• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Indomilk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Indomilk"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 5 No. 1, April 2005 : 45 – 52

FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK

TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN

Studi Kasus pada PT. Indomilk

Oleh :

Weman Suardi

Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

ABSTRACT

IE matrix is derived by using the values of analysis results using IFAS and EFAS, where IE matrix is derived as follows: The position of the company in IE matrix is in the quadrant which can be described as Hold and Maintain. The total score of IFAS is 2,511 and total score of EFAS is 2,572. The position of the company in IE matrix has strategy implication called Market Penetration and Product Development. After implementing calculation it is applied into SWOT matrix. The value of the relation of product development strategy with the sales volume can be measured by using regression analysis and correlation analysis, where X is product development cost and Y is the volume of sales.

Key words: Product Development Strategy; Sales Volune.

PENDAHULUAN

Pemasaran merupakan usaha atau strategi yang penting dalam menjalankan perusahaan. Salah satu keputusan pemasaran yang harus diambil adalah keputusan tentang pengembangan produk. Keputusan tersebut menjadi sangat penting, karena perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan produk yang sudah ada secara terus-menerus, tetapi perusahaan harus melakukan suatu usaha yaitu melalui pengembangan produk dan penyempurnaan produk tersebut.

Pengembangan produk itu sendiri bukanlah merupakan hal yang mudah, karena dalam pengembangan produk itu sendiri terdapat banyak hambatan baik itu dari dalam perusahaan atau pun dari luar perusahaan. Tidak sedikit perusahaan yang

mengalami kegagalan dalam

mengembangkan produknya yang

disebabkan karena perusahaan tersebut tidak dapat memecahkan hambatan-hambatan itu.

Kegagalan ini akan mengkibatkan perusahaan tidak berkembang dalam hal produk yang selanjutnya perusahaan akan tampil dengan produk yang lama yang kemungkinan besar sudah mengalami kejenuhan di pasar, karena perusahaan tampil dengan produk lama, maka perusahaan tidak dapat bersaing dengan pesaingnya yang telah mampu mengembangkan produknya.

Setiap perusahaan menghendaki adanya inovasi dan pengembangan produk, yang pada akhirnya menjadi suatu keharusan agar perusahaan tersebut dapat bertahan hidup atau bahkan lebih berkembang lagi.

Dengan kata lain, untuk menghadapi persaingan yang begitu ketat dalam kebutuhan dan selera konsumen, maka PT. Indomilk yang bergerak di bidang industri

(2)

yang memproduksi susu memandang perlu suatu strategi pemasaran yang tepat.

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis SWOT dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman guna membuat strategi baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan intensif dan terpadu pada perusahaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tujuan yang Mendukung Diterapkan

nya Strategi Pengembangan Produk Pada PT. Indomilk

Pada umumnya strategi pengembangan produk adalah salah satu strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Dalam hal ini PT. Indomilk menerapkan strategi pengembangan produk dengan tujuan-tujuan sebagai berikut

1 Dengan melakukan pengembangan produk maka akan memperkuat posisi perusahaan di dalam situasi yang kompetitif dimana dengan melakukan pengembangan produk, keadaan ini memperjelas bahwa perusahaan memperluas usahanya.

2. Produk merupakan suatu hal yang dapat di tawarkan perusahaan untuk diperhatikan, dicari, dan dimanfaatkan sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan. Jadi pada dasarnya pengembangan produk itu untuk memenuhi keinginan pasar agar diminati oleh pelanggan.

3. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya PT. Indomilk perlu melakukan strategi pengembangan produk untuk memperkuat reputasi perusahaan, bahwa dengan melakukan pengembangan produk maka perusahaan dinilai mampu

mempertahankan dan

mengembangkan usahanya.

4. Volume penjualan adalah sasaran perusahaan yang harus dapat ditingkatkan oleh PT. Indomilk dengan menerapkan strategi pengembangan produk juga memiliki tujuan untuk meningkatkan volume penjualan.

B. Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Merumuskan Strategi Berdasarkan Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

1. Analisis Lingkungan Makro Perusahaan

a. Analisis Faktor-faktor politik Persaingan yang semakin ketat terutama dalam produk susu bubuk, maka perlu adanya perlindungan dari pemerintah. Dengan adanya unsur dan perlindungan yang diberikan pemerintah terhadap perusahaan maka perusahaan akan terjamin dan terlindungi.

b. Analisis Lingkungan Ekonomi Indonesia

Krisis moneter mempengaruhi daya beli terhadap suatu produk maka perusahaan perlu menyadari dan menyesuaikan harga dengan kemampuan daya beli masyarakat. c. Analisis Lingkungan Sosial Budaya

Dilihat gaya hidup dan meningkatnya pendapatan dalam kelompok masyarakat tertentu merupakan unsur penting yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk dapat membeli suatu produk terutama susu sebagai pelengkap.

d. Analisis Faktor-faktor teknologi Dengan adanya teknologi perusahaan akan mudah dalam menghasilkan produk lebih banyak dan berkualitas. Perubahan dan kompleksitas kegiatan produksi akan menyebabkan perubahan tingkat kecanggihan komponen teknologi, memberikan manfaat bagi perusahaan dalam memproduksi suatu produk.

(3)

2. Analisis Lingkungan Mikro

Perusahaan

a. Ancaman Pendatang Baru

Ancaman pendatang baru bukanlah, PT. Indomilk selama ini telah memiliki pengalaman yang cukup baik dalam mengatasi masalah munculnya pendatang baru. Namun di tengah kondisi persaingan yang saat ini dihadapi oleh PT. Indomilk, cukup untuk dijadikan penghalang masuknya pendatang baru.

b. Ancaman Produk Pengganti Produk substitusi adalah salah satu kekuatan yang harus diperhitungkan, karena di samping harga, kualitas dari barang pengganti ini biasanya tidak begitu berbeda, namun PT. Indomilk berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas mutu produk yang dihasilkan. c. Pemasok dan Kekuatan Tawar-menawar

Pemasok bahan baku menyediakan bahan-bahan yang berasal dari luar negeri, jadi harga bahan baku ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang, sehingga kekuatan tawar-menawar pemasok begitu beragam. d. Pembeli dan Kekuatan Tawar-menawar

Konsumen dihadapi oleh berbagai macam pilihan harga yang ditawarkan, dampaknya terhadap perusahaan adalah konsumen memilih perusahaan mana yang memberikan

penawaran terbaik, inilah sebabnya perusahaan memberanikan untuk memberikan kebijakan kepada konsumen. Dengan pembayaran barang yang di beli melalui pemesanan secara kredit.

e. Pesaing Industri

Persaingan yang terjadi di dalam industri susu cukup tajam, dimana-mana perusahaan-perusahaan dengan modal yang lebih besar adalah pesaing yang cukup berbahaya, perusahaan tersebut memperoleh bahan baku yang langsung dari supplier luar negeri, sehingga harga bahan baku yang diperoleh tentunya lebih murah daripada harga supplier dalam negeri

3. Analisis Faktor Strategis Internal dan Eksternal

Berdasarkan Identifikasi terhadap faktor internal perusahaan berupa kekuatan (Strenght) dan kelemahan (Weakness) faktor eksternal berupa peluang (Opportunity), serta ancaman (Threath) yang berpengaruh terhadap perkembangan PT. Indomilk dalam industri susu, maka penulis mengidentifikasikan faktor kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman, yang hasil analisa tersebut digunakan untuk mempetakan posisi PT. Indomilk dalam suatu diagram matriks dengan memberikan bobot serta ratingnya.

Tabel 1. Matrik IFAS Susu Bubuk Full Cream Indomilk

Faktor Strategis Internal Bobot Ratting Bobot X Ratting

KEKUATAN :

- Susu bubuk Indomilk sudah cukup bagus - Susu bubuk Indomilk banyak disukai konsumen - Susu bubuk Indomilk rasanya cukup manis - Tenaga ahli profesional

- Kemasan susu bubuk Indomilk sudah cukup bagus.

0,099 0,102 0,102 0,102 0,102 3,33 3,67 3,33 4 3,33 0,329 0,374 0,339 0,408 0,339 KELEMAHAN :

- Produk Indomilk terlalu sempit pasarannya

- Disiplin karyawan produksi

- Keterbatasan modal kerja - Ukuran produk

- Indomilk kurang melakukan terobosan-terobosan terhadap pasar. 0,098 0,098 0,102 0,095 0,1 2 1,67 1,33 1 1,33 0,196 0,163 0,135 0,095 0,133 TOTAL : 1,000 24,99 2,511

(4)

Keterangan :

Dari tabel matrik IFAS dapat dilihat perusahaan secara internal cukup kuat. Hal ini menunjukkan skor yang diraih perusahaan sebesar 2,511. Dari matriks tersebut terlihat bahwa PT. Indomilk yang mamproduksi susu menghasilkan kualitas produk yang baik, ketersediaan

produk susu bubuk full cream dan rasa yang di berikan sesuai dengan selera konsumen. Faktor tersebut merupakan hal yang paling penting di perhatikan dalam industri, dan ini merupakan kekuatan yang paling besar di miliki oleh perusahaan.

Tabel 2. Matrik EFAS Susu Bubuk Full Cream Indomilk

Faktor Strategis eksternal Bobot Ratting Bobot X Ratting

PELUANG:

- Perusahaan bisa lebih meningkatkan kualitas produk - Melakukan pengembangan dan penyempurnaan produk

agar lebih disukai konsumen - Peningkatan konsumsi

- Membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli kembali - Mengembangkan kemasan produk susu Indomilk

0,105 0,105 0,095 0,1 0,095 4 4 3,33 3,33 3,67 0,42 0,42 0,316 0,333 0,348 ANCAMAN :

- Perusahaan pesaing lebih luas pasarannya

- Perusahaan pesaing mempunyai produk yang bagus

- Perusahaan pesaing mempunyai image yang kuat

- Nilai rupaih kadang tidak stabil - Semakin mahalnya biaya transportasi.

0,103 0,095 0,104 0,095 0,103 1,67 1,67 1,33 1 1,67 0,172 0,158 0,138 0,095 0,172 TOTAL : 1,000 25,67 2,572 Keterangan :

Dari tabel matrik EFAS perusahaan, dapat dilihat bahwa skor total yang di capai adalah 2,572 angka ini menunjukkan posisi perusahaan cukup baik dalam menghadapi kingkungan eksternalnya. Dalam hal ini perusahaan telah mencoba seoptimal mungkin untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada.

4. Matrik IE (Internal – Eksternal) Matrik IE di peroleh dengan menggunakan nilai-nilai atas hasil analisis menggunakan IFAS dan EFAS. Adapun matrik IE yang dihasilkan sebagai berikut : Posisi perusahaan pada matrik IE berada pada kuadran yang dapat di gambarkan sebagai Hold dan Maintain, dengan nilai IFAS pada dimensi vertikal dengan total skor 2,511 dan nilai EFAS pada dimensi horizontal dengan total skor 2,572. Posisi perusahaan pada matrik IE

memiliki implikasi strategi yaitu strategi Market Penetration dan Product Development.

Tabel 3. Matriks Internal dan Eksternal KUAT 3,0 – 4,0 4,0 RATA- 2,0 – 2,99 3,0 LEMAH 1,0 – 1,99 2,0 3,0 I II III Tinggi 3,0 – 4,0 2,0 IV V (2,511;2,572) VI Sedang 2,0 – 2,99

1,0 VII VIII IX Rendah 1,0 – 1,99

Keterangan :

Perusahaan berada pada posisi V dengan adanya strategi yang cocok dapat di gambarkan sebagai Market

penetration dan Product

Development, strategi pada sel ini adalah Hold dan Maintain.

(5)

Perusahaan berada pada posisi

tersebut di karenakan adanya pengaruh dari lingkungan internal dan eksternal yang memberikan hasil dengan penilaian atau perkalian antara peringkat (ratting) dan bobot dimana matrik IFE dengan hasil 2,511 dan matrik EFE dengan hasil 2,572.

5. Analisa SWOT

Dari langkah-langkah

penganalisaan diatas yang berupa analisa faktor lingkungan internal dan eksternal, di masukan ke dalam matriks SWOT, atau di kembangkan alternatif strateginya.

Adapun analisis tersebut di kelompokkan ke dalam sebuah tabel SWOT, tabel ini menggambarkan secara keseluruhan.

Tabel 4. Matriks SWOT

IFAS

EFAS

KEKUATAN:

- Produk susu bubuk Indomilk sudah bagus (0,329)

- Susu bubuk Indomilk banyak di sukai konsumen (0,374)

- Susu bubuk Indomilk rasanya cukup manis (0,339)

- Tenaga ahli professional (0,408) - Kemasan susu bubuk Indomilk

sudah cukup bagus (0,339)

KELEMAHAN :

- Indomilk terlalu sempit pasarannya (0,196)

- Disiplin karyawan produksi (0,163)

- Keterbatasan modal kerja (0,135) - Ukuran produk (0,095)

- Indomilk kurang melakukan terobosan-terobosan terhadap pasar (0,133)

PELUANG :

- Perusahaan bisa lebih meningkatka kualitas produk (0,42)

- Pengembangan dan penyempurna-an produk agar lebih disukai konsuemen (0,42)

- Peningkatan konsumsi (0,316) - Membuat konsumen lebih tertarik

untuk membeli kembali (0,333) - Mengembangkan kemasan produk

susu Indomilk (0,348)

S-O

- Mengembangkan & menyempurna kan produk susu bubuk Indomilk dengan desain baru

- Mempersiapkan mutu produk dalam menghadapi persaingan bebas

- Menciptakan kemasan yang baru dengan kekuatan dan keamanan yang lebih baik dan terjamin

W-O

- Memperluas pasar dengan survei-survei lapanagan, serta pengenalan kualitas dan mutu produk susu bubuk Indomilk - Meningkatkan SDM

- Membuat suatu perubahan terhadap produk susu bubuk Indomilk agar tidak mengecewa kan konsumen.

ANCAMAN:

- Perusahaan pesaing lebih luas pasarannya (0,172)

- Perusahaan pesaing mempunyai produk yang lebih bagus (0,158) - Produk pesaing mempunyai image

yang kuat (0,138)

- Nilai rupiah kadang tidak stabil (0,095)

- Semakin tingginya biaya transportasi (0,172)

S-T

- Lebih meningkatkan image produk susu bubuk Indomilk untuk menyempurnakan produk yang sudah bagus

- Lebih meningkatkan pelayanan dalam memenuhi keinginan konsumen

- Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam rangka pengenalan produk.

W-T

- Pengontrolan kualitas yang teratur, agar selalu lebih unggul dalam bersaing

- Membuat suatu produk yang lebih menarik agar konsumen lebih menyukainya.

- Mencari alternatif bahan baku lokal

- Mencari alternatif melalui jasa pengangkutan.

C. Hubungan Strategi Pengembangan Produk dengan Tingkat Penjualan Pada PT. Indomilk

Dari setiap keputusan yang diambil untuk menerapkan strategi pengembangan produk sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan PT. Indomilk.

1. Tingkat Penjualan PT. Indomilk Atas Penerapan Strategi Pengembangan Produk

Dari penjualan hasil-hasil produksi PT. Indomilk pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 dapat dilihat terjadinya peningkatan volume penjualan. Salah satu faktor penyebab peningkatan volume penjualan yang terjadi pada PT. Indomilk adalah adanya

(6)

pengembangan produk. Untuk melihat tingkat volume penjualan dan pengembangan produk yang di capai oleh

PT. Indomilk dapat di lihat tabel di bawah ini :

Tabel 5. Penjualan PT. Indomilk Periode tahun 2000-2003

Bentuk 2000 2001 2002 2003

Karton 3.012.200 3.212.500 3.332.510 3.552.200

Tabel 6. Biaya Pengembangan Produk Susu Bubuk Indomilk Periode Tahun 2000-2003

Bentuk 2000 2001 2002 2003

Kotak 1.111.400 1.141.250 1.150.100 1.160.100

Tabel 7. Persentase Tingkat Volume Penjualan Periode Tahun 2000-2003

Tahun Biaya Pengembangan Produk

Persentase Penjualan Persentase

2000 1.111.400 0% 3.012.000 0%

2001 1.141.250 0,02% 3.212.500 0,06%

2002 1.150.100 0,07% 3.332.510 0,07%

2003 1.160.100 0,08% 3.552.200 0,09%

2. Hubungan Strategi Biaya Pengembangan Produk dengan Volume Penjualan

Hubungan antara strategi pengembangan produk dengan volume penjualan perlu untuk diukur, dalam mengukur besarnya hubungan tersebut maka akan digunakan analisis regresi dan korelasi, dalam hal ini variabel Independen adalah biaya pengembangan produk yang di karenakan adanya pengembangan produk dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003.

A. Analisis Regresi

Untuk mencari hubungan fungsional antara pengaruh biaya

pengembangan produk sebagai variabel X terhadap volume penjualan sebagai variabel Y, penulis menggunakan rumus regresi sebagai berikut :

Y = a + bX

Penulis terlebih dahulu menetapkan nilai konstanta a dan b rumus untuk menghitung konstanta a dan b adalah sebagai berikut :

a =

Υ

-

b

Χ

b =

(

) (

)(

)

( )

2

(

)

2 -∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Χ Χ n Υ Χ ΧΥ n Tabel 8.

Data Hubungan Biaya Pengembangan Produk dengan Penjualan Periode tahun 2000-2003 (Dalam jutaan)

Thn X Y X2 Y2 XY 2000 1.111.400 3.012.200 123.520.996.000 9.073.348.840.000 3.347.759.080.000 2001 1.141.250 3.212.500 130.245.156.300 10.320.156.250.000 3.666.265.625.000 2002 1.150.100 3.332.510 132.273.001.000 11.105.622.900.000 3.832.719.751.000 2003 1.160.100 3.552.200 134.583.201.300 12.618.124.840.000 3.120.907.220.000 Total 4.562.850 13.109.410 520.622.354.300 43.117.252.830.000 14.967.651.680.000

(7)

Dalam menggunakan rumus diatas

penulis menggunakan tabel sebagai alat bantu. Dari hasil perhitungan tabel tersebut diperoleh :

4.562.850 = Χ Σ 4.300 520.622.35 2 = ΣΧ 13.109.410 = Υ Σ .830.000 43.117.252 2 = ΣΥ .680.000 14.967.165 = ΣΧΥ b =

(

) (

)(

)

(

2

)

-

(

)

2 -∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Χ Χ n Υ Χ ΧΥ n 2 ) (4.562.850 -54.300) (520.622.3 4 0) (13.109.41 ) (4.562.850 -1.680.000) (14.967.65 4 .120.000 20.819.600 000 . 170 . 894 . 824 . 20 .420.000 59.816.271 -000 . 720 . 606 . 870 . 59 − b = 050 . 294 . 5 300 . 335 . 54 b = 10,26 a = Υ - bΧ 5 3.277.352, 4 13.109.410 ΣΥ = = = Υ n 114.071,25 4 4.562.850 ΣΧ= = = Χ n a = 3.277.352,5 – 10,25 (114.071,25) a = 3.277.352,5 – 1.170.371,025 a = 2.106.981,475

Dengan demikian dari perolehan data diatas dapat di peroleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 2.106.981,475 + 10,26x

Dari persamaan diatas menunjukkan hahwa hubungan antara biaya pengembangan produk dengan volume penjualan adalah positif. Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa jika biaya yang dikeluarkan sebesar 1 maka volume penjualan akan meningkat sebesar 10,26 B. Analisa Korelasi

Untuk menentukan hubungan antara biaya pengembangan produk dengan volume penjualan pada Susu bubuk full cream Indomilk, akan di analisa dengan korelasi :

( )

∑ ∑ ⋅ ∑ ∑ ∑ ∑ ⋅∑ = 2 2 2 2 -) ( -y -y Υ Υ n x x n x x n r r = 0,95 050 . 294 . 5 300 . 335 . 54 = r = 0,952 = 90%

Koefisien korelasi sebesar 0,95 (positif) menunjukkan adanya hubungan linier yang sangat baik antara X dan Y, artinya adalah dengan meningkatnya biaya pengembangan produk maka akan diikuti dengan peningkatan penjualan dari tahun 2000 sampai dengan 2003. untuk melihat perubahan volume penjualan yang di sebabkan oleh biaya pengembangan produk dapat dihitung dengan r2 yaitu sebesar r2 = 0,952 = 90%.

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan sebesar 90% dari tingkat penjualan di sebabkan oleh perubahan biaya pengembangan produk dan sebagian lagi di sebabkan oleh faktor lain.

Dari perhitungan korelasi diatas untuk mengukur besarnya hubungan antara strategi pengembangan produk terhadap tingkat volume penjualan yang di capai oleh PT. Indomilk dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk ternyata berperan dalam meningkatkan penjualan yang di buktikan dalam melalui analisa korelasi dimana terdapat hubungan positif diantara kedua variabel diatas.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai formulasi strategi pengembangan produk terhadap tingkat volume penjualan pada PT. Indomilk, maka dapat mengambil suatu kesimpulan yang kiranya dapat diterima dengan baik oleh semua pihak, diantaranya sebagai berikut :

(8)

1. Tujuan PT. Indomilk dalam melakukan pengembangan produk adalah untuk memenuhi keinginan pasar dan meningkatkan volume penjualan.

2. PT. Indomilk dalam menjalankan usahanya di pengaruhi oleh faktor strategis internal dan eksternal, dimana total skor internal 2.511 dan total skor eksternal 2,572. kedua faktor ini digambarkan ke dalam matrik atau tabel yang berfungsi menganalisa faktor tersebut dan berada pada kuadran V yaitu pertumbuhan stabilitas artinya perusahaan tersebut berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk susu bubuk full cream secara efisien karena perusahaan ini sudah memiliki kemampuan pemasaran yang baik.

3. Besarnya hubungan antara strategi pengembangan produk dengan tingkat volume penjualan diukur dengan menggunakan analisa regresi dan korelasi, dimana X adalah biaya pengembangan produk dan Y adalah tingkat penjualan. Dari data yang diperoleh besarnya pengaruh biaya pengembangan produk terhadap volume penjualan (a) pada tahun 2000 sampai dengan 2003 adalah 2.106.981,475 dan data yang diperoleh besarnya hubungan (r) pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 adalah (+) 0,95 artinya X dan Y menunjukan adanya hubungan linier yang sangat baik sebesar 90%, dan menjelaskan adanya peningkatan biaya pengembangan produk maka akan diikuti dengan peningkatan penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Gary. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta Intermedia, 1992.

A Vermon, Musselman. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Alih Bahasa Kusuma Wiriadi Sastra Drs, Jilid Ke 2, Edisi 9, Erlangga Jakarta, 2000.

Inwood, David dan Jean Hammond. Pengembangan Produk. Mariani Gandamihardja, Pustaka Binaman, Pressindo, Jakarta, 1995.

Keegan, W, J. Manajemen Pemasaran Global. Erlangga, Jakarta, 1996. Kotler, Philip. Manjemen Pemasaran.

Salemba Empat, Jakarta, 1995.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran

(Analisis, Perencanaan dan

Pengendalian), Erlangga, 1990.

Kotler, Philip. Dasar-Dasar Pemasaran Principles Of Marketing 7e. Jakarta, Prenhallindo, 1997.

Porter, M.E. Strategi Bersaing. Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993.

Rangkuti, Freddy. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993. Swastha, Basu. Manajemen Pemasaran

Modern. Liberty. Yogyakarta, 1990. Saladin, Djaslim. Manajemen Strategi dan

Kebijakan Perusahaan. Erlangga, 1997.

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Cetekan Ke 3, Penerbit ANDI, Yogyakrta, 1999.

Winardi. Dr. SE. Ilmu Seni Menjual (Salesmanship). Penerbit Nova, Bandung, 1998.

Gambar

Tabel  1. Matrik IFAS  Susu Bubuk Full Cream Indomilk
Tabel 2. Matrik EFAS  Susu Bubuk Full Cream Indomilk
Tabel  4. Matriks SWOT  IFAS
Tabel 5. Penjualan PT. Indomilk  Periode tahun 2000-2003

Referensi

Dokumen terkait

instrumental, pokoknya bisa membuat enjoy dan rileks...”18 Pendapat Hisnul Mahmudi juga dalam sebuah wawancara: “saya senang mengikuti pelajaran ibu Dwi Retno Yuli Utami, karena

heat pump sebagai pengganti pemanas kandang ayam pada masa brooding didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu ; lebih aman, tahan lama, tidak menimbulkan polusi udara, panas

Walaupun corak gaya didikan utama adalah sama iaitu autoritatif, jelas bahawa pelajar cemerlang mempunyai peratusan yang lebih tinggi iaitu 87.5 peratus berbanding

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

The analysis phase was the most essential phase in ADDIE model because it was the foundation or stepping stone for all other phases of this model, and the outputs of this phase

Sistem pendukung keputusan pemberian kredit pada koperasi wanita salimah dapat membantu pihak koperasi dalam mengambil keputusan pemberian kredit kepada anggota

Data yang penulis kemukakan ini diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian data tersebut penulis

Dan anak produk kloning tersebut jika dihasilkan dari proses pemindahan sel telur yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh ke dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel