Hal. 1 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA
PUTUSAN
Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa:
Nama lengkap : Raditya Panji Wulung.
Pangkat / NRP : Kopda/31040254850485.
Jabatan : Tabak Mo-50 Ton II Kidemlat.
Kesatuan : Rindam V/Brawijaya.
Tempat, tanggal lahir : Malang, 12 April 1985.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Islam.
Tempat tinggal : Asrama Dodikjur Jl. Mayjen M. Wiyono No.
01 Blok J No. 10 Kel. Polehan Kec.
Blimbing Kota Malang.
Terdakwa ditahan oleh:
1. Danrindam V/Brawijaya selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 29 April 2020 sampai dengan tanggal 18 Mei 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/09/IV/2020 tanggal 29 April 2020.
2. Kemudian diperpanjang berdasarkan:
a. Perpanjangan penahanan ke 1 dari Danrindam V/Brawijaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 19 Mei 2020 sampai dengan tanggal 17 Juni 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/14/V/2020 tanggal 18 Mei 2020.
b. Perpanjangan penahanan ke 2 dari Danrindam V/Brawijaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 18 Juni 2020 sampai dengan tanggal 17 Juli 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/17/VI/2020 tanggal 17 Juni 2020.
Hal. 2 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
c. Perpanjangan penahanan ke 3 dari Danrindam V/Brawijaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 18 Juli 2020 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/23/VII/2020 tanggal 16 Juli 2020.
d. Perpanjangan penahanan ke 4 dari Danrindam V/Brawijaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 17 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 15 September 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/26/VIII/2020 tanggal 14 Agustus 2020.
e. Perpanjangan penahanan ke 5 dari Danrindam V/Brawijaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 16 September 2020 sampai dengan tanggal 15 Oktober 2020 berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep/36/IX/2020 tanggal 16 September 2020 3. Terdakwa ditahan oleh Hakim Ketua Pengadilan Militer III-12 Surabaya
selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 13 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 11 Nopember 2020 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor TAP/28/PM.III-12/AD/X/2020 tanggal 13 Oktober 2020.
4. Perpanjangan penahanan oleh Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal tanggal 12 Nopember 2020 sampai dengan tanggal 10 Januari 2021 berdasarkan Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor TAP/37/PM.III- 12/AD/XI/2020 tanggal 9 Nopember 2020.
PENGADILAN MILITER III-12 Surabaya tersebut di atas:
Membaca : Berkas Perkara dari Denpom V/3 Malang Nomor: BP-31/A- 31/VI/2020 tanggal 18 Juni 2020 atas nama Raditya Panji Wulung, Kopda NRP 31040254850485.
Memperhatikan : 1. Danrindam V/Brawijaya selaku Papera Nomor Kep/39/IX/2020 tanggal 21 September 2020 tentang Penyerahan Perkara.
2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/115/K/AD/X/2020 tanggal 5 Oktober 2020.
3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor Tapkim/130-K/PM.III-12/AD/X/2020 tanggal 13 Oktober 2020 tentang Penunjukan Hakim.
Hal. 3 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
4. Penunjukan Panitera Nomor Juktera/130-K/PM.III- 12/AD/X/2020 tanggal 14 Oktober 2020 tentang Penunjukan Panitera Pengganti.
5. Penetapan Hakim Ketua Nomor Tapsid/130-K/PM.III- 12/AD/X/2020 tanggal 14 Oktober 2020 tentang Hari sidang.
6. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lainya yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor Sdak/115/K/AD/X/2020 tanggal 5 Oktober 2020 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan pada tanggal 14 Desember 2020 yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa:
a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana:
“Barangsiapa dengan sengaja memberi kesempatan, sarana tanpa hak menerima, menyerahkan, menguasai, membawa sesuatu senjata api, sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 1 ayat (1) UU No.12 Drt 1951 jo pasal 56 ke-2 KUHP.
b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa Pidana Penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan, dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan.
c. Memohon agar barang bukti berupa surat yaitu:
- 1 (satu) lembar foto senjata api rakitan jenis browning yang menyerupai FN.
Hal. 4 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
d. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).
2. Bahwa atas Tuntutan Oditur Militer tersebut Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan pledoi/pembelaan namun hanya mengajukan permohonan keringanan hukuman sebagai berikut:
a. Bahwa senjata rakitan yang dibeli oleh Kopda Suyono dari Sdr. Zaenal nyata-nyata dalam kondisi rusak tidak bisa digunakan.
b. Bahwa Terdakwa telah menyesali perbuatannya, serta tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
c. Bahwa Terdakwa mendapatkan surat Rekomendasi keringanan hukuman dari Danrindam V/Brawijaya selaku Papera.
d. Bahwa Terdakwa menjadi tulang punggung keluarganya.
e. Bahwa Terdakwa pernah mendapatkan tanda kehormatan dari negara.
f. Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum dan tidak pernah melakukan pelanggaran Disiplin Militer.
Oleh karena itu Penasihat Hukum Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya.
3. Tanggapan (Replik) Oditur Militer atas permohonan dari Penasehat Hukum Terdakwa yang disampaikan secara lisan yang pada pokoknya Oditur Militer masih tetap pada tuntutannya begitupun mengenai tanggapan (Duplik) dari Penasehat Hukum Terdakwa yang disampaikan secara lisan juga yang pada pokoknya Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan masih tetap pada permohonannya seperti semula dan selanjutnya menyerahkan pada Majelis Hakim untuk dapat menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya.
Hal. 5 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
Menimbang : Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-11 Surabaya tersebut di atas, Terdakwa didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Selasa tanggal dua puluh satu bulan April tahun 2000 dua puluh, atau setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam bulan April tahun 2000 dua puluh, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2000 dua puluh bertempat di pinggir jalan bengkel motor Cak Min Jalan Kalimosodo Polehan Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana:
“Barangsiapa, yang dengan sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan kejahatan yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai membawa persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak”
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui Pendidikan Secata PK di Rindam V/Brw setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan kejuruan Infantri pada tahun 2004 di Asembagus, selanjutnya ditempatkan di Rindam V/Brw sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat Kopda NRP 31040254850485;
b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Zaenal pada tahun 2013 melalui sosial media Facebook (FB) dengan nama Ucok, dan Sdr. Zaenal sehari-hari
Hal. 6 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
bekerja di penggilingan daging bersama kakaknya di Pasar Tawang Mangu dan mempunyai pekerjaan sampingan jualan online senjata Soft Gun;
c. Bahwa pada tanggal 20 April 2020 sekira pukul 09.30 WIB Koptu Muhammad Yasin Alfidayat anggota Yonkes 2 Kostrad Malang menghubungi Kopda Suyono (Saksi-2) anggota Yonkes 2 Kostrad Malang melalui telepon minta untuk dicarikan senjata api rakitan dengan dana antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah);
d. Bahwa kemudian pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 sekira pukul 11.00 WIB Saksi-2 menghubungi Terdakwa melalui telepon untuk menanyakan apakah Terdakwa mempunyai senjata api rakitan dengan dana sekitar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah), kemudian Terdakwa bertanya “siapa yang akan beli”
dijawab Saksi-2 “abang saya mencari dan mengatakan aman”, selanjutnya Terdakwa mengatakan “sebentar bro tak carikan info”;
e. Bahwa selanjutnya sekira pukul 11.15 WIB Terdakwa menghubungi Sdr. Zaenal dan menanyakan “Nal kamu punya senjata api cipacingan” lalu Sdr. Zaenal menjawab “ada cipacingan tapi kondisi rusak bro”, kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-2 melalui telepon dan menyampaikan “ada tapi rusak bro” lalu Saksi-2 menjawab “gak papa yang penting ada bentuk barangnya, harga berapa?”, kemudian Terdakwa menyampaikan kalau Sdr. Zaenal minta Rp11.000.000,00 (sebelas juta rupiah), namun Terdakwa sudah menawar dengan harga Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan Terdakwa meminta kepada Saksi-2 agar nanti dalam pertemuan menyampaikan sendiri kepada Sdr. Zaenal;
f. Bahwa kemudian sekira pukul 16.30 WIB Saksi-2
Hal. 7 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
menghubungi Koptu Muhammad Yasin Alfidayat melalui telepon menawarkan senjata rakitan tersebut dengan harga Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menyetujui untuk membeli senjata rakitan tersebut, selanjutnya Koptu Muhammad Yasin Alfidayat mentranfer uang kepada Saksi-2 sebesar Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah) melalui rekening BRI, kemudian sekira pukul 18.05 WIB Saksi-2 pergi ke Karanglo Malang menemui Koptu Muhammad Yasin Alfidayat untuk mengambil kekurangan uang sebesar Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah);
g. Bahwa setelah Saksi-2 menerima uang dari Koptu Muhammad Yasin Alfidayat, kemudian Saksi-2 pergi kerumah Terdakwa di Asrama Dodikjur Jl. Mayjen M Wiyono No. 01 Kel. Polehan Kec. Blimbing Kota Malang, dan sekira pukul 19.00 WIB Saksi-2 sampai di rumah Terdakwa, selanjutnya Terdakwa menghubungi Sdr. Zaenal melalui Handphone mengajak Sdr. Zaenal bertemu diluar Asrama Dodikjur, kemudian sekira pukul 20.00 WIB Terdakwa bersama Saksi-2 menemui Sdr. Zaenal dipinggir jalan bengkel motor Cak Min Jalan Kalimosodo Polehan Malang, setelah Terdakwa dan Saksi-2 bertemu Sdr.
Zaenal, kemudian Sdr. Zaenal menyerahkan 1 (satu) pucuk senjata pistol rakitan jenis browning yang menyerupai FN kepada Saksi-2 tanpa ada munisinya, kemudian Saksi-2 melakukan pengecekan terhadap senjata tersebut setelah dicek Saksi-2 memasukan ke tas kecil sanglet, selanjutnya Saksi-2 menyerahkan uang kepada Sdr. Zaenal sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
h. Bahwa selanjutnya Saksi-2 dan Terdakwa meninggalkan tempat tersebut, dan sebelum meninggalkan tempat Sdr. Zaenal memberi uang
Hal. 8 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
kepada Terdakwa sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) sebagai ucapan terima kasih, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 menuju ke rumah Terdakwa, pada saat di rumah Terdakwa, Saksi-2 memberi Terdakwa uang sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sebagai ucapan terima kasih, selanjutnya Saksi-2 pulang;
i. Bahwa kemudian sekira pukul 21.30 WIB Saksi-2 menemui Koptu Muhammad Yasin Alfidayat di Stasiun Lawang untuk menyerahkan senjata rakitan tersebut dan sebelum pulang Saksi-2 menanyakan siapa yang membeli senjata rakitan tersebut, dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menjawab tenang Yon aman nanti putus rantai karena yang membeli anggota juga, selanjutnya sekira pukul 21.35 WIB Saksi-2 pulang ke Pasuruan dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat pulang ke arah Malang;
j. Bahwa pada hari Kamis tanggal 23 April 2020 sekira pukul 15.00 WIB, Terdakwa menghubungi Saksi-2 melalui telepon mengatakan telah terjadi penangkapan terhadap terduga teroris oleh Densus di Surabaya dengan membawa barang bukti berupa senpi pistol jenis Browning dan amunisi, setelah Saksi-2 melihat foto yang dikirim Terdakwa melalui WhatApp (WA), Saksi-2 merasa yakin jika senjata pistol rakitan jenis Browning yang menyerupai FN tersebut adalah barang yang telah Saksi-2 jual kepada Koptu Muhammad Yasin Alfidayat, dan dari hasil transaksi bersama Sdr. Zaenal dengan Terdakwa sebagai perantara; dan
k. Bahwa senjata api rakitan jenis Browning yang menyerupai FN yang dijual Sdr. Zaenal kepada Saksi-2 dengan perantara Terdakwa tersebut tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah yang dikelurkan oleh pejabat yang berwenang.
Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi
Hal. 9 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Drt tahun 1951 jo Pasal 56 ke- 2 KUHP.
Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa menyatakan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya dan membenarkan seluruh isi Surat Dakwaan tersebut.
Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan atau Eksepsi.
Menimbang : Bahwa dalam perkara ini Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum dari Hukum Kodam V/Brawijaya yaitu Kolonel Chk Hadi Supeno, S.H., M.H. NRP 523564 dkk berdasarkan Surat Perintah dari Kepala Hukum Kodam V/Brawijaya Nomor: Sprin/181/V/2020 tanggal 04 Mei 2020 dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa kepada Penasihat Hukum tertanggal 04 Mei 2020.
Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut:
Saksi – 1.
Nama Lengkap : Rheski Ikang Lintas Jaka S.
Pangkat/NRP : Serka/21080714611088.
Jabatan : Bamin Pamops.
Kesatuan : Rindam V/Brawijaya.
Tempat/tangal lahir : Malang, 17 Oktober 1988.
Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Perum Casava Regency Blok C5 Kel. Arjowinangun, Kec.
Kedungkandang, Kota Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak
Hal. 10 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
pertengahan tahun 2019 di Kantor Rindam V/Brw pada saat Saksi mulai berdinas di Rindam V/Brw sebagai Baurops dalam hubungan rekan kantor namun tidak ada hubungan keluarga;
2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 April 2020 sekira pukul 17.00 WIB Saksi bersama Kasipamops a.n Mayor Inf Handoko beserta 2 (dua) orang anggota staf Pamops Rindam V/Brw mendapat perintah lisan dari Danrindam V/Brawijaya untuk melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa karena diduga melakukan tindak pidana turut serta dalam penyalahgunaan senjata api;
3. Bahwa selanjutnya pada pukul 21.00 WIB pada saat diperiksa Terdakwa mengakui pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 sekira pukul 11.00 WIB, Terdakwa dihubungi oleh temannya a.n Kopda Suyono Tayonkes 2/SBW/2 Kostrad melalui Hand Phone dimintai tolong untuk mencarikan 1 (satu) pucuk senjata api tetapi karena Terdakwa tidak mempunyai senjata api kemudian Terdakwa menanyakan kepada temannya a.n Sdr. Zaenal di daerah Gadang Kota Malang dan ternyata Sdr.
Zaenal mempunyai senjata api namun dalam keadaan rusak;
4. Bahwa kemudian Terdakwa menghubungi Kopda Suyono untuk menyampaikan jika senjatanya ada tetapi rusak lalu Kopda Suyono menyampaikan “ya sudah tidak apa-apa yang penting ada barangnya saya lihat dulu”, kemudian Terdakwa membuat janji dengan Sdr. Zaenal untuk bertemu setelah Magrib di daerah Polehan Kota Malang;
5. Bahwa kemudian sekira pukul 20.00 WIB Terdakwa bertemu dengan Kopda Suyono dan Sdr. Zaenal, setelah bertemu selanjutnya terjadi transaksi jual beli 1 (satu) pucuk senjata api rakitan bentuk FN jenis Browning kurang lebih selama 20 (dua puluh) menit
Hal. 11 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
tetapi Terdakwa tidak ikut saat terjadi transaksi, jarak Terdakwa kurang lebih 5 (lima) meter dari Sdr.
Zaenal dan Kopda Suyono, Terdakwa tidak mendengar perkataan Sdr. Zaenal dan Kopda Suyono saat melakukan transaksi dan Terdakwa tidak mengetahui jenis senjata tersebut namun secara sekilas Terdakwa melihat senjata tersebut senjata rakitan bentuk FN jenis Browning;
6. Bahwa setelah selesai transaksi Kopda Suyono membawa senjata rakitan jenis FN kemudian pulang kerumah Terdakwa sedangkan Sdr. Zaenal pulang kerumahnya, setelah sampai di rumah kemudian Terdakwa bertanya kepada Kopda Suyono “Senjata ini untuk siapa” dijawab Kopda Suyono “untuk senior saya, buat jaga diri”, kemudian Terdakwa mengatakan nanti kalau ada apa-apa jangan melibatkan saya
7. Bahwa empat hari setelah transaksi jual beli 1 (satu) pucuk senjata api rakitan bentuk FN jenis Browning tersebut, Kopda Suyono menghubungi Terdakwa dan mengatakan jika senjata api tersebut mengalami masalah kemudian Kopda Suyono mengatakan yang intinya jika Kopda Suyono mencarikan 1 (satu) pucuk senjata api rakitan bentuk FN jenis Browing tersebut untuk seniornya a.n Koptu Muhammad Yasin Alfidayat selanjutnya senjata tersebut oleh Koptu Muhammad Yasin Alfidayat dijual kepada anggota TNI AU;
8. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak pernah menjual dan membeli serta menyimpan senjata api, tetapi Terdakwa hanya sebagai pengantar (sebagai perantara/turut serta) Terdakwa hanya pengantar mempertemukan Kopda Suyono dengan Sdr. Zaenal dalam transaksi jual beli 1 (satu) pucuk senjata api rakitan bentuk FN jenis Browning tersebut;
9. Bahwa dari pengakuan Terdakwa, jual beli 1 (satu)
Hal. 12 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
pucuk senjata api rakitan bentuk FN jenis Browning tersebut adalah pekerjaan sampingan Sdr. Zaenal sedangkan pekerjaan tetapnya melakukan usaha giling daging di Pasar Tawang Wangu Kota Malang dan Terdakwa tidak mengetahui munisi senjata api rakitan tersebut;
10. Bahwa Saksi mengetahui, Terdakwa tidak pernah mendapatkan ijin dari aparatur yang berwenang untuk menguasai atau membawa senjata api.
Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Saksi – 2.
Nama Lengkap : Suyono.
Pangkat/NRP : Kopda/31040250971284.
Jabatan : Ta Ober 1.
Kesatuan : Yonkes Divisi 2 Kostrad.
Tempat/tangal lahir : Pasuruan, 15 Desember 1984.
Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat tinggal : Ds. Sekar Gadung Kec.
Purworejo Kab. Pasuruan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak 2003 di Ajenrem saat sama-sama mendaftar masuk menjadi anggota TNI AD dalam hubungan rekan/teman namun tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada hari senin tanggal 20 April 2020 sekira pukul 09.30 WIB Saksi dihubungi oleh Koptu Muhammad Yasin Alfidayat melalui telepon dan mengatakan jika Koptu Muhammad Yasin Alfidayat membutuhkan senjata rakitan dengan dana antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai
Hal. 13 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah), kemudian Saksi menanyakan apakah itu senjata rakitan dijawab Koptu Muhammad Yasin Alfidayat “yang penting ada barang”;
3. Bahwa kemudian pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 sekira pukul 11.00 WIB Saksi menghubungi Terdakwa menanyakan apakah ada senjata api rakitan tapi dananya kisaran Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah), kemudian Terdakwa bertanya
“siapa yang akan beli” jawab Saksi “abang saya mencari dan mengatakan aman", selanjutnya Terdakwa mengatakan “sebentar bro tak carikan info”;
4. Bahwa kemudian selang waktu antara 1 sampai 2 jam sekitar pukul 14.00 WIB Terdakwa menghubungi Saksi mengatakan jika senjata rakitan yang diminta ada dengan harga Rp11.000.000,00 (sebelas juta rupiah) namun sudah ditawar oleh Terdakwa menjadi Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), Terdakwa minta Saksi sendiri yang ngomong sama yang punya barang, kemudian sekira pukul 17.00 WIB Saksi menelpon Koptu Muhammad Yasin Alfidayat mengatakan jika senjata rakitan yang diminta ada dengan harga Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah), kemudian Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menyetujui untuk membeli senjata rakitan tersebut dan meminta nomor rekening Saksi;
5. Bahwa selanjutnya Saksi memberikan nomor rekening BRI kepada Koptu Muhammad Yasin Alfidayat dan 1 jam kemudian Saksi mendapat transferan dari Koptu Muhammad Yasin Alfidayat sejumlah Rp8.000.000,00 (delapanJuta rupiah) kemudian sekira pukul 18.05 WIB Saksi diminta menemui Koptu Muhammad Yasin Alfidayat di Karanglo di luar masjid sebelum rel kereta api
Hal. 14 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
selanjutnya Saksi diberi uang cash sejumlah Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) oleh Koptu Muhammad Yasin Alfidayat kemudian Saksi menuju ke rumah Terdakwa;
6. Bahwa kemudian sekira pukul 19.30 WIB Saksi sampai di rumah Terdakwa selanjutnya Terdakwa menghubungi temannya a.n. Sdr. Zaenal lalu sekira pukul 20.00 WIB Saksi beserta Terdakwa bertemu dengan Sdr. Zaenal di pinggir Jalan Kalimosodo Polehan Malang diluar pagar asrama Rindam V/Brw tepatnya di samping bengkel motor Cakmin;
7. Bahwa selanjutnya Sdr. Zaenal mengeluarkan senjata api FN rakitan kemudian Saksi sempat melakukan pengecekan terlebih dahulu memastikan senjata utuh selanjutnya senjata tersebut Saksi masukkan ke dalam tas kecil sanglet yang ada di dada Saksi kemudian Saksi mengeluarkan uang sejumlah Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) untuk pembayaran senjata api rakitan tersebut, kemudian Sdr. Zaenal memberikan kembali Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) kepada Saksi, sehingga total yang diterima Sdr. Zaenal adalah Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
8. Bahwa setelah itu Saksi diajak masuk ke rumah Terdakwa sekitar 5 menit kemudian Saksi menyerahkan uang sejumlah Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa sebagai ucapan terimakasih;
9. Bahwa selanjutnya Saksi pulang kemudian sekira pukul 21.30 WIB Saksi menemui Koptu Muhammad Yasin Alfidayat di Stasiun Lawang untuk menyerahkan senjata rakitan tersebut dan sebelum pulang Saksi menanyakan lagi “siapa yang membeli senjata rakitan tersebut” kemudian Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menjawab “tenang Yon aman nanti putus rantai karena yang membeli anggota juga”,
Hal. 15 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
selanjutnya sekira pukul 21.35 WIB Saksi pulang ke Pasuruan dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat pulang ke arah Malang;
10. Bahwa Saksi membeli/menerima senjata pistol rakitan jenis Browning yang menyerupai FN tersebut dari Sdr. Zaenal, senjata rakitan tersebut tidak ada munisi selain itu Saksi tidak ada surat ijin dari yang berwenang sedangkan Saksi mengetahui jika seseorang menerima, meyimpan, dan menyerahkan senjata api harus ada ijin dari pihak yang berwenang;
11. Bahwa pada hari Kamis tanggal 23 April 2020 sekira pukul 15.00 WIB, Terdakwa menghubungi Saksi melalui telepon mengatakan telah terjadi penangkapan terhadap terduga Teroris oleh Densus di Surabaya dengan membawa barang bukti berupa senpi pistol jenis browning dan munisi;
12. Bahwa kemudian setelah melihat foto yang dikirim Terdakwa melalui WA kepada Saksi, Saksi merasa yakin jika senjata pistol rakitan jenis Browning yang menyerupai FN dan munisi sejumlah 250 butir tersebut adalah barang bukti yang telah Saksi jual kepada Koptu Muhammad Yasin Alfidayat;
13. Bahwa selanjutnya Saksi menelpon Koptu Muhammad Yasin Alfidayat dan menanyakan kepada siapa Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menjual pistol dan munisi tersebut, kemudian Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menjawab jika yang membeli pistol dan munisi tersebut adalah anggota TNI AU a.n. Praka Fery (Saksi-3), tidak lama setelah Saksi menelpon Koptu Muhammad Yasin Alfidayat, Koptu Muhammad Yasin Alfidayat memberikan informasi kepada Saksi melalui WA mengatakan jika anggota TNI AU a.n. Praka Fery tersebut telah kabur dan dalam pencarian dikarenakan Praka Fery adalah pemasok senjata kelompok Teroris yang telah tertangkap tersebut;
Hal. 16 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
14. Bahwa karena kejadian tersebut pada hari Selasa tanggal 28 April 2020 Kesatuan Yonkes Divif 2 Kostrad memberikan perintah kepada seluruh personel tanpa terkecuali untuk melakukan apel pagi pada pukul 05.00 WIB diambil oleh Komadan Batalyon tetapi Saksi tidak mengikuti apel pagi tersebut dan pada sore harinya sekitar pukul 19.30 WIB Pasi 1, Bamin, Batih bersama dengan Provost mencari Saksi namun Saksi kebetulan sedang mengantar istri ke Pasuruan kemudian Saksi menyampaikan kepada Bati untuk datang ke rumah dinas istri Saksi yang ada di Pasuruan selanjutnya pada hari Rabu tanggal 29 April 2020 Saksi dibawa Kasi intel Yonkes menuju Divif 2 Kostrad untuk diperiksa;
15. Bahwa Saksi mengetahui resiko apabila senjata api yang Saksi jual kepada Koptu Muhammad Yasin Alfidayat digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan perbuatan pidana; dan
16. Bahwa Saksi mengetahui aturan dan larangan menjual belikan senjata api rakitan tanpa ijin dari pihak yang berwenang adalah melanggar Undang- undang.
Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Saksi – 3.
Nama Lengkap : Fery Diantoro.
Pangkat/NRP : Praka/541745.
Jabatan : Ta Teknisi Rangpes Sathat 32 Depohar 30.
Kesatuan : Lanud Abdurahman Saleh.
Tempat/tangal lahir : Trenggalek, 22 Maret 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Hal. 17 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
Tempat tinggal : Perumdam TA 136, RT. 4 Rw. 13 Kel Candirenggo Kec. Singosari Kab. Malang
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa sedangkan dengan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat kenal tahun 2017 di Malang dan tidak ada hubungan keluarga;
2. Bahwa pada bulan Januari 2020 Saksi dihubungi melalui WhatApp oleh Sdr. Rois yang mengatakan membutuhkan senjata revolver, dan Saksi mengatakan “tidak mempunyai nanti saya carikan dulu ke teman saya siapa tau ada yang mempunyai”, kemudian Saksi teringat pernah ditawari oleh Koptu Muhammad Yasin Alfidayat, selanjutnya Saksi menghubungi Koptu Muhammad Yasin Alfidayat dengan mengatakan senjata api yang ditawarkan masih ada, dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat mengatakan ada 2 (dua) pucuk senpi rakitan jenis Browning dan harus dibeli semua, kemudian Saksi menghubungi Sdr. Rois dan dipertemukan dengan Sdr. Juher bertempat di di rumah Sdr. Rois di Gondanglegi, awalnya Sdr. Juher meminta 1 (satu) pucuk, namun Saksi mengatakan ada 2 (dua) senjata api dan harus dibeli semua, dan Sdr. Juher setuju;
3. Bahwa pada bulan Januari 2020 Saksi membeli 2 (dua) senjata api jenis Brwowing menyerupai FN sudah lengkap dengan magasen dan munisi masing- masing 10 (sepuluh) butir di Koptu Muhammad Yasin Alfidayat dengan harga 1 (satu) pucuk seharga Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah) bertempat di depan rumah ruko sebelah kanan pintu Provost Yonkes Junrejo Batu Malang, selanjutnya Saksi menjual senjata api tersebut kepada Sdr. Juher di rumah Sdr. Juher di Sudimoro Kec. Bululawang Kab. Malang dengan harga 1 (satu) pucuk sejumlah
Hal. 18 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
Rp28.000.000,00 (dua puluh delapan juta rupiah) sehingga dari 2 (dua) pucuk Saksi menerima uang sejumlah Rp56.000.000,00 (lima puluh enam juta rupiah);
4. Bahwa pada akhir bulan Maret 2020 Saksi membeli lagi 1 (satu) pucuk senjata api dari Koptu Muhammad Yasin Alfidayat bertempat di rumah Saksi di Perumdam TA 136 RT. 4 Rw. 13 Kel. Candirengo Kec. Singosari Kab. Malang, kemudian Saksi menjual senjata api tersebut kepada Sdr. Juher bertempat di depan gerbang Gapura Perumdam TA 136 RT. 4 Rw.
13 Kel. Candirengo Kec. Singosari Kab. Malang dengan harga sejumlah Rp28.000.000,00 (dua puluh delapan juta rupiah);
5. Bahwa Saksi membeli senjata api dari jenis Brwowing menyerupai FN sebanyak 2 (dua Pucuk dari Koptu Muhammad Yasin Alfidayat tersebut Koptu Muhammad Yasin Alfidayat mengatakan asal usul senjata api tersebut dari Sumatra, kemudian 1 (satu) pucuk lagi dari mengambil di Probolinggo, dan Saksi tidak mengetahui senjata api tersebut Koptu Muhammad Yasin Alfidayat dari mana;
6. Bahwa Saksi tidak pernah menerima atau membeli senjata api dan munisi langsung dari Terdakwa;
7. Bahwa selain Saksi membeli senjata api Saksi juga membeli munisi dari Koptu Muhammad Yasin Alfidayat bulan Maret 2020 yaitu munisi pistol kaliber 9 mm sejumlah 250 (dua ratus lima puluh) butir ada 5 (lima) kotak dalam 1 (satu) kotak berisi 50 (lima puluh) butir, 1 (satu) kotak Saksi beli seharga Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah), sehingga dari 5 (lima) kotak tersebut Saksi beli seharga Rp7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), kemudian Saksi jual kepada Sdr. Juher 1 (satu) kotak seharga Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah), sehingga dari 5 (lima) kotak
Hal. 19 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
seharga Rp12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah), sedangkan untuk munisi 5,56 mm sebanyak 100 (seratus) butir Saksi membeli seharga Rp4.750.000,00 (empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) selanjutnya Saksi menjual kepada Sdr.
Juher sejumlah Rp12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah);
8. Bahwa pada tanggal 30 April 2020 setelah mendapat WhatApp dari litting Saksi dan juga dihubungi oleh Koptu Muhammad Yasin Alfidayat dan Kopda Darmawanto yang mengatakan “jika kamu tertangkap jangan bawa-bawa saya” kemudian Saksi mengatakan “ya uda bang saya tidak punya uang dibantu dengan ditransfer ke rekening Saksi”, dan setelah Saksi melihat foto barang bukti tertangkapnya Teroris melalui HP Saksi memastikan barang-barang bukti tersebut adalah barang yang Saksi jual kepada Sdr. Juher, padahal yang Saksi tidak ketahui Sdr.
Juher pengusaha konveksi dan saat membeli senjata dari Saksi senjata tersebut untuk pegangan jaga diri;
9. Bahwa maksud dan tujuan Saksi melakukan jual beli munisi untuk mendapatkan keuntungan; dan
10. Bahwa Saksi sudah mengetahui bahwa anggota TNI tidak dibenarkan atau dilarang menyimpan, memiliki, menerima, menyerahkan maupun menjual senpi, munisi atau sesuatu barang peledak karena melanggar Undang-undang.
Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui Pendidikan Secata PK di Rindam V/Brw setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan Pendidikan kejuruan Infantri di
Hal. 20 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
Asembagus selanjutnya ditempatkan di Kompi Demlat Rindam V/Brw sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat Kopda NRP 31040254850485;
2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Zaenal pada tahun 2013 melalui media sosial Facebook (FB) dengan nama Ucok dalam hubungan teman namun tidak ada hubungan keluarga sedangkan dengan Kopda Suyono (Saksi-2) Terdakwa kenal sejak tahun 2003 dalam hubungan teman satu letting dan tidak ada hubungan keluarga;
3. Bahwa Terdakwa mengetahui Sdr. Zaenal sehari-hari bekerja di penggilingan daging bersama kakaknya di Pasar Tawang Mangu dan pekerjaan sampingannya adalah jualan online senjata air soft gun dengan alamat rumah di Jl. Gadang Gang 3 masuk jarak 100 m;
4. Bahwa pada hari Senin tanggal 21 April 2020 sekira pukul 09.30 WIB Saksi-2 menghubungi Terdakwa melalui HP mengatakan “bro apakah kamu punya senjata pistol cipacingan” kemudian Terdakwa menyampaikan kalau masalah itu Terdakwa tidak mengetahui, akan kamu buat apa, coba nanti Terdakwa carikan ke teman-teman Terdakwa;
5. Bahwa selanjutnya sekira pukul 11.00 WIB Terdakwa menghubungi Sdr. Zaenal menanyakan “Nal kamu punya senjata api cipacingan” lalu Sdr. Zaenal menjawab “ada cipacingan tapi kondisi rusak bro”
selanjutnya Terdakwa menyampaikan kepada Saksi- 2 “ada tapi rusak bro” jawab Saksi-2 “gak papa yang penting ada bentuk barangnya, harga berapa” dan Terdakwa menyampaikan udah nanti kamu saya pertemukan sama pemilik senjatannya, kamu ngomong sendiri berapa harganya”;
6. Bahwa kemudian sekira pukul 19.00 WIB Saksi-2
Hal. 21 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
datang ke rumah Terdakwa di asrama Dodikjur Rindam V/Brw, kemudian Terdakwa menelpon Sdr.
Zaenal dan mengajak untuk bertemu di luar asrama Dodikjur Rindam V/Brw, setelah ± 1 (satu) jam Sdr Zaenal datang dan menunggu di luar Asrama kemudian Sdr. Zenal menelpon Terdakwa kalau sudah ada di luar dekat bengkel motor;
7. Bahwa selanjutnya sekira pukul 20.00 WIB Terdakwa bersama Saksi-2 bertemu dengan Sdr. Zaenal di pinggir Jalan Kalimosodo bengkel motor Cak Min Polehan Malang, setelah bertemu Saksi-2 berkenalan dengan Sdr. Zaenal kemudian dilanjutkan transaksi penyerahan 1 (satu) unit senjata pistol rakitan jenis browning yang menyerupai FN dari Sdr. Zaenal kepada Saksi-2, selanjutnya Saksi-2 melakukan pengecekan terhadap senjata tersebut dan dimasukan ke tas kecil pinggang yang ada di dadanya kemudian Saksi-2 menyerahkan uang sejumlah Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) kepada Sdr. Zaenal, pada saat penyerahan senjata api rakitan tersebut Terdakwa berada ditempat dalam jarak ± 3 (tiga) meter dari Saksi-2 dan Sdr. Zenal;
8. Bahwa sebelum Terdakwa dan Saksi-2 meninggalkan tempat, Sdr. Zaenal menemui Terdakwa dan mengucapkan terima kasih kepada Terdakwa dan menyerahkan uang sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), setelah itu Sdr.
Zaenal pergi;
9. Bahwa selanjutnya Terdakwa bersama Saksi-2 kembali ke asrama pulang ke rumah Terdakwa dan pada saat dalam perjalanan Terdakwa bertanya kepada Saksi-2 “bro ini aman tah” kemudian Saksi-2 menjawab “aman ngga usah bingung setelah ini saya sama kamu putus sampai disini”;
10. Bahwa setelah sampai di rumah Terdakwa, selanjutnya Saksi-2 menyerahkan uang untuk beli
Hal. 22 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
rokok sejumlah Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa dan mengucapkan terima kasih kemudian Saksi-2 pulang;
11. Bahwa Terdakwa mengetahui saat Sdr. Zaenal melakukan transaksi dengan Saksi-2 hanya menyerahkan senjata dan uang saja tanpa penyerahan surat-surat sehingga menurut Terdakwa senjata tersebut tidak ada surat ijin resmi dari pihak berwenang;
12. Bahwa pada saat menghubungkan jual beli satu unit senjata pistol rakitan jenis browning yang menyerupai FN yang dilakukan Sdr. Zaenal dan Saksi-2 tersebut, Terdakwa mengetahui jika perbuatan jual beli senjata tersebut berbahaya dan dapat dikenakan sanksi pidana namun Terdakwa tidak ada upaya mengingatkan atau menggagalkan transaksi tersebut dikarenakan Saksi-2 adalah litting Terdakwa dan membutuhkan sekali senjata pistol rakitan tersebut;
13. Bahwa setelah 2 (dua) hari kemudian Terdakwa melihat informasi di Whatapp group Kompi tentang adanya penangkapan yang melibatkan anggota TNI AU Malang tentang jual beli senjata kepada anggota Teroris, selanjutnya Terdakwa menelpon Saksi-2 menanyakan apa betul informasi tersebut yang katanya senior yang membeli senjata, dan di jawab Saksi-2 “tunggu saya cari informasi dulu”;
14. Bahwa dengan adanya informasi tertangkapnya Teroris beserta barang bukti satu unit senjata pistol rakitan jenis browning yang menyerupai FN, pada tanggal 28 April 2020 sekira pukul 21.00 WIB Saksi-2 menghubungi Terdakwa dan mengatakan jika seniornya membutuhkan bantuan kemudian Terdakwa mentranfer uang sejumlah Rp700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah) kepada Saksi-2 yang akan digunakan untuk mencari Gus/Kyai agar perkara ini aman;
Hal. 23 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
15. Bahwa selanjutnya pada tanggal 29 April 2020 sekira pukul 23.00 WIB Saksi-2 menghubungi Terdakwa lagi mengatakan jika Saksi-2 bingung karena dicari Staf 1/Intel kemudian meminta bantuan kepada Terdakwa, selanjutnya Terdakwa mentransfer uang kepada Saksi-2 melalui rekening BRI atas nama istri Saksi-2 sejumlah Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah);
dan
16. Bahwa dengan adanya perkara Terdakwa yang turut membantu menerima, membawa, menyimpan memiliki dan melakukan penyerahan satu unit senjata pistol rakitan jenis browning yang menyerupai FN tersebut Terdakwa merasa menyesal karena permasalahan tersebut sangat berdampak bagi Terdakwa dan keluarga serta Kesatuan Terdakwa merasa dicemarkan nama baiknya dan Terdakwa akan lebih berhati-hati dalam melakukan perbuatan agar lebih baik kedepannya.
Menimbang : Bahwa dalam persidangan Oditur Militer mengajukan barang bukti berupa surat yaitu:
- 1 (satu) lembar foto senjata api rakitan jenis browning yang menyerupai FN.
Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis Hakim memberikan pendapatnya sebagai berikut:
Terhadap 1 (satu) lembar foto senjata api rakitan jenis browning yang menyerupai FN, barang bukti yang ada saat ini berada di Densus 88 sebagai barang bukti orang sipil, Majelis Hakim telah menelitinya dan barang bukti tersebut adalah foto barang bukti dari hasil penangkapan badan Tersangka Juher alias Muhammad Zauhari alias Jo bin Sarno yang ditandatangani oleh Kanit V AKP Sugiyo, S.H., M.H. NRP 75080551, dan foto barang bukti Tersangka Juher alias Muhammad Zauhari alias Jo bin Sarno di rumah Hanifa di Dusun sumber Tumpang Rt. 012
Hal. 24 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
Rw. 004 Desa Wonosari Kec. Kuripan Kab. Probolinggo Jawa Timur yang ditandatangani oleh Kanit V AKP Sugiyo, S.H., M.H. NRP 75080551. Foto barang bukti berupa 1 (pucuk) senjata api rakitan jenis pistol merek Browning kaliber 9 mm merupakan senjata api yang masih bisa ditembakkan berdasarkan hasil pemeriksaan labotarium Forensik No. Lab. 2803/BSF/2020 tanggal 10 Juni 2020, bahwa benar senjata api rakitan merk Browning tersebut yang Saksi-2 peroleh dari Sdr. Zaenal bersama dengan Terdakwa kemudian dijual kepada Koptu Muhammad Yasin Alfidayat dan selanjutnya dijual Kembali kepada Saksi-3. Surat tersebut di atas berkaitan erat dengan perkara Terdakwa dan dapat dijadikan sebagai kelengkapan barang bukti perkara Terdakwa;
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan, keterangan para Saksi di bawah sumpah, serta alat bukti lain di persidangan, dan setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa sebagai berikut:
1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui Pendidikan Secata PK di Rindam V/Brw setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan kejuruan Infantri pada tahun 2004 di Asembagus, selanjutnya ditempatkan di Kompi Demlat Rindam V/Brw sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat Kopda NRP 31040254850485;
2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Zaenal pada tahun 2013 melalui sosial media Facebook (FB) dengan nama Ucok, dan Saksi-3 sehari-hari bekerja di penggilingan daging bersama kakaknya di Pasar Tawang Mangu dan mempunyai pekerjaan sampingan jualan online senjata Soft Gun;
3. Bahwa benar pada tanggal 20 April 2020 sekira pukul 09.30 WIB Koptu Muhammad Yasin Alfidayat
Hal. 25 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
anggota Yonkes 2 Kostrad Malang menghubungi Kopda Suyono (Saksi-2) anggota Yonkes 2 Kostrad Malang melalui telepon minta untuk dicarikan senjata api rakitan dengan dana antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah).
4. Bahwa benar kemudian pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 sekira pukul 11.00 WIB Saksi-2 menghubungi Terdakwa melalui telepon untuk menanyakan apakah Terdakwa mempunyai senjata api rakitan dengan dana sekitar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah), kemudian Terdakwa bertanya
“siapa yang akan beli” dijawab Saksi-2 “abang saya mencari dan mengatakan aman”, selanjutnya Terdakwa mengatakan “sebentar bro tak carikan info”;
5. Bahwa benar selanjutnya sekira pukul 11.15 WIB Terdakwa menghubungi Sdr. Zaenal dan menanyakan “Nal kamu punya senjata api cipacingan” lalu Sdr. Zaenal menjawab “ada cipacingan tapi kondisi rusak bro”, kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-2 melalui telepon dan menyampaikan “ada tapi rusak bro” lalu Saksi-2 menjawab “gak papa yang penting ada bentuk barangnya, harga berapa?”, kemudian Terdakwa menyampaikan kalau Sdr. Zaenal minta Rp11.000.000,00 (sebelas juta rupiah), namun Terdakwa sudah menawar dengan harga Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan Terdakwa meminta kepada Saksi-2 agar nanti dalam pertemuan menyampaikan sendiri kepada Sdr. Zaenal;
6. Bahwa benar kemudian sekira pukul 16.30 WIB Saksi-2 menghubungi Koptu Muhammad Yasin Alfidayat melalui telephone menawarkan senjata rakitan tersebut dengan harga Rp12.000.000,00 (dua
Hal. 26 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
belas juta rupiah) dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menyetujui untuk membeli senjata rakitan tersebut, selanjutnya Koptu Muhammad Yasin Alfidayat mentranfer uang kepada Saksi-2 sejumlah Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah) melalui rekening BRI, kemudian sekira pukul 18.05 WIB Saksi-2 pergi ke Karanglo Malang menemui Koptu Muhammad Yasin Alfidayat untuk mengambil kekurangan uang sejumlah Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah);
7. Bahwa benar setelah Saksi-2 menerima uang dari Koptu Muhammad Yasin Alfidayat, kemudian Saksi-2 pergi ke rumah Terdakwa di Asrama Dodikjur Jl.
Mayjen M Wiyono No. 01 Kel. Polehan Kec. Blimbing Kota Malang, dan sekira pukul 19.00 WIB Saksi-2 sampai di rumah Terdakwa, selanjutnya Terdakwa menghubungi Sdr. Zaenal melalui Handphone mengajak Sdr. Zaenal bertemu diluar Asrama Dodikjur, kemudian sekira pukul 20.00 WIB Terdakwa bersama Saksi-2 menemui Sdr. Zaenal dipinggir jalan bengkel motor Cak Min Jalan Kalimosodo Polehan Malang, setelah Terdakwa dan Saksi-2 bertemu Sdr.
Zaenal, kemudian Sdr. Zaenal menyerahkan 1 (satu) pucuk senjata pistol rakitan jenis browning yang menyerupai FN kepada Saksi-2 tanpa ada munisinya, kemudian Saksi-2 melakukan pengecekan terhadap senjata tersebut setelah dicek Saksi-2 memasukan ke tas kecil sanglet, selanjutnya Saksi-2 menyerahkan uang kepada Sdr. Zaenal sejumlah Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
8. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 dan Terdakwa meninggalkan tempat tersebut, dan sebelum meninggalkan tempat Sdr. Zaenal memberi uang kepada Terdakwa sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) sebagai ucapan terima kasih, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 menuju ke rumah Terdakwa,
Hal. 27 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
pada saat di rumah Terdakwa, Saksi-2 memberi Terdakwa uang sejumlah Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sebagai ucapan terima kasih, selanjutnya Saksi-2 pulang;
9. Bahwa benar kemudian sekira pukul 21.30 WIB Saksi-2 menemui Koptu Muhammad Yasin Alfidayat di Stasiun Lawang untuk menyerahkan senjata rakitan tersebut dan sebelum pulang Saksi-2 menanyakan siapa yang membeli senjata rakitan tersebut, dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menjawab tenang Yon aman nanti putus rantai karena yang membeli anggota juga, selanjutnya sekira pukul 21.35 WIB Saksi-2 pulang ke Pasuruan dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat pulang ke arah Malang;
10. Bahwa benar pada bulan April 2020 Saksi-3 Praka Feri Diantoro membeli 1 (satu) pucuk senjata api dari Koptu Muhammad Yasin Alfidayat seharga Rp18.000.000,00 (delapan belas juta rupiah) bertempat di rumah Saksi-3 di Perumdam TA 136 RT. 4 Rw. 13 Kel. Candirengo Kec. Singosari Kab.
Malang, kemudian Saksi-3 menjual senjata api tersebut kepada Sdr. Juher bertempat di depan gerbang Gapura Perumdam TA 136 RT. 4 Rw. 13 Kel. Candirengo Kec. Singosari Kab. Malang dengan harga sejumlah Rp28.000.000,00 (dua puluh delapan juta rupiah);
11. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 23 April 2020 sekira pukul 15.00 WIB, Terdakwa menghubungi Saksi-2 melalui telepon mengatakan telah terjadi penangkapan terhadap terduga teroris oleh Densus di Surabaya dengan membawa barang bukti berupa senpi pistol jenis browning dan amunisi, setelah Saksi-2 melihat foto yang dikirim Terdakwa melalui WA, Saksi-2 merasa yakin jika senjata pistol rakitan jenis Browning yang menyerupai FN tersebut adalah
Hal. 28 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
barang yang telah Saksi-2 jual kepada Koptu Muhammad Yasin Alfidayat, dan dari hasil transaksi bersama Sdr. Zaenal dengan Terdakwa sebagai perantara; dan
12. Bahwa benar senjata api rakitan jenis Browning yang menyerupai FN yang dijual Sdr. Zaenal kepada Saksi-2 dengan perantara Terdakwa tersebut tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah yang dikelurkan oleh pejabat yang berwenang.
Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Bahwa pada pokoknya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang pembuktian unsur-unsur tindak pidana namun lebih lanjut Majelis Hakim akan menguraikan tersendiri mengenai pembuktian unsur-unsur dalam tuntutan Oditur Militer tersebut, demikian juga terhadap lamanya pidana yang dimohonkan setelah terlebih dahulu mempertimbangkan sifat, hakikat, dan akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut serta hal-hal yang memperngaruhi sehingga perbuatan Terdakwa tersebut terjadi.
Menimbang : Bahwa atas permohonan keringanan hukuman yang disampaikan oleh Penasehat Hukum Terdakwa tersebut di atas, Majelis Hakim tidak akan menanggapi secara khusus namun Majelis Hakim akan menguraikannya sekaligus pada bagian akhir dalam putusan ini.
Menimbang : Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut:
1. Bahwa setelah menelaah dengan seksama Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Majelis Hakim kurang sependapat dengan Oditur Militer tentang unsur-unsur pasal tindak pidana yang dinyatakan terbukti oleh Oditur Militer. Oleh karena itu Majelis Hakim akan
Hal. 29 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
membuktikannya sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.
2. Sedangkan mengenai hukuman yang dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim juga mempunyai pertimbangan sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Unsur Kesatu : Barang siapa;
2. Unsur Kedua : Yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan kejahatan;
3. Unsur Ketiga : Yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai,
membawa, mempunyai
persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan,
mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia;
sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak.
Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
Unsur Kesatu : “Barang Siapa”
Yang dimaksud dengan “Barang siapa“ dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Bahwa yang
Hal. 30 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
dimaksud dengan orang yaitu seperti termaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang yang berwarga negara Indonesia dan warga negara asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI) dalam hal ini Terdakwa.
Bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (pidana) kepada pelaku atau subyek, maka ia harus mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukannya itu.
Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subyek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi oleh keadaan-keadaan sebagaimana diatur dalam pasal 44 KUHP yakni jiwa cacat dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit.
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan terungkap fakta hukum sebagai berikut:
1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2003 melalui Pendidikan Secata PK di Rindam V/Brw setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan kejuruan Infantri pada tahun 2004 di Asembagus, selanjutnya ditempatkan di Kompi Demlat Rindam V/Brw sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat Kopda NRP 31040254850485;
2. Bahwa benar sebagai prajurit TNI AD, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara Republik Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia, dengan sendirinya Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk diantaranya Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1951 tentang Senjata Api, dan sekaligus Terdakwa juga merupakan subyek hukum Indonesia.
3. Bahwa benar sesuai Keputusan Danrindam
Hal. 31 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
V/Brawijaya selaku Papera Nomor Kep/39/IX/2020 tanggal 21 September 2020 tentang Penyerahan Perkara, dan surat dakwaan dari Oditur Militer nomor Sdak/115/K/AD/X/2020 tanggal 5 Oktober 2020 yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Raditya Panji Wulung, pangkat Kopral Dua NRP 31040254850485, dan benar Terdakwalah orangnya.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kesatu: “Barang siapa” telah terpenuhi.
Unsur Kedua : “Yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan kejahatan“.
Yang dimaksud sengaja dalam unsur kedua ini adalah pelaku menyadari, menginsyafi dan menghendaki atas perbuatannya serta mengetahui akibat yang akan terjadi.
Sedangkan yang dimaksud dengan „kesempatan, sarana dan keterangan“ adalah merupakan cara yang dilakukan pelaku untuk membantu seseorang dalam mewujudkan niatnya melakukan suatu tindak pidana.
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan terungkap fakta hukum sebagai berikut:
1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Zaenal pada tahun 2013 melalui sosial media Facebook (FB) dengan nama Ucok, dan Saksi-3 sehari-hari bekerja di penggilingan daging bersama kakaknya di Pasar Tawang Mangu dan mempunyai pekerjaan sampingan jualan online senjata Soft Gun;
2. Bahwa benar kemudian pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 sekira pukul 11.00 WIB Saksi-2 menghubungi Terdakwa melalui telepon untuk menanyakan apakah Terdakwa mempunyai senjata api rakitan, kemudian Terdakwa bertanya “siapa yang akan beli” dijawab Saksi-2 “abang saya mencari dan
Hal. 32 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
mengatakan aman”, selanjutnya Terdakwa mengatakan “sebentar bro tak carikan info”;
3. Bahwa benar selanjutnya sekira pukul 11.15 WIB Terdakwa menghubungi Sdr. Zaenal dan menanyakan “Nal kamu punya senjata api cipacingan” lalu Sdr. Zaenal menjawab “ada cipacingan tapi kondisi rusak bro”, kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-2 melalui telepon dan menyampaikan “ada tapi rusak bro” lalu Saksi-2 menjawab “gak papa yang penting ada bentuk barangnya, harga berapa?”, kemudian Terdakwa menyampaikan kalau Sdr. Zaenal minta Rp11.000.000,00 (sebelas juta rupiah), namun Terdakwa sudah menawar dengan harga Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan Terdakwa meminta kepada Saksi-2 agar nanti dalam pertemuan menyampaikan sendiri kepada Sdr. Zaenal;
4. Bahwa benar kemudian Saksi-2 pergi ke rumah Terdakwa di Asrama Dodikjur Jl. Mayjen M Wiyono No. 01 Kel. Polehan Kec. Blimbing Kota Malang, dan sekira pukul 19.00 WIB Saksi-2 sampai di rumah Terdakwa, selanjutnya Terdakwa menghubungi Sdr.
Zaenal melalui Handphone mengajak Sdr. Zaenal bertemu diluar Asrama Dodikjur, kemudian sekira pukul 20.00 WIB Terdakwa bersama Saksi-2 menemui Sdr. Zaenal dipinggir jalan bengkel motor Cak Min Jalan Kalimosodo Polehan Malang, setelah Terdakwa dan Saksi-2 bertemu Sdr. Zaenal, kemudian Sdr. Zaenal menyerahkan 1 (satu) pucuk senjata pistol rakitan jenis browning yang menyerupai FN kepada Saksi-2 tanpa ada munisinya, kemudian Saksi-2 melakukan pengecekan terhadap senjata tersebut setelah dicek Saksi-2 memasukan ke tas kecil sanglet, selanjutnya Saksi-2 menyerahkan uang kepada Sdr. Zaenal sejumlah Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
Hal. 33 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
5. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 dan Terdakwa meninggalkan tempat tersebut, dan sebelum meninggalkan tempat Sdr. Zaenal memberi uang kepada Terdakwa sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) sebagai ucapan terima kasih, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 menuju ke rumah Terdakwa, pada saat di rumah Terdakwa, Saksi-2 memberi Terdakwa uang sejumlah Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sebagai ucapan terima kasih, selanjutnya Saksi-2 pulang;
6. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 23 April 2020 sekira pukul 15.00 WIB, Terdakwa menghubungi Saksi-2 melalui telepon mengatakan telah terjadi penangkapan terhadap terduga teroris oleh Densus di Surabaya dengan membawa barang bukti berupa senpi pistol jenis browning dan amunisi, setelah Saksi-2 melihat foto yang dikirim Terdakwa melalui WA, Saksi-2 merasa yakin jika senjata pistol rakitan jenis Browning yang menyerupai FN tersebut adalah barang yang telah Saksi-2 jual kepada Koptu Muhammad Yasin Alfidayat, dan dari hasil transaksi bersama Sdr. Zaenal dengan Terdakwa sebagai perantara; dan
7. Bahwa benar senjata api rakitan jenis Browning yang menyerupai FN yang dijual Sdr. Zaenal kepada Saksi-2 dengan perantara Terdakwa tersebut tidak dilengkapi dengan surat-surat yang sah yang dikelurkan oleh pejabat yang berwenang.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kedua: “Yang dengan sengaja memberi kesempatan, sarana atau keterangan untuk melakukan kejahatan” telah terpenuhi.
Unsur Ketiga : Yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan
Hal. 34 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia, sesuatu senjata api, munisi atau sesuatu bahan peledak.”
- Bahwa melihat rumusan kata ‘tanpa hak‘ dalam delik ini, tersirat pengertian bahwa perbuatan si pelaku, dalam hal ini Terdakwa, adalah bersifat melawan hukum, walaupun di dalam delik ini tidak dirumuskan unsur bersifat melawan hukum.
- Dari kata ‘tanpa hak‘ dalam rumusan delik ini, dapat dipastikan bahwa seseorang yang melakukan sesuatu perbuatan yang menyangkut masalah senjata api, munisi, ataupun bahan peledak, harus ada izin dari yang berwenang untuk itu.
- Yang dimaksud dengan ‘hak‘ menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik, kepunyaan atas sesuatu.
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘tanpa hak‘ dalam unsur ini adalah bahwa terhadap diri seseorang pelaku, dalam hal ini Terdakwa, tidak terdapat kekuasaan/kewenangan/ kepemilikan/kepunyaan atas sesuatu barang, dalam hal ini senjata api, munisi, ataupun bahan peledak. Atau dengan kata lain, kekuasaan/kewenangan/kepemilikan/kepunyaan atas sesuatu barang tersebut baru akan ada pada diri seseorang jika ada izin dari yang berwenang, sesuai ketentuan yang berlaku untuk itu.
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘memasukkan ke Indonesia’ adalah membawa masuk, mendatangkan sesuatu (dalam hal ini senjata api, munisi, atau bahan peledak) dari luar wilayah negara Indonesia ke dalam wilayah negara RI.
Hal. 35 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘membuat’ adalah mengadakan, menjadikan, menghasilkan sesuatu (dhi senjata api, munisi, atau bahan peledak).
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘menerima’ adalah menyambut, mengambil sesuatu (dhi senjata api, munisi, atau bahan peledak) yang diberikan, dikirimkan oleh orang lain (untuk menadah, mendapat, atau menampungnya).
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘menyerahkan‘ adalah memberikan, mempercayakan, menyampaikan kepada (dhi senjata api, munisi, atau bahan peledak) orang lain.
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘menguasai‘ adalah berkuasa atas/ memegang kekuasaan atas/
menggunakan kuasa atau pengaruhnya atas sesuatu (dhi senjata api, munisi, atau bahan peledak).
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘membawa‘ adalah memegang, dilanjutkan dengan mengangkat sambil berjalan dari sesuatu tempat ke tempat yang lain, memindahkan, mengirimkan dari suatu tempat ke tempat yang lain atas sesuatu (dhi senpi, munisi atau handak).
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya‘
adalah mempunyai cadangan sesuatu (dhi senpi, munisi, atau handak) yang berada di bawah kekuasaanya/miliknya, dengan tidak mempersoalkan penempatan sesuatu itu berada di mana, sepanjang masih di bawah kekuasaannya.
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘mengangkut‘ adalah membawa, memindahkan sesuatu (dhi senpi, munisi, atau handak) dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan alat pengangkut.
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘menyimpan‘ adalah menempatkan sesuatu (dhi senpi, munisi, atau handak) sedemikian rupa pada suatu tempat tertentu, dimana sesuai maksud si pelaku agar sesuatu itu tidak
Hal. 36 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
bisa dipegang/diraba, diambil atau dikuasai oleh orang lain, namun hal ini relatif masih bisa didekati dan dilihat oleh orang lain.
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘menyembunyikan‘
adalah menempatkan sesuatu (dhi senpi, munisi, atau handak) sedemikian rupa pada suatu tempat tertentu, dimana sesuai maksud si pelaku agar sesuatu itu samasekali tidak bisa diketahui, dilihat, diraba, dipegang, diangkat, diambil, diangkut, dibawa, dikuasai/dimiliki oleh orang lain.
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘mempergunakan‘
adalah memakai, mengambil guna/manfaat dari sesuatu (dhi senpi, munisi, atau handak) untuk memenuhi maksud si pelaku.
- Bahwa yang dimaksud dengan ‘mengeluarkan dari Indonesia‘ adalah membawa, mengirimkan, menyuruh keluar dari wilayah RI sesuatu senpi, munisi, atau handak.
- Yang dimaksud dengan “Senjata api” menurut Undang Undang Senjata Api(UU Senjata Api tahun 1936 LN tahun 1937 No.170 dan LN tahun 1939 No.278) dalam pasal 1 menyatakan bahwa yang dikatakan dengan senjata api, termasuk didalam pengertian itu antara lain:
a. Bagian-bagian senjata api.
b. Meriam-meriam dan penyembur-penyembur api dan bagian-bagiannya.
c. Senjata-senjata tekanan udara dan senjata-senjata tekanan, pistol-pistol pemberi isyarat dan selanjutya senjata-senjata api tiruan seperti pistol- pistol tanda bahaya, pistol perlombaan , revolver mati suri, pistol-pistol mati suri dan benda-benda lain yang serupa itu yang dapat dipergunakan untuk mengancam atau mengejutkan demikian juga bagian-bagian senjata itu.
Hal. 37 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
Dengan pengertian bahwa senjata-senjata tekanan udara, senjata tekanan per dan senjata tiruan serta bagian-bagian senjata itu hanya dapat dipandang sebagai senjata api, apabila dengan nyata tidak dipergunakan sebagai permainan anak-anak.
Bagian-bagian munisi seperti selongsong peluru, penggalak-penggalak, peluru-peluru dan pemalut- pemalut peleluru, demikian pula proyektil untuk menghamburkan gas-gas yang mempengaruhi keadaan tubuh yang normal.
Yang dimaksud dengan mesiu didalam Undang- Undang senjata api ialah : Jenis mesiu, yang baik karena sifatnya atau penyelesaian pembuataannya, ataupun karena pembikinannya semata-mata untuk dipergunakan bagi senjata api.
Didalam Undang-Undang tahun 1948 No.8 tentang pendaftaran dan pemberian ijin pemakaian senjata api yang dimaksud dengan senjata api ialah :
a. Senjata api dan bagian-bagiannya.
b. Alat penyembur api dan bagian-bagiannya.
c. Mesin dan bagian-bagiannya.
d. Bahan peledak,termasuk juga benda-benda yang mengandung peledak seperti granat tangan, bom dll.
- Bahwa menurut pasal 1 ayat (3) UU Drt No. 12 Tahun 1951 yang dimaksudkan dengan pengertian bahan- bahan peledak termasuk semua barang yang dapat meledak, yang dimaksudkan dalam Ordonanntie tanggal 18 September 1893 (Stbl 234), yang telah diubah terkemudian sekali dengan Ordonanntie tanggal 9 Mei 1931 (Stbl. No. 168), semua jenis mesiu bom-bom pembakar, ranjau-ranjau (mijnen), granat- granat tangan dan pada umumnya semua bahan peledak, baik yang merupakan luluhan kimia tunggal (enkelvoudidge chemische ver-bindingen) maupun yang merupakan adukan bahan-bahan peledak
Hal. 38 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
pemasuk (inleidende explosieven), yang dipergunakan untuk meledakkan lain-lain barang peledak, sekedar belum termasuk dalam pengertian munisi.
- Bahwa oleh karena unsur ini mengandung beberapa alternatif perbuatan, Majelis Hakim hanya akan membuktikan alternatif perbuatan yang paling bersesuaian dengan fakta hukum yang terungkap di persidangan, berdasarkan keterangan para Saksi, keterangan Terdakwa dikaitkan dengan barang bukti lainnya.
Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan terungkap fakta hukum sebagai berikut:
1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Zaenal pada tahun 2013 melalui sosial media Facebook (FB) dengan nama Ucok, dan Saksi-3 sehari-hari bekerja di penggilingan daging bersama kakaknya di Pasar Tawang Mangu dan mempunyai pekerjaan sampingan jualan online senjata Soft Gun;
2. Bahwa benar pada tanggal 20 April 2020 sekira pukul 09.30 WIB Koptu Muhammad Yasin Alfidayat anggota Yonkes 2 Kostrad Malang menghubungi Kopda Suyono (Saksi-2) anggota Yonkes 2 Kostrad Malang melalui telepon minta untuk dicarikan senjata api rakitan dengan dana antara Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah).
3. Bahwa benar kemudian pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 sekira pukul 11.00 WIB Saksi-2 menghubungi Terdakwa melalui telepon untuk menanyakan apakah Terdakwa mempunyai senjata api rakitan dengan dana sekitar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah), kemudian Terdakwa bertanya
“siapa yang akan beli” dijawab Saksi-2 “abang saya
Hal. 39 dari 48 hal. Putusan Nomor 130-K/PM.III-12/AD/X/2020
mencari dan mengatakan aman”, selanjutnya Terdakwa mengatakan “sebentar bro tak carikan info”;
4. Bahwa benar selanjutnya sekira pukul 11.15 WIB Terdakwa menghubungi Sdr. Zaenal dan menanyakan “Nal kamu punya senjata api cipacingan” lalu Sdr. Zaenal menjawab “ada cipacingan tapi kondisi rusak bro”, kemudian Terdakwa menghubungi Saksi-2 melalui telepon dan menyampaikan “ada tapi rusak bro” lalu Saksi-2 menjawab “gak papa yang penting ada bentuk barangnya, harga berapa?”, kemudian Terdakwa menyampaikan kalau Sdr. Zaenal minta Rp11.000.000,00 (sebelas juta rupiah), namun Terdakwa sudah menawar dengan harga Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan Terdakwa meminta kepada Saksi-2 agar nanti dalam pertemuan menyampaikan sendiri kepada Sdr. Zaenal;
5. Bahwa benar kemudian sekira pukul 16.30 WIB Saksi-2 menghubungi Koptu Muhammad Yasin Alfidayat melalui telephone menawarkan senjata rakitan tersebut dengan harga Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) dan Koptu Muhammad Yasin Alfidayat menyetujui untuk membeli senjata rakitan tersebut, selanjutnya Koptu Muhammad Yasin Alfidayat mentranfer uang kepada Saksi-2 sejumlah Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah) melalui rekening BRI, kemudian sekira pukul 18.05 WIB Saksi-2 pergi ke Karanglo Malang menemui Koptu Muhammad Yasin Alfidayat untuk mengambil kekurangan uang sejumlah Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah);
6. Bahwa benar setelah Saksi-2 menerima uang dari Koptu Muhammad Yasin Alfidayat, kemudian Saksi-2 pergi ke rumah Terdakwa di Asrama Dodikjur Jl.
Mayjen M Wiyono No. 01 Kel. Polehan Kec. Blimbing