukan penjumlahan dari elemen-elemen biaya produksi, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau jasa. Oleh karena itu, biaya produksi inilah yang memberikan andil besar perusahaan untuk mendapatkan laba yang diharapkan.

Pengertian biaya bahan baku menurut Hansen dan Mowen (2005) dalam bukunya “Manajemen Biaya”, yaitu:

(21)

Biaya bahan baku ini dapat secara langsung dikenakan pada produk karena pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk. Oleh karena itu, bila suatu perusahaan dapat melakukan pengendalian bahan baku dengan efektif maka dapat menekan harga pokok produk agar tidak terlalu tinggi. Dengan begitu perusahaan dapat menentukan harga pokok penjualan yang kompetitif dibandingkan dengan pesaing. Sehingga apa yang diharapkan perusahaan yaitu meningkatnya volume penjulan akan dapat terwujud. Hasil tersebut apabila dapat dilakukan secara konsisten dan kontinyu, berarti perusahaan mampu melaksanakan efisiensi biayanya dengan baik maka dengan sendirinya kredibilitas perusahaan akan meningkat didalam kancah dunia bisnis.

1.7 Metode Penelitian

(22)

Penggunaan Penelitian deskriptif ditujukan untuk:

a. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.

b. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku khususnya pada kegiatan usaha pengendalian biaya bahan baku.

c. Membuat perbandingan atau evaluasi.

d. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan , sebagai berikut:

a. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli berupa data subyek dan data fisik serta informasi yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti. Hal ini agar data yang dihasilkan benar-benar relevan atau nyata. Penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Wawancara, Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk

mendapatkan keterangan dari orang-orang yang berkepentingan dan berwenang, yakni Bagian Pembelian, Bagian Produksi, dan Staf Akuntansi.

2. Observasi, Metode observasi adalah metode ilmiah untuk mengumpulkan

(23)

fenomena-fenomena yang sedang diteliti. Dengan langsung survei ke lokasi penelitian untuk memperoleh informasi persediaan bahan baku secara objektif dan melihat pelaksanaan aktivitas-aktivitas perusahaan yang dimulai dari pembelian bahan baku hingga proses produksi.

b. Studi kepustakaan, studi kepustakaan adalah pengumpulan data dengan mempelajari bahan-bahan tertulis lewat buku-buku ilmiah dengan maksud dan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan teori-teori yang ada kaitannya dengan penelitian khususnya yang berhubungan dengan pengendalian biaya bahan baku.

c. Pengumpulan data kuantitatif, metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang dapat mendukung dan menjadi landasan guna membahas persoalan-persoalan tentang masalah yang akan diteliti, maka penulis mengumpulkan data-data tersebut melalui data-data sekunder, yaitu data-data yang benar-benar tercatat pada faktur pembelian bahan baku, data biaya produksi perusahaan, serta data hasil penjualan.

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. PIKIRAN RAKYAT serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bahasan bab sebelumnya, penulis menarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. “X” telah melakukan beberapa upaya pengendalian pada biaya bahan baku, antara lain:

a. PT.”X” telah melakukan pembelian mesin produksi baru yang berbasiskan komputerisasi, karena dari awal berdiri sampai tahun 2005, proses produksi menggunakan mesin sewaan.

b. Melakukan penetapan standar pada kuantitas dan kualitas bahan baku, berdasarkan pada pengalaman masa lalu.

c. Menyiapkan bahan baku dengan waktu dan biaya penanganan yang minimum serta melindungi bahan baku dari kerusakan, kebakaran, dan pencurian selama bahan baku itu disimpan pada Bagian Gudang.

d. Menjaga kerja sama yang baik dengan pemasok bahan baku, sehingga kualitas bahan baku dan ketepatan waktu pengiriman tetap terjaga dan benar-benar terorganisir dengan baik.

(25)

perubahan unit dan fisik produk tersebut mungkin akan mempengaruhi kebutuhan akan bahan baku.

f. Berusaha untuk selalu menerapkan dan mengevaluasi pada standar yang ditetapkan pada setiap proses produksi, hal ini karena perusahaan belum sepenuhnya menerapkan standar kuantitas pada bahan baku tersebut.

g. Selalu menyediakan stok bahan baku yang cukup, hal ini adalah upaya untuk mencegah kekurangan pasokan yang mendadak dan perubahan harga yang signifikan.

h. Keakuratan pencatatan pada laporan kuantitas bahan baku oleh Bagian Gudang dan Bagian Akuntansi.

i. Melakukan analisis perbandingan pada kuantitas pemakaian bahan baku yang sebenarnya dengan standar rata-rata (average).

j. Sistem alur produksi yang terorganisir dengan baik.

2. PT.”X” didukung oleh beberapa faktor pendorong pengendalian terhadap pemakaian biaya bahan baku, antara lain:

a. Pendorong tingkat-unit.

PT. ”X” menerapkan sistem kerja yang sistematis dan professional agar Just In Time, kerjasama antar karyawan, dan kedisiplinan waktu kerja dapat berjalan

dengan baik pada aktivitas produksi. b. Pendorong tingkat-bacth.

(26)

c. Pendorong Tingkat-produk.

Melakukan kerja sama yang baik antara departemen produksi dan pemasaran agar mengetahui sejauh mana minat para konsumen untuk menggunakan produk. Hal ini dilakukan riset melalui survei dan melakukan suatu kuisioner kepada para pembaca. Kemudian dilakukan inovasi pada produk yang disesuaikan dengan selera pembaca.

d. Pendorong tingkat-fasilitas.

Keunggulan dalam hal teknologi informasi. Pada tahun 2006 ini PT.”X” telah membeli mesin-mesin baru yang otomatis (berbasis komputerisasi). Dengan begitu menciptakan sistem sistem produksi yang terintegrasi komputer, dimana komputer digunakan untuk memantau atau mengendalikan operasi. Sehingga sangat mungkin bagian produksi untuk menelusuri produk secara terus-menerus saat produk tersebut bergerak dari proses satu ke proses berikutnya. Dengan begitu pengendalian bahan baku akan dapat terlaksana dengan baik.

(27)

5.2 Saran

Berdasarkan keseluruhan pengamatan dan fakta-fakta yang diperoleh selama melakukan penelitian di PT. PIKIRAN RAKYAT, penulis memberikan saran untuk dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan, yaitu:

a. PT. “X” perlu memperbaharui standar penilaian average (rata-rata) dengan penilaian standar normal kuantitas bahan baku yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan sehingga dapat memperkecil selisih penggunaan bahan baku yang tidak menguntungkan (unfavorable).

b. PT.”X” perlu meningkatkan pemeriksaan dan pengawasan terhadap pemakaian bahan baku serta melakukan pencatatan setiap pemakaian bahan baku secara akurat sehingga dapat mengurangi pemborosan biaya dan tingkat efisiensi dapat ditingkatkan lagi. c. PT. “X” dalam menetapkan standar kuantitas bahan baku hendaknya harus diukur dari

sudut pengukuran pelaksanaan tindakan dan pengambilan keputusan jangka pendek. d. PT.”X” dalam menetapkan standar kuantitas bahan baku harus mempertimbangkan

toleransi untuk resiko yang tidak dapat dihindarkan yang mungkin terjadi akibat kesalahan.

(28)
(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. PIKIRAN RAKYAT serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bahasan bab sebelumnya, penulis menarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. “X” telah melakukan beberapa upaya pengendalian pada biaya bahan baku, antara lain:

a. PT.”X” telah melakukan pembelian mesin produksi baru yang berbasiskan komputerisasi, karena dari awal berdiri sampai tahun 2005, proses produksi menggunakan mesin sewaan.

b. Melakukan penetapan standar pada kuantitas dan kualitas bahan baku, berdasarkan pada pengalaman masa lalu.

c. Menyiapkan bahan baku dengan waktu dan biaya penanganan yang minimum serta melindungi bahan baku dari kerusakan, kebakaran, dan pencurian selama bahan baku itu disimpan pada Bagian Gudang.

d. Menjaga kerja sama yang baik dengan pemasok bahan baku, sehingga kualitas bahan baku dan ketepatan waktu pengiriman tetap terjaga dan benar-benar terorganisir dengan baik.

(30)

perubahan unit dan fisik produk tersebut mungkin akan mempengaruhi kebutuhan akan bahan baku.

f. Berusaha untuk selalu menerapkan dan mengevaluasi pada standar yang ditetapkan pada setiap proses produksi, hal ini karena perusahaan belum sepenuhnya menerapkan standar kuantitas pada bahan baku tersebut.

g. Selalu menyediakan stok bahan baku yang cukup, hal ini adalah upaya untuk mencegah kekurangan pasokan yang mendadak dan perubahan harga yang signifikan.

h. Keakuratan pencatatan pada laporan kuantitas bahan baku oleh Bagian Gudang dan Bagian Akuntansi.

i. Melakukan analisis perbandingan pada kuantitas pemakaian bahan baku yang sebenarnya dengan standar rata-rata (average).

j. Sistem alur produksi yang terorganisir dengan baik.

2. PT.”X” didukung oleh beberapa faktor pendorong pengendalian terhadap pemakaian biaya bahan baku, antara lain:

a. Pendorong tingkat-unit.

PT. ”X” menerapkan sistem kerja yang sistematis dan professional agar Just In Time, kerjasama antar karyawan, dan kedisiplinan waktu kerja dapat berjalan

dengan baik pada aktivitas produksi. b. Pendorong tingkat-bacth.

(31)

c. Pendorong Tingkat-produk.

Melakukan kerja sama yang baik antara departemen produksi dan pemasaran agar mengetahui sejauh mana minat para konsumen untuk menggunakan produk. Hal ini dilakukan riset melalui survei dan melakukan suatu kuisioner kepada para pembaca. Kemudian dilakukan inovasi pada produk yang disesuaikan dengan selera pembaca.

d. Pendorong tingkat-fasilitas.

Keunggulan dalam hal teknologi informasi. Pada tahun 2006 ini PT.”X” telah membeli mesin-mesin baru yang otomatis (berbasis komputerisasi). Dengan begitu menciptakan sistem sistem produksi yang terintegrasi komputer, dimana komputer digunakan untuk memantau atau mengendalikan operasi. Sehingga sangat mungkin bagian produksi untuk menelusuri produk secara terus-menerus saat produk tersebut bergerak dari proses satu ke proses berikutnya. Dengan begitu pengendalian bahan baku akan dapat terlaksana dengan baik.

(32)

5.2 Saran

Berdasarkan keseluruhan pengamatan dan fakta-fakta yang diperoleh selama melakukan penelitian di PT. PIKIRAN RAKYAT, penulis memberikan saran untuk dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan, yaitu:

a. PT. “X” perlu memperbaharui standar penilaian average (rata-rata) dengan penilaian standar normal kuantitas bahan baku yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan sehingga dapat memperkecil selisih penggunaan bahan baku yang tidak menguntungkan (unfavorable).

b. PT.”X” perlu meningkatkan pemeriksaan dan pengawasan terhadap pemakaian bahan baku serta melakukan pencatatan setiap pemakaian bahan baku secara akurat sehingga dapat mengurangi pemborosan biaya dan tingkat efisiensi dapat ditingkatkan lagi. c. PT. “X” dalam menetapkan standar kuantitas bahan baku hendaknya harus diukur dari

sudut pengukuran pelaksanaan tindakan dan pengambilan keputusan jangka pendek. d. PT.”X” dalam menetapkan standar kuantitas bahan baku harus mempertimbangkan

toleransi untuk resiko yang tidak dapat dihindarkan yang mungkin terjadi akibat kesalahan.

(33)
(34)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, MSc, Ak., Akuntansi Biaya, edisi kelima, Yogyakarta: Penerbit Aditya Media, 1999.

Hammer, Lawrence H., Adolph Matz, Milton F. Usry, terjemahan Alfonsus Sirait, Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian, edisi kesepuluh, jilid kesatu,

Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999

Hansen, Don R., dan Maryanne M. Mowen, terjemahan Ancella A. Hermawan, Akuntansi Manajemen, jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2001..

Hammer, Lawrence H., Adolph Matz, Milton F. Usry, Cost Accounting: Planning and Control, elevent edition, Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.,

1996.

Horngren, Charles T., terjemahan Endah Susilaningtyas, Akuntansi Biaya: dengan Menggunakan Pendekatan Manajerial, edisi keenam, Jakarta: Penerbit Salemba

Empat, 1997.

Horngren, Charles T., George Foster, Srikant M. Datar, Cost Accounting: A Managerial Emphasis, tenth edition, Upper Saddle River, New Jersey, by

Prentice-Hall, Inc, 2000.

Mardiasmo, MBA, AK., Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok Produksi: Ikhtisar Teori, Soal dan Penyelesaian, edisi kesatu, cetakan kesatu, Yogyakarta:

(35)

Anindita D, Peranan Pengendalian Biaya Bahan Baku Guna Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas

Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

Rayburn, Letricia., terjemahan Alfonsus Sirait, Akuntansi Biaya: dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, buku satu, edisi keenam, Jakarta:

Penerbit Erlangga, 1999.

Stoner, James A. F., R Edward freeman, Daniel R. Gilbert, terjemahan Alexander Sindoro, Manajemen, edisi keenam, Jakarta: Penerbit Prenhallindo, 1996.

Warren, Carl S., James M. Reeve, Philip E. Fess, terjemahan Aria Farahmita, Pengantar Akuntansi, edisi dua puluh satu, buku kesatu, Jakarta: Penerbit

Salemba Empat, 2005.

Wilson, James D., John B. Campbell, terjemahan Tjintjin Fenix Tjendera, Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, edisi ketiga, Jakarta: Penerbit

Erlangga, 1999.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. PT.Remaja Rosda Karya : Bandung, 2004.

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosda Karya : Bandung, 2002.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

ANALISIS AKURASI TIMBANGAN PEDAGANG TERHADAP UJI AKURASI DARI SISI PEMBELI DI PASAR RAYA

[r]

Parameter perbandingan tingkat pemanfaatan resource dan peformansi yang akan dianalisa pada server tunggal konvensional dengan sistem cloud computing yaitu CPU

Atraksi dapat berupa keadaan alam, seni budaya, dan buatan. Atraksi alam berupa panorama keindahan alam yang menakjubkan seperti gunung, lembah, sungai, air terjun, danau,

a. Asumsi dasar adalah anggapan atau pandangan yang menetukan bagaimana insan Telkom mempersepsi, berfikir dan merasakan sesuatu. Esensi dari budaya Telkom terletak

Analisis risiko dilakukan untuk menentukan seberapa sering risiko pada document management system arsip elektronik ADEL (Aplikasi Dokumen Elektronik) dan NADINE (Naskah

pelepasan yang lebih bagus dari pada sediaan gel