BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh kemudian diolah, ditafsirkan, dan disimpulkan. Dalam penelitian ini objek yang
akan diteliti adalah anggota Primkopkar “Manunggal” Salatiga.
3.2. Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Kountur (2005:108) penelitian korelasi adalah penelitian yang melihat hubungan antara variabel. dua atau lebih variabel yang terjadi antara mereka tanpa coba untuk merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui tingkat korelasi antara motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota terhadap manfaat dengan partisipasi anggota koperasi. Lokasi penelitian ini dilakukan di Primkopkar “Manunggal” Salatiga.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Sedangkan menurut Sugiyono (2011:61) yang dimaksud populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian
ini adalah anggota Primkopkar “Manunggal” Salatiga dengan jumlah 3369
orang.
Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian
No Keterangan Jumlah
1 Anggota per 31 Desember 2012 3507 Orang
2 Anggota keluar 121 Orang
3 Anggota masuk 17 Orang
4 Anggota per 1 Januari 2013 3369 Orang
Jumlah 3369 Orang
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011:81) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Pengertian lain sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2010:174). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Digunakan Simple Random Sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, anggota populasi dianggap homogen. Berdasarkan jumlah populasi yang telah diketahui, penarikan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam Riduwan (2011:65) adalah sebagai berikut :
=
=
= 4= Keterangan :
= jumlah sampel = jumlah populasi
= presisi yang ditetapkan
Hasil perhitungan rumus dari Taro Yamane tersebut menunjukkan
bahwa jumlah sampel dari anggota di Primkopkar “Manunggal” Salatiga
3.4. Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan catatan atas kumpulan fakta-fakta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Secara harfiah data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan
identitas responden, motivasi menjadi anggota koperasi, persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi, persepsi anggota terhadap manfaat koperasi dan partisipasi anggota koperasi.
Sumber data dalam penelitian adalah jawaban kuesioner tertulis yang diberikan secara langsung oleh anggota Primkopkar “Manunggal” Salatiga selaku responden melalui pertanyaan – pertanyaan dalam instrumen penelitian yang digunakan.
3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Penelitian
Arikunto (2006:118) menjelaskan variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono : 2010) variabel secara teoritis dapat didefenisikan sebagai atribut, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang lain atau suatu obyek dengan obyek lain. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas : Motivasi menjadi anggota koperasi (X1)
b. Variabel bebas : Persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi (X2)
c. Variabel bebas : Persepsi anggota terhadap manfaat koperasi (X3)
d. Variabel terikat : Partisipasi anggota koperasi (Y) 3.5.2. Definisi Operasional
3.5.2.1.Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas atau disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Sugiyono, 2011 : 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
harapan dan cita-cita, serta kegiatan yang menarik dalam organisasi koperasi. Sub indikator instrinsik (kemauan diri sendiri) dan ekstrinsik (pengaruh luar). b. Persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi merupakan pendapat anggota
terhadap pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Kualitas pelayanan merupakan kesenjangan antara harapan atau keinginan anggota dengan persepsi anggota atas pelayanan yang diberikan dari koperasi Primkopkar
“Manunggal” Salatiga. Sub indikator yang sesuai dengan lima dimensi kualitas
layanan yaitu, dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy.
c. Persepsi anggota terhadap manfaat koperasi merupakan pendapat angggota terhadap manfaat yang diperoleh dari koperasi. Anggota koperasi mengharapkan mendapatkan manfaat atau keuntungan untuk memuaskan kebutuhan. Sub indikator yaitu manfaat secara ekonomis.
3.5.2.2.Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat atau disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011 : 39). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel partisipasi anggota koperasi. Partisipasi anggota koperasi yaitu keterlibatan anggota secara aktif dalam
koperasi di Primkopkar “Manunggal” Salatiga. Sub indikator kedudukan
3.6. Instrumen Penelitian
Prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan daripada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory,1985 dalam Sugiyono, 2011:102). Penelitian pada dasarnya adalah melakukan pengukuran, maka diperlukan alat ukur yang baik untuk mengukur variabel-variabel penelitian. Penelitian kuantitatif, umumnya peneliti menggunakan instrumen (alat ukur) untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2010:148). Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran harus mempunyai skala. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Ordinal.
Menurut Riduwan (2011:84) skala Ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.
obyektif. Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√) (Riduwan, 2011:72).
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Pertanyaan Butir
1.Motivasi menjadi anggota Intrinsik : 1.1.Kemauan Ekstrinsik : 1.2.Pengaruh dari orang lain
1. Apa alasan anda menjadi anggota koperasi ? 2. Atas dasar apakah anda
menjadi anggota koperasi? 2 2.Persepsi anggota terhadap pelayanan
2.1.Tangible 1. Bagaimana tingkat kenyamanan anda saat berada di koperasi?
1
2.2.Reliability 1. Bagaimana tingkat ketepatan karyawan saat diminta melayani anda? 2. Bagaimana tingkat
kesiapan karyawan ditempat yang anda butuhkan
.
2
2.3.Responsiveness 1. Bagaimanakah tingkat kesediaan karyawan dalam mendengarkan keluhan anda?
kecepatan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada 2.4.Assurance 1. Bagaimana tingkat
perhatian karyawan kepada anda saat
bertransaksi dikoperasi? 1
2.5.Emphaty 1. Bagaimana tingkat Kesediaan karyawan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh konsumen/anda? 2. Seberapa besar tingkat
kepuasan anda terhadap pelayanan koperasi? 2 3.Persepsi anggota terhadap manfaat
3.1.Ekonomis 1. Apakah koperasi memberikan manfaat
bagi kehidupan anda? 1
4.Partisipasi anggota 4.1.Kedudukan sebagai pemilik (Owner) 4.2.Kedudukan sebagai
1. Setiap RAT (Rapat Anggota Tahunan) apakah anda hadir dan mengajukan
usul/pendapat untuk kemajuan koperasi? 2. Apakah anda aktif
pelanggan (User)
kontribusi bentuk keuangan (simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela) untuk pembentukan dan pertumbuhan koperasi? 3. Untuk memajukan
koperasi apakah anda mengambil bagian dalam menetapkan tujuan, pembuatan keputusan, dan dalam pengawasan koperasi ? 4. Sebagai anggota,
apakah anda selalu memanfaatkan berbagai potensi yang disediakan oleh koperasi?
4
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Analisis Deskriptif dan Alat Analisis Data
Analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran penyebaran hasil penelitian masing masing indikator pada setiap variabel. Sebagai standar pengukuran terhadap masing masing variabel dilakukan dari data ideal dibagi kedalam tiga kategori. Berdasarkan data yang diperoleh, kemudian disusun kategori (Sugiyono, 2010).
Alat analisis data yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan metode statistik. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis kuantitatif akan dilakukan untuk uji hipotesis menggunakan teknik “Kendall’s tau-b Correlation” yang digunakan apabila variabel-variabel yang dianalisis terukur dalam skala ordinal. Teknik statistik ini terdapat dalam program SPSS (Statistical Product and Service Solution) Version 20.0.
Kriteria yang digunakan sebagai pedoman untuk memberikan keeratan hubungan atau interpretasi koefisien korelasi yang dikemukakan oleh (Sugiyono2011;184) sebagai berikut :
Tabel 3.3. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
3.8. Uji Validitas dan Realiabilitas
3.8.1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditas atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006 : 144). Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginakan serta dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti.
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam hal analisis item menurut Masrun (1979) dalam
Sugiyono (2011:133) menyatakan bahwa “teknik korelasi untuk menentukan
validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang banyak
digunakan”. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien
korelasi, Masrun menyatakan “item yang mempunyai korelasi positif dengan
r xy = √
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
n : Jumlah responden x : Skor item tertentu y : Skor total (seluruh item)
Instrumen penelitian dianalisis melalui komputer dengan program SPSS 20.0 for windows untuk menguji validitasnya. Jika nilai rhitung dari item
instrumen lebih besar dari nilai rtabel yang ditentukan (rhitung > rtabel), maka
item instrumen dinyatakan valid. Sedangkan untuk item instrumen yang memiliki r hitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel), maka item instrumen
dinyatakan tidak valid. Menurut Riduwan (2011:138), terdapat pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 3.4. Interpretasi koefisien korelasi nilai r
Interval koefisien Interpretasi 0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup kuat
0,60 – 0,799 Kuat
Hasil uji validitas menjelaskan 2 item instrumen motivasi menjadi anggota dinyatakan valid, 8 item instrumen persepsi anggota terhadap pelayanan dinyatakan valid, 1 item instrumen persepsi anggota terhadap manfaat dinyatakan valid, dan 4 item instrumen partisipasi anggota dinyatakan valid. Sesuai ketentuan uji validitas, instrumen dapat dinyatakan valid jika item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel), sebaliknya item
instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3 (rhitung < rtabel), maka
item instrumen dinyatakan tidak valid. 3.8.2. Uji Reliabilitas
Realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (singarimbun,1989 dalam Kurniawan 2011).
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:173). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya.
Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach's Alpha dilakukan melalui komputer dengan program SPSS 20.0 for windows yang hasilnya akan dikonsultasikan dengan rtabel. Menurut Sugiyono (2010:257),
Tabel 3.5. Intepretasi Reliabilitas Besarnya Nilai 11 Interpretasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliability Statistics
Instrumen Cronbach's
Alpha
N of Items
Motivasi Menjadi
Anggota
,835
3
Persepsi Anggota
Terhadap Pelayanan ,747 9
Persepsi Anggota
Terhadap Manfaat 1,000 2
Partisipasi Anggota ,735 5
Tabel 3.6 menjelaskan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen
variabel motivasi menjadi anggota (X1) adalah 0,835. Koefisien korelasi ( 11)
dari instrumen variabel persepsi anggota terhadap pelayanan (X2) adalah 0,747.
Koefisien korelasi ( 11) dari instrumen variabel persepsi anggota terhadap
manfaat (X3) adalah 1,000. Koefisien korelasi ( 11) dari instrumen variabel
dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel motivasi menjadi anggota, persepsi anggota terhadap pelayanan, persepsi anggota terhadap manfaat dan partisipasi anggota adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada tabel 3.9 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari variabel motivasi menjadi anggota termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,835 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Informasi koefisien korelasi instrumen dari variabel persepsi anggota terhadap pelayanan termasuk dalam kategori kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,747 berada pada interval koefisien antara 0,60 – 0,799 artinya kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Informasi koefisien korelasi instrumen dari variabel persepsi anggota terhadap manfaat termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 1,000 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Informasi koefisien korelasi instrumen dari variabel partisipasi anggota termasuk dalam kategori kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,735 berada pada interval koefisien antara 0,60