• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas penggunaan program geogebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil belajar di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas penggunaan program geogebra pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil belajar di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy."

Copied!
204
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

A.Renggani. 2015. Efektivitas Penggunaan Program Geogebra Pada Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas Ditinjau Dari Motivasi dan Hasil Belajar Di Kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan program GeoGebra

pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil

belajar siswa di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy Tahun Ajaran

2014/2015.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra eksperimen kualitatif dan

kuantitatif. Disebut penelitian pra eksperimen karena tidak menggunakan kelas kontrol,

hanya menggunakan satu kelas eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan dalam

pengumpulan data terdiri dari : (1) Kuesioner motivasi belajar siswa, (2) Wawancara

motivasi belajar siswa, (3) Tes hasil belajar siswa. Data hasil kuesioner motivasi belajar

siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menentukan skor total dan persentase yang

diperoleh masing-masing siswa, kemudian berdasarkan hasil persentasee tersebut

ditentukan kriteria motivasi belajar siswa. Data hasil wawancara dianalisis secara

kualitatif sebagai penguat dari hasil kuesioner motivasi belajar siswa. Sedangkan data tes

hasil belajar dianalisis kuantitatif dengan menentukan skor total dan membandingkan

dengan KKM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan program GeoGebra pada

pembelajaran matematika topik prisma dan limas efektif ditinjau dari motivasi belajar

siswa, (2) penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma

dan limas belum efektif ditinjau dari hasil belajar siswa. Analisis data kuesioner motivasi

belajar secara keseluruhan indikator menunjukkan bahwa motivasi belajar sangat tinggi,

yaitu 87,02 %. Hasil kuesioner motivasi belajar siswa didukung dengan hasil wawancara

yang keseluruhan siswa menunjukkan ketertarikan dalam pembelajaran matematika topik

prisma dan limas menggunakan program GeoGebra. Nilai rata-rata tes hasil belajar sudah

memenuhi KKM yaitu sebesar 7,42. Namun, jumlah siswa yang memenuhi KKM belum

mencapai 75% sehingga analisis data tes hasil belajar siswa menunjukkan program

(2)

ABSTRACT

A.Renggani. 2015. The Effectiveness Of The Use Geogebra Program For Mathematics Learning In The Topic Of Prism And Pyramid Observed In Students’ Motivation And Learning Result At VIII Class Of Homeschooling Jogja Patriae Academy. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

This research aimed to found out the effectiveness of the use of GeoGebra

program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid observed in students’

motivation and learning result at VIII class of Homeschooling Jogja Patriae Academy in

academic year 2014/2015.

This research was a qualitative and quantitative pre-experiment research since it

only used one experiment class; without control class. The research instruments were: (1)

Students learning motivation questionnaire, (2) Students learning motivation interview, and (3) students’ test result. The questionnaire results were analyzed quantitatively by deciding the total score and the percentage from each student. Based on those percentage

results, the researcher decided the criteria of students learning motivation. Meanwhile, the

interview results were analyzed qualitatively to support the questionnaire results. While students’ test results were analyzed quantitatively by deciding the total score and by evaluating them to KKM.

The results of this research confirmed that (1) the use of GeoGebra program for

mathematics learning in the topic of prism and pyramid was effective; it could be seen from the students’ learning motivation, (2) the use of GeoGebra program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid was not effective yet; it could be seen from students’ result. Motivation questionnaire analysis of all indicator confirmed that the learning motivation was very high: 87,02 %. It was also supported by the interview

results that most of the students showed their interest in the mathematics learning in the

topic of prism and pyramid using GeoGebra program. The average of the test score had

(3)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK PRISMA DAN LIMAS DITINJAU DARI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VIII

HOMESCHOOLING JOGJA PATRIAE ACADEMY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

A.Renggani

111414097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PROGRAM GEOGEBRA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TOPIK PRISMA DAN LIMAS DITINJAU DARI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DI KELAS VIII

HOMESCHOOLING JOGJA PATRIAE ACADEMY

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

A.Renggani

111414097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur, kupersembahkan karyaku untuk :

Keluarga tercinta (Bapak Paulus Supardi, Ibu Paulina Wulansih,

Kakak F.X. Guritno Jati dan Agnes Anggara Asih) yang tak henti mendoakan

dan mendukung,

sahabat-sahabat terdekat,

dan semua teman P.Mat 2011.

(8)
(9)
(10)

vii

ABSTRAK

A.Renggani. 2015. Efektivitas Penggunaan Program Geogebra Pada Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas Ditinjau Dari Motivasi dan Hasil Belajar Di Kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan program GeoGebra

pada pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari motivasi dan hasil

belajar siswa di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy Tahun Ajaran

2014/2015.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra eksperimen kualitatif dan

kuantitatif. Disebut penelitian pra eksperimen karena tidak menggunakan kelas kontrol,

hanya menggunakan satu kelas eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan dalam

pengumpulan data terdiri dari : (1) Kuesioner motivasi belajar siswa, (2) Wawancara

motivasi belajar siswa, (3) Tes hasil belajar siswa. Data hasil kuesioner motivasi belajar

siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menentukan skor total dan persentase yang

diperoleh masing-masing siswa, kemudian berdasarkan hasil persentasee tersebut

ditentukan kriteria motivasi belajar siswa. Data hasil wawancara dianalisis secara

kualitatif sebagai penguat dari hasil kuesioner motivasi belajar siswa. Sedangkan data tes

hasil belajar dianalisis kuantitatif dengan menentukan skor total dan membandingkan

dengan KKM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan program GeoGebra pada

pembelajaran matematika topik prisma dan limas efektif ditinjau dari motivasi belajar

siswa, (2) penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik prisma

dan limas belum efektif ditinjau dari hasil belajar siswa. Analisis data kuesioner motivasi

belajar secara keseluruhan indikator menunjukkan bahwa motivasi belajar sangat tinggi,

yaitu 87,02 %. Hasil kuesioner motivasi belajar siswa didukung dengan hasil wawancara

yang keseluruhan siswa menunjukkan ketertarikan dalam pembelajaran matematika topik

prisma dan limas menggunakan program GeoGebra. Nilai rata-rata tes hasil belajar sudah

memenuhi KKM yaitu sebesar 7,42. Namun, jumlah siswa yang memenuhi KKM belum

mencapai 75% sehingga analisis data tes hasil belajar siswa menunjukkan program

(11)

viii

ABSTRACT

A.Renggani. 2015. The Effectiveness Of The Use Geogebra Program For Mathematics Learning In The Topic Of Prism And Pyramid Observed In Students’ Motivation And Learning Result At VIII Class Of Homeschooling Jogja Patriae Academy. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

This research aimed to found out the effectiveness of the use of GeoGebra

program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid observed in students’

motivation and learning result at VIII class of Homeschooling Jogja Patriae Academy in

academic year 2014/2015.

This research was a qualitative and quantitative pre-experiment research since it

only used one experiment class; without control class. The research instruments were: (1)

Students learning motivation questionnaire, (2) Students learning motivation interview, and (3) students’ test result. The questionnaire results were analyzed quantitatively by deciding the total score and the percentage from each student. Based on those percentage

results, the researcher decided the criteria of students learning motivation. Meanwhile, the

interview results were analyzed qualitatively to support the questionnaire results. While students’ test results were analyzed quantitatively by deciding the total score and by evaluating them to KKM.

The results of this research confirmed that (1) the use of GeoGebra program for

mathematics learning in the topic of prism and pyramid was effective; it could be seen from the students’ learning motivation, (2) the use of GeoGebra program for mathematics learning in the topic of prism and pyramid was not effective yet; it could be seen from students’ result. Motivation questionnaire analysis of all indicator confirmed that the learning motivation was very high: 87,02 %. It was also supported by the interview

results that most of the students showed their interest in the mathematics learning in the

topic of prism and pyramid using GeoGebra program. The average of the test score had

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak kendala akan

tetapi berkat bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang tela

membantu, diantaranya :

1. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M.T. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing

penulis dengan penuh kesabaran selama penyusunan skripsi ini ;

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

5. Segenap dosen dan karyawan JPMIPA Universitas Sanata Dharma

yang telah membimbing, membantu, serta memberikan ilmunya

selama belajar di Universitas Sanata Dharma ;

6. Ibu Widajanti Dwi Adi selaku Kepala Sekolah Jogja Patriae Academy

yang telah memberikan kesempatan serta izin untuk mengadakan

observasi dan penelitian ;

7. Ibu Dewi selaku guru matematika kelas VIII Jogja Patriae Academy

yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dan bantuan selama

proses penelitian ;

8. Siswa-siswi kelas VIII dan IX Jogja Patriae Academy yang telah

(13)
(14)

xi

A. Pengertian Efektifitas Penggunaan Program GeoGebra pada Pembelajaran Matematika ... 10

1. Efektifitas ... 10

2. GeoGebra ... 11

(15)

xii

B. Homeschooling ... 24

C. Motivasi ... 26

D. Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas ... 28

1. Prisma ... 28

D. Perumusan Variabel-variabel ... 41

E. Bentuk Data ... 41

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 42

G. Teknik Analisis Data ... 50

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ... 53

I. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 56

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 57

A. Observasi Kelas, Persiapan Penelitian, dan Ujicoba Penelitian 57

1. Observasi Kelas ... 57

2. Persiapan Penelitian ... 58

B. Pelaksanaan Penelitian ... 59

C. Tabulasi Data ... 67

1. Kuesioner Motivasi Belajar ... 67

2. Wawancara ... 69

3. Tes Hasil Belajar ... 72

(16)

xiii

1. Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 72

2. Analisis Data Wawancara Siswa ... 82

3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ... 84

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ... 85

2. Motivasi Belajar ... 85

3. Hasil Belajar Siswa ... 93

F. Kelemahan Penelitian ... 94

BAB V PENUTUP ... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Macam-macam Bangun Ruang Prisma ... 28

Tabel 2.2 Macam-macam Bangun Ruang Limas ... 32

Tabel 3.1 Karakteristik Item Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 47

Tabel 3.2 Karakteristik Item Wawancara Motivasi Belajar Siswa ... 48

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 49

Tabel 3.4 Skor Kuesioner Pernyataan Positif ... 50

Tabel 3.5 Skor Kuesioner Pernyataan Negatif ... 51

Tabel 3.6 Tabulasi Data Motivasi ... 51

Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar ... 52

Tabel 3.8 Tabulasi Data Nilai Tes Hasil Belajar... 52

Tabel 3.9 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 56

Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Terinci ... 59

Tabel 4.2 Tabulasi Data Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ... 68

Tabel 4.3 Tabulasi Data Hasi Belajar Siswa ... 72

Tabel 4.4 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator I ... 73

Tabel 4.5 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator II ... 74

Tabel 4.6 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator III ... 76

Tabel 4.7 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator IV ... 77

Tabel 4.8 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator V ... 78

Tabel 4.9 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator VI ... 79

Tabel 4.10 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Indikator VII ... 80

Tabel 4.11 Hasil Analisis Data Kuesioner Motivasi Belajar Semua Indikator 81 Tabel 4.12 Hasil Analisis Data Wawancara ... 82

(18)

xv

Gambar 2.17 Tampilan jaring-jaring prisma pada GeoGebra ... 19

Gambar 2.18 Tampilan Volume Prisma (Segilima) pada GeoGebra ... 20

Gambar 2.19 Tampilan Luas permukaan Prisma (Segilima) pada GeoGebra . 20 Gambar 2.20 Prisma Segitiga dan Jaring-jaringnya ... 29

Gambar 2.21 Prisma Segiempat dan Jaring-jaringnya ... 30

Gambar 2.22 Prisma Segilima dan Jaring-jaringnya ... 30

Gambar 2.23 Limas Segitiga dan Jaring-jaringnya ... 33

Gambar 2.24 Limas Segiempat dan Jaring-jaringnya ... 33

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian Universitas Sanata Dharma ... 100

Lampiran A.2 Surat Izin Penelitian Jogja Patriae Academy ... 101

LAMPIRAN B Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 102

Lampiran B.2 Modul GeoGebra ... 109

Lampiran B.3 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar ... 145

Lampiran B.4 Pedoman Wawancara Motivasi Belajar ... 147

Lampiran B.5 Soal Tes Hasil Belajar ... 148

Lampiran B.6 Pedoman Penilaian Tes Hasil Belajar ... 154

LAMPIRAN C Lampiran C.1 Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar ... 158

Lampiran C.2 Lembar Jawaban Kuesioner Motivasi Belajar ... 174

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah salah satu proses pendidikan yang dapat ikut

mencerdaskan setiap individu. Pendidikan harus mengedepankan peran

aktif peserta didik karena peserta didik bukan hanya objek kurikulum

tetapi juga subjek kurikulum.

Subjek kurikulum berarti peserta didik juga ikut berperan aktif

dalam proses pembelajaran di kelas. Agar dapat berperan aktif, peserta

didik sebelumnya harus merasa nyaman, aman dan menggairahkan selama

proses pembelajaran. Oleh karena itu, penyelenggara pendidikan harus

mampu menciptakan suasana yang nyaman, aman dan menggairahkan agar

peserta didik dapat benar-benar berperan aktif dan mampu tumbuh

berkembang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan karakteristik gaya

belajarnya masing-masing.

Realita yang sering ditampilkan pada media massa, baik media

tulis maupun media elektronik, terjadinya tawuran antar pelajar bahkan

ada pula guru yang bertindak kasar dengan siswa yaitu sampai

melemparkan sepatu ke arah siswa karena siswa ribut di dalam kelas.

Melihat fenomena di atas, sebagian orang tua mengkhawatirkan keadaan

putra-putrinya di sekolah formal. Hal tersebut memicu berkembangnya

(21)

diharapkan mampu menjawab kekhawatiran orang tua terkait dengan

permasalahan yang terjadi pada sekolah formal.

Homeschooling merupakan salah satu alternatif pilihan orangtua

yang menginginkan adanya perhatian lebih untuk putra-putrinya dalam

proses belajar di kelas. Selain itu, homeschooling memberikan keleluasaan

bagi orangtua untuk mengontrol kegiatan belajar anak karena proses

belajar mengajar juga dapat dilakukan di rumah sehingga lebih fleksibel

dan terpantau.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah, baik sekolah formal maupun sekolah informal. Matematika

memiliki peran penting dalam mendidik peserta didik untuk menjadi

manusia yang dapat berpikir logis, kritis dan rasional. Matematika

mendasari perkembangan hampir semua ilmu pengetahuan dan teknologi.

Salah satu bentuk nyata dari perkembangan teknologi adalah

komputer. Teknologi komputer sering digunakan dalam proses belajar

mengajar. Dengan menggunakan teknologi komputer, proses belajar

mengajar menjadi lebih efektif. Begitu juga dengan pembelajaran

matematika, peserta didik dapat mencari, memahami dan memperluas

pengetahuannya dengan bantuan teknologi komputer. Software-software

pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika,

antara lain : Maple, Wingeom, Microsoft Mathematics, Cabri 3D,

(22)

Mempelajari matematika adalah berkaitan dengan mempelajari

ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak (Herman Hudojo, 1992 : 3). Untuk

mempelajari ide atau konsep yang abstrak tersebut dibutuhkan alat peraga

atau melalui simulasi komputer. Latihan dan percobaan eksploratif

matematika dapat dilakukan peserta didik dengan menggunakan

program-program sederhana di komputer untuk menguatkan konsep.

Berdasarkan obervasi yang dilakukan peneliti, proses belajar

mengajar dalam mata pelajaran matematika di homeschooling Jogja

Patriae Academy sudah menggunakan komputer/laptop tiap peserta

didiknya. Komputer/laptop hanya digunakan untuk membaca modul. Guru

juga masih menggunakan pembelajaran konvensional. Guru menjelaskan

materi dan sesudah itu peserta didik diminta untuk mengerjakan latihan

soal. Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya sebagai pekerjaan rumah.

Dari wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru pengampu

pelajaran matematika, pembelajaran matematika di Jogja Patriae Academy

menggunakan media pembelajaran komputer atau multimedia Microsoft

Excel untuk mempermudah pembuatan grafik dan penggunaan beberapa

rumus. Namun pada materi bangun ruang sisi datar, Microsoft Excel belum

mencukupi untuk memvisualisasikannya. Oleh karena itu, peneliti

menawarkan pembelajaran menggunakan program GeoGebra pada materi

bangun ruang sisi datar kelas VIII. Peneliti memilih program GeoGebra

(23)

dengan grafik tiga dimensi. Kelebihan lain program GeoGebra adalah

program tersebut memadukan geometri, aljabar dan kalkulus yang dapat

digunakan dengan mudah serta dapat membuat animasi gambar agar dalam

peembelajaran siswa lebih tertarik karena ada bentuk visual yang dapat

dilihat langsung oleh mata. Dengan program tersebut diharapkan dapat

menyajikan pesan dan informasi yang lebih jelas sehingga dapat

memperlancar kegiatan belajar mengajar, meningkatkan motivasi serta

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, peneliti

melakukan penelitian yang berjudul ”Efektifitas Penggunaan Program

GeoGebra pada Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas

Ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar Di Kelas VIII Homeschooling

Jogja Patriae Academy”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran

matematika masih menggunakan pembelajaran konvensional, dan kurang

memanfaatkan teknologi komputer yang dimiliki hampir seluruh peserta

didik.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas,

(24)

1. Bagaimana efektifitas penggunaan program GeoGebra pada

pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari

motivasi di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae Academy?

2. Bagaimana efektifitas penggunaan program GeoGebra pada

pembelajaran matematika topik prisma dan limas ditinjau dari

hasil belajar di kelas VIII Homeschooling Jogja Patriae

Academy?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas

penggunaan program GeoGebra pada pembelajaran matematika topik

prisma dan limas di kelas VIII Jogja Patriae Academy ditinjau dari

motivasi dan hasil belajar.

E. Batasan Istilah

1. Efektifitas

Efektifitas adalah ketepatgunaan suatu cara, baik jalan, upaya,

teknik maupun strategi yang digunakan ketika proses pembelajaran

berlangsung agar berhasil mencapai tujuan.

2. GeoGebra

GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan

(25)

dimanfaatkan secara bebas dengan mengunduh dari

www.GeoGebra.com.

3. Pembelajaran matematika

Pembelajaran matematika adalah proses komunikasi dan kerjasama

antara guru dan siswa dengan memanfaatkan segala potensi yang ada

untuk mempelajari bahasa yang menggunakan istilah yang

didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat serta memiliki pola dan

hubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang pada

akhirnya terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri

serta memiliki tujuan tertentu.

4. Homeschooling

Homeschooling menurut Maria Magdalena dalam bukunya adalah

pendidikan yang dilakukan secara mandiri oleh keluarga, dimana

materi-materinya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak

(2010:8). Homeschooling dapat dilakukan di rumah dengan bimbingan

orangtua maupun di tempat-tempat tertentu, biasanya didampingi oleh

orangtua secara pribadi atau pihak-pihak lain yang ditunjuk.

5. Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang

untuk melakukan kegiatan belajar.

6. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

(26)

Usman (2001 dalam Asep Jihad, 2013 : 16) menyatakan hasil belajar

yang dicapai oleh siswa erat kaitannya dengan rumusan tujuan

instruksional yang direncanakan guru sebelumnya yang

dikelompokkan kedalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif,

dan psikomotor. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud

hanya mencakup domain kognitif. Domain kognitif mencakup aspek

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi.

Berdasarkan istilah-istilah yang telah peneliti paparkan dapat

disimpulkan maksud dari judul penelitian adalah ketepatgunaan

penggunaan perangkat lunak bernama GeoGebra terhadap dorongan

yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan belajar

dan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajar pada topik prisma dan limas pada kelas VIII di

sekolah rumah dengan bimbingan pihak yang telah ditunjuk seperti

Jogja Patriae Academy.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini :

1. Bagi Peneliti

Mengetahui keefektifitasan pembelajaran dengan

menggunakan program GeoGebra ditinjau dari motivasi dan hasil

(27)

2. Bagi Siswa

Memperkenalkan kepada siswa tentang pembelajaran berbasis

komputer sehingga penguasaan materi lebih maksimal.

3. Bagi Guru

Sebagai motivasi atau masukan bagi guru untuk menerapkan

metode mengajar yang lebih efektif dengan menggunakan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar matematika.

4. Bagi Pembaca

Menambah referensi bagi pembaca atau peneliti lain untuk lebih

dikembangkan.

G. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini berisikan pengertian efektifitas, pembelajaran, media

pembelajaran, komputer sebagai salah satu media pembelajaran,

GeoGebra dan homeschooling serta kerangka berpikir.

Bab III :Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian,

(28)

pengumpulan data, instrumen penelitian, tahap-tahap penelitian, metode

analisis data dan penarikan kesimpulan.

Bab IV: Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang hasil pengolahan data, analisis data,

pembahasan dari pembelajaran menggunakan program GeoGebra dan

kuisioner motivasi serta hasil belajar siswa

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan

saran yang dapat diberikan berdasarkan rangkuman hasil analisis dan

(29)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Efektivitas Penggunaan Program GeoGebra Pada

Pembelajaran Matematika 1. Efektivitas

Menurut Kartika (2001:48), suatu strategi dikatakan efektif

bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Keefektivitasan proses

pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya, teknik dan strategi yang

digunakan dalam mencapai tujuan secara optimal, tepat dan cepat

(Nana Sudjana, 2010:50). Efektivitas proses pembelajaran merupakan

pencerminan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Sehingga untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran

secara optimal dan tepat diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang

dirancang dengan sebaik-baiknya.

Dari pendapat para ahli tersebut, menurut peneliti efektivitas

dalam penggunaan media pembelajaran berbasis komputer mengacu

pada ketepatgunaan suatu cara, baik jalan, upaya, teknik maupun

strategi yang digunakan ketika proses pembelajaran berlangsung agar

(30)

2. GeoGebra

Program komputer yang berhubungan dengan matematika saat ini

jumlahnya sudah sangat banyak, salah satunya GeoGebra. GeoGebra

adalah program komputer untuk membelajarkan matematika

khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan

secara bebas dengan mengunduh dari www.GeoGebra.com. Program ini dapat digunakan kapanpun, dimanapun baik oleh guru maupun

oleh siswa setelah melakukan penginstalan pada komputer

masing-masing. Program ini dapat menampilkan visualisasi bentuk-bentuk

geometri sehingga akan pembantu pembangunan serta meningkatkan

pemahaman konsep geometri.

Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran

matematika adalah sebagai berikut (Ali Mahmudi, 2001:4):

a. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat

dan teliti dibandingkan dengan menggunaan pensil, penggaris,

atau jangka.

b. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi

(dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan

pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam

memahami konsep geometri.

c. Dapat dimanfaatkan sebagai evaluasi untuk memastikan bahwa

(31)

d. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau

menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek

geometri.

GeoGebra dapat digunakan untuk belajar tentang bangun ruang

diantaranya adalah untuk :

a. Menggambar bangun ruang

GeoGebra dapat digunakan untuk menggambar berbagai

bangun ruang. Bangun ruang dapat dibuat dengan terlebih

dahulu menampilkan tampilan tiga dimensi (view 3D). Cara

menampilkan tampilan tiga dimensi adalah dengan menekan

menu view, lalu pilih 3D graphics, maka akan tampilan akan

berubah menjadi seperti ini.

Gambar 2.1 Tampilan GeoGebra

Salah satu cara untuk membuat bangun datar yaitu prisma

adalah dengan cara berikut :

1) Buat reguler polygon berupa segilima pada graphics

(32)

Gambar 2.2 Tampilan icon reguler polygon pada GeoGebra

Gambar 2.3 Tampilan vertical reguler polygon pada GeoGebra

Gambar 2.4 Tampilan segilima pada GeoGebra 2) Membuat prisma dari segilima yang dibuat dengan

(33)

Gambar 2.5 Tampilan icon 3D graphics pada GeoGebra

3) Membuat prisma dengan memilih menu extrude to

prism or cylinder pada toolbar

Gambar 2.6 Tampilan icon extrude to prism or cylinder pada GeoGebra

4) Gunakan segilima pada 3D graphics sebagai alas,

sehingga muncul seperti pada gambar dan isikan

altitude dengan tinggi prisma yang diinginkan (pada

(34)

Gambar 2.7 Tampilan altitude (tinggi prisma) pada GeoGebra

5) Jadilah prisma (segilima) pada program GeoGebra

Gambar 2.8 Tampilan prisma (segilima) pada GeoGebra

Salah satu cara untuk membuat bangun datar yaitu limas

adalah dengan cara berikut :

1) Buat reguler polygon berupa segilima pada graphics

(35)

Gambar 2.9 Tampilan icon reguler polygon pada GeoGebra

Gambar 2.10 Tampilan vertical reguler polygon pada GeoGebra

Gambar 2.11 Tampilan segi-lima pada GeoGebra 2) Membuat limas dari segilima yang dibuat dengan

(36)

Gambar 2.12 Tampilan icon 3D graphics pada GeoGebra

3) Membuat limas dengan memilih menu extrude to

piramid or cone pada toolbar

Gambar 2.13 Tampilan icon extrude to piramid or cone pada GeoGebra

4) Gunakan segilima pada 3D graphics sebagai alas,

sehingga muncul seperti pada gambar dan isikan

altitude dengan tinggi prisma yang diinginkan (pada

(37)

Gambar 2.14 Tampilan altitude (tinggi limas) pada GeoGebra

5) Jadilah limas (segilima) pada program GeoGebra

Gambar 2.15 Tampilan limas (segilima) pada GeoGebra

b. Membuat jaring-jaring

Cara membuat jaring-jaring prisma tidaklah sulit jika

sebelumnya sudah membuat prisma. Tekan menu net seperti

(38)

Gambar 2.16 Tampilan menu net pada GeoGebra Setelah itu akan muncul jaring-jaring prisma pada graphics

dan 3D graphics.

Gambar 2.17 Tampilan jaring-jaring prisma pada GeoGebra

Dengan menggunakan slider, kita dapat melihat proses

pembentukan jaring-jaring prisma dari prisma atau proses

(39)

c. Mengetahui volume prisma (segilima)

Gambar 2.18 Tampilan volume prisma (segilima) pada GeoGebra

d. Mengetahui luas permukaan

Gambar 2.19 Tampilan luas permukaan prisma (segilima)

pada GeoGebra

3. Pembelajaran Matematika

a. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan

di sekolah, baik sekolah formal, non formal, maupun informal.

Menurut Wina (2006:29), pembelajaran merupakan proses

(40)

potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari

dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan

dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang

ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber

belajar sebagai suatu upaya mencapai tujuan belajar tertentu.

Sebagai suatu proses kerjasama, pembelajaran tidak hanya

menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja,

melainkan juga guru dan siswa secara bersama-sama melakukan

dan berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses

komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa

dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang

akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Guru

berperan sebagai komunikator, siswa sebagai komunikasikan, dan

materi yang dikomunikasikan berisi pesan berupa ilmu

pengetahuan. Dalam komunikasi banyak arah dalam

pembelajaran, peran-peran tersebut bisa berubah, yaitu antara

guru dengan siswa dan sebaliknya, serta antara siswa dengan

siswa.

Dari beberapa penjabaran di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

(41)

menyampaikan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan segala

potensi yang ada.

b. Matematika

Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika,

dipandang dari pengetahuan dan pengalaman masing-masing

berbeda. Ada yang mengatakan bahwa matematika itu bahasa

simbol, bahasa numerik, bahasa yang dapat menghilangkan sifat

kabur, majemuk, dan emosional. Matematika adalah metode

berpikir logis, saran berpikir, logika pada masa dewasa, ratunya

ilmu dan sekaligus pelayannya. Matematika adalah sains

mengenai kuantitas dan besaran, suatu sains yang bekerja menarik

kesimpulan-kesimpulan yang perlu, suatu sains formal yang

murni. Matematika adalah sains yang memanipulasi simbol, ilmu

tentang bilangan dan ruang, ilmu yang mempelajari hubungan

pola, bentuk, dan struktur. Matematika adalah ilmu yang abstrak

dan deduktif, dan merupakan aktivitas manusia (Erman

Suherman, 2001 :17).

Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman),

mathematique (Perancis), matematiceski (Rusia), atau

mathematick/wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin

mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani,

mathematike, yang berarti ”relating to learning”. Perkataan itu

(42)

ilmu (knowledge, science. Perkataan mathematike berhubungan

sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu

mathenein yang mengandung arti belajar (berpikir) (Erman

Suherman, 2001 :17-18).

Johnson dan Rising (1972 dalam Erman Suherman, 2001:19)

dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola

berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik,

matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang

didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya

dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai

ide daripada mengenai bunyi. Reys, dkk (1984 dalam Erman

Suherman, 2001:19) dalam bukunya mengatakan bahwa

matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan

atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.

Sedangkan menurut James dan James (1976 dalam Erman

Suherman, 2001:18) dalam kamus matematikanya mengatakan

bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,

susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu

dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang banyak yang terbagi

ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa matematika adalah bahasa yang selanjutnya disebut

(43)

dengan cermat, jelas, dan akurat serta memiliki pola dan

hubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang pada

akhirnya terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan

geometri.

c. Pembelajaran Matematika

Berdasarkan pengertian pembelajaran dan matematika yang

telah dijabarkan diatas, peneliti menbuat sebuah kesimpulan

tentang pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika

adalah proses komunikasi dan kerjasama antara guru dan siswa

dengan memanfaatkan segala potensi yang ada untuk mempelajari

bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan

cermat, jelas, dan akurat serta memiliki pola dan hubungan satu

dengan yang lainnya dengan jumlahnya yang pada akhirnya

terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri

serta memiliki tujuan tertentu.

Jadi pengertian efektivitas penggunaan program GeoGebra pada

pembelajaran matematika adalah ketepatgunaan penggunaan program

GeoGebra pada proses komunikasi dan kerjasama antara siswa dan guru

serta antar siswa untuk memahami aljabar, analisis, dan geometri.

B. Homeschooling

Homeschooling atau home education (Maria Magdalena, 2010:08)

(44)

materi-materinya dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Homeschooling dapat dilakukan di rumah dengan bimbingan oleh orang

tua secara pribadi atau pihak-pihak lain yang ditunjuk.

Secara umum penyelenggaraan homeschooling dapat diklasifikasikan

ke dalam tiga kategori, yaitu 1) homeschooling tunggal, 2) homeschooling

majemuk, dan 3) komunitas homeschooling (Seto Mulyadi, 2007:15).

Homeschooling tunggal adalah homeschooling yang diselenggarakan oleh

sebuah keluarga tanpa bergabung dengan keluarga lain. Homeschooling

majemuk adalah homeschooling yang diselenggarakan secara kelompok

oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu berdasarkan kesamaan

bakat dan minat, sementara kegiatan pokoknya tetap dilaksanakan oleh

orangtua masing-masing. Komunitas homeschooling adalah gabungan dari

beberapa model homeschooling majemuk dengan kurikulum yang lebih

terstruktur sebagaimana pendidikan formal (Abe Saputro, 2007 : 124-125).

Di Indonesia homeschooling tidak lepas dari Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas) karena dasar hukum homeschooling adalah UU

Nomor 22 tahun 2003 (Sisdiknas) Pasal 1 ayat (1). Serta pasal 27

Sisdiknas tentang pendidikan informal yaitu

“Pendidikan informal adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan

oleh keluarga dan lingkungan terbentuk kegiatan belajar secara mandiri, yang hasilnya diakui dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional.

Homeschooling memiliki konsep yang biasanya satu guru

menghadapi satu anak atau beberapa (terbatas) siswa saja. Selain tentu saja

(45)

berkonsentrasi dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan. Mutu

mata pelajaran yang diajarkan juga dapat dipilih, sesuai dengan yang

dibutuhkan anak.

Jogja Patriae Academy sebagai salah satu homeschooling yang berada

di wilayah Sleman merupakan perwujudan komunitas homeschooling.

Beberapa keluarga bergabung menyusun silabus dan bahan ajar. Pondasi

kokoh dari aktivitas pendidikan di Jogja Patriae Academy tergantung pada

100% keterlibatan orang tua dalam perkembangan anak. Peserta didik

akan menempuh 50% dari kegiatan pendidikan yang berlangsung di Jogja

Patriae Academy, yang 100% keberhasilannya akan sangat tergantung dari

keterlibatan orang tua dalam prosesnya. Sistim pendidikan dan aktivitas di

sekolah mengikuti struktur dan hirarki dari standar sekolah klasikal

Kristen. Setiap anak dilatih, dididik dan diperlakukan secara spesial sesuai

dengan bakat dan poin yang menonjol dalam dirinya.

C. Motivasi

Motivasi merupakan suatu kondisi dalam diri individu yang

mendorong atau menggerakan individu tersebut untuk melakukan kegiatan

mencapai tujuan tertentu (Sukmadinata, 2005:61). Motivasi belajar adalah

dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan

belajar.

Motivasi belajar memiliki peran penting di dalam proses pembelajaran.

(46)

untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat

berjalan dengan baik. Sardiman (2009:77) mengemukakan bahwa untuk

dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula.

Jadi motivasi belajar yang baik akan menunjukkan hasil belajar yang baik

pula. Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007:36) mengatakan adanya

usaha yang tekun dan rajin didasari motivasi yang kuat akan membangun

siswa mencapai prestasi yang baik. Siswa yang memiliki motivasi yang

tinggi akan lebih giat dan tekun belajar daripada siswa yang memiliki

motivasi rendah.

Menurut Made Wena (2009:33), motivasi pada diri siswa dilihat dari

karakter tingkah laku siswa, yaitu keantusiasan dalam belajar, minat atau

perhatian dalam pembelajaran, keterlibatan dalam kegiatan belajar, rasa

ingin tahu pada isi pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu berusaha

mencoba serta aktif mengatasi tantangan yang ada di dalam pembelajaran.

Sardiman (2009:83) mengemukakan motivasi yang ada pada diri setiap

orang memiliki ciri-ciri :

a) Tekun menghadapi tugas

b) Ulet menghadapi kesulitan

c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

“untuk orang dewasa”

d) Lebih senang bekerja mandiri

e) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin

(47)

g) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

D. Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas

1. Prisma

a) Pengertian Prisma

Prisma adalah benda yang dibatasi dua bidang yang sejajar dan

oleh beberapa bidang yang lain dengan garis-garis potong sejajar.

Suatu prisma adalah tegak, jika rusuk-rusuk tegaknya tegak lurus

pada bidang alas. Suatu prisma tegak, yang bidang alasnya suatu

segi-banyak beraturan, dinamakan prisma beraturan (Van Thijn, 1952

: 35).

b) Macam-macam Bangun Ruang Prisma

Tabel 2.1 Macam-macam Bangun Ruang Prisma

Nama Gambar Jumlah

Sisi

Jumlah Rusuk

Jumlah T itik Sudut

1. Prisma

Segitiga 5 9 6

2. Prisma

Segiempat 6 12 8

3. Prisma

(48)

Nama Gambar Jumlah Sisi

Jumlah Rusuk

Jumlah T itik Sudut

4. Prisma

Segienam 8 18 12

5. Prisma

Segi-n n+2 3n 2n

c) Luas Permukaan Prisma

Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah seluruh

permukaan atau bidang sisi (Arita Marini, 2013 : 71). Sehingga untuk

menghitung luas permukaan prisma segitiga dapat menjumlahkan

luas alas dan atap yang berupa segitiga dan luas sisi tegak yang

berupa 3 persegipanjang, seperti pada gambar 2.20.

Gambar 2.20 Prisma Segitiga dan Jaring-jaringnya

Sedangkan untuk menghitung luas permukaan prisma segiempat

(49)

segiempat dan luas sisi tegaknya yang berupa 4 persegipanjang,

seperti pada gambar 2.21.

Gambar 2.21 Prisma Segiempat dan Jaring-jaringnya

Menghitung luas permukaan prisma segilima dengan cara

menjumlahkan luas atas dan luas alas yang berupa 2 segilima dan sisi

tegaknya yang berupa 5 persegipanjang, seperti pada gambar 2.22.

Gambar 2.22 Prisma Segilima dan Jaring-jaringnya

Prisma segienam memiliki alas dan atap berupa segienam. Sehingga

(50)

cara menjumlahkan luas alas dan atap yang berupa 2 segienam dan 6

sisi tegaknya yang berupa 6 persegipanjang. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa luas permukaan prisma segi-n dapat diperoleh

dengan menjumlahkan luas alas dan atap ditambah luas sisi-sisi

tegaknya.

� � � �� �= � � � + � � � +

� � � � ��

d) Volume Prisma

Volume bangun ruang adalah banyaknya kubus satuan yang tepat

mengisi penuh bangun ruang tersebut. Volume prisma adalah

banyaknya kubus satuan yang tepat mengisi penuh prisma tersebut.

� � �= � � � ×

Sehingga untuk volume prisma segitiga dapat didapat dengan

menghitung luas segitiga alas dengan tinggi. Sedangkan volume

prisma segiempat didapat dengan menghitung luas segiempat alas

dengan tinggi. Begitu pula dengan prisma segilima, untuk

memperoleh volumenya dihitung luas segilima alas dan dikalikan

dengan tinggi.

2. Limas

a) Pengertian Limas

Limas adalah suatu benda yang dibatasi oleh suatu segi-banyak dan

(51)

sebagai titik sudut puncak persekutuan dan sisi-sisi segi-banyak itu

sebagai garis alas (Van Thijn, 1952 : 33)

b) Jenis-jenis Limas

Tabel 2.2 Macam-macam Bangun Ruang Limas

Nama Gambar Jumlah

Sisi

Jumlah Rusuk

Jumlah Titik Sudut

1. Limas

Segitiga 4 6 4

2. Limas

Segiempat 5 8 5

3. Limas

Segilima 6 10 6

4. Limas

Segienam 7 12 7

5. Limas

Segi-n n+1 2n n+1

c) Luas Permukaan Limas

Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah seluruh

permukaan atau bidang sisi (Arita Marini, 2013 : 71). Sehingga untuk

(52)

menjumlahkan luas segitiga alas dan 3 segitiga yang merupakan sisi

tegak pada limas, seperti gambar 2.23.

Gambar 2.23 Limas Segitiga dan Jaring-jaringnya

Sedangkan untuk menghitung luas permukaan limas segiempat dapat

dengan cara menjumlahkan luas segiempat alas dan 4 segitiga yang

merupakan sisi tegak dari limas, seperti pada gambar 2.24.

Gambar 2.24 Limas Segiempat dan Jaring-jaringnya

Menghitung luas permukaan limas segilima dengan cara

menjumlahkan luas segilima alas dan 5 segitiga yang merupakan sisi

(53)

Gambar 2.25 Limas Segilima dan Jaring-jaringnya

Limas segienam memiliki alas berupa segienam. Sehingga untuk

menghitung luas permukaan limas segienam dapat dengan cara

menjumlahkan luas segienam alas dan 6 segitiga yang merupakan sisi

tegaknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa luas permukaan limas

segi-n dapat diperoleh dengan menjumlahkan luas alas ditambah luas

sisi-sisi tegaknya.

� � �� �� � � =

� � � + � � � � � ��� ��

d) Volume Limas

Volume bangun ruang adalah banyaknya kubus satuan yang tepat

mengisi penuh bangun ruang tersebut. Volume limas adalah

banyaknya kubus satuan yang tepat mengisi penuh limas tersebut.

� �� � =�

(54)

Cara menghitung volume limas segitiga adalah dengan menghitung

sepertiga luas segitiga alas dikalikan tinggi. Sedangkan jika

menghitung volume limas segiempat, maka yang dilakukan adalah

menghitung sepertiga luas segiempat alas dikalikan tinggi. Begitu

juga jika ingin menghitung volume limas segilima, maka hitung

sepertiga luas segilima alas dikalikan tinggi.

E. Hasil Belajar Matematika Topik Prisma dan Limas

1. Kurikulum

Dalam mengajarkan suatu materi diperlukan kurikulum sebagai

acuan, karena di dalam Kurikulum terdapat komponen-komponen

seperti Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai

siswa setelah mempelajari materi tertentu. Dalam penelitian ini

digunakan Kurikulum 2006 sebagai acuan dan berikut adalah

komponen-komponennya :

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok,

prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta

menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar : 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus,

balok, prisma dan limas serta

bagian-bagiannya

5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok,

(55)

5.3 Menghitung luas permukaan dan

volume kubus, balok, prisma dan limas

Sub Pokok Bahasan : Prisma dan Limas

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang didapat dari proses

belajar. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2010:22) adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya. Hasil belajar menurut Purwanto (2008 : 45)

adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang dimiliki oleh siswa akibat dari hasil pengajaran yang

dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.

Hasil belajar diperoleh siswa setelah siswa mengalami proses kegiatan

belajar sesuai tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran harus sesuai

dengan kurikulum yang digunakan.

Untuk mengukur hasil belajar perlu diadakan tes kepada siswa

setelah pembelajaran pada suatu materi tertentu selesai. Nana Sudjana

(2010:35) mengatakan bahwa tes pada umumnya digunakan untuk

menilai dan mengukur hasil belajar kognitif berkenaan dengan

penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan

pendidikan dan pengajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran matematika di homeschooling Jogja

Patriae Academy, efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari tingkat

(56)

dan limas. Tingkat keberhasilan siswa tersebut harus sesuai dengan

acuan yang berlaku atau Kurikulum yang digunakan homeschooling

Jogja Patriae Academy. Pada penelitian ini tujuan yang diharapkan

adalah siswa mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yaitu 70 pada tes hasil belajar. Proses pembelajaran dapat

dikatakan efektif jika lebih dari 75% siswa mencapai KKM.

F. Kerangka Berpikir

Dewasa ini pendidikan informal sudah semakin marak di

Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan

Jogja. Salah satu model sekolah informal yang dimaksud adalah

homeschooling. Di Jogja sendiri sudah berdiri lebih dari tiga

homeschooling, salah satunya Jogja Patriae Academy. Jogja Patriae

Academy merupakan homeschooling komunitas. Homeschooling

komunitas merupakan gabungan dari beberapa keluarga, sehingga dalam

satu kelas terdapat lebih dari satu siswa dengan menggunakan kurikulum

yang sudah disepakati bersama.

Siswa di Jogja Patriae Academy melakukan proses belajar di dalam

kelas namun tak jarang juga di luar kelas. Hampir seluruh siswa Jogja

Patriae Academy memiliki laptop. Dalam pembelajaran matematika, guru

meminta siswa menggunakan microsft excel untuk mempermudah

membuat grafik atau diagram pada materi statistika. Namun, pada materi

(57)

menurut hasil observasi guru terungkap bahwa ada beberapa siswa yang

membutuhkan waktu lebih lama dari yang lain untuk memahami suatu

materi dan dirasa visualisasi dapat mempercepat pemahaman tersebut.

Program GeoGebra yang notabene adalah salah satu program matematika

dapat menjawab kesulitan tersebut karena dilengkapi dengan graphics 3D

dan mudah dalam penggunaannya.

Dalam penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan program

GeoGebra dalam proses pembelajaran matematika. Program GeoGebra

dipilih karena program tersebut dapat memberikan visualisasi

bentuk-bentuk bangun ruang. Dengan visualisasi dirasa akan mempermudah siswa

untuk memahami prisma dan limas, serta siswa dapat menemukan konsep

jaring-jaring serta dapat menghitung luas permukaan dan volume. Untuk

mengukur keefektivitasan program GeoGebra, peneliti akan melakukan

tes hasil belajar pada akhir penelitian. Selain menggunakan tes hasil

belajar, peneliti juga melihat hasil kuesioner dan wawancara untuk melihat

motivasi siswa saat menggunakan program GeoGebra dalam proses

(58)

39 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Efektivitas penggunaan program GeoGebra diharapkan mampu

membangkitkan motivasi belajar siswa dalam materi bangun ruang dilihat

dari hasil kuesioner dan wawancara. Sedangkan efektivitas pemanfaatan

program GeoGebra dalam membantu siswa untuk lebih memahami materi

prisma dan limas ditinjau dari hasil belajar siswa yang dilihat dari angka

nilai hasil belajar. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan jenis

penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif – pra eksperimental.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang hasilnya berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan kuesioner untuk

melihat apakah peserta didik merasa motivasinya meningkat dengan

penggunaan program GeoGebra dalam pokok bahasan prisma dan limas.

Selain menggunakan kuesioner, peneliti juga melakukan wawancara

terhadap peserta didik. Penelitian ini juga merupakan penelitian pra

eksperimental karena hanya menggunakan satu kelompok eksperimental.

Tidak ada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimental.

Dari beberapa jenis penelitian yang digunakan peneliti diharapkan

dapat melihat efektivitas program GeoGebra pada pembelajaran

(59)

datar, khususnya prisma dan limas kelas VIII di homeschooling Jogja

Patriae Academy ditinjau dari motivasi dan hasil belajar.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII homeschooling Jogja

Patriae Academy tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 5 siswa, terdiri

dari 4 perempuan dan 1 laki-laki.

Homeschooling Jogja Patriae Academy merupakan salah satu

homeschooling di wilayah Sleman tepatnya di Ruko Permai II No.3 Jln.

RingRoad Utara. Homeschooling Jogja Patriae Academy merupakan

sekolah TK-SD-SMP klasikal Kristen. Siswa homeschooling Jogja Patriae

Academy melaksanakan proses pembelajaran di kelas hanya 3 hari dalam

satu minggu, yaitu Senin, Rabu, dan Jumat untuk jenjang Sekolah

Menengah Pertama (SMP) serta pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat untuk

jenjang Sekolah Dasar (SD). 3 hari lainnya, diluar waktu sekolah, siswa

belajar di rumah didampingi oleh orang tuanya masing-masing. Hal

tersebutlah yang membedakan homeschooling dengan sekolah formal.

Siswa memulai pembelajaran di kelas pada pukul 08..30 WIB dan selesai

pada pukul 13.30 WIB.

Siswa-siswa Jogja Patriae Academy sebagian besar bersekolah di

homeschooling ini sejak SD. Hal tersebut menyebabkan rasa persaudaraan

(60)

Patriae Academy melatih, mendidik, dan memperlakukan siswa sesuai

bakatnya yang menonjol.

C. Objek Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas pada bab I, objek

penelitian ini adalah efektivitas penggunaan program GeoGebra pada

pokok bahasan prisma dan limas di kelas VIII Jogja Patriae Academy

ditinjau dari motivasi dan hasil belajar peserta didik.

D. Perumusan Variabel-variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel kontrol

dan variabel bebas. Variabel kontrol atau terikat pada penelitian ini adalah

motivasi dan hasil belajar. Sedangkan variabel bebas adalah program

GeoGebra yang akan digunakan untuk melihat motivasi dan hasil belajar

siswa dalam mempelajari prisma dan limas kelas VIII di homeschooling

Jogja Patriae Academy.

E. Bentuk Data

1. Data Motivasi Belajar Siswa

Data motivasi belajar siswa dalam rangka penggunaan program

GeoGebra pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar khususnya

pada prisma dan limas ini berupa kuesioner dan hasil wawancara

(61)

2. Data Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa ini berupa hasil tes belajar siswa setelah

materi yang diberikan selesai diajarkan. Tes berupa soal-soal ulangan

yang disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai pada

pembelajaran ini. Data hasil belajar siswa ini akan digunakan untuk

melihat seberapa efektif program GeoGebra untuk materi prisma dan

limas kelas VIII di homeschooling Jogja Patriae Academy.

F. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

a. Kuesioner

Kuesioner digunakan peneliti untuk mengukur efektivitas

program GeoGebra dalam pembelajaran matematika terhadap

motivasi belajar siswa. Kuesioner motivasi terdiri dari fakta dan

opini. Kuesioner motivasi berupa pernyataan-pernyataan yang

berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Kuesioner motivasi

belajar yang digunakan jika dilihat dari cara menjawabnya

termasuk angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih. (Suharsimi

Arikunto, 2010 : 53). Pilihan jawaban di dalam angket motivasi

belajar terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju,

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Siswa mengisi lembar

(62)

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik komunikasi langsung

yang digunakan untuk mengumpulkan data. Disebut teknik

komunikasi langsung karena adanya kontak langsung dengan tatap

muka antara pencari data dengan sumber data. Teknik wawancara

dilakukan untuk melihat motivasi belajar dan kecocokan jawaban

yang diberikan siswa pada lembar kuesioner. Wawancara

dilakukan setelah semua siswa mengumpulkan lembar kuesioner

dan wawancara dilakukan satu per satu agar diperoleh jawaban

yang sebenarnya pada tiap siswa.

c. Tes Hasil Belajar

Instrumen yang berupa tes / soal digunakan untuk

mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 266). Tes dilakukan setelah materi

selesai diajarkan. Tes hanya dilakukan satu kali untuk melihat

seberapa efektif program GeoGebra dalam pembelajaran

matematika dalam pokok bahasan prisma dan limas. Tes yang akan

dilakukan peneliti adalah tes tertulis. Siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang dibuat peneliti sesuai dengan indikator serta

kisi-kisi, baik menggunakan program GeoGebra maupun tidak

(63)

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini dirancang

sebanyak 5 pertemuan dengan setiap pertemuan 2 × 45 menit.

Pertemuan pertama, guru akan menanyakan kepada siswa

tentang benda-benda yang berbentuk prisma dan limas disekitar

siswa. Setelah itu, guru akan menggunakan GeoGebra untuk

menggambar prisma dan limas. Siswa pun diminta untuk

menggambar prisma dan limas dengan GeoGebra pada laptop

masing-masing. Jika semua siswa sudah dapat menggambar prisma

dan limas dalam GeoGebra , maka guru dapat menunjukkan mana

yang disebut titik sudut, rusuk, sisi, diagonal bidang, diagonal

ruang, serta bidang diagonal. Selanjutnya siswa dapat

mendefinisikan pengertian titik sudut, rusuk, sisi, diagonal bidang,

diagonal ruang serta bidang diagonal dengan benar. Sesudah

menggambar beberapa bentuk prisma dan limas dalam program

GeoGebra, guru meminta siswa untuk membuat prisma dan limas

berbagai segi dalam GeoGebra. GeoGebra memiliki menu untuk

merubah sudut pandang benda 3 dimensi. Hal tersebut akan

mempermudah siswa untuk memahami prisma dan limas. Siswa

(64)

dan limas. Hal tersebut sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin

dicapai yaitu mengidentifikasi sifat-sifat prisma dan limas.

Pada pertemuan kedua, guru memberikan ilustrasi dalam

program GeoGebra tentang pembongkaran prisma dan limas

menjadi gabungan-gabungan bangun datar. Gabungan-gabungan

bangun datar tersebutlah yang disebut jaring-jaring. Selanjutnya

siswa diminta membuat jaring-jaring dengan menggunakan

program GeoGebra dalam laptop masing-masing. Setelah semua

dapat membuat ilustrasi dalam program GeoGebra, guru meminta

tiap siswa membuat jaring-jaring prisma dan limas untuk setiap

prisma dan limas yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.

Kegiatan pada pertemuan kedua ini sesuai dengan dengan

kompetensi dasar yang hendak dicapai yaitu membuat jaring-jaring

prisma dan limas.

Pada pertemuan ketiga, kompetensi dasar yang ingin

dicapai adalah menghitung luas permukaan prisma dan limas.

Namun, sebelumnya siswa diajak untuk menemukan rumus luas

permukaan dengan melihat jaring-jaring yang sudah dibuat pada

pertemuan sebelumnya. Siswa diminta melihat lagi jaring-jaring

prisma dan limas pada program GeoGebra yang sudah dibuat pada

pertemuan sebelumnya. Siswa diharapkan dapat melihat bangun

datar apa saja yang membentuk jaring-jaring prisma dan bangun

(65)

bangun datar tersebut. Jika siswa sudah mengetahui bentuk dan

jumlahnya, maka guru meminta siswa untuk menghitung luas

seluruh bangun datar pada jaring-jaring prisma. Begitu pula dengan

jaring-jaring limas, dihitung seluruh luas bangun datar yang ada.

Dari situlah siswa dapat menemukan rumus luas permukaan prisma

dan limas. Untuk memperdalam pemahaman, guru memberi siswa

beberapa latihan. Siswa masing-masing mengerjakan dalam buku

tulis masing-masing dan sebelum pelajaran berakhir, soal-soal

tersebut dibahas bersama-sama.

Pertemuan keempat merupakan lanjutan dari kompetensi

dasar yang dicapai pada pertemuan ketiga, yaitu menghitung

volume prisma dan limas. Pada pertemuan ini siswa diminta

membuka kembali prisma dan limas yang sudah dibuat pada

program GeoGebra. Guru menunjukkan pada tampilan algebra

pada program GeoGebra terdapat nilai volume prisma atau limas

yang dibuat. Dari situ, guru meminta siswa melihat apa maksud

volume dan bersama-sama merumuskan volume prisma dan limas.

Selanjutnya latihan soal untuk memperdalam pemahaman tentang

volume prisma dan limas.

Pertemuan kelima adalah pertemuan terakhir pada materi

prisma dan limas ini sehingga dilakukan ulangan harian. Ulangan

harian ini merupakan untuk melihat hasil belajar matematika

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan GeoGebra
Gambar 2.2 Tampilan icon reguler polygon  pada GeoGebra
Gambar 2.5 Tampilan icon 3D graphics pada GeoGebra
Gambar 2.7 Tampilan  altitude (tinggi prisma) pada
+7

Referensi

Dokumen terkait

AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI PRISMA DAN LIMAS (Penelitian Dilakukan di kelas VIII B SMP Negeri 1 Purwantoro Tahun Pelajaran 2012/2013). Skripsi, Fakultas Keguruan dan

Bagi siswa SMP Assalam, permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika adalah kurangnya pemahaman konsep Bangun Ruang Prisma dan Limas , yang mungkin disebabkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterlaksanaan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada pokok bahasan prisma dan

“ ada pengaruh model pembelajaran MEA ( Means-Ends Analysis ) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa materi prisma dan limas pada kelas VIII SMP Negeri 2

Media pembelajaran yang digunakan penulis dalam pelaksanaan pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Realistik pada materi prisma dan limas di kelas VIII 2 MTs DDI

Uji coba intrumen diuji cobakan pada kelas VIII D SMP N 1 Karanganyar Demak, dengan alasan bahwa kelas tersebut telah menerima materi bangun ruang sisi datar (prisma dan

Y 2 = kreativitas kelas kontrol Penelitian tentang efektivitas pembelajaran matematika dengan model Quantum Teaching ditinjau dari Kreativitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP

Skripsi dengan judul “Profil Proses Perpikir Siswa Kemampuan Rendah Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dalam Menyelesaikan Masalah Prisma di Kelas VIII MTs Darul Hikmah