Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
SANDI PEBRIYANA (1206815): ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN
PRAKTEK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI
TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Keterbatasan alat yang dimiliki Workshop Praktek Dasar DPTM FPTK UPI berimbas kepada pelaksanaan pembelajaran dimana sering ditemukan terjadinya antrian dalam penggunaan alat. Kondisi tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengerjaan Logam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran nyata tentang kondisi faktual dan kondisi ideal tentang jumlah alat, efisiensi penggunaan alat dan kondisi kesesuaian antara jumlah alat faktual dengan jumlah kebutuhan alat ideal yang digunakan pada mata kuliah Pengerjaan Logam DPTM FPTK UPI. Subjek penelitian adalah alat yang digunakan pada mata kuliah Pengerjaan Logam. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Jenis instrument yang digunakan adalah pedoman dokumentasi, pedoman wawancara dan pedoman observasi. Hasil analisis data menunjukan bahwa jumlah alat yang digunakan pada pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam mayoritas jumlahnya terbatas, dan nilai efisiensi penggunaan alatnya mayoritas sangat tinggi (>90%). Perhitungan, kebutuhan alat untuk kondisi ideal pada setiap kelompok job dan nilai efisiensi penggunannya adalah: a) kerja bangku kebutuhannya 14 buah/jenis alat dengan efesiensi penggunaan 83%, b) kerja plat 7 buah/jenis dengan efesiensi penggunaan 83%, c) kerja las listrik 4 buah/jenis dengan efesiensi penggunaan 73%, d) kerja las asetilin 7 buah/jenis dengan efesiensi 83%, dan e) kerja bubut 7 buah/jenis dengan efesiensi penggunaan 83%. Tingkat kesesuian antara jumlah alat yang digunakan dan jumlah kebutuhan alat yang ideal pada mata kuliah Pengerjaan Logam hanya sebesar 22%.
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
SANDI PEBRIYANA (1206815): AN ANALYSIS OF TOOLS NEED ON
PRACTICE PENGERJAAN LOGAM SUBJECT TO REACH DEMAND
COMPETENCE WHICH BE CONDITIONED
Limitations of the tool which have Basic Practice Workshop DPTM FPTK UPI impacted on implementation learning which often founded queue up inside using the tool. The condition influences the performance learning student in Pengerjaan Logam subject. The aim of the research is to know the real illustration about factual condition and ideal condition within number of tool, also the using efficiency tool and conformity condition between total factual tool and total ideal tool which use on Pengerjaan Logam subject DPTM FPTK UPI. Tool is subject of the research which use on Pengerjaan Logam subject. The method that use is descriptive method. Documentation, conversation, and observation are kind of instrument that use. The result of data analysis shows that total of tool which use on learning Pengerjaan
Logam subject, majority are limited and employee efficiency value majority are really high
(>90%). Calculation, tool need of ideal condition which every group job and efficiency value are using: a) work bench job need 14 unit/ type which efficiency used for 83%, b) plate job 7 unit/type which efficiency used for 83%, c) SMAW job 4 unit/type which efficiency used for 73%, d) Accetilyn welding job 7 unit/type which efficiency used for 83%, and e) lathe job 7 unit/type which efficiency used for 83%. The level of conformity between total tool that used and total tool needs which ideal on Pengerjaan Logam subject is as big as 22%.
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Belajar dan Pembelajaran ... 7
1. Belajar ... 7
2. Pembelajaran ... 8
B. Pembelajaran Praktik ... 10
C. Karakteristik Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... 11
D. Tinjauan Mata Kuliah Pengerjaan Logam ... 12
E. Standar Laboratorium dan Workshop Pendidikan Teknologi dan Kejuruan ... 13
1. Definisi Laboratorium dan Workshop ... 13
2. Peran Laboratorium dan Workshop Pendidikan Teknologi Kejuruan ... 14
3. Fasilitas Laboratorium dan Workshop Pendidikan Teknologi Kejuruan ... 15
F. Kebutuhan Alat ... 21
G. Menghitung Jumlah Alat dan Peralatan Utama ... 23
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Metode Penelitian ... 29
B. Desain Penelitian ... 29
C. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 31
D. Instrumen Penelitian ... 31
1. Data dan Sumber Data ... 31
2. Teknik Pengumpulan Data ... 32
3. Jenis Instrumen ... 33
E. Prosedur Penelitian ... 33
1. Langkah-langkah Penelitian ... 33
2. Variabel dan Definisi Operasional ... 35
G. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Pemaparan Data ... 41
1. Pemaparan Data Jenis-jenis Job dan Alokasi yang Disediakan ... 41
2. Pemaparan data tentang jenis dan ketersediaan Peralatan Penunjang Pembelajaran Mata Kuliah Pengerjaan logam ... 43
B. Analisis Data ... 44
1. Perhitungan Jumlah Masing-Masing Jenis Peralatan yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pengerjaan Logam... 44
2. Perhitungan Efisiensi Faktual Penggunaan Peralatan ... 46
3. Perhitungan Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria Penggunaan Alat Ideal ... 47
4. Perhitungan Efisiensi Penggunaan untuk Kondisi Ideal ... 49
5. Perhitungan Kesesuaian Antara Jenis Peralatan yang Digunaka dengan Jenis Peralatan yang Dibutuhkan ... 50
C. PEMBAHASAN ... 52
1. Jumlah Masing-Masing Jenis Peralatan yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pengerjaan Logam ... 53
2. Efisiensi Faktual Penggunaan Peralatan ... 55
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Kesesuaian Antara Jenis Peralatan yang Digunaka dengan Jenis Peralatan
yang Dibutuhkan ... 64
BAB V PENUTUP ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69
LAMPIRAN ... 71
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Distribusi Nilai Prestasi Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah
Pengerjaan Logam ... 3
Tabel 2.1 Kebutuhan Minimal Peralatan Workshop Praktik Dasar... 16
Tabel 3.1 Contoh Tabel Data Alokasi Waktu Praktikum Berdasarkan Silabus . 36
Tabel 3.2 Contoh Tabel Data Jenis dan Ketersediaan Peralatan Menurut Jenis
Job ... 36
Tabel 3.3 Contoh Tabel Jumlah alat dengan sebaran alat pada masing-masing
kelompok job ... 37
Tabel 3.4 Contoh Tabel Range Nilai Efisiensi Faktual Penggunaan Alat Menurut
Kelas dan Jenis job ... 38
Tabel 3.5 Contoh Tabel Jumlah Peralatan yang Memenuhi Kriteria Efisiensi
Penggunaan Alat Standar Menurut Kelas dan Jenis Job ... 38
Tabel 3.6 Contoh Tabel Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria
Pengguaan Alat Ideal ... 39
Tabel 3.7 Contoh Tabel Pengecekan Nilai Efisiensi Penggunaan Peralatan Sesuai
dengan Jenis Job ... 40
Tabel 3.8 Contoh Tabel Persentasi Kesesuaian antara Peralatan yang Dibutuhkan
dan Jenis Peralatan yang Tersedia... 40
Tabel 4.1 Contoh Tabel Data Alokasi Waktu Praktikum Berdasarkan DPTP..……….41 Tabel 4.2 Contoh Tabel Data Jenis dan Ketersediaan Peralatan Menurut Jenis
Job ... 43
Tabel 4.3 Contoh Tabel Jumlah alat dengan sebaran alat pada masing-masing
kelompok job ... 44
Tabel 4.4 Contoh Tabel Range Nilai Efisiensi Faktual Penggunaan Alat Menurut
Kelas dan Jenis job ... 46
Tabel 4.5 Contoh Tabel Jumlah Peralatan yang Memenuhi Kriteria Efisiensi
Penggunaan Alat Standar Menurut Kelas dan Jenis Job ... 47
Tabel 4.6 Contoh Tabel Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.7 Contoh Tabel Pengecekan Nilai Efisiensi Penggunaan Peralatan Sesuai
dengan Jenis Job ... 50
Tabel 4.8 Contoh Tabel Persentasi Kesesuaian antara Peralatan yang
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen-Komponen Proses Belajar Mengajar ... 9
Gambar 2.2 Blanko Tabel DPTP ... 26
Gambar 2.3 Tabel DPTP yang Sudah Disusun ... 27
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 30
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Instrumen Penelitian ... 72
Lampiran B Silabus dan Data Perkuliahan Mata Kuliah Pengerjaan Logam 77
Lampiran C Perhitungan ... 145
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pemilihan metode penelitian sangatlah penting, penggunaan metode yang tepat
akan menghasilkan penelitian yang bersifat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2014, hlm 6) dimana metode penelitian
pendidikan dapat diartikan sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,
dan mengatisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif. Menurut Arikunto (2010, hlm 3) penelitian deskriptif adalah “penelitian
yang dilakukan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan”. Penelitian ini merupakan studi kasus, sehingga tidak menguji hipotesis melainkan hanya
memaparkan keadaan suatu kondisi secara riil tanpa ada manipulasi atau campur
tangan yang mempengaruhi subjek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui dua kondisi yakni riil dan ideal. Kondisi tersebut terkait dengan jumlah
alat dan efisiensi penggunaan peralatan. Selain itu penelitian ini untuk mengetahui
kesesuaian antara kedua kondisi tersebut. Fokus sorotan yang menjadi topik bahasan
dalam penelitian ini adalah mengenai fasilitas pembelajaran mata kuliah Pengerjaan
Logam.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian diperlukan karena merupakan urutan yang tersusun secara
sistematis agar hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan. Desain penelitian
30
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Start
Studi Pendahuluan
Merumuskan masalah
Menentukan metode penelitian
Menentukan dan menyusun instrumen
Mengumpulkan data
Analisis data
Finish Menarik kesimpulan
Studi Literatur
diagram mengenai langkah penelitian yang akan penulis dapat dilihat pada gambar
3.2.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2 Diagram Alir Kegiatan Penelitian
Jumlah Ketersediaan Alat yang Digunakan
Jumlah Kebutuhan Alat Ideal Kesesuaian Jumlah
Analisis Efisiensi Faktual Penggunaan Alat
31
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Partisipan dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM),
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI), khususnya pada Workshop Praktik Dasar Departemen Pendidikan
Teknik Mesin, yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung, dengan subjek
penelitian adalah fasilitas praktikum berupa peralatan dan mesin yang digunakan
pada mata kuliah Pengerjaan Logam.
D. Instrumen Penelitian
1. Data dan Sumber Data
a. Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai
untuk suatu keperluan. Arikunto (2010, hlm. 92). Data yang terdapat dalam penelitian
ini terdiri dari:
1) Data tentang Perkuliahan mata kuliah Pengerjaan Logam meliputi: data
mahasiswa yang mengontrak, silabus dan prestasi belajar mahasiswa DPTM
untuk mata kuliah Pengerjaan Logam tahun ajaran 2013-2014.
2) Data tentang inventaris alat yang dimiliki oleh Workshop Praktik Dasar.
b. Sumber Data
Menurut Arikunto (2010, hlm. 172), yang dimaksud dengan sumber data dalam
penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh”. Berangkat dari pendapat
tersebut, maka sumber data untuk perkuliahan pengerjaan logam diperoleh dari
dokumen-dokumen yang dikumpulkan dari dosen pengampu mata kuliah Pengerjaan
32
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Teknik Pengumpulan Data
Ketepatan dalam pemilihan teknik pengumpulan data merupakan suatu kunci
bagi peneliti untuk mendapatkan data yang valid, sehingga penelitian yang dilakukan
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pada penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu diantaranya:
1. Teknik Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010, hlm. 231) dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Teknik Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai jenis peralatan yang dibutuhkan pada
pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang dipersyaratkan dalam silabus dan jobsheet. Teknik tersebut juga
digunakan untuk memperoleh data jumlah mahasiswa dan alokasi waktu pelaksanaan
pembelajaran Pengerjaan Logam.
2. Teknik Wawancara (Interview)
Menurut Sugiyono (2014:194) wawancara merupakan “teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil”. Wawancara dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu secara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.
Perbedaan kedua jenis wawancara ini terdapat pada pelaksanaannya. Wawancara
terstruktur menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan lebih dulu dan
tersusun secara sistematis, untuk mengumpulkan data terkait penelitian. Wawancara
tidak terstruktur hanya mempersiapkan pertanyaan dalam bentuk konsep atau
point-point penting dari wawancara. Dalam penelitian ini dipilih wawancara tidak
terstruktur, peneliti hanya membuat pedoman wawancara dengan menuliskan
point-point penting yang ingin ditanyakan. Tujuan digunakannya pedoman wawancara
33
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Teknik Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2014, hlm. 203) menyatakan bahwa observasi
merupakan “suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan
ingatan”. Observasi yang dilakukan disini adalah observasi terstruktur. Dimana sudah
jelas apa yang akan diukur, kapan dan dimana pelaksanaan pengukurannya.
Observasi dilakukan untuk memperoleh data riil mengenai jumlah alat yang
digunakan pada mata kuliah Pengerjaan logam.
3. Jenis Instrumen
Instrumen penelitian merupakan alat yang berfungsi sebagai lembar
pengumpulan data bagi peneliti, Arikunto (2010, hlm. 160) menyatakan bahwa
instrumen penelitian adalah “Alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lebih lengkah dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi
jenis instrumen penelitian adalah angket, ceklis, (check-list), atau daftar centang,
pedoman wawancara, pedoman pengamatan”. Berdasarkan kepada pendapat tersebut,
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengumpul data dalam
mengukur variabel penelitian, untuk memperoleh data sehingga memudahkan dalam
pengolahanya. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa jenis instrumen, antara
lain: pedoman dokumentasi, pedoman wawancara dan pedoman observasi. Detail
lebih lengkap mengenai instrumen penelitian yang digunakan dapat dilihat pada
lampiran A.
E. Prosedur Penelitian
1. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini terbagi
menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan pertama pra-lapangan, yang kedua tahap
pekerjaan lapangan dan tahap analisis data. Penjelasan dari ketiga tahapan tersebut
34
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tahap Pra-lapangan
a. Studi pendahuluan, dengan melakukan wawancara terhadap narasumber
(dosen pengampu mata kuliah pengerjaan logam) untuk memperjelas
permasalahan yang akan diteliti.
b. Memilih metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang akan
diteliti.
c. Mengumpulkan data berkenaan dengan kelengkapan dokumen, mulai dari
data silabus dan data pelaksanaan perkuliahan pengerjaan logam.
d. Mempelajari struktur dan konten silabus, jobsheet dan data pelaksanaan mata
kuliah pengerjaan logam.
e. Menyusun instrumen penelitian berupa pedoman dokumentasi, pedoman
wawancara dan pedoman observasi.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
a. Studi dokumentasi kebutuhan alat yang diperlukan sesuai dengan tuntutan
jobsheet.
b. Melakukan dokumentasi alat yang dimiliki melalui data inpventaris barang
Workshop Praktik dasar dan observasi alat di Workshop Praktik Dasar untuk
mendata ketersediaan dan kondisi peralatan yang digunakan dalam
perkuliahan Pengerjaan logam.
3. Tahap Analisis Data
a. Menganalisis jumlah ketersediaan alat yang digunakan dalam pelaksanaan
perkuliahan pengerjaan logam sesuai dengan kelompok job
b. Menghitung efisinsi faktual penggunaan alat yang digunakan dalam
pelaksanaan perkuliahan pengerjaan logam
c. Menghitung jumlah kebutuhan ideal alat yang digunakan dalam pelaksanaan
perkuliahan pengerjaan logam sesuai dengan kelompok job
d. Mengitung efisiensi penggunaan alat hasil perencanaan kebutuhan
e. Menganalisis kesesuaian antara jumlah ketersediaan alat yang digunakan
dengan jumlah alat ideal yang diperlukan dalam pelaksanaan perkuliahan
35
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Menganalisis dan melakukan pembahasan terhadap hasil pengolahan data.
g. Menarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
2. Variabel dan Definisi Operasional
Menurut Hacth dan Farhady dalam Sugiyono (2014, hlm. 60) menyatakan bahwa
variabel adalah “atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antar satu
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain”. Variabel pada
penelitian ini merupakan variable tunggal. Variable tunggal dalam penelitian ini
adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan alat ideal dalam
penyelenggaraan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam.
Definisi operasional dalam penelitian diperlukan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya salah tafsir mengenai judul penelitian, dengan adanya definisi operasional
secara tidak langsung dapat memberikan gambaran utuh mengenai penelitian yang
diilakukan. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah kebutuhan alat. Istilah
Kebutuhan alat dalam penelitian ini didefinisikan sebagai jumlah alat yang diperlukan
untuk menunjang kegiatan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam dengan
tujuan memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik dalam proses
pelaksanaan pembelajaran. Jumlah alat yang diperlukan tersebut diukur dengan cara
mengidentifikasi jenis alat yang diperlukan pada mata kuliah Pengerjaan Logam,
Mengobservasi jumlah alat yang terdapat di workshop praktik dasar, menghitung
efisiensi penggunaan alat faktual, mengembangkan model kebutuhan alat ideal sesuai
dengan alteratif jenis modul, mengecek nilai efisiensi penggunaan alat hasil
perencanaan dan melakukan pengecekan kesesuaian antara jumlah alat faktual dan
kebutuhan alat ideal.
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2014, hlm. 335) menyatakan bahwa analisis data adalah “proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
36
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”. Berdasarkan
pendapat tersebut, analisis data adalah tahapan dalam mengolah data hasil penelitian
ke dalam bentuk tabel, yang selanjutnya akan dideskripsikan, sehingga data tersebut
bermakna dan mudah dipahami. Tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data
yang dilakukan adalah (a) memaparkan data kedalam bentuk tabel, (b) menghitung
kesesuaian jenis alat yang diperlukan dengan jenis alat yang tersedia di Workshop
Praktik Dasar, (c) memaparkan data jumlah masing-masing peralatan yang yang
digunakan pada mata kuliah Pengerjaan Logam, (d) menghitung efisiensi faktual
penggunaan peralatan, (e) menghitung kebutuhan peralatan ideal yang harus
disediakan untuk menujang pembelajaran mata kuliah pengerjaan logam, (f)
menghitung nilai efisiensi penggunaan peralatan hasil perancangan kebutuhan, dan
(g) pembahasan hasil.
1. Memaparkan data ke dalam bentuk tabel
Prosedur tabulasi data dilakukan dengan cara menghitung alokasi waktu praktik
per job, juga jumlah dan jenis alat yang diperlukan pada mata kuliah Pengerjaan
Logam sesuai dengan kelompok job yang ditugaskan. Data alokasi waktu didapatkan
dari DPTP, sedangkan data jumlah alat didapatkan dari hasil observasi terhadap
peralatan yang tersedia di Workshop Praktik Dasar. Data yang diperoleh dari hasil
observasi dan dokumentasi kemudian disajikan ke dalam bentuk tabel, adapun
format tabel yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 3. 1. Contoh Data Alokasi Waktu Praktikum Berdasarkan DPTP
No Jenis Pekerjaan Alokasi Waktu (Jam) 1
2
Jumlah Jam Praktik
Tabel 3.2 Contoh Data Jenis dan Ketersediaan Peralatan Menurut Jenis Job
No. Nama Alat Jumlah Alat 1
37
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Memaparkan data jumlah masing-masing peralatan yang yang digunakan pada
mata kuliah Pengerjaan Logam
Pada tahap ini penulis hanya mendeskripsikan data yang penulis dapat dari hasil
observasi menganai jumlah alat yang terdapat di Workshop Praktik Dasar. Sejumlah
alat ada yang digunakan secara bersamaan untuk job yang berbeda, sehingga perlu
diatur distribusi peralatan yang ada agar perhitungan nilai efisiensinya menjadi lebih
nyata. Data tersebut kemudian dideskripsikan kedalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3 Contoh Tabel Jumlah alat dengan sebaran alat pada masing-masing
kelompok job.
No Nama Alat Alokasi Jumlah alat
tersedia
KB BBT KP LL LA
1 2
3. Menghitung efisiensi faktual penggunaan peralatan
Skema yang diterapkan untuk menghitung efisiensi sebanyak tiga jenis kelas
sesuai dengan kondisi nyata pelaksanaan pembelajaran mata kuliah pengerjaan
Logam Tahun Ajaran 2013/2014. Jumlah mahasiswa pada masing-masing kelas
adalah 31, 32 dan 35. Perhitungan efisiensi terdiri dari dua jenis, yakni perhitungan
efisiensi teoritis dan perhitungan efisiensi riil. Efisiensi teoritis dihitung dengan
berpatokan kepada alokasi waktu pelaksanaan sesuai dengan silabus dan DPTP
perkuliahan Pengerjaan Logam. Efisiensi riil dihitung dengan berpatokan kepada
DPTP yang telah dibuat. Nilai dari efisiensi teoritis biasanya lebih kecil dari nilai
efisiensi riil. Kriteria nilai efisiensi penggunaan alat yang ideal adalah apabila nilai
yang didapat dari hasil perhitungan berkisar 70%-90%. Apabila nilai tersebut berada
diluar kriteria tersebut maka dikatagorikan sebagai kriteria tidak efisien. Adapun
untuk menghitung nilai efisiensi teoritis dan efisiensi riil digunakan persamaan
sebagai berikut:
Efisiensi teoritis:
(Achir, hlm. 23) Fr
Jumlah iswa dalam bengkel x Waktu siswa memakai alat
= x100%
Jumlah alat dalam bengkel x Lamanya alat dipakai s
38
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Efisiensi riil:
(Achir, hlm. 43)
Penyajian data perhitungan efisiensi dipaparkan dalam bentuk tabel dengan
menghitung range nilai efisiensi faktual penggunaan peralatan menurut kelas dan
jenis job. Adapun contoh tabel yang digunakan untuk memaparkan hasil perhitungan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4. Contoh Tabel Range Nilai Efisiensi Faktual Penggunaan Alat Menurut
Kelas dan Jenis job
No. Jenis Pekerjaan Kelas A Kelas B Kelas C
1 2
Setelah diketahui range nilai tersebut kemudian dijelaskan berapa jumlah
peralatan yang memenuhi kriteria efisiensi penggunaan alat standar menurut jenis
kelas dan jenis jobnya. Adapun contoh tabel yang digunakan untuk memaparkan data
hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5. Contoh Tabel Jumlah Peralatan yang Memenuhi Kriteria Efisiensi
Penggunaan Alat Standar Menurut Kelas dan Jenis Job
No. Jenis Pekerjaan Total Jumlah alat Jumlah Alat yang Mencapai Kriteria Efisiensi Kelas A Kelas B Kelas C
1 2
4. Menghitung kebutuhan peralatan ideal yang harus disediakan untuk menujang
pembelajaran mata kuliah pengerjaan logam
Setelah diketahui jenis peralatan mana yang diketahui telah memenuhi kriteria
efisien, dilakukan penghitungan ulang untuk mengetahui kebutuhan jumlah ideal
yang menunjang pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam. Nilai
efisiensi pada perhitungan kebutuhan alat mengacu kepada kriteria nilai efisiensi FT
Jumlah Alokasi Jam Terpakai Alat
= x100%
Jumlah Alokasi Jam Terpakai Alat+Jumlah Alokasi Jam Tidak Terpakai Alat
39
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penggunaan peralatan ideal, adapun besaran nilai yang digunakan adalah sebesar 80%
dengan pertimbangan merupakan nilai tengah dari batas atas dan batas bawah dari
nilai yang dipersyaratkan. Kebutuhan peralatan yang ideal dapat dihitung dengan
merujuk kepada persamaan perhitungan efisiensi melalui sedikit modifikasi, adapun
persamaan yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut:
Untuk WST
( .... ) ( .... )
( .... )
STP x JAD a z Alt a z
Ef x JAD a z
Untuk WSG
( .... ) ( .... )
( .... )
RKG x JAD a z Alt a z
Ef x JAD a z
Penyajian data perhitungan kebutuhan alat ideal dipaparkan dalam bentuk tabel
dengan menghitung satu persatu jumlah kebutuhan peralatan yang memenuhi kriteria
efisiensi penggunaan peralatan ideal. Hasil perhitungan kebutuhan alat pasti tidaklah
genap sehingga perlu dilakukan proses pembulatan. Proses pembulatan harus
diusahakan tidak menyebabkan terjadinya peralatan menjadi tidak memenuhi kriteria
efisiensi penggunaan ideal. Adapun contoh tabel yang digunakan untuk memaparkan
hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 6. Contoh Tabel Jumlah Kebutuhan Peralatan Berdasarkan Kriteria
Penggunaan Alat Ideal
No Nama Alat Alokasi Jumlah
Kebutuhan Alat
KB BBT KP LL LA
5. Menghitung nilai efisiensi penggunaan peralatan hasil perancangan kebutuhan
Pengecekan efisiensi kebutuhan alat ideal juga perlu dihitung baik
menggunakan persamaan efisiensi toeritis maupun pengecekan efisiensi secara riil
dengan mengunakan DPTP, apakah dengan jumlah peralatan yang dibutuhkan
tersebut memiliki besaran nilai efisiensi penggunaan alat yang masuk ke dalam
40
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keluarnya nilai efisiensi yang didapatkan dari hasil perhitungan sebagai akibat dari
pembulatan jumlah peralatan yang dibutuhkan, karena tidak menutup kemungkinan
akan ditemukan nilai jumlah peralatan yang ditemukan tidak bersifat genap. Adapun
contoh tabel yang digunakan untuk memaparkan hasil perhitungan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 7. Contoh Tabel Pengecekan Nilai Efisiensi Penggunaan Peralatan Sesuai
dengan Jenis Job
6. Menghitung kesesuaian jumlah alat yang tersedia dengan jumlah kebutuhan ideal
alat pada pengerjaan mata kuliah Pengerjaan Logam.
Pada tahap ini, peneliti mengolah data guna mendapatkan informasi mengenai
kesesuaian peralatan yang tersedia dengan jenis peralatan yang dibutuhkan di
WSPD. Selanjutnya tingkat kesesuaian dideskripsikan dalam bentuk tabel. Data
jumlah peralatan dibutuhkan didapatkan dari pengolahan data jumlah alat tersedia,
sedangkan data jumlah kebutuhan ideal peralatan didapatkan dari pengolahan data
kebutuhan jumlah alat ideal. Adapun contoh tabel yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 3. 8. Contoh Tabel Kesesuaian antara Peralatan yang Dibutuhkan dan Jenis
Peralatan yang Tersedia
No Nama Alat
Jumlah alat tersedia
Jumlah Kebutuhan
Alat
Ket. Kriteria
7. Pembahasan hasil penelitian
Pembahasan hasil penelitian merupakan jawaban, terhadap rumusan masalah
penelitian. Pembahasan tersebut dilakukan dengan cara mengaitkan antara data hasil
penelitian dengan kajian teori.
No. Jenis Job Modul 32
Alat Ef
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebutuhan jumlah peralatan yang ideal untuk menunjang proses pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Mayoritas alat yang digunakan pada pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam jumlahnya terbatas dan terdapat beberapa jenis alat yang tidak tersedia.
2. Mayoritas nilai efisiensi penggunaan alat untuk masing-masing alat pada kelima jenis job memiliki nilai diluar dari kriteria efisinsi penggunaan alat standar yang ditentukan dan berada pada kategori tidak efisien.
3. Jumlah kebutuhan ideal alat yang harus disediakan guna menunjang kegiatan pembelajaran, adalah: a) untuk kelompok job kerja bangku adalah sebanyak 14 buah/jenis alat, b) untuk kerja plat 7 buah/jenis, kerja las listrik 4 buah/jenis, c) untuk kerja las asetilin 7 buah/jenis; dan d) kerja bubut 7 buah/jenis.
4. Nilai efisiensi penggunaan alat hasil perhitungan kebutuhan alat ideal pada masing-masing kelompok job masuk kedalam kriteria nilai efisiensi penggunaan alat standar.
5. Hanya sebagian kecil jenis alat yang memiliki kesesuian antara jumlah alat yang digunakan dengan jumlah kebutuhan alat ideal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyertakan beberapa saran dengan harapan penelitian dapat lebih bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait. Adapun saran dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagi Dosen
68
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan dalam upaya memaksimalkan kegiatan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam.
2. Bagi DPTM
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam upaya penyediaan kelengkapan sarana berupa peralatan praktik yang ideal khususnya bagi pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam. Selanjutnya, departemen perlu melakukan pengecekan ulang terkait dengan durasi waktu pelaksanaan pembelajaran mata kuliah Pengerjaan Logam agar sesuai dengan tuntutan pada Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UPI tahun 2014.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya.
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Achir, Bustami. (t.t). Merencanakan Kebutuhan Program Praktek dan optimalisasi
Pemakaian. Bandung: P3GT.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Burke, Jhon (1995) Competence Based Education. Great Britain: British Cataloging Publication Data.
Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian
Psikomotor. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Departemen Pendidikan Nasional (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
Hamalik, Oemar (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Mendikbud (2014). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 49 Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Permen No. 49 tahun 2014 Standar
Nasional Perguruan Tinggi. Jakarta: Mendiknas.
Mulyasa, E (2002). Kurikulum berbasis kompetensi (konsep, karakteristik dan
implementasi). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Sagala, Syaiful (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
70
Sandi Pebriyana, 2015
ANALISIS KEBUTUHAN PERALATAN PRAKTIK MATA KULIAH PENGERJAAN LOGAM UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI YANG DISYARATKAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukmadinata, Nana S. (2005). Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Suryasubrata, Sumardi (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syafrudie, dkk (2004). Standar Minimal laboratorium, workshop, dan studio
Pendidikan Teknologi Kejuruan jenjang S1. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Syah, Muhibbin (2011). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Syauki, Khusni (2013). Proposal Tesis: Pengaruh Manajemen Bengkel Terhadap
Keberhasilan Siswa dalam Praktik, Studi Kasus pada Bengkel SMK Program Keahlian Teknik Pemesinan di Yogyakarta. [Online]: Diakses dari http://www.scribd.com/doc/248395542/Proposal-Thesis-Khusni-Syauqi-13702251034#scribd
Tim MKDP UPI (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: UPI.
Universitas Pendidikan Indonesia (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Universitas Pendidikan Indonesia 2014. Bandung: UPI.
Universitas Pendidikan Indonesia (2014). Peraturan Rektor Universitas Pendidikan
Indonesia Nomor 4517/UN40/HK/2014 (Pedoman Penyelenggaraan