• Tidak ada hasil yang ditemukan

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) MODUL BLOK KEGAWATDARURATAN PEGANGAN MAHASISWA DISUSUN OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) MODUL BLOK KEGAWATDARURATAN PEGANGAN MAHASISWA DISUSUN OLEH"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

MODUL BLOK

KEGAWATDARURATAN

PEGANGAN MAHASISWA

DISUSUN OLEH TIM BLOK

EDITOR

Dr. Kenanga Marwan S, dr, Sp.An-KNA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN

2019

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-Nyalah maka kami dapat menyelesaikan buku blok ini.

Penerbitan buku Blok Kegawatdaruratan ini bertujuan agar proses pembelajaran dalam sistem kurikulum berbasis kompetensi dapat berjalan dengan baik baik dalam input, proses maupun dalam evaluasinya. Dengan selesainya Buku Blok Kegawatdaruratan ini dapat memberikan panduan baik pada institusi pendidikan, dosen yang berperan sebagai pengajar, tutor dan instruktur, mahasiswa sebagai pengguna dan staf administrasi akademik yang akan menyiapkan hal-hal yang diperlukan guna kelancaran kegiatan belajar mengajar.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama tim blok, tim kontributor, tim MEU dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, sehingga buku blok ini dapat selesai. Kami juga mengucapkan kepada pihak Fakultas yang telah memfasilitasi sehingga buku blok ini dapat diselesaikan.

Tim blok menyadari adanya keterbatasan akan literatur dan sumber informasi terkait kajian dalam skenario serta overview materi, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan guna kesempurnaan buku blok ini.

Semoga buku blok ini dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi kita semua

Banjarmasin, Juli 2019

Editor

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BLOK KEGAWATDARURATAN 1. PENDAHULUAN ... 1

2. TUJUAN BLOK ... 1

3. TOPIK YANG RELEVAN ... 3

4. POHON TOPIK ... 5

5. METODE PEMBELAJARAN ... 5

6. PENILAIAN ... 8

7. BLUE PRINT SOAL UJIAN BLOK ... 11

8. TIM BLOK ... 11

9. KONTRIBUTOR BLOK ... 11

10. NARASUMBER ... 12

11. SUMBER REFERENSI ... 13

12. JADUAL KEGIATAN ... 14

13. EVALUASI ... 19 14. SKENARIO

Dada Berdebar

Perkelahian Tengah Malam Anakku

Tolong!

(4)

BLOK KEGAWATDARURATAN

1. Pendahuluan

Blok ini akan dilaksanakan pada fase 2, semester 7, tahun ke-4, dengan waktu 6 minggu yang terdiri dari 5 minggu masa aktif dan 1 minggu masa ujian. Pada blok ini, mahasiswa akan belajar tentang berbagai kondisi kegawatdaruratan, seperti keracunan, luka, trauma kepala dan akibatnya (konkusio dan kontusio serebri, perdarahan ekstradural, perdarahan subdural, fraktur basis kranii, kematian otak), syok, perdarahan saluran cerna, gigitan hewan dan manusia, acute abdomen,perlukaan jalan lahir, abortus inkomplit, kejang pada anak dan neonatus, trauma lahir, syok pediatrik, status epileptikus, koma neurologis, trauma mata, ablasio retina, neuritis retrobulbar, benda asing di mata dan THT, obstruksi saluran nafas atas, trauma faring dan laring, epistaksis, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, aspirasi, tenggelam, baik etiologi dan faktor risiko, tanda dan gejala penyakit; prinsip dan interpretasi hasil pemeriksaan fisik dan penunjang;

penatalaksanaan,prognosis dan komplikasinya.

Selain itu, juga diperlukan pembelajaran keterampilan komunikasi dan prosedural yang diperlukan, seperti ketrampilan komunikasi menyampaikan berita buruk&

komunikasi kasus sensitif, bantuan hidup dasar,pemasangan WSD, penanganan epistaksis, serta penanganan luka. Mahasiswa juga akan mempelajari sikap profesionalisme yang terkait dengan topik-topik diatas.

Blok ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi problem based-learning, dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven jumps, kuliah, praktikum di laboratorium, belajar keterampilan klinik di skills lab, dan belajar mandiri. Untuk kegiatan kuliah, telah ditentukan topik-topik yang akan dikuliahkan, yang akan berisi prinsip, konsep, atau kerangka berpikir, sehingga dapat menjadi dasar bagi mahasiswa untuk mempelajari lebih lanjut tentang keluhan yang berkaitan dengan kegawatdaruratan. Oleh karena itu, tidak semua materi akan diberikan dalam kuliah, namun sudah cukup untuk mahasiswa untuk belajar mandiri.

2. Tujuan Blok

Pada akhir blok ini, bila diberikan data/kasus/pasien simulasi dengan masalah kesehatan/penyakit tertentu, mahasiswa kedokteran diharapkan akan mampu:

• Menjelaskan definisi, etiologi, faktor risiko, patogenesis, gejala, tanda, dasar

diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosismasalah kesehatan dan

(5)

penyakit gawat darurat, yaitu: keracunan (3), luka (4), trauma kepala dan akibatnya (konkusio dan kontusio serebri, perdarahan ekstradural, perdarahan subdural, fraktur basis kranii, kematian otak) (3), syok (kardiogenik, septik, hipovolemik, anafilaktik) (2 dan 3), gigitan hewan (ular berbisa, rabies [3], serangga [4]) dan manusia, acute abdomen (1-3),perlukaan jalan lahir, abortus inkomplit (3), perdarahan saluran cerna (3), kejang pada anak dan neonatus (3-4), trauma lahir (2, 4), syok pediatrik, status epileptikus (3), koma neurologis (3), trauma mata, ablasio retina (2), glaukoma akut sudut tertutup (3), neuritis retrobulbar (2), benda asing di mata dan THT(2, 3 dan 4), obstruksi saluran nafas atas, trauma faring dan laring, epistaksis (4), sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, aspirasi (2), dan tenggelam (3).

• Menggali riwayat penyakit yang berhubungan dengan penyakit/kondisi gawat darurat, serta menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun harapannya.

• Menjelaskan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur tentang tujuan, manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi, operasi, rujukan) yang berkaitan dengan penyakit/kondisi gawat darurat sebelum dikerjakan

• Melakukan pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan penyakit/kondisi gawat darurat dengan cara yang seminimal mungkin menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pasien simulasi.

• Menentukan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang yang berkaitan dengan penyakit/kondisi gawat darurat.

• Memperlakukan pasien simulasi sebagai mitra sejajar dan meminta persetujuannya dalam memutuskan suatu terapi dan tindakan dalam mengatasi penyakit/kondisi gawat darurat

• Menjelaskan penatalaksanaan penyakit/kondisi gawat darurat beserta rasional pemilihan penatalaksanaan tersebut

• Melakukan tindakan terapeutik yang berkaitan dengan penyakit/kondisi gawat darurat sesuai dengan kewenangannya

• Menerapkan evidence-based medicine dalam penatalaksanaan penyakit/ kondisi gawat darurat

• Menjelaskan cara, sebab, dan mekanisme kematian.

(6)

3. Topik yang Relevan

• Bagian: Parasitologi Topik kuliah:

Arthropoda beracun

• Bagian: Mikrobiologi Topik kuliah:

Virus rabies

• Bagian: Farmakologi Topik kuliah:

Toksikologi dasar (prinsip penanganan keracunan secara umum, antidotum spesifik)

Toksikologi klinis (keracunan merkuri, arsen, timbal, asam, basa, opium, minyak tanah, karbondioksida, dan karbonmonoksida)

• Bagian: Bedah Topik kuliah:

Ilmu luka

Trauma kepala (termasuk konkusio dan kontusio serebri, perdarahan ekstradural, perdarahan subdural, fraktur basis kranii, kematian otak).

Gigitan hewan (ular berbisa, rabies, dan serangga) dan manusia Acute abdomen

• Bagian: Obstetri dan Ginekologi Topik kuliah:

Perlukaan jalan lahir Abortus inkomplit

• Bagian: Ilmu Kesehatan Anak Topik kuliah:

Kejang pada anak Kejang pada neonatus

Trauma lahir (caput succedaneum, fraktur klavikula, humerus, dan costa, trauma plexus brachialis)

Syok pediatrik

• Bagian: Ilmu Penyakit Dalam

Topik kuliah:

(7)

Syok kardiogenik & syok anafilaktik) Perdarahan saluran cerna

• Bagian: Ilmu Penyakit Mata Topik kuliah:

Trauma mata (trauma mekanik, kimia, dan fisik) Benda asing pada mata

Glaukoma akut sudut tertutup Ablasio retina

Neuritis retrobulbar

• Bagian: Ilmu Penyakit THT Topik kuliah:

Benda asing di THT & obstruksi saluran nafas atas Trauma faring & laring

Epistaksis

• Bagian: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin Topik kuliah:

Sindrom Stevens-Johnson Nekrolisis epidermal toksik

• Bagian: Radiologi Topik kuliah:

Radiologi benda asing

• Bagian: Neurologi Topik kuliah:

Status epileptikus Koma neurologis

• Bagian: Anestesiologi Topik kuliah:

Tenggelam Aspirasi

Anestesi pada pembedahan emergency

Anestesi pada pasien berisiko tinggi (gangguan ginjal, paru, jantung, DM,

manula)

(8)

• Bagian: Ilmu Kedokteran Kehakiman Topik kuliah:

Cara, sebab, dan mekanisme kematian

4. Pohon Topik

5. Metode Pembelajaran 1. Kuliah

Kuliah diberikan oleh masing-masing dosen dengan waktu maksimal 2 x 50 menit/pertemuan. Kuliah merupakan pengantar materi-materi yang harus dipahami mahasiswa dalam blok ini. Di dalam kuliah, diharapkan terjadi interaksi 2 arah antara dosen dan mahasiswa, dengan mengurangi dominasi dosen dan meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kelas. Pendalaman materi dilakukan mahasiswa melalui kegiatan tutorial dan belajar mandiri.

• Parasitologi

Arthropoda beracun (2 x 50 menit): kalajengking, lebah, laba-laba, dll

• Mikrobiologi

Virus rabies (2 x 50 menit)

Bedah:

Luka Trauma kepala Gigitan hewan & manusia

Acute abdomen Keracunan

Kegawatdaruratan ObsGyn:

Perlukaan jalan lahir Abortus inkomplit

Pediatri:

Kejang pada anak & neonatus Trauma lahir

Syok pediatrik

IPD:

Syok septik, kardiogenik &

anafilaktik

Perdarahan saluran cerna THT:

Benda asing Obstruksi jalan

nafas atas Trauma faring &

laring

Mata:

Trauma mata Benda asing

Glaukoma akut sudut tertutup Ablasio retina

Neuritis retrobulbar KuKel:

SJS TEN

Syaraf:

Status epileptikus Koma neurologis Anestesiologi:

Aspirasi

Tenggelam

(9)

• Farmakologi

Toksikologi dasar (2 x 50 menit) Toksikologi klinik (2 x 50 menit)

• Ilmu Bedah

Ilmu luka (2 x 50 menit)

Trauma kepala (termasuk konkusio dan kontusio serebri, perdarahan ekstradural, perdarahan subdural, fraktur basis kranii, kematian otak)(4 x 50 menit)

Gigitan hewan (ular berbisa, rabies, dan serangga) dan manusia (2 x 50 menit)

Akut abdomen (2 x 50 menit)

• Obstetri dan Ginekologi

Perlukaan jalan lahir (1 x 50 menit) Abortus inkomplit (1 x 50 menit)

• Ilmu Kesehatan Anak

Kejang pada anak dan neonatus (2 x 50 menit)

Trauma lahir (caput succedaneum, fraktur klavikula, humerus, dan costa, trauma plexus brachialis) (2 x 50 menit)

Syok pediatrik (1 x 50 menit)

• Ilmu Penyakit Dalam

Syok septik, kardiogenik & anafilaktik (2 x 50 menit) Perdarahan saluran cerna (2 x 50 menit)

• Ilmu Penyakit Mata

Trauma mata (trauma mekanik, kimia, dan fisik) (2 x 50 menit) Benda asing pada mata (1 x 50 menit)

Glaukoma akut sudut tertutup ( 1 x 50 menit) Ablasio retina (1 x 50 menit)

Neuritis retrobulbar (1 x 50 menit)

• Ilmu Penyakit THT

Benda asing pada THT & obstruksi saluran nafas atas (2 x 50 menit) Trauma faring & laring (1 x 50 menit)

Epistaksis (1 x 50 menit)

(10)

• Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin

Sindrom Stevens-Johnson (1 x 50 menit) Nekrolisis epidermal toksik (1 x 50 menit)

• Radiologi

Radiologi benda asing (2 x 50 menit)

• Neurologi

Status epileptikus (1 x 50 menit) Koma neurologis (2 x 50 menit)

• Anestesiologi

Tenggelam (1 x 50 menit) Aspirasi (1 x 50 menit)

Anestesi pada pembedahan emergency (2 x 50 menit)

Anestesi pada pasien berisiko tinggi (gangguan ginjal, paru, jantung, DM, manula) (2 x 50 menit)

• Ilmu Kedokteran Kehakiman

Cara, sebab, dan mekanisme kematian (2 x 50 menit)

2. Tutorial:

Tutorial akan dilaksanakan setiap minggu 1 skenario per minggu, di ruang tutorial.

Untuk blok ini diberikan 5 skenario. Tutorial ditujukan untuk melatih mahasiswa untuk menganalisis masalah dalam bidang kegawatdaruratan dan membahas masalah tersebut berdasarkan teori-teori yang diperoleh dari kuliah, buku teks, dan jurnal-jurnal ilmiah. Mahasiswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan 1 orang tutor per kelompok. Satu skenario akan didiskusikan dalam 2 tutorial, menggunakan metode seven jumps. Di antara tutorial 1 dan 2, terdapat jeda waktu bagi mahasiswa untuk belajar mandiri untuk mencari jawaban terhadap sasaran belajar yang ditetapkan pada tutorial pertama. Topik skenario diambil dari keluhan/penyakit yang mempunyai nilai kompetensi 4 dan 3.

3. Skills lab/praktek ketrampilan

Skills lab/praktek ketrampilan ini dilakukan di ruang Skills lab dengan waktu

maksimal 3 x 50 menit per kali praktek. Materi ketrampilan yang harus dikuasai

mahasiswa dalam blok ini adalah:

(11)

Ketrampilan komunikasi menyampaikan berita buruk & komunikasi kasus sensitif

Bantuan hidup dasar Penanganan epistaksis

4. Praktikum

Kegiatan praktikum ditujukan untuk memperkuat pemahaman teori. Praktikum dilakukan di laboratorium terkait topik, dengan waktu maksimal 3 x 50 menit per kali praktikum, baik melalui praktek langsung ataupun demonstrasi. Praktikum yang harus diikuti mahasiswa adalah:

Keracunan akut dan antidotumnya (Farmakologi)

5. Belajar mandiri

Belajar mandiri ditujukan untuk memperdalam materi yang diberikan saat kuliah, mempelajari bahan belajar berdasarkan sasaran belajar di tutorial, mempelajari materi yang tidak diberikan pada perkuliahan tetapi terkait tujuan blok, dan mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Waktu belajar mandiri adalah 50-150 menit per kegiatan dan harus benar-benar digunakan oleh mahasiswa. Belajar mandiri dapat dilakukan secara perseorangan ataupun berkelompok.

6. PENILAIAN : A. Bentuk ujian

Ujian teori dalam bentuk ujian tulis.

B. Bentuk soal

Soal ujian teori dibuat dengan tipe Multiple Choice Questions (MCQ). Soal dibuat berdasarkan cetak biru yang telah ditetapkan dengan mengacu pada standar pembuatan soal.

C. Penilaian 1). Formatif:

Prasyarat ujian:

a. Kehadiran di perkuliahan : 80%

b. Kehadiran di tutorial : 100%

c. Kehadiran praktikum : 100%

d. Keaktifan di tutorial : sufficient (berbasis checklist)

(12)

e. Etika pada praktikum : sufficient (berbasis checklist) f. Etika pada tutorial : sufficient (berbasis checklist) g. Etika pada perkuliahan : sufficient (berbasis checklist) 2). Sumatif

Ujian tulis blok berupa soal MCQ (vignette & nonvignette: pilihan ganda dengan satu jawaban benar) : 60%

Tutorial (knowledge) : 20%

Praktikum : 15%

Mandiri : 5%

D) TATA TERTIB

a. Ketidakhadiran kegiatan tutorial dan praktikum hanya diperkenankan apabila:

1. Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari dokter (surat sakit maksimal 3 hari terhitung sejak hari pertama sakit)

2. Mendapat musibah kematian keluarga inti dengan surat keterangan dari orangtua/wali

3. Mendapat tugas dari fakultas/universitas dengan surat keterangan dari Ketua Program Studi/Wakil Dekan/Dekan/Rektor

b. Apabila tidak hadir pada kegiatan tutorial dengan alasan yang tercantum pada poin (a) di atas maka mahasiswa tidak wajib mengganti hari tutorial yang ditinggalkan, dan nilai tutorial pada hari tersebut tidak menjadi pembagi pada nilai akhir tutorial

c. Apabila tidak hadir pada kegiatan tutorial dengan alasan selain yang tercantum pada poin (a) di atas maka nilai tutorial pada hari tersebut adalah nol (0) dan mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti ujian blok.

d. Apabila tidak hadir pada kegiatan praktikum dengan alasan seperti yang tercantum pada poin (a), mahasiswa dapat mengganti waktu praktikum sesuai dengan ketentuan administrasi yang telah ditetapkan oleh bagian.

e. Bagi mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan praktikum dengan alasan selain

yang tercantum pada poin (a), maka mahasiswa tidak berhak mendapatkan

penggantian waktu dan nilai praktikum yang ditinggalkan tersebut adalah 0

(nol). Mahasiswa tidak berhak untuk mengikuti ujian praktikum blok di bagian

tersebut.

(13)

f. Bagi mahasiswa yang melanggar ketentuan administratif dan etika maka dinyatakan tidak lulus blok dan wajib mengulang pada tahun-tahun berikutnya

E) Standard setting

Standar penilaian yang digunakan pada blok Keluhan yang Berkaitan dengan Sistem Endokrin Metabolik dan Patomekanisme Penyakit adalah sebagai berikut:

Nilai Angka Nilai Huruf Konversi IP

≥ 80 A 4

75,00 - 79,99 B+ 3,5

70,00 - 74,99 B 3

65,00 - 69,99 C+ 2,5

60,00 - 64,99 C 2

55,00 - 59,99 D+ 1,5

50,00 - 54,99 D 1

<50,00 E 0

Nilai Batas Lulus (NBL) Ujian Tulis Blok : 65

F). Remediasi:

Jika nilai ujian tulis mahasiswa berada di bawah NBL ujian tulis blok, maka dilakukan 1 kali remediasi pada akhir blok dengan ketentuan sebagai berikut.

Remedial ujian blok hanya ditujukan bagi mahasiswa yang mendapat nilai di bawah ketentuan blok dan secara administratif tidak ada pelanggaran (kehadiran, etika)

Nilai maksimal remedial ujian tulis blok yang diperoleh adalah 65

Apabila setelah dilakukan remediasi ujian tulis blok, nilai yang diperoleh masih berada di bawah NBL, maka nilai yang diambil adalah nilai yang tertinggi.

• Apabila mahasiswa mengikuti ujian tulis blok susulan dihari lain dengan alasan

yang jelas, maka nilai mahasiswa tersebut adalah 90% dari nilai yang didapat.

(14)

7.Blueprint Soal Ujian Tulis Blok

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Menjelaskan definisi, etiologi, faktor

risiko, patogenesis, gejala, tanda, dasar diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis masalah kesehatan dan penyakit gawat darurat

5 5 4 13 2 6 5 7 5 3 - 3 6 -

Menjelaskan dengan benar, jelas, lengkap, dan jujur tentang tujuan, manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi, operasi, rujukan) yang berkaitan dengan penyakit/kondisi gawat darurat sebelum dikerjakan

- - 3 4 1 2 1 2 1 - 1 1 3 -

Menentukan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang yang berkaitan

dengan penyakit/kondisi gawat darurat - - - 6 1 2 2 2 2 1 4 2 3 - Menjelaskan penatalaksanaan

penyakit/kondisi gawat darurat beserta rasional pemilihan penatalaksanaan tersebut

- - 4 5 2 4 3 6 3 2 - 2 5 -

Menjelaskan cara, sebab, dan

mekanisme kematian - - - - - - - - - - - - - 6

Total = 150 5 5 11 28 6 14 11 17 11 6 5 8 17 6

Keterangan:

1 = Parasitologi 8 = Ilmu Penyakit Mata

2 = Mikrobiologi 9 = Ilmu Penyakit THT

3 = Farmakologi 10 = Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin

4 = Bedah 11 = Radiologi

5 = Obstetri & Ginekologi 12 = Neurologi 6 = Ilmu Kesehatan Anak 13 = Anestesiologi

7 = Ilmu Penyakit Dalam 14 = Ilmu Kedokteran Kehakiman

8. Tim Blok

• Koordinator : Dr. Kenanga Marwan Sikumbang, dr, Sp.An(K) 9. Daftar Kontributor Blok

Kontributor blok adalah

• Bagian Parasitologi

• Bagian Mikrobiologi

• Bagian Farmakologi

• Bagian Bedah

• Bagian Obstetri dan Ginekologi

• Bagian Ilmu Penyakit Dalam

• Bagian Ilmu Kesehatan Anak

• Bagian Ilmu Penyakit Mata

(15)

• Bagian Ilmu Penyakit THT

• Bagian Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin

• Bagian Radiologi

• Bagian Neurologi

• Bagian Anestesiologi

• Bagian Ilmu Kedokteran Kehakiman

10. Narasumber

Narasumber adalah dosen yang akan memberikan kuliah, sesuai topik berikut ini.

No Bagian Materi Kuliah Dosen

1 Parasitologi Arthropoda beracun (3 & 4) Dr. drh. Erida Wydiamala, M.Kes

2 Mikrobiologi Virus rabies (3) TIM

3 Farmakologi Toksikologi dasar (3) Dr. HM. Bakhriansyah, MKes.,

M.Med Ed

Toksikologi klinik (3) dr. Hendra Wana.N, M.sc

4 Ilmu Bedah

Ilmu luka (4) dr. Sulandri G, Sp.BP-Rekon

Trauma kepala I Trauma Kepala II

dr. Agus Suhendar, SP.BS Dr. dr. Ardik Lahdimawan,

Sp.BS Gigitan hewan (ular berbisa, rabies, dan

serangga) dan manusia (3 & 4) dr. Agung Ari Wibowo, Sp.BP

Acute abdomen (1-3) dr. Agung Ari Wibowo, Sp.BP

5 Obstetri dan Ginekologi

Perlukaan jalan lahir (4) dr. Pribakti Budinurdjaja, Sp.OG(K)

Abortus inkomplit (3) dr. Renny Aditya, M.Kes,

Sp.OG

6 Ilmu Kesehatan Anak

Kejang pada anak Prof.Dr.dr. Ruslan Muhyi,

Sp.A(K)

Kejang pada neonatus dr. Pudji Andayani, Sp.A(K)

Trauma lahir (caput succedaneum, fraktur klavikula, humerus, dan costa, trauma plexus brachialis) (2 & 4)

Prof. Dr. Ari Yunanto, dr, Sp.A(K)

Syok pediatrik Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K)

7 Ilmu Penyakit Dalam

Syok septik, kardiogenik & anafilaktik (2 & 3) dr. Ahmad Soefiyani, Sp.PD,KGEH Perdarahan saluran cerna (3) dr. Djallalludin, M.Kes, Sp.PD

8 Ilmu Penyakit Mata

Trauma mata (trauma mekanik, kimia, dan fisik) Dosen IP Mata Benda asing pada mata (2-3) dr. M. Ali Faisal, M.Sc, Sp.M

Ablasio retina (2) dr. Etty Eko Setiawati, Sp.M

Glaukoma akut sudut tertutup (3) dr. Agus Fitrianoor, Sp.M Neuritis retrobulbar (2) dr. Agus Fitrianoor, Sp.M

9 Ilmu Penyakit THT

Benda asing pada THT & obstruksi saluran

nafas atas (3-4) Dosen IP THT

Trauma faring & laring Dosen IP THT

Epistaksis (4) dr. Nur Qamariah, M.Kes,

Sp.THT

(16)

10 Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin

Sindrom Stevens-Johnson

dr. Sani Widjaja, Sp.KK Nekrolisis epidermal toksik

11 Radiologi Radiologi benda asing (2-4) dr.Lilis S, Sp.Rad

12 Neurologi Status epileptikus (3) dr. Fakhrurrazy, Sp.S

Koma neurologis (3) dr. Zainudin Arpandy, Sp.S

13 Anestesiologi

Airway management Dr. dr. Kenanga MS,Sp.An

Tenggelam dan Aspirasi dr. Andri L Tobing, Sp.An

Anestesi pada kasus kegawatdaruratan dr. Mahendratama, P.A, Sp.An Anestesi pada pasien sectio caesaria dr. Iwan Nuryaman, Sp.An 14 Ilmu Kedokteran

Kehakiman Cara, sebab, dan mekanisme kematian dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F

11. Referensi

Blok ini ditunjang oleh referensi berikut:

Parasitologi:

• Sutanto I, et al. Buku ajar parasitologi kedokteran edisi 4. FKUI, Jakarta.

Mikrobiologi:

• FKUI. Buku ajar mikrobiologi kedokteran. Binarupa Aksara, Jakarta.

Farmakologi:

• Gan S. Farmakologi dan Terapi. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

• Hardman JG, Limbird LE, Gilman AG. Goodman & Gilman's The Pharmacological Basis of Therapeutics. Medical Publishing Division.

Ilmu Penyakit Mata:

• Vaughan D, Asbury T, Riordan-Eva P. General ophthalmology 15th edition. A Simon

& Schuster, Stanford, Connecticut.

Anestesiologi:

• Morgan, et al. Lange: Clinical Anestesiology 4th edition. McGraw-Hill, USA.

Ilmu Kedokteran Kehakiman:

• Knight Bernard. Forensic Pathology. Oxford University Press, New York.

• Hoediyanto AH. Ilmu kedokteran forensik dan medikolegal edisi ketiga. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal FK-Unair, Surabaya..

• Idries AM. Pedoman Ilmu kedokteran forensik edisi pertama. Binarupa Aksara,

Jakarta.

(17)

12. JADWAL BLOK KEGAWATDARURATAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2018/2019

Minggu I (26 Agustus – 30 Agustus 2019)

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

08.00-09.00

Kuliah Bedah:

Ilmu luka

Kuliah Bedah:

Trauma Kepala I

Kuliah Radiologi:

Radiologi benda asing

Kuliah Bedah:

Akut abdomen 09.00-10.00

10.00-11.00 Kuliah Parasitologi:

Arthropoda beracun

Kuliah Farmakologi:

Toksikologi Dasar

Kuliah Mata:

Ablasio retina &

Neuritis retrobulbar

11.00-12.00 Kuliah IKA:

Syok pediatric 12.00-13.00

13.00-14.00 Kuliah THT:

Epistaksis dan Pengantar skill

epistaksis

Kuliah THT:

Benda Asing pada THT & Obstruksi saluran nafas atas

Kuliah Neurologi:

Koma neurologis

Pre Test KKD 5

14.00-15.00 Kuliah

Mikrobiologi:

Virus rabies 15.00-16.00 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Akademik

16.00-17.00

17.00-18.00

(18)

Minggu II (02 – 06 September 2019)

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

08.00-09.00

Libur Nasional

Kuliah Anestesiologi:

Airway Management 08.30-10.00

Skill Lab Skill lab

10.00-11.00 Kuliah ObsGin:

Abortus inkomplit 11.00-12.00

12.00-13.00 Tutorial 1 Skenario 1

Tutorial 2 Skenario 1 13.00-14.00

14.00-15.00 Kuliah Bedah:

Trauma Kepala II

Kuliah IKA:

Kejang pada neonatus 15.00-16.00

16.00-17.00 17.00-18.00

Minggu III (09 -13 September 2019)

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

08.00-09.00 Kuliah Farmakologi:

Toksikologi Klinik

Kuliah ObsGyn:

Perlukaan jalan lahir 08.30-10.00

Skill Lab Skill lab

10.00-11.00

Praktikum Farmakologi:

Keracunan akut &

antidotumnya

Kuliah IKA:

Trauma lahir 11.00-12.00

12.00-13.00 Tutorial 1 Skenario 2

Tutorial 2 Skenario 2 13.00-14.00

14.00-15.00 Kuliah IPD :

Perdarahan saluran cerna 15.00-16.00

16.00-17.00

(19)

17.00-18.00

Minggu IV (16 September – 20 September 2019)

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

08.00-09.00 Kuliah Mata:

Benda asing pada mata & Glaukoma akut sudut tertutup

Kuliah Bedah:

Gigitan hewan dan manusia 08.30-10.00

Skill lab Skill lab:

10.00-11.00 Kuliah IPD:

Syok kardiogenik &

syok anafilktik

11.00-12.00 Kuliah KuKel:

Sindrom Stevens- Johnson & Nekrosis

epidermal toksik 12.00-13.00 Tutorial 1

Skenario 3

Tutorial 2 Skenario 3

13.00-14.00 Kuliah Anestesiologi:

Tenggelam dan Aspirasi

14.00-15.00 Kuliah Anestesiologi:

Anastesi pada Kasus Kegawatdaruratan 15.00-16.00

16.00-17.00

17.00-18.00

(20)

Minggu V (23 – 27 September 2019)

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

08.00-09.00

Kuliah Mata:

Trauma mata 08.30-10.00

SKILL LAB

Kuliah Neurologi:

Status epileptikus

SKILL LAB 10.00-11.00

Kuliah THT:

Trauma faring &

laring

Kuliah IKA:

Kejang pada anak 11.00-12.00

12.00-13.00

Tutorial 1 Skenario 4

Kuliah IKK:

Cara, sebab dan mekanisme kematian

Tutorial 2 Skenario 4 13.00-14.00

14.00-15.00 Kuliah Anastesi

Anasatesi pada Pasien Sectio

Caesaria 15.00-16.00

16.00-17.00

17.00-18.00

(21)

Minggu VI (30 Sept – 4 Okt 2019)

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

08.00-09.00

CBT Blok Gadar 09.00-10.00

Kuliah Pakar

Ujian Skill Lab

Ujian Skill Lab 10.00-11.00

11.00-12.00 12.00-13.00

Ujian Skill Lab 13.00-14.00

14.00-15.00

15.00-16.00

16.00-17.00

17.00-18.00

(22)

13. Evaluasi Blok

Blok dinyatakan berhasil apabila:

a. Kehadiran mahasiswa (berdasarkan DHMD)

• Kuliah : minimal 80%

• Tutorial, skills lab, praktikum : 100%

b. Kehadiran tutor, instruktur dan narasumber : 100%

c. Tingkat kelulusan mahasiswa : 100%

d. Kualitas kelulusan mahasiswa : Nilai Blok 100% memenuhi NBL

(23)

14. Skenario SKENARIO 1

Minum Baygon

Seorang wanita berusia 25 tahun, pekerjaan penyadap karet, ditemukan oleh suaminya dalam kondisi lemah tak berdaya di kamar tidurnya pada sore hari. Saat badannya hendak diangkat ditemukan adanya bekas muntahan pada seprei kasurnya dan di mulut pasien terdapat buih. Pasien kemudian dibawa ke Puskesmas dan diperiksa oleh dokter Puskesmas tersebut.

Saat dokter Puskesmas memeriksa respon pasien, pasien hanya memberikan suara merintih dan gerakan menjauh terhadap rangsang yang diberikan, membuka mata jika berikan rangsang nyeri. Pasien bernafas pendek-pendek disertai dengan bunyi di akhir ekspirasi, berkeringat dingin, nadi diraba lambat dan lemah. Dari mulut pasien, sang Dokter mencium bau obat pembunuh serangga yang menyengat. Dokter tersebut kemudian memberikan pertolongan pertama, kemudian dari anamnesis singkat dengan keluarga diketahui bahwa pasien sering didatangi penagih hutang dan beberapa hari ini terlihat murung.

SKENARIO 2

Perkelahian tengah malam

Seorang laki-laki, berusia 25 tahun, ditemukan tergeletak di tepi jalan kecil di tengah malam dalam kondisi pingsan dan darah mengalir dari perutnya, diduga terlibat perkelahian sebelumnya. Penjaga malam yang menemukan segera membawa korban ke IGD. Dokter IGD yang memeriksa korban menemukan bahwa pasien masih bernafas, namun nadi masih teraba kecil dan cepat, tangan dan kaki teraba dingin, serta muka dan bibir pasien sangat pucat.

Pemeriksaan abdomen menunjukkan adanya beberapa lebam di perut kiri dan kanan, serta 3 luka tusuk tembus peritoneum di regio epigastrium, lateralis kiri, dan umbilikalis. Dokter segera memasang pasien ke monitor, memasang pulse oxymetry, memberikan cairan dan obat-obatan untuk menstabilkan hemodinamiknya, memasang nasogastric tube dan kateter urinaria, lalu melakukan pemeriksaan penunjang. Pasien direncanakan akan diterapi pembedahan begitu keadaan memungkinkan.

SKENARIO 3

Penurunan kesadaran

Seorang laki-laki, usia 24 tahun, BB 60 kg mengalami KLL akibat terserempet mobil 2 jam sebelum MRS. Pasien terjatuh dari motornya dan pingsan selama kurang lebih 15 menit. Pasien dibawa ke rumah sakit dan mengeluh pusing, dan muntah proyektil 3x selama di IGD. Saat ditanya, pasien mengatakan tidak ingat kronologis kejadian yang dialaminya.

Teraba benjolan di daerah pelipis dengan ukuran sekitar 10 cm. Pasien tampak mengantuk

dan mengaku pusingnya semakin bertambah. Sebagai dokter jaga di IGD saat itu, anda

melakukan pemeriksaan fisik dan menentukan pemeriksaan penunjang pada pasien.

(24)

SKENARIO 4

Tolong!

Pada hari pertamanya bekerja sebagai pembersih pantai di sebuah resort wiasat, Anto mendengar teriakan meminta tolong dari laut, dan ternyata ada seseorang yang tenggelam.

Anto segera berenang dan menarik korban tenggelam tersebut ke tepi. Korban adalah seorang

laki-laki berusia sekitar 50 tahun. Pasien tidak bernafas dan ketika diraba nadinya, Anto tidak

bisa menemukan denyutan. Seluruh badan korban terasa sangat dingin. Dikelilingi banyak

orang, Anto mencoba memberikan tekanan di dada dan bantuan nafas seperti yang sering

dilihatnya di televisi, namun pasien masih belum sadar juga. Beberapa saat kemudian, sebuah

ambulans datang dan tim tenaga kesehatan yang datang segera memberikan bantuan

resusitasi. Mereka juga memasang pipa melalui mulut korban, kemudian menggunakan alat

kejut jantung. Pasien masih belum sadar ketika dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan

lebih lanjut.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tegakan tingkat tiang dan pohon pada Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Diklat Bukit Suligi..

jawab atas terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan. Kecelakaan yang telah berakibat kepada kerugian pengguna jalan merupakan dampak dari ketersediaan sarana dan

Pada tambang bawah tanah sistem ventilasi sangat berperan penting guna memenuhi kebutuhan pernapasan manusia &#34;pekerja# dan juga untuk menetralkan gas$gas beraun,

Oleh karena kondisi tersebut, tujuan kajian ini yaitu mengetahui karakteristik pengendara sepeda berdasarkan karakteristik sosial ekonomi dan karakteristik perjalanan,

Ilustrasi ini memperlihatkan betapa tingginya komitmen politik pemerintah (dalam hal ini pemerintah negara bagian) di AS untuk secara konsisten dan sustainable, membangun

Luaran dari workshop Sistem Penjamin Muti Internal ini adalah terbentuknya Badan Penjamin Mutu yang lebih optimal dalam melaksanakan SPMI di masing-masing

Diharapkan dengan aplikasi tersebut dapat memudahkan pemilik untuk mengolah data pegawai, pelanggan, stok barang, penjualan, pembelian, dan laporan-laporan yang dibutuhkan

pengamat pantai menginformasikan ke Pusdalops melalui radio HT bahwa gelombang laut telah berangsur kembali normal di pantai. Beberapa saat kemudian, Pusdalops menerima pesan