• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM

NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)

MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN

RUNGKUT KOTA SURABAYA

(Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal)

SKRIPSI

Oleh : TIZA AMALIA

0541010029

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

(2)

Judul Penelitian : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

(Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal)

Nama Mahasiswa : TIZA AMALIA

NPM : 0541010029

Jurusan : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Seminar Proposal

Mengetahui Menyetujui

Ketua Program Studi Pembimbing

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur dan terima kasih atas kehadirat Tuhan

YME, dengan segala limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan

proposal ini dengan judul “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(PNPM)MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN

RUNGKUT KOTA SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non

Formal).

Proposal penelitian ini sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh

mahasiswa guna memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Administrasi.

Penyusunan ini sangatlah singkat dan terbatasnya waktu dalam penyusunan

maupun pengumpulan data-data yang dibutuhkan.

Penyusun mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya

kepada yang terhormat Ibu Dra. Diana Hertati, MSi, Selaku Dosen Pembimbing

Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan kepada yang terhormat :

1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik UPN “Veteran”

2. Bapak Dr. Lukman Arif, Msi., Ketua Program Studi Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

3. Dra. Diana Hertati, Msi., Selaku dosen pembimbing yang selalu

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama mengerjakan

(4)

4. Seluruh Staf Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Negara UPN “Veteran”

Jawa Timur yang telah memberikan ilmunya.

5. Pegawai kecamatan Rungkut, yang telah membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh pegawai kelurahan Wonorejo, yang telah memberikan kesempatan

penulis dalam pencarian data untuk skripsi ini.

7. Kedua orang tua dan kedua kakak yang selalu memberikan doa dan restunya

kepada penulis.

8. Sahabat penulis Eti, Iis, Muchlis, Fikky, yang selalu memberikan dukungan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat kuliah penulis almh. Vivi Yenitasari, yang selalu memberikan

dukungannya selama ini”.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkahi dan memberikan

pahala berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu atas

terselesaikannya skripsi ini.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini.

Penulis juga memohon maaf bila terdapat sesuatu yang kurang berkenan di dalam

penyusunan skripsi penelitian ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, November 2010

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. Penelitian Terdahulu ... 10

2.2. Landasan Teori ... 13

2.2.1. Pemberdayaan Masyarakat... 13

2.2.1.1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ... 13

2.2.1.2. Pemberdayaan Masyarakat ... 16

2.2.1.3. Arah Program Pemberdayaan Masyarakat.... 16

2.2.1.4. Pemberdayaan Masyarakat Dan Pembangunan Berkelanjutan ... 17

(6)

2.2.2. Pendidikan ... 19

2.2.2.1. Pengertian Pendidikan ... 19

2.2.2.2. Tujuan Pendidikan ... 20

2.2.2.3. Bentuk Pendidikan ... 21

2.2.2.4. Pendidikan dan Pelatihan ... 22

2.2.3. Pengangguran ... 23

2.2.3.1. Pengertian Pengangguran... 23

2.2.3.2. Jenis-jenis Pengangguran ... 24

2.2.3.3. Sebab-sebab Terjadinya Pengangguran ... 26

2.2.3.4. Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian ... 27

2.2.4. Kemiskinan ... 29

2.2.4.1. Kemiskinan ... 29

2.2.4.2. Penyebab Kemiskinan ... 31

2.2.4.3. Konsep Dasar Kemiskinan ... 33

2.2.5. PNPM Mandiri ... 35

2.2.5.1. Pengertian PNPM Mandiri ... 35

2.2.5.2. Tujuan PNPM Mandiri ... 35

2.2.5.3. Strategi PNPM Mandiri ... 36

2.2.5.4. Prinsip Dasar PNPM Mandiri ... 37

2.3. Kerangka Berpikir ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

(7)

3.2. Obyek dan Fokus Penelitian ... 41

3.2.1. Obyek Penelitian ... 41

3.2.2. Fokus Penelitian ... 42

3.3. Situs Penelitian ... 43

3.4. Sumber Data ... 44

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.6. Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 49

4.1.1. Gambaran Umum Obyek Kelurahan Wonorejo ... 49

4.1.1.1. Visi dan Misi ... 49

4.1.1.2. Batas Wilayah ... 50

4.1.1.3. Kondisi Geografis ... 51

4.1.1.4. Orbitasi ... 51

4.1.2. Kependudukan Kelurahan Wonorejo... 52

4.1.3. Struktur Organisasi Perangkat Kelurahan Wonorejo ... 56

4.1.4. Tugas dan Fungsi Perangkat Kelurahan Wonorejo... 56

4.1.5. Karakteristik Pegawai Kelurahan Wonorejo ... 58

4.2. Hasil Penelitian ... 61

4.2.1. Sumber Daya Manusia (SDM) ... 62

4.2.2. Sarana dan Prasarana... 68

(8)

4.2.4. Evaluasi ... 81

4.3. Pembahasan ... 84

4.3.1. Sumber Daya Manusia ... 84

4.3.2. Sarana dan Prasarana ... 87

4.3.3. Materi Pelatihan ... 89

4.3.4. Evaluasi ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1. Kesimpulan ... 94

5.2. Saran ... 95

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Menurut usia ... 6

Tabel 4.1. Kondisi Geografis Kelurahan Wonorejo ... 51

Tabel 4.2. Orbitasi Kelurahan Wonorejo ... 52

Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Kelurahan Wonorejo Berdasarkan Jenis

Kelamin ... 52

Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Kelurahan Wonorejo 53

Tabel 4.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kelurahan Wonorejo .... 53

Tabel 4.6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kelurahan Wonorejo ... 54

Tabel 4.7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharaian

Kelurahan Wonorejo ... 55

Tabel 4.8. Karakteristik Pegawai Berdasarkan Usia Pegawai ... 58

Tabel 4.9. Karakteristik Pegawai Kelurahan Wonorejo Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 59

Tabel 4.10. Karakteristik Pegawai Kelurahan Wonorejo Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ... 59

Tabel 4.11. Karakteristik Pegawai Kelurahan Wonorejo Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ... 60

Tabel 4.12. Karakteristik Pegawai Kelurahan Wonorejo Berdasarkan

Jenis Jabatan ... 60

Tabel 4.13. Perlengkapan Pelatihan Komputer di Kelurahan Wonorejo .... 73

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Komponen-komponen Ananlisis Data : Model Interaktif ... 47

Gambar 4.1. Peta Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut ... 51

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Interview Guide ... 98

Lampiran 2 Hasil Wawancara ... 103

Lampiran 3 Matriks Reduksi Data ... 120

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian ... 122

Lampiran 5 Laporan Kegiatan Sosial Pelatihan Perakitan Computer ... 123

Lampiran 6 Foto-Foto Kegiatan Pelatihan Perakitan Computer ... 135

(12)

ABSTRAKSI

Tiza Amalia. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal)

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran yang semakin meningkat. Di Surabaya sendiri jumlah keluarga miskin (gakin) membengkak. Hasil sementara singkronisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Pemkot Surabaya menunjukkan penambahan yang signifikan. Masalah kemiskinan dan pengangguran yang ada di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai ilmu teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang sernakin maju tersebut, pemerintah merencanakan untuk mengurangi jumlah kemiskinan dengan cara mengurangi tingkat pengangguran. Salah satu cara yang di lakukan oleh pemerintah adalah mengadakan program pemberdayaan masyarakat dalam bidang teknologi ialah dengan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Yang menjadi fokus dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya adalah dalam Bidang Pendidikan Non Formal.

Dalam penelitian kualitatif digunakan variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut kota Surabaya Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu Depth Interview, Observasi dan Dokumentasi.

Hasil dalam penelitian ini yang mengenai pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya tentang pelatihan komputer masih mengalami beberapa kendala-kendala yang dihadapi. Dan dari hasil pleatihan tersebut telah dilakukan beberapa evaluasi yang di wakili oleh Bapak Lurah Kelurahan Wonorejo salah satu hal yang menjadi hambatan dalam pelaksaan pelatihan komputer di Kelurahan Wonorejo melalui program PNPM adalah sistem dalam manajemen yang kurang tertata dengan baik sehingga berdampak pada pengadaan fasilitas dan kegiatan pelatihan.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran yang

semakin meningkat. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga

pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural, dan

kesenjangan antar wilayah. Pengangguran menyebabkan semakin

meningkatnya jumlah kemiskinan. Jumlah keluarga miskin (gakin) di

Surabaya membengkak. Hasil sementara singkronisasi Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Pemkot

Surabaya menunjukkan penambahan yang signifikan (http://www.

pdssurabaya.com/index.php?option=com_content & task=view&id=859&

Itemid=37). Jumlah gakin di Surabaya saat ini mencapai sekitar 5.000 KK.

(http://www.surabayapagi.com/index.php?p=detilberita&id =15122)

Jumlah kemiskinan yang meningkat tersebut membuat pihak

pemerintah untuk menyadari bahwa masih terjadi kesenjangan antara

pencapaian dan sasaran dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal ini

terbukti dari masih besarnya angka kemiskinan dan pengangguran. Oleh

karena itu pemerintah mengupayakan suatu cara untuk mengurangi

kesenjangan tersebut, dengan menurunkan tingkat kemiskinan menjadi

sebesar 8,2% dan tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,1% sampai

(14)

2

Pemerintah dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder). Upaya yang dilakukan untuk mendorong akselerasi

penurunan kemiskinan adalah meningkatkan alokasi anggaran belanja untuk

penanggulangan kemiskinan secara signifikan.

(http://www.pnpm-jatim.com/index.php/kebijakan-pokok)

Masalah kemiskinan dan pengangguran yang ada di Indonesia

kebanyakan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman

mereka mengenai ilmu teknologi. Di samping itu masyarakat Indonesia

pada zaman seperti sekarang ini melakukan segala hal dengan menggunakan

cara-cara yang serba teknologi baik pedagang, pembangunan rumah, dan

lain-lain.

Seseorang menggunakan teknologi karena memiliki akal. Dengan

adanya akal yang dimiliki orang tersebut ingin keluar dari masalah, ingin

hidup lebih baik, lebih aman, mudah, nyaman dan sebagainya.

Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya

dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Jenis-jenis

pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar,

kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangkat mesin, seperti

computer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya. Pada satu sisi,

perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu telah

membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.

Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan dari kemajuan IPTEK.

(15)

3

IPTEK dikembangkan setiap waktu dan banyak pula pengaruhnya, baik

yang positif maupun negatif. (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/O1/

perkembangan-teknologi-bagi-kehidupan-manusia-perkembangan-teknologi

-bagi-kehidupan-manusia/)

Dengan perkembangan teknologi yang sernakin maju tersebut,

pemerintah merencanakan untuk mengurangi jumlah kemiskinan dengan

cara mengurangi tingkat pengangguran. Salah satu cara yang di lakukan

oleh pemerintah adalah mengadakan program pemberdayaan masyarakat

dalam bidang teknologi ialah dengan melalui Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di bidang pendidikan dan

pelatihan. Pemberdayaan merupakan sebuah gerakan perlawanan

pembangunan alternatif terhadap hegemoni developmentalisme (teori

modernisasi). Pemberdayaan adalah suatu bentuk memberi daya, memberi

"power " (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya. Segala

potensi yang dimiliki oleh pihak yang kurang berdaya itu ditumbuhkan,

diaktifkan, dikembangkan sehingga mereka memiliki kekuatan untuk

membangun dirinya. Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan

masyarakat menekankan kemandirian masyarakat itu sebagai suatu sistem

yang mampu mengorganisir dirinya (Ife, 1995). Dengan melalui program

pemberdayaan yang dicanangkan oleh pemerintah dengan nama Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri tersebut khususnya di

daerah pedesaan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

(16)

4

PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat

penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan

PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program

Pengembangan Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil.

Beberapa keberhasilan PPK adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan

pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan,

serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat.

PNPM Mandiri Perdesaan memiliki suatu visi dan misi yaitu

tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan.

esejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian

berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang

ada lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya,

;rta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan.

alam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi

yang ukembangkan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan rumah

tangga dskin (RTM) sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem

pembangunan irtisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama

antar desa.

Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan tersebut,

maka NPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan

sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan

harapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu

tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran

(17)

5

Dengan target pemberdayaan di tingkat kecamatan, maka,

pemerintah menyalurkan dana PNPM Mandiri dengan memberikan

keleluasaan mengelola dana, sesuai dengan kemampuan atau potensi usaha

yang berada di setiap kecamatan. Jadi, program yang dijalankan adalah

program yang disepakati oleh masyarakat, yang bisa mengangkat

kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.(http://www.tnol.co.id/en/social/

poverty/923 -benarkah-pnpm-mampu-menanggulangi-kemiskinan.html)

Berdasarkan data tahun 2009-2010 yang diperoleh dari kantor

kelurahan Wonorejo, terdapat 363 keluarga miskin yang berada di bawah

garis kemiskinan adalah 278 keluarga, sedangkan di kelurahan yang lainnya

terdapat lebih banyak lagi keluarga miskin, misalkan kelurahan Kalirungkut

adalah sebesar 732 keluarga miskin. Hal ini dikarenakan di

kelurahan-kelurahan tersebut memiliki banyak penduduk jika dibandingkan dengan

kelurahan Wonorejo. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk meneliti

tentang keluarga miskin di kelurahan Wonorejo. Dengan data tersebut

Kelurahan Wonorejo mengadakan suatu pelatihan untuk keluarga miskin

melalui PNPM Mandiri yang bertujuan untuk mengurangi tingkat

pengangguran yang ada di kelurahan Wonorejo sehingga dapat menekan

angka kemiskinan. Berikut adalah data mengenai jumlah penduduk di

(18)

6

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Menurut usia

Kelompok Tingkat Jumlah

a. Kelompok Pendidikan Golongan Pendidikan

4-6 tahun TK 677 Orang 7-12 tahun SD 1033 Orang 13-15 tahun SMP 679 Orang b. Kelompok Tenaga Kerja

20-26 tahun 1488 Oran

27-40 tahun 2522 Orang

Sumber : Data Kelurahan Wonorejo

Berdasarkan dari tabel di atas disebutkan bahwa jumlah penduduk

Kelurahan Wonorejo yang masih menjalani proses pendidikan untuk yang

berusia 4-6 tahun berjumlah 677 orang, sedangkan yang berusia 7-12 tahun

berjumlah 1033 orang, dan yang berusia 13-15 tahun berjumlah 679 orang.

Dan penduduk yang sudah bekerja yang berusia 20-26 tahun sebanyak 1488

orang, sedangkan yang berusia 27-40 tahun sebanyak 2522 orang. Dari data

tersebut dapat diperoleh informasi bahwa di kelurahan Wonorejo

kebanyakan para lulusan SMA di kelurahan Wonorejo belum mendapatkan

pekerjaan disebabkan mereka tidak mempunyai suatu keahlian, dan sangat

kurangnya pengetahuan mereka tentang teknologi. Hal ini disebabkan

karena pelajaran yang mereka dapatkan ketika masih sekolah dulu terbilang

sangat kurang sebagai bekal untuk mencari pekerjaan. Oleh karena itu,

dibutuhkan pendidikan non formal untuk dapat memperoleh keterampilan

dan ilmu tambahan tentang teknologi guna mencari pekerjaan.

Untuk dapat memberikan suatu keterampilan bagi para remaja di

Kelurahan Wonorejo tersebut adalah dengan melalui PNPM Mandiri dalam

bidang pendidikan khusunya pendidikan nonformal yaitu pelatihan

(19)

7

diadakan di daerah tersebut sebagai upaya untuk memberikan suatu

pengalaman dan keterampilan yang ditujukan kepada para remaja daerah

tersebut untuk dapat memperoleh dan meningkatkan keterampilan mereka.

Pelatihan komputer berisikan tentang kegiatan membongkar dan merangkai

kembali komputer, sehingga para peserta dapat merangkai suatu komputer.

Para peserta yang mengikuti pelatihan tersebut pada akhirnya akan

mendapatkan sertifikat resmi yang digunakan untuk melamar suatu

pekerjaan atau dengan keahlian yang dimiliki para perserta dapat

mengembangkan kemampuannya tersebut menjadi sebuah usaha baru.

Dengan mengikuti program pelatihan ini peserta didik akan

mendapatkan bantuan dari segi materi yang berupa sebuah komputer.

Disamping itu mereka juga mendapatkan ilmu tentang komputer dari

pengenalan-pengenalan komponen-komponen komputer, perakitan

komputer sampai dengan pengoperasian komputer itu sendiri. Dan dari data

yang diperoleh dari kantor kelurahan wonorejo, dari peserta yang ikut

pelatihan komputer ini ada dua diantaranya yang telah mendapatkan

pekerjaan. Dengan diadakannya pelatihan komputer tersebut diharapkan

para peserta pelatihan mendapatkan keterampilan yang lebih yang diperoleh

ketika masih bersekolah dulu, sehingga peserta tersebut dapat memperoleh

pekerjaan yang layak atau bahkan dapat membuka peluang usaha sendiri

dengan bantuan dari koperasi yang diadakan di kelurahan tersebut.

Walaupun pelaksanaan program ini cukup berhasil di daerah, namun

pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di tingkat kelurahan juga memiliki

hambatan yang tidak kecil, di antara lain ketidaksabaran masyarakat dalam

(20)

8

PNPM memiliki birokrasi panjang baik dari proses perencanaan di tingkat

masyarakat maupun pada saat pelaksanaannya. Namun sebenarnya di situlah

letak pemberdayaan, sejatinya masyarakat disiapkan untuk menjadi pejuang

yang lebih tangguh dalam memperjuangkan kepentingannya untuk

memperoleh program-program pemerintah khususnya dalam menanggulangi

kemiskinan. (http://balipost.com/mediadetail.php?module= detailopiniindex

& kid=5&id=3475)

Program PNPM Mandiri ini diharapkan mampu menurunkan angka

kemiskinan, karena melalui program ini masyarakat boleh mengembangkan

usaha sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Disamping itu program

PNPM ini bertujuan untuk meringankan masyarakat miskin, dan

memberikan program keahlian untuk pelajar-pelajar yang lulus SMA

khususnya dalam bidang komputer. Masyarakat pun bisa mengembangkan

kegiatan perekonomian masyarakat berbasis sumberdaya lokal, baik

masyarakatnya maupun sumberdaya alamnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

peneliti tertarik untuk meneliti tentang pemberdayaan masyarakat melalui

PNPM Mandiri. Penelitian ini berjudul: PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DI

KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA

SURABAYA (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang

(21)

9

pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut

Surabaya (Studi Tentang Program Pendidikan Non Formal) ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini

adalah : Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Surabaya (Studi

Tentang Program Pendidikan Non Formal).

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis Selaku Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan melatih berfikir secara sistematika,

serta menambah wahan untuk mempeluas wawasan yang berhubungan

pemberdayaan masyarakat.

2. Bagi Keluarahan Wonorejo Surabaya

Diharapkan menjadi sumbangan saran atau masukan pengetahuan dan

linformasi yang kemudian dapat dijadikan acuan atau landasan dalam

setiap memberikan pelayanan pada anggota sehingga masyarakat dapat

hidup dengan kesejahteraan.

3. Bagi Fakultas Ilmu administrasi Publik

Untuk menambah refernsi yang dapat digunakan untuk membantu

penelitian yang akan datang yang berkaitan dengan pemberdayaan

Gambar

Tabel 1.1  Jumlah Penduduk Menurut usia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan partisipasi masyarakat di Desa

Bentuk koordinasi pada pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kelurahan Karang Anyar yaitu dengan

02/Permen-KP/2013, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelautan dan Perikanan terdiri dari; (1) Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) Perikanan Tangkap,

Hambatan substansial dalam pelaksanaan perjanjian kredit pada kegiatan pinjaman bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kelurahan

Hambatan substansial dalam pelaksanaan perjanjian kredit pada kegiatan pinjaman bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kelurahan

“ Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Dalam Menunjang Pembangunan Desa (Studi Di Desa Buduran Kecamatan Buduran Kabupaten

IMAM AL FAQIH, 2015, Implementasi Bantuan Langsung Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) - Mandiri) Di Desa Sapeken, Kecamatan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) dilakukan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pengelola Program Nasional Pemberdayaan