Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Pertemuan 3
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Data Tutor
Nama : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
Whatsapp : 085284606999
Email :
[email protected]
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Modul 3
Model – Model Belajar
Dan
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Kegiatan Belajar 1
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Studi Kasus
• Sebagai guru Anda dapat merencanakan berbagai program pembelajaran,seperti program individual di dalam kelas
• agar setiap anak belajar sendiri-sendiri dalam jangka waktu tertentu.
• Namun, Anda juga dapatmerencanakan pengalaman belajar dengan kelas yang bersaing sehingga anak-anak membentuk diri seolah-olah berlomba mengendarai mobil, yang akhirmya menjadi pemenang.
• Atau Anda juga dapat merencanakan program kerja sama (kooperatif) yang mengharapkan siswa bekerja bersama, dan keberhasilannya tergantung pada anggota tim.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
4 Model Belajar
1. Belajar Kolaboratif 2. Belajar Kuantum 3. Belajar Kooperatif 4. Belajar TematifTutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Belajar Kolaboratif
Jurnal Pendukung
Dengan Judul Pembelajaran Kolaboratif Oleh : Ali Mahmudi,M.Pd
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Hakikat Belajar Kolaboratif
- Kolaboratif = Kerjasama
- Belajar Kolaboratif bukan sekedar bekerja sama antara siswa dalam suatu kelompok, tetapi suatu kegiatan belajar yang dalam kelompok memecahkan masalah bersama untuk mencapai tujuan tertentu
Unsur dalam belajar Kolaboratif 1. Tujuan yang sama
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Tujuan Yang Sama
• Dalam mencapai tujuan tertentu, siswa bekerja sama dengan teman untuk menentukan strategi pemecahan masalah yang ditugaskan oleh guru.
• Dua orang siswa atau sekelompok kecil siswa berdiskusi untuk mencari jalan ke luar, menetapkan keputusan bersama.
• Diskusi para pebelajar menimbulkan perasaan bahwa persoalan yang sedang didiskusikan bersama adalah milik bersama.
• Setiap orangmengemukakan ide dan saling menanggapi, yang pada akhirnya dapat mengembangkan pengetahuan bersama maupun pengetahuan masing-masing individu.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Ketergantungan Yang Positif
- Setiap Anggota hanya dapat berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggota bekerja sama - Ketergantungan Individu Sangat tinggi
Ketergantungan Individu dapat dibantu dengan :
1. Beri pesan khusus setiap anggota Untuk memainkan peran 2. Bagilah tugas menjadi sub tugas
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Manfaat Belajar Kolaboratif
1. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam kelompok merupakan faktor berpengaruh terhadap
penguasaan konsep.Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok.
2. Memupuk rasa kebersamaan antar siswa, setiap individu tidak dapat lepa
3. dari kelompoknya, mereka perlu mengenali sifat, pendapat yang berbedadan mampu mengelolanya. Selain itu hakikat manusia sebagai makhluk sosial mereka tidak dapat menyendiri
melainkan memerlukan orang laindalam hidupnya
4. Meningkatkan keberanian memunculkan ide atau pendapat untuk pemecahan masalah bagi setiap individu yang diarahkan untuk untuk mengajarkan atau memberi tahu kepada teman kelompoknya jika mengetahui dan menguasai permasalahan. 5. Memupuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu
tujuan bersama dalam bekerja agar tidak terjadi tumpang tindih atau perbedaanpendapat yang prinsip.
6. Setiap anggota melihat dirinya sebagai milik kelompok yang merasa memiliki tanggung jawab karena kebersamaan dalam belajar menyebabkan mereka juga sangat memperhatikan kelompok.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Belajar Kuantum
• Istilah “quantum” dipinjam dari dunia ilmu fisika yang berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.
• Maksudnya dalam pembelajaran quantum, pengubahan bermacam- macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan belajar.
• Interaksi- interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah guru dan siswa menjadi hal yang bermanfaat bagi kemajuan mereka dalam belajar secara efektif dan efisien.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Hakikat Belajar Kuantum
- Model Belajar ni muncul karena untuk mengulangi masalah yang paling umum di sekolah “Kebosanan” - Prinsipnya bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil belajar dari sugesti positif atau negatif
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Teknik Menggunakan Sugesti Positif
- Mendudukan Siswa secara nyaman - Memasang Musik latar di dalam kelas - Meningkatkan partisipasi Individu
- Menggunakan Poster Untuk memberikan Kesan besar sambil menunjukan Informasi
- Menyediakan Guru terlatih dalam seni pembelajaran sugesti
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
- Dengan pembelajaran kuantum diibaratkan membuat suasana kelas menjadi meriah dan segala nuansa - Maksudnya mengubah bermacam – macam interaksi yang ada di dalam kelas dan di sekitar moment belajar - Pembelajaran Kuantum, guru menciptakan kegiatan belajar yang bergairah dan meyenangkan
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Prinsip Utama
Pembelajaran Kuatum
1. Segalanya Berbicara ( Lingkungan Kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas yang dibagikan memiliki tujuan pesan belajar )
2. Segalanya bertujuan
3. Berangkat dari pengalaman 4. Hargai Setiap Usaha
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Manfaat Belajar Kuantum
- Suasana Kelas menyenangkan , sehingga siswa bergairah untuk belajar
- Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekeliling sebagai pendorong - Siswa belajar sesuai gaya belajar masing –masing
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Belajar Kooperatif
- Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan istilah umum
untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarsiswa
- Tujuan pembelajaran kooperatif setidak-tidaknya meliputi tiga tujuan
pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Hakikat Belajar Kooperatif
- Dalam Pembelajara Kooperatif juga hampir sama dengan kolaboratif yaitu kerjas sama
- Dalam Pembelajaran Kooperatif memiliki tujuan berbeda yaitu yang lebih menguntungkan bagi dirinya sendiri
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Perbedaan Kolaboratif vs Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kolaboratif
Para siswa menerima latihan keterampilan sosial dalam kelompok kecil. Ada keyakinan bahwa para siswa telah memiliki keterampilan sosial yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
Aktivitas-aktivitas terstruktur yang dirancang guru dan masing-masing siswa
memiliki peran khusus. Siswa mengatur dan menegosiasikan usahanya sendiri.
Guru mengamati, mendengarkan dan melakukan intervensi dalam kelompok jika diperlukan.
Aktivitas tidak dimonitor oleh guru. Ketika ada pertanyaan yang ditujukan kepada guru, guru membimbing siswa-siswa untuk menemukan informasi yang diperlukan.
Siswa menyerahkan tugas pada akhir pelajaran untuk dievaluasi. Siswa menyimpan draft untuk dilengkapi pada pekerjaan selanjutnya.
Guru melakukan asesmen kinerja siswa secara individual maupun kelompok
Siswa melakukan asesmen kinerja secara individual maupun kelompok, berdasarkan konsensus kelompok kecil, kelas (pleno), maupun pertimbangan masyakat keilmuan pada umumnya
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Persamaan
• Menekankan pentingnya pembelajaran aktif • Peran guru sebagai fasilitator
• Pembelajaran adalah pengalaman bersama antara siswa dan guru • Meningkatkan keterampilan kognitif tingkat tinggi
• Lebih banyak menekankan tanggungjawab siswa dalam proses belajarnya
• Melibatkan situasi yang memungkinkan siswa dapat mengemukakan idenya dalam kelompok kecil. • Membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan membangun tim.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Manfaat Belajar Kooperatif
1. Meningkatkan hasil belajar pebelajar.
2. Meningkatkan hubungan antar kelompok, belajar kooperatif.
memberi.kesempatan kepada setiap siswa untuk berinteraksi dan beradaptasidengan teman satu tim untuk mencerna materi
pelajaran.
3. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar, belajar
kooperatif dapat membina sifat kebersamaan, peduli satu sama lain dan tenggang rasa, serta mempunyai rasa andil terhadap
keberhasilan tim.
4. Menumbuhkan realisasi kebutuhan pebelajar untuk belajar
berpikir,belajar kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai materi ajar, seperti pemahaman yang rumit, pelaksanaan kajian proyek, dan latihan memecahkan masalah.
5. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan. 6. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas
7. murah karena tidakmemerlukan biaya khusus untuk menerapkannya.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Keterbatan Pembelajaran Kooperatif
1. Memerlukan waktu yang cukup bagi siswa untuk bekerja dalam tim ( Adaptasi ) 2. Memerlukan latihanagar siswa terbiasa belajar dalam tim
3. Model Belajar Harus sesuai dengan materi dan misi belajar 4. Memerlukan format belajar yang berbeda
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Belajar Tematik
Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
Belajar Tematif didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok ( tema , dan melibatkan beberapa
bidang studi ( mata pelajaran ) yang berkaitan dengan tema
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Materi Tambahan
“MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SD KELAS AWAL” Oleh : Dwi Esti Andriani, M. Pd
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Prinsip Belajar Tematik
1. Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu;
2. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik;
3. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan, dan sikap;
4. Sumber belajar tidak terbatas pada buku;
5. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan;
6. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi siswa yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik;
7. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri;
8. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences) dari hal-hal yang konkret menuju ke abstrak;
9. Pembelajaran tematik yang dirancang dalam silabus bukan merupakan urutan pembelajaran, melainkan bentuk pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar guru dapat melakukan penyesuaian.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Perlunya Pembelajaran Tematif
Khusunya di SD
1. Pada dasarnya siswa SD kelas awal memahami suatu konsep secara utun,global/tematis, makin meningkat kecerdasannya, dan makin terperinci serta spesifik pemahamannya terhadap konsep tertentu
2. Siswa SD kelas awal mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif, semua unsur kecerdasan ingin dikembangkannya sehingga muncul konsep pentingnya multiple intelligent untuk dikembangkan.
3. Kenyataan hidup sehari-hari menampilkan fakta yang utuh dan tematis.
4. Ada konteksnya
5. Guru SD adalah guru kelas, akan lebih mudah mengajar satu konsep.secara utuh, akan sulit mengajar sub-sub konsep secara terpisah-pisah.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Kegiatan Belajar 2
Rumpun Model Mengajar
1. Rumpun Model Sosial
2. Rumpun Model Pemrosesan Informasi 3. Rumpun Model Personal
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Rumpun Model Sosial
Model – Model Sosial dirancang untuk menilai keberhasilan dan tujuan akademik, termasuk studi tentang nilai sosial, kebijakan publik dan memecahkan masalah
Model Pembelajaran yang dapat diterapkan dalam rumpun model sosial : 1. Partner dalam belajar
2. Investifasi kelompok 3. Bermain Peran
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Partner Dalam Belajar
- Lebih Ke Belajar Secara Kooperatif - Membantu Siswa belajar secara efektif - Mengembangkan rasa percaya diri
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Investigasi Kelompok
- Pendalaman Materi yang terpadu secara kelompok - Diskusi
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Bermain Peran
Contoh :
Guru mengajak siswa untuk memahami pengertian prilaku sosial, Peranya dalam interaksi sosial dan cara memecahkan masalah dengan cara efektif
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Kepribadian dan Gaya Belajar
- Perkembangan dapat terjadi secara optimal, apabila lingkungan menyediakan cara kerja konseptual
- Apabila kondiri lingkungan tidak optimal maka beberapa bentuk pemahaman pertumbuhan diasumsikan terjadi
3 Gaya Belajar Anak :
1. Auditori ( Pendengaran ) 2. Visual ( Penglihatan ) 3. Kinestik ( Gerakan )
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Inkuiri Sosial
- Memberi tugas yang menggabungkan aspek kognitif dan sosial • model inkuiri sosial ini dapat dilakukan sejak
siswa berada pada jenjang sekolah dasar, hanya penekanannya tidak pada langkah-langkah
inkuiri melainkan lebih kepada
memperkenalkan fakta, konsep, dan generalisasi.
• Hal ini dikembangkan melalui strategi bertanya, siswa dikondisikan untuk bertanya sehingga kemampuan berpikir kritis sudah mulai dikembangkan sejak pendidikan dasar.
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Rumpun Model
Pemrosesan Informasi
Model ini lebih menekankan cara meningkatkan pembawaan seseorang memahami dunia dengan : - Mengorganisasikan data
- Memahami Masalah
- Mencari Pemecahana Masalah - Mengembangkan Konsep
- Cara Penyampaian
Model yang dapat di terapkan : 1. Berpikir Induktif
2. Pencapaian Konsep 3. Inkuiri Ilmiah
4. Latihan Inkuiri
5. Mnemonic ( Mengingat / menghafal) 6. Sinektik
7. Pengorganisasian Awal 8. Penyesuaian dengan siswa
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Berpikir Induktif
- Menciptkan Hipotisis ( Dugaan Sementara )
- Deskripsikan hubungan berdasakan serangkaian data - Lebih Untuk Segara Umur
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Pencapaikan Konsep
- Terorganisasinya topik yang berskala luas kepada siswa - Melatih siswa agar efektif dan mengejat target konsep
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Inkuiri Ilmiah
- Siswa di ajak ke proses ilmiah - Berdasakan data
- Mengecek Hipotisis - Mencari Teori
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Latihan Inkuiri
- Mengajak siswa belajar tentang sebab - akibat - Mengajak siswa mengajukan pertanyaan
- Mengajak siswa membentuk konsep - Mengjak siswa Membuat Hipotisis - Pengujian teori
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Mnemonic
(Metode Menghafalkan Sesuatu Dengan Cepat)
Contoh Mnemonic yang paling populer adalah "MEJIKUHIBINIU" (Merah-Jingga-Kuning-Hijau-Biru-Nila-Ungu) yang digunakan untuk
menghafalkan warna pelangi.
Mnemonic berasal dari bahasa Yunani, "Mnemosyne", yang berarti Dewi Memori. Yang dimaksud Mnemonic adalah menghafalkan sesuatu dengan "bantuan". Bantuan tersebut bisa berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau "linking" (mengingat sesuatu berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain)
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Sinektik
- Siswa mampu memecahkan masalah - Menulis Kegitan yang dilakukan
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Pengorganisasian Awal
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Penyesuaian Dengan Pebelajar
- Meningkatkan Keterampilan Berpikir Siswa - Mambantu Siswa dalam mepelajari informasi - Membantu Siswa Memahami Konsep
- Menganalisa Informasi - Membuat Hipotesis - Menemukan Ide Baru - Memecahkan masalah
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Rumpun Model Personal
Dimulai dari pandangan tentang harga diri individu Membentuk Karakter :- Bertanggung jawab
- Belajar Menjadi Lebih Kuat - Lebih Sensitif
- Lebih Kreatif
Model yang dapat dirapkan 1. Pengajaran Nondirektif 2. Peningkatan Harga Diri
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Pengajaran NonDirektif
- Guru berperan membantu siswa memahami sangat pentingnya dalam pencapaian pendidikan dari setiap individu - Guru mencarikan Solusi dari faktor penghambat perkembangan peserta didik
Cara yang dapat digunakan pada NonDirektif
1. Guru mencarikan Model dasar untuk melaksakan program pendidikan
2. Kombinasikan dengan Model belajar yang lain 3. Buat Perencanaan Proyek secara individu sebagai
target
4. Memberikan waktu ( Periode ) untuk konseling ke siswa
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Pengingkatan Harga Diri
- Guru meyakinkan siswa tentang pribadi siswa sebaik mungkin
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Rumpul Model Sistem Perilaku
Model pada rumpun ini meliputi : - Belajar sosial
- Terapi Prilaku Siswa
- Cybernetic ( Lebih Peduli Terhadap Masalah )
Model yang dapat diterapkan :
1. Belajat tuntas dan Pembelajaran Terprogram 2. Pembelajaran langsung
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Belajar Tuntas dan Pembelajaran
Terprogram
- Materi yang dipelajari dipecah menjadi unit – unit ( peta konsep ) menjadi dari yang sederhana sampai komplek - Materi yang disajikan kepada siswa lebih bersifat individu , melaui media yang sesuai ( bacaan , tape, kegiatan ) - Diberi tes untuk melihat keberhasilan
Tutor : Muhammad Ullil Fahri,S.Pd,M.TI
https://ullilfahri.com/
Pembelajaran Langsung
- Pembelajran dilakukan secara langsung ke siswa ( Tatap muka ) - Monitoring Siswa di kelas
- Feedback Siswa - Teknik Penilaian