FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE
HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh:
Gilang Ahmad Ramadan NIM 0800498
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE
HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING
Oleh
Gilang Ahmad Ramadan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Gilang Ahmad Ramadan 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
GILANG AHMAD RAMADAN
FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE
HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Prof. Dr. Munir, M.IT. NIP. 196603252001121001
Pembimbing II
Wahyudin Sanusi, M.T. NIP. 197304242008121001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Komputer
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
FRONT-END WEBSITE SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN USABILITY LMS MOODLE DENGAN MENGGUNAKAN METODE
HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING ABSTRAK
Dalam menjalankan elearning, dibutuhkan platform atau alat, salah satunya
adalah dengan menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle. Kendala
yang dihadapi dalam lingkungan korporasi adalah kurangnnya motivasi dari pengguna
yang disebabkan kurangnya daya guna (usability) LMS Moodle itu sendiri. Usability
menurut ISO 9241-11 adalah tingkat di mana sebuah produk digunakan oleh pengguna
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektif, efisien, dan memperoleh kepuasan
dalam lingkup penggunaannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan LMS Moodle dari sisi usability dengan studi kasus pada perusahaan
Comlabs USDI ITB dan PT Bank Internasional Indonesia (BII). Diharapkan pengguna
elearning dapat lebih fokus untuk mempelajari konten yang terdapat di dalam elearning
tanpa harus terganggu dengan antarmuka yang kurang userfriendly. Penelitian ini
menggunakan metode Human-Centered Software Engineering yang di dalamnya terdapat
dua tahapan. Pada tahap pengukuran, metode yang digunakan adalah pendekatan
Usability Engineering dengan teknik query. Teknik query ini menggunakan butir-butir
pernyataan yang sudah dipakai sebagai standar pengujian usability yaitu CSUQ
(Computer Study Usability Questionnaire). Setelah itu untuk mengembangkan perangkat
lunak yang dapat meningkatkan tingkat usability dari LMS Moodle digunakan metode
Rational Unified Prosess (RUP). Dari hasil pengujian didapatkan bahwa perangkat lunak
yang dikembangkan dengan nama Front-End Website System (FEW) dapat meningkatkan
penggunaan LMS Moodle dengan tingkat usability mencapai kenaikan sebesar 20%.
Kata Kunci: Front-End Website System, Human-Centered Software Engineering,
ii
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
FRONT-END WEBSITE SYSTEM TO IMPROVE MOODLE LMS USABILITY USING HUMAN-CENTERED SOFTWARE ENGINEERING
METHOD ABSTRACT
In order to run an elearning system, the user need a tools or platform, one of
them is Moodle as Learning Management System (LMS). In corporate environments the
obstacle when a company use an elearning system is the less motivated employee due to
bad usability of the LMS itself. From ISO 9241-11 usability is the extent to which a
product can be used by specified users to achieve specified goals with effectiveness,
efficiency and satisfaction in a specified context of use. Therefore, this study aims to
improve the Moodle LMS in terms of usability with a case study on the company Comlabs
USDI ITB and PT Bank Internasional Indonesia (BII). The expected result from this
research is to make user of the elearning become more focus to learn the content without
disturbed by not user friendly interface. This research using Human-Centered Software
Engineering method which is have two steps in its development. Usability Engineering
method with query technique was used when measure usability level. Query technique
consist of questions based on Computer Study Usability Questionnaire (CSUQ) that has
been standard for evaluating usability. Rational Unified Process (RUP) has been chosen
as software engineering method for developing system which can improve usability
Moodle LMS. In this research the result showed that the system which has been
developed and called Front-End Website System (FEW) can improve Moodle LMS
usability and reached 20% increments.
Keywords: Front-End Website System, Human-Centered Software Engineering, Usability
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Batasan Masalah ... 4
1.4. Tujuan Penelitian ... 4
1.5. Sistematika Penulisan ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Front-End Development ... 6
2.2. Human-Centered Software Engineering ... 6
2.2.1. Kebutuhan pada Human-Centered Software Engineering ... 7
2.3. Interaksi Manusia Komputer ... 8
2.4. Usability Engineering ... 13
2.4.1. Pengertian Daya Guna (Usability) ... 13
2.4.2. Usability Engineering Lifecycle ... 14
2.4.3. Teknik Evaluasi ... 16
2.4.4. The Computer System Usability Quesionnaire (CSUQ) ... 19
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.5.1. Rational Unified Process ... 22
2.5.2. Aliran Kerja RUP ... 23
2.5.3. Six Best Practices RUP ... 26
2.5.4. Implementasi dan Tahapan Metode RUP ... 27
2.6. Antarmuka Pengguna (User Interface) ... 30
2.7. Konsep Desain Web ... 30
2.8. Web Conventions ... 31
2.9. Elemen Desain Web ... 35
2.9.1. Halaman dan Tata Letak ... 35
2.9.2. Teks (Typography) ... 40
2.9.3. Warna ... 44
2.9.4. Gambar dan Simbol (Icon) ... 45
2.9.5. Animasi ... 45
2.10. E-learning ... 46
2.11. Learning Management System ... 48
2.11.1. Moodle ... 49
2.11.2. Moode 2.6 ... 52
2.12. State of the Art: Penelitian Terkait Usability LMS Moodle ... 53
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 54
3.1. Desain Penelitian ... 54
3.2. Tahap Pengukuran Awal (Usability Pilot Trial I) ... 56
3.3. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak ... 57
3.4. Tahap Pengukuran Akhir (Usability Pilot Trial II) ... 61
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5.1. Alat Penelitian ... 61
3.5.2. Bahan Penelitian... 62
3.5.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 62
3.5.4. Instrumen Penelitian... 63
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 64
3.7. Teknik Analisis Data ... 64
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66
4.1. Tahap Pengukuran Awal (Usability Testing Pilot Trial I) ... 66
4.1.1. Hasil Uji CSUQ Tahap 1 pada LMS Comlabs USDI ITB ... 67
4.1.2. Hasil Uji CSUQ Tahap 1 pada LMS PT BII ... 69
4.2. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak ... 72
4.2.1. Tahap Permulaan (Inception) ... 73
4.2.2. Tahap Pemerincian (Elaboration) ... 91
4.2.3. Tahap Konstruksi (Construction) ... 92
4.2.4. Tahap Transisi (Transition)... 97
4.3. Tahap Pengukuran Akhir (Usability Testing Pilot Trial II) ... 97
4.3.1. Hasil Uji CSUQ Tahap 2 pada LMS Comlabs USDI ITB ... 97
4.3.2. Hasil Uji CSUQ Tahap 2 pada LMS PT BII ... 99
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 102
5.1. Kesimpulan ... 102
5.2. Saran ... 103
DAFTAR PUSTAKA ... 104
LAMPIRAN ... 108
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 2. Format Kuesioner Responden ... 113
Lampiran 3. Sample Kuesioner Online ... 118
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Beberapa Aturan yang Berlaku dalam Web ... 31
Tabel 3.1 Skala Likert ... 64
Tabel 4.1 Hasil Usability Pilot Trial I Comlabs USDI ITB ... 68
Tabel 4.2 Hasil Usability Pilot Trial I PT BII ... 71
Tabel 4.3 Hasil Usability Pilot Trial II Comlabs USDI ITB... 98
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Human-Computer Interaction ... 10
Gambar 2.2 Faktor-faktor yang ikut mendewasakan HCI ... 11
Gambar 2.3 Metode Evaluasi Daya Guna ... 15
Gambar 2.4 Grafik Pengujian Nielsen ... 19
Gambar 2.5 Model Proses Pengembangan dengan RUP ... 24
Gambar 2.6 Penerapan Kesepakatan Web ... 34
Gambar 2.7 Tata Letak Standar Situs Web ... 36
Gambar 2.8 Huruf Times New Roman ... 40
Gambar 2.9 Huruf Courier ... 41
Gambar 2.10 Huruf Helvetica ... 42
Gambar 2.11 Huruf Caflisch Script ... 42
Gambar 2.12 Huruf Braggadocio ... 43
Gambar 2.13 Roadmap Aplikasi Moodle... 53
Gambar 3.1 Diagram Desain Penelitian ... 54
Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan dengan RUP ... 58
Gambar 4.1 Antarmuka LMS Comlabs USDI ITB ... 67
Gambar 4.2 Garis Kontinum Usability Pilot Trial I Comlabs USDI ITB ... 69
Gambar 4.3 Antarmuka LMS PT BII (1) ... 70
Gambar 4.4 Antarmuka LMS PT BII (2) ... 70
Gambar 4.5 Garis Kontinum Usability Pilot Trial I PT BII ... 72
Gambar 4.6 Lapisan Aplikasi FEW ... 73
Gambar 4.7 Peta Situs FEW... 74
Gambar 4.8 Tata Letak (Layout) Dasar Website ... 75
Gambar 4.9 Prototipe Homepage ... 76
Gambar 4.10 Bagian Header dan Navigasi... 77
Gambar 4.11 Dropdown Sign in ... 78
Gambar 4.12 Prototipe Halaman Sign in... 78
Gambar 4.13 Prototipe Halaman Forgot Password ... 79
Gambar 4.14 Bagian Banner dan Kotak Pencarian ... 79
Gambar 4.15 Bagian Kelas Pelatihan... 80
ix
Gambar 4.17 Bagian Footer ... 81
Gambar 4.18 Prototipe Browse Catalogue ... 82
Gambar 4.19 Prototipe Halaman Standar... 83
Gambar 4.20 Prototipe Detail Pelatihan... 84
Gambar 4.21 Prototipe News Page ... 86
Gambar 4.22 Prototipe News Detail... 87
Gambar 4.23 Prototipe Personal Page ... 88
Gambar 4.24 Prototipe User Detail Pelatihan ... 90
Gambar 4.25 Prototipe Tema Moodle ... 91
Gambar 4.26 Tema Moodle ... 93
Gambar 4.27 Format Course ... 94
Gambar 4.28 Halaman Informasi Detail Course... 96
Gambar 4.29 Garis Kontinum Usability Pilot Trial II Comlabs USDI ITB ... 99
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Aspek usability atau daya guna merupakan kajian penelitian Interaksi
Manusia dan Komputer (IMK) yang mengacu pada sudut pandang pengguna saat
menggunakan dan memanfaatkan suatu produk. Definisi usability menurut
International Organization for Standardization atau disingkat ISO 9241-11 adalah
“tingkat di mana sebuah produk digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektif, efisien, dan memperoleh kepuasan dalam
lingkup penggunaannya” (ISO/IEC, 1998).
Dalam proses pengembangan suatu aplikasi interaktif, usability test dan
teknik user-centered design telah diakui sebagai faktor yang penting dan perlu
diperhatikan pelaksanaannya. Namun pada kenyataannya, faktor tersebut belum
tercermin dalam banyak proyek pengembangan aplikasi perangkat lunak (Seffah,
Gulliksen, & Desmarais, 2005).
Beberapa studi menunjukkan bahwa 80% dari total biaya perawatan
berhubungan dengan masalah pengguna dengan sistem bukan kecacatan teknis
(bugs) pada sistem (Boehm, 1991). Dari hasil tersebut 64% di antaranya adalah
masalah usability (Landauer, 1995).
Sebagian besar metodologi rekayasa perangkat lunak (software
engineering) tidak mengusulkan mekanisme apapun untuk hal-hal berikut: (1)
secara eksplisit dan secara empiris mengidentifikasi serta menentukan kebutuhan
pengguna juga persyaratan usability, dan (2) menguji serta memvalidasi
persyaratan dengan end-user sebelum, selama, sampai setelah pengembangan.
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semua persyaratan fungsional, namun sulit untuk digunakan secara efektif,
3
karena kurangnya metodologi yang memadai tersebut berdampak pada besarnya
jumlah permintaan untuk memodifikasi setelah sistem disebarkan (Seffah,
Gulliksen, & Desmarais, 2005).
Permasalahan di atas mempengaruhi perangkat lunak interaktif dengan
penerapan antarmuka (user interface) yang signifikan, termasuk di dalamnya
aplikasi berbasis Graphical User Interface (GUI), E-commerce Websites, mobile
services, dan juga teknologi dalam bidang pendidikan yaitu e-learning.
E-learning merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat
sebagai sistem pembelajaran jarak jauh yang memberikan ragam solusi di mana
Internet sebagai medianya (Bahtiar, 2013). Pada prakteknya pengajar dan peserta
pelatihan dapat menciptakan kuliah virtual tanpa perlu tatap muka sehingga proses
pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu. Di samping itu perluasan teknologi
e-learning terutama pada sistem aplikasi berbasis Web adalah dengan munculnya
Learning Management Systems (LMS). LMS adalah suatu sistem yang terintegrasi
yang mendukung bermacam kebutuhan guru dan muridnya (Brusilovsky, 2003),
yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat pembelajaran di setiap lingkungan
belajar, salah satunya adalah Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic
Learning Environment).
Meski fitur yang ditawarkan dapat membantu pengguna dalam
pembelajaran, namun akibat sangat kurangnya usability, sistem ini menunjukkan
tingkat drop out yang tinggi dibandingkan pendidikan secara tradisional yang
dibimbing oleh pengajar/instruktur (Zaharias, 2006). Evaluasi usability secara
heuristic dilakukan pada Moodle dengan hasil secara keseluruhan 68% (Martin, et
al., 2008).
Kerugian bukan hanya dialami oleh end-user tapi perusahaan yang
bergerak dalam pembuatan aplikasi e-learning mendapat dampaknya juga karena
produk yang dibuat tidak dapat digunakan nantinya.
Masalah tersebut dialami oleh salah satu organisasi perusahaan yang
bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan yaitu ComLabs USDI-ITB yang
platform-4
nya. Organisasi tersebut menyadari bahwa produk yang mereka buat dapat
digunakan agar konsumen bukan sibuk mempelajari aplikasi tersebut tetapi harus
dipusatkan dalam mempelajari materi di dalamnya. Konsumen dari ComLabs
USDI-ITB merupakan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang
menerapkan e-learning sebagai sistem pembelajaran bagi pegawainya.
Perusahaan-perusahaan tersebut menyadari bahwa peningkatan performa
pegawainya akan membawa kesuksesan bagi perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk mengembangkan
sistem yang dapat membantu meningkatkan usability pada aplikasi e-learning
terutama Learning Management System Moodle agar pengguna lebih efektif,
efisien, dan mendapatkan kepuasan dalam menggunakan produk tersebut.
Diperlukan pengembangan sistem yang bukan hanya fokus pada sisi rekayasa
perangkat lunak namun juga menekankan pada sisi pengguna. Oleh karena itu
pendekatan metode Human Centered Software Engineering (HSCE) yang fokus
pada Usability Engineering (UE) dengan pengembangan perangkat lunak
menggunakan Rational Unified Process (RUP), diharapkan bisa menjadi solusi
powerful bagi penelitian ini.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, masalah
yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana mengukur tingkat daya guna (usability) pada LMS Moodle
dengan metode Usability Engineering (UE)?
b. Bagaimana menerapkan metode Rational Unified Process (RUP) dalam
mengembangkan sistem yang dapat meningkatkan usability pada LMS
Moodle?
c. Berapa tingkat usability pada sistem yang dikembangkan dan bagaimana
5
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini, diantaranya :
a. LMS yang digunakan merupakan LMS Moodle dengan versi 2.6.
b. LMS Moodle maupun aplikasi yang dibangun hanya diakses melalui
tampilan desktop dan dengan jaringan Internet.
c. Tahapan Follow-up Studies pada Usability Engineering tidak digunakan
dalam penelitian ini.
1.4. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas,
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menemukan tingkat daya guna (usability) pada LMS Moodle dengan
metode Usability Engineering (UE).
b. Menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) dan
menerapkannya dalam mengembangkan sistem yang dapat meningkatkan
usability pada LMS Moodle.
c. Mengetahui hasil perbandingan dan peningkatan nilai usability pada LMS
Moodle dengan sistem yang dikembangkan.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian yang akan
dilakukan, ruang lingkup masalah, serta sistematika penulisan yang digunakan
dalam penyusunan skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan tentang dasar teori yang digunakan dalam analisis,
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang teknis pelaksanaan penelitian berupa alat dan bahan
penelitian, desain penelitian dan proses penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan serta analisis
terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, serta
saran dari penulis untuk kegiatan penelitian selanjutnya terkait topik yang dibahas
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan tahapan yang dilakukan penulis untuk
memberikan gambaran serta kemudahan dalam melakukan penelitian. Dengan
menggunakan metode Human-Centered Software Engineering (HCSE), Usability
Engineering (UE) dan Rational Unifed Process (RUP) dijalankan secara eksplisit.
Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian yang dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
Benchmarking Usability
Goal Oriented Interaction Design
Interative Design
Prototyping
Inspection and Testing Perumusan Masalah
Studi Literatur
Elaboration
Construction
Transition Know the User
Dokumen Teknis
Inspection and Testing
Hasil Penelitian
Dokumen Penelitian Gathering Data Pilot Trial I
Gathering Data Pilot Trial II
Judgement Questionnaire
Olah Data Pilot Trial I
Olah Data Pilot Trial II
55
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penjelasan dari gambar desain penelitian adalah sebagai berikut:
1. Perumusan masalah merupakan dasar dari pemikiran dalam penelitian ini.
Dijelaskan lebih rinci dalam Sub Bab 1.2.
2. Tahap selanjutnya adalah melakukan studi masalah terhadap materi
penelitian, terdiri dari dua tahapan yaitu studi literatur dan studi lapangan.
Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan memahami teori-teori
yang digunakan, yaitu mencari teori Human-Centered Software
Engineering, Usability Engineering, Rational Unified Process, dan
mempelajari penggunaan LMS Moodle. Data-data tersebut dicari dengan
cara mengumpulkan literatur, jurnal, browsing Internet dan bacaan-bacaan
lainnya yang berkaitan dengan topik yang diangkat. Berikutnya adalah
studi lapangan yang termasuk bagian Know the User pada tahapan
Usability Engineering, dengan mencari tahu perusahaan yang menerapkan
LMS Moodle sebagai e-learning platform-nya dan menjadikannya
kewajiban untuk diakses bagi tiap karyawannya.
3. Karena kuesioner yang dipakai yaitu CSUQ berbahasa Inggris maka
dilakukan penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia, agar responden
memahami isi dari pernyataan tersebut. Tahapan judgement questionnaire
ini melibatkan pihak yang kompeten dibidang ini, hal ini ditujukan agar
tidak terjadi ambiguitas atau menghilangkan makna dari poin penting dari
setiap pernyataan. Dokumen expert judgement dilampirkan pada lembar
lampiran.
4. Untuk mengetahui tingkat daya guna (usability) dari LMS Moodle
digunakan teknik query dengan menyebarkan kuesioner kepada responden
yang dipilih dengan butir-butir pernyataan berdasarkan CSUQ. Tahapan
ini disebut Usability Pilot Trial I yang merupakan bagian dari tahapan
Inspection and Testing di Usability Engineering. Metode selengkapnya
dibahas dalam Sub Bab 3.2. Data dari kuesioner kemudian diolah
56
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang diuji. Keluaran yang diperoleh dari Usability Pilot Trial I berupa
ukuran/nilai awal dari tingkat usability LMS Moodle, kemudian dianalisis
dan dilakukan tahap pengembangan perangkat lunak dengan metode
Rational Unified Process (RUP) dengan keluaran berupa perangkat lunak
dan dokumen teknis yang secara rinci dibahas pada Sub Bab 3.3.
5. Perangkat lunak yang sudah dihasilkan kemudian diuji kembali tingkat
usability-nya dalam Usability Testing Pilot Trial II. Pengujian ini
dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner sama seperti yang
dilakukan pada Usability Pilot Trial I. Data dari kuesioner kemudian
diolah berdasarkan frekuensi dan dicari presentase nilai aktual pada sistem
yang dikembangkan. Setelah nilai ditemukan kemudian dilakukan
perbandingan antara nilai pilot trial I dan II, untuk lebih rinci dibahas pada
Sub Bab 3.4.
6. Hasil yang diperoleh akan disusun dalam dokumen penelitian.
3.2. Tahap Pengukuran Awal (Usability Pilot Trial I)
Untuk mendapatkan nilai pengukuran awal berdasarkan tanggapan dari
pengguna tentu saja diperlukan instrumen, instrumen dalam penelitian ini berupa
kuesioner mengacu kepada Computer System Usability Questionnare (CSUQ)
dibahas dalam Sub Bab 2.3.4. Pemilihan CSUQ dengan pertimbangan instrumen
tersebut telah standar yang dibuat oleh perusahaan IBM untuk mengukur usability
sistem dari segi kegunaannya, kualitas informasi dan kualitas antarmuka serta
sudah digunakan oleh banyak rujukan dalam beberapa penelitian aspek usability.
Kuesioner tersebut terdiri dari 19 butir pernyataan dengan bentuk asli
dalam bahasa Inggris, agar responden memahami isi dari pernyataan tersebut
maka dilakukan penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia dengan melibatkan
pihak yang kompeten dibidang ini yaitu dosen dari Fakultas Teknik Industri
57
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penting dari setiap pernyataan. Butir-butir pernyataan yang sudah mengalami
proses penerjemahan menjadi seperti berikut:
1. Secara keseluruhan, saya puas dengan kemudahan pemakaian aplikasi ini
ini.
2. Sangat sederhana penggunaan aplikasi ini.
3. Saya dapat dengan sempurna menyelesaikan pekerjaan dengan aplikasi ini.
4. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya dengan cepat, menggunakan
aplikasi ini.
5. Saya dapat menyelesaikan pekerjaan saya secara efisien menggunakan
aplikasi ini.
6. Saya merasa nyaman menggunakan aplikasi ini.
7. Sangat mudah mempelajari penggunaan aplikasi ini.
8. Saya yakin saya bisa menjadi produktif dengan cepat berkat aplikasi ini.
9. Pesan kesalahan yang diberikan aplikasi ini menjelaskan dengan gamblang
cara mengatasinya.
10. Kapanpun saya membuat kesalahan, saya bisa memperbaikinya dengan
cepat dan mudah.
11. Informasi yang disediakan aplikasi ini cukup jelas.
12. Sangat mudah mencari informasi di aplikasi ini.
13. Informasi yang disediakan aplikasi sangat mudah dipahami.
14. Informasi yang disediakan efektif membantu saya menyelesaikan tugas
dan skenario.
15. Pengorganisasian informasi yang ditampilkan aplikasi jelas.
16. Antarmuka aplikasi menyenangkan.
17. Saya menyukai dalam menggunakan antarmuka aplikasi ini.
18. Aplikasi ini memiliki fungsi dan kapabilitas sesuai harapan saya.
58
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak
Model proses yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah
model RUP (Rational Unified Process). Bertujuan untuk memastikan kualitas
tertinggi produksi perangkat lunak dengan tahap pengembangan untuk setiap
produk yang diserahkan (release). RUP menggunakan konsep berorientasi obyek,
dengan aktivitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan
UML. Tiap tahapan memiliki poin pencapaian (milestone) yaitu titik yang
ditetapkan dalam waktu di mana suatu keputusan harus dibuat, dan karena itu
tujuan utama tiap tahapan harus telah dicapai. Jika poin pencapaian ini belum
tercapai akan dilakukan kembali pengulangan dalam tahapan yang bersangkutan.
Gambar 3.2 Tahapan Pengembangan dengan RUP
Berdasarkan Gambar 3.2 tahap (phase) pelaksanaan pengembangan
perangkat lunak Front-End Website System adalah sebagai berikut:
1. Permulaan (Inception)
Pada tahapan Inception ini berfokus pada penentuan manfaat
perangkat yang harus dihasilkan, penetapan proses-proses bisnis (business
case), dan perencanaan proyek. Data yang dihasilkan pada usability testing
pilot trial I dijadikan acuan sebagai kebutuhan yang harus dicapai oleh
sistem yang akan dikembangkan. Setelah mengetahui ukuran yang dicapai,
59
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Benchmarking usability, pada tahapan ini merujuk dan melihat
pada aplikasi-aplikasi berbasis Web maupun e-learning yang sudah
berkembang yang mendapatkan feedback baik dari penggunanya.
Goal oriented interaction design, mengembangkan rancangan yang
memiliki interaksi antar pengguna dan sistem.
Interative design, mengembangkan rancangan berdasarkan data usability pilot trial 1.
Prototyping, membuat mockup antarmuka sistem yang dibangun.
Dalam tahapan ini juga dilakukan identifikasi actor atau pelaku
yang akan berinteraksi dengan sistem dengan lingkungannya secara
umum. Tahapan ini mendeskripsikan apa yang harus sistem lakukan agar
pengembang dan klien dapat sepakat terhadap keputusan yang diberikan.
Poin pencapaian tahap Inception adalah harus terpenuhinya lifecyle
objectives dari penelitian ini, dimana para pemangku kepentingan dalam
kasus ini pihak Comlabs USDI ITB menyetujui ruang lingkup
pengembangan perangkat lunak yang dikembangkan oleh peneliti.
2. Pemerincian (Elaboration)
Dalam tahap ini dilakukan analisis masalah menentukan use-case
(set of activities) dari perangkat lunak berikut rancangan arsitekturnya.
Dalam tahapan ini tujuannya adalah untuk menunjukan bagaimana sistem
ini akan direalisasikan. Sistem yang dibangun harus memenuhi semua
kriteria pada tahapan inception, fungsi dan tugas sesuai dengan deskripsi
use-case yang sudah harus terpenuhi kurang lebih 80%, terakhir adalah
harus relatif stabil namun tidak menutup kemungkinan mudah diubah
60
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengembangan prototipe yang sudah dapat dieksekusi dilakukan
pada tahap elaboration, jika hasil masih ada kecacatan dapat dilakukan
dalam beberapa kali iterasi tergantung batasan pengembangan, resiko yang
akan muncul juga pembaruan (update) perangkat lunak pada penelitian ini.
Dalam tahapan ini pula dirancang atribut dari sistem, yakni struktur
data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan detail
prosedural (algoritma) yang kemudian diimplementasikan juga disusun
pedoman penggunaan awal produk.
Poin pencapaian tahap elaboration adalah harus terpenuhinya
lifecycle architecture, yang rinciannya sebagai berikut:
a) Tidak adanya perubahan total mengenai proses dan kebutuhan
pengembangan perangkat lunak ini.
b) Arsitektur perangkat lunak harus stabil.
c) Prototipe yang sudah dapat dieksekusi dapat memperlihatkan
61
3. Konstruksi (Construction)
Setelah dilakukan analisis, perancangan dan kebutuhan, pada
tahapan ini yang akan dilakukan adalah membangun produk perangkat
lunak secara lengkap yang siap diserahkan kepada penggguna. Pengaturan
dan pengelompokan dari kode sumber sistem mencakup pembuatan
komponen class dan object yang akan dipakai.
Bahasa pemograman yang digunakan untuk membangun perangkat
lunak ini adalah bahasa pemograman PHP yang dapat diintegrasikan
dengan sistem induk (Moodle) dengan framework CodeIgniter 2.20 dan
MySQL sebagai database server. Pemilihan penggunaan bahasa
pemograman PHP dengan framework CodeIgniter 2.2.0 bertujuan agar
dalam tahap pengembangan selanjutnya dapat dikembangkan secara
modular sesuai dengan cara kerja framework CodeIgniter 2.2.0 yang
memungkinkan pengembangan aplikasi secara modular.
Dalam tahapan ini juga dilakukan pengujian perangkat lunak
keseluruhan yang difokuskan pada logika internal dengan memastikan
bahwa semua kebutuhan yang telah dideskripsikan terpenuhi, lalu
memeriksa interaksi tiap object serta integrasi tiap komponen.
Secara umum pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan
menguji dan memeriksa setiap bagian yang telah dijabarkan dalam
diagram use-case.
Poin pencapaian tahap construction adalah harus tercapainya initial
operational capability yaitu kesiapan produk untuk dipasang (deploy) pada
lingkungan di mana produk ini akan digunakan.
4. Transisi (Transition)
Tahapan ini merupakan tahap sosialisasi dan pemasangan
perangkat lunak pada lingkungan penggunaanya. Perangkat lunak
diserahkan kepada pengguna, mengujinya di lingkungan pengguna, dan
62
Tahapan ini disebut “beta testing” sebagai cara untuk memvalidasi sistem
baru dengan harapan pengguna.
Hasil pencapaian tahap transition adalah product release di mana
perangkat lunak sudah siap digunakan dengan dokumen teknis pendukung
pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini.
3.4. Tahap Pengukuran Akhir (Usability Pilot Trial II)
Untuk mengetahui tingkat usability pada sistem yang dibangun dilakukan
hal yang sama seperti pada tahap pengukuran awal yaitu memberikan butir
pernyataan CSUQ kepada responden. Data yang didapat kemudian diolah dengan
melihat frekuensi dan persentase nilai aktual. Nilai aktual tingkat usability awal
dan akhir akan dibandingkan untuk mengetahui perbedaaan keduanya apakah
optimal atau tidak. Hasil dari perbandingan tersebut akan menjadi kesimpulan
dalam dokumen penelitian ini.
3.5. Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1. Alat Penelitian
Pada penelitian ini digunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan
perangkat lunak sebagai berikut yang digunakan dalam pengimplementasikan
sistem:
1. Perangkat keras
a. Spesifikasi Laptop
Processor: Intel® Core™ i5 CPU M430 @ 2.27Ghz (4CPUs) RAM: 4GB
HDD: 500GB
OS : Windows 8.1 64-bit
b. Spesifikasi Server pada lingkungan implementasi: Architecture: x86_64
63
Model: 42 RAM: 2GB HDD: 140GB OS: CentOS 2. Perangkat lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Peramban Web (Web browser)
b. DBMS MySQL
c. XAMPP 3.2.1
d. Editor Teks Sublime Text 2
e. WinSCP
f. Balsamiq Mockups
g. Adobe Photoshop CS6
3.5.2. Bahan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan beberapa bahan yang menunjang
pelaksanaan penelitian, yang merupakan hasil uji usability pilot trial I dan II
yaitu:
1. Data responden awal pada tahap pilot trial I yang menghasilkan nilai awal
dari usability terhadap sistem aplikasi Moodle.
2. Data responden akhir pada tahap pilot trial II sebagai perbandingan yang
bisa mendeskripsikan ke-optimalan sistem yang dikembangkan.
Bahan penelitian lainnya berupa paper, textbook, dan dokumentasi lainnya
yang didapat dari World Wide Web.
3.5.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
64
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi (Sugiyono, 2013).
Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar,
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2002).
Berdasarkan pada pemaparan di atas, populasi dalam penelitian ini
dilakukan pada dua instansi yang berbeda dengan persamaan menerapkan
platform Moodle sebagai LMS-nya dan menjadikannya kewajiban untuk diakses
para karyawannya, yaitu Comlabs USDI ITB dan PT. Bank Internasional
Indonesia Tbk (BII). Oleh karena itu diasumsikan tiap karyawan dalam hal ini
responden yang mengisi kuesioner sudah menggunakan LMS Moodle pada
masing-masing perusahaannya tersebut.
Dari ketiga instansi tersebut responden yang mengisi kuesioner sebanyak
40 orang, yang masing-masingnya Comlabs USDI ITB sebanyak 18 orang dan BII
sebanyak 22 orang. Responden yang mengikuti dipilih dari staff pelatihan, sumber
daya manusia, dan teknologi informasi.
3.5.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih,
dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Arikunto, 2002).
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara
objektif (Hadjar, 1996).
Ada beberapa jenis instrumen yang dapat digunakan dalam sebuah
penelitian, diantaranya adalah tes, kuesioner, wawancara, observasi, skala
65
Pada penelitian ini butir-butir pernyataan yang dimunculkan pada
kuesioner berdasarkan Computer System Usability Questionnare (CSUQ), seluruh
pernyataan tersebut sudah dilakukan validasi dan disediakan perusahaan IBM
sebagai tolak ukur kepuasan pengguna.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdari
dari:
1. Studi literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku,
makalah, majalah ilmiah dan Website internet untuk memperoleh
inforamsi yang berhubungan dengan konsep-konsep pengembangan
sistem.
2. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pernyataan
tertulis mengenai penilaian pengguna terhadap sistem Front End Web
System (FEW) dengan menggunakan kuesioner yang sudah diterapkan
pada perusahaan IBM yaitu Computer System Usability Questionnare
(CSUQ). Cara ini dilakukan dua kali yaitu untuk mendapatkan data awal
pada tahap pilot trial I dan untuk mengevaluasi sistem akhir pada tahap
pilot trial II.
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara analisis frekuensi dan teknik
pengolahan data hasil kuesioner menggunakan skala Likert dimana alternatif
jawaban nilai positif 1 sampai dengan 7, pemberian skor dilakukan atas jawaban
pertanyaan. Karena data ini berskala ordinal, maka selanjutnya nilai-nilai dari
alternatif tersebut dijumlahkan untuk setiap responden.
Jawaban responden kemudian diberi skor dengan menggunakan skala
66
Tabel 3.1 Skala Likert
Jawaban Skala Nilai
Sangat Setuju (SS) 7
Setuju (S) 6
Agak Setuju (AS) 5
Netral (N) 4
Agak Tidak Setuju (ATS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Selanjutnya untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian
dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual
diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai klasifikasi
bobot yang diberikan (1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7). Skor ideal adalah skor yang
ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan
memberi jawaban dengan skor tertinggi (Sugiyono, 2013).
Rumus untuk menentukan persentase skor aktual adalah sebagai berikut
(Narimawati, 2007):
Keterangan:
Skor aktual = Skor hasi pengumpulan data
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan
kesimpulan terkait dengan pelaksanaan skripsi sebagai berikut:
1. Dalam menggunakan metode Usability Engineering, hasil persentase
usability yang didapatkan pada LMS Moodle di Comlabs USDI ITB
dengan melibatkan 18 orang responden adalah 51,00% dengan skor aktual
1221. Sedangkan persentase usability pada PT Bank Internasional
Indonesia (BII) dengan melibatkan 22 orang responden adalah 51,81%
dengan skor aktual 1516.
2. Karena sistem FEW dibangun semi berbasis objek maka sangat sesuai
menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Rational Unified
Prosess (RUP). Dengan metode tersebut penulis sangat terbantu dan
teratur dalam setiap tahapannya. Kendala yang dihadapi adalah ketika
dalam suatu tahapan dalam metode tersebut tidak mencapai target
(milestone) yang mengakibatkan tahapan tersebut harus diulang kembali.
Sangat diperlukan pemahaman awal terlebih dahulu terhadap aplikasi
LMS Moodle dari segi sumber kode, tampilan antarmuka dan juga dari
segi fungsionalitasnya.
3. Dari hasil pengujian yang dilakukan pilot trial I dan II di kedua
perusahaan yang dijadikan bahan penelitian didapatkan peningkatan
persentase sebesar 23,64% di Comlabs USDI ITB dan 24,61% di PT Bank
Internasional Indonesia (BII). Dari kedua hasil tersebut tanggapan
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkatkan performa mereka yang berarti menaikkan tingkat
104
5.2. Saran
Beberapa saran yang bisa peneliti sampaikan berkaitan dengan
pengembangan pada penelitan yang selanjutnya, diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan hasil yang ideal dan optimal memerlukan peran serta
dan keterlibatan pengguna yang cukup aktif dalam menyampaikan
tanggapan (feedback) yang dapat memberikan energi positif sehingga
terjadinya perbaikan sistem kearah yang lebih baik. Namun hal ini
memerlukan waktu yang cukup lama karena diperlukan iterasi yang
terus-menerus pada tahapan perancangan.
2. Pemilihan pengguna sekaligus responden pun perlu dilakukan pengamatan
awal, karena untuk mencapai kesesuain pengembangan maka terlebih
dahulu dilakukan adalah menyamakan frekuensi antara pengembang dalam
hal ini peneliti dan pengguna. Karena pada dasarnya pengembang
memiliki ego yang kadang tidak sesuai dengan permintaan pengguna.
3. Pengembangan sistem yang penulis buat hanya pada flatform desktop,
diharapkan kedepannya dapat dikembangkan dalam berbagai device dan
flatform.
4. Penulis menyadari dengan hanya mengandalkan FEW juga tidak dapat
mendapatkan nilai optimal jika tidak didukung konten pembelajaran yang
menarik. Maka dari itu institusi ataupun perusahan yang menggunakan
sistem ini harus siap dalam mengembangkan konten kreatif yang
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ambrose, G., & Harris, P. (2011). The Fundamentals of Creative Design: Second
Edition. Fairchild Books AVA.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Bahtiar, A. (2013, Mei 29). Standarisasi Layanan eLearning di Perguruan Tinggi.
TechnoEduPreneur. Bandung.
Barnum, C. M. (2011). Usability Testing Essentials. Elsevier.
Bevan, N., Kirakowski, J., & Maissel, J. (1991). What is Usabilty? 4th
International Conference on HCI. Stuttgart.
Boehm, B. W. (1991). Software Risk Management: Principles and Practice (Vol.
8). IEEE Software.
Brusilovsky, P. (2003). A Distributed Architecture for Adaptive and Intelligent
Learning Managament Systems. AI-ED'2003. Sydney.
Carroll, J. M. (1997). HUMAN-COMPUTER INTERACTION: Psychology as a
Science of Design. Annu. Rev. Psychol, hal. 61–83.
Dix, A., Finlay, J., Abowd, G. D., & Beale, R. (2004). Human–Computer
Interaction. Harlow: Pearson Education Limited.
Effendi, E., & Zhuang, H. (2005). e-learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Andi.
Hadiantini, R. (2012). Penggunaan Metode Human Computer Interaction User
Gilang Ahmad Ramadan, 2015
Front-End Website System untuk meningkatkan usability moodle dengan menggunakan metode Human-Centered Sofware Engineering
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Web: Gap Antara Design dan Understanding Pengguna Terhadap Sistem.
Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
106
Hadjar, I. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hartanto, A. A., & Purbo, O. W. (2002). E-Learning berbasis PHP dan MySql.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hewett, Baecker, Card, Carey, Gasen, Perlman, . . . Verplank. (1997, April 17).
ACM SIGCHI Curricula for Human-Computer Interaction : 2. Definition
and Overview of Human-Computer Interaction. Dipetik September 20,
2013, dari ACM SIGCHI Curricula for Human-Computer Interaction:
http://old.sigchi.org/cdg/cdg2.html
Homepage: Coursera. (t.thn.). Dipetik Agustus 20, 2013, dari Coursera:
https://www.coursera.org/
IEEE Computer Society. (2004). Guide to the Software Engineering Body of
Knowledge (SWEBOK(R)): 2004 Version. IEEE.
Indriyanto, F. S. (2009). Analisis Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB) Di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu (PPTSP) Kota Cimahi. Bandung: UNIKOM.
ISO/IEC. (1998). ISO/IEC 9241-11: Ergonomic requirements for office work with
visual. ISO/IEC 9241-11: 1998 (E).
ISO/IEC. (2000). ISO/IEC 9126: Information Technology, Software Product
Evaluation,. ISO/IEC 9126: 2000.
Kresno, Y. R. (2013). LKP : Pembuatan Buku Company Profile PT. Karya Jaya
Lestari Sebagai Media Operasional dan Inventaris Perusahaan. Surabaya:
Undergraduate thesis, STIKOM Surabaya.
Krug, S. (2006). Don’t Make Me Think! a common sense approach to Web
usability. Berkeley, California: New Riders.
107
Lewis, J. R. (1993). IBM Computer Usability Satisfaction Questionnaires:
Psychometric Evaluation and Instructions for Use. IBM Corporation.
Martin, L., Martinez, D. R., Revilla, O., Jose, M., Aguilar, Santor, O. C., &
Boticario, J. G. (2008). Usability in e-Learning Platforms: heuristics
comparison between Moodle, Sakai and dotLRN. OpenACS and .LRN
conference 2008. International Conference and Workshops on Community
based environments. Antigua: aDeNu.
Martin, S. (t.thn.). Designing Effective User Interfaces. Dipetik Agustus 18, 2014,
dari
http://Web.cs.wpi.edu/~matt/courses/cs563/talks/smartin/int_design.html
Miller, B. (2011). ABOVE THE FOLD: Understanding the Principles of
Successful Web Site Design. HOW Books.
Moodle versions - MoodleDocs. (2014, November 19). Diambil kembali dari
Moodle.org: https://docs.moodle.org/dev/Moodle_versions
Moodle.org: Moodle Statistics. (2013, Juli). Dipetik Juli 20, 2013, dari
Moodle.org: https://moodle.net/stats/
Narimawati, U. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung
Media.
Nielsen, J. (2012, Januari 4). Usability 101: Introduction to Usability. Diambil
kembali dari Nielsen Norman Group:
http://www.nngroup.com/articles/usability-101-introduction-to-usability/
Powell, T. A. (2002). Web Design: The Complete Reference Second Edition.
McGrawn-Hill.
Pressman, R. S. (2005). Software Engineering: A Practitioner's Approach.
McGraw-Hill.
Rational Software. (1998). Rational Unified Process: Best Practices for Software
108
Seffah, A., Gulliksen, J., & Desmarais, M. C. (2005). An Introduction to
Human-Centered Software Engineering: Integrating Usability In The Development
Process. Human-Centered Software Engineering - Integrating Usability in
the Software Development Lifecycle, 1-14.
Sudarmawan, & Ariyus, D. (2007). Interaksi Manusia dan Komputer.
Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tee, S. S., Meriam, T. S., Wook, T., & Zainudin, S. (2013). User Testing for
Moodle Application. International Journal of Software Engineering and
Its Applications. 7, hal. 243-252. Selangor: Universiti Kebangsaan
Malaysia.
Tuts+ Courses. (t.thn.). Dipetik Oktober 7, 2013, dari Tuts+:
http://tutsplus.com/courses
Usability.gov. (t.thn.). Dipetik Agustus 2014, 18, dari User Interface Design
Basics | Usability.gov:
http://www.usability.gov/what-and-why/user-interface-design.html
Zaharias, P. (2006). Developing a Usability Evaluation Method for E-learning