DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
i
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Pembatasan Masalah 5
1.3 Rumusan Masalah 5
1.4 Tujuan Penelitian 6
1.5 Metode Penelitian 6
1.6 Organisasi Penulisan 7
BAB II LANDASAN TEORI 8
2.1 Sintaksis 8
2.1.1 Sintaksis Bahasa Jepang 11
2.2 Ukemi 14
2.3.1 Chokusetsu Ukemi 15
2.3.2 Kansetsu Ukemi 18
2.3 Analisis Sintaksis 22
BAB III ANALISIS UKEMI 23
3.1 Analisis Kelompok Data Chokusetsu Ukemi 24
3.2 Analisis Kelompok Data Kansetsu Ukemi 37
▸ Baca selengkapnya: bentuk shieki ukemi
(2)3.2.2 Kansetsu Ukemi Berverba Asal Tadoushi 45
BAB IV KESIMPULAN 51
Sinopsis 54
Daftar Pustaka 61
Lampiran Data
(1) ボッホ。コンツェルン内の職業訓練校及び周辺企業の選抜メンバーに
よる組織が編成される。(KG vol.1.1994:8)
(2) ジュピとリス級輸送ぐん「コバヤシ丸」謎の MS 部隊に襲撃される。
(KG vol.1.1994:8)
(3) WB に収容される。(KG vol.1.1994:11)
(4) 会 場 周 辺 に 設 置 さ れ た バ リ ア ー に よ っ て ガ ン ダ ム か く ざ 。(KG vol.1.1994:64)
(5) 我々はその罠にはめられたのです。(KG vol.1.1994:122)
(6) こちらも打って出なければ られるぞ。(KG vol.1.1994:129)
(7) WB は艦長を殺された。(KG vol.1.1994:60)
(8) ブライトに言われてむきになってんのね。(KG vol.1.1994:73)
(9) 贈収賄で起訴された首班グループを糾弾してギロチンで処刑。(KG
vol.1.1994:81)
(10) っぱり降りられんのだな。 (KG vol.1.1994:182)
(11) 本隊へ連絡されるとめんどうじゃない。(KG vol.2.1995:54)
(12) 連邦軍にとってもこの一帯を攻略することか地上での主導権を握る上
で最重要目標とされた。(KG vol.2.1995:45)
(13) シャアは赤いほき星と言われている男だろう。(KG vol.1.1994:95) (14) まさかこちらの位置をキャッチされたんじゃないだろうな。(KG
vol.2.1995:54)
(15) 一機はかたずけたがこちらも られた。(KG vol.2.1995:60)
63 (17) 嫌われたもんだな。(KG vol.2.1995:60)
(18) このままじゃ後をとられる。(KG vol.2.1995:71)
(19) すでに北東部包囲環は閉じられ30万名以上のジオン兵がこの地域に
閉じ込められた。(KG vol.2.1995:118) (20) アコーズが られた。(KG vol.2.1995:137)
(21) その時、ドック入り口に仕掛けられた爆弾が破裂した。 (KG vol.1.1994:97)
(22) アムロ本当にいいのかブライトさんにしかられるぞ。(KG vol.2.1995:152)
(23) テレビ回線が切られたか。(KG vol.2.1995:155) (24) マスターを切られたか。(KG vol.2.1995:155)
(25) このエアロックの中よ外へ逃げられてしまうわ。(KG vol.2.1995:164) (26) ああ我々は一人の成長を待っていられる程のんびりはしていられない
からな。(KG vol.2.1995:170)
(27) オスカハッチを閉じられんか。(KG vol.2.1995:171)
(12) 連邦軍にとってもこの一帯を攻略することか地上での主導権を握る上
で最重要目標とされた。
(13) シャアは赤いほき星と言われている男だろう。 (15) 一機はかたずけたがこちらも られた。
(16) ジオン兵だよ らなければこっちが られるよ。
(20) アコーズが られた。
(21) その時、ドック入り口に仕掛けられた爆弾が破裂した。 (22) アムロ本当にいいのかブライトさんにしかられるぞ。 (23) テレビ回線が切られたか。
(26) ああ我々は一人の成長を待っていられる程のんびりはしていられない
からな。
Kansetsu Ukemi Berverba Asal Jidoushi
(4) 会場周辺に設置されたバリアーによってガンダムかくざ。
(5) 我々はその罠にはめられたのです。
(9) 贈収賄で起訴された首班グループを糾弾してギロチンで処刑。
(10) っぱり降りられんのだな。
(11) 連邦軍にとってもこの一帯を攻略することか地上での主導権を握る上
で最重要目標とされた。
(17) 嫌われたもんだな。
(19) すでに北東部包囲環は閉じられ30万名以上のジオン兵がこの地域に
閉じ込められた。
65 Kansetsu Ukemi Berverba Asal Tadoushi
(7) WB は艦長を殺された。
(14) まさかこちらの位置をキャッチされたんじゃないだろうな。 (18) このままじゃ後をとられる。
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk berinteraksi satu dengan lainnya. Untuk dapat berkomunikasi, manusia memerlukan alat komunikasi. Salah satu alat komunikasi itu adalah bahasa yang bersifat arbitrer. Hal yang penting di dalam bahasa adalah sesuatu yang memuat pesan dan pikiran dari pembicara kepada lawan bicara. Kridalaksana (1982:2) mengemukakan bahwa;
“Bahasa ialah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama dan mengidentifikasikan diri.”
Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat sosial harus mempunyai kaidahkaidah susunan yang teratur. Bahasa dengan ketentuan susunan bahasa yang teratur itu disebut tata bahasa (gramatikal). Tata bahasa merupakan dasar yang digunakan agar suatu bahasa memiliki keteraturan susunan kalimat dalam berbicara atau berkomunikasi. Diberbagai macam bahasa terdapat tata bahasa, begitu juga dengan bahasa Jepang. Dalam penulisan skripsi ini penulis akan mengkaji salah satu bentuk dari tata bahasa Jepang, yaitu kalimat ukemi.
Universitas Kristen Maranatha nanimonoka ni ugoki kakeru baai ni, dousaou tsumari ugoki no hassuru tokoro o shuyaku to suru node naku, ugoki o ukeru mono, ugoki no ukagau saki, shuyaku toshite, jitai o kaku hyogen de aru ga sorega bunpouteki ni jyudoutai to nintei sareru tameni wa (sorezore no gengo de) ittei no keitaiteki, tougoteki, imiteki, tokucho o sonaeteinakerebanaranai.”
“Yang dimaksud dengan ukemi adalah, subjek dikenai tindakan oleh sesuatu, pendek kata, tulisantulisan tersebut menerangkan situasi pelaku yang melakukan tindakan, benda yang dikenai tindakan dan sudut pandangnya, Hal itu secara tata bahasa untuk memperoleh pengakuan (dalam tata bahasa), harus ada struktur yang baku, sifat silsilah bahasa, makna khusus.“
Deskripsi ukemi di atas menyatakan bahwa ukemi mengandung kejadian yang melibatkan tindakan seseorang atau sesuatu terhadap sesuatu yang dikenai tindakan.
Unsur kalimat pasif bahasa Jepang terletak pada verbanya, yaitu diikuti oleh bentuk –reru/ rareru. Jika konteks kalimat pada kalimat pasif menjelaskan bahwa subjek dikenai tindakan, maka konteks kalimat pada kalimat aktif menjelaskan bahwa subjek yang melakukan tindakan. Teramura Teruyo (1982) membagi ukemi bahasa
Jepang menjadi dua, yaitu 直 接 受 身 ‘Chokusetsu ukemi’ dan 間 接 受 身 ’Kansetsu
ukemi’.
Berikut ini contoh kalimat ukemi:
1.a. いちろうは花子にだまされた。(直接受身)
Ichirou wa Hanako ni damasaremashita. “Ichirou ditipu oleh Hanako”.
2.a. ジェン はフレ ッド に夜遅 くに アパー トに 来ら れまし た。( 間接受
Jen wa Fureddo ni yoru osoku ni apaato ni koraremashita. “Apartemen Jen didatangi Fureddo ketika sudah larut malam”.
3.a. 私は弟にケーキを食べられました。(間接受身)
Watashi wa otouto ni keeki o taberaremashita. “Kue saya dimakan oleh adik saya”.
Kalimat 1.a. merupakan kalimat chokusetsu ukemi. Bentuk aktif dari kalimat tersebut adalah,
1.b. 花子はいちろうをだました。
Hanako wa Ichirou o damashita. “Hanako menipu Ichirou”.
Seperti yang terlihat pada kalimat 1.a. dan 1.b., terjadi pertukaran posisi pada kata Hanako dan Ichirou. Perubahan ini menunjukkan perbedaan konteks kalimat. Pada
kalimat aktif 1.b. subjek kalimat adalah Hanako sebagai pelaku tindakan, sedangkan pada kalimat 1.a. subjek kalimat adalah Ichirou sebagai penderita dari tindakan. Pada kalimat chokusetsu ukemi, makna kalimatnya tidak berbeda dengan makna pada bentuk kalimat
aktifnya. Makino Seichi dan Tsutsui Michio (1995) mengemukakan bahwa verba pada kalimat chokusetsu ukemi adalah verba tadoushi (transitif).
Sedangkan untuk contoh kansetsu ukemi ditunjukkan pada kalimat 2.a. dan 3.a., Bentuk aktif dari kedua kalimat tersebut adalah sebagai berikut,
2.b. フレッドはジェンのアパートへ来ました。
Fureddo wa Jen no apaato e kimashita “Fureddo datang ke apartemen Jen”.
3.b. 弟はケーキを食べました。
Universitas Kristen Maranatha 4
”Adik saya makan kue”.
Tidak seperti chokusetsu ukemi, verba kansetsu ukemi bisa berbentuk transitif dan intransitif, ini berarti verba transitif dan verba intransitif dapat digunakan dalam kalimat kansetsu ukemi. Kalimat 2.a. adalah kalimat kansetsu ukemi yang verbanya intransitif,
yaitu kuru. Sedangkan kalimat 3.a. adalah kalimat kansetsu ukemi yang verbanya transitif, yaitu taberu. Pada kalimat kansetsu ukemi, terdapat perbedaan makna dengan kalimat aktifnya. Pada contoh kalimat aktif 2.b dan 3.b terdapat statemen bahwa subjek (Fureddo dan adik) melakukan tindakan (datang dan makan), sedangkan pada contoh kansetsu ukemi 2.a dan 3.a, subjek (Jen dan saya) dikenai tindakan (didatangi dan dimakan) oleh
objek (Fureddo dan adik).
Peranperan ini nantinya akan penulis jabarkan pada bab selanjutnya.
Dilihat dari kedua jenis ukemi di atas verba transitif dan intransitif berperan besar terhadap pembentukan kalimat ukemi.
Keunikankeunikan ukemi bahasa Jepang seperti adanya verba intransitif yang bisa dibentuk menjadi kalimat ukemi, peranperan yang berubah dalam struktur kalimat ukemi inilah yang melatarbelakangi penulis mengadakan penelitian tentang kalimat ukemi
ini.
Penulis menemukan bahwa ada penulisan skripsi tentang analisis ukemi oleh
Lisda Nurjaleka dari Universitas Padjajaran dengan judul, Perbandingan Struktur Kalimat Pasif Berverba Jidoushi dan Kalimat Kausatif Pasif dalam Bahasa Jepang. Walaupun memiliki persamaan objek penelitian berupa kalimat ukemi, namun penelitian tersebut memiliki perbedaan, penelitian penulis lebih menekankan analisis pada struktur peran dan kedudukankedudukan konstituen kalimat.
1.2. Pembatasan Masalah
Bentuk ukemi adalah salah satu kajian yang menarik dalam lingkup sintaksis. Untuk membatasi masalah tersebut peneliti mencoba untuk memfokuskan penelitian pada dua jenis ukemi, yaitu chokusetsu ukemi dan kansetsu ukemi menurut pandangan Makino
Seichii dengan memanfaatkan sumber data utama dari 機 動 戦 士 ガ ン ダ ム 0 0 7
9 ’Kidou Senshi Gandamu 0079’ karya Kazuhisa Kondo, tahun 1994
1.3. Rumusan Masalah
Universitas Kristen Maranatha 6
1. Bagaimana bentukbentuk struktur peran chokusetsu ukemi dan kansetsu ukemi dalam bahasa Jepang?
2. Bagaimana menentukan konstituen inti yang muncul pada kalimat chokusetsu ukemi dankansetsu ukemi bahasa Jepang?
3. Bagaimana perbedaan penggunaan kalimat chokusetsu ukemi dan kansetsu ukemi bahasa Jepang?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan bentuk struktur peran chokusetsu ukemi dan kansetsu ukemi dalam bahasa Jepang.
2. Menentukan konstituen inti yang muncul pada kalimat chokusetsu ukemi dan kansetsu ukemi bahasa Jepang.
3. Mendeskripsikan perbedaan penggunaan bentuk sintaksis kalimatkalimat chokusetsu ukemi dan kansetsu ukemi.
1.5. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengadakan studi kepustakaan/literatur dari berbagai sumber yang berkaitan dengan kalimat ukemi dalam bahasa Jepang dengan tahapan sebagai berikut, yaitu menentukan sumber data untuk mencari data yang akan digunakan, setelah itu mengklasifikasikan data yang telah diperoleh. Penulis menganalisis datadata yang sudah diklasifikasi dengan metode analisis sintaksis.
1.6. Organisasi Penulisan
memaparkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam bab kedua
penulis mengemukakan teoriteori dari para pakar bahasa Jepang tentang 統 語 論
‘Sintaksis’, 受 身’Ukemi’ dan ke dua jenis 受 身’ukemi’ yaitu 直 接 受 身’Chokusetsu
ukemi’ dan 間 接 受 身’Kansetsu ukemi’ yang menjadi acuan penulis dalam mencari,
mengklasifikasi data. Pada bab inipun penulis memaparkan teori analisis sintaksis yang nantinya dijadikan panduan penulis untuk menganalisis data.. Bab ketiga berisi analisis data yang penulis pilah dari sekian banyak data yang ditemukan dalam sumber data penelitian. Pada bab keempat penulis mengemukakan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil dari data yang telah dianalisis pada bab sebelumnya.
51 Universitas Kristen Maranatha
BAB 4
KESIMPULAN
Setelah menganalisis datadata kalimat ukemi dari sumber data, penulis
memperoleh beberapa hasil yang sesuai dengan tujuan penulisan penulis dalam menulis
skripsi ini.
Kesimpulan dari penelitian kalimat ukemi ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis menemukan struktur peran yang muncul dari data yang telah
diteliti yang dirangkum dalam tabeltabel 6 dan 7. Peran pelaku dan
pengalam dalam kalimat ukemi kadang kala melesap, sehingga maknanya
bersifat tersirat. Bahkan ada kalimatkalimat ukemi yang peran pelaku dan
pengalamnya melesap sekaligus. Dalam analisis ini penulis menemukan
pada analisis chokusetsu ukemi tidak ada satupun data yang peran pelaku
dan pengalamnya muncul dalam satu kalimat (utuh), sehingga selalu ada
yang melesap. Dalam Kansetsu ukemi yang berverba asal transitif
(tadoushi) terdapat peran benefaktif. Peran ini berbeda dengan peran
pengalam, jika pengalam adalah sesuatu yang mengalami tindakan maka
benefaktif adalah sesuatu yang secara langsung dikenai tindakan. Peran
benefaktif pada analisis data ditandai oleh partikel wo, dan jika peran
benefaktif tidak muncul dalam kalimat kansetsu ukemi berverba asal
tadoushi maka kalimat itu merupakan kalimat chokusetsu ukemi.
2. Dalam teori telah dikemukakan bahwa konstituen inti biasanya terletak
inti maknanya dibandingkan dengan fungsifungsi lain. Konstituen inti
yang muncul dalam analisis kalimatkalimat ukemi di atas seperti yang
dikemukakan dalam teori, tapi pada beberapa bagian konstituen inti
terletak pada fungsi keterangan yang bermakna lokatif seperti yang tampak
pada analisis kalimat (25). Kemudian pada kalimat kansetsu ukemi
berverba asal tadoushi semua peran benefaktif merupakan konstituen inti
kalimat, karena semua peran ini masih mempunyai hubungan dengan
subjek kalimat.
3. Kalimat ukemi merupakan kalimat yang dipakai untuk melihat sebuah
peristiwa dari konteks penerima tindakan. Penggunaannya tidak terlepas
dari tataran sintaksis yang terdapat dalam kalimatkalimat itu. Chokusetsu
ukemi digunakan saat verba yang digunakan dalam kalimat itu bersifat
transitif. Sedangkan kansetsu ukemi digunakan ketika verba yang
digunakan bersifat jidoushi, atau verba yang digunakan bersifat tadoushi
53 Universitas Kristen Maranatha Tabel Kesimpulan
Chokusetsu Ukemi Kansetsu Ukemi
Fungsifungsi
dalam Kalimat
Kadangkadang fungsi subjek atau objek melesap dalam kalimat
Peranperan dalam
Kalimat
Kadangkadang terdapat
makna pelaku atau
pengalam yang melesap
dalam kalimat dan dalam
kalimat Chokusetsu ukemi
tidak terdapat makna
benefaktif.
Kadangkadang terdapat makna
pelaku atau pengalam yang
melesap dalam kalimat dan dalam
kalimat Kansetsu ukemi yang
berverba asal transitif (tadoushi)
terdapat makna benefaktif.
Peran Benefaktif Penanda lain dalam kalimat
kansetsu ukemi yang berverba asal
tadoushi adalah peran benefaktif
dalam kalimat itu. Jika dalam
kalimat tidak terdapat peran
benefaktif maka kalimat tersebut
merupakan kalimat chokusetsu
ukemi.
日本語の受身文
(役割の構造の考察)
ボビヌルチャハヤ
0042036
マラナタキリスト教大学
日本語文学科
バンドン
55 Universitas Kristen Maranatha 色々な言語では視点の文として動作主と被動者がある。日本語では動作主を視
点とした文を能動文と言う。そして、被動者を視点とした文を受身文と言う。こ
の論文において受身形の言葉の構造を研究する。受身文の動詞は受身形の述語に
当たる。寺村 (1982) によると、受身形の活用は、次の通りである。
1. 五段動詞
語幹 + -あれる
例:死ぬ → 死なれる
2. 一段動詞
語幹 + -られる
例:育てる → 育てられる
3. 変格動詞
する → される
くる → こられる
日本語の受身文は二つに分かれていて、それは直接受身と間接受身である。こ
の二つ文は形と意味から区別される。
直接受身
直接受身は、動作主の動作を直接受ける被動者が主語になる受身文である。こ
の受身文は能動文と同じ意味がある。直接受身は他動詞だけから作られる。直接
受身の構造は、次の通りである。
主語 目的語 述語(受身形)
一郎 は 花子 に だまされた
また直接受身の能動文の構造は、次の通りである。
能動文
主語 目的語 述語
花子 は 一郎 を だます
間接受身
間接受身文と能動文の意味が違う。間接受身は、他動詞と自動詞から作られる。
自動詞と他動詞から作る間接受身の構造は、次の通りである。
間接受身(自動詞)
主語 目的語 述語(自動詞から受身
形)
57 Universitas Kristen Maranatha 間接受身(他動詞)
主語 目的語 述語(他動詞から受身
形)
次郎 は 太郎 に ビール を 飲まれた
また直接受身の能動文の構造は、次の通りである。
能動文(自動詞)
主語 述語(自動詞)
雨 が 降る
能動文(他動詞)
主語 目的語 述語(他動詞)
太郎 は ビール を 飲んだ
文の構造では役目があって、例えば、主語 目的語 述語などがある。役目が
ある文は役割と品詞によって形成される。役割は、動作主、被動者、能動、受身
などがある。そして、品詞は、名詞、動詞、形容詞、形容動詞などがある。
文では基底部門がある。基底部門というのは、文の中に必ずある部である。普
通、文の中心は主語と述語であって、普通基底部門はこの二つである。
私は和久(1994)のまんが『機動戦士ガンダム 0079』から受身文のデータを取っ
1.直接受身と間接受身の役割の構造を調べる。
2.直接受身と間接受身の基底部門を結論づける。
3.直接受身と間接受身の使い方の違いを調べる。
本論
私はデータから、27 の受身文を見つけた。このデータは次の通りに分類される。
1. 直接受身 : 14
2. 間接受身(自動詞) : 8
3. 間接受身(他動詞) : 5
次は上の分類に基ずく例である。
直接受身
2.(3) WBに収容される。(KG vol.1.1994:11)
「WB に収容される」の文の中にある“WB”の言葉の役割は、動作主である。そ
して、「収容される」の言葉は受身である。「収容される」の言葉は、文の基底
59 Universitas Kristen Maranatha
間接受身(他動詞)
2. (24) マスターを切られたか。 (KG vol.2.1995:155)
「マスターを切られたか」の文の中にある「マスター」の言葉の役割は、受益格
で ある 。そ して 、「 切ら れた 」の 言葉 は受 身で ある 。「 マス ター 」と 「切 ら れ
た」の言葉は、文の基底部門である。
結論
データを研究した結果、結論は次の通りである。
1. データの受身文の役割の構造を見つけた。下の表は受身文のデータの役割の
表である。
直接受身の役割
No 文の役割 データ
1 所格 進行格 動作主 受身 (1)
3 所格 受身 (6)
4 動作主 受身 (8)
5 動作主 進行格 受身 (12)
6 受身 被動者 (13)
7 被動者 受身 (20), (23)
8 所格 受身 (15)
9 使役 所格 受身 (16)
10 受身 被動者 (21)
11 使役 動作主 受身 (22)
12 被動者 使役 受身 (26)
間接受身の役割
No 文の役割 データ
1 所格 受身 被動者 (4)
2 進行格 受身 被動者 能動 (9)
3 被動者 所格 受身 (5)
4 進行格 受身 (10)
5 使役 所格 受身 (25)
6 被動者 受身 (11)
7 受身 被動者 (17)
8 使役 被動者 所格 受身 (19)
61 Universitas Kristen Maranatha 10 受益格 受身 (14), (24), (27)
11 使役 受益格 受身 (18)
12
時々、受身文の中に動作主または被動者の役割がないのに、意味がわかる。
その上、動作主と被動者がない文もある。他動詞の動詞から作られる間接受
身は受益格の役割がある。受益者の役割と被動者の役割は違って、被動者と
いうのは、誰かが動作を経験することであって、受益格の役割というのは、
何かが直接に動作を受けることである。受益格の後は、「を」の助詞を必ず
付ける。
2. 普通、基底部門は主語と述語である。しかし、データによると修飾語に基底
部門がある。例えば、データ (10), (11), (25)である。データにある他動
詞から作られる間接受身の中には、すべて受益格がある。そして受益格は基
底部門である。
3. 直接受身と間接受身の使い方は、能動文の構造からわかる。直接受身は、他
動詞の能動文から作られる。間接受身は、自動詞の能動文から作られ、また
DAFTAR PUSTAKA
Iori, Isao. 2000. Nihongo Bunpou Handobukku. Tokyo: 3A Corporation
Keraf, G. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah.
Kim, T. 2003. Kim Tae’s Japanese Grammar.www.geocities.jp/nihongoguide
Koizumi, T. 1989. Nihongo Kihon Doshi Yoho Jiten. Tokyo: Daishukan Shoten
Kridalaksana, H. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
Makino, S. & Tsutsui, M. 1989. Nihongo no Kihon Bunpo Jiten. Tokyo: Japan Times.
Makino, S. & Tsutsui, M. 1995. Nihongo no Kihon Bunpo Jiten Chukyuhen. Tokyo:
Japan Times.
Nita, Y. 1999. Togoron, dalam Nihongo Yosetsu. Tokyo: Hitsuji Shobo.
Ramlan. 1988. Sintaksis Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Karyono.
Richard. 2002. Longman Dictionary of Applied Linguistics. London: Longman Group.
Ltd.
Sunakawa, Y. 1998. Nihongo Bunkei Jiten. Tokyo: Kurosio Publishers.
Sutedi, D. 2003. Dasardasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama
Press.
Takada, M. 1990. Taisho Gengo Gaku. Tokyo: Ofu.
Teruyo, Teramura. 1982. Nihongo Shintakusu to Imi. Tokyo: Kurushio.
Tsujimura, Natsuko. 1996. An Introduction to Japanese Linguistics. Oxford: Blackwell
Publishers.