• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Struktur Dramatik Lakon Palguna-Palgunadi karya Bambang Murtiyoso.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Struktur Dramatik Lakon Palguna-Palgunadi karya Bambang Murtiyoso."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Lestari, Wulan Edi. 2010. Analisis Struktur Dramatik Lakon Palguna-Palgunadi karya Bambang Murtiyoso. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum. Pembimbing II Drs. Hardyanto.

Kata kunci: struktur dramatik, lakon, Palguna-Palgunadi.

Lakon adalah karangan berbentuk drama yang ditulis dengan maksud untuk dipentaskan. Setiap lakon pewayangan, digarap berbeda oleh masing-masing dalang yang mementaskannya. Begitu juga lakon Palguna-Palgunadi. Lakon wayang ini digarap pula oleh beberapa dalang, sehingga mempunyai banyak versi cerita. Salah satu dalang yang menggarap lakon ini adalah Bambang Murtiyoso. Murtiyoso menyuguhkan cerita yang sangat berbeda dengan lakon Palguna-Palgunadi versi aslinya maupun dengan sanggit garapan dalang lain, oleh karena itu karya Murtiyoso ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan penelitian.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur dramatik lakon Palguna-Palgunadi karya Bambang Murtiyoso. Hal yang diteliti dalam struktur dramatik ini meliputi (1) Bagaimana alur ceritanya? (2) Bagaimana tokoh dan penokohannya? (3) Bagaimana latarnya? (4) Serta apa tema dan amanatnya? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dramatik lakon Palguna-Palgunadi menurut sanggit garapan Bambang Murtiyoso.

Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah data tertulis, yaitu naskah lakon Palguna-Palgunadi karya Bambang Murtiyoso. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan tehnik baca dan catat.

Hasil penelitian ini menunjukan bagaimana struktur dramatik lakon Palguna-Palgunadi menurut sanggit Bambang Murtiyoso. Dalam naskah ini, alur yang dipakai Murtiyoso dalam lakon garapannya adalah alur ganda maju. Tokoh utamanya adalah Dewi Anggraini. Tokoh protagonis yang menyertai Dewi Anggraini adalah Palgunadi dan Kridhamanggala. Tokoh antagonisnya Arjuna, Aswatama dan Durna. Sedangkan tokoh tritagonisnya adalah Semar, yang selalu memberi nasihat pada Arjuna. Latar dalam lakon ini keseluruhannya ada di alam ngarcapada (alam manusia), antara lain di Taman Sokalima, hutan belantara dan Pesanggrahan Kurumandhala.

(2)

Berdasarkan temuan tersebut, saran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah para peneliti diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk melakukan penelitian lanjutan. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa ketertarikan pembaca terhadap wayang, baik itu cerita, maupun pementasannya, serta dapat melestarikannya sebagai bagian dari kebudayaan.

.

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti menyimpulkan: (1) alur yang digunakan dalam naskah lakon Sri Huning Mustika adalah alur maju atau progresif; (2) struktur alur dalam cerita ini terdiri

Penyajian cerita ketoprak dalam lakon Sri Huning Mustika Tuban garapan Ki Slamet Widodo menarik karena pada awal cerita sudah terdapat permasalahan dan konflik-konflik

dengan garis laku. Garis laku tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.. Garis laku lakon dalam skema ini juga melalaui bagian-bagian tertentu yang dapat dijabarkan sebagai

Jadi, pembahasan struktur lakon AR sajian Ki Anom Suroto dalam penelitian ini meliputi struktur dramatik yang dalam drama wayang disebut lakon (alur, tema,

Berdasarkan tujuan khusus tersebut maka penelitian ini secara tekstual memiliki tujuan: (1) mendeskripsikan struktur dramatik lakon Sudamala sajian Ki Nartasabda, Ki

Struktur adegan di dalam lakon Irawan Rabi sajian Bambang Sugio gaya Porongan bisa dibagi menjadi tiga babak, yang pertama pathet sepuluh serta pathet wolu,

Penulis juga tertarik karena di dalam naskah TUK karya Bambang Widoyo SP ini menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan (dialog). Di dalam naskah TUK juga terdapat

Perbandingan naskah lakon Antigone karya Sophocles dengan naskah lakon Barabah karya Motinggu