Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik yang berjudul (Analisis Semiotika Sosok Disabilitas pada serial Animasi Nussa) kita ketahui bahwa media sangat begitu berkembang, apalagi dengan media Youtube yang dimana sangat mudah untuk diakses seperti halnya Animasi Nussa yang kini banyak dijumpai dikalangan anak – anak hingga dewasa. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat makna Denotasi, konotasi dan mitos yang terkandung dalam sosok Disabilitas pada Serial Animasi Nussa, menjadikan representatif orang penyandang disabilitas tidak sepatutnya yang kita bayangkan sehingga dapat terungkap bahwa masyarakat dapat memahami cerita dan pesan moral yang disampaikan. Sikap penyandang disabilitas ini mempunyai sikap yang berhati – hati, sopan dan sangat menghargai disaat berbicara yang dilakukan terhadap siapapun. Mengenai adanya suatu mitos disabilitas bahwa publik masyarakat indonesia mengenai disabilitas sangat erat kaitannya dengan perilaku diskriminatif yang mereka alami Kehidupan sehari-harinya.
Kata Kunci: Animasi Nussa, Disabilitas, Semiotik Barthes, mitos, diskriminatif
SEMIOTIC ANALYSIS OF DISABILITY FIGURES IN THE NUSSA ANIMATION SERIES
Abstract: This study uses a semiotic analysis method entitled "Semiotic Analysis of Disabilities in the Nussa Animation series" we know that the media is very developed, especially with the Youtube media which is very easy to access, such as the Nussa Animation which is now commonly found among children and adults. . Therefore, the aim of this research is to see the meaning of denotation, connotations and myths contained in the figure of disabilities in the Nussa Animation Series, making representatives of people with disabilities who are not what we imagine so that it can be revealed that the public can understand the stories and moral messages conveyed. This attitude of persons with disabilities has a cautious, polite and respectful attitude when speaking to anyone. Regarding the existence of a disability myth that the Indonesian public regarding disabilities is closely related to the discriminatory behavior they experience in their daily life.
Keywords: Nussa Animation, Disability, Barthes Semiotics, myths, discrimination
PENDAHULUAN Animasi Nussa menarik untuk analisa Semiotika menurut etimologis, dalam semiotika Roland Barthes. berasal dari bahasa Yunani yang Menafsirkan semiotika sebagai “ilmu maksudnya simeon "Tanda". Semiotika anda” Ada tiga aspek yang terkandung bisa dimaksud selaku ilmu Pelajari dalam paradigma Barthes. Yaitu: 1.
ANALISIS SEMIOTIKA SOSOK DISABILITAS PADA SERIAL ANIMASI NUSSA Indra Cahaya Tresna [Teddy Ageng Maulana, S.Sn.,M.Sn], [Dyah Ayu Wiwid
Sintowoko, S.Sn.,M.A.]
Fakultas Industri Kreatif, Program Studi Seni Rupa, Universitas Telkom e-mail: Indracahayatresna@student.telkomuniversity.ac.id [
teddym@telkomuniversity.ac.id ],[ dyahayuws@telkomuniversity.ac.id ]
t bermacam objek, segala kebudayaan
bagaikan tanda (Van Zoest, 2001). Semiotika terbagi menjadi beberapa teori, jika dilihat pada kasus sosok difabel serial
Denotasi 2. Konotasi 3. Mitos. Dalam ilmu komunikasi, “tanda” ialah interaksi arti yang dituturkan orang lain lewat tanda. Dalam komunikasi tidak dapat dengan
penerus dari pemikiran gurunya yaitu Mengenai terdapatnya sesuatu disabilitas ferdinand saussure sehingga menjadikan kalau publik warga indonesia mengenai pemikiran Roland Barthes menjadi disabilitas sangat erat kaitannya dengan kompleks, pemikiran ini ditekankan diskriminatif oleh publik masyarakat pada melalui interaksi antara teks dengan umumnya pada kehidupan tiap harinya. pengalaman pribadi dan kultural budaya Riset maupun laporan yang di informasikan pribadi penggunaanya. salah satu komunitas akademik tingkatan Kita ketahui bahwa perkembangan internasional mengenai disabilitas, dan juga digital media saat ini mulai banyak penyandang disabilitas yang berada di berkembang sangat pesat, menjadikan Indonesia( Widinarsih D).rujukan atas digital media sebagai bagian dari metode yang digunakan. Dari pemikiran kehidupan manusia saat ini. Realitas yang diatas mengenai penelitian, adapun terjadi di dunia saat ini sangat mudah tujuannya untuk mengungkap untuk untuk disaksikan, baik secara harfiah mengetahui pesan atau makna yang secara langsung atau dengan bantuan tersampaikan melalui sosok Animasi media. Batas waktu dan tempat tidak lagi Nussa, untuk mengetahui mitos yang berperan dalam dunia yang semakin dibangun mengenai diskriminasi berkembang dengan kehadiran digital penyandang disabilitas pada Masyarakat. media. Digital Media memang begitu
Dengan tujuan penelitian ini adanya memenuhi kehidupan sehari-hari yang manfaatnya untuk menjadikan suatu tanpa disadari sangat berpengaruh dalam referensi untuk kedepannya bagi bagi kehidupan arus nyata. Digital Media
perkembangan penelitian lainnya dengan mampu menjadi alat yang menjanjikan
manfaat dan juga informasi yang mendalam untuk menjadi alat yang dapat
bagi penelitian yang berkaitan dengan seni, menyampaikan pesan komunikasi serta
design dan animasi. memberikan informasi berbagai macam realitas social dalam
kepada kampus atau memberikan data kehidupan nyata, digital media kita ketahui
mengenai sosok Disabilitas serial Animasi bahwa salah satu digital media yaitu
youtubemerujuk pada hasil penelitian Nussa.
sebelumnya. Kesimpulan ditulis dengan HASIL DAN PEMBAHASAN singkat (sekitar 5% dari badan artikel) Hasil
untuk menyatakan jawaban singkat dari Hasil penelitian dari episode “NUSSA masalah penelitian. B SA” akan dipaparkan pada potongan YouTube sudah jadi fenomena yang scene - scene sosok disabilitas yang dipilih mendunia yang ialah web video sharing . Menggunakan metode Roland Barthes yang berperan bagaikan fasilitas buat untuk mengetahui Denotasi, Konotasi dan berbagi video secara online. Seperti halnya munculnya Mitos. Untuk menjelaskan serial Animasi Nussa menempatkan tokoh rumusan masalah yang dibuat, penulis bahasa verbal, tapi mungkin dengan tanda.
Tanda menyampaikan terdapat ataupun tidaknya kejadian, struktur ditemui dalam suatu kerutinan dapat diucap ciri itu hendak jadi indikator baru nanti mempunyai indikator kedua serta membentuk tanda baru (Van Zoest,1996). Semiotik Rolan Barthes ini merupakan
sosok disabilitas sebagai tokoh utama. "Apa sih yang menarik dari Nussa itu, nah kita belajar dari Disney dan Pixar, gimana kita membuat sesuatu yang tidak sempurna itu
sempurna. Akhirnya keluarlah ide gimana kalau kita bikin Nussa pakai prostetic leg di kaki kirinya. Alasannya, kita pengen nunjukin ke masyarakat, Nussa dengan ketidak sempurnaannya itu, masih memiliki semangat yang tinggi," ujar Ricky Manoppo, produser sekaligus salah satu kreator Nussa. (Octafiani, D).
I
mengambil 9 scene yang berkaitan dengan adegan yang menyangkut penyandang disabilitas. Dari ke 9 scene yang terpilih, penulis menemukan adanya sample karakter emsional diantaranya Kebahagian,
Untuk menjawab dan menjelaskan rumusan Allah Swt”lagi pula banyak temen-temen masalah pada bab sebelumnya. Peneliti kita juga yang dengan kondisi menggunakan teori semiotika Roland disabilitas,entah kakinya entah tangannya Barthes untuk menganalisis 9 scene yang atau objek tubuh yang lain. Sampai telah dipilih dari total 30 lebih scene. akhirnya kita bilang karena kita Engga Adapun penguat dari penelitian adanya mencoba merangkul temen-temen kita yang perlunya hasil wawancara dari Sekretaris laing yang gasempurna. Mas adit bilang,
The Little Giantz. Informan ( Yuni Lestari memang harus dibuatkan disabilitas
Sekretaris The Little Giantz ) menyatakan supaya temen-temen disabilitas kita merasa mengenai penyandang disabilitas pada walaupun keterbatasan sama halnya pada Tokoh Nussa Bahwa; manusia pada umumnya yang mempunyai
“Banyaknya keresahan orang tua semangat”
terhadap konten - konten yang dikonsumsi Hal mendasasi dari pihak The Little Giantz oleh anak-anak, karena kan era - eranya membuat karakter Nussa ini seorang digital semua serba bebas anak -anak biasa penyandang disabilitas adalah karena nonton dimedia apapun. Nah tetapi apakah banyaknya keresahan orang tua mengenai orang tua itu perhatian ternyata engga. konten - konten yang dikonsumsi anak- ternyata banyak orang tua yang resah anak buruk. Point kedua karakter Nussa ini karena konten - kontennya terlalu bebas dibuat ngga sempurna karena dari dan akhirnya bisa di konsumsi oleh anak- lingkungan kita banyak yang tidak anak secara bebas juga padahal ngga semupurna jadi kesempurnaan hanya milik seharusnya anak-anak konsumsi itu. Kita allah.
mencoba meinfokan bahwa oh ternyata banyak loh orang tua resah terhadap konten - konten untuk anaknya, gitu.. nah terus kita naik lagi risetnya. Kenapa si mesti Nussa dan kontennya islami? Kenapa engga yang general aja? Ternyata masyarakat di Indonesia itu secara perhitungan, lebih banyak yang memang beragama muslim. Jadi kenapa bikin Nussa, karena kita mau menjawab keresahan dari orang tua lalu kontennya isalmi, memang secara demografi juga
masyarakat lebih islami .Terus pada Tokoh Nussa di tampilkan bagaikan awalnya memang Nussa digambarkan penyandang disabilitas. perihal ini dapat secara utuh, jadi dia mempunyai dua kaki dilihat dengan kaki kiri Nussa yang memakai sempurna tetapi Mas Adit Selaku Direktur
Kesedihan, Ketakutan, Kepercayaan, Kekecewaan dan karakter tokoh Nussa sebagai penyandang disabilitas, Nussa sebagai karakter pantang menyerah, Nussa sebagai representatif orang penyandang disabilitas dengan dianalisis berdasarkan metode Roland Barthes dengan pemaknaan
Denotasi, Konotasi dan munculnya Mitos.
utama (yang menggambar karakter Nussa pertama kali), ngerasa dia ko kayaknya sempurna banget ya, lucu,ngegemesin terus dia memang suka Science ambisinya kuat,
semangatnya kuat dan jadinya karakternya terlalu kuat. kok jadinya terlalu sempurna deh. Oleh mas adit akhirnya di hapus kakinya satu, “mas adit bilang ke tim, kayaknya harusnya ngga sempurna deh, karena dari kita pun banyak kok yang ngga sempurna. ngga ada manusia yang sempurna, karena sempurna hanya milik
kaki palsu buat bisa melaksanakan aktivitasnya sehari-hari ditafsirkan bagaikan wujud yang lemah tidak berdaya semacam pada animasi pada biasanya, malah Nussa ditafsirkan bagaikan tokoh panutan, tokoh
apa adanya terdapat seorang anak laki-laki berusia 9 tahun berpakaian baju warna hijau, celana panjang berwarna cokelat dan
memakai peci putih. Nussa memiliki ketidak Denotasi secara harfiah sosok anak sempurnaan pada fisiknya yaitu memiliki kecil dengan gembira bermain dengan bola kaki kiri palsu. Dari konotasi pemaknaan yang berwarna biru dan mengabaikan yang dikombinasikan pada denotasi mainan disampingnya. Konotasi memberikan makna Putih dan hijau dalam pemaknaanya dari gesture tersebut adalah kepercayaan islam memberikan makna terbentuknya sebuah persepsi bahwa dia kesucian, keindahan, dan kedamaian. menyukai dengan bola. Dari gesture tersebut Penggunaan warna putih dan hijau Nussa memilki jiwa seorang pesepakbola memberikan makna tenang, santai, nyaman karena dia sejak kecil sudah menyukai dan bahagia. Warna coklat memberikan dengan bola. Mitos yang diterapkan bahwa kesan yang kuat dan dapat diandalkan. Sosial masyarakat memandang penyandang yang didapet pada konotasi pada mitos ini disabilitas bagaikan orang yang lemah, yang yang diperoleh ialah budaya dulu sebelum membutuhkan dorongan orang lain sebab modern, secara kebudayaan daerah model kekurangan yang dimilikinya. Warga kurang pakaian atau pakaian yang digunakan adalah memandang kalau penyandang disabilitas seperti kebaya diperuntukan untuk kaum pula mempunyai keahlian, keahlian yang wanita dan untuk kaum pria menggunakan pu a d punya Wa ga” (Andriani N, 2015). sarung dan koko serta peci/iket itu terdapat di
provinsi Jawa Barat (Yuliana, 2020). Pembahasan
Terdapat hasil penelitian yang dibahas pada pembahasan ini, menunjukan suatu karakter penyandang disabilitas dan emosional penyandang disabilitas dalam Denotasi terlihat pelukan hangat adegan scene yang dipilih pada Serial sesosok ibu dan sesosok anak ketika Animasi Nussa di episode “NUSSA keinginan dan berkata “ e ma kas h umma”. BISA”. Pada pembahasan ini dari scene yang Konotasi pemaknaan kombinasi dari terdapat pada episode “NUSSA BISA” ini denotasi kata “Te ma Kas h Umma” menjadikan representative orang penyandang mempresentasikan ucapan pemaknaan yang disabilitas, pada pesan hasil wawancara berarti kita mendapatkan sesuatu yang membuktikan pesan yang didapat Nussa ini bernilai baik bagi kita. Sebagai ungkapan sebagai orang yang pantang menyerah atas rasa syukur kita kasih atau memberikan kemauan yang diinginkan dan sangat sesuatu terhadap orang yang sudah memberi memberikan pesan dan juga representative kita dan pelukan mengkonotasikan penyandang disabilitas ini dan memberikan penyandang disabilitas, tokoh pantang
menyerah, tokoh repsentatif penyandang disabilitas, dan sanggup membimbing Rara. Dari karakter Nussa tersebut terkandung suatu pesan pemaknaan dari keseluruhan yang terlihat dari Nussa dengan mengamati pendekatan Semiotika Roland Barthes. Secara Denotasi terlihat secara harfiah atau
t ri i ri i
pemaknaan menciptakan nyaman,tenang dan aman. Mitos yang diambil pada scene maka dari ini mitos pada di scene tersebut adalah budaya “terima kasih” sudah menjadikan suatu interaksi ke bhinekaan artinya berbeda-
beda tetapi tetap satu menjadikan bangsa yang satu antar manusianya dari Sabang hingga Merauke tetapi tidak berlaku dengan penyandang disabilitas yang dikaitkan dengan diskriminasi dan tidak dipenuhi hak- haknya.
l i i r
edukasi terhadap masyarakat melalui media youtube, hal ini respon masyarakatpun positif dan menjadikan suatu edukasi terhadap masyarakat yang menonton serial Animasi Nussa. Nussa tidak memiliki malu dengan
semestinya seperti orang pada umumnya PENUTUP
contohnya bisa pergi ke sekolah, bisa memilih Analisis yang dilakukan menggunakan menikah atau Semiotika Roland Barthes, sosok tidakbisabekerja, bermain, mencuci, berpergi penyandang disabilitas pada Serial an, membayar pajak dan lain-lain. Sikap Animasi Nussa secara keseluruhan penyandang disabilitas ini mempunyai sikap terhadap scene adegan–adegan yang yang berhati – hati atau menghargai, sopan penulis analisis. scene yang terdapat pada dan sangat menghargai disaat apa yang episode “NUSSA BISA” ini menjadikan dilakukan terhadap siapapun. Dari scene yang representative orang penyandang peneliti pilih banyak konotasi disabilitas, pesan yang didapat Nussa ini kekhawatiran, kesedihan yang dialami orang sebagai orang yang pantang menyerah atas tua atau masyarakat lain pada kenyataanya kemauan yang diinginkan. Sikap penyandang disabilitas ini tidak perlu penyandang disabilitas ini mempunyai membutuhkan kasihan, pemaafaan dan sikap yang berhati–hati atau permakluman atas tindakan yang dialaminya menghargai , sopan dan sangat Cuma ingin mebutuhkan akses agar bisa menghargai disaat apa yang dilakukan mendapatkan kesempatan. Ada beerapa terhadap siapapun. Nussa tidak memiliki adegan Nussa yang ditolak oleh Umma malu dengan ketidakpunyaan kakinya dan dikarenakan kondisi Nussa terbilang tidak memakai kaki palsu. Sejak kecil, Nussa mempumi pada kenyataanya kesannya sangat suka sekali dengan sepak bola yang penyandang disabilitas itu sering mendapati di tampilkan sebagai penyandang masyarakat tidak mampu dan tidak disabilitas. Perihal ini dapat dilihat dengan memahami apa yang menjadi keinginannya. kaki kiri Nussa yang memakai kaki palsu Orang umum pada umumnya dengan orang buat bisa melaksanakan aktivitasnya penyandang disabilitas itu lebih rendah sehari-hari ditafsirkan bagaikan wujud derajatnya dibanding orang Normal dan juga yang lemah tidak berdaya semacam pada kehidupannya mereka sangat begitu berbeda animasi pada biasanya, malah Nussa sekali, selain itu orang penyandang disabilitas ditafsirkan bagaikan tokoh panutan, tokoh ini harus sering dimaafkan, sering di kasihani pantang menyerah, tokoh repsentative dan selalu dimaklumi terhadap tindakan- penyandang disabilitas, dan sanggup tindakan yang diperbuat. Orang penyandang membimbing Rara. Keterbataan hanya disabilitas ini pada lingkungannya itu sendiri fisik namun tidak mengalahkan dimanapun berada penyandang disabilitas semangatnya kuat. Dari sosok yang selalu pemarah dan orangnya ketidaksempurnaanya memberikan selalu nekat pada kondisi apapun. Mitos harapan orang tua dan anak dengan suatu berikutnya pada scene animasi masyarakat situasi serupa agar tetap memiliki selalu berkata apabila berbicara dengan orang semangat dalam kehidupan. penyandang disabilitas harus sangat berhati- analisis yang penulis lakukan pada Mitos ketidakpunyaan kakinya dan memakai kaki
palsu. Terdapat beberapa scene yang memperoleh pesan dari orang representative yang dilihat dari stigma masyarakat bahwa penyandang disabilitas mempunyai mimpi yang ingin diraihnya sama halnya dengan orang umum pada biasanya dan penyandang disabilitas memiliki produktivitas yang
disabilitas, presentasi mitos ini ketergantungan pribadi yang dimiliki penyandang disabilitas ada yang beranggapan ketersinggunan adapula juga yang tidak ketersinggungan pada mitos masyarakat lebih menekankan bahawa penyandang itu sering tersinggung.
hati karena mereka itu sangat mudah yang terdapat di episode «NUSSA BISA» tersinggung dan juga terdapat pemikiran Dilihat dari Mitos yang dibangun bahwa orang penyandang disabilitas ini akan
melahirkan keturunanya menjadi penyandang
mengenai diskriminasi penyandang disabilitas. Pada dasarnya mitos pada
selalu nekat pada kondisi apapun. Retrieved October 02, 2020, from https://www.idntimes.com/hype/ente UCAPAN TERIMA KASIH rtainment/prila-sherly/serial-animasi- Terima Kasih kepada Pembimbing Teddy nussa-karya-indonesia-c1c2/5
Ageng Maulana, S.Sn.,M.Sn dengan Dyah Maulidafirrizqi. (2015, May 10). Ayu wiwid Sintowoko, S.Sn.,M.A. yang telah YOUTUBER dan INDOVIDGRAM. memberikan saran dan waktunya hingga Retrieved October 05, 2020, from menjadikan penelitian ini bermanfaat untuk https://maulidafirrizqi.wordpress.co semua orang dan Terima Kasih kepada m/2015/05/10/youtuber-dan- Telkom Univeristy dan Fakultas Industri indovidgram/
Kreatif, Program Studi Seni Rupa yang telah Octafiani, D. (n.d.). Disney dan Pixar di memberikan fasilitas dan ilmu selama Balik Karakter 'Nussa' yang Tak perkuliahan berlangsung. Perfect. Retrieved October 05, 2020,
from
REFERENSI https://hot.detik.com/spotlight/d- 4351917/disney-dan-pixar-di-balik- Adventino, A. (2016, January 13). karakter-nussa-yang-tak-perfect
Pengertian Animasi, Jenis-Jenis, Halodoc, R. (2019, December 04). Prinsip Utama, Perbadaan Cell Ternyata, ada perbedaan terkait Animation dan Digital Animation. istilah disabilitas dan difabel. Apa sih Retrieved October 02, 2020, from bedanya? Berikut penjelasannya! https://adventino.wordpress.com/201 Retrieved October 05, 2020, from 6/01/13/pengertian-animasi-jenis- https://www.halodoc.com/artikel/per jenis-prinsip-utama-perbadaan-cell- lu-tahu-ini-perbedaan-istilah-
animation-dan-digital-animation/ disabilitas-dan-difabel
Galih, B. (2018, November 30). "Nussa", Insani, R. (2019, July 29). Mengapa Nussa Animasi Dalam Negeri yang Diciptakan Berkaki Palsu? Inilah Hadirkan Hiburan Mendidik untuk Alasan Kreator. Retrieved October Anak Halaman all. Retrieved October 05, 2020, from 02, 2020, from https://akhbar.bersamadakwah.net/20 https://entertainment.kompas.com/re 18/12/mengapa-nussa-diciptakan- ad/2018/11/30/161219810/nussa- berkaki-palsu.html animasi-dalam-negeri-yang- Widinarsih, D. (n.d.). hadirkan-hiburan-mendidik-untuk- File:///C:/Users/IdeaPad/Downloads anak?page=all /239-569-1-PB.pdf [PDF]. Journal. HANDAYANI, N. D. (n.d.). Anak Bangsa, A. (2020). Perkembangan
Http://repository.uin- Animasi Di Indonesia. Retrieved suska.ac.id/27417/1/GABUNGAN%2 October 07, 2020, from
pemikiran orang itu faktanya berbeda dan banyak sekali tidak seperti itu banyak adegan Scene yang menimbulkan mitos untuk penyampaian pesan klarifikasi bahwasanya orang penyandang disabilitas ini pada lingkungannya itu sendiri dimanapun berada penyandang disabilitas sosok yang selalu pemarah dan orangnya
0SKRIPSI%20KECUALI%20BAB% 20V.pdf [PDF].
Ramadhani, Y. (2018, December 28). Daftar Film Indonesia Tahun 2018
yang Diapresiasi Internasional. Retrieved October 02, 2020, from https://tirto.id/daftar-film-indonesia- tahun-2018-yang-diapresiasi-
internasional-dcJL
Sherly, P. (2020, October 02). Asli Indonesia! Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Animasi 'Nussa'.
https://animasianakbangsa.weebly.co m/perkembangan-animasi-di-
Sandra, E. (n.d.). PESAN MORAL PADA October 27). Mengapa Manusia FILM ANIMASI NUSSAEPISODE GEMAR BERNOSTALGIA? “T DUR SEND R GAK TAKUT!” Retrieved February 09, 2021, from Sobur, A. (2003). Semiotika komunikasi. https://tirto.id/mengapa-manusia-
Bandung, Indonesia: Remaja gemar-bernostalgia-bYvn
Rosdakarya. Kusumaningrum, R. A. (2020). Sobur, A. (2002). Analsis Teks Media : PENTINGNYA
suatu pengantar untuk analisis MEMPERTAHANKAN NILAI wacana, analisis semiotik, dan Budaya 5S (SENYUM, SALAM, analisis framing. Bandung : PT. SAPA, sopan, santun) Dalam
Remaja Rosda Karya PENDIDIKAN Sekolah dasar. Sobur, A. (2004). Semiotika Komunikasi. EDUSAINTEK : JURNAL Bandung, Jawa barat: Remaja PENDIDIKAN, SAINS DAN Rosdakarya. TEKNOLOGI, 7(1), 20-28. Kriyantono, R. (2007). Teknik Praktis Riset doi:10.47668/edusaintek.v7i1.47
Komunikasi. Jakarta, Indonesia: Diy, -. (2016, August 01). Mitos Dan
Kencana. FAKTA Orang Dengan Difabel. Sobur, A. (2009). Semiotika komunikasi. Retrieved February 09, 2021, from
Bandung, Indonesia: Remaja https://pkbi-diy.info/mitos-dan- Rosdakarya. fakta-orang-dengan-difabel/
Keraf, G. (1994). Komposisi. Jakarta: Nusa Abdipatra, B. (2007). Love Never Fails. Indah. Yogyakarta, Indonesia: Andi.
Prasetya, A. (2019). Analisis Semiotika Andriani, N. (2015). Kesehatan Seksual
Film dan Komunikasi. Malang, dan Reproduksi Remaja dengan
Indonesia: Disabilitas. Jakarta, Indonesia: Intans Publishing). Lembaga Sapda.
Fiske, J. (2011). Introduction to Developer, M. (2020, July 29). Masih
communication studies. London, banyak ORANG Tua Malu Memiliki
United Kingdom: Routledge ANAK Berkebutuhan KHUSUS. Sugiyono (2015). Metode Penelitian Retrieved February 09, 2021, from Kombinasi (Mix Methods). Bandung, https://www.medcom.id/nasional/per Indonesia: Alfabeta istiwa/0kp03V0k-masih-banyak- Bangsa, A. (2020). Perkembangan Animasi orang-tua-malu-memiliki-anak-
Di Indonesia. Retrieved November berkebutuhan-khusus
26, 2020, from Diy, -. (2016, August 01). Mitos Dan
https://animasianakbangsa.weebly.co FAKTA Orang Dengan Difabel.
m/perkembangan-animasi-di- Retrieved February 09, 2021, from
indonesia.html https://pkbi-diy.info/mitos-dan-
Widinarsih, D. (n.d.). PENYANDANG DISABILITAS DI INDONESIA: PERKEMBANGAN ISTILAH DAN DEFINISI.
Shapiro, A. H. (2000). Everybody belongs: changing negative attitudes toward classmates with disabilities. New York: Routledge Falmer.
I I I, .
Syahfitri, Y. (n.d.). Teknik Film Animasi dalam Dunia Komputer. Teknik Film
Animasi Dalam Dunia Komputer.
Wiwid Sintowoko, D. (2014). KOSTUM
DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM SOEKARNO.
Retrieved 2020, from
http://repository.isiska.ac.id/174/1/D yah%20Ayu%20Wiwid%20Sintowo ko.pdf
Pramisti, N., & Wibisono, N. (2016,
fakta-orang-dengan-difabel/
HAWA, O. (2018, October 02). Mitos atau Fakta, Mengucapkan 'Amit-amit CABANG Bayi' SAAT HAMIL?
asa_kasih
Retrieved February 09, 2021, from https://hawaku.wordpress.com/2018/ 10/03/mitos-atau-fakta-
mengucapkan-amit-amit-cabang- bayi-saat-hamil/
Memahami Bahasa kasih. (n.d.). Retrieved February 09, 2021, from https://c3i.sabda.org/memahami_bah