• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Terima Cookies Substitusi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung Beras Merah dan Nilai Gizinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Daya Terima Cookies Substitusi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung Beras Merah dan Nilai Gizinya"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ketergantungan konsumen pada makanan jajanan di Indonesia telah semakin meningkat dan memegang peranan penting, karena makanan jajanan juga dikonsumsi oleh golongan rawan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui. Makanan jajanan sehat tidak harus mahal dan mewah, bahkan dalam banyak bukti makanan yang demikian kurang bergizi. Bahan makanan yang murah dan mudah diperoleh juga banyak yang bergizi tinggi, hanya saja masyarakat belum terbiasa untuk memodifikasi pangan tersebut sehingga menghasilkan makanan yang bergizi tinggi dengan biaya murah (Tarwotjo, 1998).

Cookies merupakan salah satu jenis camilan atau makanan ringan yang

banyak disukai oleh sebagian besar masyarakat mulai balita sampai dewasa. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40 kg/kapita/tahun. Berkenaan dengan bahan pembuatan cookies, keempukan dan

kelembutan cookies ditentukan terutama oleh tepung terigu, gula dan lemak.

Cookies mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan

(2)

Beberapa makanan kecil yang dikelola oleh pastry adalah cakes, pie, cookies, ice cream dan permen coklat. Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk membuat salah satu olahan pastry, yaitu cookies. Cookies merupakan produk makanan ringan yang dikenal masyarakat dan harganya relatif murah. Selama ini bahan utama pembuatan cookies adalah tepung terigu yang diperoleh dengan cara import dari luar negeri (Harahap, 2011).

Selama ini kebutuhan tepung terigu di Indonesia diperoleh dengan cara mengimpor dalam jumlah besar. Berdasarkan data BPS, dikatakan bahwa impor terigu sepanjang tahun 2013 mencapai 205.446 ton. Impor tersebut turun dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 479.682 ton. Sedangkan pada tahun 2011 impor tepung terigu mencapai 680.100 ton (BPS, 2013). Walaupun telah terjadi penurunan, impor terigu masih termasuk tinggi. Sebenarnya masih ada bahan pangan yang bisa dijadikan alternatif penggunaan tepung terigu, yang akan mampu membantu mengurangi ketergantungan akan tepung terigu.

(3)

Industri tahu di Indonesia sebagian besar masih merupakan industri sederhana, sehingga dalam pengolahannya masih banyak tertinggal protein sebagai sisa dalam ampas tahu, karena cara ekstrasi maupun penggumpalan proteinnya kurang sempurna. Protein yang tertinggal dalam ampas tahu ternyata mempunyai kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan fraksi lain pada pembuatan tahu (BPPI, 1993).

Pada proses pembuatan tahu secara tradisional, penggilingan dilakukan secara manual yang menghasilkan ampas tahu dengan kandungan protein yang masih cukup tinggi dibandingkan dengan pengolahan secara mekanis. Kandungan protein atas dasar berat kering pada ampas tahu sebesar 22%, sedangkan kandungan protein didalam biji kedelai sendiri adalah 38%. Dengan demikian apabila dikonversikan ke dalam persen protein biji kedelai utuh, maka jumlah protein di dalam ampas tahu diperkirakan sebesar 58% (BPPI, 1993).

(4)

bahan, dibandingkan serat pada tepung terigu yang sekitar 0,4 gram dalam 100 gram bahan.

Ampas tahu bisa didapatkan di pabrik tahu. Pada penelitian ini peneliti mengambil ampas tahu di jalan Setia Budi Pasar II Gang Akik Tanjung Sari, Medan Selayang karena ampas tahu yang dihasilkan lebih baik, ampas tahu yang dihasilkan masih memiliki aroma kacang kedelai yang segar. Kemudian ampas tersebut dijadikan tepung berdasarkan prosedur yang ada untuk dibuat sebagai bahan dasar pembuatan cookies.

Tepung ampas tahu adalah tepung yang terbuat dari ampas tahu yang diperas, lalu dikukus dan dikeringkan, ampas tahu kering dihaluskan (digiling). Proses penambahan tepung ampas tahu pada pembuatan produk bertujuan untuk memberikan nilai tambah tersendiri bagi ampas tahu. Selain itu didalam kutipan Handarsari (2010), tepung ampas tahu mengandung amilosa yang sangat rendah yaitu 0,71 %. Sifat tepung ampas tahu yang kandungan proteinnya cukup tinggi namun amilosanya sangat redah, lebih tepat untuknpembuatan produk yang tingkat pengembangan volumenya rendah. Salah satu alternatif cara pemanfaatan tepung ampas tahu dengan mengolah menjadi cookies.

(5)

kualitas kue kering lidah kucing (Rahma, 2013) menyatakan hasil penelitiannya rata-rata protein diperoleh 24,04% dan serat 9,48%. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa tepung ampas tahu memiliki kandungan gizi yang potensial.

Demikian dengan olahan beras merah, yang paling sederhana adalah pembuatan tepung beras merah. Tepung beras merah memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, yaitu 77,6 gram dibandingkan dengan tepung terigu sebesar 77,3 gram dan tepung ampas tahu sebesar 66,24 gram.

Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena akan lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis (Damarjati et al., 2000). Pembuatan tepung beras merah mempunyai kelebihan yaitu kemudahan penyimpanan dan penyiapan sebagai bahan baku suatu produk serta mempunyai daya tahan yang relatif lebih tinggi dibandingkan bentuk bijinya. Pembuatan tepung beras merah ini selain belum ada dipasaran, nilai gizinya tidak kalah dengan tepung beras putih. Pembuatan tepung beras juga mendorong munculnya produk olahan beras merah yang lebih beragam, praktis dan sesuai kebiasaan konsumsi masyarakat saat ini sehingga menunjang program diversifikasi konsumsi pangan.

(6)

dengan menggunakan tepung ampas tahu dan tepung beras merah, peneliti tidak menggunakan tambahan bahan utama yaitu terigu, hanya menggunakan tepung ampas tahu dan tepung beras merah sebagai substitusi penggunaan tepung terigu, karena untuk menggurangi ketergantungan pemakaian tepung terigu yang masih diperoleh dengan cara mengimpor. Sasaran penelitian ini adalah pada kalangan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan, cookies ini nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan protein dan zat gizi lainnya pada remaja, namun

cookies ini juga tidak hanya dapat dikonsumsi oleh remaja namun juga oleh bayi,

balita dan dewasa sebab cookies ini mengandung zat-zat gizi yang merupakan komponen penting yang sangat dibutuhkan bagi setiap manusia.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana daya terima dan nilai gizi hasil substitusi tepung ampas tahu dengan tepung beras merah dalam pembuatan cookies.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberi informasi bagi masyarakat bahwa limbah ampas tahu dapat dimanfaatkan untuk membuat cookies.

2. Menghasilkan produk makanan yang bervariasi dari hasil olahan tepung ampas tahu dengan tepung beras merah.

Referensi

Dokumen terkait

Daya terima Nugget ayam dipengaruhi oleh substitusi tepung ampas tahu dengan nilai p = 0,000 pada kesukaan keseluruhan, dengan substitusi tepung ampas tahu 10%

Menurut penelitian Fasikah (2013), yang berjudul “ Proporsi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung Terigu dan Jumlah Lemak Terhadap Mutu3. Organoleptik Biskuit Berlemak

Hasil dari penilaian daya terima panelis terhadap warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan brownies kukus dengan substitusi tepung ampas tahu dari tepung

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein pada nugget yang disubstitusi tepung ampas tahu, menganalisis pengaruh substitusi tepung ampas tahu terhadap

Selanjutnya, pada penelitian pendahuluan telah dilakukan pembuatan mi kering dengan menggunakan 70% tepung terigu : 30% tepung talas, 70% Tepung Terigu : 30% tepung ampas

Biskuit kombinasi tepung ampas tahu dan bekatul beras merah 40%:20% memiliki kualitas paling baik ditinjau dari sifat kimia, fisik dan organoleptiknya terutama dari

Kombinasi tepung ampas tahu dan bekatul beras merah yang terbaik untuk menciptakan produk biskuit yang baik dilihat dari hasil analisis kimia, fisika,

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh kadar air pada produk roti manis dengan substitusi tepung ampas tahu yaitu pada perlakuan A1(tepung ampas tahu :