ABSTRAK
Winny Astrini, 0964115 Perancangan Grafis Dengan Inspirasi Batik Cirebon Untuk Second Line 16DS. Dosen pembimbing Berti Alia Bahaduri, S.Kr., Pg.Dip., M.Ds dan Elizabeth Wianto, S.Sos., S.Sn., M.Ds. Program Sarjana Strata Satu Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mengenalkan serta mengajarkan pada kaum muda akan ragam hias batik Indonesia khususnya ragam hias Cirebon.
Teori yang digunakan pada penyusunan tugas akhir ini adalah teori tentang ragam batik dan bagaimana kepribadian dewasa awal. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara observasi, wawancara dengan nara sumber, kuesioner, dan studi literatur.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... .i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ... .iii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... .iv
KATA PENGANTAR………...…….…..v
ABSTRAK ... .vi
DAFTAR ISI………...………..………...…...vii
DAFTAR GAMBAR ... ..x
DAFTAR DIAGRAM & TABEL ... ...xii
DAFTAR ISTILAH ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang … ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.2.1 Permasalahan ... 3
1.2.2 Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 4
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batik ... 6
2.1.1 Pengertian Batik ... 6
2.1.2 Ragam Batik ... 6
2.2.2 Pengertian Fashion Branding ... 10
2.3 Brand ... 10
2.3.1 Manfaat Brand ... 11
2.4 Logo ... 11
2.5 Promosi ... 12
2.5.1 Pengertian Promosi ... 12
2.5.2 Tujuan Promosi ... 12
2.6 Kemasan ... 13
2.6.1 Pengertian dan Fungsi Kemasan ... 13
2.7 Faktor yang Memperngaruhi Konsumen Berbelanja ... 13
2.8 Dewasa Awal ... 14
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta... 16
3.1.1 Mandatori ... 16
3.1.2 Konsep Logo ... 21
3.1.3 Eksistensi 16DS ... 22
3.1.4 Karakter Produk 16DS ... 23
3.1.5 Batik Cirebon ... 23
3.1.6 Hasil Kuesioner ... 28
3.1.7 Tinjauan Produk Sejenis ... 33
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 35
3.2.1 Analisis Segmentasi, Targeting, Positioning ... 35
3.2.2 Analisis SWOT ... 37
3.2.3 Analisis Pemecahan Masalah Komunikasi ... 38
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 40
4.2.1 Konsep Visual ... 41
4.4.6 Social Network ... 53
4.4.7 Display ... 53
4.4.8 Poster ... 54
4.4.9 Ambience ... 55
4.4.10 Advertising Magazine ... 55
4.4.11 Shopping Bag ... 56
4.4.12 Notes ... 56
4.4.13 Catalogue ... 57
4.4.14 Web Banner ... 57
4.4.15 Video Campaign ... 58
4.4.16 Website ... 58
4.4.17 Itunes Banner ... 59
4.4.18 Icon Apps ... 59
4.4.19 Production Timeline ... 60
4.5 Budgeting ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 62
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1Skema Perancangan... 6
Gambar 3.1 Logo 16DS ... 16
Gambar 3.2 16DS Catalogue ... 19
Gambar 3.3 Official Store 16DS, Paris Van Java, Bandung ... 20
Gambar 3.4 Official Store 16DS, Paris Van Java, Bandung ... 20
Gambar 3.5 16DS Jeans, Paris Van Java, Bandung ... 21
Gambar 3.616DS Kemeja Denim, Paris Van Java, Bandung ... 21
Gambar 3.7 Brightspot, Trademark dan Lookats Logo Event ... 22
Gambar 3.8 Lookats Events ... 22
Gambar 3.26 Produk Rodeo Heritage ... 35
Gambar 4.1 Logo Brand Second Line 16DS ... 41
Gambar 4.2 Tampilan Fotografi ... 43
Gambar 4.3 Tampilan Fotografi Katalog ... 43
Gambar 4.4 Warna ... 44
Gambar 4.5 Logo Brand Second Line 16DS ... 47
Gambar 4.6 Motif Batik Cirebon ... 48
Gambar 4.7 Pengaplikasian ... 49
Gambar 4.8 Hang Tag ... 50
Gambar 4.9 Apps... 51
Gambar 4.11 Tag ... 52
Gambar 4.12 Pengaplikasian ... 52
Gambar 4.13 Social Network ... 53
Gambar 4.14 Display ... 53
Gambar 4.15 Poster Awareness... 54
Gambar 4.16 Poster Informing ... 54
Gambar 4.17 Ambience ... 55
Gambar 4.18 Ad Magz... 55
Gambar 4.19 Shopping Bag ... 56
Gambar 4.20 Notes ... 56
Gambar 4.21 Catalogue ... 57
Gambar 4.22 Web Banner ... 57
Gambar 4.23 Video Campign ... 58
Gambar 4.24 Website ... 58
Gambar 4.25 Itunes Banner ... 59
DAFTAR DIAGRAM & TABEL
Diagram 3.14 Diagram 1 ... 28
Diagram 3.15 Diagram 2 ... 28
Diagram 3.16 Diagram 3 ... 29
Diagram 3.17 Diagram 4 ... 29
Diagram 3.18 Diagram 5 ... 30
Diagram 3.19 Diagram 6 ... 30
Diagram 3.20 Diagram 7 ... 31
Diagram 3.21 Diagram 8 ... 31
Diagram 3.22 Diagram 9 ... 32
Diagram 3.23 Diagram 10 ... 32
Tabel 4.26 Production Timeline ... 60
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari beribu-ribu
pulau dengan beragam suku bangsa dan budaya. Banyak ragam budaya
peninggalan nenek moyang Indonesia diantaranya mulai dari alat musik daerah,
senjata khas daerah, cerita rakyat daerah, Pakaian adat daerah, dan sebagainya.
Nilai- nilai budaya dimasa sekarang sudah mulai minim terlihat. Tradisi turun
temurun pun sudah mulai beberapa yang ditinggalkan khususnya oleh remaja
sekarang. Remaja Indonesia terlebih pada kota – kota metropolitan sangatlah
kurang mengenal bahkan kurang perduli lagi dengan budaya di Indonesia. Yang
melatarbelakangi itu semua adalah pengaruh budaya barat baik dari gaya hidup,
moral, etika, dan sebagainya.
Bila kita mencari tahu dan mempelajari secara mendalam tentang nilai budaya
Indonesia, banyak nilai - nilai positif mulai dari etika, budi pekerti dan
sebagainya yang bisa kita tiru khususnya bagi remaja Indonesia sebagai penerus
bangsa.
Salah satu budaya yang sangat kental memiliki filosofi nilai-nilai positif dan dekat
pada keseharian masyarakat dahulu ialah batik yang identik dengan ragam corak
busana masyarakat terdahulu.
Berbicara tentang perkembangan busana kini, baik di dalam negri dan dunia, gaya
tidak pernah habis dan terus berganti setiap tahun bahkan bulan dan juga hari.
Orang menyebutnya fashion, yang identik dengan pakaian, aksesoris, gaya hidup
dan kehidupan sekitarnya. Adapun fashion merupakan bentuk kebebasan
seseorang dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti tren yang ada. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam dunia modern, gaya hidup membantu menentukan
sikap dan nilai-nilai serta menunjukkan status sosial. Naiknya dunia fashion di
Indonesia dan berbagai aspek sekitarnya, mulai memberi pengaruh pada gaya
hidup remaja Indonesia sekarang pada umumnya.
Berdasarkan hasil survei APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode
Indonesia), indonesia merupakan negara yang warganya merupakan penggila
belanja no 4 di dunia, dan negara berkembang yang sangat memikirkan gengsi
dan gaya hidup terutama fashion. (www.appmi.com;13.00; 18 Februari 2013)
Kini, mulai dari perancang ternama dan banyak bermunculannya insan muda
kreatif di bidang fashion ikut meramaikan industri fashion kreatif di Indonesia.
Pada umumnya sekarang yang berkembang pesat ialah brand-brand fashion lokal
yang digawangi insan muda kreatif di Indonesia. Karena dengan harga lebih
terjangkau dan dengan karakter desain yang mengikuti tren banyak diminati
khususnya oleh remaja di Indonesia.
Begitu pesatnya perkembangan industri fashion di Indonesia yang mayoritas
mengacu pada tren modern yang kental dengan budaya luar, sangatlah berpeluang
pengenalan ragam corak budaya kepada remaja yang sekarang sudah mulai
terlupakan. Pembelajaran dengan pendekatan melalui media keseharian remaja
inilah yang mungkin dapat diterima.
Beragamnya corak batik Indonesia dan dengan batasan-batasan filosofi yang ada
membawa penulis menentukan lingkup batik Indonesia yang ingin dikenalkan dan
diajarkan kepada remaja. Struktur batik serta ragam corak yang dinamislah yang
dipilih untuk nantinya sebagai pembelajaran awal kecintaan remaja terhadap
ragam corak batik yang ada. Dari hasil survei yang di dapat, batik pesisirlah yang
paling dekat dengan karakter remaja, karena struktur corak yang dinamis, dapat di
modifikasi dan penggunaan warna-warna yang lebih beraneka ragam. Dari banyak
batik pesisir yang ada ,batik Cirebonlah yang paling menarik untuk dikenalkan
kepada para remaja, karena berbeda dengan batik pesisir pada umumnya yang
Cirebon memiliki ragam corak yang diangkat dari cerita-cerita sejarah, dan
keindahan percampuran tradisi.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
Berdasarkan permasalahan yang sudah dipaparkan pada bagian latar belakang,
maka dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam Tugas
Akhir ini, antara lain:
Bagaimana merancang komunikasi visual yang tepat dan efektif sehingga dapat meningkatkan awareness dan menarik minat dewasa awal untuk
mengetahui dan belajar tentang batik Cirebon melalui second line 16DS?
Bagaimana membuat perancangan visual yang menarik dan mengikuti tren jaman sekaligus mengajarkan tentang batik Cirebon?
Bagaimana memperkenalkan dan mengajarkan batik Cirebon melalui second line kepada dewasa awal umumnya?
1.2.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang dipilih penulis adalah mengedukasi tentang batik Cirebon
yang pengaplikasiannya melalui produk second line brand lokal pada dewasa awal
khususnya di Pulau Jawa usia antara 20 - 27 tahun, berasal dari golongan
1.3Tujuan Perancangan
Berdasarkan pada permasalahan yang sudah diungkapkan pada bagian
sebelumnya maka dapat disimpulkan garis besar hasil yang ingin diperoleh yaitu :
Merancang dan membuat visual yang tepat dan efektif sehingga dapat meningkatkan awareness dan menarik minat dewasa awal untuk mengetahui
dan belajar tentang batik Cirebon melalui second line 16DS.
Membuat perancangan visual yang menarik dan mengikuti tren jaman tetapi tidak menghilangkan nilai tradisi serta sekaligus mengajarkan tentang batik
Cirebon.
Merancang brand dan visual yang mengajarkan batik Cirebon melalui second line 16DS dengan pendekatan kepada dewasa awal di Pulau Jawa.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian ini digunakan beberapa sumber data yang dapat
dipercaya kebenarannya antara lain melalui :
Observasi yang dilakukan dengan cara mengamati langsung ke lokasi retail 16DS dan Batik Komar sebagai acuan dan pengumpulan informasi mengenai
batik Cirebon dan perkembangan retail.
Wawancara kepada beberapa narasumber seperti Aditya Mahardhika selaku desainer 16DS, Dimas selaku karyawan 16DS, bapak Komarudin Kudiya,
M.DS selaku pembatik serta salah satu pemilik industri kerajinan batik
Cirebon dan ibu Zaki Zumrotun selaku dosen STTTekstil Bandung.
Kuesioner yang disebarkan kepada target market untuk mengetahui tanggapan dari para dewasa awal khususnya di Pulau Jawa tentang
pengenalan mereka terhadap batik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan perancangan karya yang telah dilakukan,
kesimpulan yang diperoleh, yaitu sebagai berikut. (1) Batik yang merupakan
warisan budaya Indonesia perlu untuk dilestarikan melalui proses pendidikan dan
pengajaran untuk masyarakat. (2) Dari bermacam-macam ragam hias batik
Indonesia, batik Cirebon memiliki motif yang aplikatif sebagai percontohan untuk
pendidikan dan pengajaran tentang ragam hias batik Indonesia. (3) Kelompok usia
dewasa awal merupakan usia yang tepat untuk diberikan pembelajaran mengenai
ragam hias batik, karena pada usia tersebut mereka sudah memiliki tingkat
kesadaran yang mandiri. (4) Perancangan second line produk fashion dengan cara
mengaplikasikan motif batik kedalam produk yang ditawarkan merupakan media
yang efektif untuk mengenalkan dan mengajarkan ragam hias batik Cirebon,
karena tren yang berkembang dikalangan dewasa awal saat ini adalah tren fashion.
(5) Karya-karya yang dihasilkan dalam perancangan grafis dengan inspirasi batik
Cirebon untuk second line 16DS memiliki korelasi dengan permasalahan yang
terjadi di dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan dan pengajaran untuk
dewasa awal.
5.2 Saran
Dari permasalahan yang ada dewasa awal seharusnya tidak hanya mengenal tetapi
memahami lebih dalam budayanya sebagai salah satu upaya melestarikan warisan
Indonesia. Dimasa sekarang pendidikan seharusnya tidak hanya mengajarkan
tentang ilmu ilmiah saja tetapi bobot budaya juga sangatlah penting diajarkan.
Khususnya bagi para desainer muda yang prospeknya sangat besar untuk
mengenalkan ragam hias Indonesia tidak hanya pada kancah nasional tetapi
16DS merupakan salah satu produk dalam negeri yang mengutamakan mutu
produk dan hasil karya kreatif insan muda Indonesia. Oleh karena itu seharusnya
memasukan unsur budaya Indonesia sebagai salah satu pilihan, seperti
keanekaragaman motif-motif batik Indonesia. Selain untuk mengenalkan
unsur-unsur budaya pada kaum muda juga dapat menjunjung tinggi budaya Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Bibliografi
Kudiya, Komarudin. 2011. Batik Eksistensi untuk Tradisi. Jakarta : Dian Rakyat.
Drs. Hasanudin. 2008. Batik Pesisiran. Jakarta : Kiblat.
Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta : ANDI
Alma, H. Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :
CV Alfabeta.
Dharma, Agus. E. Jerome McCarthy. William D Perreault. 1993. Dasar – Dasar
Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
Cenadi, Christine Suharto. Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran
Jurnal Nirmana 2.1 (Januari 2000).
Webliografi
http://www.appmi.com;13.00; 18 Februari 2013
Fashion & Branding Strategies,
(http://www.atexcon.com/pdf/Fashion-&-Branding-Strategies_T-Panwar.pdf, diunduh 07.38 ,8 Maret 2013)
Savitrie,(http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126658-6027-Pola%20perilaku-Literatur.pdf, diunduh 08.31, 11 Maret 2013)
Martian,2008,(http://superhoresip.blogspot.com/2008/12/hasil-wawancara-fashion-branding.html, diunduh 07.21, 8 Maret 2013)
How to Design a Logo (justcreative.com, diunduh 11.39, 7 Maret 2013)
An Noor Rizza, (Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
Jurnal Universitas Sumatera Utara, (repository.usu.ac.id, diunduh 17.25, 9 Maret
2013)
http://www.hai-online.com/Hai2/Topic-Of-The-Week/SIXTEEN-D-SCALE-16-JURUS-MEMBUAT-DENIM, diunduh 21.51 ,9 Maret 2013
http://www.rodeo.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=49&Ite