Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND
MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi
Oleh: Dinia Handayani
NIM 0806942
JURUSAN PSIKOLOGI
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Persepsi Terhadap Efektivitas
Outbound Management Training
Padatim Kerjaanggota Tim Futsal
Jurusan Teknik Informatika Universitas
Kristen Maranatha
Oleh
Dinia Handayani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan
©DiniaHandayani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Dinia Handayani,2 014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan ABSTRAK
Dinia Handayani (0806942). PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITAS OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING PADA TIM KERJA ANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS
KRISTEN MARANATHA. Skripsi, Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung
(2014).
Penelitian ini didasari oleh rendahnya persepsi tim kerja pada anggota tim futsal. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah program pelatihan yang dapat memfasilitasi anggota tim futsal agar persepsi tim kerja dapat berubah positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian outbound management training dalam perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim futsal. Pelatihan ini menggunakan metode experiential learning dan mengacu pada teori tim kerja Robbins dan Judge (2009). Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental pretest-posttest control group design. Partisipan dalam penelitian ini adalah 18 anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha Bandung yang terdiri dari sembilan anggota tim futsal sebagai kelompok eksperimen dan sembilan anggota tim futsal sebagai kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang di susun berdasarkan teori tim kerja Robbins dan Judge (2009). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis varians campuran. Hasil penelitian menunjukkan: (1) OMT membuat perubahan positif terhadap persepsi tim kerja anggota tim futsal, (2) terdapat perbedaan pengaruh terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa outbound management training terbukti berpengaruh positif terhadap persepsi tim kerja pada anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi model bagi anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Maranatha dalam melakukan pelatihan guna meningkatkan persepsi tim kerja.
Kata kunci: Anggota Tim Futsal, Outbound Management Training , Persepsi,
Dinia Handayani,2 014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan ABSTRACT
Dinia Handayani (0806941). THE PERCEPTION TOWARD
EFFECTIVENESS OF OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING AT WORK TEAM FUTSAL TEAM MEMBER OF INFORMATION
TECHNOLOGY DEPARTMENT IN MARANATHA CHRISTIAN
UNIVERSITY. Skripsi, Psychology Department FIP UPI,Bandung (2014).
This research was based on low levels of work team among futsal team member. Therefore, they need some training program which can facilitate them to improve the perception of their work team. The purpose of this research was to determine effects of Outbound Management Training for change of perception of work team of futsal team member. This research was used experiential learning method and
refers to Robbins and Judge’s work team theory (2009). This research was used
quasi experimental pretest-posttest control group design method. The participant of this research is 18 futsal team member of Information Technology Department in Maranatha Christian University and have been divided become two group, the first group consists of nine futsal team member who become an experimental group, and other nine futsal team member become a control group. The instrument that been used in this research is a questionnaire that made from Robbins and
Judge’s work team theory (2009). The data analysis process used mixed-design
anova. The outcome from this research is: (1) OMT has positive change on the perception of work team at futsal team members, (2) there is difference of mean score between pretest and posttest from experimental group. From those results, we can conclude that the Outbound Management Training was proved work teamhas positive effects on the perception at futsal team member of Information Technology Department in Maranatha Christian University. The result of the research expected to be model to futsal team member of Information Technology in Maranatha Christian University to do some training to increase their perception of work team.
Key words: Futsal Team Member, Outbound Management Training, Perception,
Dinia Handayani,2 014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 7
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfat Penelitian ... 8
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kajian Pustaka ... 10
1. Persepsi ... 10
a. Pengertian Persepsi ... 10
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11
2. Pelatihan (Training) ... 12
a. Pengertian Pelatihan (Training) ... 12
b. Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Needs Analysis) ... 13
c. Metode Pelatihan (Training) ... 16
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
e. Evaluasi Pelatihan (Training) ... 20
2. Outbound Management Training (OMT) ... 21
a. Pengertian OMT ... 21
b. Tujuan OMT ... 21
c. Tahapan OMT ... 23
3. Tim Kerja ... 25
a. Pengertian Tim Kerja ... 25
b. Jenis Tim Kerja ... 26
c. Komponen Tim Kerja ... 27
4. Hubungan OMT dengan Tim Kerja ... 30
B. Kerangka Pemikiran ... 31
C. Hipotesis Penelitian ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
1. Lokasi Penelitian ... 34
2. Populasi Penelitian ... 34
3. Sampel Penelitian ... 34
B. Desain Penelitian ... 35
C. Metode penelitian ... 36
D. Definisi Operasional Variabel ... 36
1. Variabel Bebas ... 36
2. Variabel Terikat ... 39
E. Instrumen Penelitian ... 39
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 40
1. Uji Validitas Instrumen ... 40
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 41
3. Pemilihan Item Instrumen ... 42
G. Teknik Pengumpulan Data ... 44
H. Analisis Data ... 44
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
2. Uji Homogenitas ... 45
3. Uji Hipotesis ... 46
I. Prosedur Penelitian ... 50
1. Tahap Persiapan ... 50
2. Tahap Pengumpulan Data ... 50
3. Tahap Pengolahan Data ... 53
4. Tahap Pembahasan ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
A. Hasil Penelitian ... 55
1. Hasil Persepsi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55
a. Persepsi Konteks Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55
b. Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 56
c. Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57
d. Persepsi Proses Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58
2. Perbedaan Persepsi Tim Kerja Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 59
3. Hasil Analisis Debrief ... 61
B. Pembahasan Penelitian ... 63
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 68
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
LAMPIRAN ... 74
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR TABEL
3.1 Quasi-Experimental Control Group Design ... 35
3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Tim Kerja ... 40
3.3 Rumus Koefisien Reliabilitas Cronbach ... 41
3.4 Skor Kategorisasi Reliabilitas ... 42
3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tim Kerja ... 42
3.6 Hasil Uji Uji Korelasi Item Total Terkoreksi ... 43
3.7 Skor Kategorisasi Skala Likert ... 44
3.8 Hasil Uji Normalitas ... 45
3.9. Hasil Uji Homogenitas ... 46
3.10 Hasil Statistik Deskriptif Anggota Tim Futsal ... 47
3.11 Perubahan Skor Subjek Pre test dan Post test Kelompok Kontrol ... 47
3.12 Perubahan Skor Subjek Pre test dan Post test Kelompok Eksperimen ... 48
3.13 Hasil Uji Analisis Varians campuran ... 48
3.14 Hasil Uji Post Hoc Test ... 49
4.1 Hasil Persepsi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55
4.2 Persepsi Konteks Tim Kerja Anggota Tim Futsal ... 56
4.3 Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57
4.4 Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
DAFTAR GAMBAR
2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11
2.2 Training Needs Assesment ... 14
2.3 Siklus Belajar Efektif ... 23
2.4 Kerangka Pemikiran ... 31
4.1 Persepsi Konteks Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 56
4.2 Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57
4.3 Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58
4.4 Persepsi Proses Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 59
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penelitian ... 75
2. Frekuensi Bimbingan ... 79
3. Kuisioner Penelitian ... 82
4. Pengembang Instrumen Penelitian ... 88
5. Data Hasil Penelitian ... 93
6. Hasil Uji Normalitas ... 102
7. Hasil Uji Homogenitas ... 104
8. Hasil Uji Hipotesis ... 106
1
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kemampuan berbeda yang dimiliki oleh setiap manusia membuat
manusia tidak dapat hidup sendiri. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan peran manusia lain
untuk dapat menjalani hidupnya. Begitupun dalam kehidupan
berorganisasi, semua anggota yang berada di dalam sebuah organisasi
tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain. Hal
ini dilakukan agar dapat menyatukan kemampuan yang dimiliki agar
secara dapat mencapai tujuan yang diinginkan.Inilah yang disebut tim,
tim terdiri dari orang-orang yang bekerja bersama yang secara umum
berpengaruh dalam hidup kita (Kozlowski and Ilgen, 2006: 77).
Tim kerja berbeda dengan kelompok kerja.Kelompok kerja tidak
memiliki kebutuhan untuk bersama-sama terlibat dalam kerja kolektif.
Berbeda dengan tim kerja yang menghasilkan energi positif melalui
usaha yang lebih terkoordinasi dankelompok yang usaha individualnya
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan
individual (Robbins and Judge, 2009: 406). Oleh karena itu tim semakin
menjadi cara utama untuk mengatur pekerjaan.
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa tim kerja dapat membawa
kesuksesan dalam tim. Tim biasanya bekerja lebih baik daripada
individu ketika tugas yang dilakukan membutuhkan banyak
keterampilan, pendapat, dan pengalaman (Robbins and Judge, 2009:
406). Seperti yang dikutip dalam halamanBlack
Enterprise(1993)“beberapa perusahaan saat ini menjadikan tim kerja sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan kembali daya saing. Salah
satunya yang dilakukan dalam perusahaan “AT&T”, perusahaan ini mengubah karyawannya menjadi bagian-bagian tim kerja selesai
2
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
mengalami peningkatan 17,2% dalam produktivitas penjualan dan
peningkatan 10% total pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya”.
Berbagai caradapat dilakukan oleh sebuah tim agar dapat berhasil,
salah satunya adalah dengan menunjukkan usahasebagai anggota tim
yang memiliki kompetensi dan mampu menyesuaikan diri dengan
anggota tim lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen
Maranatha, mereka mengemukakan bahwa tim olah raga tidak jauh dari
kekalahan, kekalahan dapat diakibatkan oleh kurangnya persiapan dalam
menghadapi sebuah kompetisi, kurangnya kemauan dari anggota tim
untuk mencapai kemenangan, serta kurangnya koordinasi anggota tim
yang memiliki perbedaan kemampuan di dalamnya. Untuk membuat tim
olahraga menjadi berhasil memerlukan waktu yang tidak singkat,
dibutuhkan rencana jangka pendek maupun jangka panjang.
Masalah-masalah yang timbul pada tim berskala kecil, yaitu tim
futsal dari jurusan Teknik InformatikaUniversitas KristenMaranatha,
Bandung. Anggota dari tim futsal ini berjumlah 24 orang dengan rincian
satu pelatih futsal, satu manager dan lima orang di bagian manajemen,
serta 17 pemain futsal. Tim futsal ini aktif mengikuti Liga Futsal
Maranatha (LFM) yang rutin diadakan setiap tahunnya. Saat ini tim
futsal Sansinobartergabung bersama tim dari jurusan lain di divisi utama
LFM. LFM adalah sebuah liga yangg diselenggarakan oleh Unit
Kegiatan Olahraga (UKOR) Universitas Kristen Maranatha.Liga ini
terdiri dari 3 divisi yaitu, Divisi I / Utama, dan Divisi II. Sistem yang
diberlakukan dalam LFM sudah semi-profesional, dikarenakan sebuah
tim dikelola seperti layaknya tim olahraga professional. LFM
memberlakukan aturan mengenai kepemilikan tim, jalannya kompetisi,
juga boleh terjadinya transfer pemain antar jurusan. Dari awal terbentuk
yaitu pada tahun 2008, tim ini selama dau tahun mengikuti LFM Divisi
II dengan membeli tim yang dijual oleh manajemen yang sudah
3
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Divisi Utama setelah menjadi juara Divisi II, sepanjang tiga tahun
berkompetisi di Divisi Utama tim Sansinobar belum pernah
memenangkan kejuaraan sekalipun.
Dari hasil himpunan wawancara terhadap beberapa anggota tim
futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha,
ditemukan permasalahan yang sering dialami dalam keseharian tim,
yaitu kesulitan anggota tim untuk bekerja sama dan seringnya terjadi
perselisihan dan perbedaan pendapat. Hal inilah yang dapat
mempengaruhi kesolidan dalam tim. Faktor lain yang juga menjadi
hambatan adalah kurang disiplinnya pemain dalam mentaati jadwal
latihan yang sebelumnya sudah disepakati, juga tidak adanya tujuan
jelas dari tim ini untuk mengikuti sebuah kompitesi. Hal ini menjadi
faktor terbesar yang menghalangi tim ini untuk melangkahlebih jauh.
(Februari, 2012).
Masalah tim kerja menjadi hal yang serius apabila anggota timnya
enggan untuk bekerja sama. Selain itu, perbedaan kemampuan individu
dalam kelompok merupakan salah satu kendala tidak tercapainya hasil
yang maksimal sesuai dengan target yang diinginkan. Lebih jauh lagi
adalah sulitnya menyelesaikanmasalah-masalah yang timbul karena
perbedaan yang ada. Hal ini terjadi karena belum terjalinnya tim kerja
yang sinergis diantara individu-individu yang memiliki kemampuan
yang berbeda-beda dengan keterbatasannya masing-masing
tersebut(Ridwan, 2013). Oleh karena itu dibutuhkan penunjang sebuah
tim untuk mencapai kemenangan.Robbins dan Judge(2009:
359)menuturkan bahwa “tim yang efektif mempunyai tujuan bersama
dan sangat berarti yang memberikan pengarahan, momentum, dan
komitmen untuk anggota”.
Dalam kasus yang lain, terdapat juga permasalahan lambannya
pengambilan keputusan mengenai hal-hal yang krusial dalam tim,
misalnya dalam penetuan strategi, penentuan jadwal, dan lain
4
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
keputusan dalam perusahaan, “kini makin banyak organisasi perusahaan
mengubah strukturnya menjadi struktur tim kerja. Pendekatan organisasi
berdasarkan tim kerja menuntut adanya pemberdayaan dan kekompakan
kerja” (Ray and Bronstein, 1995 dalam (Ancok, 2003: 20).
Selain itu, perubahan lingkungan yang cepat saat ini menjadi
tanggung jawab penting bagi para manajer dan pelatih tim untuk
memastikan kemampuan tim agar dapat bertahan dalam kompetisi. Hal
ini dapat dilakukan dengan mengantisipasi dan menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan lingkungan sedemikian rupa hingga
membuka peluang baru untuk pengembangan tim.
Untuk meningkatkan kemampuan manajerial pada anggota
organisasi, diperlukan suatu program yang dapat menunjang pemenuhan
kebutuhan organisasi. Salah satunya adalah dengan melakukan
pelatihan. Seperti yang dikutip dari Gomes(2007: 197)mengatakan
bahwa “pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi
pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
tanggungjawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan
pekerjaannya”.Pelatihan sendiri merupakan suatu program yang
dirancang secara terorganisir dalam jangka pendek yang bertujuan untuk
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Dalam penelitian
yang dilakukan Terrion (2006: 193) terhadap staf administrasi
universitas di Ottawa, pelatihan yang dilakukannya yaitu Management Leadership Program terbukti berdampak positif pada mengembangkan dan memperkuat ketrampilan, membentuk dan memelihara koneksi, dan
kesempatan untuk para manager untuk bertemu, berdiskusi dan
menyelesaikan tantangan bersama.
Saat ini telah ditemukan dan banyak dilakukan programpelatihan
untuk meningkatkan kemampuan manajerial salah satunya adalah
dengan menggunakan metode pelatihan alam terbuka. Kemampuan
manajerial dalam penelitian ini kemampuan individu yang bertujuan
5
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
permasalahan dalam tim. Metode pelatihan alam terbuka yang dipilih
dalam penelitian ini dikenal dengan Outbound Management Training
yang selanjutnya disingkat OMT.“OMTmerupakan sebuah metode pengembangan diri melalui pengalaman (learning by experience)
sebagai salah satu bentuk aktivitas luar ruang (outdoor activities) yang penuh dengan kegembiraan dan tantangan”(Sudjijono, 2003: 181).
Gomes menyatakan (2007: 197)“Pelatihan yang efektif adalah
pelatihan yang isinya mencakup pengalaman belajar (learning experience), aktivitas-aktivitas yang terencana (be a planned organizational activity), dan didesain sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan”. Didalam OMT peserta tidak
hanya akan mendapatkan pengalaman, peserta juga akan mendapatkan
pembelajaran yang dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata. Dengan
demikian OMT dapat memberikan pembelajaran yang efektif dengan
cara yang tidak berat dibandingkan dengan belajar dalam situasi formal.
Sehingga OMT dapat dikatakan menjadi salah satu pelatihan efektif
yang dapat di berikan kepada anggota organisasi.
Salah satu alasan diadakannya OMT adalah peserta akan
mendapatkan tentang learning how to learn, karena dalam pelatihanOMT inipeserta terlibat langsung secara kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Seperti dikutip dari Susanta (2010: 19)bahwa: “Outbound
merupakan metode pengembangan diri melalui kombinasi rangkaian
kegiatan beraspek psikomotorik, kognitif dan afeksidalam pembelajaran
melalui pengalaman.”Program yang dipilih dalam OMT ini disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan persepsi tim
kerja. Beberapa permainannya yaitu all stand up, counting stand up, trust fall, kapal tenggelam, blind walk dan dodge ball.
Dalam sebuah pelatihan, peran dari seorang fasilitator sangat penting dalam mengarahkan permainan-permainan yang akan dimainkan
oleh para peserta OMT. Seperti yang dijelaskan oleh Ancok (2003: 16)
6
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
fasilitator dalam membawakan acara pelatihan. Semua proses belajar
harus berjalan secara langsung dan menyenangkan. Selama permainan
berlangsung, fasilitator mampu membuat suasana OMT menjadi santai namun tetap fokus pada permainan yang diselenggarakan, sehingga para
peserta dapat mengikuti setiap permainan yang diberikan oleh
fasilitator. Untuk menambah pemahaman peserta tentang permainan yang mereka lakukan, fasilitator juga melakukan debrief setelah setiap permainan selesai dilakukan. Debrief adalah sesi yang dilakukan tepat setelah selesainya permainan, dimana fasilitatormenjelaskan tujuan permainan dan memberitahu para partisipan hasil-hasil apa yang
diharapkan, implikasi-implikasi praktis dari hasil yang mungkin perlu
didiskusikan(Asih, 2011: 17). Dengan melakukan debrief peserta OMT akan mengetahui akan inti dari permainan yang dilakukan sehingga
peserta dapat mengambil manfaat dari permainan tersebut yang
berhubungan dengan tujuan pelatihan dan mampu mengubahpersepsi
serta perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
OMTmerupakan salah satu upaya yang dapat dipilih oleh para
manager untuk memenuhi kebutuhan anggota organisasi. OMT sudah banyak diterapkan sebagai salah satu pilihan pelatihan bagi organisasi
maupun perusahan. Salah satunya dalam penelitian yang telah dilakukan
oleh Sudjijono(2003: 107)mengenai Pengaruh Outbound Management Training Terhadap Potensi Organisasi yang dilakukan terhadap Pegawai Bank Indonesia (BI) Surabaya, dapat diperoleh kesimpulan bahwa OMT
efektif dalam meningkatkan potensi organisasi pegawai Bank
Indonesia(BI) Surabaya. Potensi organisasi ini mencakup komitmen
kepada tugas, keterbukaan dalam bersikap, kecakapan dalam bekerja,
kebersamaan dalam hubungan sosial dan integritas pribadi yang tinggi.
Dalam penelitian ini, anggota tim futsal jurusan Teknik
Informatika Universitas Kristen Maranathaakan mengikuti
programpelatihan OMT untuk mengetahui sejauhmana anggota tim
7
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
dengan anggota tim yang lain, mampu mengkolaborasikan
kemampuannya dalam tim, dan mampu menyamakan pendapat dengan
anggota tim lain. Untuk mengetahui efektivitas dari sebuah OMT
ditinjau dari persepsi tim kerja, maka dibutuhkan eksperimen terhadap
anggota tim yang mengikuti kegiatan OMT. Anggota tim futsal terbagi
menjadi dua kelompok, kelompok pertama yaitu kelompok yang
diberikan perlakuan berupa OMT yang selanjutnya disebut dengan
kelompok eksperimen. sedangkansembilan orang lainnnya yaitu
kelompok yang tidak diberikan OMT selanjutnya disebut dengan
kelompok kontrol. Sebelum dilakukan OMT, pada kedua kelompok
tersebut diberikan kuisioner pre test persepsi tim kerja sebelum dilakukan OMT, kemudian pada kelompok eksperimen diberikan
perlakuan OMT, sedangkan kelompok kontrol tidak. Selanjutnya setelah
satu bulan diberikan OMT pada kedua kelompok tersebut diberikan post test, yaitu kuisioner mengenai persepsi tim kerja.
Hal tersebut untuk memberikan keyakinan bahwa OMT dapat
memberikan perubahan dan persepsi yang positif pada kedua kelompok.
Sehingga apabila persepsi yang didapat positif, maka OMT dapat
digunakan kembali oleh tim futsal Jurusan Teknik Informatika
Universitas Kristen Maranatha.Oleh karena itu, peneliti melakukan
penelitian tentang “Persepsi Terhadap Efektivitas Outbound
Management Training PadaTim Kerja AnggotaTim Futsal Jurusan
Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kemauan anggota
tim untuk bekerja dalam tim, tidak terjalinnya komunikasi yang baik
antar anggota, dan kurang jelasnya tujuan dari tim, sehingga diperlukan
sebuah pelatihan yang mampu untuk membantu anggota tim futsal
dalam meningkatkan tim kerja.
8
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
kerja sebagai variabel dependen. Definisi operasional Outbound Management Training program pelatihan yang disusun berdasarkan acuan dari Ancok (2003). Sedangkan tim kerja adalah tim futsal yang
usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada
jumlah masukan individual(Robbins and Judge, 2009).
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang
telah diuraikan, maka permasalahan yang digali dari penelitian ini
adalah:
“Sejauh mana perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha terhadap
Outbound Management Training?”
D.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh penjelasan
mengenai sejauh mana perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim
futsal Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha dan
memperoleh perbedaan persepsitim kerjaantara kelompok yang
diberikan perlakuan berupa Outbound Management Training (kelompok eksperimen) dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan
(kelompok kontrol).
E. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, hasil penelitian
ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
keilmuan Psikologi Industri dan Organisasi yakni dengan cara
memperkaya temuan empirik mengenai persepsi pemberian
Outbound Management Training dalam dalam kaitannya dengan tim kerja.
9
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pembuatan sebuah
program training dengan metode Outbound Management Training
sebagai program pengembangan kemampuan anggota dalam sebuah
tim.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Guna melengkapi keseluruhan pembahasan penelitian ini, penulis
akan membagi langkah-langkah sebagai berikut:
BAB I : Membahas pendahuluan yang berisi latar belakang
penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
serta struktur organisasi skripsi.
BAB II : Membahas kajian pustaka yang berkaitan dengan
penelitian ini yaitu teori pelatihan, teori outbound management training, dan teori tim kerja, serta membahas kerangka pemikiran, dan hipotesisi penelitian.
BAB III : Menguraikan secara singkat metode penelitian yang berisi
lokasi dan partisipan penelitian, metode penelitian, desain
eksperimen, definisi operasional variabel, instrumen
penelitian, pengembangan instrument penelitian, persiapan
pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan metode analisis data penelitian.
BAB IV : Mengemukakan hasil penelitian yang meliputi tahap
analisis data serta pembahasannya.
BAB V : Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan
diakhiri dengan saran yang dikemukakan dari hasil
34
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Univertitas Kristen Maranatha Jl.
Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65 Bandung. Sedangkan OMT
dilakukan di Ciwangun Indah Camp (CIC) Cisarua, Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 215). Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah semua anggota tim futsal jurusan Teknik
Informatika Universitas Kristen Maranatha dengan total jumlah 18
orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian dari populasi (Sugiyono, 2009:
215).Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009: 218).
Adapun kriteria sampel dalam penelitian adalah:
1. Anggota yang telah terdaftar;
2. Sudah bergabung dengan tim futsal selama minimal 1 tahun;
3. Aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh tim.
Berdasarkan kriteria diatas tersebut, diperoleh 18 orang yang
memenuhi kriteria.Peneliti menentukan sembilan orang sebagai
35
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
sembilan orang lainnya sebagai kelompok kontrol yang tidak diberi
perlakuan berupa OMT.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain eksperimen.Desain eksperimen merupakan semua proses yang
diperlukan dalam merencanakan dan melaksanakan suatu eksperimen
(Latipun, 2010: 57). Penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi, yaitu
eksperimen yang dilakukan tanpa adanya proses random assignment
maupun random sampling, dikarenakan populasinya sedikit (Latipun, 2010: 116). Eksperimen kuasi yangdigunakan adalah quasi-experimental control group design(Shadish, Cook and Campbell, 2002: 137). Hal ini karena dalam penelitian dilakukan pre-test dan post-test
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan gambaran
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Quasi-Experimental Control Group Design
NR(KE) O1 X O2
NR(KK) O1 O2
Sumber: (Shadish, Cook and Campbell, 2002: 137) Keterangan:
NR (KE) : Kelompok Eksperimen NR (KK) : Kelompok Kontrol O1 : Pre-Test
X : Outbound Management Training
O2 : Post-Test
Desain ini terdiri atas kelompok eksperimen (KE) dan kelompok
kontrol (KK), dan keduanya sama-sama diberi pre test dan post test
dengan isi yang sama. Setelah dilakukan pre test, pada kelompok eksperimen (KE) akan diberi perlakuan atau intervensi (X) berupa
Outbound Management Training, sedangkan kelompok kontrol (KK) tidak diberikan perlakuan apapun. Setelah intervensi diberikan
kemudian kepada kedua kelompok,kelompok eksperimen (KE) dan
36
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
pasca diberikannyaOMT. Hasil dari pre test dan post test kemudian diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post test akan menunjukkan pengaruh dari hasil perlakuan.
C. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif.Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dimana
pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2009: 8). Pendekatan kuantitatif juga menjelaskan penyebab
fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal
(Moleong, 2010).
Dalam pendekatan ini, analisis data dilakukan secara deduktif
melalui perhitungan-perhitungan statistik. Sedangkanmetode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian
eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan
manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap
perilaku individu yang diamati (Latipun, 2010: 5). Penelitian
eksperimen efektif untuk menguji hipotesis karena memberikan
kemungkinan bagi peneliti untuk melakukan kontrol dalam sebuah
situasi sehingga variabel bebas akan sangat mungkin menyebabkan
perubahan yang signifikan pada variabel terikat (Shaughnessy,
Zechmeister and Zechmeister, 2007). Oleh karena itu, metode ini dipilih
karena penelitian yang dilakukan bermaksud untuk menganalisa dan
mengambil suatu generalisasi mengenai pengaruh diadakannya pelatihan
OMT untuk meningkatkan tim kerja pada anggota tim futsal Jurusan
Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha.
37
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Definisi operasional adalah meletakkan arti pada suatu variabel
dengan menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-kegiatan yang perlu
untuk mengukur variabel itu (Latipun, 2010). Adapun variabel dalam
penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan
Outbound Management Training (OMT).Jenis permainan OMT sebagai variabel bebas merupakan treatment (perlakuan) yang diberikan kepada subjek penelitian.jenis permainan OMT ini berupa:
1.Hiking
Hiking dilakukan dengan panjang lintasan ± 6 km sampai kembali ke tempat semula.Hiking dalam program OMT ini berguna sebagai ice breaking, mendekatkan diri kepada alam, penyegaran diri dan lebih mendekatkan diri dengan anggota tim
2.All Stand Up
Permainan selanjutnya adalah all stand up peserta diminta duduk saling membelakangi dengan melipat kaki ke arah dada.
Kemudian diminta untuk berdiri bersama dengan saling menekan
punggung.Kegunaan dari permainan adalah untuk lebih memahamai fungsi anggota tim yang lain, lebih dekat dengan
anggota tim, mampu mencapai kesuksesan, memahami
kekurangan yang dimiliki oleh anggota tim lain bukan menjadi
kendala dan perencanaan strategi.
3.Counting Stand Up
Pada permainan ini, peserta menyebutkan angka yang diawali dari
angka 1 sambil berdiri, setiap angka yang disebutkan tidak boleh
sama dengan orang lain. Apabila terjadi kesamaan, maka peserta
yang menyebutkan angka sama tersebut harus keluar dari
permainan. Permainan ini selesai jika tersisa 1 orang atau lebih
38
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
tim mampu berdiskusi, mengerti peran yang dimiliki dalam tim
dan mengerti keberadaan diri sendiri dalam tim.
4.Trust Fall
Dalam permainan ini, seorang peserta diharuskan berdiri diatas
kursi menghadap ke depan dengan posisi tangan terlipat di dada.
Peserta lainnya berada dibawah dan mengambil posisi dibelakang
dengan saling berhadapan serta tangan yang saling
mengunci.Setelah diberi aba-aba, peserta yang berdiri diatas
menjatuhkan diri kebelakang.Kegunaan dari permainan ini adalah
membuat peserta lebih percaya diri, keberanian mengambil resiko
dan berpikir cepat dalam mengambil tindakan.
5.Kapal Tenggelam (Titanic)
Pada permainan ini semua peserta diminta untuk berdiri diatas
lembaran Koran seakan mereka berada di atas sebuah kapal yang
akan tenggelam. Kaki peserta tidak diperkenankan untuk berada
diluar area Koran. Setelah berhasil berdiri diatas Koran dalam
hitungan 1 sampai 5, kemudian mereka diminta keluar dari koran
tersebut. Selanjutnya mereka diminta untuk melipat koran
tersebut seterusnya sampai koran tersebut sudah tidak mencukupi
untuk dipijak. Kegunaan dari permainan ini adalah membuat
peserta mampu mengeluarkan kemampuan sesuai dengan tugas
yang diberikan, lebih berhati-hati dalam bertindak, mampu
bertukar informasi dengan anggota tim lain dan menjadikan
konflik sebagai pendorong kemajuan.
6.Blind Walk
Dalam permainan ini peserta akan ditutup matanya oleh sehelai
kain. Peserta tersebut harus berjalan dengan keadaan mata
tertutup dan berjalan mengikuti jalur yang ditentukan dan dengan
arahan suara dari anggota kelompoknya.Peserta diminta untuk
mengambil pita yang telah ditaruh ditempat tertentu. Kegunaan
39
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
dalam menyelesaikan tugas, mengetahui target dalam tim dan
beradaptasi dengan anggota tim yang lain.
7.Dodge Ball
Dodgeball adalah suatu olahraga tim yang dimainkan dengan
melemparkan bola karet ke lawan.Ada tiga sistem permainan
yang berbeda untuk menentukan pemenang, yaitu sistem
eliminasi, sistem waktu, dan sistem persepsi tim kerja. Sistem
yang peneliti gunakan adalah sistem eliminasi, tim pemenang
adalah tim pertama yang berhasil mengeliminasi seluruh anggota
tim lawan. Kegunaan dari permainan ini adalah pembelajaran
kedisiplinan, mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh diri
sendiri, keefektivan anggota tim dalam pencapaian hasil dan
mengetahui ketrampilan yang dimiliki oleh anggota tim.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat dari variable bebas (Sugiyono, 2009). Adapun
variabel terikat dalam penelitian ini adalah tim kerja. Tim kerja
2)Komposisi tim, yaitu meliputi variabel-variabel yang
berhubungan dengan bagaimana kepegawaian tim harus disusun,
yang terdiri dari: (1) kemampuan para anggota, (2) kepribadian,
(3) pengalokasian peran, (4) keragaman anggota, (5) ukuran tim,
(6) fleksibilitas anggota, dan (7) preferensi anggota.
3)Rancangan pekerjaan, yaitu keharusan bekerja sama dan
menerima tanggungjawab secara kolektif untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang signifikan, terdiri dari: (1) kebebasan dan hak
40
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
dan (4) arti tugas.
4) Proses, yaitu mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim yang
mempengaruhi Persepsi suatu tim kerja, terdiri dari: (1) tujuan
tim, (2) tingkat konflik, (3) efikasi tim, dan (4) kemalasan sosial.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,
2009: 102).Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teknik non-testing yaitu dengan menggunakan angket atau yang sering disebut dengan kuesioner. Dalam penelitian ini
digunakan instrumen berupa kuesioner tim kerja. Skala tim kerja
disusun berdasarkan teori komponen utama yang membentuk tim
kerjamenurut Robbins dan Judge(2009: 413). Komponen utama
yang membentuk tim kerjamenurut Robbins dan Judge(2009: 413)
yaitu konteks kerja, komposisi tim, rancangan pekerjaan dan
proses.Adapun kisi-kisi instrumen penelitian berupa kuesioner tim
kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Tim Kerja
Variable Dimensi Indikator Item Jumlah
41
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
ketrampilan
Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah
dengan uji validitas, uji reliabilitas dan pemilihan item.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas pengukuran adalah kecocokan di antara alat ukur
dan atau pengukuran dengan sasaran ukur. Validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya
(Azwar, 2010: 5). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dikenakannya tes tersebut.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi.Validitas isi dilakukan dengan langkah telaah dan revisi
butir dan revisi butir pernyataaan, berdasarkan pendapat professional
(professional judgement) (Suryabrata, 2012: 61).Professional judgement dalam uji validitas ini dilakukan oleh dosen jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas intrumen merujuk kepada konsistensi hasil
pengukuran data jika instrumen itu digunakan oleh kelompok yang
sama atau berbeda. Karena hasilnya yang konsisten itu, maka
instrumen dapat dipercaya atau diandalkan (Suryabrata, 2012:
42
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
memberikan hasil yang sama dalam atribut diukur yang didapat dari
pengukuran, peserta, dan tes yang sama. Dalam aplikasinya,
reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00 (Azwar, 2010:
9). Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00
berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang
semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya
reliabilitasnya. Salah satu teknik pengukuran reliabilitas tes ialah
dengan menggunakan Alpha Cronbach. Teknik ini menggunakan
rumus sebagai berikut:
Tabel 3.3
Rumus Koefisien Reliabilitas Cronbach
Sumber: Azwar (2010)
α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
r = Koefisien korelasi item K = Jumlah item
Instrumen yang memiliki nilai koefisien reliabilitas yang kecil
disarankan untuk tidak digunakan. Table skor reliabilitas menurut
Arikunto (2002) sebagai berikut:
Berikut adalah hasil perhitungan uji reliabilitas kuesioner tim kerja:
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tim Kerja
Cronbach's Alpha
Jumlah Item
0,881 36
43
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Dari hasil uji reliabilitas Cronbach dapat diketahui bahwa nilai
reliabilitas instrument sebesar 0,881 dan termasuk ke dalam kategori
≥ 0,7 - ≥ 0,9 yakni kuat sehingga instrument tim kerja dapat digunakan.
3. Pemilihan Item Instrumen
Dalam skala Likert ada beberapa cara yang dapat digunakan
untuk memilih item final, yaitu Critical Ratio (korelasi internal), korelasi item total, DiscriminatoryPower (daya beda), rata-rata korelasi antar item, dan Unrotated Factor 1 (Ihsan, 2009). Pada instrumen ini proses pemilihan item dilakukan menggunakan
pendekatan korelasi item total terkoreksi (corrected item total correlation), yaitu mengkorelasikan antara skor item dengan skor total dari sisa item lainnya. Item yang dipilih menjadi item final
ialah item yang memiliki korelasi ≥ 0,30. Namun jika terdapat item dengan korelasi di bawah 0,30 dan jika item itu dibuang maka
terdapat indikator yang tidak terwakili, maka kriteria diturunkan
menjadi 0,20. Untuk melihat lebih jelas mengenai pemilihan
intrumen, maka dapat dilihat dari tabel 3.6 yang disajikan sebagai
berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Korelasi Item Total Terkoreksi
44
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Item 12 146.8400 156.944 .343 . .879
Dari hasil perhitungan korelasi item total terkoreksi item final,
maka didapatkan item final terdiri atas 36 item yang menjadi istrumen
tim kerja dalam penelitian ini.
G. Teknik Pengumpulan Data
Secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data,
yaitu wawancara, kuisioner, observasi dan gabungan ketiganya
(Sugiyono, 2009: 137).Pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan.Kuisioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2009: 142). Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini
berisi pernyataan yang disusun berdasarkan teori komponen pembentuk
45
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
pernyataan tersebut diberikan lima pilihan respon dengan menggunakan
skala Likert, yaitu mulai sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,
sangat tidak setuju.
Tabel 3.7
Skor Kategorisasi Skala Likert
Skor Kategori
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
Setelah penelitian selesai dilakukan, maka akan dilakukan
analisis data. Analisis data akan diolah dengan menggunakan rumus
statistik.
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian apabila sampel diambil dari suatu populasi
yang diasumsikan berdistribusi normal, maka sebelum pengolahan
data terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian normalitas sebaran
data yang diperoleh dari sampel tersebut (Reksoatmodjo, 2007:
45).Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya
sebaran data partisipan pada suatu variable penelitian.
Dalam penelitian ini, uji normalitas sebaran skor partisipan
dilakukan dengan menggunakan teknik statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov, yaitu membandingkan skor dalam sampel untuk mendistribusikannya secara normal dengan rerata dan starndar
deviasi yang sama. Jika hasil uji tidak signifikan (p>0.05), artinya
bahwa distribusi sampel tidak berbeda secara signifikan dari
distribusi normal (yaitu normal). Namun jika hasil uji signifikan
(p<0.05) maka distribusi sampel bebrbeda signifikan dari distribusi
46
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Berikut adalah hasil uji normalitas instrumen tim kerja pada
pre test dan post test dengan menggunakan perangkat lunak SPSS
Kolmogorov-Smirnov Z .777 1.011
Asymp. Sig. (2-tailed) .581 .258
a. Test berdistribusi normal. b. Kalkulasi data.
Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Hasil uji normalitas sebaran data diatas menunjukkan bahwa p=
0,581 pada hasil pre test dan p= 0,258 pada hasil post test.
Denganhasil ini menunjukkan bahwa sebaran data pada skor tim kerja
pada anggota tim futsal baik pre test maupun post test berada pada kategori normal (p > 0,05).
2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui tingkat
kesetaran nilai varians pada skor pre-test dan post-test.Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan
Levene’s Test. Uji Levene menguji hipotesis nol dimana varian dalam kelompok-kelompok yang berbeda adalah sama (perbedaan
antar varian adalah nol). Hasil uji Levene adalah signifikan pada
p≤0,05 maka dapat disimpulkan nilai varians berbeda secara
signifikan, oleh karena itu asumsi homogenitas telah dilanggar.
Namun, jika uji Levene tidak signifikan yaitu p>0,05 maka nilai
47
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Berikut adalah hasil uji homogenitas instrumen tim kerja
pada pre test dan post test dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for windows ver. 18:
Tabel 3.9 Hasil Uji Homogenitas
Keterangan Uji Levene Sig. Keterangan
Pre test .670 .425 Homogen
Post test 7.884 .009 Homogen
Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Hasil uji homogenitas pada tabel diatas menunjukkan bahwa
nilai F=0,670 dengan p=0,425 pada kelompok pre test dan F=7,884 dengan p=0,009 pada kelompok post test. Hasil ini menunjukkan bahwa p > 0,05, sehingga dapat dikatakan persepsi tim kerja baik pre test maupun post test bersifat homogen (>0,05).
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode analisis varians campuran.Analisis
varians campuran (mixed design anova) adalah uji perbedaan rerata antara dua atau lebih kelompok mandiri dengan mengukur dimana
skor amatan partisipan diukur secara berulang.Anava campuran
menggunakan dua sub-analisis, yaitu Within Subject Test dan
Between Subject Test.Within subject test adalah pengujian perbedaan skor dalam satu kelompok (pre test dan post test) dan Between Subject Test adalah pengujian perbedaan skor antar kelompok (eksperimen dan kontrol). Kaidah yang digunakan adalah signifikan
pada p≤0,05(Widhiarso, 2011: 1).
Sebelum dilakukan perhitungan analisis varians campuran,
maka terlebih dahulu dilakukan uji statistik deskriptif sebagai
berikut:
Tabel 3.10
Hasil Statistik Deskriptif Anggota Tim Futsal
No. Sumber Min Max Rerata Std.
48
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
1 Pre-test Kontrol 76 99 87,56 8,589
2 Post-test Kontrol 77 101 88,7 10,210
3 Pre-test Eksperimen 75 100 85,33 8,715
4 Post-test Eksperimen 97 106 101,89 2,934 Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Hasil diatas menunjukkan bahwa rerata skor pada kelompok
kontrol pada saat pre-test adalah sebesar 87,56 dan pada saat post-test
sebesar 88,7. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan terdapat
perubahan positifpersepsi skor tim kerja pada kelompok kontrol sebesar
1,14 Sedangkan pada rerata skor kelompok eksperimen, didapat hasil
rerata skor pada pre-test 85,33 dan rerata skor post-test sebesar 101,89, dapat dikatakan bahwa terdapat perubahan positif persepsi tim kerja
sebesar 16,56. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan positif
persepsi tim kerja yang cukup tinggi pada kelompok eksperimen setelah
diberikan perlakuan. Berikut adalah perubahan persepsitim kerja pada
subjek dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen:
Tabel 3.11
Perubahan Skor SubjekPretest dan Posttest Kelompok Kontrol
SUBJEK SKOR
Perubahan Skor SubjekPretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
SUBJEK SKOR
PRETEST
49
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
1 100 104
Setelah dilakukan statistik deskriptif, dilakukan analisis varians
campuran seperti berikut ini:
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Analisis
Varians Campuran(Anava Mixed Design)diatas, pada tabel antar kelompok diperoleh nilai F=2678,002 dengan signifikansi <0,05 yaitu
0,00, yang artinya terdapat perbedaan skor tim kerja yang signifikan
antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Selain itu pula pada tabel dalam kelompok diperoleh nilai F=
50
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
signifikan(Widhiarso, 2011: 4). Sehingga dapat dikatakan H0 ditolak dan
Ha diterima,karena hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
persepsitim kerja antara kelompok eksperimendan kelompok kontrol.
Untuk memperkuat keterangan ini maka harus dilihat pula apakah ada
perubahan tim kerja pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Selain itu untuk memperkuat hasil pengujian hipotesis, peneliti
menggunakan analisis post hoc test yaitu tes yang diputuskan setelah data telah dikumpulkan, untuk melihat kumpulan rerata dan melihat
perbedaannya secara signifikan (Howell, 2008). Berikut adalah hasil
perhitungan uji post hoc test:
Tabel 3.14 Eksperimen Pre test Post test -16,556
*
2,121 0,000
Post test Pre test 16,556* 2,121 0,000
*
Perbedaan adalah signifikan apabila berada dibawah 0,05
Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0
Berdasarkan tabel diatas, hasil analisis menunjukkan bahwa pada
kelompok kontrol memiliki perbedaan rerata antara skor pre test dan post test sebesar -1,222 dengan signifikansi sebesar 0,572 (p>0,05). Nilai ini menunjukkan bahwa subjek pada kelompok kontrol mengalami
perubahan positifpersepsi pada tim kerjanya. Namun perubahanpositif
tim kerja pada kelompok kontrol ini tidak signifikan karena nilai p>0,05.
Hal ini menunjukkan H0 diterima atau dapat dikatakan tidak terdapat
perbedaan persepsi tim kerja yang signifikan antara persepsi tim kerjapre test dan post test pada kelompok kontrol.
Sedangkan tim kerja pada kelompok eksperimen mengalami
perubahan signifikan, hal ini terlihat dari perbedaan rerata sebesar
16,556 dengan p= 0,00 (p<0,05). Nilai perbedaan rerata skor sebesar
51
Dinia Handayani, 2014
PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN
MARANATHA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan
Nilai perbedaan rerata skor yang negatif menunjukkan bahwa rerata skor
post test lebih tinggi dibandingkan dengan persepsipre test, yang artinya subjek kelompok eksperimen mengalami perubahan positif tim kerja
yang signifikan. Hal ini menunjukkan H0 ditolak atau dapat dikatakan
terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara persepsi tim kerjapre test dan post test pada kelompok eksperimen.
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan penelitian yang meliputi
seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian, mulai dari awal
hingga berakhirnya pelaksanaan penelitian. berikut adalah tahapan dari
penelitian ini:
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan topik permasalahan penelitian.
b. Melakukan studi pustaka mengenai OMT yang dapat
meningkatkan tim kerja.
c. Melakukan studi pendahuluan berupa wawancara terhadap tim
manajemen untuk mengetahui upaya yang dilakukan tim
manajemen untuk meningkatkan tim kerja.
d. Menentukan sampel penelitian.
e. Membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan
diteliti.
f. Mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan sebagai alat
pengambilan data.
g. Melakukan uji coba alat ukur terhadap subjek yang memiliki
kriteria yang sama dengan sampel penelitian sebanyak 100
orang.
h. Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap hasil uji coba alat
ukur.
2. Tahap Pengumpulan Data
a. Menghubungi tim manajemen futsal yang akan dijadikan subjek