• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Perspektif Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ix

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially needed. In this case the method which can be used is the Balanced Scorecard. The objective of the Balanced Scorecard method is to measure the performance of the company from four perspectives, namely: learning and growth perspective, internal business process perspective, customer perspective and financial perspective.

The researcher conducted the research on PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 using the data from 2009-2011 to analyze the financial perspective, while for other perspectives using company data and calculation of questionnaires distributed to employees and customers of PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000.

The results of the research reveals that the overall performance of PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 is good enough, it is indicated by the value generated from the respective scorecards of each perspective. The conclusion that can be derived through the analysis is that the Balanced Scorecard is one of the best methods in measuring the performance of the company, since the Balanced Scorecard raises the important aspects that are ignored by the traditional performance measurement, such as aspects of human resources, systems used in a corporation, operational processes, and aspects of customer satisfaction, so that the measurement results of the Balanced Scorecard is more accurate. Accurate performance measurement is very important for management, both in the process of planning, decision making, and controlling, and in realizing the vision and mission of the corporation.

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective , Internal Business Process Perspective, Learnings and growth

(2)

x

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam menghadapi transformasi yang revolusioner pada persaingan abad informasi, dibutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara akurat dan menyeluruh. Dalam hal ini metode yang dapat digunakan adalah Balanced Scorecard. Tujuan penggunaan metode Balanced Scorecard adalah untuk mengukur kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitu: perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan.

Penulis melakukan pengukuran pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 dengan menggunakan data tahun 2009-2011 untuk menganalisis perspektif keuangan, sedangkan untuk perspektif lainnya menggunakan data perusahaan dan perhitungan kuesioner yang disebarkan kepada karyawan dan pelanggan PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 pada tahun berjalan.

Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan diketahui bahwa kinerja PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 secara keseluruhan sudah cukup baik, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai Scorecard yang dihasilkan dari masing-masing perspektif. Kesimpulan yang dapat diambil melalui analisis yang sudah dilakukan adalah bahwa Balanced Scorecard merupakan salah satu metode terbaik dalam melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan, karena Balanced Scorecard mengangkat aspek-aspek penting yang diabaikan oleh pengukuran kinerja secara tradisional, seperti aspek sumber daya manusia, sistem yang digunakan dalam perusahaan, proses operasional, dan aspek kepuasan pelanggan, sehingga hasil pengukuran dengan Balanced Scorecard akan lebih akurat. Hasil pengukuran kinerja yang akurat sangat penting bagi manajemen, baik dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian, serta dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.

(3)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PENGESAHAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4Manfaat Penelitian ... 7

(4)

xii

Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 10

2.1Kinerja dan Pengukuran Kinerja ... 10

2.1.1 Kinerja ... 10

2.1.2 Pengukuran Kinerja Perusahaan ... 11

2.1.3 Ukuran Kinerja ... 12

2.1.4 Manfaat Pengukuran Kinerja ... 14

2.1.5 Tujuan Pengukuran Kinerja ... 16

2.1.6 Persyaratan Pengukuran Kinerja ... 17

2.2Balanced Scorecard ... 17

2.2.1 Definisi Balanced Scorecard ... 17

2.2.2 Perspektif Balanced Scorecard ... 20

2.2.3 Keunggulan Balanced Scorecard ... 32

2.2.4 Manfaat Balanced Scorecard ... 34

2.3Definisi BUMN ... 35

2.4Manfaat BUMN ... 35

2.5Definisi Perusahaan Perseroan (Persero) ... 36

2.6Pengertian Jasa ... 36

2.7Karakteristik Jasa ... 37

2.8Jasa Pos ... 38

2.9Kerangka Pemikiran ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

(5)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

3.2Jenis dan Sumber Data ... 42

3.2.1 Jenis Data ... 42

3.2.2 Sumber Data ... 43

3.3Metode Pengumpulan Data ... 44

3.4Populasi dan Sampel ... 45

3.5Metode Analisis ... 46

3.6Definisi Operasionan Variabel ... 47

3.7Pengukuran Data ... 49

3.7.1 Persperktif Keuangan ... 49

3.7.2 Persperktif Pelanggan ... 50

3.7.3 Persperktif Proses Bisnis Internal ... 52

3.7.4 Persperktif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... 56

4.1.1 Sejarah Singkat PT Pos Indonesia (Persero) ... 56

4.1.2 Visi, Misi, dan Moto PT Pos Indonesia (Persero) ... 58

4.1.3 Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 ... 59

4.1.4 Layanan PT Pos Indonesia (Persero) ... 60

4.2Analisis Data ... 65

4.2.1 Pengukuran Perspektif Keuangan ... 65

4.2.2 Pengukuran Perspektif Pelanggan ... 69

(6)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

4.2.4 Pengukuran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 79

4.3 Balanced Scorecard PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1Kesimpulan ... 91

5.2Keterbatasan dan Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 98

(7)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Kerja dalam Balanced Scorecard ... 19

Gambar 2.2 Hubungan Sebab-Akibat dalam Balanced Scorecard... 22

Gambar 2.3 Perspektif Pelanggan : Tolok Ukur Utama ... 25

Gambar 2.4 Perspektif Proses Bisnis Internal : Model Rantai Nilai ... 29

Gambar 2.5 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan : Kerangka Kerja ... 32

(8)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 48

Tabel 3.2 Skala Likert ... 51

Tabel 3.3 Skala Likert ... 54

Tabel 4.1 Pertumbuhan Pendapatan Operasi Periode 2009-2011 ... 65

Tabel 4.2 Rasio Efisiensi Periode 2009-2011 ... 67

Tabel 4.3 Pertumbuhan Laba Periode 2009-2011 ... 68

Tabel 4.4 Data Pelanggan Tetap Baru Periode 2009-2011 ... 70

Tabel 4.5 Tingkat Akuisisi Pelanggan Tetap Baru Periode 2009-2011 ... 71

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Data Kuesioner Kepuasan Pelanggan... 73

Tabel 4.7 Tingkat Komplain Pelanggan Periode 2009-2011 ... 78

Tabel 4.8 Komposisi SDM Periode 2009-2011 ... 80

Tabel 4.9 Jumlah Pelatihan Tenaga Kerja Periode 2009-2011 ... 80

Tabel 4.10 Tingkat Absensi Karyawan Periode 2009-2011 ... 81

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Data Kuesioner Kepuasan Karyawan ... 83

Tabel 4.12 Rangkuman Pengukuran Kinerja PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Periode 200-2010) . ... 87

(9)

xvii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Anggaran Dan Realisasi Pendapatan Dan Biaya ... 99

Lampiran 2 Perhitungan Perspektif Keuangan ... 102

Lampiran 3 Perhitungan Perspektif Pelanggan ... 104

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Kepuasan Pelanggan ... 105

Lampiran 5 Hasil Uji Reabilitas Kepuasan Pelanggan ... 108

Lampiran 6 Tabulasi Hasil Kuesioner ... 109

Lampiran 7 Perhitungan Perspektif Proses Bisnis Internal ... 115

Lampiran 8 Perhitungan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 116

Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Kepuasan Karyawan ... 118

Lampiran 10 Hasil Uji Reabilitas Kepuasan Karyawan ... 121

(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 2012, perusahaan berada di tengah-tengah transformasi yang revolusioner. Persaingan abad industri telah bergeser kepada persaingan abad informasi. Selama abad industri, keberhasilan ditentukan oleh seberapa baik perusahaan memanfaatkan keuntungan yang diperoleh dari skala dan ruang lingkup ekonomis (economies of scale and scope). Dalam abad industri basis persaingannya adalah efisiensi dalam alokasi finansial dan aktiva berwujud yang mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan.

Munculnya abad informasi dalam dekade terakhir abad kedua puluh, telah membuat banyak asumsi dasar persaingan abad industri menjadi usang. Perusahaan tidak dapat lagi menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan hanya dengan menerapkan teknologi baru ke dalam aktiva fisik secara cepat atau hanya dengan menerapkan secara baik manajemen aktiva dan kewajiban finansial. Dalam abad informasi basis persaingannya adalah dalam hal mobilisasi dan eksploitasi aktiva tak berwujud yang tidak mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan.

(11)

B A B I P e n d a h u l u a n | 2

Universitas Kristen Maranatha Dalam persaingan abad informasi untuk dapat berhasil dan tumbuh, perusahaan harus menggunakan sistem pungukuran dan manajemen yang diturunkan dari strategi dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Sistem pengukuran yang diterapkan perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia di dalam maupun di luar organisasi.

Beberapa sistem pengukuran kinerja bisnis yang berfokus pada sisi finansial yaitu Economic Value Added (EVA) yang merupakan suatu pengukuran kinerja perusahaan yang digunakan untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebagai akibat dari penggunaan dana untuk pembelian barang dan modal ataupun modal kerja, Market Value added (MVA) yaitu pengukuran kinerja perusahaan yang dilihat dari kenaikan nilai pasar dari modal perusahaan di atas nilai modal yang disetor pemegang saham dan Financial Value Added (FVA) metode pengukuran kinerja ini mempertimbangkan kontribusi dari fixed assets dalam menghasilkan keuntungan bersih perusahaan.

Selama ini, sistem pengukuran kinerja bisnis bersifat finansial. Sistem manajemen tradisional hanya mengukur kinerja suatu perusahaan berdasarkan satu perspektif, yaitu keuangan. Ukuran finansial saja tidak cukup untuk menuntun dan mengevaluasi perjalanan perusahaan melalui lingkungan yang kompetitif .

(12)

B A B I P e n d a h u l u a n | 3

Universitas Kristen Maranatha Dalam pengukuran kinerja perusahaan seharusnya mengikutsertakan penilaian atas aktiva intelektual dan tak berwujud, seperti produk dan jasa yang bermutu tinggi, para pekerja yang memiliki motivasi dan kemampuan tinggi, proses internal yang responsif dan dapat diprediksi, serta pelanggan yang puas dan loyal.

Menurut Kaplan dan Norton (2000:3) aktiva tak berwujud memungkinkan perusahaan untuk : (1) mengembangkan hubungan dengan pelanggan untuk mempertahankan loyalitas dan memungkinkan berbagai segmen pelanggan dan wilayah pasar baru untuk dilayani secara efektif dan efisien. (2) memperkenalkan produk dan jasa inovatif yang diinginkan oleh segmen yang dituju. (3) memproduksi produk dan jasa bermutu tinggi sesuai dengan keinginan pelanggan dengan harga yang rendah dan tenggang waktu (lead time) yang pendek. (4) memobilisasi kemampuan dan motivasi pekerja bagi peningkatan kemampuan proses, mutu, dan waktu tanggap (response time) yang berkesinambungan. (5) mengembangkan teknologi informasi, database, dan sistem. Oleh karena itu agar perusahaan dapat mengetahui dan mengevaluasi kinerjanya secara keseluruhan, perusahaan membutuhkan pengukuran kinerja yang tidak hanya berfokus pada aspek keuangan saja namun juga mengukur aspek non-finansial.

Pemikiran untuk menyeimbangkan pengukuran kinerja aspek keuangan dan aspek non-finansial Kaplan dan Norton memperkenalkan suatu alat pengukuran kinerja yang dinamakan Balanced Scorecard atau dapat disingkat menjadi BSC.

(13)

B A B I P e n d a h u l u a n | 4

Universitas Kristen Maranatha seperangkat ukuran kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan.

Balanced Scorecard merupakan sistem pengukuran kinerja yang tidak hanya

mengukur kinerja perusahaan melalui perspektif finansial saja, tetapi juga mengukur kinerja perusahaan melalui perspektif non-finansial. Balanced Scorecard memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard tetap menggunakan perspektif finansial karena ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Empat perspektif dalam Balanced Scorecard memberi keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, antara hasil yang diinginkan dengan faktor pendorong tercapainya hasil tersebut, dan antara ukuran objektif yang keras dengan ukuran subjektif yang lebih lunak (Kaplan dan Norton, 2000:23).

(14)

B A B I P e n d a h u l u a n | 5

Universitas Kristen Maranatha infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang.

Melalui pengukuran keempat perspektif ini, manajemen perusahaan akan lebih

mudah untuk mengukur kinerja dari unit bisnis saat ini dengan tetap mempertimbangkan

kepentingan masa depan, mengukur apa yang telah diinvestasikan dalam pengembangan

sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja di masa datang, serta

memungkinkan untuk menilai intangible asset seperti kepuasan pelanggan, loyalitas

pelanggan, dan lain-lain.

Sebagai alat pengukuran kinerja, Balanced Scorecard dapat memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk menerjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang terpadu dari waktu ke waktu (Yulandani Russiana, 2010).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengukuran kinerja berdasarkan konsep Balance Scorecard sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan sebab Balanced Scorecard yang telah dilakukan dapat menghasilkan perbaikan dan perubahan strategis yang dilakukan untuk pencapaian kinerja yang akan dicapai dalam pengelolaan unit usaha perusahaan.

(15)

B A B I P e n d a h u l u a n | 6

Universitas Kristen Maranatha keuntungan jangka panjang bagi perusahaan (perspektif keuangan) (Vincent Gaspersz :2002 dalam Sariuly Marissa, 2007).

PT Pos Indonesia (Persero) merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi pos dan giro. Untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya PT Pos Indonesia (Persero) dihadapkan pada penentuan strategi dalam pengelolaan usahanya. Penentuan strategi akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkan oleh manajemen. Oleh karena itu PT Pos Indonesia (Persero) membutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja yang tidak hanya mengukur perspektif finansial saja tetapi perspektif non-finansial juga sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang telah ditentukan dapat tercapai. Penilaian kinerja memegang peranan penting dalam dunia usaha, dikarenakan dengan dilakukanya penilaian kinerja dapat diketahui efektivitas dari penetapan suatu strategi dan penerapanya dalam kurun waktu tertentu. Penilaian kinerja dapat mendeteksi kelemahan atau kekurangan yang masih terdapat dalam perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dimasa mendatang.

Mengacu pada pengukuran kinerja dengan pendekatan Balance Scorecard, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Perspektif Balanced Scorecard

(Studi Kasus Pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung )”

1.2 Rumusan Masalah

(16)

B A B I P e n d a h u l u a n | 7

Universitas Kristen Maranatha oleh perusahaan. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan pada :

1. Bagaimana kinerja PT Pos Indonesia bila diukur berdasarkan pendekatan perspektif keuangan dalam Balanced Scorecard ?

2. Bagaimana kinerja PT Pos Indonesia bila diukur berdasarkan pendekatan perspektif pelanggan dalam Balanced Scorecard ?

3. Bagaimana kinerja PT Pos Indonesia bila diukur berdasarkan pendekatan perspektif proses bisnis internal dalam Balanced Scorecard ?

4. Bagaimana kinerja PT Pos Indonesia bila diukur berdasarkan pendekatan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam Balanced Scorecard ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengukuran kinerja PT Pos Indonesia berdasarkan konsep Balanced Scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif internal bisnis, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan

(17)

B A B I P e n d a h u l u a n | 8

Universitas Kristen Maranatha pertimbangan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan perusahaan lebih lanjut.

2. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan tambahan bukti empiris mengenai kinerja perusahaan BUMN yang diukur berdasarkan konsep Balanced Scorecard.

3. Bagi Peneliti

Memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard terutama pada perusahaan BUMN. 4. Bagi Pembaca

Manfaat bagi pembaca dapat memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai Balanced Scorecard terutama untuk pengukuran kinerja serta menjadi bahan

pertimbangan bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian yang menyangkut kinerja manajemen.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan dalam penelitianini.

BAB II Telaah Pustaka

(18)

B A B I P e n d a h u l u a n | 9

Universitas Kristen Maranatha BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi objek penelitian, prosedur pemilihan populasi dan sampel, jenis dan sumber data yang diperoleh, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang digunakan untuk mengukur data yang diperoleh.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini menguraikan deskripsi objek penelitian serta pembahasan dari data yang telah diolah atau dianalisis.

BAB V Penutup

(19)

91

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja PT Pos Indosesia (Persero) Bandung 40000 dengan pendekatan perspektif Balanced Scorecard yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengukuran untuk perspektif keuangan, yaitu pertumbuhan pendapatan operasio diperoleh hasil bahwa pertumbuhan pendapatan operasional PT Pos Indosesia (Persero) Bandung 40000 pada periode 2009-2010 bisa dikatakan baik karena mengalami peningkatan sebesar 14,56 % sedangkan pada periode 2010-2011 pertumbuhan pendapatan operasi hanya meningkat sebesar 3,16 % hal ini dinilai buruk karena persentase pertumbuhan pendapatan operasi menurun dari persentase pendapatan operasi periode sebelumnya. Jika dilihat dari pencapaian anggaran pendapatan operasi hanya pada tahun 2009 yang mencapai target pendapatan operasi.

(20)

B A B V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 92

Universitas Kristen Maranatha 3. Hasil Pengukuran pertumbuhan laba diperoleh bahwa pada periode 2009-2010

PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 mengalami peningkatan laba sebesar 13,84 %, penigkatan laba pada periode 2009-2010 menunjukan kinerja yang baik namun kinerja buruk ditemui pada periode 2010-2011 hal ini ditunjukan dengan penurnan laba sebesar 10,88%. Jika dilihat dari segi pencapaian target laba kinerja PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 dinilai buruk karena tidak ada satupun target laba yang dapat dicapai oleh perusahaan.

4. Hasil pengukuran kinerja perspektif pelanggan terhadap tingkat akuisisi pelanggan menunjukan tingkat kinerja yang baik dengan bertambahnya pelanggan tetap tiap tahunnya. Tingkat kepuasan pelanggan menunjukkan tingkat kinerja yang baik dengan hasil pengukuran pelanggan merasa puas atas pelayanan PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000.

5. Hasil pengukuran kinerja perspektif bisnis internal, yaitu inovasi perusahaan dikatakan buruk pada periode 2009-2010 karena perusahaan tidak melakukan inovasi apapun. Pada periode 2010-2011 PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 melakukan 4 inovasi dalam hal ini kinerja perusahaan dinilai baik. Layanan purna jual, dan tingkat komplain pelanggan secara keseluruhan kinerja perusahaan menunjukkan hasil yang baik.

6. Hasil pengukuran perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, mengenai Employee Training Program dan tingkat absensi karyawan dapat dikatakan baik,

(21)

B A B V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 93

Universitas Kristen Maranatha Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 merasa puas selama bekerja di perusahaan.

5.2 Keterbatasan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, terdapat beberapa keterbatasan dan saran yang dapat dipergunakan bagi penelitian-penelitian yang akan datang adalah sebagai berikut :

a. Keterbatasan Penelitian

Penelitian mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 merupakan penelitian yang baru pertama kali diadakan, sehingga penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1) Penelitian menggunakan data primer yang salah satunya berupa kuesioner yang diberikan kepada responden. Kelemahan penelitian dengan menggunakan kuisioner adalah kemungkinan terjadinya bias oleh surveyor. 2) Responden penelitian ini merupakan karyawan dari berbagai bagian.

(22)

B A B V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 94

Universitas Kristen Maranatha b. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, saran-saran yang diajukan bagi manajemen PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 sebagai berikut :

1) Manajemen PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 hendaknya memperhatikan biaya operasional yang semakin tahunnya semakin meningkat, dalam hal ini PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 perlu meningkatkan pendapatan operasinya untuk menutupi biaya operasional yang tiap tahunnya yang mengalami peningkatan.

2) Manajemen PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 perlu meningkatkan mutu layanan serta melakukan inovasi-inovasi dalam layanan Surat Pos Standar, Paket Pos, Pos Internasional, Pos Logistik, Layanan Keuangan yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan serta meningkatkan rasa percaya pelanggan dalam penggunaan jasa layanan PT Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000 sehingga perusahaan dapat meningkatkan pertumbuhan laba, pertumbuhan pendapatan operasi serta pencapaian target laba dan target pendapatan operasi. Mengingat tidak ada satupun target laba yang tercapai selama periode 2009-2010 dan pencapaian target pendapatan operasi hanya terjadi pada tahun 2009.

(23)

B A B V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 95

(24)

96

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Nicky. (2011). Pengukuran Kinerja Perusahaan Jasa Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada PT. Pandu Siwi Sentosa. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Aurora, Novella. (2010). Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Pengukuran Kinerja Pada RSUD Tugurejo Semarang. Universitas Dipenogoro, Semarang.

Awan, Ikhwan. (2011). Pengukuran Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bogor. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Citrawati, Mahavira. (2011). Analisis Penilaian Kinerja Perusahaan Yang Diukur dengan Konsep Balanced Scorecard Pada PT. Pura Barutama Kudus Unit Offset. Universitas Dipenogoro, Semarang.

Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, BPFE, Yogyakarta.

Kaplan, Robert S., dan Norton, David P. (2000). Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip. dan Amstrong, Gary. (2007). Manajemen Pemasaran, Indeks, Jakarta. Mulyadi. (2001). Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.

Prasetrya, Hery., dan Lukiastuti, Fitri. (2009). Manajemen Operasi, Medpress, Yogyakarta.

Rusdiyanto, Ahmad F. (2010). Analisis Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada PDAM Kabupaten Semarang. Universitas Dipenogoro, Semarang.

(25)

97

Universitas Kristen Maranatha Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis, C.V Andi Offset, Yogyakarta.

Tandiontong, Mathius., Yoland, dan Erna, R. (2011). “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Yang Memadai Pada Perusahaan Bio Tech Di Bandung, Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No. 05.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Pasal 1 dan 12 Tentang Badan Usaha Milik Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2009 Pasal 1 Tentang Pos.

Wahyuni, Sri. (2011). Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Pada PT. Semen Bosowa Maros, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Widodo, Iman, (2011), Analisis Kinerja Perusahaan Yang Diukur Dengan Konsep Balanced Scorecard Pada PT. Jansen Indonesia. Universitas Dipenogoro, Semarang,

Yulandani, Russiana, (2010), Pengaruh Perspektif Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada C.V Pratama Mandiri Surakarta. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa Timur.

Referensi

Dokumen terkait

Kredit yang diterbitkan masing-masing pihak dapat digunakan untuk mencapai target pengurangan emisi pihak tersebut. 7) Penggunaan Kredit 6) Penerbitan Kredit, Evaluasi SDIR Bab 8

bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 37 ayat (2) huruf b dan huruf c Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, perlu Tata Cara

Pengetahuan tentang ilmu mekanika, ilmu bahan bangunan, ilmu manajemen konstruksi untuk pengendalian proyek, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan perancangan struktur

Berdasarkan Perwal Banda Aceh No.63/2010 tentang Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Daerah dalam kebijakan akuntansi pemerintah Kota Banda Aceh, Aset Tetap adalah

seorang yang akan menjadi justice collaborator harus mengakui kejahatan yang dilakukannya, tindak pidana tertentu yang bersifat serius dan tindak pidana lainnya

Menciptakan Sistem Pendukung Keputusan ( Decision Support System ) dalam menentukan siapa yang akan diterima menjadi karyawan baru bidang frontliner di Bank XYZ

Mulan, mengungkapkan bahwa satu-satunya alasan kenapa mereka menggunakan akun haters untuk memromosikan dagangan mereka adalah karena mereka melihat akun haters

Jadi, sistem merupakan suatu kumpulan yang terdiri prosedur kerja yang saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesaikan suatu