• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Dramatik Lakon Wayang Karna Tandhing Oleh Ki Enthus Susmono.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Struktur Dramatik Lakon Wayang Karna Tandhing Oleh Ki Enthus Susmono."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Lestari, Dewi Indah. 2010. Struktur Dramatik Lakon Wayang Karna Tandhing Oleh Ki Enthus Susmono. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II: Yusro Edy Nugroho, S.S, M.Hum.

Kata kunci: Struktur Dramatik, Wayang, Karna Tandhing.

Lakon wayang sebagai drama, memiliki struktur yang terdiri atas unsur-unsur pembangun, yakni alur, tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat. Unsur-unsur tersebut yang membina struktur sebuah drama. Dalang yang masih eksis dan laris di wilayah Tegal adalah Ki Enthus Susmono. Dalam pertunjukan wayang kulit, salah satu lakon yang dipentaskan oleh Ki Enthus Susmono adalah lakon Karna Tandhing. Lakon Karna Tandhing memiliki jalinan cerita yang menarik, karena di dalam lakon tersebut terdapat konflik-konflik yang menjadikan cerita tersebut terkesan lebih hidup.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur dramatik lakon wayang Karna Tandhing garapan Ki Enthus Susmono, yang tercakupi dalam unsur-unsur intrinsik (alur, tokoh dan penokohan, latar, tema, dan amanat). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur dramatik dalam lakon Karna Tanding yang mencakup unsur-unsur intrinsik (alur, penokohan , latar, tema, dan amanat).

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur lakon, unsur-unsur struktur lakon meliputi alur (plot), tokoh dan penokohan, latar (setting), tema, dan amanat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif yang bertitik berat pada karya sastra atau teks dengan metode analisis struktural. Sasaran penelitian ini adalah struktur dramatik lakon wayang Karna Tandhing garapan Ki Enthus Susmono.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur dramatik lakon wayang Karna Tandhing garapan Ki Enthus Susmono meliputi alur cerita atau plot, tokoh dan penokohan, latar, tema dan amanat. Alur yang digunakan di dalam lakon wayang Karna Tandhing adalah alur campuran yang merupakan perpaduan antara alur maju dan alur mundur dengan perwatakan dan pencitraan yang kuat hingga membentuk suatu keutuhan cerita dalam lakon. Proses pencitraannya dibagi dalam beberapa tahap, yaitu tahap pemaparan, tahap penggawatan, tahap klimaks, dan tahap penyelesaian. Penokohan dalam lakon wayang Karna Tandhing garapan Ki Enthus Susmono yang menjadi tokoh protagonist adalah Adipati Karna. Latar (setting) dalam lakon wayang Karna Tandhing terbagi menjadi latar tempat, latar waktu dan latar suasana. Lakon ini bertemakan perjuangan menuntut hak demi tegaknya keadilan yang ada di dunia, dan memiliki amanat jangan pernah menyerah dan putus asa dalam menuntut hak demi tegaknya keadilan yang ada di dunia.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan penelitian terhadap lakon Semar Mbangun Kayangan , struktur lakon dari lakon ini meliputi alur, penokohan, latar, tema dan amanat, serta pembagian tahapan

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengawali penelitian dengan melakukan transkrip Lakon Wisanggeni Krama sajian Ki Timbul Hadiprayitno, sehingga

Tokoh yang berperan penting dalam menggerakkan peristiwa pada lakon Wisanggeni Krama sajian Ki Timbul Hadiprayitno adalah Dewi Lintang Manikara, Raden Wisanggeni,

Pertama , Pesan dakwah pementasan wayang kulit lakon ”ma’rifat dewa ruci” oleh dalang Ki Enthus Susmono adalah: a] Dari segi bahasa (signing) penyampaian isi

Wayang Kulit: Perubahan Makna Ritual dan Hiburan (2004) tulisan Soetarno menyajikan pembahasan tentang nilai-nilai etis, estetis, dan religius dalam lakon-lakon wayang

tembang dalam Pocapan Gara-Gara Pagelaran Wayang Purwa dengan Lakon “Duryudana Gugur” oleh Ki Timbul Hadi Prayitno; 2) Mendeskripsikan pembacaan hermeneutik tuturan dan

vii ABSTRAK Skripsi dengan judul Kajian Dramatik dan Estetik Pada Pertunjukan Wayang Kulit Lakon Srikandhi Meguru Manah Sajian Bambang Suwarno merupakan penelitian yang

Sajian dan Struktur Dramatik Wayang Fabel kata-kata si kerbau dengan gemuruh suara besar di dalam gua, si musang menjadi panik, dan si harimau menjadi marah.. Harimau merasa ditipu