• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAOS RUMIYEN YO..LUR!!!

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WAOS RUMIYEN YO..LUR!!!"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

FILE INI MENGGUNAKAN KERTAS A4 (Kwarto)

KALO MEMANG DRAFT INI AKAN DICOBA DIMANFAATKAN.

1. Gunakan perintah Replace untuk pengubahan beberapa kata yg perlu diganti pada draft Raperdes terlampir .

2. Tulislah pada awal kata yang akan di-replace dengan Huruf Besar ,

dulu selanjutnya dengan huruf kecil.

3. Ikuti Urutan penggantian mulai nomor 4, OK ……….MONGGO ! 4. xxx >>>>>replace dengan nama desa ( contoh : Wonorojo

5. xx >>>>>replace dengan nama kecamatan (contoh : Reban) 6. cc>>>>>replace dgn nama Kepala Desa ( contoh : Nastain) 7. vv >>>>>replace dgn nama Sekretaris Desa/ Plt

8. ss >>>>>replace dgn Nomor RPJMDesa

(2)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA KEPUNDUNG

DESA

KECAMATAN KABUPATEN

RKP Desa Kepundung

Lampiran : Peraturan Desa Kepundung Nomor : 8 Tahun 2016

Tanggal : 11 Desember 2016

NASKAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH KEPUNDUNG TAHUN 2017

DESA KEPUNDUNG

KECAMATAN REBAN KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN

Kepundung Tahun 2017 Hal : 1

Peraturan Desa Kepundung

2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH 2017

KEPUNDUNG

(3)

1.1. LATAR BELAKANG

Bahwa berdasarkan Undang

Desa, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan men

urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksuddimana desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan as

adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang

desa.Sebagaimana diamanatkan dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah ini disusun dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Desa

asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik serta sejalan dengan asas pengaturan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang

Tahun 2014 tentang Desa, antara lain kepastian hukum, tertib penyelenggaraan pemerintahan, tertib

profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, kearifan lokal,

RKP Desa Kepundung

BAB I PENDAHULUAN

Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan men

urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksuddimana desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan as

adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang

desa.Sebagaimana diamanatkan dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah ini disusun dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Desa yang didasarkan pada asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik serta sejalan dengan asas pengaturan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang

Tahun 2014 tentang Desa, antara lain kepastian hukum, tertib penyelenggaraan pemerintahan, tertib kepentingan umum, keterbukaan, profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, kearifan lokal,

Kepundung Tahun 2017 Hal : 2

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan

Berdasarkan pola pemikiran dimaksuddimana desa berwenang

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan

adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem

Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa

diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi

berkembang di

desa.Sebagaimana diamanatkan dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah

Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah ini disusun

yang didasarkan pada

asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik serta sejalan dengan asas

pengaturan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa, antara lain kepastian hukum, tertib

kepentingan umum, keterbukaan,

profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, kearifan lokal,

(4)

keberagaman serta partisipasi dalam melaksanakan pembangunan Desa, diutamakan nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotong

mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial.

Peraturan Pemerintah ini menjadi pedoman bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yakni

Desa yang maju, mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan jat diri.”

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 79 Undang

Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten.

Rencana Kerja Peme

merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa dan atau hal

darurat/ bencana alam serta adanya kebijakan baru dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten.

Sebagai Rencana

merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat desa dengan semangat gotong

merupakan satu-satunya dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang dipakai sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintahan Desa selanjutnya sebagai dasar penyusunan APB Desa tahun anggaran bersangkutan.

RKP Desa Kepundung

keberagaman serta partisipasi dalam melaksanakan pembangunan Desa, diutamakan nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotong

mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial.

Peraturan Pemerintah ini menjadi pedoman bagi Pemerintah dan erah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan Desa sebagaimana diamanatkan oleh

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yakni

Desa yang maju, mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan jat

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 79 Undang

Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten.

Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat/ bencana alam serta adanya kebijakan baru dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten.

Sebagai Rencana strategis pembangunan tahunan Desa, RKP Desa merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat desa dengan semangat gotong-royong. RKP Desa satunya dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang dipakai sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintahan Desa selanjutnya sebagai dasar penyusunan APB Desa tahun anggaran bersangkutan.

Kepundung Tahun 2017 Hal : 3

keberagaman serta partisipasi dalam melaksanakan pembangunan Desa, diutamakan nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotong-royongan guna

Peraturan Pemerintah ini menjadi pedoman bagi Pemerintah dan erah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yakni ”Terwujudnya Desa yang maju, mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan jati

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada

rintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, hal yang karena keadaan darurat/ bencana alam serta adanya kebijakan baru dari Pemerintah,

strategis pembangunan tahunan Desa, RKP Desa

merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang

pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan

royong. RKP Desa

satunya dokumen perencanaan pembangunan tahunan

yang dipakai sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi

pemerintahan Desa selanjutnya sebagai dasar penyusunan APB Desa tahun

(5)

Rancangan RKP Desa disusun oleh Pemerintah D

disepakati oleh Pemerintah Desa, BPD dan masyarakat dalam Musrenbang Desa, dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa. Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa selanjutnya diundangkan dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.

1.2. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Jangka Panjang Nasional Tahun 2005

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Bencana (Lembaran

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

RKP Desa Kepundung

Rancangan RKP Desa disusun oleh Pemerintah D

disepakati oleh Pemerintah Desa, BPD dan masyarakat dalam Musrenbang Desa, dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa. Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa selanjutnya diundangkan dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.

Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

ng Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

Kepundung Tahun 2017 Hal : 4

Rancangan RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa, dibahas dan disepakati oleh Pemerintah Desa, BPD dan masyarakat dalam Musrenbang Desa, dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa. Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa selanjutnya diundangkan dalam Lembaran

Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

ng Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Rencana Pembangunan 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

tang Penanggulangan

Tahun 2007 Nomor 66,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

(6)

7. Undang-Undang Nomor 26 (Lembaran Negara

Tambahan Lembaran Negara Republi

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentuk Perundang-undangan

2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 te Republik Indonesia Tahun 201

Republik Indonesia Nomor 5495);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tah

Undang Nomor 23

Negara Republik Indonesia Tahun

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 te Berlakunya Undang

12. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201 Tambahan Lemb

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang

Tahun 2014 tentang Desa

2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran

RKP Desa Kepundung

Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang PenataanRua Negara Republik Indonesia Tahun

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentuk

undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950;

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang

Tahun 2014 tentang Desa Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran

Kepundung Tahun 2017 Hal : 5

tentang PenataanRuang 2007 Nomor 67, k Indonesia Nomor 4725);

Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Republik Indonesia Tahun Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

ntang Desa (Lembaran Negara Tambahan Lembaran Negara

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

tentang Perubahan Kedua Atas Undang- 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Nomor 58, Tambahan Lembaran

ntang Penetapan Mulai

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, aran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran

(7)

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168 Lembaran Negara

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun Perubahan atas Pera

tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

2014 Nomor 2093

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nom Pedoman Pembangunan Desa

2014 Nomor 2094

17. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa

Nomor 158);

18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa

159);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Batang Nomor 2 Tahun 2012

RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012 Kabupaten Batang Tahun 2014 Nomor 11);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor

RKP Desa Kepundung

egara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168

Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana telah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang is Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun

3);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun

4);

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Batang Nomor 2 Tahun 2012

RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017; (Lemabaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2014 Nomor 11);

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun

Kepundung Tahun 2017 Hal : 6

egara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan 558), sebagaimana telah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2016 tentang turan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang is Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

or 114 Tahun 2014 tentang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Batang Nomor 2 Tahun 2012 tentang (Lemabaran Daerah

7 Tahun 2016 tentang

(8)

Penyelenggaraan Pemerintah Desa Batang Tahun 2016

21. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa

Batang Tahun 2016

22. Peraturan Bupati Batang Nomor 20 Tahun Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Batang Kabupaten Batang Tahun

23. Peraturan Bupati Batang Nomor 21 Tahun Desa Kabupaten Batang Tahun Anggaran Kabupaten Batang Tahun

24. Peraturan Bupati Batang Nomor 22 Tahun

Tetap, Tunjangan dan Penerimaan Lainnya Kepala Desa dan Perangkat Desa di Kabupaten Batang

Tahun 2016 Nomor 22);

25. Peraturan Bupati Batang Nomor 60 Tahun 2 Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan

Kabupaten Batang Tahun 26. Peraturan Desa

Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) 2014 - 2019.

1.3. TUJUAN & MANFAAT 1.3.1. TUJUAN

Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif adalah sebagai berikut :

a) Menjabarkan RPJM Desa dalam perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun;

b) Menetapkan Program dan kegiatan prioritas;

c) Menetapkan kerangka pendanaan.

RKP Desa Kepundung

Penyelenggaraan Pemerintah Desa (Lemabaran Daerah Kabupaten 2016 Nomor 7);

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun

Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa (Lembaran Daerah Kabupaten 2016 Nomor 8);

eraturan Bupati Batang Nomor 20 Tahun 2016

Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Batang (Lemabaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2016 Nomor 20);

Peraturan Bupati Batang Nomor 21 Tahun 2016 tentang Alokasi Dana Desa Kabupaten Batang Tahun Anggaran 2016 (Lemabaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2016 Nomor 21);

Peraturan Bupati Batang Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penghasilan Tetap, Tunjangan dan Penerimaan Lainnya Kepala Desa dan Perangkat Desa di Kabupaten Batang (Lemabaran Daerah Kabupaten Batang

Nomor 22);

Peraturan Bupati Batang Nomor 60 Tahun 2014

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Batang Tahun 2016;

Peraturan Desa Kepundung Nomor 03 Tahun 2016 Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa)

MANFAAT

Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif adalah sebagai berikut :

Menjabarkan RPJM Desa dalam perencanaan untuk periode 1 (satu)

Menetapkan Program dan kegiatan prioritas;

Menetapkan kerangka pendanaan.

Kepundung Tahun 2017 Hal : 7

(Lemabaran Daerah Kabupaten

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 Tahun 2016 tentang baran Daerah Kabupaten

tentang Pedoman (Lemabaran Daerah

tentang Alokasi Dana (Lemabaran Daerah

tentang Penghasilan Tetap, Tunjangan dan Penerimaan Lainnya Kepala Desa dan Perangkat (Lemabaran Daerah Kabupaten Batang

014 tentang Pedoman Pembangunan (Musrenbang)

2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Kepundung Tahun

Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif

Menjabarkan RPJM Desa dalam perencanaan untuk periode 1 (satu)

(9)

d) Agar Desa memiliki dokumen Perencanaan Pembangunan tahunan yang berkekuatan hukum tetap.

e) Sebagai dasar/

desa.

f) Sebagai dasar penyusuna

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).

1.3.2. MANFAAT

a) Mengatasi permasalahan kemiskinan di desa,

b) Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa.

c) Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa;

d) Sebagai pedoman dan acuan pembangunan e) Menampung aspirasi yang sesuai

dipadukan dengan program pembangunan supra desa.

f) Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.

1.4. VISI DAN MISI DESA

Berdasarkan Peraturan Desa

Rencana Pembangunan Jangkah Menengah

Tahun 2017-2021, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi

Desa. Visi – Misi Desa

Kepala Desa terpilih, juga diintegrasikan dengan kebutuhan bersama masyarakat desa dimana proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/RW sampai tingkat Desa. Adapun Visi Desa Kepundung adalah seb

1.4.1.Visi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa.

RKP Desa Kepundung

Desa memiliki dokumen Perencanaan Pembangunan tahunan yang berkekuatan hukum tetap.

Sebagai dasar/pedoman kegiatan pelaksanaan pembangunan di

Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).

Mengatasi permasalahan kemiskinan di desa,

Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa.

Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa;

Sebagai pedoman dan acuan pembangunan tahunan di

Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan program pembangunan supra desa.

Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.

DESA

Berdasarkan Peraturan Desa Kepundung Nomor Tahun unan Jangkah Menengah Desa (RPJM Desa)

2021, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi

Misi Desa Kepundung disamping merupakan Visi

Kepala Desa terpilih, juga diintegrasikan dengan kebutuhan bersama masyarakat desa dimana proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/RW sampai tingkat Desa. Adapun Visi

adalah sebagai berikut :

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa.

Kepundung Tahun 2017 Hal : 8

Desa memiliki dokumen Perencanaan Pembangunan tahunan

kegiatan pelaksanaan pembangunan di

n Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).

Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa.

Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa;

tahunan di desa.

kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan program pembangunan supra desa.

Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.

Tahun 2016 Tentang Desa (RPJM Desa) Kepundung 2021, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi – Misi ng merupakan Visi-Misi Calon Kepala Desa terpilih, juga diintegrasikan dengan kebutuhan bersama masyarakat desa dimana proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/RW sampai tingkat Desa. Adapun Visi

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa

depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa.

(10)

Penyusunan Visi Desa

partisipatif, melibatkan pihak

Kepundung seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksterna

kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa

“ TERWUJUD

DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI 1.4.2.Misi

Misi adalah langkah visi. Sehingga ditetapkan misi

dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut.

Pernyataan visi kemudian dijabarkan operasionalkan/dikerjakan

dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa

proses yang dilakukan

a. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menangah berbasis potensi desa.

b. Peningkatan akses kelembagaan ekonomi local untuk menumbuhkan per

c. Membangun lembaga pengelola dan pengembang ekonomi desa.

d. Membangun organisasi Usaha Ekonomi Desa dengan pelibatan kelembagaan kemasyarakatan desa.

e. Pengembangan ekonomi kelompok yang mandiri dan berkembang berbasis Teknologi.

f. Pengembangan kerjasama dengan akademisi, investor dan dunia usaha lainnya.

RKP Desa Kepundung

Penyusunan Visi Desa Kepundung ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa Kepundung adalah

UDNYA DESA KEPUNDUNG YANG MANDIRI, INOVATIF DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Misi adalah langkah-langkah yang akan dilakukan guna mewujudkan guna mewujudkan visi desa Kepundung

ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut.

aan visi kemudian dijabarkan ke dalam misi

operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Kepundung,

dilakukan, maka misi Desa Kepundung

Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menangah berbasis potensi

Peningkatan akses kelembagaan ekonomi local untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Membangun lembaga pengelola dan pengembang ekonomi desa.

Membangun organisasi Usaha Ekonomi Desa dengan pelibatan kelembagaan kemasyarakatan desa.

Pengembangan ekonomi kelompok yang mandiri dan berkembang berbasis Teknologi.

Pengembangan kerjasama dengan akademisi, investor dan dunia usaha lainnya.

Kepundung Tahun 2017 Hal : 9

ini dilakukan dengan pendekatan pihak yang berkepentingan di Desa seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada l di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka berdasarkan

:

YANG MANDIRI, INOVATIF DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI “

langkah yang akan dilakukan guna mewujudkan Kepundung maka telah misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut.

misi agar dapat di Sebagaimana penyusunan visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan Kepundung, sebagaimana Kepundung adalah:

Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menangah berbasis potensi

Peningkatan akses kelembagaan ekonomi local untuk

Membangun lembaga pengelola dan pengembang ekonomi desa.

Membangun organisasi Usaha Ekonomi Desa dengan pelibatan

Pengembangan ekonomi kelompok yang mandiri dan berkembang

Pengembangan kerjasama dengan akademisi, investor dan dunia

(11)

g. Menciptakan p berdaya saing.

h. Membuat regulasi desa sebagai jaminan keberlanjutan kegiatan usaha ekonomi.

i. Meningkatkan sarana dan prasarana desa penunjang perekonomian masyarakat berbasis Teknologi dan Informasi.

j. Mewujudkan masyarakat desa yang kreatif dan inovatif guna menghadapi globalisasi melalui Teknologi dan Informasi.

k. Pembinaan umat dibidang religius untuk mencapai peningkatan keimanan dan ketahanan masyarakat melalui Teknologi Informasi.

l. Meningkatkan kualit

bidang penguasaan Teknologi dan Informasi.

m. Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima, cepat dan berbasis Teknologi dan Informasi.

1.5. PROSES PENYUSUNAN

Proses Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa

2017, telah dilakukan melalui beberapa tahapan proses yang melibatkan berbagai perwakilan stakeholders, antara lain dari unsur Pemerintah Desa, BPD, Utusan Dusun, Keterwakila

(ekonomi/pertanian/kesehatan/pendidikan/ lingkungan/

Keterwakilan kelompok sosial dan jenis (tokoh masyarakat, tokoh adat;

tokoh agama; bapak

kalangan swasta/bisnis, Serta keterw

menjadi pemangku kepentingan dalam upaya pe Adapun tahapan proses penyusunan Desa adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan, meliputi :

a. Sosialisasi dan Pembentukan

b. Lokakarya Desa, dalam rangka menyusun dan membahas:

1) evaluasi terhadap RKP Desa tahun

RKP Desa Kepundung

Menciptakan produk unggulan desa yang kreatif, inovatif dan berdaya saing.

Membuat regulasi desa sebagai jaminan keberlanjutan kegiatan usaha ekonomi.

Meningkatkan sarana dan prasarana desa penunjang perekonomian masyarakat berbasis Teknologi dan Informasi.

Mewujudkan masyarakat desa yang kreatif dan inovatif guna menghadapi globalisasi melalui Teknologi dan Informasi.

Pembinaan umat dibidang religius untuk mencapai peningkatan keimanan dan ketahanan masyarakat melalui Teknologi Informasi.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya pada bidang penguasaan Teknologi dan Informasi.

Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima, cepat dan berbasis Teknologi dan Informasi.

PENYUSUNAN

Proses Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa

, telah dilakukan melalui beberapa tahapan proses yang melibatkan berbagai perwakilan stakeholders, antara lain dari unsur Pemerintah Desa, Utusan Dusun, Keterwakilan dari berbagai sektor (ekonomi/pertanian/kesehatan/pendidikan/ lingkungan/

Keterwakilan kelompok sosial dan jenis (tokoh masyarakat, tokoh adat;

tokoh agama; bapak-bapak; ibu-ibu; kelompok marjinal), Keterwakilan kalangan swasta/bisnis, Serta keterwakilan berbagai organisasi yang menjadi pemangku kepentingan dalam upaya pembangunan desa

Adapun tahapan proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa adalah sebagai berikut:

, meliputi :

Sosialisasi dan Pembentukan Tim Perumus

Lokakarya Desa, dalam rangka menyusun dan membahas:

evaluasi terhadap RKP Desa tahun 2016;

Kepundung Tahun 2017 Hal : 10

roduk unggulan desa yang kreatif, inovatif dan

Membuat regulasi desa sebagai jaminan keberlanjutan kegiatan

Meningkatkan sarana dan prasarana desa penunjang perekonomian masyarakat berbasis Teknologi dan Informasi.

Mewujudkan masyarakat desa yang kreatif dan inovatif guna menghadapi globalisasi melalui Teknologi dan Informasi.

Pembinaan umat dibidang religius untuk mencapai peningkatan keimanan dan ketahanan masyarakat melalui Teknologi Informasi.

as sumber daya manusia, khususnya pada

Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima, cepat dan

Proses Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Kepundung Tahun , telah dilakukan melalui beberapa tahapan proses yang melibatkan berbagai perwakilan stakeholders, antara lain dari unsur Pemerintah Desa, n dari berbagai sektor (ekonomi/pertanian/kesehatan/pendidikan/ lingkungan/dsb.), Keterwakilan kelompok sosial dan jenis (tokoh masyarakat, tokoh adat;

ibu; kelompok marjinal), Keterwakilan akilan berbagai organisasi yang

mbangunan desa.

Rencana Kerja Pemerintah

Lokakarya Desa, dalam rangka menyusun dan membahas:

(12)

2) evaluasi RPJM Desa;

3) analisa kebijakan

4) analisa keadaan darurat/kerawanan;

5) menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun

2. Musyawarah Desa c. Pencermatan ulang

hasil pencermatan

d. Pencermatan Pagu Indikatif Desa (Rencana Dana Desa dari APBN, Rencana ADD, Dana Pendidikan, Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah, Rencana bantuan keuangan dari APBD provinsi dan Kabupaten.

e. Penyelarasan rencana program/kegiatan masuk ke desa prioritas kebijakan pembangunan daerah

kabupaten, rencana program/kegiatan pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dan hasil penjaringan

masyarakat oleh DPRD/DPR

f.

Pemaparan Kepala Desa mengenai hasil evaluasi RKP 2016.

g. Pemaparan hasil identifikasi Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat h. Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian

yang dibutuhkan (wa

3. Pelaksanaan Musrenbang Desa, meliputi:

a.

Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun

b.

Pemaparan oleh tim kecamatan atas prioritas kegiatan pembangunan di kecamatan yang bersangkutan tahun

hasil evaluasi pembangunan tahun c. Pemaparan oleh Tim

Dokumen RPJM

rencana program/kegiatan masuk ke desa.

RKP Desa Kepundung

evaluasi RPJM Desa;

analisa kebijakan daerah;

analisa keadaan darurat/kerawanan;

menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2017;

Musyawarah Desa, meliputi:

Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa, membahas & menyepakati hasil pencermatan.

Pencermatan Pagu Indikatif Desa (Rencana Dana Desa dari APBN, Rencana ADD, Dana Pendidikan, Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah, Rencana bantuan keuangan dari APBD

i dan Kabupaten.

Penyelarasan rencana program/kegiatan masuk ke desa

prioritas kebijakan pembangunan daerah (rencana kerja pemerintah , rencana program/kegiatan pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dan hasil penjaringan

masyarakat oleh DPRD/DPR).

Pemaparan Kepala Desa mengenai hasil evaluasi RKP

Pemaparan hasil identifikasi Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan (warga/SKPD).

Pelaksanaan Musrenbang Desa, meliputi:

Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2017;

Pemaparan oleh tim kecamatan atas prioritas kegiatan pembangunan di kecamatan yang bersangkutan tahun

hasil evaluasi pembangunan tahun 2016.

Pemaparan oleh Tim Penyusun atas hasil kesepakatan

Dokumen RPJM-Desa, Pagu Indikatif Desa dan Penyelasaran rencana program/kegiatan masuk ke desa.

Kepundung Tahun 2017 Hal : 11

menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja

dokumen RPJM Desa, membahas & menyepakati

Pencermatan Pagu Indikatif Desa (Rencana Dana Desa dari APBN, Rencana ADD, Dana Pendidikan, Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah, Rencana bantuan keuangan dari APBD

Penyelarasan rencana program/kegiatan masuk ke desa termasuk (rencana kerja pemerintah , rencana program/kegiatan pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dan hasil penjaringan aspirasi

Pemaparan Kepala Desa mengenai hasil evaluasi RKP-Desa tahun

Pemaparan hasil identifikasi Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian

Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja

Pemaparan oleh tim kecamatan atas prioritas kegiatan pembangunan di kecamatan yang bersangkutan tahun 2017 serta

Penyusun atas hasil kesepakatan pencermatan

Desa, Pagu Indikatif Desa dan Penyelasaran

(13)

d. Pemaparan oleh Tim Penyusun atas hasil rancangan a tahun 2017 dan rancangan awal RKP Desa 2017.

e. Masukan dan tanya jawab dari Badan Permusyawaratan Desa dan peserta Musyawarah terhadap rancangan akhir RKP

2017 dan rancangan awal RKP Desa 2017.

f. Tanggapan pihak kecamatan terhadap papa

dihubungkan dengan kebijakan dan prioritas program daerah di wilayah kecamatan.

g. Pemilihan dan Penetapan Delegasi Desa.

4. Tahap Pasca Musrenbang Desa, meliputi:

a. Musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh BPD dalam rangka pembahasan dan penyepa

Rencana Kerja Pemerintah Desa

b. Pengundangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Kepundung

c. Penyebarluasan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pem Desa Kepundung

1.6. SISTEMATIKA

Sistematika penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum

1.3. Tujuan dan Manfaat 1.4. Visi Misi Desa

1.5. Proses Penyusunan 1.6. Sistematika

BAB II : GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA 2.1. Kebijakan Pendapatan Desa

RKP Desa Kepundung

Pemaparan oleh Tim Penyusun atas hasil rancangan a dan rancangan awal RKP Desa 2017.

Masukan dan tanya jawab dari Badan Permusyawaratan Desa dan peserta Musyawarah terhadap rancangan akhir RKP

dan rancangan awal RKP Desa 2017.

Tanggapan pihak kecamatan terhadap papa

dihubungkan dengan kebijakan dan prioritas program daerah di wilayah kecamatan.

Pemilihan dan Penetapan Delegasi Desa.

Tahap Pasca Musrenbang Desa, meliputi:

Musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh BPD dalam rangka pembahasan dan penyepakatan Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Kepundung Tahun

Pengundangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Kepundung Tahun 2017 dalam Lembaran Desa;

Penyebarluasan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pem Kepundung Tahun 2017.

Sistematika penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa adalah sebagai berikut :

PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Hukum

Tujuan dan Manfaat Visi Misi Desa

Proses Penyusunan Sistematika

GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA Kebijakan Pendapatan Desa

Kepundung Tahun 2017 Hal : 12

Pemaparan oleh Tim Penyusun atas hasil rancangan akhir RKP-Desa

Masukan dan tanya jawab dari Badan Permusyawaratan Desa dan peserta Musyawarah terhadap rancangan akhir RKP-Desa tahun

Tanggapan pihak kecamatan terhadap paparan desa yang dihubungkan dengan kebijakan dan prioritas program daerah di

Musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh BPD dalam rangka Peraturan Desa tentang

Tahun 2017;

Pengundangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah dalam Lembaran Desa;

Penyebarluasan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah

Sistematika penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Kepundung

GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

(14)

2.2. Kebijakan Belanj

BAB III : RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

3.1. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa Tahun 2016

3.2. Identifikasi Masalah berdasarkan RPJM Desa.

3.3. Identif

Pembangunan Daerah

3.4. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat BAB IV : RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMBANGUNAN DESA

4.1. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Skala Desa Tahun

4.2. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah Tahun

4.3. Kebijakan Keuangan Desa BAB V : PENUTUP

LAMPIRAN:

1. Matrik Program & Kegiatan Skala Desa Tahun

2. Program dan Kegiatan Pembangunan yang masuk ke desa.

3. Daftar Usulan RKP Desa 4. Pagu Indikatif Desa (PID)

5. Berita Acara Musrenbangdes RKP Desa

6. Keputusan Kepala Desa tentang Delegasi Desa

7. Berita Acara Hasil Penyusunan Rancangan RKP Desa. (Dilampiri Daftar hadir)

8. RKP Desa (Proposal, RAB, Lembar Pemeri

9. Berita Acara Musdes RKP Desa. (Dilampiri Daftar hadir) 10. Peta Lokasi Rencana Kegiatan (disertai legenda )

RKP Desa Kepundung

Kebijakan Belanja Desa RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa Tahun

Identifikasi Masalah berdasarkan RPJM Desa.

Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan Daerah

dentifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMBANGUNAN DESA

Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Skala Desa Tahun 2017

Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah Tahun 2017 (Supra Desa)

Kebijakan Keuangan Desa

Matrik Program & Kegiatan Skala Desa Tahun 2017.

Program dan Kegiatan Pembangunan yang masuk ke desa.

Daftar Usulan RKP Desa (DURKP Des) Pagu Indikatif Desa (PID)

Berita Acara Musrenbangdes RKP Desa.(Dilampiri Daftar hadir) Keputusan Kepala Desa tentang Delegasi Desa

Berita Acara Hasil Penyusunan Rancangan RKP Desa. (Dilampiri Daftar

RKP Desa (Proposal, RAB, Lembar Pemeriksaan Teknis RAB) Berita Acara Musdes RKP Desa. (Dilampiri Daftar hadir) Peta Lokasi Rencana Kegiatan (disertai legenda )

Kepundung Tahun 2017 Hal : 13

Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa Tahun

Identifikasi Masalah berdasarkan RPJM Desa.

ikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan

dentifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN

Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Skala

Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah

.

Program dan Kegiatan Pembangunan yang masuk ke desa.

(Dilampiri Daftar hadir)

Berita Acara Hasil Penyusunan Rancangan RKP Desa. (Dilampiri Daftar

ksaan Teknis RAB)

Berita Acara Musdes RKP Desa. (Dilampiri Daftar hadir)

(15)

11. Foto Kegiatan

Musrenbangdes RKPDesa)

GAMBARAN

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

kegiatan yang meliputi perencanaan,

pertanggungjawaban keuangan desa. Agar pengelolaan keuangan desa lebih mencerminkan keberpihakan pada kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.

RKP Desa Kepundung

Musyawarah (minimal : Foto Musdes RKPDesa, Musrenbangdes RKPDesa)

BABII

GAMBARAN KEBIJAKAN KEUANGAN DESA 2017

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pertanggungjawaban keuangan desa. Agar pengelolaan keuangan desa lebih mencerminkan keberpihakan pada kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan rundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.

Kepundung Tahun 2017 Hal : 14

(minimal : Foto Musdes RKPDesa,

2017

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka

penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk

didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

Desa merupakan keseluruhan

penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban keuangan desa. Agar pengelolaan keuangan desa lebih

mencerminkan keberpihakan pada kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan

rundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel,

partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.

(16)

Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku, salah satu diantaranya Peraturan Ment

Negeri Nomor 113 Tahun 201

mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat, setiap tahunnya pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapa

secara partisipatif dan transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi publik dan rapa

APB Desa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang pengelolaannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran

sistem pengelolaan keuangan yang baru bagi desa. Sehingga masih harus banyak dilakukan penyesuaian

tehnis implementasinya.Pada tahun Kepundung adalah sebagai berikut :

2.1. PENDAPATAN DESA Pendapatan Desa

desa yang merupakan hak desa dalam 1 (

perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi

Pendapatan Desa yaitu - Pendapatan Asli Desa

swadaya dan partisipatisi masyarakat dan gotong royong, lain pendapatan asli desa yang sah.

- Dana transfer berupa dana transfer dari

dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa,

RKP Desa Kepundung

Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku, salah satu diantaranya Peraturan Ment

113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat, setiap tahunnya pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) secara partisipatif dan transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi publik dan rapat umum BPD untuk penetapannya.

APB Desa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang aannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran

sistem pengelolaan keuangan yang baru bagi desa. Sehingga masih harus banyak dilakukan penyesuaian – penyesuaian secara menyeluruh sampai pada Pada tahun 2017 arah kebijakan Keuangan Desa dalah sebagai berikut :

DESA

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening ng merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi

yaitu :

dapatan Asli Desa berupa hasil usaha desa, hasil asset desa swadaya dan partisipatisi masyarakat dan gotong royong, lain pendapatan asli desa yang sah.

Dana transfer berupa dana transfer dari Dana Desa dari

dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa,

Kepundung Tahun 2017 Hal : 15

Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku, salah satu diantaranya Peraturan Menteri Dalam tentang Pengelolaan Keuangan Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat, setiap tahunnya pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan tan dan Belanja Desa (APB Desa) secara partisipatif dan transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan t umum BPD untuk penetapannya.

APB Desa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang aannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran 2017 merupakan sistem pengelolaan keuangan yang baru bagi desa. Sehingga masih harus penyesuaian secara menyeluruh sampai pada arah kebijakan Keuangan Desa

semua penerimaan uang melalui rekening satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi Sumber

hasil usaha desa, hasil asset desahasil swadaya dan partisipatisi masyarakat dan gotong royong, lain-lain

Dana Desa dari APBN, Bagian

dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Alokasi Dana Desa,

(17)

Bantuan Keuangan

dana desa lainnya yang sah.

- Pendapatan lain-

yang tidak mengikat serta

Adapun asumsi pendapatan Desa 2017 sebesar Rp : 1.272.174.100

juta seratus tujuh puluh empat ribu

KODE REKENIN

G

URAIAN

1

1 PENDAPATAN 1 1 Pendapatan Asli Desa 1 1 1 Hasil Usaha

1 1 1 1 - BUMDesa 1 1 1 2 - Tanah Kas Desa

1 1 2 Hasil Aset

1 1 2 1 - Tambatan Perahu 1 1 2 2 - Pasar Desa 1 2 Pendapatan Transfer 1 2 1 1 Dana Desa

1 2 2 2 Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah kabupaten 1 2 3 3 Alokasi Dana Desa

1 2 4 4 Bantuan Keuangan 1 2 4 5 Bantuan Provinsi 1 2 4 6 KPMD

1 2 4 7 Ketahanan

JUMLAH PENDAPATAN

2.2. BELANJA DESA

Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 ( satu ) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayaranya kembali oleh desa.

RKP Desa Kepundung

Bantuan Keuangan baik dari APBD Provinsi maupun Kabupaten dana desa lainnya yang sah.

-lain berupa hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat serta lainnya.

Adapun asumsi pendapatan Desa Kepundung

1.272.174.100 (Satu milyard dua ratus tujuh puluh dua juta seratus tujuh puluh empat ribu seratus Rupiah) yang berasal dari

URAIAN ANGGARAN

(Rp.)

2 3

41.400.000 Bengkok

788.041.000 DD Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah kabupaten 19.073.000

288.660.100 ADD SILTAP 100.000.000

I 5.000.000 30.000.000

1.272.174.100

Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 ( satu ) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayaranya kembali oleh desa.

Kepundung Tahun 2017 Hal : 16

baik dari APBD Provinsi maupun Kabupaten dan

lain berupa hibah dan sumbangan dari pihak ketiga

Kepundung Tahun Anggaran atu milyard dua ratus tujuh puluh dua

yang berasal dari :

KET

4

Bengkok

ADD SILTAP

Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa

yang merupakan kewajiban desa dalam 1 ( satu ) tahun anggaran yang

tidak akan diperoleh pembayaranya kembali oleh desa. Belanja desa

(18)

dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewewngan desa. Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 11

Belanja Bidang Penye

Pelaksanaan Pembangunan Kemasyarakatan Desa dan

Desa serta Belanja Tak Terduga. Belanja pada masing dibagi dalam kegiatan

belanja barang dan jasa serta belanja modal desa.

Untuk tahun Anggaran direncanakan sebesar

puluh dua juta seratus tujuh puluh empat ribu komposisi sebagai berikut :

Belum di edit

Kode Rekening

2 BELANJA

2 1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2 1 1 Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2 1 1 1

2 1 1 1 BIDANG PEMBANGUNAN 2 1 1 2 Pengaspalan Jaln Desa 2 1 1 3 Rabat Beton

2 1 1 4

2 1 1 5 BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN 2 1 1 6 Fasilitasi dan pembinaan LPMD

2 1 1 7 Fasilitasi dan pembinaan karang Taruna 2 1 1 8 Fasilitasi dan pembinaan PKK

Fasilitasi dan pembinaan KPMD 2 1 2

2 1 2 2 BIDANG PEMBERDAYAAN

2 1 2 1 Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan 2 1 2 2 bagi Kades, perangkat Desa dan BPd

2 1 2 3 Pelatihan/ Bintek Siskeudes 2 1 2 4

2 1 2 5

RKP Desa Kepundung

dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewewngan esuai dengan Permendagri Nomor 113

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

Pembangunan Desa, Belanja Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa dan Belanja Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Belanja Tak Terduga. Belanja pada masing

dibagi dalam kegiatan yang didalamnya memuat jenis belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal sesuai dengan kebutuhan

Untuk tahun Anggaran 2017 asumsi Belanja Des

direncanakan sebesar Rp : 1.272.174.100 (Satu milyard dua ratus tujuh puluh dua juta seratus tujuh puluh empat ribu seratus Rupiah

komposisi sebagai berikut :

di edit

Uraian perkiraan belanja

Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa

BIDANG PEMBANGUNAN 572.096.000

Pengaspalan Jaln Desa 511.427.400

60.668.600

BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN Fasilitasi dan pembinaan LPMD

Fasilitasi dan pembinaan karang Taruna Fasilitasi dan pembinaan PKK

Fasilitasi dan pembinaan KPMD

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 60.000.000

Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

bagi Kades, perangkat Desa dan BPd 15.000.000

Pelatihan/ Bintek Siskeudes 5.000.000

Kepundung Tahun 2017 Hal : 17

dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewewngan 3/2014 terdiri dari Desa, Belanja Bidang Bidang Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Belanja Tak Terduga. Belanja pada masing - masing bidang yang didalamnya memuat jenis belanja pegawai, sesuai dengan kebutuhan

Belanja Desa Kepundung atu milyard dua ratus tujuh ratus Rupiah) dengan

Jumlah (Rp)

572.096.000 511.427.400 60.668.600

60.000.000

15.000.000 5.000.000

Referensi

Dokumen terkait

• Untuk mengetahui apakah siswa dapat membuat hubungan antara jarak, waktu, dan kecepatan dari masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan tabel rasio.. • Untuk

Rimba Trijaya Perkasa (TPT-KO) dalam menjalankan usahanya tidak menggunakan bahan baku kayu impor dan tidak memiliki dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Rimba

Parfum Laundry Temanggung Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI JENIS PRODUK NYA:.. Kimia Untuk Laundry Kiloan/Satuan

Menurut Sukarni (2008), pada pemeriksaan warna beton pasca dibakar, untuk pembakaran dengan temperatur 200 o C sebagian benda uji berubah warna menjadi pink

Berdasarkan hasil analisis keragaman pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah malai, panjang malai, berat gabah berisi dan berat 100 butir gabah,

Langkah-langkah pembuatan perencanaan pembelajaran PAI berbasis multimedia 2 Pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multimedia  Deskripsi proses pembelajaran PAI berbasis

Bin Mu’allim, Amir, Yurisprudensi Peradilan Agama (Studi Pemikiran Hukum Islam di Lingkungan Pengadilan Agama Se-Jawa Tengah dan Pengadilan Tinggi Agama Semarang Tahun

Responden diminta untuk menyumbangkan sebagian dari uang tersebut untuk disumbangkan kepada Lembaga Amil Zakat (LAZ) berdasarkan informasi yang disediakan dalam kuesioner,