• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS INTER VLAN PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANG BANGUN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS INTER VLAN PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

72

RANCANG BANGUN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS INTER VLAN PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Reza Maulana Siagian

Universitas Harapan Medan, rezamaulanasiagian@gmail.com Andi Marwan Elhanafi

Universitas Harapan Medan, Jl. HM. Joni No. 70C, andimarwanelhanafi@gmail.com Risko Liza

Universitas Harapan Medan, Jl. HM. Joni No. 70 C, risko.liza@gmail.com Abstract

The number of network devices that are connected and the information system used simultaneously results in more broadcasts and packets that are supported by the Switch. The condition of the Serdang Bedagai Regency Land Office which consists of 2 floors and several rooms that require employees to come directly to the room concerned if there are problems between existing fields or sections to coordinate in order to solve problems, after the employee sees the problem, the employee must return again to the initial room to solve the problems that occurred. Things like this can certainly deprive you of time and energy because you have to come to the room involved, and the number of devices connected to one network makes the Switch have to broadcast a lot. By implementing inter-VLANs, these problems can be overcome by connecting 4 different existing fields so that the Serdang Bedagai Regency Land Office can communicate with each other and employees do not have to come to the related room if a problem occurs. Inter VLANs are also expected to make the network centralized or organized. This inter VLAN application uses the Cisco Packet Tracer Version 7.3 application as a medium for simulating.

Keywords:

Switch, VLAN, Inter VLAN, Network Abstrak

Banyaknya perangkat jaringan yang terhubung dan adanya sistem informasi yang digunakan secara bersamaan mengakibatkan semakin banyak broadcast dan paket yang ditangani oleh Switch. Kondisi Kantor Pertanahan Kabupaten Serdang Bedagai yang terdiri dari 2 lantai dan beberapa ruangan mengharuskan pegawai untuk datang langsung ke ruangan yang terkait jika terdapat permasalahan antara bidang atau seksi yang ada untuk berkoordinasi agar dapat menyelesaikan permasalahan, setelah pegawai tersebut mengetahui permasalahannya maka pegawai tersebut harus kembali lagi ke ruangan awal untuk menuntaskan permasalahan yang terjadi. Hal seperti ini tentunya dapat membuang waktu dan tenaga karena harus langsung datang ke ruangan terkait, serta banyaknya perangkat yang terhubung pada satu jaringan membuat Switch harus menangani banyak broadcast. Dengan menerapkan inter VLAN maka permasalahan tersebut bisa diatasi sehingga dapat menghubungkan 4 bidang berbeda yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Serdang Bedagai bisa saling berkomunikasi dan pegawai tidak harus datang ke ruangan terkait jika terjadi permasalahan. Inter VLAN juga diharapkan dapat membuat jaringan menjadi terpusat atau tertata. Penerapan inter VLAN ini menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer Versi 7.3 sebagai media untuk melakukan simulasi.

Kata Kunci:

Switch, VLAN, Inter VLAN, Jaringan

1. PENDAHULUAN

Dengan adanya proses komputerisasi banyak dampak positif terutama pada efisiensitas dan efektifitas bagi para pengguna. Jaringan komputer merupakan bagian dari komputer yang diimplementasikan dengan jaringan internet untuk mendukung para user atau pengguna untuk mendapatkan akses internet. Dalam hal ini, internet digunakan sebagai penunjang yang sangat penting agar dapat membuat akses komunikasi dengan menggunakan jaringan LAN dan VLAN sehingga komunikasi dalam Kantor yang memiliki ruangan – ruangan terpisah dapat dilakukan dengan cepat.[1].

(2)

73

Kantor Pertanahan Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kantor yang telah memanfaakan jaringan komputer sampai dengan saat ini. Sistem jaringan komputer yang digunakan menggunakan sistem jaringan komputer berbasis LAN yang menggunakan teknologi dan beroperasi pada kecepatan 100 Mbps (Mega bit/detik).

Banyaknya perangkat jaringan yang terhubung pada jaringan dan adanya penggunaan sistem informasi yang digunakan secara bersama sama membuat jaringan mengalami berbagai masalah. Semakin besar jumlah user dan alat mengakibatkan semakin banyak broadcast dan paket yang harus ditangani oleh sebuah switch.[2]

Kondisi Kantor yang terdiri dari 2 lantai dan memiliki beberapa ruangan mewajibkan pegawai datang langsung ke ruangan yang terkait jika terdapat permasalahan antara bidang atau seksi untuk saling berkoordinasi agar dapat menyelesaikan permasalahan, setelah mengetahui permasalahannya maka pegawai tersebut harus kembali lagi ke ruangan awal untuk menuntaskan permasalahan yang terjadi. Hal seperti ini tentunya dapat membuang waktu dan tenaga. Dengan menerapkan Inter VLAN (Virtual Local Area Network) bisa mengatasi permasalahan tersebut agar dapat saling berkomunikasi antar ruangan dan membuat jaringan menjadi terpusat dan tertata.

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah diterapkannya inter VLAN (Virtual Local Area Network) pada Kantor Pertanahan Kabupaten Serdang Bedagai dengan menggunakan switch dan router, maka memperoleh hasil yaitu dapat menghubungkan 4 VLAN yang berbeda sehingga antara bidang atau seksi dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Penggunaan jaringan berbasis inter VLAN yang akan diterapkan diharapkan dapat membuat jaringan menjadi terpusat dan tertata yang dalam hal ini menggunakan aplikasi simulasi yaitu Cisco Packet Tracer versi 7.3 Aplikasi tersebut yang digunakan pada penelitian ini dengan tujuan agar dapat menggambarkan skema topologi dan juga skema pengalamatan IP address beserta konfigurasinya sehingga rancangan yang telah di siapkan agar dapat di implementasikan.

Gambar 1. Hasil Rancangan Jaringan

Pada gambar 1 menampilkan yaitu 1 unit router, 2 unit switch, 16 unit komputer, kabel straight maupun cross untuk menghubungkan antar perangkat dan merupakan tampilan dari sebuah skema topologi jaringan komputer berbasis inter VLAN (Virtual Local Area Network) dengan topologi star menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer versi 7.3.

2.1. IPv4 (Internet Protocol version 4)

Internet Protocol Address atau alamat IP yang bahasa awamnya bisa disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan. Identitas dari pemakai internet adalah alamat IP, sehingga antara satu alamat dengan alamat lainnya tidak boleh sama. Internet Protocol (IP) pada awalnya dirancang untuk memfasilitasi hubungan antara beberapa organisasi yang tergabung dalam departemen pertahanan amerika yaitu Advanced Research Project Agency

(3)

74

(ARPA). Sebelum terciptanya internet protocol, agar dapat saling berhubungan jaringan memiliki peralatan dan protocol tersendiri. Kemudian dibuatlah suatu protocol yang dapat dapat digunakan secara umum untuk menyatukan berbagai perbedaan dalam penggunaan perangkat yang terhubung didalam jaringan. Protocol tersebutlah yang sampai saat ini masih mendominasi dalam pemakaiannya oleh masyarakat banyak yaitu Internet Protocol version 4 (IPv4). [3]

Alamat IPv4 dibagi menjadi dua bagian yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer (host address). Network address digunakan untuk menunjukkan di jaringan mana komputer berada, sedangakan “host address” menunjukkan komputer tersebut dalam jaringannya tersebut.[4]

2.2. VLAN (Virtual Local Area Network)

VLAN dan LAN mempunyai perbedaan diantara keduanya, Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa setiap workstation/user yang tergabung dalam satu VLAN/bagian (organisasi, kelompok dsb) dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik.[5]

2.3. Inter VLAN Routing

Inter VLAN Routing merupakan proses untuk melakukan forwarding traffic dari VLAN yang satu ke VLAN lainnya dengan menggunakan router, pada jaringan ini sistem routingan dapat terpusat hanya membutuhkan 1 router dan 1 port interface untuk pembagian ip address yang akan dibuat dalam bentuk virtual yang kemudian akan di trunk menuju VLAN – VLAN lainnya yang terdapat di switch pada gedung – gedung yang berbeda. Defaultnya inter VLAN routing yang hanya menggunakan VLAN akan banyak membutuhkan port untuk tiap network yang berbeda namun dapat menggunakan trunk untuk memanfaatkan banyak IP yang berbeda melewati 1 jalur yang sama. [6]

Port switch terhubung dengan router dalam mode interface port. Setiap router interface kemudian dapat menerima traffic dari VLAN yang telah diasosiasikan dengan switch interface yang terhubung, dan traffic dapat di routing ke VLAN lain yang terhubung dengan interface lain. Inter – VLAN routing secara tradisional mengharuskan beberapa interface physical pada kedua router dan switch. Bagaimanapun juga, tidak semua konfigurasi inter – VLAN routing mengharuskan beberapa physical interface. Beberapa router software memperbolehkan konfigurasi router sebagai link trunk. Hal ini membuka kemungkinan terjadinya inter – VLAN routing.[7]

2.4. Trunk

Trunk adalah sebuah link point-to-point antara dua switch, antara sebuah switch dan router atau antara sebuah switch dan server yang berfungsi untuk membawa lalu lintas data dari VLAN. Sedangkan untuk dapat berkomunikasi antara VLAN satu dengan VLAN lainnya maka diperlukan sebuah router. Pada router dapat digunakan subinterface, untuk dapat berjalannya subinterface maka router harus mendukung protokol VLAN trunking 802.1Q untuk melakukan enkapsulasi 802.1Q. [8]

2.5. Konfigurasi Jaringan

Dalam sebuah jaringan sangatlah penting proses konfigurasi tujuannya adalah untuk menghubungkan beberapa perangkat yang ada. Adapun prosesnya dimulai dari konfigurasi IP address pada PC, konfigurasi switch, dan konfigurasi router. Konfigurasi VLAN dilakukan pada kedua switch yang saling terhubung antara lantai 1 dan lantai 2. Pada konfigurasi ini terdapat 4 VLAN yaitu VLAN 10 dengan nama TU, VLAN 20 dengan nama PENGUKURAN, VLAN 30 dengan nama HHP, dan VLAN 40 dengan nama PENATAAN. Konfigurasi dibeberapa perangkat inila yang nantinya akan dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah konfigurasi yang telah dilakukan sudah berjalan dengan baik dan benar atau tidak

(4)

75

Gambar 2. Tampilan konfigurasi alamat IP pada PC

Gambar 3. Tampilan Konfigurasi Switch

(5)

76

Gambar 4. Tampilan VLAN setelah dikonfigurasi

Gambar 5. Konfigurasi Router Melalui CLI

(6)

77

Gambar 6. Konfigurasi Router Melalui CLI (1)

Setelah proses konfigurasi IP address, konfigurasi Switch, konfigurasi router selesai, maka selanjutnya dilakukan pengujian jaringan terhadap topologi yang sudah dikonfigurasi untuk mengetahui apakah implementasi – implementasi berhasil atau tidak dengan menggunakan CMD lalu menggetikkan perintah ping (alamat IP) untuk melakukan test ke alamat IP address yang ingin di uji koneksi jaringannya.

2.6. Pengujian Menggunakan Test Ping Pada CMD

Ping adalah suatu perintah yang ada pada command prompt yang berfungsi untuk mengetahui apakah status jaringan tersebut terkoneksi atau tidak melalui protocol TCP/IP. Pada penelitian ini akan melakukan beberapa uji coba ping melalui PC yang ada. Pengujian Ping dilakukan melalui CMD (Command Prompt) yang ada pada aplikasi Cisco Packet Tracer 7.3.

a. Pengujian sebelum ditambahkannya router

Pada gambar 7 menunjukan bahwa ketika satu VLAN yaitu VLAN 10 ingin berkomunikasi dengan PC sesama VLAN 10 maka hasilnya berhasil dengan tampilan Reply TTL (Time To Live). Tapi jika VLAN 10 ingin berkomunikasi dengan VLAN lainnya maka hasilnya seperti gambar 8.

(7)

78

Gambar 7. Tampilan Test Ping Pada CMD

Gambar 8. Tampilan test ping menggunakan CMD (2)

Gambar 8 melihatkan ketika salah satu pc yang ada pada VLAN 10 ingin berkomunikasi dengan pc yang ada pada VLAN 30, dan VLAN 40 terlihat gagal atau koneksinya terputus ketika dilakukan test ping pada Command Prompt (CMD) dengan tampilan Request timed out (RTO). Dengan menambahkan perangkat router lalu mengkonfigurasinya maka antara VLAN yang berbeda dapat saling berkomunikasi dan inila yang disebut dengan Inter VLAN.

b. Pengujian setelah ditambahkannya router

Gambar 9 menunjukkan hasil pengujian koneksi setelah di tambahkannya router. Dengan adanya router maka antara VLAN yang berbeda dapat saling berkomunikasi. Terlihat pada gambar tersebut bahwa ketika dilakukan pengujian koneksi ke semua VLAN yang berbeda maka menampilkan keberhasilan dari konfigurasi yang telah dibuat.

(8)

79

Gambar 9. Test Ping ke semua VLAN

3. KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dengan diterapkannya inter VLAN (Virtual Local Area Network) maka dapat menghubungkan VLAN yang berbeda sehingga antara bidang yang berbeda dapat saling berkomunikasi.

2. Inter VLAN dapat membuat pengontrolan jaringan menjadi terpusat dan tertata sehingga memudahkan dalam membatasi dan mengawasi seluruh aktivitas dalam jaringan.

3. Jika terjadi permasalahan jaringan pada satu bidang yang ada pada Kantor Pertanahan Kabupaten Serdang Bedagai maka tidak perlu mengecek ke semua jaringan yang ada, tetapi hanya mengecek pada jaringan bidang yang bermasalah saja karena sudah diterapkannya Inter VLAN.

4. Simulasi jaringan komputer berbasis inter VLAN dapat diterapkan melalui aplikasi Cisco Packet Tracer.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. P. Wahyu, “Optimasi Jaringan Local Area Network Menggunakan VLAN dan VOIP,” J.

Inform. Pengemb. IT, vol. 2, no. 1, pp. 54–57, 2017.

[2] M. Ryansyah, “Perancangan Virtual LAN Menggunakan Switch Manajemen Dengan Mikrotik,” J. Tek. Komput. AMIK BSI, vol. 4, no. 1, pp. 17–20, 2018.

[3] A. Tantoni, M. T. A. Zaen, and S. Fadli, “ANALISIS KOMPARASI PERFORMA JARINGAN KOMPUTER PADA IMPLEMENTASI IPv4 dan IPv6,” J. Inform. dan Rekayasa Elektron., vol. 1, no. 2, p. 55, 2018, doi: 10.36595/jire.v1i2.60.

[4] I. Warman and M. Y. S. Nugraha, “ANALISA IMPLEMENTASI INTERKONEKSI

ANTARA IPv4 DENGAN IPv6 MENGGUNAKAN METODE DUAL STACK PADA

(9)

80

MIKROTIK ROUTEROS (Studi Kasus : PT. Linggo Daya Energi),” J. Teknoif, vol. 5, no.

2, pp. 63–72, 2017, doi: 10.21063/jtif.2017.v5.2.63-72.

[5] Perdana, “Merancang Dan Membangun Jaringan Vlan Dengan Metode Rip Pada Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Menggunakan Cisco Router,” Merancang Dan Membangun Jar.

Vlan Dengan Metod. Rip Pada Dinas Sos. Dan Tenaga Kerja Menggunakan Cisco Router, vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2018.

[6] O. K. Sulaiman, “Simulasi Perancangan Sistem Jaringan Inter Vlan Routing di Universitas Negeri Medan,” CESS (Journal Comput. Eng. Syst. Sci., vol. 2, no. 3, pp. 92–96, 2017, [Online]. Available: http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/cess/article/view/4965/4374.

[7] P. H. Sutanto, C. Sitasi, and : Sutanto, “Analisis Perancangan Virtual Local Area Network Berbasis Vtp Dan Inter-Vlan Routing Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta,” J. Tek.

Komput., vol. IV, no. 2, pp. 125–134, 2018, doi: 10.31294/jtk.v4i2.3662.

[8] H. Abdurrahman, “Analisis dan perancangan jaringan iain langsa berbasis VLAN,” J.

TIMES, vol. V, no. 2, pp. 58–62, 2016.

Gambar

Gambar 1. Hasil Rancangan Jaringan
Gambar 2. Tampilan konfigurasi alamat IP pada PC
Gambar 4. Tampilan VLAN setelah dikonfigurasi
Gambar 6. Konfigurasi Router Melalui CLI (1)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan teknis penyelenggaraan usaha peternakan puyuh di Desa Jati Mulyo, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai dan desa

Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara rinci perubahan pendapatan nelayan kepiting bakau sebelum dan sesudah terjadinya kerusakan mangrove dan

Setelah melakukan penelitian terhadap kuat tekan beton dengan penambahan campuran serbuk briket dan air tebu saran yang dapat penyusun sampaikan :. Proses penakaran

Alamat Perkantoran IV Sendawar Kutai Barat Pelaku Pengadaan Tim Persiapan • menyusun sasaran, rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan, dan rencana biaya Tim Pelaksana

Adapun evaluasi untuk PkM ini terhadap siswa-siswi setelah melakukan praktikum, latihan dan diskusi yaitu mereka dapat memahami proses pembuatan website sederhana

PENGGUNAAN TIMBANGAN ANALITIK Dipastikan dg menekan ke-empat sudut timbangan Menyalakan timbangan 1 set battery digunakan rata-rata untuk 40-50 subyek Memasang battery

ANALISIS KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL PADA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN / KOTA PROVINSI JAWA TIMUR ; Nora Devi Yanti; 110810301040;

Penelitian lanjutan mengenai jenis logam berat yang berbeda serta parameter lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap akumulasi logam berat oleh organisme seperti suhu, pH