• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Martabe Sejahtera Golf Club

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Martabe Sejahtera Golf Club"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Laju pertumbuhan perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang

cukup signifikan selama satu dasawarsa terakhir setelah terjadinya Krisis Asia.

Setelah pulih dari krisis keuangan Asia, PDB riil per kapita Indonesia tumbuh

rata-rata 5,4 persen per tahun antara tahun 2000 dan 2014. Sebagai hasil dari kebijakan

ekonomi makro yang hati-hati dan reformasi kebijakan yang efektif pada saat itu,

bangsa Indonesia beberapa tahun belakangan ini dapat menikmati kemajuan dalam

bidang perekonomian.

Kemajuan dalam bidang perekonomian menyebabkan melonjaknya

konsumsi yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagian besar dari

pertumbuhan perekonomian Indonesia tersebut didorong dari dalam negeri, di mana

konsumsi rumah tangga secara khusus memberikan landasan yang mantap dan kuat.

Pertumbuhan ekonomi yang baik juga membantu menciptakan masyarakat kelas

menengah yang lebih kuat dari yang pernah ada sebelumnya.

Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah penduduk dengan pendapatan kelas

menengah di Indonesia pada tahun 2003 hanya berkisar 37,7 persen dari populasi.

Namun pada tahun 2010, jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia mencapai

134 juta jiwa atau 56,5 persen dari populasi. Sementara menurut laporan Asia’s

(2)

pada tahun 2012 mencapai 73,9 juta jiwa. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi

yang baik, peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia pada tahun

2020 diprediksi mencapai 140,9 juta jiwa. Berikut ini adalah grafik peningkatan

populasi masyarakat kelas menengah di Indonesia.

Gambar 1.1.

Grafik Peningkatan Populasi Kelas Menengah Indonesia

Sumber: The Boston Consulting Group (BCG)

Masyarakat kelas menengah keatas selalu menjadi motor perubahan

terutama terkait dengan aspek ekonomi dan perubahan sosial. Mereka merupakan

mesin pertumbuhan (engine of growth) karena sudah memiliki daya beli yang cukup

baik sehingga mampu menjadi penggerak ekonomi dari sektor konsumsi.

Masyarakat kelas menengah keatas digolongkan sebagai masyarakat yang memiliki

sumber daya, secara kasat mata hal ini dapat dilihat dari kepemilikan barang-barang

tersier seperti barang elektronik (smartphone, laptop, tablet, TV, dll), kepemilikan

(3)

kendaraan bermotor dan mobil, serta gaya hidup yang condong ke arah yang berbau

luksuri atau kemewahan.

Selain dengan kepemilikan barang-barang mewah, terdapat beberapa hal

yang dilakukan oleh masyarakat kalangan menengah keatas yang menunjukkan

tingginya kelas sosialnya masing-masing. Hal-hal ini biasanya memerlukan banyak

biaya sehingga hanya dapat dicapai oleh orang-orang dengan uang berlebih. Salah

satu hal yang paling sering dikaitkan sebagai sesuatu yang hanya mampu dicapai

oleh masyarakat kalangan menengah keatas adalah bermain golf.

Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau

tim yang berlomba memasukkan bola ke dalam lubang-lubang yang ada di

lapangan dengan jumlah pukulan sesedikit mungkin. Bola golf dipukul dengan

menggunakan satu set tongkat pemukul yang disebut klab (stik golf). Golf adalah

salah satu dari permainan yang tidak memiliki lapangan permainan yang standar,

melainkan dimainkan di padang golf yang masing-masing memiliki desain unik

dan biasanya terdiri dari 9 atau 18 hole (lubang). Aturan utama dalam golf adalah

memainkan sebuah bola dengan stik golf dari daerah tee (teeing ground) ke dalam

lubang dengan satu pukulan atau beberapa pukulan berikutnya sesuai dengan

aturan-aturan yang ada.

Bagi masyarakat umum, olahraga golf adalah olahraga yang biasanya

dilakukan oleh kalangan yang kelas sosialnya menengah keatas karena untuk

bermain golf seorang golfer harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Untuk

sekali permainan saja, seorang golfer dapat menghabiskan kurang lebih Rp.

(4)

yang menunjang permainan golf seperti stik golf, sarung tangan golf, pakaian golf,

dan berbagai macam perlengkapan lainnya. Harga perlengkapan ini dapat berkisar

antara puluhan sampai ratusan juta rupiah.

Permainan golf kian digemari karena merupakan jenis olahraga yang tidak

membutuhkan tenaga ekstra dan tergolong sebagai olahraga yang santai dengan

suasana yang tenang. Indonesia sendiri memiliki cukup banyak lapangan golf yang

indah yang mampu menarik para golfer baik dari dalam maupun luar negeri.

Indonesia sering dikatakan sebagai surganya para pemain golf karena memiliki

lapangan golf yang indah, hijau dan sejuk. Hal-hal seperti ini menjadikan bisnis

golf kian berkembang di Indonesia.

Perkembangan usaha/bisnis golf di Indonesia dapat dilihat berdasarkan

sebuah penelitian terbaru yang dilaksanakan oleh salah satu bank internasional

terkemuka, HSBC. Diantara lima negara di Asia yang disurvey oleh HSBC, yakni

Indonesia, Hong Kong, Taiwan, Singapore dan Korea, perkembangan bisnis golf

dirasakan paling kuat di Indonesia, dimana para responden Indonesia lebih sering

memainkan permainan ini. Sebanyak 62% dari mereka bermain golf setiap

minggunya, sementara rata-rata lima negara hanya sebesar 21%. Responden

Indonesia juga menyatakan bahwa mereka bermain golf tersering pada acara-acara

korporat (yang kedua adalah bermain golf pada waktu liburan) yang memberi

pengaruh besar terhadap perkembangan bisnis golf di Indonesia.

Perkembangan bisnis golf yang baik menyebabkan maraknya kemunculan

lapangan golf di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Salah satu lapangan golf

(5)

Golf Club adalah padang golf 18 hole yang didesain oleh Greg Norman. Dibangun

pada tahun 1998, Martabe Sejahtera Golf Club memiliki 18 hole, dengan jumlah 72

par diatas lahan seluas 6071 m dengan standar internasional.

Martabe Sejahtera Golf Club juga memiliki fasilitas sebuah Country Club

yang dirancang oleh Noel Robinson dari Asia Pacific Design Group yang berpusat

di Brisbane, Australia. Selain sebuah Country Club, Martabe Sejahtera Golf Club

juga memiliki fasilitas locker room dan sebuah restoran yang cukup luas yang

menyuguhkan pemandangan dari hole yang ada dibawahnya.

Meskipun telah berdiri sejak tahun 1998, Martabe Sejahtera Golf Club tetap

eksis di bidang padang golf di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Setiap

bulannya, Martabe Sejahtera Golf Club mampu menarik kira-kira 800 orang

pengunjung untuk bermain golf. Hal ini membuktikan bahwa Martabe Sejahtera

Golf Club masih memiliki kuantitas peminat yang cukup tinggi. Menurut Han Tjin

Khun, salah seorang pengelola padang golf di Kota Medan, peringkat padang golf

di Kota Medan berdasarkan tingkat kunjungan pemainnya dapat dijabarkan sebagai

berikut. Di posisi teratas adalah Royal Sumatera Golf Club yang terletak di Jl.

Letjend. Jamin Ginting Km 8,6 Medan dan terdiri dari 18 hole. Di posisi kedua

teratas adalah Martabe Sejahtera Golf Club. Martabe Sejahtera Golf Club kerap

dijadikan sebagai lokasi turnamen golf. Di posisi ketiga ialah Graha Metropolitan

Helvetia Golf Club yang terletak di Jl. Graha Metropolitan, Helvetia, Sumatera

Utara. Di posisi keempat adalah Bukit Barisan Country Club yang memiliki 18 hole

dan terletak di Jl. Medan-Pancur Batu Km 17 Desa Tuntungan, Sumatera Utara. Di

(6)

Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Martabe

Sejahtera Golf Club sebagai objek penelitian.

Sebagaimana usaha bisnis lainnya, Martabe Sejahtera Golf Club tentu

memiliki beberapa strategi pemasaran yang membuatnya tetap bertahan di tengah

derasnya arus persaingan. Strategi pemasaran yang digunakan oleh bagian

pemasaran Martabe Sejahtera Golf Club adalah direct selling dan telemarketing.

Dalam strategi promosi direct selling, sales pemasaran Martabe Sejahtera Golf Club

mempromosikan padang golf ini langsung kepada perusahaan-perusahaan tertentu

dengan membagikan brosur ataupun katalog terutama apabila akan diadakannya

turnamen golf. Sementara telemarketing ialah bentuk pemasaran dengan

mempromosikan Martabe Sejahtera Golf Club melalui penggunaan media

telekomunikasi berupa telepon.

Selain direct selling dan telemarketing, salah satu bentuk pemasaran yang

dipercaya menjadikan Martabe Sejahtera Golf Club tetap eksis adalah Word of

Mouth Communication. Menurut Hasan (2010:4), Word of Mouth adalah tindakan

konsumen memberikan informasi kepada konsumen lain dari seseorang kepada

orang lain (antarpribadi) non-komersial baik merek, produk maupun jasa.Word of

Mouth muncul dikarenakan adanya kebutuhan jaringan pengirim dan jaringan

penerima informasi. Para penerima informasi mungkin menghendaki informasi dari

mulut ke mulut karena mereka tidak percaya kepada iklan dan pesan penjualan.

Mereka mungkin mencari informasi tambahan untuk mengurangi kecemasan

mereka mengenai pembelian beresiko. Apabila para penerima sangat terlibat dalam

suatu keputusan pembelian, mereka cenderung melalui proses pencarian yang lebih

(7)

ahli mengenai berbagai alternatif. Bagi konsumen, informasi yang jelas memiliki

dampak yang lebih besar daripada informasi yang samar-samar. Karena informasi

Word of Mouth langsung berasal dari orang lain yang menggambarkan secara

pribadi pengalamannya sendiri, maka informasi Word of Mouth jauh lebih jelas bagi

konsumen daripada informasi yang terdapat dalam iklan.

Komunikasi Word of Mouth sangat berkaitan dengan pengalaman seorang

konsumen dalam menggunakan suatu produk atau jasa. Dalam pengalaman

penggunaan tersebut akan timbul rasa puas jika produk atau jasa yang digunakan

mampu memenuhi harapan konsumen, dan sebaliknya akan merasa tidak puas jika

penggunaan produk atau jasa tidak sesuai dengan harapan konsumen. Dalam kaitan

kepuasan dan ketidakpuasan ini, banyak perusahaan yang percaya bahwa jika

seorang konsumen merasa puas maka dia akan bicara pada satu orang saja. Tetapi

jika dia tidak puas, maka konsumen tersebut akan membicarakann

ketidakpuasannya itu kepada sepuluh orang. Jadi, komunikasi Word of Mouth akan

sangat berbahaya bagi perusahaan yang mempunyai citra negatif, sebaliknya akan

sangat menguntungkan jika isi pesan dalam komunikasi Word of Mouth mengenai

citra yang baik dan kualitas yang baik (Sutisna, 2001:186).

Banyak orang, terutama pebisnis yang meragukan pengaruh dari Word of

Mouth Communication terhadap jalannya usaha. Padahal, promosi yang baik tidak

selalu hanya berasal dari iklan, majalah, surat kabar, radio dan berbagai macam

media lainnya. Word of Mouth sendiri jarang sekali dibahas dalam suatu penelitian

karena dianggap hanya memberikan sedikit kontribusi. Faktanya, pada September

2006, Marketing Research Indonesia (MRI) melakukan penelitian dengan

(8)

sosial ABC+ di Jakarta. Pertanyaan yang diajukan adalah media apa yang menjadi

sumber terbaik untuk mendapatkan informasi berbagai kategori mulai dari restoran,

kafe, mobil baru, komputer, produk perbankan, asuransi, rumah sakit, makanan,

hingga produk rumah tangga. Hasilnya cukup signifikan karena ternyata sumber

informasi terbaik dan memberi pengaruh terbesar dalam pengambilan keputusan

adalah Word of Mouth atau komunikasi mulut ke mulut.

Bagi Martabe Sejahtera Golf Club, Word of Mouth Communication

dipercaya sebagai bentuk promosi yang memberi pengaruh terbesar dalam

meningkatkan jumlah konsumen. Sekalipun padang golf ini cukup jauh dari pusat

Kota Medan dan jarang sekali melakukan kegiatan promosi berupa iklan TV

ataupun radio, baliho, brosur atau media lainnya, hal ini tidak menjadikan Martabe

Sejahtera Golf Club lantas kurang dikenal. Setiap harinya, Martabe Sejahtera Golf

Club dapat menarik konsumen dari luar kota bahkan luar negeri. Adanya keunikan

Martabe Sejahtera Golf Club sering kali menjadikan padang golf ini dibicarakan

oleh para golfer. Salah satu keunikan Martabe Sejahtera Golf Club yang sering

dijadikan bahan rekomendasi adalah lapangan golfnya yang masih

mempertahankan keasrian alam disekitarnya serta tantangan (hazard) per holenya

yang cukup ekstrim. Bentuk rekomendasi dari satu golfer ke golfer lain inilah yang

akhirnya menimbulkan Word of Mouth Communication. Bagi padang golf ini, Word

of Mouth Communication dinilai lebih meyakinkan konsumen karena biasanya

berasal dari orang terdekat atau terpercaya calon konsumen.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

(9)

Keputusan Penggunaan Jasa Martabe Sejahtera Golf Club (MSGC) Jl.

Letjend. Jamin Ginting Km. 22 Medan, Indonesia.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

“Bagaimana pengaruh Word of Mouth Communication terhadap proses

keputusan penggunaan jasa Martabe Sejahtera Golf Club Jl. Letjend. Jamin Ginting

Km. 22 Medan, Indonesia?”

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Word of Mouth Communication

terhadap proses keputusan penggunaan jasa Martabe Sejahtera Golf Club Medan Jl.

Letjend. Jamin Ginting Km. 22 Medan, Indonesia.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi

(10)

masalah keputusan pembelian dan strategi komunikasi pemasaran yakni

Word of Mouth Communication.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

Martabe Sejahtera Golf Club Medan Jl. Letjend. Jamin Ginting Km. 22

Gambar

Grafik Peningkatan Populasi Kelas Menengah Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan perjanjian pengangkutan terjadi setelah para pihak sepakat dengan isi perjanjian dan menandatangani perjanjian tersebut.Bentuk pertanggungjawaban pengangkutan

Keefektifan teknik role-play untuk mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal remaja.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini membahas mengenai citra kecantikan wanita dewasa dalam iklan dengan menggunakan analisis teori semiotik.. Aspek yang dikaji adalah ekspresi- ekspresi lingual

Silahkan masukkan angka untuk memunculkan notifikasi jarak sesuai dengan kordinatnya, setelah kolom Distance terisi silahkan ketuk tombol Buffer dan otomatis akan

dalam Pasal 50 ayat (1) huruf b dilakukan oleh Rektor untuk. mendapatkan 2 (dua) nama calon

dimaksud pada ayat (5) diatur dengan Peraturan Rektor..

Dewan Pengurus Pusat HPJI bekerja sama dengan Dewan Pengurus Daerah HPJI Provinsi Sulawesi Selatan dan PIARC/World Road Association akan mengadakan Konferensi Regional Teknik

(2) Masa jabatan wakil direktur sebagaimana dimaksud pada. ayat (1) selama 4 (empat) tahun dan dapat