ABSTRAK
Dalam kondisi situasi persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk selalu memberikan kepuasan konsumen. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan konsumennya, menciptakan loyalitas konsumennya, bahkan mampu meningkatkan penjualannya.
Pengembangan produk merupakan salah satu upaya perusahaan dalam membuat suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada untuk mempertahankan posisi perusahaan didalam pasar dan juga untuk memenangkan persaingan serta memperluas pangsa pasar yang dituju.
Tujuan Perusahaan melakukan pengembangan produk adalah untuk mengatasi persaingan, meningkatkan volume penjualan, mempertahankan posisi pasar, dan untuk meningkatkan laba.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan verikatif yang melihat hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan untuk menganalisis dan menginterprestasikan data secara kuantitatif digunakan alat bantu statistik, sehingga memudahkan penafsiran data yang diperoleh. Metode statistik yang digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya dan arah hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y) adalah analisis koefisien korelasi, yang dikenal juga dengan nama Korelasi Pearson Product Moment.
Berdasarkan data penjualan per tahun yang dihasilkan oleh perusahaan terlihat bahwa perusahaan mengalami perkembangan pada penjualan. Seperti pada tahun 2005, volume kenaikan mencapai sebesar 47,69% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan produk yang dilaksanakan selama ini sangat mempengaruhi volume penjualan perusahaan.
sedangkan sisanya 4,33% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar pengembangan produk.
DAFTAR ISI
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran …………... 11
2.2 Pengertian Bauran Pemasaran ………...…. 12
2.3 Pengertian Produk ………..……….. 14
2.3.1 Klasifikasi Produk …..………. 16
2.3.2 Keputusan Lini Produk ……...…………..…….... 21
2.4 Pengembangan Produk baru dan Produk Baru ………... 27
2.4.1 Pengembangan Produk Baru ………..…... 27
2.4.2 Produk Baru ………...….……. 28
2.4.3 Tujuan Pengembangan Produk ……… 30
2.4.4 Langkah-langkah Pengembangan Produk ……… 30
2.5 Faktor-faktor Pengembangan Produk ……….. 36
2.5.1 Faktor-faktor Penghambat dan Tantangan Pengembangan Produk ……… 36
2.5.2 Faktor Penyebab Pengembangan Produk Gagal … 38 2.5.3 Faktor Kunci Peluncuran Pengembangan Produk.. 39
2.6 Volume Penjualan ..………... 40
2.7 Hubungan Pengembangan Produk dengan Peningkatan Volume Penjualan ………... 42
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ……….… 44
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan…… ……… 44
3.1.2 Kondisi Perusahaan Saat Ini ……….. 45
3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan ……….47
3.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan ………. 47
3.2.2 Uraian Jabatan ………49
3.3 Produk Perusahaan ……….. 53
3.4 Proses Produksi ………55
3.5.2 Metode Penelitian ………..………..………...58
3.5.3 Jenis dan Sumber Data ……….58
3.5.4 Prosedur Pengumpulan Data ………59
3.5.5 Metode Penentuan Sample ………...………...60
3.5.6 Operasionalisasi Variabel ………...60
3.5.7 Teknik Pengolahan Data ………. 63
3.5.7.1 Analisa Koefisien korelasi ………...63
3.5.7.2 Koefisien Determinasi ……….64
3.5.7.3 Uji Signifikan ………...………65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Faktor-faktor Penyebab Melakukan Pengembangan Produk………...66
4.2 Langkah-langakah Pengembangan Produk ………..67
4.3 Peranan Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Penjualan ………..69
4.4 Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Produk…70 4.5 Analisa Hubungan Biaya Pengembangan Produk dengan Volume Penjualan ………81
4.6 Peranan Hubungan Pengembangan Produk Untuk Meningkatkan Volume Penjualan di Perusahaan Tekstil PT.X………. 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………..91
DAFTAR TABEL
Tabel 3.5.6 Operasional Variabel ……….…………... 62
Tabel 4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Produk...71
Tabel 4.5.1 Total Biaya Pengembangan Produk ………....81
Tabel 4.5.2 Total Volume Penjualan Produk ……….82
Tabel 4.5.3 Total Biaya Pengembangan Produk (X) dan Volume Penjualan (Y)………....84
DAFTAR LAMPIRAN
Kuisioner ………
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Setiap perusahaan baik yang berskala kecil, menengah, maupun yang besar
akan selalu menghadapi persaingan dipasar. Indonesia termasuk salah satu negara yang banyak memiliki industri tekstil. Hal ini dikarenakan
kebanyakan produk-produk yang dihasilkan dari industri tekstil termasuk kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Tetapi pada saat ini Asia bahkan dunia sedang mengalami resesi yang mengakibatkan pasar menjadi sepi dan daya beli konsumen menurun,
sehingga banyak perusahaan-perusahaan termasuk industri tekstil yang terpaksa gulung tikar karena tidak dapat survive. Karena itulah maka perusahaan-perusahaan harus dapat melakukan suatu strategi agar mereka
tetap dapat exist dan bersaing dalam pasar yang ada karena persaingan yang semakin ketat.
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi persaingan dipasar adalah dengan selalu memberikan kepuasan konsumen sehingga perusahaan dapat mempertahankan konsumennya, menciptakan loyalitas
“Kepuasan adalah rasa senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapnya.”
Jadi, kepuasan merupakan fungsi dari kinerja dan harapan. Jika
kinerja memenuhi harapan, maka konsumen akan merasa puas, yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas konsumen. Apabila perusahaan berhasil menciptakan loyalitas dari konsumen, perusahaan akan mampu
bersaing dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama dan meningkatkan penjualannya.
Perusahaan akan mendapatkan keuntungan karena konsumen sudah percaya pada produk perusahaan tersebut. Akibatnya jika perusahaan melakukan pengembangan produk, konsumen akan tetap tertarik untuk
membelinya karena konsumen percaya dengan produk perusahaan tersebut. Bila perusahaan mengabaikan pengembangan produk, maka lama kelamaan
perusahaan akan dapat kehilangan konsumennya, yang beralih ke perusahaan lain yang mampu menawarkan produk yang bernilai lebih bagi konsumen, yang didapatkan dari pengembangan produk yang dilaksanakan
oleh pihak pesaing.
Seperti yang dikatakan oleh Philip Kotler (2000:374) :
“Tiap perusahaan harus mengembangkan produk baru. Pengembangan produk baru membentuk masa depan perusahaan. Produk pengganti harus diciptakan untuk mempertahankan dan atau membangun penjualan. Pelanggan menginginkan produk baru, dan pesaing akan berusaha keras untuk memenuhinya.”
disebabkan oleh adanya PLC (Product Life Cycle), dimana setiap produk
akan mengalami tahap Introduction, Growth, Maturity, Decline. Perusahaan harus membuat dirinya berbeda daripada yang dimiliki oleh pesaing.
Perusahaan juga harus mampu menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk tersebut. Perusahaan harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Hal ini akan menjadi alat promosi yang efektif
untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
Dalam kondisi perekonomian saat ini, para konsumen akan semakin
selektif dalam memilih alat pemuas kebutuhannya. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk yang dapat disesuaikan dengan selera dan
keinginan konsumen adalah produk yang dapat bersaing dalam hal harga maupun kualitas.
Dengan melaksanakan pengembangan produk perusahaan diyakini akan mampu bersaing untuk mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan, maka atas dasar pemikiran tersebut penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pengembangan Produk dalam Usaha Mempertahankan dan Meningkatkan Volume Penjualan
Tekstil Pada PT.X.”
1.2. Identifikasi Masalah
Kondisi persaingan yang semakin ketat menyebabkan turunnya tingkat penjualan PT.X. Keadaan ini mendorong perusahaan untuk mencari
dapat dijalankan adalah dengan melaksanakan pengembangan produk.
Pengembangan produk adalah strategi yang dipilih oleh perusahaan untuk mengatasi persaingan dalam mempertahankan dan meningkatkan volume
penjualan.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis bermaksud untuk meneliti hal-hal sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang menyebabkan perusahaan melakukan
pengembangan produk pada PT.X.
2. Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk yang
dilaksanakan PT.X dalam usahanya menghadapi persaingan.
3. Sejauh mana peranan pengembangan produk dapat bertahan dan
meningkatkan volume penjualan pada PT.X.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud diadakan penelitian ini untuk menyetujui dan memperoleh gambaran bagaimana PT.X melakukan perbaikan dan usaha
menstabilkan masalah yang terjadi di perusahaan tersebut.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang masalah
yang terjadi dalam perusahaan maka penulis mempunyai tujuan dalam penelitian yaitu untuk:
1. Sebagai studi perbandingan antara teori yang didapat selama perkuliahan
2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk pelaksanaan
pengembangan produk selanjutnya.
3. Untuk mengetahui dan menganalisa proses pengembangan produk yang
dilaksanakan oleh PT.X dalam meluncurkan produk barunya, agar volume penjualan tekstilnya meningkat.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan berguna bagi: 1. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan tentang teori-teori
manajemen pemasaran, serta perluasan wawasan dengan membandingkan teori dengan praktek dilapangan, terutama mengenai
pengembangan produk yang dilaksanakan.
2. Bagi PT.X diharapkan dapat menjadi masukan yang bangunan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi peusahaan, terutama mengenai pengembangan produk yang dilaksanakan.
3. Bagi pihak lain, kiranya dapat menjadi sumbangan pemikiran dan
informasi bagi pembaca yang tertarik mengenai pemasaran khususnya mengenai pengembangan produk untuk meningkatkan volume penjualan
PT.X.
1.5 Kerangka Pemikiran
Kegiatan pemasaran tidak cukup dengan melaksanakan promosi, penetapan harga atau memberikan kemudahan bagi konsumen untuk
mengembangkan produk yang bermutu yang sesuai dengan target market.
karena market adalah sesuatu yang dinamis.
Dengan kata lain agar dapat tetap bertahan hidup dalam situasi
persaingan yang semakin ketat suatu perusahaan harus dapat merumuskan strategi pemasaran dengan tepat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran adalah produk, yang merupakan
elemen yang paling mendasar dari bauran pemasaran.
Dalam teori marketing dikatakan bahwa setiap produk akan
mengalami siklus hidup Product Life Cycle (PLC) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu:
1. Perkenalan dan Memasuki Pasar (Introduce) 2. Pertumbuhan (Growth)
3. Kedewasaan (Maturity) 4. Penurunan (Decline)
Tidaklah mungkin suatu produk dapat bertahan terus sepanjang masa tanpa melakukan perubahan apapun. Produk dapat bertahan terus sepanjang
masa jika melakukan perubahan dari produk yang sekarang ada.
Di sini menyarankan agar perusahaan mengendalikan dengan
mengurangi atau mengganti produk yang tidak mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan dari daftar produk yang dihasilkan oleh perusahaan sebelum menimbulkan kerugian yang lebih besar kemudian hari.
Bila suatu perusahaan ingin tetap dapat bertahan dalam dunia bisnis
yang dinamis maka perusahaan harus melakukan tindakan strategi pengembangan yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan melakukan
pengembangan produk. Pengembangan produk yang dilaksanakan perusahaan dapat berhasil, maka perusahaan perlu melakukan tahap-tahap pengembangan produk berikut:
Disamping itu perusahaan juga perlu memperhatikan berbagai kemungkinan penyebab kegagalan produk baru dipasarkan, seperti
kekurangan atau kesalahan informasi tentang pasar, perkiraan yang salah mengenai reaksi pesaing, timing yang tidak tepat, dan yang paling sering
terjadi adalah kesalahan strategi dan pelaksanaan Bauran Pemasaran.
Kesuksesan produk baru dipasar juga perlu didukung oleh pemahaman produsen dan peranan akan kebutuhan, keinginan, dan reaksi
dengan konsumen sasaran, keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan dan pengelolaan proses pengembangan produk yang efisien dan efektif,
Selain untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan para pelanggan,
pengembangan produk dari perusahaan yang inovatif justru dapat menciptakan trend dari produk baru yang diluncurkannya, kegiatan
pengembangan produk yang sukses selain akan memperpanjang usia produk, juga akan memberikan keunggulan kompetitif karena produk tersebut memiliki pembeda yang tidak dimiliki oleh produk pesaingnya.
Tetapi apakah suatu perusahaan akan menjadi pemimpin dalam inovasi produk yang diluncurkannya, atau hanya mengikuti trend yang
sudah ada dan terbukti disukai oleh pelanggan. Hal ini tergantung dari kemampuan perusahaan dan strategi perusahaan yang dianggap paling menguntungkan.
Tidak semua perusahaan akan efisien menjadi pemimpin dalam inovasi produk karena dibutuhkan dana dan keberanian untuk menanggung
resiko yang besar untuk melaksanakan inovasi dan melancarkan produk yang benar-benar hasil kreasi perusahaan sendiri. Kerangka pemikiran ini dibuat dalam konteks hal-hal yang berhubungan dengan penjualan dianggap
ceteris paribus.
PT.X yang bergerak dibidang tekstil memproduksi kain dengan
menggunakan mesin Circular Knitting (Rajut Bundar). Pada awal tahun 2001 PT.X memproduksi Rayon Spandex yang sebelumnya telah memproduksi kain Polyester. Produk ini dibuat sebagai pengembangan
pada pengembangan benang yaitu benang Rayon. Benang Rayon berasal
dari kayu Ekaliptus sedangkan Spandex merupakan benang sejenis Polyester yang memiliki elastisitas tinggi. Sehingga bahan Rayon Spandex nyaman
untuk dipakai dan elastis. Penyebab utama yang menyebabkan terjadinya penurunan volume penjualan adalah banyaknya pesaing yang menggunakan bahan yang sama yaitu bahan Polyester.
Untuk dapat bertahan PT.X membuat pembeda yaitu dengan membuat produk yang berbeda dan mempunyai kualitas yang lebih baik dari
pesaingnya. Strategi yang ditempuh oleh PT.X dengan melakukan peningkatan kualitas produk dan melaksanakan pengembangan produk yang merupakan salah satu jalan keluar untuk mengatasi persaingan yang
semakin ketat, karena diyakini bahwa suatu produk tidak akan dapat bertahan untuk hidup selamanya.
Perusahaan perlu melakukan pembaharuan dan perbaikan seiring dengan semakin meningkatnya permintaan dari konsumen. PT.X melakukan pengembangan produk dengan membuat kain cotton spandex. Kendati saat
ini PT.X hanya memproduksi initiative product tetapi sebagai produsen initiative product memiliki beberapa keunggulan antara lain yaitu produk
yang dihasilkan sudah terbukti diminati oleh konsumen dan tingkat kegagalan yang kecil kendati disini ia bertindak sebagai late entry.
Dengan kondisi demikian penulis bermaksud untuk meneliti apakah
1.6 Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : “Semakin baik pengembangan produk maka dapat
mempertahankan dan meningkatkan volume penjualan”.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penulis mengenai peranan pengembangan produk dalam upaya meningkatkan volume penjualan pada
Perusahaan Tekstil PT.X , maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan tekstil PT. X
melakukan pengembangan produk adalah untuk mengatasi persaingan karena dengan pengembangan produk pelanggan tidak beralih ke produk pesaing dan dapat menambah pelanggan baru,
turunnya volume penjualan disebabkan oleh daya beli pembeli yang semakin hari kian menurun dengan adanya pengembangan produk
diharapkan dapat meningkatkan daya beli pembeli lagi, usaha untuk mempertahankan posisi pasarnya agar perusahaan memiliki “image” yang baik di mata pembeli, keinginan untuk meningkatkan laba juga
menjadi salah satu tujuan utama pengembangan produk mengingat kebijakan pengembangan produk untuk dapat mempengaruhi tingkat
penjualan, maka perusahaan menggunakan kebijakan pengembangan produk sebagai sarana untuk meningkatkan volume penjualan. 2. Langkah-langkah pengembangan produk yang dilaksanakan
perusahaan tekstil PT. X dalam usahanya menghadapi persaingan adalah melahirkan gagasan mengenai produk baru beserta gambaran
Bab V Kesimpulan dan Saran 92
seleksi, penyaringan gagasan yang dianggap paling menarik bagi
perusahaan disempurnakan kembali menjadi suatu konsep produk yang dapat diuji, pengembangan dan pengujian konsep produk baru
yang dapat dipilih menjadi salah satu alternatif terbaik, pengembangan strategi pemasaran dengan melakukan strategi marketing mix, analisis bisnis dengan merinci laba dalam penjualan.,
pengembangan prototipe dengan diadakan pengujian fungsional dan pengujian konsumen, pengujian pasar (Test Market) untuk
mengetahui tanggapan konsumen mengenai produk baru, komersialisasi dengan melakukan pencarian calon pembelinya, tempat pemasarannya, beserta dengan waktu pengembangannya. 3. Peranan pengembangan produk agar dapat bertahan dan
meningkatkan volume penjualan yaitu dengan meningkatkan
pengembangan produk pada jenis kain dari Polyester menjadi Rayon Spandex juga sebagai tambahan perusahaan menyediakan
sekurang-kurangnya 1700 macam warna yang telah dikelompokkan menjadi
10 kelompok besar (Putih, Kuning, Merah, Biru, Pink, Oranye, Hijau, Ungu, Coklat, dan Hitam). Keunggulan Rayon Spandex ini
kainnya tidak panas seperti bahan Polyester sehingga nyaman dipakai dan digunakan sebagai bahan pakaian fashion dan olahraga karena berbentuk stretch sehingga memudahkan orang untuk leluasa
Bab V Kesimpulan dan Saran 93
pemesanan. Sehingga pelanggan tidak perlu menunggu beberapa hari
bahkan beberapa minggu untuk pengiriman kain.
Peranan pengembangan produk juga bisa dilihat dari hasil
perhitungan statistik mengenai analisis korelasi hasil r sebesar 0.9781 hal ini berarti bahwa antara pengembangan produk dengan volume penjualan mempunyai hubungan yang positif, kuat dan
searah. Sedangkan analisis determinasi diperoleh hasil Kd sebesar 95,67% hal ini berarti volume penjualan perusahaan dipengaruhi
oleh pengembangan produk sebesar 95,67% sedangkan sisanya sebesar 4,33% dipengaruhi faktor-faktor lain diluar pengembangan produk. Setelah dilakukan pengujian hipotesa untuk biaya total
pengembangan dalam upaya meningkatkan volume penjualan, maka
terlihat bahwa ≥ ≥ , hal ini berarti bahwa Ho
ditolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan adanya hubungan
yang sangat kuat dan searah antara biaya total pengembangan produk dan volume penjualan. Dengan demikian hipotesis yang
penulis ajukan yaitu “Terdapat hubungan yang positif antara kegiatan pengembangan produk yang dilaksanakan dengan peningkatan volume penjualan” dapat diterima.
5.2 Saran
Bab V Kesimpulan dan Saran 94
memberi saran-saran yang dapat dijadikan masukan untuk kebaikan
perusahaan yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan perlu tetap melakukan pengembangan produk untuk
mempertahankan posisi perusahaan yang selama ini telah dicapai dan juga untuk mengantisipasi para pesaing agar produk perusahaan PT. X tidak dapat ditiru oleh pesaing sehingga dapat
menjadi pemimpin pasar.
2. Perusahaan juga perlu menjaga hubungan baik dengan para
pelanggan, yaitu dengan mempertahankan dan mengembangkan fasilitas pelayanan sehingga memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Sehingga dapat mendorong pelanggan untuk
meningkatkan volume penjualan. Kegiatan pengembangan produk ini harus didukung oleh kegiatan promosi agar produk
baru yang dihasilkan perusahaan dapat dengan mudah diketahui oleh pelanggan.
3. Pendidikan dan pelatihan sangat penting dalam melakukan
pengembangan terhadap karyawan yang menangani produk dan penjualan. Pemberian pelatihan ini sebaiknya dilakukan secara
kontinyu. Pelatihan yang baik harus mengandung unsur Product dan Market Knowlegde (pengetahuan tentang produk, pelanggan dan pesaing). Perusahaan harus selalu melakukan survei pasar
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
• Kotler, Phillip. Manajemen Pemasaran, edisi millennium. Jakarta: Prenhalindo,
2002.
• Kotler, Philip. Marketing Management, eight edition, New Jersey: Prentice Hall
Internasional Inc., 2000.
• Kotler, Philip., Swee Hoo Aug, Siew Meng Leong, dan Chin Tiong Tan.
Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, edisi 10. Yogyakarta: Andi dan Pearson
Education Asia Pte., Ltd., 2000.
• Umar, Husain. Studi Kelayakan Bisnis, edisi 2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2003.
• Stanton, William J. Prinsip Pemasaran, edisi 7. Jakarta: Erlangga, 2000.
• Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi, 2000.
• Ulrich, Karl T. dan Steven D. Eppinger. Perancang dan Pengembangan Produk,
edisi 1. Jakarta: Salemba Teknika, 2001.
• Simamora, Henry. Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Salemba
Empat, 2000.
• Gitosudarmo, H. Indriyo. Manajemen Pemasaran, edisi 1. Yogyakarta: BPFE,
2000.