• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 1981

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 1981"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 37 TAHUN 1981

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA PERTIMBANGAN LANDREFORM SEBAGAI DIMAKSUD DALAM KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 55 TAHUN 1980

MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Keputusan Presiden Nomor

55 Tahun 1980, perlu dibentuk Panitia Pertimbangan Landreform

Tingkat Pusat, Tingkat Propinsi dan Tingkat

Kabupaten/Kotamadya ;

Mengingat : 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor

IV/MPR/1978 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960. tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 tentang Perjanjian Bagi Hasil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1934);

4. Undang-Undang Nomor 56 Prp. Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian (Lambaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2117);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3037);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3153);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Rugi beserta Penjelasannya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2322);

8. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1979 tentang Rencana Pembangunan Lima Tahun Ketiga (Repelita III);

(2)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA PERTIMBANGAN LANDREFORM

SEBAGAI DIMAKSUD DALAM KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 55 TAHUN 1980

PERTAMA : Menegaskan bahwa tugas-tugas Landreform dilaksanakan secara

fungsional oleh Menteri Dalam Negeri, para Gubernur/Bupati/ Walikotamadya, Kepala Daerah, Camat dan Kepala Desa yang bersangkutan selaku Kepala Wilayah yang penyelenggaraannya dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980.

K E D U A : Membentuk Panitia Pertimbangan Landreform Tingkat Pusat, Propinsi

dan Kabupaten/Kotamadya di seluruh Indonesia terhitung sejak berlakunya Keputusan Presiden Nomor 55 tahun 1980.

KETIGA : Pelaksanaan pengangkatan Ketua dan anggota-anggota Panitia

Pertimbangan landreform Pusat akan dilaksanakan dengan Surat Keputusan tersendiri.

KEEMPAT : Menginstruksikan kepada para Gubernur/Bupati/Walikotamadya

Kepala daerah untuk mengangkat Ketua dan anggota-anggota Panitia Pertimbangan Landreform masing-masing untuk Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya yang bersangkutan.

KELIMA : Perincian pelaksanaan tugas dan tata kerja dimaksud dalam diktum

Pertama Keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan tersendiri.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan

mempunyai daya surut terhitung sejak tanggal 10 September 1980.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 21 Pebruari 1981

MENTERI DALAM NEGERI,

Cap ttd

Referensi

Dokumen terkait

Apabila semua keterangan yang diperlukan telah lengkap dan tidak ada keberatan untuk meluluskan permohonan yang bersangkutan, sedang wewenang untuk memutus ada pada Gubernur

Bahwa sehubungan dengan itu dalam Sukses Pertanahan sebagaimana diamanatkan oleh Presiden dalam Pembukaan Rapat Kerja Gunernur Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikotamadya

Penunjukan/pengangkatan pejabat-pejabat dan personalia Sub Direktorat Landreform tersebut dilaksanakan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri atas usul dari Direktur Jenderal

Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II di Jawa Timur, selaku Ketua SATPEL Bimas Daerah Tingkat II masing-masing mempunyai tugas untuk

Gubernur Sulawesi Tenggara dan Bupati/Wali kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria Level 1 (satu) yaitu Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe, Kabupaten Muna,

Gubernur Sulawesi Tenggara dan Bupati/Wali kota untuk wilayah Kabupaten/Kota dengan kriteria Level 1 (satu) yaitu Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe, Kabupaten Muna,

(1) Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikota/Kepala Daerah Tingkat II mengkoordinir kegiatan Kepala Perwakilan Departemen yang Berwenang dalam melakukan

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II yang bersangkutan (khusus untuk DKI Jakarta, Gubernur KDH DKI Jakarta), apabila