• Tidak ada hasil yang ditemukan

FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh:

Gilang Ahmad Ramadan NIM 0800498

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING

Oleh

Gilang Ahmad Ramadan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Gilang Ahmad Ramadan 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

GILANG AHMAD RAMADAN

FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Munir, M.IT. NIP. 196603252001121001

Pembimbing II

Wahyudin Sanusi, M.T. NIP. 197304242008121001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

(4)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE

HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING ABSTRAK

Dalam menjalankan elearning, dibutuhkan platform atau alat, salah satunya

adalah dengan menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle. Kendala

yang dihadapi dalam lingkungan korporasi adalah kurangnnya motivasi dari pengguna

yang disebabkan kurangnya daya guna (usability) LMS Moodle itu sendiri. Usability

menurut ISO 9241-11 adalah tingkat di mana sebuah produk digunakan oleh pengguna

tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektif, efisien, dan memperoleh kepuasan

dalam lingkup penggunaannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan LMS Moodle dari sisi usability dengan studi kasus pada perusahaan

Comlabs USDI ITB dan PT Bank Internasional Indonesia (BII). Diharapkan pengguna

elearning dapat lebih fokus untuk mempelajari konten yang terdapat di dalam elearning

tanpa harus terganggu dengan antarmuka yang kurang userfriendly. Penelitian ini

menggunakan metode Human-Centered Software Engineering yang di dalamnya terdapat

dua tahapan. Pada tahap pengukuran, metode yang digunakan adalah pendekatan

Usability Engineering dengan teknik query. Teknik query ini menggunakan butir-butir

pernyataan yang sudah dipakai sebagai standar pengujian usability yaitu CSUQ

(Computer Study Usability Questionnaire). Setelah itu untuk mengembangkan perangkat

lunak yang dapat meningkatkan tingkat usability dari LMS Moodle digunakan metode

Rational Unified Prosess (RUP). Dari hasil pengujian didapatkan bahwa perangkat lunak

yang dikembangkan dengan nama Front-End Website System (FEW) dapat meningkatkan

penggunaan LMS Moodle dengan tingkat usability mencapai kenaikan sebesar 20%.

Kata Kunci: Front-End Website System, Human-Centered Software Engineering,

(5)

ii

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

FRONT-END WEBSITE SYSTEM TO IMPROVE MOODLE LMS USABILITY USING HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING

METHOD ABSTRACT

In order to run an elearning system, the user need a tools or platform, one of

them is Moodle as Learning Management System (LMS). In corporate environments the

obstacle when a company use an elearning system is the less motivated employee due to

bad usability of the LMS itself. From ISO 9241-11 usability is the extent to which a

product can be used by specified users to achieve specified goals with effectiveness,

efficiency and satisfaction in a specified context of use. Therefore, this study aims to

improve the Moodle LMS in terms of usability with a case study on the company Comlabs

USDI ITB and PT Bank Internasional Indonesia (BII). The expected result from this

research is to make user of the elearning become more focus to learn the content without

disturbed by not user friendly interface. This research using Human-Centered Software

Engineering method which is have two steps in its development. Usability Engineering

method with query technique was used when measure usability level. Query technique

consist of questions based on Computer Study Usability Questionnaire (CSUQ) that has

been standard for evaluating usability. Rational Unified Process (RUP) has been chosen

as software engineering method for developing system which can improve usability

Moodle LMS. In this research the result showed that the system which has been

developed and called Front-End Website System (FEW) can improve Moodle LMS

usability and reached 20% increments.

Keywords: Front-End Website System, Human-Centered Software Engineering, Usability

(6)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Sistematika Penulisan ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Front-End Development ... 6

2.2. Human-Centered Software Engineering ... 6

2.2.1. Kebutuhan pada Human-Centered Software Engineering ... 7

2.3. Interaksi Manusia Komputer ... 8

2.4. Usability Engineering ... 13

2.4.1. Pengertian Daya Guna (Usability) ... 13

2.4.2. Usability Engineering Lifecycle ... 14

2.4.3. Teknik Evaluasi ... 16

2.4.4. The Computer System Usability Quesionnaire (CSUQ) ... 19

(7)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.5.1. Rational Unified Process ... 22

2.5.2. Aliran Kerja RUP ... 23

2.5.3. Six Best Practices RUP ... 26

2.5.4. Implementasi dan Tahapan Metode RUP ... 27

2.6. Antarmuka Pengguna (User Interface) ... 30

2.7. Konsep Desain Web ... 30

2.8. Web Conventions ... 31

2.9. Elemen Desain Web ... 35

2.9.1. Halaman dan Tata Letak ... 35

2.9.2. Teks (Typography) ... 40

2.9.3. Warna ... 44

2.9.4. Gambar dan Simbol (Icon) ... 45

2.9.5. Animasi ... 45

2.10. E-learning ... 46

2.11. Learning Management System ... 48

2.11.1. Moodle ... 49

2.11.2. Moode 2.6 ... 52

2.12. State of the Art: Penelitian Terkait Usability LMS Moodle ... 53

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 54

3.1. Desain Penelitian ... 54

3.2. Tahap Pengukuran Awal (Usability Pilot Trial I) ... 56

3.3. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak ... 57

3.4. Tahap Pengukuran Akhir (Usability Pilot Trial II) ... 61

(8)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.1. Alat Penelitian ... 61

3.5.2. Bahan Penelitian... 62

3.5.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 62

3.5.4. Instrumen Penelitian... 63

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 64

3.7. Teknik Analisis Data ... 64

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1. Tahap Pengukuran Awal (Usability Testing Pilot Trial I) ... 66

4.1.1. Hasil Uji CSUQ Tahap 1 pada LMS Comlabs USDI ITB ... 67

4.1.2. Hasil Uji CSUQ Tahap 1 pada LMS PT BII ... 69

4.2. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak ... 72

4.2.1. Tahap Permulaan (Inception) ... 73

4.2.2. Tahap Pemerincian (Elaboration) ... 91

4.2.3. Tahap Konstruksi (Construction) ... 92

4.2.4. Tahap Transisi (Transition)... 97

4.3. Tahap Pengukuran Akhir (Usability Testing Pilot Trial II) ... 97

4.3.1. Hasil Uji CSUQ Tahap 2 pada LMS Comlabs USDI ITB ... 97

4.3.2. Hasil Uji CSUQ Tahap 2 pada LMS PT BII ... 99

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1. Kesimpulan ... 102

5.2. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN ... 108

(9)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 2. Format Kuesioner Responden ... 113

Lampiran 3. Sample Kuesioner Online ... 118

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beberapa Aturan yang Berlaku dalam Web ... 31

Tabel 3.1 Skala Likert ... 64

Tabel 4.1 Hasil Usability Pilot Trial I Comlabs USDI ITB ... 68

Tabel 4.2 Hasil Usability Pilot Trial I PT BII ... 71

Tabel 4.3 Hasil Usability Pilot Trial II Comlabs USDI ITB... 98

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Human-Computer Interaction ... 10

Gambar 2.2 Faktor-faktor yang ikut mendewasakan HCI ... 11

Gambar 2.3 Metode Evaluasi Daya Guna ... 15

Gambar 2.4 Grafik Pengujian Nielsen ... 19

Gambar 2.5 Model Proses Pengembangan dengan RUP ... 24

Gambar 2.6 Penerapan Kesepakatan Web ... 34

Gambar 2.7 Tata Letak Standar Situs Web ... 36

Gambar 2.8 Huruf Times New Roman ... 40

Gambar 2.9 Huruf Courier ... 41

Gambar 2.10 Huruf Helvetica ... 42

Gambar 2.11 Huruf Caflisch Script ... 42

Gambar 2.12 Huruf Braggadocio ... 43

Gambar 2.13 Roadmap Aplikasi Moodle... 53

Gambar 3.1 Diagram Desain Penelitian ... 54

Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan dengan RUP ... 58

Gambar 4.1 Antarmuka LMS Comlabs USDI ITB ... 67

Gambar 4.2 Garis Kontinum Usability Pilot Trial I Comlabs USDI ITB ... 69

Gambar 4.3 Antarmuka LMS PT BII (1) ... 70

Gambar 4.4 Antarmuka LMS PT BII (2) ... 70

Gambar 4.5 Garis Kontinum Usability Pilot Trial I PT BII ... 72

Gambar 4.6 Lapisan Aplikasi FEW ... 73

Gambar 4.7 Peta Situs FEW... 74

Gambar 4.8 Tata Letak (Layout) Dasar Website ... 75

Gambar 4.9 Prototipe Homepage ... 76

Gambar 4.10 Bagian Header dan Navigasi... 77

Gambar 4.11 Dropdown Sign in ... 78

Gambar 4.12 Prototipe Halaman Sign in... 78

Gambar 4.13 Prototipe Halaman Forgot Password ... 79

Gambar 4.14 Bagian Banner dan Kotak Pencarian ... 79

Gambar 4.15 Bagian Kelas Pelatihan... 80

(12)

ix

Gambar 4.17 Bagian Footer ... 81

Gambar 4.18 Prototipe Browse Catalogue ... 82

Gambar 4.19 Prototipe Halaman Standar... 83

Gambar 4.20 Prototipe Detail Pelatihan... 84

Gambar 4.21 Prototipe News Page ... 86

Gambar 4.22 Prototipe News Detail... 87

Gambar 4.23 Prototipe Personal Page ... 88

Gambar 4.24 Prototipe User Detail Pelatihan ... 90

Gambar 4.25 Prototipe Tema Moodle ... 91

Gambar 4.26 Tema Moodle ... 93

Gambar 4.27 Format Course ... 94

Gambar 4.28 Halaman Informasi Detail Course... 96

Gambar 4.29 Garis Kontinum Usability Pilot Trial II Comlabs USDI ITB ... 99

(13)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aspek usability atau daya guna merupakan kajian penelitian Interaksi

Manusia dan Komputer (IMK) yang mengacu pada sudut pandang pengguna saat

menggunakan dan memanfaatkan suatu produk. Definisi usability menurut

International Organization for Standardization atau disingkat ISO 9241-11 adalah

“tingkat di mana sebuah produk digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektif, efisien, dan memperoleh kepuasan dalam

lingkup penggunaannya” (ISO/IEC, 1998).

Dalam proses pengembangan suatu aplikasi interaktif, usability test dan

teknik user-centered design telah diakui sebagai faktor yang penting dan perlu

diperhatikan pelaksanaannya. Namun pada kenyataannya, faktor tersebut belum

tercermin dalam banyak proyek pengembangan aplikasi perangkat lunak (Seffah,

Gulliksen, & Desmarais, 2005).

Beberapa studi menunjukkan bahwa 80% dari total biaya perawatan

berhubungan dengan masalah pengguna dengan sistem bukan kecacatan teknis

(bugs) pada sistem (Boehm, 1991). Dari hasil tersebut 64% di antaranya adalah

masalah usability (Landauer, 1995).

Sebagian besar metodologi rekayasa perangkat lunak (software

engineering) tidak mengusulkan mekanisme apapun untuk hal-hal berikut: (1)

secara eksplisit dan secara empiris mengidentifikasi serta menentukan kebutuhan

pengguna juga persyaratan usability, dan (2) menguji serta memvalidasi

persyaratan dengan end-user sebelum, selama, sampai setelah pengembangan.

(14)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semua persyaratan fungsional, namun sulit untuk digunakan secara efektif,

(15)

3

karena kurangnya metodologi yang memadai tersebut berdampak pada besarnya

jumlah permintaan untuk memodifikasi setelah sistem disebarkan (Seffah,

Gulliksen, & Desmarais, 2005).

Permasalahan di atas mempengaruhi perangkat lunak interaktif dengan

penerapan antarmuka (user interface) yang signifikan, termasuk di dalamnya

aplikasi berbasis Graphical User Interface (GUI), E-commerce Websites, mobile

services, dan juga teknologi dalam bidang pendidikan yaitu e-learning.

E-learning merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat

sebagai sistem pembelajaran jarak jauh yang memberikan ragam solusi di mana

Internet sebagai medianya (Bahtiar, 2013). Pada prakteknya pengajar dan peserta

pelatihan dapat menciptakan kuliah virtual tanpa perlu tatap muka sehingga proses

pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu. Di samping itu perluasan teknologi

e-learning terutama pada sistem aplikasi berbasis Web adalah dengan munculnya

Learning Management Systems (LMS). LMS adalah suatu sistem yang terintegrasi

yang mendukung bermacam kebutuhan guru dan muridnya (Brusilovsky, 2003),

yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat pembelajaran di setiap lingkungan

belajar, salah satunya adalah Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic

Learning Environment).

Meski fitur yang ditawarkan dapat membantu pengguna dalam

pembelajaran, namun akibat sangat kurangnya usability, sistem ini menunjukkan

tingkat drop out yang tinggi dibandingkan pendidikan secara tradisional yang

dibimbing oleh pengajar/instruktur (Zaharias, 2006). Evaluasi usability secara

heuristic dilakukan pada Moodle dengan hasil secara keseluruhan 68% (Martin, et

al., 2008).

Kerugian bukan hanya dialami oleh end-user tapi perusahaan yang

bergerak dalam pembuatan aplikasi e-learning mendapat dampaknya juga karena

produk yang dibuat tidak dapat digunakan nantinya.

Masalah tersebut dialami oleh salah satu organisasi perusahaan yang

bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan yaitu ComLabs USDI-ITB yang

(16)

platform-4

nya. Organisasi tersebut menyadari bahwa produk yang mereka buat dapat

digunakan agar konsumen bukan sibuk mempelajari aplikasi tersebut tetapi harus

dipusatkan dalam mempelajari materi di dalamnya. Konsumen dari ComLabs

USDI-ITB merupakan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang

menerapkan e-learning sebagai sistem pembelajaran bagi pegawainya.

Perusahaan-perusahaan tersebut menyadari bahwa peningkatan performa

pegawainya akan membawa kesuksesan bagi perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk mengembangkan

sistem yang dapat membantu meningkatkan usability pada aplikasi e-learning

terutama Learning Management System Moodle agar pengguna lebih efektif,

efisien, dan mendapatkan kepuasan dalam menggunakan produk tersebut.

Diperlukan pengembangan sistem yang bukan hanya fokus pada sisi rekayasa

perangkat lunak namun juga menekankan pada sisi pengguna. Oleh karena itu

pendekatan metode Human Centered Software Engineering (HSCE) yang fokus

pada Usability Engineering (UE) dengan pengembangan perangkat lunak

menggunakan Rational Unified Process (RUP), diharapkan bisa menjadi solusi

powerful bagi penelitian ini.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, masalah

yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana mengukur tingkat daya guna (usability) pada LMS Moodle

dengan metode Usability Engineering (UE)?

b. Bagaimana menerapkan metode Rational Unified Process (RUP) dalam

mengembangkan sistem yang dapat meningkatkan usability pada LMS

Moodle?

c. Berapa tingkat usability pada sistem yang dikembangkan dan bagaimana

(17)

5

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini, diantaranya :

a. LMS yang digunakan merupakan LMS Moodle dengan versi 2.6.

b. LMS Moodle maupun aplikasi yang dibangun hanya diakses melalui

tampilan desktop dan dengan jaringan Internet.

c. Tahapan Follow-up Studies pada Usability Engineering tidak digunakan

dalam penelitian ini.

1.4. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas,

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menemukan tingkat daya guna (usability) pada LMS Moodle dengan

metode Usability Engineering (UE).

b. Menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) dan

menerapkannya dalam mengembangkan sistem yang dapat meningkatkan

usability pada LMS Moodle.

c. Mengetahui hasil perbandingan dan peningkatan nilai usability pada LMS

Moodle dengan sistem yang dikembangkan.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian yang akan

dilakukan, ruang lingkup masalah, serta sistematika penulisan yang digunakan

dalam penyusunan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi penjelasan tentang dasar teori yang digunakan dalam analisis,

(18)

6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang teknis pelaksanaan penelitian berupa alat dan bahan

penelitian, desain penelitian dan proses penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan serta analisis

terhadap hasil penelitian yang dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, serta

saran dari penulis untuk kegiatan penelitian selanjutnya terkait topik yang dibahas

(19)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan tahapan yang dilakukan penulis untuk

memberikan gambaran serta kemudahan dalam melakukan penelitian. Dengan

menggunakan metode Human-Centered Software Engineering (HCSE), Usability

Engineering (UE) dan Rational Unifed Process (RUP) dijalankan secara eksplisit.

Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian yang dapat

dilihat pada Gambar 3.1.

Benchmarking Usability

Goal Oriented Interaction Design

Interative Design

Prototyping

Inspection and Testing Perumusan Masalah

Studi Literatur

Elaboration

Construction

Transition Know the User

Dokumen Teknis

Inspection and Testing

Hasil Penelitian

Dokumen Penelitian Gathering Data Pilot Trial I

Gathering Data Pilot Trial II

Judgement Questionnaire

Olah Data Pilot Trial I

Olah Data Pilot Trial II

(20)

55

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penjelasan dari gambar desain penelitian adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah merupakan dasar dari pemikiran dalam penelitian ini.

Dijelaskan lebih rinci dalam Sub Bab 1.2.

2. Tahap selanjutnya adalah melakukan studi masalah terhadap materi

penelitian, terdiri dari dua tahapan yaitu studi literatur dan studi lapangan.

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan memahami teori-teori

yang digunakan, yaitu mencari teori Human-Centered Software

Engineering, Usability Engineering, Rational Unified Process, dan

mempelajari penggunaan LMS Moodle. Data-data tersebut dicari dengan

cara mengumpulkan literatur, jurnal, browsing Internet dan bacaan-bacaan

lainnya yang berkaitan dengan topik yang diangkat. Berikutnya adalah

studi lapangan yang termasuk bagian Know the User pada tahapan

Usability Engineering, dengan mencari tahu perusahaan yang menerapkan

LMS Moodle sebagai e-learning platform-nya dan menjadikannya

kewajiban untuk diakses bagi tiap karyawannya.

3. Karena kuesioner yang dipakai yaitu CSUQ berbahasa Inggris maka

dilakukan penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia, agar responden

memahami isi dari pernyataan tersebut. Tahapan judgement questionnaire

ini melibatkan pihak yang kompeten dibidang ini, hal ini ditujukan agar

tidak terjadi ambiguitas atau menghilangkan makna dari poin penting dari

setiap pernyataan. Dokumen expert judgement dilampirkan pada lembar

lampiran.

4. Untuk mengetahui tingkat daya guna (usability) dari LMS Moodle

digunakan teknik query dengan menyebarkan kuesioner kepada responden

yang dipilih dengan butir-butir pernyataan berdasarkan CSUQ. Tahapan

ini disebut Usability Pilot Trial I yang merupakan bagian dari tahapan

Inspection and Testing di Usability Engineering. Metode selengkapnya

dibahas dalam Sub Bab 3.2. Data dari kuesioner kemudian diolah

(21)

56

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diuji. Keluaran yang diperoleh dari Usability Pilot Trial I berupa

ukuran/nilai awal dari tingkat usability LMS Moodle, kemudian dianalisis

dan dilakukan tahap pengembangan perangkat lunak dengan metode

Rational Unified Process (RUP) dengan keluaran berupa perangkat lunak

dan dokumen teknis yang secara rinci dibahas pada Sub Bab 3.3.

5. Perangkat lunak yang sudah dihasilkan kemudian diuji kembali tingkat

usability-nya dalam Usability Testing Pilot Trial II. Pengujian ini

dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner sama seperti yang

dilakukan pada Usability Pilot Trial I. Data dari kuesioner kemudian

diolah berdasarkan frekuensi dan dicari presentase nilai aktual pada sistem

yang dikembangkan. Setelah nilai ditemukan kemudian dilakukan

perbandingan antara nilai pilot trial I dan II, untuk lebih rinci dibahas pada

Sub Bab 3.4.

6. Hasil yang diperoleh akan disusun dalam dokumen penelitian.

3.2. Tahap Pengukuran Awal (Usability Pilot Trial I)

Untuk mendapatkan nilai pengukuran awal berdasarkan tanggapan dari

pengguna tentu saja diperlukan instrumen, instrumen dalam penelitian ini berupa

kuesioner mengacu kepada Computer System Usability Questionnare (CSUQ)

dibahas dalam Sub Bab 2.3.4. Pemilihan CSUQ dengan pertimbangan instrumen

tersebut telah standar yang dibuat oleh perusahaan IBM untuk mengukur usability

sistem dari segi kegunaannya, kualitas informasi dan kualitas antarmuka serta

sudah digunakan oleh banyak rujukan dalam beberapa penelitian aspek usability.

Kuesioner tersebut terdiri dari 19 butir pernyataan dengan bentuk asli

dalam bahasa Inggris, agar responden memahami isi dari pernyataan tersebut

maka dilakukan penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia dengan melibatkan

pihak yang kompeten dibidang ini yaitu dosen dari Fakultas Teknik Industri

(22)

57

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penting dari setiap pernyataan. Butir-butir pernyataan yang sudah mengalami

proses penerjemahan menjadi seperti berikut:

1. Secara keseluruhan, saya puas dengan kemudahan pemakaian aplikasi ini

ini.

2. Sangat sederhana penggunaan aplikasi ini.

3. Saya dapat dengan sempurna menyelesaikan pekerjaan dengan aplikasi ini.

4. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya dengan cepat, menggunakan

aplikasi ini.

5. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya secara efisien menggunakan

aplikasi ini.

6. Saya merasa nyaman menggunakan aplikasi ini.

7. Sangat mudah mempelajari penggunaan aplikasi ini.

8. Saya yakin saya bisa menjadi produktif dengan cepat berkat aplikasi ini.

9. Pesan kesalahan yang diberikan aplikasi ini menjelaskan dengan gamblang

cara mengatasinya.

10. Kapanpun saya membuat kesalahan, saya bisa memperbaikinya dengan

cepat dan mudah.

11. Informasi yang disediakan aplikasi ini cukup jelas.

12. Sangat mudah mencari informasi di aplikasi ini.

13. Informasi yang disediakan aplikasi sangat mudah dipahami.

14. Informasi yang disediakan efektif membantu saya menyelesaikan tugas

dan skenario.

15. Pengorganisasian informasi yang ditampilkan aplikasi jelas.

16. Antarmuka aplikasi menyenangkan.

17. Saya menyukai dalam menggunakan antarmuka aplikasi ini.

18. Aplikasi ini memiliki fungsi dan kapabilitas sesuai harapan saya.

(23)

58

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Model proses yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah

model RUP (Rational Unified Process). Bertujuan untuk memastikan kualitas

tertinggi produksi perangkat lunak dengan tahap pengembangan untuk setiap

produk yang diserahkan (release). RUP menggunakan konsep berorientasi obyek,

dengan aktivitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan

UML. Tiap tahapan memiliki poin pencapaian (milestone) yaitu titik yang

ditetapkan dalam waktu di mana suatu keputusan harus dibuat, dan karena itu

tujuan utama tiap tahapan harus telah dicapai. Jika poin pencapaian ini belum

tercapai akan dilakukan kembali pengulangan dalam tahapan yang bersangkutan.

Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan dengan RUP

Berdasarkan Gambar 3.2 tahap (phase) pelaksanaan pengembangan

perangkat lunak Front-End Website System adalah sebagai berikut:

1. Permulaan (Inception)

Pada tahapan Inception ini berfokus pada penentuan manfaat

perangkat yang harus dihasilkan, penetapan proses-proses bisnis (business

case), dan perencanaan proyek. Data yang dihasilkan pada usability testing

pilot trial I dijadikan acuan sebagai kebutuhan yang harus dicapai oleh

sistem yang akan dikembangkan. Setelah mengetahui ukuran yang dicapai,

(24)

59

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Benchmarking usability, pada tahapan ini merujuk dan melihat

pada aplikasi-aplikasi berbasis Web maupun e-learning yang sudah

berkembang yang mendapatkan feedback baik dari penggunanya.

Goal oriented interaction design, mengembangkan rancangan yang

memiliki interaksi antar pengguna dan sistem.

Interative design, mengembangkan rancangan berdasarkan data usability pilot trial 1.

Prototyping, membuat mockup antarmuka sistem yang dibangun.

Dalam tahapan ini juga dilakukan identifikasi actor atau pelaku

yang akan berinteraksi dengan sistem dengan lingkungannya secara

umum. Tahapan ini mendeskripsikan apa yang harus sistem lakukan agar

pengembang dan klien dapat sepakat terhadap keputusan yang diberikan.

Poin pencapaian tahap Inception adalah harus terpenuhinya lifecyle

objectives dari penelitian ini, dimana para pemangku kepentingan dalam

kasus ini pihak Comlabs USDI ITB menyetujui ruang lingkup

pengembangan perangkat lunak yang dikembangkan oleh peneliti.

2. Pemerincian (Elaboration)

Dalam tahap ini dilakukan analisis masalah menentukan use-case

(set of activities) dari perangkat lunak berikut rancangan arsitekturnya.

Dalam tahapan ini tujuannya adalah untuk menunjukan bagaimana sistem

ini akan direalisasikan. Sistem yang dibangun harus memenuhi semua

kriteria pada tahapan inception, fungsi dan tugas sesuai dengan deskripsi

use-case yang sudah harus terpenuhi kurang lebih 80%, terakhir adalah

harus relatif stabil namun tidak menutup kemungkinan mudah diubah

(25)

60

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengembangan prototipe yang sudah dapat dieksekusi dilakukan

pada tahap elaboration, jika hasil masih ada kecacatan dapat dilakukan

dalam beberapa kali iterasi tergantung batasan pengembangan, resiko yang

akan muncul juga pembaruan (update) perangkat lunak pada penelitian ini.

Dalam tahapan ini pula dirancang atribut dari sistem, yakni struktur

data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan detail

prosedural (algoritma) yang kemudian diimplementasikan juga disusun

pedoman penggunaan awal produk.

Poin pencapaian tahap elaboration adalah harus terpenuhinya

lifecycle architecture, yang rinciannya sebagai berikut:

a) Tidak adanya perubahan total mengenai proses dan kebutuhan

pengembangan perangkat lunak ini.

b) Arsitektur perangkat lunak harus stabil.

c) Prototipe yang sudah dapat dieksekusi dapat memperlihatkan

(26)

61

3. Konstruksi (Construction)

Setelah dilakukan analisis, perancangan dan kebutuhan, pada

tahapan ini yang akan dilakukan adalah membangun produk perangkat

lunak secara lengkap yang siap diserahkan kepada penggguna. Pengaturan

dan pengelompokan dari kode sumber sistem mencakup pembuatan

komponen class dan object yang akan dipakai.

Bahasa pemograman yang digunakan untuk membangun perangkat

lunak ini adalah bahasa pemograman PHP yang dapat diintegrasikan

dengan sistem induk (Moodle) dengan framework CodeIgniter 2.20 dan

MySQL sebagai database server. Pemilihan penggunaan bahasa

pemograman PHP dengan framework CodeIgniter 2.2.0 bertujuan agar

dalam tahap pengembangan selanjutnya dapat dikembangkan secara

modular sesuai dengan cara kerja framework CodeIgniter 2.2.0 yang

memungkinkan pengembangan aplikasi secara modular.

Dalam tahapan ini juga dilakukan pengujian perangkat lunak

keseluruhan yang difokuskan pada logika internal dengan memastikan

bahwa semua kebutuhan yang telah dideskripsikan terpenuhi, lalu

memeriksa interaksi tiap object serta integrasi tiap komponen.

Secara umum pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan

menguji dan memeriksa setiap bagian yang telah dijabarkan dalam

diagram use-case.

Poin pencapaian tahap construction adalah harus tercapainya initial

operational capability yaitu kesiapan produk untuk dipasang (deploy) pada

lingkungan di mana produk ini akan digunakan.

4. Transisi (Transition)

Tahapan ini merupakan tahap sosialisasi dan pemasangan

perangkat lunak pada lingkungan penggunaanya. Perangkat lunak

diserahkan kepada pengguna, mengujinya di lingkungan pengguna, dan

(27)

62

Tahapan ini disebut “beta testing” sebagai cara untuk memvalidasi sistem

baru dengan harapan pengguna.

Hasil pencapaian tahap transition adalah product release di mana

perangkat lunak sudah siap digunakan dengan dokumen teknis pendukung

pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini.

3.4. Tahap Pengukuran Akhir (Usability Pilot Trial II)

Untuk mengetahui tingkat usability pada sistem yang dibangun dilakukan

hal yang sama seperti pada tahap pengukuran awal yaitu memberikan butir

pernyataan CSUQ kepada responden. Data yang didapat kemudian diolah dengan

melihat frekuensi dan persentase nilai aktual. Nilai aktual tingkat usability awal

dan akhir akan dibandingkan untuk mengetahui perbedaaan keduanya apakah

optimal atau tidak. Hasil dari perbandingan tersebut akan menjadi kesimpulan

dalam dokumen penelitian ini.

3.5. Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1. Alat Penelitian

Pada penelitian ini digunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan

perangkat lunak sebagai berikut yang digunakan dalam pengimplementasikan

sistem:

1. Perangkat keras

a. Spesifikasi Laptop

 Processor: Intel® Core™ i5 CPU M430 @ 2.27Ghz (4CPUs)  RAM: 4GB

 HDD: 500GB

 OS : Windows 8.1 64-bit

b. Spesifikasi Server pada lingkungan implementasi:  Architecture: x86_64

(28)

63

 Model: 42  RAM: 2GB  HDD: 140GB  OS: CentOS 2. Perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Peramban Web (Web browser)

b. DBMS MySQL

c. XAMPP 3.2.1

d. Editor Teks Sublime Text 2

e. WinSCP

f. Balsamiq Mockups

g. Adobe Photoshop CS6

3.5.2. Bahan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan beberapa bahan yang menunjang

pelaksanaan penelitian, yang merupakan hasil uji usability pilot trial I dan II

yaitu:

1. Data responden awal pada tahap pilot trial I yang menghasilkan nilai awal

dari usability terhadap sistem aplikasi Moodle.

2. Data responden akhir pada tahap pilot trial II sebagai perbandingan yang

bisa mendeskripsikan ke-optimalan sistem yang dikembangkan.

Bahan penelitian lainnya berupa paper, textbook, dan dokumentasi lainnya

yang didapat dari World Wide Web.

3.5.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

(29)

64

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi (Sugiyono, 2013).

Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar,

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2002).

Berdasarkan pada pemaparan di atas, populasi dalam penelitian ini

dilakukan pada dua instansi yang berbeda dengan persamaan menerapkan

platform Moodle sebagai LMS-nya dan menjadikannya kewajiban untuk diakses

para karyawannya, yaitu Comlabs USDI ITB dan PT. Bank Internasional

Indonesia Tbk (BII). Oleh karena itu diasumsikan tiap karyawan dalam hal ini

responden yang mengisi kuesioner sudah menggunakan LMS Moodle pada

masing-masing perusahaannya tersebut.

Dari ketiga instansi tersebut responden yang mengisi kuesioner sebanyak

40 orang, yang masing-masingnya Comlabs USDI ITB sebanyak 18 orang dan BII

sebanyak 22 orang. Responden yang mengikuti dipilih dari staff pelatihan, sumber

daya manusia, dan teknologi informasi.

3.5.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto, 2002).

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara

objektif (Hadjar, 1996).

Ada beberapa jenis instrumen yang dapat digunakan dalam sebuah

penelitian, diantaranya adalah tes, kuesioner, wawancara, observasi, skala

(30)

65

Pada penelitian ini butir-butir pernyataan yang dimunculkan pada

kuesioner berdasarkan Computer System Usability Questionnare (CSUQ), seluruh

pernyataan tersebut sudah dilakukan validasi dan disediakan perusahaan IBM

sebagai tolak ukur kepuasan pengguna.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdari

dari:

1. Studi literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku,

makalah, majalah ilmiah dan Website internet untuk memperoleh

inforamsi yang berhubungan dengan konsep-konsep pengembangan

sistem.

2. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pernyataan

tertulis mengenai penilaian pengguna terhadap sistem Front End Web

System (FEW) dengan menggunakan kuesioner yang sudah diterapkan

pada perusahaan IBM yaitu Computer System Usability Questionnare

(CSUQ). Cara ini dilakukan dua kali yaitu untuk mendapatkan data awal

pada tahap pilot trial I dan untuk mengevaluasi sistem akhir pada tahap

pilot trial II.

3.7. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara analisis frekuensi dan teknik

pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala Likert dimana alternatif

jawaban nilai positif 1 sampai dengan 7, pemberian skor dilakukan atas jawaban

pertanyaan. Karena data ini berskala ordinal, maka selanjutnya nilai-nilai dari

alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap responden.

Jawaban responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala

(31)
[image:31.595.164.460.107.288.2]

66

Tabel 3.1 Skala Likert

Jawaban Skala Nilai

Sangat Setuju (SS) 7

Setuju (S) 6

Agak Setuju (AS) 5

Netral (N) 4

Agak Tidak Setuju (ATS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Selanjutnya untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian

dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual

diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai klasifikasi

bobot yang diberikan (1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7). Skor ideal adalah skor yang

ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan

memberi jawaban dengan skor tertinggi (Sugiyono, 2013).

Rumus untuk menentukan persentase skor aktual adalah sebagai berikut

(Narimawati, 2007):

Keterangan:

Skor aktual = Skor hasi pengumpulan data

(32)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan

kesimpulan terkait dengan pelaksanaan skripsi sebagai berikut:

1. Dalam menggunakan metode Usability Engineering, hasil persentase

usability yang didapatkan pada LMS Moodle di Comlabs USDI ITB

dengan melibatkan 18 orang responden adalah 51,00% dengan skor aktual

1221. Sedangkan persentase usability pada PT Bank Internasional

Indonesia (BII) dengan melibatkan 22 orang responden adalah 51,81%

dengan skor aktual 1516.

2. Karena sistem FEW dibangun semi berbasis objek maka sangat sesuai

menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Rational Unified

Prosess (RUP). Dengan metode tersebut penulis sangat terbantu dan

teratur dalam setiap tahapannya. Kendala yang dihadapi adalah ketika

dalam suatu tahapan dalam metode tersebut tidak mencapai target

(milestone) yang mengakibatkan tahapan tersebut harus diulang kembali.

Sangat diperlukan pemahaman awal terlebih dahulu terhadap aplikasi

LMS Moodle dari segi sumber kode, tampilan antarmuka dan juga dari

segi fungsionalitasnya.

3. Dari hasil pengujian yang dilakukan pilot trial I dan II di kedua

perusahaan yang dijadikan bahan penelitian didapatkan peningkatan

persentase sebesar 23,64% di Comlabs USDI ITB dan 24,61% di PT Bank

Internasional Indonesia (BII). Dari kedua hasil tersebut tanggapan

(33)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan performa mereka yang berarti menaikkan tingkat

(34)

104

5.2. Saran

Beberapa saran yang bisa peneliti sampaikan berkaitan dengan

pengembangan pada penelitan yang selanjutnya, diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan hasil yang ideal dan optimal memerlukan peran serta

dan keterlibatan pengguna yang cukup aktif dalam menyampaikan

tanggapan (feedback) yang dapat memberikan energi positif sehingga

terjadinya perbaikan sistem kearah yang lebih baik. Namun hal ini

memerlukan waktu yang cukup lama karena diperlukan iterasi yang

terus-menerus pada tahapan perancangan.

2. Pemilihan pengguna sekaligus responden pun perlu dilakukan pengamatan

awal, karena untuk mencapai kesesuain pengembangan maka terlebih

dahulu dilakukan adalah menyamakan frekuensi antara pengembang dalam

hal ini peneliti dan pengguna. Karena pada dasarnya pengembang

memiliki ego yang kadang tidak sesuai dengan permintaan pengguna.

3. Pengembangan sistem yang penulis buat hanya pada flatform desktop,

diharapkan kedepannya dapat dikembangkan dalam berbagai device dan

flatform.

4. Penulis menyadari dengan hanya mengandalkan FEW juga tidak dapat

mendapatkan nilai optimal jika tidak didukung konten pembelajaran yang

menarik. Maka dari itu institusi ataupun perusahan yang menggunakan

sistem ini harus siap dalam mengembangkan konten kreatif yang

(35)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ambrose, G., & Harris, P. (2011). The Fundamentals of Creative Design: Second

Edition. Fairchild Books AVA.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Bahtiar, A. (2013, Mei 29). Standarisasi Layanan eLearning di Perguruan Tinggi.

TechnoEduPreneur. Bandung.

Barnum, C. M. (2011). Usability Testing Essentials. Elsevier.

Bevan, N., Kirakowski, J., & Maissel, J. (1991). What is Usabilty? 4th

International Conference on HCI. Stuttgart.

Boehm, B. W. (1991). Software Risk Management: Principles and Practice (Vol.

8). IEEE Software.

Brusilovsky, P. (2003). A Distributed Architecture for Adaptive and Intelligent

Learning Managament Systems. AI-ED'2003. Sydney.

Carroll, J. M. (1997). HUMAN-COMPUTER INTERACTION: Psychology as a

Science of Design. Annu. Rev. Psychol, hal. 61–83.

Dix, A., Finlay, J., Abowd, G. D., & Beale, R. (2004). Human–Computer

Interaction. Harlow: Pearson Education Limited.

Effendi, E., & Zhuang, H. (2005). e-learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Andi.

Hadiantini, R. (2012). Penggunaan Metode Human Computer Interaction User

(36)

Gilang Ahmad Ramadan, 2015

Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Web: Gap Antara Design dan Understanding Pengguna Terhadap Sistem.

Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

(37)

106

Hadjar, I. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam

Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hartanto, A. A., & Purbo, O. W. (2002). E-Learning berbasis PHP dan MySql.

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Hewett, Baecker, Card, Carey, Gasen, Perlman, . . . Verplank. (1997, April 17).

ACM SIGCHI Curricula for Human-Computer Interaction : 2. Definition

and Overview of Human-Computer Interaction. Dipetik September 20,

2013, dari ACM SIGCHI Curricula for Human-Computer Interaction:

http://old.sigchi.org/cdg/cdg2.html

Homepage: Coursera. (t.thn.). Dipetik Agustus 20, 2013, dari Coursera:

https://www.coursera.org/

IEEE Computer Society. (2004). Guide to the Software Engineering Body of

Knowledge (SWEBOK(R)): 2004 Version. IEEE.

Indriyanto, F. S. (2009). Analisis Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) Di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu (PPTSP) Kota Cimahi. Bandung: UNIKOM.

ISO/IEC. (1998). ISO/IEC 9241-11: Ergonomic requirements for office work with

visual. ISO/IEC 9241-11: 1998 (E).

ISO/IEC. (2000). ISO/IEC 9126: Information Technology, Software Product

Evaluation,. ISO/IEC 9126: 2000.

Kresno, Y. R. (2013). LKP : Pembuatan Buku Company Profile PT. Karya Jaya

Lestari Sebagai Media Operasional dan Inventaris Perusahaan. Surabaya:

Undergraduate thesis, STIKOM Surabaya.

Krug, S. (2006). Don’t Make Me Think! a common sense approach to Web

usability. Berkeley, California: New Riders.

(38)

107

Lewis, J. R. (1993). IBM Computer Usability Satisfaction Questionnaires:

Psychometric Evaluation and Instructions for Use. IBM Corporation.

Martin, L., Martinez, D. R., Revilla, O., Jose, M., Aguilar, Santor, O. C., &

Boticario, J. G. (2008). Usability in e-Learning Platforms: heuristics

comparison between Moodle, Sakai and dotLRN. OpenACS and .LRN

conference 2008. International Conference and Workshops on Community

based environments. Antigua: aDeNu.

Martin, S. (t.thn.). Designing Effective User Interfaces. Dipetik Agustus 18, 2014,

dari

http://Web.cs.wpi.edu/~matt/courses/cs563/talks/smartin/int_design.html

Miller, B. (2011). ABOVE THE FOLD: Understanding the Principles of

Successful Web Site Design. HOW Books.

Moodle versions - MoodleDocs. (2014, November 19). Diambil kembali dari

Moodle.org: https://docs.moodle.org/dev/Moodle_versions

Moodle.org: Moodle Statistics. (2013, Juli). Dipetik Juli 20, 2013, dari

Moodle.org: https://moodle.net/stats/

Narimawati, U. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung

Media.

Nielsen, J. (2012, Januari 4). Usability 101: Introduction to Usability. Diambil

kembali dari Nielsen Norman Group:

http://www.nngroup.com/articles/usability-101-introduction-to-usability/

Powell, T. A. (2002). Web Design: The Complete Reference Second Edition.

McGrawn-Hill.

Pressman, R. S. (2005). Software Engineering: A Practitioner's Approach.

McGraw-Hill.

Rational Software. (1998). Rational Unified Process: Best Practices for Software

(39)

108

Seffah, A., Gulliksen, J., & Desmarais, M. C. (2005). An Introduction to

Human-Centered Software Engineering: Integrating Usability In The Development

Process. Human-Centered Software Engineering - Integrating Usability in

the Software Development Lifecycle, 1-14.

Sudarmawan, & Ariyus, D. (2007). Interaksi Manusia dan Komputer.

Yogyakarta: Andi.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tee, S. S., Meriam, T. S., Wook, T., & Zainudin, S. (2013). User Testing for

Moodle Application. International Journal of Software Engineering and

Its Applications. 7, hal. 243-252. Selangor: Universiti Kebangsaan

Malaysia.

Tuts+ Courses. (t.thn.). Dipetik Oktober 7, 2013, dari Tuts+:

http://tutsplus.com/courses

Usability.gov. (t.thn.). Dipetik Agustus 2014, 18, dari User Interface Design

Basics | Usability.gov:

http://www.usability.gov/what-and-why/user-interface-design.html

Zaharias, P. (2006). Developing a Usability Evaluation Method for E-learning

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Desain Penelitian
Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan dengan RUP
Tabel 3.1 Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Bontis (2004) human capital adalah kombinasi dari pengetahuan, skill , kemampuan melakukan inovasi dan kemampuan menyelesaikan tugas, meliputi nilai

Salah satu contoh perusahaan yang ingin memanfaatkan keuntungan tersebut adalah Klinik Rumah Cantik bergerak dibidang jasa kecantikan.Setiap customer tentunya ingin

Uraian kutipan teori-teori di atas dapat disintesiskan bahwa siswa berprestasi belajar adalah siswa/anak yang telah mencapai tujuan atau hasil belajar akhir yang

1. Penentuan kelompok sasaran secara tepat. Pemilihan pokok pembicaraan secara paut. Penetapan cara menghampiri orang-orang dalam kelompok sasaran secara efektif. Semua langkah

Pada perancangan tokoh, seorang perancang tokoh yang baik harus dapat memahami latar belakang tokoh serta peran tokoh dalam cerita.. Hal tersebut agar tokoh yang dirancang

Sebab, “Pendidikan Muhammadiyah berorientasi pada usaha- usaha mengkaderkan pencapaian kepribadian yang bersifat Islami dengan sumber utamanya adalah al-Quran dan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 9 April 2020 telah memutuskan memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk dan/ atau mengganti Kantor Akuntan

Gelembung renang beberapa spesies ikan berfungsi rnendeteksi suara, seperti ikan mas (Cypriniformes) yang memiliki sederet tulang-tulang kecil yaitu 'Weberian ossicles'