• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

SANDI PEBRIYANA (1206815): ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN

PRAKTEK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI

TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Keterbatasan alat yang dimiliki Workshop Praktek Dasar DPTM FPTK UPI berimbas kepada pelaksanaan pembelajaran dimana sering ditemukan terjadinya antrian dalam penggunaan alat. Kondisi tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengerjaan Logam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran nyata tentang kondisi faktual dan kondisi ideal tentang jumlah alat, efisiensi penggunaan alat dan kondisi kesesuaian antara jumlah alat faktual dengan jumlah kebutuhan alat ideal yang digunakan pada mata kuliah Pengerjaan Logam DPTM FPTK UPI. Subjek penelitian adalah alat yang digunakan pada mata kuliah Pengerjaan Logam. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Jenis instrument yang digunakan adalah pedoman dokumentasi, pedoman wawancara dan pedoman observasi. Hasil analisis data menunjukan bahwa jumlah alat yang digunakan pada pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam mayoritas jumlahnya terbatas, dan nilai efisiensi penggunaan alatnya mayoritas sangat tinggi (>90%). Perhitungan, kebutuhan alat untuk kondisi ideal pada setiap kelompok job dan nilai efisiensi penggunannya adalah: a) kerja bangku kebutuhannya 14 buah/jenis alat dengan efesiensi penggunaan 83%, b) kerja plat 7 buah/jenis dengan efesiensi penggunaan 83%, c) kerja las listrik 4 buah/jenis dengan efesiensi penggunaan 73%, d) kerja las asetilin 7 buah/jenis dengan efesiensi 83%, dan e) kerja bubut 7 buah/jenis dengan efesiensi penggunaan 83%. Tingkat kesesuian antara jumlah alat yang digunakan dan jumlah kebutuhan alat yang ideal pada mata kuliah Pengerjaan Logam hanya sebesar 22%.

(2)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

SANDI PEBRIYANA (1206815): AN ANALYSIS OF TOOLS NEED ON

PRACTICE PENGERJAAN LOGAM SUBJECT TO REACH DEMAND

COMPETENCE WHICH BE CONDITIONED

Limitations of the tool which have Basic Practice Workshop DPTM FPTK UPI impacted on implementation learning which often founded queue up inside using the tool. The condition influences the performance learning student in Pengerjaan Logam subject. The aim of the research is to know the real illustration about factual condition and ideal condition within number of tool, also the using efficiency tool and conformity condition between total factual tool and total ideal tool which use on Pengerjaan Logam subject DPTM FPTK UPI. Tool is subject of the research which use on Pengerjaan Logam subject. The method that use is descriptive method. Documentation, conversation, and observation are kind of instrument that use. The result of data analysis shows that total of tool which use on learning Pengerjaan

Logam subject, majority are limited and employee efficiency value majority are really high

(>90%). Calculation, tool need of ideal condition which every group job and efficiency value are using: a) work bench job need 14 unit/ type which efficiency used for 83%, b) plate job 7 unit/type which efficiency used for 83%, c) SMAW job 4 unit/type which efficiency used for 73%, d) Accetilyn welding job 7 unit/type which efficiency used for 83%, and e) lathe job 7 unit/type which efficiency used for 83%. The level of conformity between total tool that used and total tool needs which ideal on Pengerjaan Logam subject is as big as 22%.

(3)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Belajar dan Pembelajaran ... 7

1. Belajar ... 7

2. Pembelajaran ... 8

B. Pembelajaran Praktik ... 10

C. Karakteristik Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... 11

D. Tinjauan Mata Kuliah Pengerjaan Logam ... 12

E. Standar Laboratorium dan Workshop Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ... 13

1. Definisi Laboratorium dan Workshop ... 13

2. Peran Laboratorium dan Workshop Pendidikan Teknologi Kejuruan ... 14

3. Fasilitas Laboratorium dan Workshop Pendidikan Teknologi Kejuruan ... 15

F. Kebutuhan Alat ... 21

G. Menghitung Jumlah Alat dan Peralatan Utama ... 23

(4)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Metode Penelitian ... 29

B. Desain Penelitian ... 29

C. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 31

D. Instrumen Penelitian ... 31

1. Data dan Sumber Data ... 31

2. Teknik Pengumpulan Data ... 32

3. Jenis Instrumen ... 33

E. Prosedur Penelitian ... 33

1. Langkah-langkah Penelitian ... 33

2. Variabel dan Definisi Operasional ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Pemaparan Data ... 41

1. Pemaparan Data Jenis-jenis Job dan Alokasi yang Disediakan ... 41

2. Pemaparan data tentang jenis dan ketersediaan Peralatan Penunjang Pembelajaran Mata Kuliah Pengerjaan logam ... 43

B. Analisis Data ... 44

1. Perhitungan Jumlah Masing-Masing Jenis Peralatan yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pengerjaan Logam... 44

2. Perhitungan Efisiensi Faktual Penggunaan Peralatan ... 46

3. Perhitungan Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria Penggunaan Alat Ideal ... 47

4. Perhitungan Efisiensi Penggunaan untuk Kondisi Ideal ... 49

5. Perhitungan Kesesuaian Antara Jenis Peralatan yang Digunaka dengan Jenis Peralatan yang Dibutuhkan ... 50

C. PEMBAHASAN ... 52

1. Jumlah Masing-Masing Jenis Peralatan yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pengerjaan Logam ... 53

2. Efisiensi Faktual Penggunaan Peralatan ... 55

(5)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kesesuaian Antara Jenis Peralatan yang Digunaka dengan Jenis Peralatan

yang Dibutuhkan ... 64

BAB V PENUTUP ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 71

(6)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Distribusi Nilai Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah

Pengerjaan Logam ... 3

Tabel 2.1 Kebutuhan Minimal Peralatan Workshop Praktik Dasar... 16

Tabel 3.1 Contoh Tabel Data Alokasi Waktu Praktikum Berdasarkan Silabus . 36

Tabel 3.2 Contoh Tabel Data Jenis dan Ketersediaan Peralatan Menurut Jenis

Job ... 36

Tabel 3.3 Contoh Tabel Jumlah alat dengan sebaran alat pada masing-masing

kelompok job ... 37

Tabel 3.4 Contoh Tabel Range Nilai Efisiensi Faktual Penggunaan Alat Menurut

Kelas dan Jenis job ... 38

Tabel 3.5 Contoh Tabel Jumlah Peralatan yang Memenuhi Kriteria Efisiensi

Penggunaan Alat Standar Menurut Kelas dan Jenis Job ... 38

Tabel 3.6 Contoh Tabel Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria

Pengguaan Alat Ideal ... 39

Tabel 3.7 Contoh Tabel Pengecekan Nilai Efisiensi Penggunaan Peralatan Sesuai

dengan Jenis Job ... 40

Tabel 3.8 Contoh Tabel Persentasi Kesesuaian antara Peralatan yang Dibutuhkan

dan Jenis Peralatan yang Tersedia... 40

Tabel 4.1 Contoh Tabel Data Alokasi Waktu Praktikum Berdasarkan DPTP..……….41 Tabel 4.2 Contoh Tabel Data Jenis dan Ketersediaan Peralatan Menurut Jenis

Job ... 43

Tabel 4.3 Contoh Tabel Jumlah alat dengan sebaran alat pada masing-masing

kelompok job ... 44

Tabel 4.4 Contoh Tabel Range Nilai Efisiensi Faktual Penggunaan Alat Menurut

Kelas dan Jenis job ... 46

Tabel 4.5 Contoh Tabel Jumlah Peralatan yang Memenuhi Kriteria Efisiensi

Penggunaan Alat Standar Menurut Kelas dan Jenis Job ... 47

Tabel 4.6 Contoh Tabel Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria

(7)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.7 Contoh Tabel Pengecekan Nilai Efisiensi Penggunaan Peralatan Sesuai

dengan Jenis Job ... 50

Tabel 4.8 Contoh Tabel Persentasi Kesesuaian antara Peralatan yang

(8)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen-Komponen Proses Belajar Mengajar ... 9

Gambar 2.2 Blanko Tabel DPTP ... 26

Gambar 2.3 Tabel DPTP yang Sudah Disusun ... 27

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 30

(9)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian ... 72

Lampiran B Silabus dan Data Perkuliahan Mata Kuliah Pengerjaan Logam 77

Lampiran C Perhitungan ... 145

(10)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pemilihan metode penelitian sangatlah penting, penggunaan metode yang tepat

akan menghasilkan penelitian yang bersifat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm 6) dimana metode penelitian

pendidikan dapat diartikan sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid

dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,

dan mengatisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif. Menurut Arikunto (2010, hlm 3) penelitian deskriptif adalah “penelitian

yang dilakukan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah

disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan”. Penelitian ini merupakan studi kasus, sehingga tidak menguji hipotesis melainkan hanya

memaparkan keadaan suatu kondisi secara riil tanpa ada manipulasi atau campur

tangan yang mempengaruhi subjek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui dua kondisi yakni riil dan ideal. Kondisi tersebut terkait dengan jumlah

alat dan efisiensi penggunaan peralatan. Selain itu penelitian ini untuk mengetahui

kesesuaian antara kedua kondisi tersebut. Fokus sorotan yang menjadi topik bahasan

dalam penelitian ini adalah mengenai fasilitas pembelajaran mata kuliah Pengerjaan

Logam.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan karena merupakan urutan yang tersusun secara

sistematis agar hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan. Desain penelitian

(11)

30

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Start

Studi Pendahuluan

Merumuskan masalah

Menentukan metode penelitian

Menentukan dan menyusun instrumen

Mengumpulkan data

Analisis data

Finish Menarik kesimpulan

Studi Literatur

diagram mengenai langkah penelitian yang akan penulis dapat dilihat pada gambar

3.2.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.2 Diagram Alir Kegiatan Penelitian

Jumlah Ketersediaan Alat yang Digunakan

Jumlah Kebutuhan Alat Ideal Kesesuaian Jumlah

Analisis Efisiensi Faktual Penggunaan Alat

(12)

31

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Partisipan dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM),

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI), khususnya pada Workshop Praktik Dasar Departemen Pendidikan

Teknik Mesin, yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung, dengan subjek

penelitian adalah fasilitas praktikum berupa peralatan dan mesin yang digunakan

pada mata kuliah Pengerjaan Logam.

D. Instrumen Penelitian

1. Data dan Sumber Data

a. Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun

suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai

untuk suatu keperluan. Arikunto (2010, hlm. 92). Data yang terdapat dalam penelitian

ini terdiri dari:

1) Data tentang Perkuliahan mata kuliah Pengerjaan Logam meliputi: data

mahasiswa yang mengontrak, silabus dan prestasi belajar mahasiswa DPTM

untuk mata kuliah Pengerjaan Logam tahun ajaran 2013-2014.

2) Data tentang inventaris alat yang dimiliki oleh Workshop Praktik Dasar.

b. Sumber Data

Menurut Arikunto (2010, hlm. 172), yang dimaksud dengan sumber data dalam

penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh”. Berangkat dari pendapat

tersebut, maka sumber data untuk perkuliahan pengerjaan logam diperoleh dari

dokumen-dokumen yang dikumpulkan dari dosen pengampu mata kuliah Pengerjaan

(13)

32

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Teknik Pengumpulan Data

Ketepatan dalam pemilihan teknik pengumpulan data merupakan suatu kunci

bagi peneliti untuk mendapatkan data yang valid, sehingga penelitian yang dilakukan

dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada penelitian ini teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu diantaranya:

1. Teknik Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010, hlm. 231) dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Teknik Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai jenis peralatan yang dibutuhkan pada

pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam sesuai dengan tuntutan

kompetensi yang dipersyaratkan dalam silabus dan jobsheet. Teknik tersebut juga

digunakan untuk memperoleh data jumlah mahasiswa dan alokasi waktu pelaksanaan

pembelajaran Pengerjaan Logam.

2. Teknik Wawancara (Interview)

Menurut Sugiyono (2014:194) wawancara merupakan “teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil”. Wawancara dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu secara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.

Perbedaan kedua jenis wawancara ini terdapat pada pelaksanaannya. Wawancara

terstruktur menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan lebih dulu dan

tersusun secara sistematis, untuk mengumpulkan data terkait penelitian. Wawancara

tidak terstruktur hanya mempersiapkan pertanyaan dalam bentuk konsep atau

point-point penting dari wawancara. Dalam penelitian ini dipilih wawancara tidak

terstruktur, peneliti hanya membuat pedoman wawancara dengan menuliskan

point-point penting yang ingin ditanyakan. Tujuan digunakannya pedoman wawancara

(14)

33

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Teknik Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2014, hlm. 203) menyatakan bahwa observasi

merupakan “suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan

ingatan”. Observasi yang dilakukan disini adalah observasi terstruktur. Dimana sudah

jelas apa yang akan diukur, kapan dan dimana pelaksanaan pengukurannya.

Observasi dilakukan untuk memperoleh data riil mengenai jumlah alat yang

digunakan pada mata kuliah Pengerjaan logam.

3. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat yang berfungsi sebagai lembar

pengumpulan data bagi peneliti, Arikunto (2010, hlm. 160) menyatakan bahwa

instrumen penelitian adalah “Alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam

arti lebih cermat, lebih lengkah dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi

jenis instrumen penelitian adalah angket, ceklis, (check-list), atau daftar centang,

pedoman wawancara, pedoman pengamatan”. Berdasarkan kepada pendapat tersebut,

instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengumpul data dalam

mengukur variabel penelitian, untuk memperoleh data sehingga memudahkan dalam

pengolahanya. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa jenis instrumen, antara

lain: pedoman dokumentasi, pedoman wawancara dan pedoman observasi. Detail

lebih lengkap mengenai instrumen penelitian yang digunakan dapat dilihat pada

lampiran A.

E. Prosedur Penelitian

1. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini terbagi

menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan pertama pra-lapangan, yang kedua tahap

pekerjaan lapangan dan tahap analisis data. Penjelasan dari ketiga tahapan tersebut

(15)

34

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tahap Pra-lapangan

a. Studi pendahuluan, dengan melakukan wawancara terhadap narasumber

(dosen pengampu mata kuliah pengerjaan logam) untuk memperjelas

permasalahan yang akan diteliti.

b. Memilih metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang akan

diteliti.

c. Mengumpulkan data berkenaan dengan kelengkapan dokumen, mulai dari

data silabus dan data pelaksanaan perkuliahan pengerjaan logam.

d. Mempelajari struktur dan konten silabus, jobsheet dan data pelaksanaan mata

kuliah pengerjaan logam.

e. Menyusun instrumen penelitian berupa pedoman dokumentasi, pedoman

wawancara dan pedoman observasi.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

a. Studi dokumentasi kebutuhan alat yang diperlukan sesuai dengan tuntutan

jobsheet.

b. Melakukan dokumentasi alat yang dimiliki melalui data inpventaris barang

Workshop Praktik dasar dan observasi alat di Workshop Praktik Dasar untuk

mendata ketersediaan dan kondisi peralatan yang digunakan dalam

perkuliahan Pengerjaan logam.

3. Tahap Analisis Data

a. Menganalisis jumlah ketersediaan alat yang digunakan dalam pelaksanaan

perkuliahan pengerjaan logam sesuai dengan kelompok job

b. Menghitung efisinsi faktual penggunaan alat yang digunakan dalam

pelaksanaan perkuliahan pengerjaan logam

c. Menghitung jumlah kebutuhan ideal alat yang digunakan dalam pelaksanaan

perkuliahan pengerjaan logam sesuai dengan kelompok job

d. Mengitung efisiensi penggunaan alat hasil perencanaan kebutuhan

e. Menganalisis kesesuaian antara jumlah ketersediaan alat yang digunakan

dengan jumlah alat ideal yang diperlukan dalam pelaksanaan perkuliahan

(16)

35

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Menganalisis dan melakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data.

g. Menarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

2. Variabel dan Definisi Operasional

Menurut Hacth dan Farhady dalam Sugiyono (2014, hlm. 60) menyatakan bahwa

variabel adalah “atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antar satu

orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain”. Variabel pada

penelitian ini merupakan variable tunggal. Variable tunggal dalam penelitian ini

adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan alat ideal dalam

penyelenggaraan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam.

Definisi operasional dalam penelitian diperlukan untuk mencegah kemungkinan

terjadinya salah tafsir mengenai judul penelitian, dengan adanya definisi operasional

secara tidak langsung dapat memberikan gambaran utuh mengenai penelitian yang

diilakukan. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah kebutuhan alat. Istilah

Kebutuhan alat dalam penelitian ini didefinisikan sebagai jumlah alat yang diperlukan

untuk menunjang kegiatan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam dengan

tujuan memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik dalam proses

pelaksanaan pembelajaran. Jumlah alat yang diperlukan tersebut diukur dengan cara

mengidentifikasi jenis alat yang diperlukan pada mata kuliah Pengerjaan Logam,

Mengobservasi jumlah alat yang terdapat di workshop praktik dasar, menghitung

efisiensi penggunaan alat faktual, mengembangkan model kebutuhan alat ideal sesuai

dengan alteratif jenis modul, mengecek nilai efisiensi penggunaan alat hasil

perencanaan dan melakukan pengecekan kesesuaian antara jumlah alat faktual dan

kebutuhan alat ideal.

F. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2014, hlm. 335) menyatakan bahwa analisis data adalah “proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

(17)

36

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Berdasarkan

pendapat tersebut, analisis data adalah tahapan dalam mengolah data hasil penelitian

ke dalam bentuk tabel, yang selanjutnya akan dideskripsikan, sehingga data tersebut

bermakna dan mudah dipahami. Tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data

yang dilakukan adalah (a) memaparkan data kedalam bentuk tabel, (b) menghitung

kesesuaian jenis alat yang diperlukan dengan jenis alat yang tersedia di Workshop

Praktik Dasar, (c) memaparkan data jumlah masing-masing peralatan yang yang

digunakan pada mata kuliah Pengerjaan Logam, (d) menghitung efisiensi faktual

penggunaan peralatan, (e) menghitung kebutuhan peralatan ideal yang harus

disediakan untuk menujang pembelajaran mata kuliah pengerjaan logam, (f)

menghitung nilai efisiensi penggunaan peralatan hasil perancangan kebutuhan, dan

(g) pembahasan hasil.

1. Memaparkan data ke dalam bentuk tabel

Prosedur tabulasi data dilakukan dengan cara menghitung alokasi waktu praktik

per job, juga jumlah dan jenis alat yang diperlukan pada mata kuliah Pengerjaan

Logam sesuai dengan kelompok job yang ditugaskan. Data alokasi waktu didapatkan

dari DPTP, sedangkan data jumlah alat didapatkan dari hasil observasi terhadap

peralatan yang tersedia di Workshop Praktik Dasar. Data yang diperoleh dari hasil

observasi dan dokumentasi kemudian disajikan ke dalam bentuk tabel, adapun

format tabel yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 3. 1. Contoh Data Alokasi Waktu Praktikum Berdasarkan DPTP

No Jenis Pekerjaan Alokasi Waktu (Jam) 1

2

Jumlah Jam Praktik

Tabel 3.2 Contoh Data Jenis dan Ketersediaan Peralatan Menurut Jenis Job

No. Nama Alat Jumlah Alat 1

(18)

37

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memaparkan data jumlah masing-masing peralatan yang yang digunakan pada

mata kuliah Pengerjaan Logam

Pada tahap ini penulis hanya mendeskripsikan data yang penulis dapat dari hasil

observasi menganai jumlah alat yang terdapat di Workshop Praktik Dasar. Sejumlah

alat ada yang digunakan secara bersamaan untuk job yang berbeda, sehingga perlu

diatur distribusi peralatan yang ada agar perhitungan nilai efisiensinya menjadi lebih

nyata. Data tersebut kemudian dideskripsikan kedalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3 Contoh Tabel Jumlah alat dengan sebaran alat pada masing-masing

kelompok job.

No Nama Alat Alokasi Jumlah alat

tersedia

KB BBT KP LL LA

1 2

3. Menghitung efisiensi faktual penggunaan peralatan

Skema yang diterapkan untuk menghitung efisiensi sebanyak tiga jenis kelas

sesuai dengan kondisi nyata pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pengerjaan

Logam Tahun Ajaran 2013/2014. Jumlah mahasiswa pada masing-masing kelas

adalah 31, 32 dan 35. Perhitungan efisiensi terdiri dari dua jenis, yakni perhitungan

efisiensi teoritis dan perhitungan efisiensi riil. Efisiensi teoritis dihitung dengan

berpatokan kepada alokasi waktu pelaksanaan sesuai dengan silabus dan DPTP

perkuliahan Pengerjaan Logam. Efisiensi riil dihitung dengan berpatokan kepada

DPTP yang telah dibuat. Nilai dari efisiensi teoritis biasanya lebih kecil dari nilai

efisiensi riil. Kriteria nilai efisiensi penggunaan alat yang ideal adalah apabila nilai

yang didapat dari hasil perhitungan berkisar 70%-90%. Apabila nilai tersebut berada

diluar kriteria tersebut maka dikatagorikan sebagai kriteria tidak efisien. Adapun

untuk menghitung nilai efisiensi teoritis dan efisiensi riil digunakan persamaan

sebagai berikut:

Efisiensi teoritis:

(Achir, hlm. 23) Fr

Jumlah iswa dalam bengkel x Waktu siswa memakai alat

= x100%

Jumlah alat dalam bengkel x Lamanya alat dipakai s

(19)

38

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Efisiensi riil:

(Achir, hlm. 43)

Penyajian data perhitungan efisiensi dipaparkan dalam bentuk tabel dengan

menghitung range nilai efisiensi faktual penggunaan peralatan menurut kelas dan

jenis job. Adapun contoh tabel yang digunakan untuk memaparkan hasil perhitungan

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4. Contoh Tabel Range Nilai Efisiensi Faktual Penggunaan Alat Menurut

Kelas dan Jenis job

No. Jenis Pekerjaan Kelas A Kelas B Kelas C

1 2

Setelah diketahui range nilai tersebut kemudian dijelaskan berapa jumlah

peralatan yang memenuhi kriteria efisiensi penggunaan alat standar menurut jenis

kelas dan jenis jobnya. Adapun contoh tabel yang digunakan untuk memaparkan data

hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Contoh Tabel Jumlah Peralatan yang Memenuhi Kriteria Efisiensi

Penggunaan Alat Standar Menurut Kelas dan Jenis Job

No. Jenis Pekerjaan Total Jumlah alat Jumlah Alat yang Mencapai Kriteria Efisiensi Kelas A Kelas B Kelas C

1 2

4. Menghitung kebutuhan peralatan ideal yang harus disediakan untuk menujang

pembelajaran mata kuliah pengerjaan logam

Setelah diketahui jenis peralatan mana yang diketahui telah memenuhi kriteria

efisien, dilakukan penghitungan ulang untuk mengetahui kebutuhan jumlah ideal

yang menunjang pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam. Nilai

efisiensi pada perhitungan kebutuhan alat mengacu kepada kriteria nilai efisiensi FT

Jumlah Alokasi Jam Terpakai Alat

= x100%

Jumlah Alokasi Jam Terpakai Alat+Jumlah Alokasi Jam Tidak Terpakai Alat

(20)

39

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan peralatan ideal, adapun besaran nilai yang digunakan adalah sebesar 80%

dengan pertimbangan merupakan nilai tengah dari batas atas dan batas bawah dari

nilai yang dipersyaratkan. Kebutuhan peralatan yang ideal dapat dihitung dengan

merujuk kepada persamaan perhitungan efisiensi melalui sedikit modifikasi, adapun

persamaan yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut:

Untuk WST

( .... ) ( .... )

( .... )

STP x JAD a z Alt a z

Ef x JAD a z

Untuk WSG

( .... ) ( .... )

( .... )

RKG x JAD a z Alt a z

Ef x JAD a z

Penyajian data perhitungan kebutuhan alat ideal dipaparkan dalam bentuk tabel

dengan menghitung satu persatu jumlah kebutuhan peralatan yang memenuhi kriteria

efisiensi penggunaan peralatan ideal. Hasil perhitungan kebutuhan alat pasti tidaklah

genap sehingga perlu dilakukan proses pembulatan. Proses pembulatan harus

diusahakan tidak menyebabkan terjadinya peralatan menjadi tidak memenuhi kriteria

efisiensi penggunaan ideal. Adapun contoh tabel yang digunakan untuk memaparkan

hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 6. Contoh Tabel Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria

Penggunaan Alat Ideal

No Nama Alat Alokasi Jumlah

Kebutuhan Alat

KB BBT KP LL LA

5. Menghitung nilai efisiensi penggunaan peralatan hasil perancangan kebutuhan

Pengecekan efisiensi kebutuhan alat ideal juga perlu dihitung baik

menggunakan persamaan efisiensi toeritis maupun pengecekan efisiensi secara riil

dengan mengunakan DPTP, apakah dengan jumlah peralatan yang dibutuhkan

tersebut memiliki besaran nilai efisiensi penggunaan alat yang masuk ke dalam

(21)

40

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keluarnya nilai efisiensi yang didapatkan dari hasil perhitungan sebagai akibat dari

pembulatan jumlah peralatan yang dibutuhkan, karena tidak menutup kemungkinan

akan ditemukan nilai jumlah peralatan yang ditemukan tidak bersifat genap. Adapun

contoh tabel yang digunakan untuk memaparkan hasil perhitungan adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. 7. Contoh Tabel Pengecekan Nilai Efisiensi Penggunaan Peralatan Sesuai

dengan Jenis Job

6. Menghitung kesesuaian jumlah alat yang tersedia dengan jumlah kebutuhan ideal

alat pada pengerjaan mata kuliah Pengerjaan Logam.

Pada tahap ini, peneliti mengolah data guna mendapatkan informasi mengenai

kesesuaian peralatan yang tersedia dengan jenis peralatan yang dibutuhkan di

WSPD. Selanjutnya tingkat kesesuaian dideskripsikan dalam bentuk tabel. Data

jumlah peralatan dibutuhkan didapatkan dari pengolahan data jumlah alat tersedia,

sedangkan data jumlah kebutuhan ideal peralatan didapatkan dari pengolahan data

kebutuhan jumlah alat ideal. Adapun contoh tabel yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 3. 8. Contoh Tabel Kesesuaian antara Peralatan yang Dibutuhkan dan Jenis

Peralatan yang Tersedia

No Nama Alat

Jumlah alat tersedia

Jumlah Kebutuhan

Alat

Ket. Kriteria

7. Pembahasan hasil penelitian

Pembahasan hasil penelitian merupakan jawaban, terhadap rumusan masalah

penelitian. Pembahasan tersebut dilakukan dengan cara mengaitkan antara data hasil

penelitian dengan kajian teori.

No. Jenis Job Modul 32

Alat Ef

(22)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebutuhan jumlah peralatan yang ideal untuk menunjang proses pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Mayoritas alat yang digunakan pada pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam jumlahnya terbatas dan terdapat beberapa jenis alat yang tidak tersedia.

2. Mayoritas nilai efisiensi penggunaan alat untuk masing-masing alat pada kelima jenis job memiliki nilai diluar dari kriteria efisinsi penggunaan alat standar yang ditentukan dan berada pada kategori tidak efisien.

3. Jumlah kebutuhan ideal alat yang harus disediakan guna menunjang kegiatan pembelajaran, adalah: a) untuk kelompok job kerja bangku adalah sebanyak 14 buah/jenis alat, b) untuk kerja plat 7 buah/jenis, kerja las listrik 4 buah/jenis, c) untuk kerja las asetilin 7 buah/jenis; dan d) kerja bubut 7 buah/jenis.

4. Nilai efisiensi penggunaan alat hasil perhitungan kebutuhan alat ideal pada masing-masing kelompok job masuk kedalam kriteria nilai efisiensi penggunaan alat standar.

5. Hanya sebagian kecil jenis alat yang memiliki kesesuian antara jumlah alat yang digunakan dengan jumlah kebutuhan alat ideal.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyertakan beberapa saran dengan harapan penelitian dapat lebih bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait. Adapun saran dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagi Dosen

(23)

68

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam upaya memaksimalkan kegiatan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam.

2. Bagi DPTM

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam upaya penyediaan kelengkapan sarana berupa peralatan praktik yang ideal khususnya bagi pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam. Selanjutnya, departemen perlu melakukan pengecekan ulang terkait dengan durasi waktu pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam agar sesuai dengan tuntutan pada Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UPI tahun 2014.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya.

(24)

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Achir, Bustami. (t.t). Merencanakan Kebutuhan Program Praktek dan optimalisasi

Pemakaian. Bandung: P3GT.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Burke, Jhon (1995) Competence Based Education. Great Britain: British Cataloging Publication Data.

Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian

Psikomotor. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Departemen Pendidikan Nasional (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Hamalik, Oemar (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Mendikbud (2014). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 49 Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Permen No. 49 tahun 2014 Standar

Nasional Perguruan Tinggi. Jakarta: Mendiknas.

Mulyasa, E (2002). Kurikulum berbasis kompetensi (konsep, karakteristik dan

implementasi). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sagala, Syaiful (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.

(25)

70

Sandi Pebriyana, 2015

ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, Nana S. (2005). Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Suryasubrata, Sumardi (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syafrudie, dkk (2004). Standar Minimal laboratorium, workshop, dan studio

Pendidikan Teknologi Kejuruan jenjang S1. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Syah, Muhibbin (2011). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Syauki, Khusni (2013). Proposal Tesis: Pengaruh Manajemen Bengkel Terhadap

Keberhasilan Siswa dalam Praktik, Studi Kasus pada Bengkel SMK Program Keahlian Teknik Pemesinan di Yogyakarta. [Online]: Diakses dari http://www.scribd.com/doc/248395542/Proposal-Thesis-Khusni-Syauqi-13702251034#scribd

Tim MKDP UPI (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Universitas Pendidikan Indonesia 2014. Bandung: UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia (2014). Peraturan Rektor Universitas Pendidikan

Indonesia Nomor 4517/UN40/HK/2014 (Pedoman Penyelenggaraan

Gambar

Gambar 3.2 Diagram Alir Kegiatan Penelitian
Tabel 3.3 Contoh Tabel Jumlah alat dengan sebaran alat pada masing-masing
Tabel 3.5. Contoh Tabel Jumlah Peralatan yang Memenuhi Kriteria Efisiensi
Tabel 3. 6. Contoh Tabel Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria
+2

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang dilakukan oleh Agus Rianto tentang Analisis pengaruh strategi diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian motor Honda Supra X di sala Tiga

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyeleseaikan penelitian skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Persepsi Fraud Risk

Dengan begitu, penulis tertarik untuk meneliti kesantunan berbahasa peserta didik terhadap guru menurut Leech pada proses pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di MTsN

akan memasuki ala bawah sadar saat ini. - Hilangkan semua hal yang ada disekeliling anda, jangan pikirkan hal lain. - Lalu, perlahan bukalah mata anda, tetaplah dalam kondisi

yang ada di Kota Medan adalah Martabe Sejahtera Golf Club.1. Golf Club adalah padang golf 18 hole yang didesain oleh

prinsip syariah dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah. DPS sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas penerapan

Pada kartu pesan dijelaskan juga cara untuk berpartisipasi dalam program pakai ulang linen dan handuk hotel ini, yaitu dengan cara meletakkan kartu di atas tempat tidur jika ingin

Sebagai masyarakat dwibahasa dan multibahasa, masyarakat tutur di desa Kedai Durian Delitua tentunya juga memiliki bahasa yang dipakai dalam berkomunikasi antara masyarakat yang