• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND

MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh: Dinia Handayani

NIM 0806942

JURUSAN PSIKOLOGI

(2)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

Persepsi Terhadap Efektivitas

Outbound Management Training

Padatim Kerjaanggota Tim Futsal

Jurusan Teknik Informatika Universitas

Kristen Maranatha

Oleh

Dinia Handayani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©DiniaHandayani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

(5)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

(6)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

(7)

Dinia Handayani,2 014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan ABSTRAK

Dinia Handayani (0806942). PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITAS OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING PADA TIM KERJA ANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS

KRISTEN MARANATHA. Skripsi, Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung

(2014).

Penelitian ini didasari oleh rendahnya persepsi tim kerja pada anggota tim futsal. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah program pelatihan yang dapat memfasilitasi anggota tim futsal agar persepsi tim kerja dapat berubah positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian outbound management training dalam perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim futsal. Pelatihan ini menggunakan metode experiential learning dan mengacu pada teori tim kerja Robbins dan Judge (2009). Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental pretest-posttest control group design. Partisipan dalam penelitian ini adalah 18 anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha Bandung yang terdiri dari sembilan anggota tim futsal sebagai kelompok eksperimen dan sembilan anggota tim futsal sebagai kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang di susun berdasarkan teori tim kerja Robbins dan Judge (2009). Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis varians campuran. Hasil penelitian menunjukkan: (1) OMT membuat perubahan positif terhadap persepsi tim kerja anggota tim futsal, (2) terdapat perbedaan pengaruh terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa outbound management training terbukti berpengaruh positif terhadap persepsi tim kerja pada anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi model bagi anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Maranatha dalam melakukan pelatihan guna meningkatkan persepsi tim kerja.

Kata kunci: Anggota Tim Futsal, Outbound Management Training , Persepsi,

(8)

Dinia Handayani,2 014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan ABSTRACT

Dinia Handayani (0806941). THE PERCEPTION TOWARD

EFFECTIVENESS OF OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING AT WORK TEAM FUTSAL TEAM MEMBER OF INFORMATION

TECHNOLOGY DEPARTMENT IN MARANATHA CHRISTIAN

UNIVERSITY. Skripsi, Psychology Department FIP UPI,Bandung (2014).

This research was based on low levels of work team among futsal team member. Therefore, they need some training program which can facilitate them to improve the perception of their work team. The purpose of this research was to determine effects of Outbound Management Training for change of perception of work team of futsal team member. This research was used experiential learning method and

refers to Robbins and Judge’s work team theory (2009). This research was used

quasi experimental pretest-posttest control group design method. The participant of this research is 18 futsal team member of Information Technology Department in Maranatha Christian University and have been divided become two group, the first group consists of nine futsal team member who become an experimental group, and other nine futsal team member become a control group. The instrument that been used in this research is a questionnaire that made from Robbins and

Judge’s work team theory (2009). The data analysis process used mixed-design

anova. The outcome from this research is: (1) OMT has positive change on the perception of work team at futsal team members, (2) there is difference of mean score between pretest and posttest from experimental group. From those results, we can conclude that the Outbound Management Training was proved work teamhas positive effects on the perception at futsal team member of Information Technology Department in Maranatha Christian University. The result of the research expected to be model to futsal team member of Information Technology in Maranatha Christian University to do some training to increase their perception of work team.

Key words: Futsal Team Member, Outbound Management Training, Perception,

(9)

Dinia Handayani,2 014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

(10)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 7

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Persepsi ... 10

a. Pengertian Persepsi ... 10

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11

2. Pelatihan (Training) ... 12

a. Pengertian Pelatihan (Training) ... 12

b. Analisis Kebutuhan Pelatihan (Training Needs Analysis) ... 13

c. Metode Pelatihan (Training) ... 16

(11)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

e. Evaluasi Pelatihan (Training) ... 20

2. Outbound Management Training (OMT) ... 21

a. Pengertian OMT ... 21

b. Tujuan OMT ... 21

c. Tahapan OMT ... 23

3. Tim Kerja ... 25

a. Pengertian Tim Kerja ... 25

b. Jenis Tim Kerja ... 26

c. Komponen Tim Kerja ... 27

4. Hubungan OMT dengan Tim Kerja ... 30

B. Kerangka Pemikiran ... 31

C. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Populasi Penelitian ... 34

3. Sampel Penelitian ... 34

B. Desain Penelitian ... 35

C. Metode penelitian ... 36

D. Definisi Operasional Variabel ... 36

1. Variabel Bebas ... 36

2. Variabel Terikat ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 39

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 40

1. Uji Validitas Instrumen ... 40

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 41

3. Pemilihan Item Instrumen ... 42

G. Teknik Pengumpulan Data ... 44

H. Analisis Data ... 44

(12)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

2. Uji Homogenitas ... 45

3. Uji Hipotesis ... 46

I. Prosedur Penelitian ... 50

1. Tahap Persiapan ... 50

2. Tahap Pengumpulan Data ... 50

3. Tahap Pengolahan Data ... 53

4. Tahap Pembahasan ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Hasil Penelitian ... 55

1. Hasil Persepsi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55

a. Persepsi Konteks Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55

b. Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 56

c. Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57

d. Persepsi Proses Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58

2. Perbedaan Persepsi Tim Kerja Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 59

3. Hasil Analisis Debrief ... 61

B. Pembahasan Penelitian ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 74

(13)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR TABEL

3.1 Quasi-Experimental Control Group Design ... 35

3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Tim Kerja ... 40

3.3 Rumus Koefisien Reliabilitas Cronbach ... 41

3.4 Skor Kategorisasi Reliabilitas ... 42

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tim Kerja ... 42

3.6 Hasil Uji Uji Korelasi Item Total Terkoreksi ... 43

3.7 Skor Kategorisasi Skala Likert ... 44

3.8 Hasil Uji Normalitas ... 45

3.9. Hasil Uji Homogenitas ... 46

3.10 Hasil Statistik Deskriptif Anggota Tim Futsal ... 47

3.11 Perubahan Skor Subjek Pre test dan Post test Kelompok Kontrol ... 47

3.12 Perubahan Skor Subjek Pre test dan Post test Kelompok Eksperimen ... 48

3.13 Hasil Uji Analisis Varians campuran ... 48

3.14 Hasil Uji Post Hoc Test ... 49

4.1 Hasil Persepsi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 55

4.2 Persepsi Konteks Tim Kerja Anggota Tim Futsal ... 56

4.3 Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57

4.4 Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58

(14)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

DAFTAR GAMBAR

2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 11

2.2 Training Needs Assesment ... 14

2.3 Siklus Belajar Efektif ... 23

2.4 Kerangka Pemikiran ... 31

4.1 Persepsi Konteks Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 56

4.2 Persepsi Komposisi Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 57

4.3 Persepsi Rancangan Pekerjaan Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 58

4.4 Persepsi Proses Tim Kerja Pada Anggota Tim Futsal ... 59

(15)

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penelitian ... 75

2. Frekuensi Bimbingan ... 79

3. Kuisioner Penelitian ... 82

4. Pengembang Instrumen Penelitian ... 88

5. Data Hasil Penelitian ... 93

6. Hasil Uji Normalitas ... 102

7. Hasil Uji Homogenitas ... 104

8. Hasil Uji Hipotesis ... 106

(16)

1

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemampuan berbeda yang dimiliki oleh setiap manusia membuat

manusia tidak dapat hidup sendiri. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa

sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan peran manusia lain

untuk dapat menjalani hidupnya. Begitupun dalam kehidupan

berorganisasi, semua anggota yang berada di dalam sebuah organisasi

tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan satu sama lain. Hal

ini dilakukan agar dapat menyatukan kemampuan yang dimiliki agar

secara dapat mencapai tujuan yang diinginkan.Inilah yang disebut tim,

tim terdiri dari orang-orang yang bekerja bersama yang secara umum

berpengaruh dalam hidup kita (Kozlowski and Ilgen, 2006: 77).

Tim kerja berbeda dengan kelompok kerja.Kelompok kerja tidak

memiliki kebutuhan untuk bersama-sama terlibat dalam kerja kolektif.

Berbeda dengan tim kerja yang menghasilkan energi positif melalui

usaha yang lebih terkoordinasi dankelompok yang usaha individualnya

menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan

individual (Robbins and Judge, 2009: 406). Oleh karena itu tim semakin

menjadi cara utama untuk mengatur pekerjaan.

Sejumlah bukti menunjukkan bahwa tim kerja dapat membawa

kesuksesan dalam tim. Tim biasanya bekerja lebih baik daripada

individu ketika tugas yang dilakukan membutuhkan banyak

keterampilan, pendapat, dan pengalaman (Robbins and Judge, 2009:

406). Seperti yang dikutip dalam halamanBlack

Enterprise(1993)“beberapa perusahaan saat ini menjadikan tim kerja sebagai salah satu strategi untuk mendapatkan kembali daya saing. Salah

satunya yang dilakukan dalam perusahaan “AT&T”, perusahaan ini mengubah karyawannya menjadi bagian-bagian tim kerja selesai

(17)

2

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

mengalami peningkatan 17,2% dalam produktivitas penjualan dan

peningkatan 10% total pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya”.

Berbagai caradapat dilakukan oleh sebuah tim agar dapat berhasil,

salah satunya adalah dengan menunjukkan usahasebagai anggota tim

yang memiliki kompetensi dan mampu menyesuaikan diri dengan

anggota tim lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa

anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen

Maranatha, mereka mengemukakan bahwa tim olah raga tidak jauh dari

kekalahan, kekalahan dapat diakibatkan oleh kurangnya persiapan dalam

menghadapi sebuah kompetisi, kurangnya kemauan dari anggota tim

untuk mencapai kemenangan, serta kurangnya koordinasi anggota tim

yang memiliki perbedaan kemampuan di dalamnya. Untuk membuat tim

olahraga menjadi berhasil memerlukan waktu yang tidak singkat,

dibutuhkan rencana jangka pendek maupun jangka panjang.

Masalah-masalah yang timbul pada tim berskala kecil, yaitu tim

futsal dari jurusan Teknik InformatikaUniversitas KristenMaranatha,

Bandung. Anggota dari tim futsal ini berjumlah 24 orang dengan rincian

satu pelatih futsal, satu manager dan lima orang di bagian manajemen,

serta 17 pemain futsal. Tim futsal ini aktif mengikuti Liga Futsal

Maranatha (LFM) yang rutin diadakan setiap tahunnya. Saat ini tim

futsal Sansinobartergabung bersama tim dari jurusan lain di divisi utama

LFM. LFM adalah sebuah liga yangg diselenggarakan oleh Unit

Kegiatan Olahraga (UKOR) Universitas Kristen Maranatha.Liga ini

terdiri dari 3 divisi yaitu, Divisi I / Utama, dan Divisi II. Sistem yang

diberlakukan dalam LFM sudah semi-profesional, dikarenakan sebuah

tim dikelola seperti layaknya tim olahraga professional. LFM

memberlakukan aturan mengenai kepemilikan tim, jalannya kompetisi,

juga boleh terjadinya transfer pemain antar jurusan. Dari awal terbentuk

yaitu pada tahun 2008, tim ini selama dau tahun mengikuti LFM Divisi

II dengan membeli tim yang dijual oleh manajemen yang sudah

(18)

3

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Divisi Utama setelah menjadi juara Divisi II, sepanjang tiga tahun

berkompetisi di Divisi Utama tim Sansinobar belum pernah

memenangkan kejuaraan sekalipun.

Dari hasil himpunan wawancara terhadap beberapa anggota tim

futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha,

ditemukan permasalahan yang sering dialami dalam keseharian tim,

yaitu kesulitan anggota tim untuk bekerja sama dan seringnya terjadi

perselisihan dan perbedaan pendapat. Hal inilah yang dapat

mempengaruhi kesolidan dalam tim. Faktor lain yang juga menjadi

hambatan adalah kurang disiplinnya pemain dalam mentaati jadwal

latihan yang sebelumnya sudah disepakati, juga tidak adanya tujuan

jelas dari tim ini untuk mengikuti sebuah kompitesi. Hal ini menjadi

faktor terbesar yang menghalangi tim ini untuk melangkahlebih jauh.

(Februari, 2012).

Masalah tim kerja menjadi hal yang serius apabila anggota timnya

enggan untuk bekerja sama. Selain itu, perbedaan kemampuan individu

dalam kelompok merupakan salah satu kendala tidak tercapainya hasil

yang maksimal sesuai dengan target yang diinginkan. Lebih jauh lagi

adalah sulitnya menyelesaikanmasalah-masalah yang timbul karena

perbedaan yang ada. Hal ini terjadi karena belum terjalinnya tim kerja

yang sinergis diantara individu-individu yang memiliki kemampuan

yang berbeda-beda dengan keterbatasannya masing-masing

tersebut(Ridwan, 2013). Oleh karena itu dibutuhkan penunjang sebuah

tim untuk mencapai kemenangan.Robbins dan Judge(2009:

359)menuturkan bahwa “tim yang efektif mempunyai tujuan bersama

dan sangat berarti yang memberikan pengarahan, momentum, dan

komitmen untuk anggota”.

Dalam kasus yang lain, terdapat juga permasalahan lambannya

pengambilan keputusan mengenai hal-hal yang krusial dalam tim,

misalnya dalam penetuan strategi, penentuan jadwal, dan lain

(19)

4

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

keputusan dalam perusahaan, “kini makin banyak organisasi perusahaan

mengubah strukturnya menjadi struktur tim kerja. Pendekatan organisasi

berdasarkan tim kerja menuntut adanya pemberdayaan dan kekompakan

kerja” (Ray and Bronstein, 1995 dalam (Ancok, 2003: 20).

Selain itu, perubahan lingkungan yang cepat saat ini menjadi

tanggung jawab penting bagi para manajer dan pelatih tim untuk

memastikan kemampuan tim agar dapat bertahan dalam kompetisi. Hal

ini dapat dilakukan dengan mengantisipasi dan menyesuaikan diri

terhadap perubahan-perubahan lingkungan sedemikian rupa hingga

membuka peluang baru untuk pengembangan tim.

Untuk meningkatkan kemampuan manajerial pada anggota

organisasi, diperlukan suatu program yang dapat menunjang pemenuhan

kebutuhan organisasi. Salah satunya adalah dengan melakukan

pelatihan. Seperti yang dikutip dari Gomes(2007: 197)mengatakan

bahwa “pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi

pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi

tanggungjawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan

pekerjaannya”.Pelatihan sendiri merupakan suatu program yang

dirancang secara terorganisir dalam jangka pendek yang bertujuan untuk

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Dalam penelitian

yang dilakukan Terrion (2006: 193) terhadap staf administrasi

universitas di Ottawa, pelatihan yang dilakukannya yaitu Management Leadership Program terbukti berdampak positif pada mengembangkan dan memperkuat ketrampilan, membentuk dan memelihara koneksi, dan

kesempatan untuk para manager untuk bertemu, berdiskusi dan

menyelesaikan tantangan bersama.

Saat ini telah ditemukan dan banyak dilakukan programpelatihan

untuk meningkatkan kemampuan manajerial salah satunya adalah

dengan menggunakan metode pelatihan alam terbuka. Kemampuan

manajerial dalam penelitian ini kemampuan individu yang bertujuan

(20)

5

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

permasalahan dalam tim. Metode pelatihan alam terbuka yang dipilih

dalam penelitian ini dikenal dengan Outbound Management Training

yang selanjutnya disingkat OMT.“OMTmerupakan sebuah metode pengembangan diri melalui pengalaman (learning by experience)

sebagai salah satu bentuk aktivitas luar ruang (outdoor activities) yang penuh dengan kegembiraan dan tantangan”(Sudjijono, 2003: 181).

Gomes menyatakan (2007: 197)“Pelatihan yang efektif adalah

pelatihan yang isinya mencakup pengalaman belajar (learning experience), aktivitas-aktivitas yang terencana (be a planned organizational activity), dan didesain sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan”. Didalam OMT peserta tidak

hanya akan mendapatkan pengalaman, peserta juga akan mendapatkan

pembelajaran yang dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata. Dengan

demikian OMT dapat memberikan pembelajaran yang efektif dengan

cara yang tidak berat dibandingkan dengan belajar dalam situasi formal.

Sehingga OMT dapat dikatakan menjadi salah satu pelatihan efektif

yang dapat di berikan kepada anggota organisasi.

Salah satu alasan diadakannya OMT adalah peserta akan

mendapatkan tentang learning how to learn, karena dalam pelatihanOMT inipeserta terlibat langsung secara kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Seperti dikutip dari Susanta (2010: 19)bahwa: “Outbound

merupakan metode pengembangan diri melalui kombinasi rangkaian

kegiatan beraspek psikomotorik, kognitif dan afeksidalam pembelajaran

melalui pengalaman.”Program yang dipilih dalam OMT ini disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan persepsi tim

kerja. Beberapa permainannya yaitu all stand up, counting stand up, trust fall, kapal tenggelam, blind walk dan dodge ball.

Dalam sebuah pelatihan, peran dari seorang fasilitator sangat penting dalam mengarahkan permainan-permainan yang akan dimainkan

oleh para peserta OMT. Seperti yang dijelaskan oleh Ancok (2003: 16)

(21)

6

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

fasilitator dalam membawakan acara pelatihan. Semua proses belajar

harus berjalan secara langsung dan menyenangkan. Selama permainan

berlangsung, fasilitator mampu membuat suasana OMT menjadi santai namun tetap fokus pada permainan yang diselenggarakan, sehingga para

peserta dapat mengikuti setiap permainan yang diberikan oleh

fasilitator. Untuk menambah pemahaman peserta tentang permainan yang mereka lakukan, fasilitator juga melakukan debrief setelah setiap permainan selesai dilakukan. Debrief adalah sesi yang dilakukan tepat setelah selesainya permainan, dimana fasilitatormenjelaskan tujuan permainan dan memberitahu para partisipan hasil-hasil apa yang

diharapkan, implikasi-implikasi praktis dari hasil yang mungkin perlu

didiskusikan(Asih, 2011: 17). Dengan melakukan debrief peserta OMT akan mengetahui akan inti dari permainan yang dilakukan sehingga

peserta dapat mengambil manfaat dari permainan tersebut yang

berhubungan dengan tujuan pelatihan dan mampu mengubahpersepsi

serta perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

OMTmerupakan salah satu upaya yang dapat dipilih oleh para

manager untuk memenuhi kebutuhan anggota organisasi. OMT sudah banyak diterapkan sebagai salah satu pilihan pelatihan bagi organisasi

maupun perusahan. Salah satunya dalam penelitian yang telah dilakukan

oleh Sudjijono(2003: 107)mengenai Pengaruh Outbound Management Training Terhadap Potensi Organisasi yang dilakukan terhadap Pegawai Bank Indonesia (BI) Surabaya, dapat diperoleh kesimpulan bahwa OMT

efektif dalam meningkatkan potensi organisasi pegawai Bank

Indonesia(BI) Surabaya. Potensi organisasi ini mencakup komitmen

kepada tugas, keterbukaan dalam bersikap, kecakapan dalam bekerja,

kebersamaan dalam hubungan sosial dan integritas pribadi yang tinggi.

Dalam penelitian ini, anggota tim futsal jurusan Teknik

Informatika Universitas Kristen Maranathaakan mengikuti

programpelatihan OMT untuk mengetahui sejauhmana anggota tim

(22)

7

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

dengan anggota tim yang lain, mampu mengkolaborasikan

kemampuannya dalam tim, dan mampu menyamakan pendapat dengan

anggota tim lain. Untuk mengetahui efektivitas dari sebuah OMT

ditinjau dari persepsi tim kerja, maka dibutuhkan eksperimen terhadap

anggota tim yang mengikuti kegiatan OMT. Anggota tim futsal terbagi

menjadi dua kelompok, kelompok pertama yaitu kelompok yang

diberikan perlakuan berupa OMT yang selanjutnya disebut dengan

kelompok eksperimen. sedangkansembilan orang lainnnya yaitu

kelompok yang tidak diberikan OMT selanjutnya disebut dengan

kelompok kontrol. Sebelum dilakukan OMT, pada kedua kelompok

tersebut diberikan kuisioner pre test persepsi tim kerja sebelum dilakukan OMT, kemudian pada kelompok eksperimen diberikan

perlakuan OMT, sedangkan kelompok kontrol tidak. Selanjutnya setelah

satu bulan diberikan OMT pada kedua kelompok tersebut diberikan post test, yaitu kuisioner mengenai persepsi tim kerja.

Hal tersebut untuk memberikan keyakinan bahwa OMT dapat

memberikan perubahan dan persepsi yang positif pada kedua kelompok.

Sehingga apabila persepsi yang didapat positif, maka OMT dapat

digunakan kembali oleh tim futsal Jurusan Teknik Informatika

Universitas Kristen Maranatha.Oleh karena itu, peneliti melakukan

penelitian tentang “Persepsi Terhadap Efektivitas Outbound

Management Training PadaTim Kerja AnggotaTim Futsal Jurusan

Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya kemauan anggota

tim untuk bekerja dalam tim, tidak terjalinnya komunikasi yang baik

antar anggota, dan kurang jelasnya tujuan dari tim, sehingga diperlukan

sebuah pelatihan yang mampu untuk membantu anggota tim futsal

dalam meningkatkan tim kerja.

(23)

8

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

kerja sebagai variabel dependen. Definisi operasional Outbound Management Training program pelatihan yang disusun berdasarkan acuan dari Ancok (2003). Sedangkan tim kerja adalah tim futsal yang

usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada

jumlah masukan individual(Robbins and Judge, 2009).

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

telah diuraikan, maka permasalahan yang digali dari penelitian ini

adalah:

“Sejauh mana perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim futsal jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha terhadap

Outbound Management Training?”

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh penjelasan

mengenai sejauh mana perubahan persepsi tim kerja pada anggota tim

futsal Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha dan

memperoleh perbedaan persepsitim kerjaantara kelompok yang

diberikan perlakuan berupa Outbound Management Training (kelompok eksperimen) dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan

(kelompok kontrol).

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, hasil penelitian

ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

keilmuan Psikologi Industri dan Organisasi yakni dengan cara

memperkaya temuan empirik mengenai persepsi pemberian

Outbound Management Training dalam dalam kaitannya dengan tim kerja.

(24)

9

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pembuatan sebuah

program training dengan metode Outbound Management Training

sebagai program pengembangan kemampuan anggota dalam sebuah

tim.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Guna melengkapi keseluruhan pembahasan penelitian ini, penulis

akan membagi langkah-langkah sebagai berikut:

BAB I : Membahas pendahuluan yang berisi latar belakang

penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

serta struktur organisasi skripsi.

BAB II : Membahas kajian pustaka yang berkaitan dengan

penelitian ini yaitu teori pelatihan, teori outbound management training, dan teori tim kerja, serta membahas kerangka pemikiran, dan hipotesisi penelitian.

BAB III : Menguraikan secara singkat metode penelitian yang berisi

lokasi dan partisipan penelitian, metode penelitian, desain

eksperimen, definisi operasional variabel, instrumen

penelitian, pengembangan instrument penelitian, persiapan

pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan metode analisis data penelitian.

BAB IV : Mengemukakan hasil penelitian yang meliputi tahap

analisis data serta pembahasannya.

BAB V : Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan

diakhiri dengan saran yang dikemukakan dari hasil

(25)

34

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Univertitas Kristen Maranatha Jl.

Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65 Bandung. Sedangkan OMT

dilakukan di Ciwangun Indah Camp (CIC) Cisarua, Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 215). Adapun populasi

dalam penelitian ini adalah semua anggota tim futsal jurusan Teknik

Informatika Universitas Kristen Maranatha dengan total jumlah 18

orang.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian dari populasi (Sugiyono, 2009:

215).Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009: 218).

Adapun kriteria sampel dalam penelitian adalah:

1. Anggota yang telah terdaftar;

2. Sudah bergabung dengan tim futsal selama minimal 1 tahun;

3. Aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh tim.

Berdasarkan kriteria diatas tersebut, diperoleh 18 orang yang

memenuhi kriteria.Peneliti menentukan sembilan orang sebagai

(26)

35

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

sembilan orang lainnya sebagai kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan berupa OMT.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

desain eksperimen.Desain eksperimen merupakan semua proses yang

diperlukan dalam merencanakan dan melaksanakan suatu eksperimen

(Latipun, 2010: 57). Penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi, yaitu

eksperimen yang dilakukan tanpa adanya proses random assignment

maupun random sampling, dikarenakan populasinya sedikit (Latipun, 2010: 116). Eksperimen kuasi yangdigunakan adalah quasi-experimental control group design(Shadish, Cook and Campbell, 2002: 137). Hal ini karena dalam penelitian dilakukan pre-test dan post-test

pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan gambaran

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Quasi-Experimental Control Group Design

NR(KE) O1 X O2

NR(KK) O1 O2

Sumber: (Shadish, Cook and Campbell, 2002: 137) Keterangan:

NR (KE) : Kelompok Eksperimen NR (KK) : Kelompok Kontrol O1 : Pre-Test

X : Outbound Management Training

O2 : Post-Test

Desain ini terdiri atas kelompok eksperimen (KE) dan kelompok

kontrol (KK), dan keduanya sama-sama diberi pre test dan post test

dengan isi yang sama. Setelah dilakukan pre test, pada kelompok eksperimen (KE) akan diberi perlakuan atau intervensi (X) berupa

Outbound Management Training, sedangkan kelompok kontrol (KK) tidak diberikan perlakuan apapun. Setelah intervensi diberikan

kemudian kepada kedua kelompok,kelompok eksperimen (KE) dan

(27)

36

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

pasca diberikannyaOMT. Hasil dari pre test dan post test kemudian diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post test akan menunjukkan pengaruh dari hasil perlakuan.

C. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif.Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang

digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dimana

pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan

(Sugiyono, 2009: 8). Pendekatan kuantitatif juga menjelaskan penyebab

fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal

(Moleong, 2010).

Dalam pendekatan ini, analisis data dilakukan secara deduktif

melalui perhitungan-perhitungan statistik. Sedangkanmetode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian

eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan

manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap

perilaku individu yang diamati (Latipun, 2010: 5). Penelitian

eksperimen efektif untuk menguji hipotesis karena memberikan

kemungkinan bagi peneliti untuk melakukan kontrol dalam sebuah

situasi sehingga variabel bebas akan sangat mungkin menyebabkan

perubahan yang signifikan pada variabel terikat (Shaughnessy,

Zechmeister and Zechmeister, 2007). Oleh karena itu, metode ini dipilih

karena penelitian yang dilakukan bermaksud untuk menganalisa dan

mengambil suatu generalisasi mengenai pengaruh diadakannya pelatihan

OMT untuk meningkatkan tim kerja pada anggota tim futsal Jurusan

Teknik Informatika Universitas Kristen Maranatha.

(28)

37

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Definisi operasional adalah meletakkan arti pada suatu variabel

dengan menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-kegiatan yang perlu

untuk mengukur variabel itu (Latipun, 2010). Adapun variabel dalam

penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan

Outbound Management Training (OMT).Jenis permainan OMT sebagai variabel bebas merupakan treatment (perlakuan) yang diberikan kepada subjek penelitian.jenis permainan OMT ini berupa:

1.Hiking

Hiking dilakukan dengan panjang lintasan ± 6 km sampai kembali ke tempat semula.Hiking dalam program OMT ini berguna sebagai ice breaking, mendekatkan diri kepada alam, penyegaran diri dan lebih mendekatkan diri dengan anggota tim

2.All Stand Up

Permainan selanjutnya adalah all stand up peserta diminta duduk saling membelakangi dengan melipat kaki ke arah dada.

Kemudian diminta untuk berdiri bersama dengan saling menekan

punggung.Kegunaan dari permainan adalah untuk lebih memahamai fungsi anggota tim yang lain, lebih dekat dengan

anggota tim, mampu mencapai kesuksesan, memahami

kekurangan yang dimiliki oleh anggota tim lain bukan menjadi

kendala dan perencanaan strategi.

3.Counting Stand Up

Pada permainan ini, peserta menyebutkan angka yang diawali dari

angka 1 sambil berdiri, setiap angka yang disebutkan tidak boleh

sama dengan orang lain. Apabila terjadi kesamaan, maka peserta

yang menyebutkan angka sama tersebut harus keluar dari

permainan. Permainan ini selesai jika tersisa 1 orang atau lebih

(29)

38

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

tim mampu berdiskusi, mengerti peran yang dimiliki dalam tim

dan mengerti keberadaan diri sendiri dalam tim.

4.Trust Fall

Dalam permainan ini, seorang peserta diharuskan berdiri diatas

kursi menghadap ke depan dengan posisi tangan terlipat di dada.

Peserta lainnya berada dibawah dan mengambil posisi dibelakang

dengan saling berhadapan serta tangan yang saling

mengunci.Setelah diberi aba-aba, peserta yang berdiri diatas

menjatuhkan diri kebelakang.Kegunaan dari permainan ini adalah

membuat peserta lebih percaya diri, keberanian mengambil resiko

dan berpikir cepat dalam mengambil tindakan.

5.Kapal Tenggelam (Titanic)

Pada permainan ini semua peserta diminta untuk berdiri diatas

lembaran Koran seakan mereka berada di atas sebuah kapal yang

akan tenggelam. Kaki peserta tidak diperkenankan untuk berada

diluar area Koran. Setelah berhasil berdiri diatas Koran dalam

hitungan 1 sampai 5, kemudian mereka diminta keluar dari koran

tersebut. Selanjutnya mereka diminta untuk melipat koran

tersebut seterusnya sampai koran tersebut sudah tidak mencukupi

untuk dipijak. Kegunaan dari permainan ini adalah membuat

peserta mampu mengeluarkan kemampuan sesuai dengan tugas

yang diberikan, lebih berhati-hati dalam bertindak, mampu

bertukar informasi dengan anggota tim lain dan menjadikan

konflik sebagai pendorong kemajuan.

6.Blind Walk

Dalam permainan ini peserta akan ditutup matanya oleh sehelai

kain. Peserta tersebut harus berjalan dengan keadaan mata

tertutup dan berjalan mengikuti jalur yang ditentukan dan dengan

arahan suara dari anggota kelompoknya.Peserta diminta untuk

mengambil pita yang telah ditaruh ditempat tertentu. Kegunaan

(30)

39

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

dalam menyelesaikan tugas, mengetahui target dalam tim dan

beradaptasi dengan anggota tim yang lain.

7.Dodge Ball

Dodgeball adalah suatu olahraga tim yang dimainkan dengan

melemparkan bola karet ke lawan.Ada tiga sistem permainan

yang berbeda untuk menentukan pemenang, yaitu sistem

eliminasi, sistem waktu, dan sistem persepsi tim kerja. Sistem

yang peneliti gunakan adalah sistem eliminasi, tim pemenang

adalah tim pertama yang berhasil mengeliminasi seluruh anggota

tim lawan. Kegunaan dari permainan ini adalah pembelajaran

kedisiplinan, mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh diri

sendiri, keefektivan anggota tim dalam pencapaian hasil dan

mengetahui ketrampilan yang dimiliki oleh anggota tim.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat dari variable bebas (Sugiyono, 2009). Adapun

variabel terikat dalam penelitian ini adalah tim kerja. Tim kerja

2)Komposisi tim, yaitu meliputi variabel-variabel yang

berhubungan dengan bagaimana kepegawaian tim harus disusun,

yang terdiri dari: (1) kemampuan para anggota, (2) kepribadian,

(3) pengalokasian peran, (4) keragaman anggota, (5) ukuran tim,

(6) fleksibilitas anggota, dan (7) preferensi anggota.

3)Rancangan pekerjaan, yaitu keharusan bekerja sama dan

menerima tanggungjawab secara kolektif untuk menyelesaikan

tugas-tugas yang signifikan, terdiri dari: (1) kebebasan dan hak

(31)

40

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

dan (4) arti tugas.

4) Proses, yaitu mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam tim yang

mempengaruhi Persepsi suatu tim kerja, terdiri dari: (1) tujuan

tim, (2) tingkat konflik, (3) efikasi tim, dan (4) kemalasan sosial.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,

2009: 102).Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik non-testing yaitu dengan menggunakan angket atau yang sering disebut dengan kuesioner. Dalam penelitian ini

digunakan instrumen berupa kuesioner tim kerja. Skala tim kerja

disusun berdasarkan teori komponen utama yang membentuk tim

kerjamenurut Robbins dan Judge(2009: 413). Komponen utama

yang membentuk tim kerjamenurut Robbins dan Judge(2009: 413)

yaitu konteks kerja, komposisi tim, rancangan pekerjaan dan

proses.Adapun kisi-kisi instrumen penelitian berupa kuesioner tim

kerja adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Kuesioner Tim Kerja

Variable Dimensi Indikator Item Jumlah

(32)

41

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

ketrampilan

Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini adalah

dengan uji validitas, uji reliabilitas dan pemilihan item.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas pengukuran adalah kecocokan di antara alat ukur

dan atau pengukuran dengan sasaran ukur. Validitas berasal dari kata

validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya

(Azwar, 2010: 5). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud

dikenakannya tes tersebut.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas isi.Validitas isi dilakukan dengan langkah telaah dan revisi

butir dan revisi butir pernyataaan, berdasarkan pendapat professional

(professional judgement) (Suryabrata, 2012: 61).Professional judgement dalam uji validitas ini dilakukan oleh dosen jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas intrumen merujuk kepada konsistensi hasil

pengukuran data jika instrumen itu digunakan oleh kelompok yang

sama atau berbeda. Karena hasilnya yang konsisten itu, maka

instrumen dapat dipercaya atau diandalkan (Suryabrata, 2012:

(33)

42

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

memberikan hasil yang sama dalam atribut diukur yang didapat dari

pengukuran, peserta, dan tes yang sama. Dalam aplikasinya,

reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00 (Azwar, 2010:

9). Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00

berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang

semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya

reliabilitasnya. Salah satu teknik pengukuran reliabilitas tes ialah

dengan menggunakan Alpha Cronbach. Teknik ini menggunakan

rumus sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rumus Koefisien Reliabilitas Cronbach

Sumber: Azwar (2010)

α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

r = Koefisien korelasi item K = Jumlah item

Instrumen yang memiliki nilai koefisien reliabilitas yang kecil

disarankan untuk tidak digunakan. Table skor reliabilitas menurut

Arikunto (2002) sebagai berikut:

Berikut adalah hasil perhitungan uji reliabilitas kuesioner tim kerja:

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tim Kerja

Cronbach's Alpha

Jumlah Item

0,881 36

(34)

43

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Dari hasil uji reliabilitas Cronbach dapat diketahui bahwa nilai

reliabilitas instrument sebesar 0,881 dan termasuk ke dalam kategori

≥ 0,7 - ≥ 0,9 yakni kuat sehingga instrument tim kerja dapat digunakan.

3. Pemilihan Item Instrumen

Dalam skala Likert ada beberapa cara yang dapat digunakan

untuk memilih item final, yaitu Critical Ratio (korelasi internal), korelasi item total, DiscriminatoryPower (daya beda), rata-rata korelasi antar item, dan Unrotated Factor 1 (Ihsan, 2009). Pada instrumen ini proses pemilihan item dilakukan menggunakan

pendekatan korelasi item total terkoreksi (corrected item total correlation), yaitu mengkorelasikan antara skor item dengan skor total dari sisa item lainnya. Item yang dipilih menjadi item final

ialah item yang memiliki korelasi ≥ 0,30. Namun jika terdapat item dengan korelasi di bawah 0,30 dan jika item itu dibuang maka

terdapat indikator yang tidak terwakili, maka kriteria diturunkan

menjadi 0,20. Untuk melihat lebih jelas mengenai pemilihan

intrumen, maka dapat dilihat dari tabel 3.6 yang disajikan sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Korelasi Item Total Terkoreksi

(35)

44

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Item 12 146.8400 156.944 .343 . .879

Dari hasil perhitungan korelasi item total terkoreksi item final,

maka didapatkan item final terdiri atas 36 item yang menjadi istrumen

tim kerja dalam penelitian ini.

G. Teknik Pengumpulan Data

Secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data,

yaitu wawancara, kuisioner, observasi dan gabungan ketiganya

(Sugiyono, 2009: 137).Pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan.Kuisioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2009: 142). Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini

berisi pernyataan yang disusun berdasarkan teori komponen pembentuk

(36)

45

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

pernyataan tersebut diberikan lima pilihan respon dengan menggunakan

skala Likert, yaitu mulai sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,

sangat tidak setuju.

Tabel 3.7

Skor Kategorisasi Skala Likert

Skor Kategori

1 Sangat Tidak Setuju

2 Tidak Setuju

Setelah penelitian selesai dilakukan, maka akan dilakukan

analisis data. Analisis data akan diolah dengan menggunakan rumus

statistik.

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian apabila sampel diambil dari suatu populasi

yang diasumsikan berdistribusi normal, maka sebelum pengolahan

data terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian normalitas sebaran

data yang diperoleh dari sampel tersebut (Reksoatmodjo, 2007:

45).Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya

sebaran data partisipan pada suatu variable penelitian.

Dalam penelitian ini, uji normalitas sebaran skor partisipan

dilakukan dengan menggunakan teknik statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov, yaitu membandingkan skor dalam sampel untuk mendistribusikannya secara normal dengan rerata dan starndar

deviasi yang sama. Jika hasil uji tidak signifikan (p>0.05), artinya

bahwa distribusi sampel tidak berbeda secara signifikan dari

distribusi normal (yaitu normal). Namun jika hasil uji signifikan

(p<0.05) maka distribusi sampel bebrbeda signifikan dari distribusi

(37)

46

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Berikut adalah hasil uji normalitas instrumen tim kerja pada

pre test dan post test dengan menggunakan perangkat lunak SPSS

Kolmogorov-Smirnov Z .777 1.011

Asymp. Sig. (2-tailed) .581 .258

a. Test berdistribusi normal. b. Kalkulasi data.

Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0

Hasil uji normalitas sebaran data diatas menunjukkan bahwa p=

0,581 pada hasil pre test dan p= 0,258 pada hasil post test.

Denganhasil ini menunjukkan bahwa sebaran data pada skor tim kerja

pada anggota tim futsal baik pre test maupun post test berada pada kategori normal (p > 0,05).

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui tingkat

kesetaran nilai varians pada skor pre-test dan post-test.Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan

Levene’s Test. Uji Levene menguji hipotesis nol dimana varian dalam kelompok-kelompok yang berbeda adalah sama (perbedaan

antar varian adalah nol). Hasil uji Levene adalah signifikan pada

p≤0,05 maka dapat disimpulkan nilai varians berbeda secara

signifikan, oleh karena itu asumsi homogenitas telah dilanggar.

Namun, jika uji Levene tidak signifikan yaitu p>0,05 maka nilai

(38)

47

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Berikut adalah hasil uji homogenitas instrumen tim kerja

pada pre test dan post test dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for windows ver. 18:

Tabel 3.9 Hasil Uji Homogenitas

Keterangan Uji Levene Sig. Keterangan

Pre test .670 .425 Homogen

Post test 7.884 .009 Homogen

Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0

Hasil uji homogenitas pada tabel diatas menunjukkan bahwa

nilai F=0,670 dengan p=0,425 pada kelompok pre test dan F=7,884 dengan p=0,009 pada kelompok post test. Hasil ini menunjukkan bahwa p > 0,05, sehingga dapat dikatakan persepsi tim kerja baik pre test maupun post test bersifat homogen (>0,05).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode analisis varians campuran.Analisis

varians campuran (mixed design anova) adalah uji perbedaan rerata antara dua atau lebih kelompok mandiri dengan mengukur dimana

skor amatan partisipan diukur secara berulang.Anava campuran

menggunakan dua sub-analisis, yaitu Within Subject Test dan

Between Subject Test.Within subject test adalah pengujian perbedaan skor dalam satu kelompok (pre test dan post test) dan Between Subject Test adalah pengujian perbedaan skor antar kelompok (eksperimen dan kontrol). Kaidah yang digunakan adalah signifikan

pada p≤0,05(Widhiarso, 2011: 1).

Sebelum dilakukan perhitungan analisis varians campuran,

maka terlebih dahulu dilakukan uji statistik deskriptif sebagai

berikut:

Tabel 3.10

Hasil Statistik Deskriptif Anggota Tim Futsal

No. Sumber Min Max Rerata Std.

(39)

48

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

1 Pre-test Kontrol 76 99 87,56 8,589

2 Post-test Kontrol 77 101 88,7 10,210

3 Pre-test Eksperimen 75 100 85,33 8,715

4 Post-test Eksperimen 97 106 101,89 2,934 Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0

Hasil diatas menunjukkan bahwa rerata skor pada kelompok

kontrol pada saat pre-test adalah sebesar 87,56 dan pada saat post-test

sebesar 88,7. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan terdapat

perubahan positifpersepsi skor tim kerja pada kelompok kontrol sebesar

1,14 Sedangkan pada rerata skor kelompok eksperimen, didapat hasil

rerata skor pada pre-test 85,33 dan rerata skor post-test sebesar 101,89, dapat dikatakan bahwa terdapat perubahan positif persepsi tim kerja

sebesar 16,56. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan positif

persepsi tim kerja yang cukup tinggi pada kelompok eksperimen setelah

diberikan perlakuan. Berikut adalah perubahan persepsitim kerja pada

subjek dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen:

Tabel 3.11

Perubahan Skor SubjekPretest dan Posttest Kelompok Kontrol

SUBJEK SKOR

Perubahan Skor SubjekPretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

SUBJEK SKOR

PRETEST

(40)

49

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

1 100 104

Setelah dilakukan statistik deskriptif, dilakukan analisis varians

campuran seperti berikut ini:

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Analisis

Varians Campuran(Anava Mixed Design)diatas, pada tabel antar kelompok diperoleh nilai F=2678,002 dengan signifikansi <0,05 yaitu

0,00, yang artinya terdapat perbedaan skor tim kerja yang signifikan

antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

Selain itu pula pada tabel dalam kelompok diperoleh nilai F=

(41)

50

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

signifikan(Widhiarso, 2011: 4). Sehingga dapat dikatakan H0 ditolak dan

Ha diterima,karena hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

persepsitim kerja antara kelompok eksperimendan kelompok kontrol.

Untuk memperkuat keterangan ini maka harus dilihat pula apakah ada

perubahan tim kerja pada kelompok kontrol dan eksperimen.

Selain itu untuk memperkuat hasil pengujian hipotesis, peneliti

menggunakan analisis post hoc test yaitu tes yang diputuskan setelah data telah dikumpulkan, untuk melihat kumpulan rerata dan melihat

perbedaannya secara signifikan (Howell, 2008). Berikut adalah hasil

perhitungan uji post hoc test:

Tabel 3.14 Eksperimen Pre test Post test -16,556

*

2,121 0,000

Post test Pre test 16,556* 2,121 0,000

*

Perbedaan adalah signifikan apabila berada dibawah 0,05

Sumber: SPSS for Windows ver. 18.0

Berdasarkan tabel diatas, hasil analisis menunjukkan bahwa pada

kelompok kontrol memiliki perbedaan rerata antara skor pre test dan post test sebesar -1,222 dengan signifikansi sebesar 0,572 (p>0,05). Nilai ini menunjukkan bahwa subjek pada kelompok kontrol mengalami

perubahan positifpersepsi pada tim kerjanya. Namun perubahanpositif

tim kerja pada kelompok kontrol ini tidak signifikan karena nilai p>0,05.

Hal ini menunjukkan H0 diterima atau dapat dikatakan tidak terdapat

perbedaan persepsi tim kerja yang signifikan antara persepsi tim kerjapre test dan post test pada kelompok kontrol.

Sedangkan tim kerja pada kelompok eksperimen mengalami

perubahan signifikan, hal ini terlihat dari perbedaan rerata sebesar

16,556 dengan p= 0,00 (p<0,05). Nilai perbedaan rerata skor sebesar

(42)

51

Dinia Handayani, 2014

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITASOUTBOUND MANAGEMENTTRAINING PADATIM KERJAANGGOTA TIM FUTSAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan

Nilai perbedaan rerata skor yang negatif menunjukkan bahwa rerata skor

post test lebih tinggi dibandingkan dengan persepsipre test, yang artinya subjek kelompok eksperimen mengalami perubahan positif tim kerja

yang signifikan. Hal ini menunjukkan H0 ditolak atau dapat dikatakan

terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara persepsi tim kerjapre test dan post test pada kelompok eksperimen.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan penelitian yang meliputi

seluruh kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian, mulai dari awal

hingga berakhirnya pelaksanaan penelitian. berikut adalah tahapan dari

penelitian ini:

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan topik permasalahan penelitian.

b. Melakukan studi pustaka mengenai OMT yang dapat

meningkatkan tim kerja.

c. Melakukan studi pendahuluan berupa wawancara terhadap tim

manajemen untuk mengetahui upaya yang dilakukan tim

manajemen untuk meningkatkan tim kerja.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat desain penelitian sesuai dengan masalah yang akan

diteliti.

f. Mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan sebagai alat

pengambilan data.

g. Melakukan uji coba alat ukur terhadap subjek yang memiliki

kriteria yang sama dengan sampel penelitian sebanyak 100

orang.

h. Melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap hasil uji coba alat

ukur.

2. Tahap Pengumpulan Data

a. Menghubungi tim manajemen futsal yang akan dijadikan subjek

Gambar

Tabel 3.1 Quasi-Experimental Control Group Design
Kisi-Kisi Kuesioner Tim KerjaTabel 3.2
Tabel 3.4 Skor Kategorisasi Reliabilitas
Tabel 3.6 Hasil Uji Korelasi Item Total Terkoreksi
+6

Referensi

Dokumen terkait

(upaya sintesis antara pola pemikiran tradisionalisme dan moder- nisme.) Selanjutnya Fazlurrahman juga menyebutkan bahwa pada substansinya pendidikan Islam itu bertujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk mengujicobakan media permainan Tic-Tac-Toe dengan model pengajaran langsung dalam

[r]

Menurut Kuhn, Rosenshine dan Steven (Eggen dan Kauchak, 2012: 363): model pengajaran langsung adalah suatu model yang menggunakan peragaan dan penjelasan guru digabungkan dengan

[r]

Minarni, Yovi Febri Yusdi, Sistem Informasi Geografis pariwisata Kota Padang menggunakan google maps API berbasis web.. “Sistem Informasi

krim, yaitu butilen glikol, disodium edetat, trietanolamin, petrolatum, setil alkohol, asam stearat, gliseril monostearat, natrium metabisulfit, nipagin dan air suling), Formula

sejalan dengan penelitian Ballesta dan Garcia-Meca (2005) dan Linoputri (2010) yang tidak berhasil menjelaskan keberadaan komisaris independen pada komite audit dalam