• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat Terapi Dengan Hewan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pusat Terapi Dengan Hewan."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRAK

Banyak cara untuk hidup lebih sehat. Salah satunya adalah dengan memiliki hewan peliharaan. Dengan merawat binatang, kehidupan Anda bisa lebih berkualitas, bukan hanya dalam hal kesehatan fisik tetapi juga psikis. Saat ini sudah banyak orang yang memelihara binatang peliharaan sebagai teman hidup, ada yang memilih anjing, kucing, burung, dan jenis-jenis hewan yang lainnya sebagai teman.

Terlebih lagi dari cara hidup masyarakat sekarang yang serba ingin cepat, dan instan, yang menjadikan tidak memperhatikan pola kesehatan, yang menjadikan timbulnya berbagai jenis penyakit, yang mengakibatkan harus masuk perawatan secara medis, dan mengharuskan mengkonsumsi obat-obatan secara kimia. Bahkan ada beberapa orang yang mencoba berbagai pengobatan alternatif yang ternyata bisa lebih memperburuk keadaan.

Maka dari itu akan dirancang sebuah pusat terapi dengan menggunakan media hewan.

(2)

iii 1.1 Latar Belakang Perencanaan ... 1

1.2 Gagasan/ Ide perancangan... 3

1.3 Identifikasi Masalah Perancangan... 4

1.4 Tujuan Perancangan ... 4

1.5 Manfaat Perancangan ...5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Terapi oleh hewan ... 6

2.2 Penyakit ... 8

2.2.1 Jenis Penyakit yang Bisa Diterapi oleh Hewan...9

2.2.2 Hewan yang Menjadi Terapist... ...19

2.3 Cara Terapi Jenis Penyakit Dengan Hewannya masing-masing ... 40

2.4 Ruang –ruang pendukung Pada Pusat Terapi ... 54

2.4.1 Ruang Terapi ………...54

2.4.2 Ruang Komersial ...54

2.4.3 Ruang Seminar...54

2.4.4 Ruang terapi autis berat...54

2.4.5 Ruang Terapi Autis...54

2.4.6 Ruang Terapi Jalan Penyakit Berat dan Emosi ...55

2.5 Studi banding Kasus Serupa...55

2.5.1 Hewan lumba-lumba : Dolphin Therapy Bali ...55

2.5.2 Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada HOTEL MELKA EXCELSIOR ………56

2.5.3 Material yang Digunakan ……….57

(3)

iv

2.5.5 Fasilitas yang Terdapat di De’Ranch ………...….59

2.5.6 Material yang Digunakan ………60

2.6 Studi Ergonomi ....………61

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI 3.1 Fungsi Objek Studi ... 66

3.1.1 Deskripsi umum ... 67

3.2 Inde implementasi konsep pada objek studi... 68

3.2.1 Konsep rubik dalam perancangan pusat terapi oleh hewan ... 68

3.2.1 analisis terapi hewan dengan konsep rubik ... 68

3.2.3 implementasi konsep pada desain ... 69

3.3 User ... 75

3.4 Mind Map Teraphy ... 78

3.5 Tabel Besaran Ruang ………..79

BAB IV PERANCANGAN PUSAT TERAPI DENGAN HEWAN 4.1 Penerapan tema dan konsep pada hewan ……….….80

4.2 Perancangan General ………..80

4.3 Perancangan area khusus ………82

(4)

v BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ……….….90

(5)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi lumba-lumba ... 28

Gambar 2.2 Pasifik lumba-lumba putih-sisi kerangka ... 29

Gambar 2.3 Area Entrance ... 56

Gambar 2.4 kolam lumba-lumba ... 57

Gambar 2.5 Kegiatan luar ranch ... 59

Gambar 3.1 Peta Lokasi ... 67 Gambar 4.11 Hall and office specific plan ...87

Gambar 4.12 Hall and office floor plan ...88

Gambar 4.13 Hall and office ceiling plan ...88

Gambar 4.14 Hall and office elevation ...89

(6)

vii

Gambar 4.16 Ruang meeting ...90

Gambar 4.17 Restaurant specific plan ...91

Gambar 4.18 Restaurant floor plan ...91

Gambar 4.19 Restaurant ceiling plan ...92

Gambar 4.20 Restaurant elevation C-C’ & D-D’ ...92

Gambar 4.21 Restaurant elevation A-A’ & B-B’ ...93

Gambar 4.22 Resto ...93

Gambar 4.23 Waiting room ...94

Gambar 4.24 Ranch plan...95

Gambar 4.25 Ranch floor plan ...96

Gambar 4.26 Ranch ceiling plan ...96

Gambar 4.27 Ranch elevation ...97

Gambar 4.28 Ranch kuda ...97

Gambar 4.29 Ranch anjing ...98

Gambar 4.30 Shop ...99

Gambar 4.31 Shop elevation ...100

Gambar 4.32 Store ...100

Gambar 4.33 Ruang Terapi jalan ...101

Gambar 4.34 Ruang terapi jalan elevation ...101

Gambar 4.35 Detail padded wall ...102

Gambar 4.36 Detail wall teratment ...102

Gambar 4.37 Plafond detail ...103

Gambar 4.38 Display shop ...103

(7)

viii DAFTAR TABEL

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perancangan

Pada zaman sekarang ini, kebutuhan manusia akan pentingnya hidup sehat semakin meningkat. Maksudnya karena adalah semakin bertambahnya masalah-masalah kesehatan, yang membuat manusia ingin mencari jalan terbaik dan tercepat untuk mencapai kesembuhan. Penyakit itu sendiri tibul karena tidak memperhatikan pola hidup sehat, yang mengakibatkan harus masuk perawatan secara medis, dan mengharuskan mengkonsumsi obat-obatan kimia secara terus menerus. Bahkan ada beberapa orang yang mencoba berbagai pengobatan alternatif yang ternyata malah lebih memperburuk keadaan.

(9)

Seperti dalam terapi penyembuhan dengan penggunaan obat-obatan kimia. Konsumsi obat-obatan kimia yang terlalu sering, dapat menimbulkan penurunan fungsi pada organ tubuh, seperti hati dan ginjal. Hati adalah organ yang sangat berperan penting untuk menetralisir racun dalam tubuh kita, bila hati rusak tidak bisa berfungsi dengan baik, maka bisa bayangkan berapa banyak racun yang akan beredar ditubuh, sedangkan ginjal yang mempunyai fungsi utama sebagai pengeluar sisa-sisa metabolisme serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit melalui urin.

Banyak orang yang tidak sadar untuk menjaganya sehingga ginjal menjadi tidak sehat bahkan terjadi gagal ginjal. Jika tidak diobati, penyakit ginjal bisa menimbulkan komplikasi khususnya yang berkaitan dengan jantung. Kebanyakan obat memiliki sifat tidak larut dalam air sehingga perlu diproses dalam hati agar larut dalam air sehingga mudah untuk dibuang dari tubuh melalui ginjal dalam bentuk urin. Efek yang dirasakan setelah terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan kimia, terjadi sekitar 5 tahun kedepan, yang dapat memperparah kondisi tubuh manusia.

Sedangkan dengan menggunakan metode secara alami juga memiliki dampak yang tidak jauh dari penggunaan obat-obatan kimia. Obat-obatan herbal yang di campur dengan kimia memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh,yang diakibatkan oleh kurang jelasnya komposisi kandungan dan kegunaan dari obat herbal tersebut, Bagi tubuh yang tidak biasa mengkonsumsi obat-obatan, maka bisa menimbulkan ketidak cocokan dalam menggunakannya. Sesuatu yang berasal dari alam, belum tentu aman untuk di konsumsi oleh tubuh. Pendapat orang dengan menga Yang dari alam, belum tentu itu aman. Banyak obat-obatan herbal yang masih terdapat racun di dalamnya. Obat-obatan herbal belum di uji, apakah layak untuk tubuh atau tidak.

Banyak cara untuk hidup lebih sehat. Salah satunya adalah dengan memiliki hewan peliharaan. Dengan merawat binatang, kehidupan bisa lebih berkualitas, bukan hanya dalam hal kesehatan fisik tetapi juga psikis. Saat ini sudah banyak orang yang memelihara binatang peliharaan sebagai teman hidup, ada yang memilih anjing, kucing, burung, dan jenis-jenis hewan yang lainnya sebagai teman.

(10)

kelelahan dalam mengurus hewan peliharaan, dan sebagainya. Tetapi mereka tidak sadar, kalau ternyata memelihara binatang itu sama dengan terapi untuk diri mereka sendiri.

Tetapi dengan semakin berkembangnya jaman, yang membuat orang-orang semakin sibuk, dan tidak memiliki waktu untuk mengurus hewan peliharaan, maka mulai berkurang orang yang memelihara hewan, walaupun mereka sangat menginginkannya.

Maka dari itu diperlukan suatu fasilitas pendukung kesehatan yang dapat memberikan pelayanan medis dan non medis yang sesuai dengan masing-masing kebutuhan, yaitu suatu fasilitas kesehatan untuk membantu orang-orang yang memiliki berbagai penyakit untuk melakukan terapi pemulihan

Dengan pertimbangan bahwa sampai saat ini di negara kita belum ditemukan adanya fasilitas kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan di atas, serta adanya penanganan pelayanan kesehatan yang berbeda dengan pelayanan kesehatan lainnya.

1.2 Ide/Gagasan

Pusat terapi dengan mengunakan bantuan hewan ini akan dirancang tidak hanya memberikan suatu pelayanan dan pelatihan sebagai proses pemulihan secara umum, tetapi juga memberikan pendidikan dan pelatihan khusus untuk mencintai hewan-hewan yang ada. Pusat terapi ini dirancang bagi anak usia 2 sampai dengan usia 60 tahun dengan gangguan intensitas ringan (mild), lunak (moderate), hingga keras/tantrum (severe). Pusat terapi ini dirancang untuk kalangan menengah dan menengah keatas.

Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan penyakit yang diderita yang berbeda-beda . maka perancangan pusat terapi ini menyediakan berbagai fasilitas umum dan fasilitas khusus yang dirancang untuk menunjang segala aktivitas yang ada, serta memiliki pembagian ruang dengan fungsi berbeda.

(11)

1.3 Identifikasi Masalah Perancangan

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memaparkan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam perancangan interior pusat terapi dengan hewan dengan konsep rubik. Pengambilan rubik itu sendiri, karena rubik itu adalah sebuah permainan yang membutuhkan sebuah proses untuk membuat suatu bentuk, sama halnya dengan terapi. Permasalahannya antara lain:

1. Bagaimana mendesain fasilitas pusat terapi mengunakan hewan yang disesuaikan dengan tipe masing-masing penyakit?

2. Bagaimana mendesain ruang interior yang dapat mendukung proses terapi?

3. Bagaimana penerapan konsep rubik untuk tiap masing-masing ruangnya?

1.4 Tujuan Perancangan

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari perancangan ini adalah:

1. Merancang Interior pusat terapi dengan hewan yang sesuai dengan fungsi terapi.

2. Menciptakan suasana dan tempat yang mendukung untuk menjalankan kegiatan terapi.

3. Merancang sebuah tempat fasilitas yang mudah di jangkau.

1.5 Manfaat Perancangan

(12)

1. Hasil perancangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi bagi masyarakat mengenai penanganan terhadap gaya hidup sekarang yang semakin tidak sehat, sehingga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit.

2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa terapi hewan bisa digunakan sebagai terapi utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan, penulis membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori, Penulis memaparkan teori-teori mengenai pengertian penyakit, penyebab terjadinya penyakit, manfaat terapi dengan hewan, hewan-hewan yang berkompeten untuk membatu terapi, dan standar-standar ruang untuk orang sakit.

BAB III Data dan Analisa, Penulis mendeskripsikan secara singkat mengenai site analysis dari bangunan yang akan dipakai.

BAB IV Konsep dan Desain, membahas tentang konsep perancangan Interior, keputusan-keputusan desain, skema warna, dan material.

(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Setelah melalui proses perancangan maka penulis pada bab ini akan menyimpulkan hasil perancangan yang telah penulis buat dan memberikan saran yang penulis harapkan dapat berguna bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari perancangan dan studi yang penulis lakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu:

(14)

b. Ada berbagai cara penyembuhan dan terapi yang ditawarkan kepada masyarakat belakangan ini, namunternyata banyak efek samping yang ternyata sangat berbahaya untuk tubuh bila di konsumsi dalam waktu yang panjang. Adapun terapi lain yang ditawarkan belum tentu bermanfaat.

c. Cara terapi bermacam-macam, mulai dari terapi dengan obat-obatan herbal, terapi dengan menggunakan alat-alat kesehatan, terapi dengan menggunakan media air, terapi dengan bantuan hewan, dan banyak lagi.

d. Salah satu bentuk terapi yang baru, adalah terapi kesehatan dengan bantuan hewan. Disisi menggunakan media hewan untuk membantu proses terapi untuk berbagai macam jenis penyakit. Kegunaan dari terapi ini sendiri adalah dengan menggunakan media hewan sebagai proses terapinya, maka mengurangi jumlah engkonsumsian obat-obatan secara kimia.

e. Desain dibuat untuk menghindarkan user dari kehidupan sehari-hari yang monoton. Maka dalam perancangan tempat-tempat terapi, di buat suasana yang berbeda dari kehidupan kota, huga membuat jalur-jalur yag aman untuk di lalui bagi masing-masing pasien.

(15)

 Bentuk

Bentuk-bentuk yang dipakai dalam pengelolaan desain interior dapat mempengaruhi kondisi psikologis dari user yang akan mengunakan ruangan tersebut. Walaupun dengan bentukkan kotak-kotak yang tegas, tetapi tidak membuat user merasa tertekan dan merasa tidak aman.

 Warna

Warna-warna yang digunakan disini adalah warna-warna yang diambil warna alam, seperti cokelat, dan merah bata. Warna-warna ini digunakan supaya user dapat merasakan seperti jauh dari kota, seperti lebih ke pedesaan.

 Material

Bahan-bahan yang dipakai dalam konsep perancangan interior juga dapat mempengaruhi user, maka dari itu material-material yang digunakan adalah material yang diambil dari alam, seperti kayu. Dan dilengkapi juga dengan pengunaan batu bata tanpa finishing sebagai dindingnya.

5.2 Saran

(16)

Terdapat beberapa saran yang dapat menjadi masukan bagi pembaca, yaitu:

a. Kita hendaknya peka dengan kondisi sosial dan lingkungan yang ada disekitar kita. Maka dengan kepekaan yang kita miliki, dapat merancang sebuah karya yang berdasarkan kebutuhan masyarakat saat ini sehingga dapat mengurangi permasalahan yang berada didalam maupun diluar lingkungan sosial ataupun komersial.

b. Karena isu pemanasan global bukanlah hal-hal yang baru saat ini, hendaknya kita sebagai desainer juga ikut menjaga kelestarian alam dengan menggunakan bahan-bahan yang sehat dan hemat energi. Salah satu cara yang paling mudah yaitu mengganti penggunaan lampu fluorescent dan incandescent dengan lampu LED yang hemat energi.

c. Dalam perancangan tempat-tempat terapi kesehatan, perlu diperhatikan penggunaan bentuk, material dan bahan. Maka sebelum merancang sebuah gedung, diharapkan desainer meneliti dan merencanakan terlebih dahulu material, bahan dan bentuk-bentuk apa yang dapat digunakan sehingga menghasilkan efek yang tepat bagi usernya.

(17)
(18)

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1996. Neufert, Ernst. Data Arsitek. 33rd ed.Editor Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997.

http://translate.google.com/translate?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dhow%2Blong%2Bthe%2 Bprocess%2Bof%2Bhorse%2Btherapy%26hl%3Did%26biw%3D1280%26bih%3D675%26p rmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.horse-therapy.org/

diambil hari senin, 10 Oct 2011

http://translate.google.com/translate?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dhow%2Blong%2Bthe%2 Bprocess%2Bof%2Bhorse%2Btherapy%26hl%3Did%26biw%3D1280%26bih%3D675%26p rmd%3Divns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.horse-therapy.org/

diambil hari selasa, 11 Oct 2011

http://animaltherapyautism.wordpress.com/ diambil hari selasa, tgl 11 oktober 2011

http://translate.google.com/translate?hl=id&rurl=translate.google.co.id&sl=en&tl=id&u=http ://www.youtube.com/user/bosquecat

diambil hari selasa, tgl 11 oktober 2011

http://translate.google.com/translate?hl=id&prev=/search%3Fq%3Dwhat%2Banimal%2Bcan %2Bhelp%2Bfor%2Bsick%2Bpeople%26hl%3Did%26gbv%3D2%26biw%3D1280%26bih %3D647%26prmd%3Dimvns&rurl=translate.google.co.id&sl=en&u=http://www.humanesoc iety.org/animals/dogs/tips/avoid_dog_bites.html

diambil hari rabu, 12 October 2011, pk. 11.13

http://translate.google.com/translate?hl=id&prev=/search%3Fq%3Ddogs+behaviour&rurl=tr anslate.google.co.id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/File:Big_and_little_dog.jpg diambil hari rabu, 8 juni 2011, pk. 01.00

Referensi

Dokumen terkait

Untuk perlakuan pada media formulasi limbah cair pabrik kelapa sawit hambatan makan yang paling rendah pada perlakuan LCPKS 75 % + 0,4 g gula merah + 30 ml air kelapa +

Maraknya industri media di Era Reformasi, lanjut Bestian (2010), juga berdampak di level organisasi media. Kalkulasi ekonomi setidaknya menunjukkan kecenderungan bertumbuhnya

[r]

Untuk fasilitas trotoar, ada empat segmen yang rata-rata pejalan kakinya merasa sangat terganggu dengan banyaknya pedagang kaki lima yang ada disepanjang jalan dan

Core service adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sebagai

Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya

Masoreettinen jokseenkin kaoottinen kronologia vaikeampana – tosin jo siihen pisteeseen, että sen vaikeus alkaa olla pikemminkin rasite – lukutapana onkin sinänsä

Dr. Ida Bagus, mempunyai pendapat lain mengenai persyaratan bagi seorang kader antara lain : - Berasal dari masyarakat setempat. - Tinggal di desa tersebut. - Tidak