• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKAIAN CAMPURAN BAHAN TAMBAH AIR TEBU DAN CAMPURAN SERBUK ARANG BRIKET BATU BARA PADA KUAT TEKAN BETON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMAKAIAN CAMPURAN BAHAN TAMBAH AIR TEBU DAN CAMPURAN SERBUK ARANG BRIKET BATU BARA PADA KUAT TEKAN BETON"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAKAIAN CAMPURAN BAHAN TAMBAH AIR TEBU

DAN CAMPURAN SERBUK ARANG BRIKET BATU BARA

PADA KUAT TEKAN BETON

Ilham Julizar, H. Herianto, Iman Handiman

Program Studi Sarjana Stara 1 (S1), Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp. (0265) 323537 Tasikmalaya 46115 Email : buton_wymon@ymail.com

ABSTRAK

Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton, teknologi bahan dan teknik-teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dan percobaan tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemakaian beton serta mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Penggunaan bahan tambah (admixture) dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengtahui sejauh mana pengaruh pencampuran air tebu dan serbuk briket terhadap mutu kuat tekan beton. Komposisi campuran air tebu sebanyak 0%, 5% dan 10% serta serbuk briket sebanyak 0%, 15%, dan 30% dari berat semen. Sampel yang digunakan adalah berbentuk kubus (15cm x 15cm x 15cm) sebanyak 45 buah . Sampel diuji pada umur 7, 14 dan 28 hari dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan sebelum pengujian.

Penggunaan agregat sebaiknya menggunakan bahan agregat dalam kondisi SSD (saturated surface day). Campuran bahan tambah serbuk arang briket juga sebaiknya dicuci terlebih dahulu. Pengaruh bahan tambah serbuk briket dalam beton adalah bersifat pozolan yang mengandung senyawa silicon dioksida yang tidak mempunyai sifat seperi semen, sehingga bisa menjadi additive mineral yang baik untuk beton. Selain itu penggunaan bahan tambah air tebu untuk retarder yang berfungsi untuk memperlambat pengerasan beton dan untuk menghambat kenaikan temperaturpada beton. retarding admixture sangat berguna untuk penuangan beton dalam jumlah besardimana kenaikan temperatur yang signifikan mungkin terjadi.

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Beton seiring perkembangannya dalam hal kontruksi bangunan sering di gunakan sebagai struktur dan dapat digunakan untuk hal yang lain. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan beton dalam bangunan, contohnya dalam struktur beton yang terdiri dari balok, kolom, pondasi, plat. Selain itu dalam hal bangunan air pun beton dapat digunakan untuk membuat saluran, drainase, bendung atau bendungan. Bahkan dalam bidang jalan raya dan jembatan beton dapat digunakan untuk membuat jembatan, gorong-gorong, atau yang lainnya. Jadi, hampir semua itu banyak yang memanfaatkan beton. Karena beton memiliki karakteristik yang cocok untuk infrastruktur pembangunan. Untuk lebih mengenal beton, itu diperlukan pemahamannya tentang beton. Hal ini berguna untuk agar dalam pengerjaanya beton dapat digunakan sesuai dengan ketentuan dan effektifnya suatu beton dari awal proses hingga akhir.

Penambahan serbuk arang briket pada campuran beton yang bersifat pozolan, sehingga bisa menjadi additive mineral yang baik untuk beton. Pozolan adalah bahan yang mempunyai kandungan utama senyawa silicon dioksida alami atau buatan, yang tidak mempunyai sifat seperti semen.

Pada zaman penjajahan Belanda, beberapa ahli memberikan tetes tebu sebagai bahan campuran. Bangunan yang mereka buat sampai sekarang rata-rata masih berdiri kokoh. Hal ini mengisyaratkan bahwa tetes tebu berpengaruh terhadap kekuatan beton. Hal tersebut membuat masyarakat beranggapan, bahwa kadar gula dalam hal ini tetes tebu mampu memberikan pengaruh terhadap beton. Namun seiring perkembangan zaman, saat ini ada beberapa praktisi ilmu pengetahuan yang memiliki pendapat lain dari pendapat masyarakat terdahulu. Pendapat tersebut adalah kadar gula dengan kadar tertentu akan dapat mengurangi kekuatan beton (Budiyana, 1998).

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dicoba untuk mengembangkan penelitian dengan judul “PEMAKAIAN VARIASI CAMPURAN SERBUK ARANG

BRIKET DAN CAMPURAN AIR TEBU PADA KUAT TEKAN BETON”.

Penelitian ini ingin mengetahui berapa besar kuat tekan beton tersebut setelah diberi bahan tambah dibandingkan dengan beton normal.

(3)

Maksud Dan Tujuan

Penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan campuran beton normal dari penambahan air tebu dan serbuk arang briket.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengujian dari penambahan air tebu dan serbuk arang briket pada kuat tekan beton.

Pembatasan Masalah

Agar pada penyusunan Tugas Akhir ini lebih terarah maka penulis membatasi hanya pada :

1. Melakukan desain campuran beton dengan bahan tambah air tebu 0%, 5%, dan 10% serta bahan tambah serbuk arang Briket 0%, 15% dan 30% dari berat semen dengan kuat tekan rencana beton 25 Mpa.

2. Untuk bahan pengujian tersebut dimodelkan dalam bentuk kubus beton ukuran 15 × 15 × 15 cm.

3. Melakukan pengujian kuat tekan beton untuk beton dengan bahan tambah air tebu 0%, 5% dan 10% dan bahan tambah serbuk arang briket 0%,15%, dan 30% .

4. Melakukan pengamatan terhadap perkembangan umur beton 7, 14, dan 28 hari kuat tekan beton.

Metode Penelitian

Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan cara studi pustaka dan ekperimental. Eksperimen ini merupakan percobaan di laboratorium untuk melakukan pengamatan terhadap hasil pengujian sejauh mana mutu beton dengan menggunakan bahan tambah air tebu dan serbuk arang briket. Selanjutnya pemeriksaan karakteristik unsur-unsur pembentuk beton, dan perencanaan campuran, pengecoran dan pemeriksaan kekentalan terhadap beton segar.

Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber acuan untuk pengambilan data untuk memenuhi Tugas Akhir ini didapat melalui :

1. Observasi ; yaitu pengamatan beberapa hasil pengujian benda uji yang dilakukan di laboratorium.

(4)

2. Studi Literatur, dokumentasi dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah pengujian dan melakukan pemotretan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan di laboratorium.

Sistematika Pembahasan

Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, maksud dan tujuan penelititan, metode penelitian, sumber data dan sistematika pembahasan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang pengertian beton secara umum, sifat dan karakteristik beton, sifat dan karateristik campuran beton, sifat-sifat beton segar, beton mutu tinggi, bahan-bahan penyusun beton dan perancangan campuran beton.

Bab III Metodologi Penelitian Penelitian

Bab ini membahas tentang lokasi dan waktu penelitian, metode penelitian, metode pemeriksaan bahan-bahan penyusun beton serta penggunaan peralatan dalam penelitian.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang hasil pengujian material pembentuk beton, hasil-hasil penelitian serta pembahasannya.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis pengujian kuat Tekan beton.

TINJAUAN PUSTAKA

Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Beton merupakan ikatan dari material-material pembentuk beton, yaitu terdiri dari campuran agregat (kasar dan halus) semen, air dengan perbandingan tertentu dan dapat pula ditambah dengan bahan campuran tertentu apabila dianggap perlu. Bahan air dan semen disatukan akan membentuk pasta semen yang berfungsi sebagai bahan pengikat, sedangkan agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan

(5)

pengisi. Campuran tersebut bila dituang dalam cetakan kemudian dibiarkan, maka akan mengeras seperti batuan. Pengerasan itu terjadi akibat hasil hidratasi (yaitu reaksi kimia antara air dan semen) dan akibatnya campuran itu selalu bertambah keras setara dengan umurnya dengan rongga-rongga antara butiran yang besar (agregat kasar, kerikil atau batu pecah) diisi oleh butiran yang lebih kecil (agregat halus, pasir) dan pori-pori antara agregat halus ini diisi oleh semen dan air (pasta semen). Kekuatan, keawetan dan sifat beton yang lain tergantung pada sifat bahan-bahan dasar, nilai perbandingan bahan-bahannya, cara pengadukan maupun cara pengerjaan selama penuangan adukan beton, cara pemadatan, dan cara perawatan selama proses pengerasan. Jika ingin membuat beton berkualitas baik, dalam arti memenuhi persyaratan yang lebih ketat karena tuntutan yang lebih tinggi, maka harus diperhitungkan dengan seksama cara-cara memperoleh adukan beton (beton segar/fresh concrete) yang baik dan beton (beton keras / hardened concrete) yang dihasilkan juga baik.

Serbuk Arang Briket

Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan campuran tepung kanji. Tujuan pembuatan briket arang adalah untuk menambah jangka waktu bakar dan untuk menghemat biaya. Serbuk batu bara ini dalam beton adalah bersifat pozolan yang mengandung senyawa silicon dioksida yang tidak mempunyai sifat seperi semen, sehingga bisa menjadi additive mineral yang baik untuk beton

Air Tebu

Air tebu ini berfungsi untuk Retarder campuran beton yang berfungsi untuk memperlambat pengerasan beton dan untuk menghambat kanaikan temperatur. Bahan tambah ini terdiri dari berbagai jenis asam dan gula atau turunan - turunan dari gula. Retarding admixture sangat berguna untuk penuangan beton dalam jumlah yang besar dimana kenaikan temperatur yang signifikan mungkin terjadi. Bahan tambah ini juga memperpanjang waktu plastisitas dari beton, memungkinkan pengadukan atau daya lekat lebih baik pada penuangan yang dilakukan berulang- ulang.

(6)

PROSES KEGIATAN PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp. (0265) 323537 Tasikmalaya 46115.

Tahapan Penelitian

a. Persiapan peralatan atau fasilitas di laboratorium.

b. Persiapan atau pengadaan bahan – bahan pembentuk beton meliputi agregat halus, agregat kasar, semen tipe I Merk Holcim, bahan tambah Serbuk Briket, dan Air tebu.

c. Pengujian dan pemeriksaan bahan – bahan pembentuk beton, pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan kadar lumpur pada pasir dan batu pecah, pemeriksaan specifik gravity dan absorption pasir dan batu pecah, pemeriksaan SSD pasir, pengujian gradasi batu pecah dan pasir dan pemeriksaan satuan volume. d. Pembuatan benda uji kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm.

e. Perawatan benda uji pada umur 7,14, dan 28 hari.

f. Pengujian kuat tekan beton pada umur 7, 14, dan 28 hari.

HASIL DAN KESIMPULAN Hasil Penelitian

Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur benton 7, 14, dan 28 hari. Pengujian kuat tekan dilakukan untuk memperoleh nilai kuat tekan beton dengan adanya perbedaan kadar penambahan bahan tambah abu briket dan penambahan larutan gula. Sedangkan estimasi kuat tekan beton dapat dilihat pada tabel : No Bahan Campuran Serbuk Arang Briket Batubara Bahan tambah larutan Tebu Umur Benda Uji Berat benda uji (kg) Luas Bidang Tekan (A) (mm)2 Beban Maks (P) (N) (%) (N/mm2) Mpa

(7)

(%) 1 0% 0% 7,53 22500 370000 16,44 16,44 2 0% 7 hari 7,73 22500 380000 16,88 16,88 3 0% 7,62 22500 380000 16,88 16,88 Rata-rata 7,62 16,73 16,73 4 15% 5% 7 hari 7,69 22500 400000 17,77 17,77 5 5% 7,6 22500 380000 16,88 16,88 6 5% 7,82 22500 430000 19,11 19,11 Rata- rata 7,7 17,92 17,92 7 30% 5% 7 hari 7,68 22500 380000 16,88 16,88 8 5% 7,82 22500 400000 17,77 17,77 9 5% 7,8 22500 350000 15,55 15,55 Rata- rata 7,76 16,73 16,73 No Bahan Campuran Serbuk Arang Briket Batubara (%) Bahan tambah larutan Tebu (%) Umur Benda Uji Berat benda uji (kg) Luas Bidang Tekan (A) (mm)2 Beban Maks (P) (N) (N/mm2) Mpa 1 0% 0% 7,41 22500 480000 21,33 21,33 2 0% 14 hari 7,88 22500 510000 22,66 22,66 3 0% 7,69 22500 470000 20,88 20,88 Rata-rata 7,66 21,62 21,62 4 15% 5% 14 hari 7,67 22500 540000 24 24 5 5% 7,46 22500 520000 23,11 23,11 6 5% 7,87 22500 550000 24,44 24,44 Rata – rata 7,67 23,85 23,85 7 30% 5% 14 hari 7,52 22500 490000 21,77 21,77 8 5% 7,76 22500 500000 22,22 22,22 9 5% 7,92 22500 530000 23,55 23,55 Rata – rata 7,73 22,51 22,51 No Bahan Campuran Serbuk Arang Briket Batubara Bahan tambah larutan Tebu (%) Umur Benda Berat benda uji Luas Bidang Tekan (A) Beban Maks (P) A P f'c (%) Uji (kg) (mm)2 (N) (N/mm2) MPa 1 0 % 0% 28 hari 7,47 22500 620000 27,77 27,77 2 0 % 7,90 22500 600000 26,44 26,44 3 0 % 7,58 22500 580000 25,77 25,77 Rata-rata 7,65 26,66 26,66

(8)

4 5 % 28 hari 7,66 22500 530000 23,55 23,55 5 5 % 7,90 22500 550000 24,44 24,44 6 5 % 7,64 22500 560000 24,88 24,88 Rata - rata 7,73 24,29 24,29 7 10% 28 hari 7,06 22500 490000 21,77 21,77 8 10% 6,85 22500 530000 23,55 23,55 9 10% 7,58 22500 480000 21,33 21,33 Rata- rata 7,16 22,21 22,21 1 15 % 0% 28 hari 7,65 22500 640000 28,44 28,44 2 0 % 7,62 22500 630000 28 28 3 0 % 7,64 22500 610000 27,11 27,11 Rata-rata 7,63 27,85 27,85 4 5 % 28 hari 7,85 22500 690000 30,66 30,66 5 5 % 7,76 22500 690000 30,66 30,66 6 5 % 7,78 22500 670000 29,77 29,77 Rata - rata 7,79 30,36 30,36 7 10% 28 hari 6,72 22500 550000 24,44 24,44 8 10% 7,60 22500 560000 24,88 24,88 9 10% 6,95 22500 580000 25,77 25,77 Rata- rata 7,09 25,03 25,03 1 30 % 0% 28 hari 7,89 22500 620000 27,55 27,55 2 0 % 7,87 22500 600000 26,66 26,66 3 0 % 7,95 22500 630000 28 28 Rata-rata 7,90 27,40 27,40 4 5 % 28 hari 7,70 22500 640000 28,44 28,44 5 5 % 7,75 22500 650000 28,88 28,88 6 5 % 7,88 22500 620000 27,55 27,55 Rata - rata 7,77 28,29 28,29 7 10% 28 hari 7,45 22500 500000 22,22 22,22 8 10% 7,33 22500 520000 23,11 23,11 9 10% 7,60 22500 480000 21,33 21,33 Rata- rata 7,46 22,22 22,22

Hasil pengujian kuat tekan rata-rata kubus beton denggan bahan tambah serbuk Briket dan air tebu pada gambar 1, 2, dan 3

16,44 17,92 16,73 21,62 23,85 22,51 26,66 25,03 22,22 26,66 30,36 28,29 0 5 10 15 20 25 30 35 B.normal SB.15% SB.30% K u at T e ka n M P a Serbuk Briket 5% (7Hari) 5% (14Hari) 10% (28Hari) 5%(28Hari)

(9)

Gambar 1. Grafik gabungan hubungan kuat tekan beton dengan variasi 5% dan 10% Air Tebu dan variasi 15% dan 30% Serbuk Briket.

Gambar 2.Grafik gabungan hubungan kuat tekan beton dengan variasi Serbuk Briket dan variasi Air Tebu.

Gambar 3. Grafik gabungan hubungan kuat tekan beton dengan variasi 15%, dan 30% Serbuk Briket dan 5% Air Tebu pada umur 7, 14, dan 28 hari.

Dari hasil pengujian kuat tekan beton di atas, dapat diketahui penambahan air tebu pada jumlah tertentu akan meningkatkan kuat tekan. Begitu juga dengan penambahan serbuk briket, pada penambahan serbuk briket dengan persentase tertentu akan meningkatkan kuat tekan.

26,66 26,66 24,29 22,21 26,66 27,85 30,36 25,03 26,66 27,4 28,29 22,22 0 5 10 15 20 25 30 35 B.Normal 0% 5% 10% K u at T e ka n M P a Air Tebu 0% SB 15% SB 30% SB 16,44 21,62 26,66 17,92 23,85 30,36 16,73 22,51 28,29 0 5 10 15 20 25 30 35 0 5 10 15 20 25 30 K u at T e ka n M P a Umur Beton B Normal 15% SB+5%AT 30%SB+5%AT

(10)

Dari gambar di atas terdapat angka optimum dari penambahan air tebu dan serbuk briket sehingga kuat tekan beton maksimal terhadap bahan tambahan tersebut. Angka tersebut pada kadar serbuk briket 15% dan pada kadar air tebu 5%, serta beton mengalami penurunan pada campuran serbuk briket 30% dan campuran air tebu 10%.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari beton normal umur 7 hari (0%) kuat tekan rata-ratanya sebesar 16,73MPa, sedangkan pada campuran 15% Briket dan 5% Air Tebu mengalami kenaikan sebesar 1,19 Mpa dari beton normal atau sebesar 17,92 Mpa. Pada campuran 30% Briket dan 5% Air Tebu tidak mengalami perubahan dari beton normal dengan hasil 16,73 Mpa. Berdasarkan hasil data yang diperoleh umur 14 hari pada beton normal (0%) kuat tekannya sebesar 21,62 MPa, sedangkan pada campuran 15% Serbuk Arang Briket dan 5% Air Tebu kuat tekannya sebesar 23,85MPa mengalami kenaikan terhadap beton normal sebesar 2,23 MPa. Pada campuran 30% Serbuk Arang Briket dan 5% Air Tebu kuat tekannya 22,51 Mpa mengalami kenaikan terhadap beton normal sebesar 0,89 MPa. Berdasarkan hasil data yang diperoleh umur 28 hari pada beton normal (0%) kuat tekannya sebesar 26,66 MPa, sedangkan pada campuran 0% Serbuk Arang Briket dan 5% Air Tebu kuat tekannya sebesar 24,29 MPa mengalami penurunan terhadap beton normal sebesar 2,37 Mpa. Pada campuran 0% Serbuk Arang Briket dan 10% Air Tebu kuat tekannya 22,21 MPa mengalami penurunan terhadap beton normal sebesar 4,45 Mpa. Pada campuran 15% Serbuk Arang Briket dan 0% Air Tebu kuat tekannya 27,85 Mpa mengalami kenaikan terhadap beton normal sebesar 1,19 Mpa. Pada campuran 15% Serbuk Arang Briket dan 5% Air Tebu kua tekannya sebesar 30,36 MPa mengalami kenaikan dari beton normal sebesar 3,7 MPa. Pada campuran 15% Serbuk Arang Briket dan 10% Air Tebu kuat tekannya sebesar 25,03 MPa mengalami penurunan dari beton normal sebesar 1,63 MPa. Pada campuran 30% Serbuk Arang Briket dan 0% Air Tebu kuat tekannya sebesar 27,40 MPa mengalami kenaikan dari beton normal sebesar 0,74 MPa. Pada campuran 30% Serbuk Arang Briket dan 5% Air Tebu kuat tekannya sebesar 28,29 MPa mengalami kenaikan dari beton normal sebesar 1,63 MPa. Pada campuran 30% Serbuk Arang Briket dan 10%

(11)

Air Tebu kuat tekannya sebesar 22,22 MPa mengalami penurunan dari beton normal sebesar 4,44 MPa.

2. Pengujian Slump dari hasil pengujian nilai slump menunjukan bahwa nilai slump menurun dengan penambahan persentase briket dan meningkat dengan penambahan air tebu dalam camporan beton. Hal ini menunjukkan bahwa kekentalan rendah nilai slump yang dihasilkan besar dan kekentalan tinggi maka nilai slump yang dihasilkan kecil. Disimpulkan bahwa penambahan briket berpengaruh terhadap nilai slump, makin besar persentase briket pada adukan beton makin kecil dan makin besar persentase air tebu makin besar nilai slumpnya.

3. Setelah Berumur 28 hari kuat tekan beton normal sebesar 26,66 Mpa, pada campuran 0% Serbuk Arang Briket dan 5% Air Tebu kuat tekannya sebesar 24,29 MPa. Pada campuran 0% Serbuk Arang Briket dan 10% Air Tebu kuat tekannya 22,21 MPa. Pada campuran 15% Serbuk Arang Briket dan 0% Air Tebu kuat tekannya 27,85 Mpa. Pada campuran 15% Serbuk Arang Briket dan 5% Air Tebu kua tekannya sebesar 30,36 MPa. Pada campuran 15% Serbuk Arang Briket dan 10% Air Tebu kuat tekannya sebesar 25,03 MPa. Pada campuran 30% Serbuk Arang Briket dan 0% Air Tebu kuat tekannya sebesar 27,40 MPa. Pada campuran 30% Serbuk Arang Briket dan 5% Air Tebu kuat tekannya sebesar 28,29 MPa. Pada campuran 30% Serbuk Arang Briket dan 10% Air Tebu kuat tekannya sebesar 22,22 MPa.

4. Hasil vicat pada menit ke-150 menunjukan hasil penurunan semen sebesar 27mm, sedangkan semen dengan bahan tambah air tebu 5% dari berat semen mengalami penurunan sebesar 33mm, semen dengan bahan tambah 10% air tebu dari berat semen mengalami penurunan sebesar 43mm. Jadi dibandingkan dengan penurunan pada beton normal menunjukan bahwa air tebu dapat dianggap sebagai retarder. Dan semen dengan bahan tambah 5% air tebu dan 15% serbuk briket dari berat semen mengalami kenaikan sebesar

(12)

25mm, semen dengan bahan tambah 5% air tebu dan 30% serbuk briket dari berat semen mengalami kenaikan sebesar 18mm, semen dengan bahan tambah 10% air tebu dan 15% serbuk briket dari berat semen mengalami penurunan sebesar 31mm, semen dengan bahan tambah 10% air tebu dan 30% serbuk briket dari berat semen mengalami penurunan sebesar 28mm. Jadi dibandingkan dengan penurunan pada campuran air tebu menunjukan bahwa campuran serbuk briket dan air tebu dapat di anggap sebagai mempercepat proses pengeringan terhadap beton.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian terhadap kuat tekan beton dengan penambahan campuran serbuk briket dan air tebu saran yang dapat penyusun sampaikan :

1. Proses penakaran dan pengujian bahan-bahan harus diperhatikan dengan baik dan teliti supaya menghasilkan campuran yang baik.

2. Perlu dilakukan lagi penelitian lanjutan terhadap kandungan apa saja yang terdapat dalam campuran serbuk briket dan air tebu, agar diperoleh hasil yang baik dan maksimal terhadap beton.

DAFTAR PUSTAKA

Anomim., 2002,"SNI-03_1974-1990 “Metode Pengujian Kuat Tekan Beton”, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Anonim., 2002, SNI-03-2834-1993 "Tata Cara Pembuatan Rencana

Campuran Beton Normal", Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Anonim., 2003, SNI-1968-1990 "Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan

Agregat Halus Dan Kasar", Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Anonim., 2003, SNI-1970-1990 "Metode Pengujian BeratJenis Dan Penyerapa

(13)

Anonim., 2003, SNI-1972-1990"Metode Pengujian Slump Beton", Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Anonim., 2003, SNI-2834-2000"Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran

Beton Normal", Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Anonim., 2008, SNI-1972"Cara Uji Slump Beton", Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

DeniSusanti, Rika., 2011, “Teknologi Bahan Kontruksi” : Institut Teknologi Medan (ITM).

Dinas Pekerjaan Umum., 2007 “Struktur Beton”,Devisi 7 Seksi 7.1.

Charles Birru, Daniel., Windya K.I., Rr. Vera 2009, “Kinerja kuat tekan mortar

& beton dengan bahan tambah larutan tebu pada umur 28, 56, 84 hari”, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Katolik

Soegijapranata, Semarang.

Indarko Ganis, Robert,. Aris Nugraha, Hartaman., 2008, “Pengaruh Larutan

Tebu 0,03% sebagai retader alami terhadap kuat tekan beton”,

Tugas Akhir, Program studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.

Imran, iswandi, Ir., MASc., Ph.D., “Pengenalan rekayasa dan bahan

konstruksi”. Bandung: Teknik sipil. ITB.

Januar., Reza 2014. “Pengaruh Penambahan Limbah Hasil Pengolahan

Pemecah Batu Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton”.Tasikmalaya: Unsil (2009).

Tjokrodimulyo,Kardijono,. 1994, "Teknologi Beton", Penerbit Nafiri, Laboratorium Pengujian Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan, Bandung

Nugraha.Paul,. Antoni.,2007, “Teknologi Beton”, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.

Trinugroho, Suhendro,. Rifa’i, Mocthar, “Pemakaian Variasi Bahan Tambah

Larutan Gula dan Variasi Abu Arang Briket Pada Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi”, Program studi Teknik Sipil, Universitas

Gambar

Gambar 1. Grafik gabungan hubungan kuat tekan beton dengan variasi 5% dan  10% Air Tebu dan variasi 15% dan 30% Serbuk Briket

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengujian yang dilakukan, diharapkan hasil pengujian kuat tekan beton yang di campur dengan bahan campuran berupa kapur dan serbuk batu bata tersebut dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dan tarik beton mutu tinggi yang optimal dan pengaruh setelah adanya penambahan fly ash dan serbuk briket

Pada penelitian ini dicoba mengembangkan pemanfaatan limbah briket batu bara sebagai bahan tambah terhadap kuat te- kan beton dengan perendaman air laut.. Untuk mengetahui

Hasil Pemeriksaan Bahan Dasar Beton Tabel 1. Kuat tekan tertinggi dan kuat tarik tertinggi tersebut diperoleh dari kadar filler abu ampas tebu 10% dan abu arang briket 12,5%.

Berdasarkan hasil pengamatan diatas, dicoba untuk mengembangkan suatu penelitian pengaruh penambahan filler abu ampas tebu dan abu arang briket terhadap kuat tekan

Grafik kuat tekan rata-rata beton Vs umur pada variasi campuran Dari Gambar 2 di dapat bahwa secara umum kuat tekan rata-rata penambahan serbuk batu basalt yang

Hasil penelitian untuk pengujian beton yang telah mengeras dengan variasi penambahan serbuk kayu 0,5%, nilai kuat tekan beton dengan umur 14 hari sebesar 22,63 Mpa

PENGARUH SERBUK ARANG BRIKET TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA PASIR 2021 ORIGINALITY REPORT PRIMARY SOURCES www.ijeat.org Internet Source