• Tidak ada hasil yang ditemukan

STMIK Borneo Internasional Jurusan Sistem Informasi 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STMIK Borneo Internasional Jurusan Sistem Informasi 1"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Makanan Tambahan Pada Balita

Menggunakan Metode AHP Di Posyandu Pasar Jaya Babulu

Decision Support System for Supplementary Feeding for Toddlers Using the AHP Method

At Posyandu Pasar Jaya Babulu

Juhariah1, Dila Seltika Canta², Nuorma Wahyuni ³

STMIK Borneo Internasional Jurusan Sistem Informasi

1[email protected], ²[email protected],

³[email protected] Abstrak

Bagi anak usia (0-5 tahun) merupakan kelompok umur yang paling sering atau rentan kekurangan gizi.

Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perlu diselenggarakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Posyandu Pasar Jaya merupakan salah satu posyandu yang melaksanakan pembagian PMT bagi balita. Untuk mendapatkan bantuan PMT ini, pemerintah menetapkan beberapa kriteria dalam menentukan balita mana saja yang berhak menerima bantuan tersebut. Seperti, Gizi Balita, Perkembangan dan BB/PB atau BB/TB. Untuk mempermudah kader dalam penentuan balita yang berhak menerima bantuan tersebut, perlu adanya suatu Sistem Pendukung Keputusan. Penulis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode AHP dapat di implementasikan atau digunakan dalam sistem informasi Posyandu untuk membantu mempermudah pekerjaan Kader dalam penentuan balita yang dapat diberikan bantuan PMT. Dari hasil pengolahan dan analisis data di dapatkan daftar nama Balita yang dapat diberikan PMT adalah balita dengan total nilai 2.193, 2.070, dan 1.757.

Kata Kunci: Metode AHP,Penerima Bantuan PMT,Sistem Pendukung Keputusan

Abstract

For children aged (0-5 years) are the age group most often or vulnerable to malnutrition. To overcome malnutrition that occurs in the under-five age group, it is necessary to provide Supplementary Food (PMT).

Posyandu Pasar Jaya is one of the posyandu that distributes PMT for toddlers. To get this PMT assistance, the government sets several criteria in determining which toddlers are entitled to receive this assistance. For example, toddler nutrition, development and weight / body weight or weight / height. To make it easier for cadres in determining the children who are entitled to receive assistance, a Decision Support System is needed. The author uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. This method is a framework for making decisions effectively on complex problems by simplifying and accelerating the decision-making process. The results of this study indicate that the AHP method can be implemented or used in the Posyandu information system to help facilitate the work of cadres in determining toddlers who can be given PMT

(2)

assistance. From the results of data processing and analysis, it was found that the names of toddlers who could be given PMT were toddlers with a total value of 2.193, 2.070, and 1.757.

Keyword: AHP Method, PMT Aid Recipients, Decision Support Systems

1. PENDAHULUAN

Bagi anak usia (0-5 tahun) merupakan kelompok umur yang paling sering atau rentan kekurangan gizi. Anak-anak biasanya menderita bermacam-macam infeksi serta berada dalam status gizi rendah.

Padahal taraf kesehatan balita adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan suatu negara.

Karena anak-anak merupakan generasi penerus bangsa dimasa mendatang. Berdasarkan data UNICEF, dalam tiga menit satu balita meninggal dunia. Jika ditotal 150 ribu balita meninggal dunia di Indonesia salah satu penyebabnya adalah kurang gizi yang mengakibatkan daya tahan tubuh melemah dan penyakit mudah menyerang, apalagi jika balita tersebut belum mendapatkan vaksin imunisasi [1].

Pemenuhan gizi merupakan hak setiap anak, upaya ini ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita. Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perlu diselenggarakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT bagi balita usia 6-59 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan utama sehari hari.

Sasaran Pemberian Makanan Tambahan adalah Balita gizi kurang atau kurus usia 6-59 bulan termasuk balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin menjadi sasaran prioritas penerima PMT. Balita dengan kriteria tersebut, perlu di konfirmasi kepada Tenaga Pelaksana Gizi atau petugas puskesmas,guna menentukan sasaran penerima PMT. Cara penentuan sasaran, dipilih melalui hasil penimbangan bulanan di Posyandu dengan prioritas dan kriteria yaitu, Gizi Balita, Balita kurus dan berat badannya tidak naik dua kali berturut-turut (2 T), dan Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) [2].

Untuk mendapatkan bantuan PMT ini, pemerintah menetapkan beberapa kriteria dalam menentukan balita mana saja yang berhak menerima bantuan tersebut. Kriteria tersebut harus dipenuhi oleh setiap Balita sasaran yang akan menerima bantuan PMT, dan diharapkan kriteria tersebut mampu benar - benar menyaring penerima bantuan PMT tersebut dan tidak salah sasaran.

Agar dapat membantu para kader untuk mendata dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat untuk menentukan Balita sasaran yang tepat untuk menerima bantuan PMT tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah yaitu bagaimana membuat sistem yang dapat membantu pengambilan keputusan menentukan Balita mana yang menerima PMT di Posyandu Pasar Jaya?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah sistem informasi posyandu berbasis web, untuk mempermudah kader posyandu dalam pengambilan keputusan penentuan penerima bantuan PMT menggunakan metode AHP.

Manfaat dalam penelitian ini adalah menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam memecahkan masalah yang ada dan penulis mendapat pengetahuan dalam merancang sistem pendukung keputusan menggunakan metode AHP. Dapat dijadikan alternatif untuk membantu Kader Posyandu dalam mengambil keputusan, menentukan kriteria Balita yang harus di berikan bantuan PMT, dan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang konsep AHP (Analytical Hierarchy Process). Serta diharapkan penelitian ini mampu melengkapi hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan topik yang sama, sehingga dapat dijadikan referensi dan membantu peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dengan topik yang sama.

2. METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini mengambil dari dua sumber, yaitu: 1). Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data diperoleh langsung berasal dari hasil observasi dan wawancara dengan kader Posyandu Pasar Jaya. Data primer dalam penelitian ini berupa gambaran alur proses penimbangan, daftar balita yang ada di Posyandu Pasar Jaya seperti, nama balita yang masuk usia 6-59 bulan, Umur, Berat Badan, dan Tinggi Badan Balita. 2). Data sekunder adalah

(3)

Balita 1 Balita 2 Balita 3

...

Balita n

data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan data. Data sekunder diperoleh melalui kepustakaan berupa buku, jurnal, dan bentuk lain yang berhubungan dan relevan dengan kebutuhan [3]. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain profil posyandu pasar jaya, catatan-catatan atau dokumen yang ada di posyandu. Selain itu juga berasal dari jurnal serta studi pustaka yang lain .

Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya [4]. P opulasi dalam penelitian ini adalah Balita yang ada di Posyandu Pasar Jaya yang berjumlah 130. Dan sampel penelitian ini adalah Balita usia 6-59 bulan yang aktif menimbang ke Posyandu Pasar Jaya yang berjumlah 50 Balita.

Adapun analisis data dan langkah-langkah penyelesaian dalam menentukan penerima bantuan PMT. Maka diperlukan kriteria dan bobot dalam melakukan perhitungan sehingga memperoleh hasil alternatif, dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Perhitungan bisa dilakukan secara manual menggunakan Microsoft excel. Ada beberapa dasar yang harus dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan menggunakan metode AHP, diantaranya: [5] Dekomposisi (Decompotion) Dalam metode AHP, kriteria biasanya disusun dalam bentuk hirarki. Kriteria dan subkriteria dalam penelitian ini yang di gunakan pemerintah dalam memilih Balita yang diberikan Makanan Tambahan. Masalah pemilihan Balita di Posyandu Pasar Jaya disusun dalam tiga level hirarki.

Level 1 merupakan tujuan, level 2 merupakan kriteria dalam pemilihan balita penerima makanan tambahan, sedangkan level 3 merupakan alternatif. Struktur Hirarki Masalah dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Struktur Hierarki

Penilaian Komparatif (Comparative Judgement) Membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen dan dituliskan dalam bentuk Matriks perbandingan berpasangan. Matriks perbandingan berpasangan menggambarkan kontribusi relatif pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan kriteria yang setingkat di atasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Penerima PMT

Gizi Balita Perkembangan BB/PB atau BB/TB

(4)

Tabel 4. Matriks Perbandingan Berpasangan

Kriteria Gizi Balita Perkembangan BB/PB atau BB/TB

Gizi Balita 1    

Perkembangan   1  

BB/PB atau BB/TB     1

Sintesis Prioritas (Synthesis of priority) Menentukan Prioritas dari elemen-elemen kriteria dapat dipandang sebagai bobot/kontribusi elemen tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan.

Konsistensi Logis (Logical Consistency) Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

Penentuan bobot pada masing - masing kriteria dalam perhitungan AHP yang digunakan dalam penentuan penerima bantuan PMT sebagai berikut :

Tabel 5. Nilai Bobot Kriteria

Kriteria Bobot Keterangan

Gizi Balita 50 Kesehatan Balita berdasarkan BB/U dilihat pada buku Standard Antropometri

Perkembangan Balita 25 Perkembangan Balita berdasarkan Berat Badan selama melakukan penimbangan di Posyandu BB/PB atau BB/TB 25 Berdasarkan hasil perbandingan BB/PB dan

BB/TB selama melakukan penimbangan dan pengukuran di Posyandu

Nilai bobot kriteria dimana setiap kriteria diberikan angka yang sesuai dengan ranting yang dibutuhkan dari masing – masing kriteria. Dengan adanya nilai bobot kriteria akan memudahkan dalam menentukan hasil dari perhitungan berikutnya. Adapun kriteria dan pembobotan yang dilakukan penulis dalam penelitian penentuan penerima bantuan PMT adalah sebagai berikut :

Gizi Balita, Penelitian ini menggunakan data Berat Badan dan Umur Balita lalu dilihat pada buku Standard Antropometri. Gizi Balita dengan bobot 50%, karena gizi balita sangat berpengaruh dengan kesehatan balita. Nilai Gizi Balita dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6. Nilai Gizi Balita

Parameter Gizi Balita Nilai

< -3 SD Gizi Buruk

-3 SD sampai dengan <-2 SD Gizi Kurang

-2 SD sampai dengan 2 SD Gizi Baik

> 2 SD Gizi Lebih

Perkembangan balita dapat dilihat ketika balita menimbang di posyandu apakah balita tersebut mengalami 2 T, yaitu balita dengan hasil penimbangan yang tidak naik berat badannya 2 kali berturut- turut pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Penilaian berdasarkan dari data balita yang telah melakukan penimbangan dan di catat di buku KIA, dengan bobot penilaian 25%. Penelitian ini menentukan Balita yang mengalami masalah dalam perkembangannya sebagai kriteria dalam menentukan balita yang akan di berikan bantuan PMT. Nilai Perkembangan Balita dapat dilihat pada tabel 7 barikut:

(5)

Tabel 7. Nilai Perkembangan Balita

Parameter Perkembangan Balita Nilai

Balita sangat kurus 2x turun sampai 2x tetap 2x turun balita sangat kurus Balita kurus 2x turun sampai 1x tetap 2x turun pada balita kurus

Balita normal Naik 1x sampai 2x Balita Normal Balita gemuk Naik 2x sampai 3x Balita Gemuk

Berat Badan Menurut Panjang Badan (BB/PB) dari usia 0-24 bulan atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) 24-60 bulan, digunakan untuk mengetahui status gizi balita apakah balita tumbuh dengan baik atau balita kurus yang didapatkan dari perbandingan BB/PB atau BB/TB, dengan bobot penilaian 25%. Penilaian kriteria ini dapat dilihat pada tabel 8 berikut:

Tabel 8. Nilai BB/PB atau BB/TB

Parameter BB/PB atau BB/TB Nilai

< -3 SD Sangat Kurus

-3 SD sampai dengan <-2 SD Kurus

-2 SD sampai dengan 2 SD Normal

> 2 SD Gemuk

Penerapan Metode AHP, metode ini adalah solusi yang tepat dan usulan sistem baru yang dirancang untuk mempercepat, mempermudah dan sebagai pendukung keputusan kader dalam menentukan balita yang dapat diberikan bantuan PMT. Kriteria dalam penentuan balita penerima PMT ini adalah Status Gizi Balita, Perkembangan Balita dan BB/PB bagi usia 0-24 bulan atau BB/TB bagi balita usia 24-60 bulan. Sesuai dengan langkah-langkah Analytical Hierarchy Process, pada subbab ini akan dibahas tentang masukan data yang sebenarnya, proses perhitungan dan keluaran yang diharapkan untuk studi kasus menghitung nilai prioritas tertinggi tiap nama balita. Masukan awal adalah menentukan nilai kriteria, dapat dilihat pada tabel 9 berikut:

Tabel 9. Perbandingan Kriteria

Kriteria Gizi Balita Perkembangan BB/PB atau BB/TB

Gizi Balita 1.0000 5.0000 6.0000

Perkembangan 0.2000 1.0000 3.0000

BB/PB atau BB/TB 0.1667 0.3333 1.0000

Tahap ini menjelaskan tentang perbandingan antara kriteria yang diberikan berdasarkan tingkat kepentingan yang di ambil dari penilaian perbandingan berpasangan.

Tabel 10. Mencari Baris Total

Kriteria Gizi Balita Perkembangan BB/PB atau BB/TB

Gizi Balita 1.0000 5.0000 6.0000

Perkembangan 0.2000 1.0000 3.0000

BB/PB atau BB/TB 0.1667 0.3333 1.0000

Total 1.3667 6.3333 10.0000

Pada tahap ini dilakukan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks dan di dapatkan total dari setiap baris.

(6)

Tabel 11. Normalisasi Matriks dan Bobot Prioritas Kriteria Gizi

Balita Perkembangan BB/PB atau

BB/TB Jumlah Bobot Prioritas

Gizi Balita 0.7317 0.7895 0.6000 2.1212 0.7071

Perkembangan 0.1463 0.1579 0.3000 0.6042 0.2014

BB/PB atau BB/TB 0.1220 0.0526 0.1000 0.2746 0.0915

      1.0000

Nilai ini di dapatkan dengan cara, menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom, lalu membagi setiap nilai dari kolom dengan total yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.

Tabel 12. Mengukur Konsistensi  

Gizi Balita Perkembangan BB/PB atau BB/TB

Jumlah perbaris

Gizi Balita 0.7071 1.0071 0.5492 2.2633

Perkembangan 0.1414 0.2014 0.2746 0.6174

BB/PB atau BB/TB 0.1178 0.0671 0.0915 0.2765

Untuk mendapatkan nilai ini maka, setiap nilai pada kolom pertama dikalikan dengan bobot prioritas elemen pertama, kemudian setiap nilai pada kolom kedua dikalikan dengan bobot prioritas elemen kedua dan seterusnya. Lalu jumlahkan setiap baris (∑ baris) maka akan di dapat jumlah perbaris.

Tabel 13. Rasio Konsistensi Kriteria

  Jumlah perbaris Bobot Prioritas CM

Gizi Balita 2.2633 0.7071 3.20098039215686

Perkembangan 0.6174 0.2014 3.06539196940727

BB/PB atau

BB/TB 0.2765 0.0915 3.02103786816269

  Jumlah 9.287410229726820

Jumlah kriteria (n) 3

maks = (jumlah/n) 3.0958

CI = ((maks-n)/(n-1)) 0.0479

CR = (CI/IR) 0.0826

CR = 0 - 0.1 dianggap konsisten

Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan, lalu jumlahkan hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut maks. Lalu di cari nilai CI dan CR dengan menggunakan rumus CI=((maks-n)/(n-1)) dan rumus CR=(CI/IR).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian

Hasil dari pengolahan dan analisa data menggunakan metode AHP didapatkan bahwa Gizi Kurang memiliki bobot prioritas pertama yaitu 0.7138, bobot prioritas kedua 2x turun pada balita kurus 0.6694, dan bobot prioritas ketiga yaitu Kurus 0.5955. Nilai CR dari Gizi Balita adalah 0.0229, nilai CR Perkembangan 0.0992 dan nilai CR BB/PB atau BB/TB adalah 0.0932 yang artinya hasil hipotesa CR untuk kriteria menunjukkan nilai kurang dari 0,1 atau kurang dari 10% maka hierarki secara keseluruhan

(7)

bersifat konsisten, sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat diterima, artinya keputusan yang ditetapkan dapat diandalkan. Berikut data alternatif balita hasil pengolahan metode AHP.

Tabel 14. Matriks Hasil

  Gizi Balita Perkembangan BB/PB atau BB/TB

Bobot kriteria akhir 2.2633 0.6174 0.2765

 

Gizi Buruk

2x turun balita sangat

kurus Sangat Kurus

Prioritas subkriteria 1 1 1

  Gizi

Kurang

2x turun pada balita

kurus Kurus

Prioritas subkriteria 0.7138 0.6694 0.5955

  Gizi Baik Balita Normal Normal

Prioritas subkriteria 0.1748 0.1631 0.1477

  Gizi Lebih Balita Gemuk Gemuk

Prioritas subkriteria 0.0921 0.0856 0.0742

Tabel 15. Data Nilai BB/PB atau BB/TB, Gizi Balita, dan Perkembangan

(8)

PB atau B/TB

Tabel 16. Hasil Akhir

Nama Total

Hadijah 2.193

Mufti Ihsan. S 2.193

Noranida 2.193

Syakela 2.193

Fatan Rama 2.070

M. Iqbal 2.070

Sulis 2.070

Amira. R 2.070

No Nama Gizi Balita

  n    

22 M. Abizar Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 23 M. Al Aziz Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 24 M. Bakhit Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 25 M. Fahreza Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 26 M. Nabil. R Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 27 M. Nauval.P Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 28 M. Nur

Apriliansyah Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal 

0.1477 29 M. Nur Haziq Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 30 M. Reza Radisti Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 31 Mega Aulia. A Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 32 Muhammad Reza Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 33 Nadifa Almaira Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 34 Nadira Putri Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 35 Naufal Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 36 Norhafifah Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 37 Rafasya Efendi Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 38 Rama Puji Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 39 Revaldi. A.S Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 40 Riski Aditia Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 41 Rizki Alamsyah Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 42 Salfiansyah Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 43 Siti Bulqis Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 44 Syafiá Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 45 Wafi Ahza Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 46 Yoga. B Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 47 Zailani Afkari Gizi Baik 0.1748 Balita Normal 0.1631 Normal  0.1477 48 Zhafiran Gizi Lebih 0.0921 Balita Gemuk 0.0856 Gemuk   0.0742 49 Mirza Maasyir Gizi Lebih 0.0921 Balita Gemuk 0.0856 Gemuk   0.0742 50 M. Nizam. R Gizi Lebih 0.0921 Balita Gemuk 0.0856 Gemuk   0.0742  

(9)

Nama Total

Luna 2.070

Riska Almuttaqim 1.757

Abdul Kenzie 0.537

Ahmad Abi. B 0.537

Ainayya. O.P 0.537

Alif Hafiz. R 0.537

Azizah 0.537

Barikhotussa'diah 0.537

Cahya Salsabila 0.537

Fahreza. R.P 0.537

Hamizan 0.537

Hardi Fahru. R 0.537

Herlizha 0.537

M. Abizar 0.537

M. Al Aziz 0.537

M. Bakhit 0.537

M. Fahreza 0.537

M. Nabil. R 0.537

M. Nauval. P 0.537

M. Nur Apriliansyah 0.537

M. Nur Haziq 0.537

M. Reza Radisti 0.537

Mega Aulia. A 0.537

Muhammad Reza 0.537

Nadifa Almaira 0.537

Nadira Putri 0.537

Naufal 0.537

Norhafifah 0.537

Rafasya Efendi 0.537

Rama Puji 0.537

Revaldi. A.S 0.537

Riski Aditia 0.537

Rizki ALamsyah 0.537

Salfiansyah 0.537

Siti Bulqis 0.537

Syafiá 0.537

Wafi Ahza 0.537

Yoga. B 0.537

Zhafiran 0.282

Mirza Maasyir 0.282

M. Nizam. R 0.282

3.2 Pembahasan

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah mengembangkan sistem informasi posyandu yang masih manual sehingga menjadi sistem informasi posyandu berbasis web yang dapat memudahkan proses pengolahan, pencarian, dan penentuan balita mana yang dapat diberikan bantuan PMT, serta

(10)

10 

tersedianya sistem informasi posyandu yang terkomputerisasi.

Gambaran Umum Sistem yang diusulkan, rancangan aplikasi sistem yang akan dibangun oleh peneliti adalah sistem informasi berbasis web yang mengelola data balita yang dapat di berikan bantuan PMT. Gambaran umum dalam perancangan sistem ini yaitu Admin dapat melakukan tugas login dan memanipulasi (insert, update, dan delete) semua isi content menu aplikasi, dan operator Melakukan login, mengolah data, backup dan restore database. Admin menginput seluruh data yang akan digunakan dalam penentuan balita mana yang akan diberi bantuan PMT ke dalam sistem, data-data yang dimasukkan berupa nama-nama balita dan informasi lainnya dan masukkan kriteria yang digunakan untuk penentuan ini. Setelah semua sudah di masukkan akan ada proses perhitungan di sistem dan hasilnya nantinya akan di dapatkan nama balita mana yang mendapatkan bantuan PMT ini. Berikut gambar deskripsi sistem.

Web Browser Desktop/ Pc

Operator

Administrat or

SPK Database

Gambar 5. Kerangka Konseptual Sistem

Pada Gambar diatas, menjelaskan mengenai kerangka konseptual sistem. Administrator akan mengelolah secara keseluruhan sistem termasuk pemeliharaan, Operator akan memasukan data balita.

Untuk mengaksesnya menggunakan web browser, kemudian dihubungkan ke sistem pendukung keputusan dan akan diproses menggunakan metode AHP. Setelah proses selesai dijalankan, maka hasil akan dikembalikan atau ditampilkan pada web browser.

Perancangan Fungsional, Use case diagram menggambarkan proses interaksi antar sistem dengan entitas diluar sistem. Use case diagram terdiri dari actor dan use case, dimana actor merepresentasikan orang atau device yang terlibat dalam sistem, dan use case merepresentasikan proses yang dilakukan oleh actor. Use case diagram dari perancangan aplikasi pemilihan balita yang menerima bantuan PMT dengan metode ahp dapat dilihat pada gambar 6 berikut.

(11)

Gambar 6. Use Case Diagram System

Activity diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case. Berikut ini activity diagram dari perancangan aplikasi pendukung keputusan balita yang mendapat bantuan PMT :

Gambar 7. Activity Diagram Login

Pada gambar 7 activity diagram login menunjukkan proses start oleh admin yang menginput

(12)

12 

username dan password, lalu pilih masuk atau login. Setelahnya data akan dikirim oleh sistem ke database untuk dicek apakah data valid atau tidak jika berhasil maka sistem akan menampilkan halaman dashboard.

Gambar 8. Activity diagram manage data balita (delete)

Pada gambar Activity diagram manage data balita (delete) diatas menunjukkan proses menghapus data balita yang telah di input ke sistem. Pada gambar terdapat 3 kolom yaitu kolom admin, system dan database. Admin mengklik tombol balita lalu sistem merequest data dari database, kemudian database mengeksekusi dan system menampilkan data balita. Setelahnya admin melihat data balita lalu memilih data balita mana yang akan di hapus maka sistem menghapus data dan data akan terhapus di database.

Gambar 9. Activity diagram manage data balita (Input)

(13)

Pada gambar diatas menunjukkan proses activity diagram input data Balita. Admin mengklik pilih tombol balita lalu system merequest data dan database mengeksekusi sehingga system akan menampilkan data balita, setelahnya pilih tombol create maka akan keluar tampilan untuk menginput data balita setelah admin selesai menginput data balita lalu admin mengklik simpan hasil input jika sudah benar maka sistem akan menyimpan data ke dalam database.

Gambar 10. Activity Diagram Manage Data Balita (Read)

Pada gambar diatas menunjukkan proses cara untuk melihat data balita yang telah di input admin ke dalam database. Admin pilih tombol balita lalu sistem merequest, dan database mengeksekusi lalu system menampilkan data balita kemudian admin melihat data balita dan mengklik tombol read untuk menampilkan data diri balita yang telah di input setelah itu admin pilih tombol kembali.

Gambar 11. Activity Diagram Manage Data Balita (Update)

(14)

14 

Pada gambar diatas menunjukkan cara untuk mengupdate data balita jika ada kesalahan atau kekurangan saat menginput data. Kemudian mengklik tombol balita maka akan muncul menampilkan data balita, lalu system menampilkan form update balita. Setelah itu update data balita dengan mengklik edit data setelah selesai mengedit lalu data akan disimpa di database.

Gambar 12. Activity Diagram Manage DataAlternatif (Delete)

Pada gambar activity diagram alternatif delete diatas, menunjukkan proses menghapus data alternatif. Admin mengklik tombol alternatif lalu system menampilkan data alternatif, kemudian pilih delete data alternatif maka system akan menghapus data yang ada di database.

Gambar 13. Activity Diagram Manage Data Alternatif (Edit)

(15)

Pada gambar activity diagram manage data alternatif (Edit) menunjukkan proses cara mengedit data alternatif . Pilih tombol alternatif lalu system akan menampilkan data alternatif, kemudian pilih alternatif dan edit data alternatif jika data sudah valid, maka system akan menyimpan data alternatif di database.

Gambar 14. Activity Diagram Manage Data Alternatif (Tambah)

Pada gambar 4.11 diatas, menunjukkan proses untuk menambah data alternatif. Pilih tombol alternatif lalu system akan menampilkan data alternatif, kemudian pilih tombol tambah lalu system menampilkan form alternatif setelah itu mengisi form alternatif jika data sudah valid maka system akan menyimpan data di database.

Gambar 15. Activity Diagram Proses Perbandingan

(16)

16 

Pada gambar activity diagram proses perbandingan diatas menunjukkan proses perbandingan. Pilih menu perbandingan, system akan menampilkan halaman perbandingan lalu pilih menu tampilkan kemudian system akan menampilkan matriks perbandingan. Setelah itu edit matriks untuk memasukkan nilai, jika sudah valid maka system akan menyimpan data di database

Gambar 16. Activity Diagram Matriks Hasil Perbandingan

Pada gambar diatas menunjukkan proses hasil perhitungan matriks perbandingan. Pilih menu lihat matriks lalu sistem akan menampilkan hasil matriks perbandingan kemudian admin dapat melihat hasil perhitungan matriks perbandingan.

Dalam penelitian ini, berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat maka dapat membantu pihak posyandu untuk mempermudah kegiatannya tentang penentuan balita yang akan di beri bantuan PMT.

4. KESIMPULAN

Setelah data-data yang telah diperoleh dari berbagai sumber, diolah dan dianalisis oleh peneliti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sistem Pendukung Keputusan mampu menangani pemecahan masalah Kader Posyandu dalam menentukan balita mana yang berhak mendapat bantuan PMT.

2. Dalam penelitian ini kriteria yang berpengaruh dalam sistem pengambilan keputusan adalah kriteria Gizi Balita dengan bobot 50%, sedangkan bobot dari Perkembangan dan bobot BB/PB atau BB/TB masing- masing 25%.

3. Hasil hipotesa CR untuk kriteria menunjukkan nilai kurang dari 0,1 atau kurang dari 10% maka hierarki secara keseluruhan bersifat konsisten, sehingga kesimpulan yang diperoleh dapat diterima, artinya keputusan yang ditetapkan dapat diandalkan.

4. Daftar nama Balita yang dapat diberikan PMT adalah balita dengan total nilai 2.193, 2.070, 1.757.

5. SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran agar informasi yang telah disampaikan dapat berguna bagi para Kader Posyandu Pasar Jaya, dan Sistem Pendukung Keputusan yang telah dibuat dapat membantu dalam meningkatkan efesiensi dan efektivitas pemberian PMT sesuai dengan yang diharapkan dan untuk peneliti selanjutnya. yaitu:

1. Penerapan sistem komputerisasi sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi manusia (brainware) maupun segi peralatan (hardware dan software).

(17)

2. Perlu adanya bimbingan kepada para Kader yang akan melakukan penggunaan terhadap Sistem Pendukung Keputusan menggunakan metode AHP ini, sehingga sistem dapat berjalan dengan baik.

3. Diharapkan untuk selalu mem–backup data, agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kehilangan data penting yang disebabkan oleh kerusakan pada perangkat keras.

4. AHP bukanlah satu-satunya metode pengambilan keputusan, untuk menetukan metode yang tepat dapat di coba dan dibandingkan dengan menggunakan metode sistem pendukung keputusan yang lain, dan menambah kriteria yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

[1] T. B. A. S. Dewi, “Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita Di Posyandu Melati V Rw V Di Kelurahan Lontar Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya,” Publika J. Ilmu Adm. Negara, vol. 3, no. 3, 2015.

[2] Kementerian Kesehatan RI, Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita-Ibu Hamil- Anak Sekolah). Jakarta, 2017.

[3] M. C. C. Iskandar, “Analisis Penilaian Penerapan Manajemen Kompensasi Pada Karyawan Universitas Bunda Mulia,” Bus. Manag. J., vol. 8, no. 2, 2017.

[4] I. Hermawan, S.Ag.,M.Pd.I, “Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif & mixed methode,” Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan, 2019.

[5] J. S. Yanti, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Merek Laptop Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP),” STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Jakarta, 2017, doi:

10.35457/antivirus.v10i2.163.

Gambar

Gambar 4. Struktur Hierarki
Tabel 5. Nilai Bobot Kriteria
Tabel 9. Perbandingan Kriteria
Tabel 13. Rasio Konsistensi Kriteria
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tentang permasalahan kedudukan anak kedua dari Musyrifah, bapak Kholik mantan Kepala Desa Karanganyar berpendapat “Untuk membuktikan anak itu harus lewat pengadilan

Berbagai studi empi- rik memperlihatkan bahwa implementasi praktek-praktek kualitas dalam kenyataan- nya dapat meningkatkan profitabilitas (Jawes W.Cortada, 1996 : 18) sehingga

Menyatakan telah menerima penjelasan/konfirmasi tentang Pengumuman Pelelangan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa APBD Tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Tuban Nomor :

Efisiensi usaha jenang ketan tingkat rumah tangga merupakan perbandingan antara total penerimaan rata-rata yang diterima oleh produsen jenang ketan dengan rata-rata

Kita sering menyimpan rasa marah dan dendam atau hal yang telah menyakiti hati kita. Hati dan jiwa kita membawa beban tersebut, membelenggu kehidupan kita bahkan

Arithmetic Logic Unit 8 bit Spartan 2 FPGA dengan menggunakan Xilinx ISE 10.1 telah dapat di implementasikan pada FPGA dan hasil keluaran telah sesuai dengan

Değişken tablosu bir değişken dizisi ihtiva eder. Ayrıca tabloda sonDerinlik isimli bir int değeri vardır. Bu değer {block} durumlarında değişkenlerin ayırt edilmesini

Dalam tahap pengolahan data, yang dilakukan adalah analisa dan pembahasan meliputi nilai emisi CO 2 power plant Tambak Lorok per tahun, perhitungan jenis dan jumlah