• Tidak ada hasil yang ditemukan

KISI-KISI PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 TERHADAP PENGHASIL LIMBAH B3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KISI-KISI PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 TERHADAP PENGHASIL LIMBAH B3"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

KISI-KISI PENGAWASAN

PENGELOLAAN LIMBAH B3 TERHADAP

PENGHASIL LIMBAH B3

Disampaikan oleh: Ir. Achmad Gunawan, W., MAS Asisten Deputi Urusan Pengelolaan Limbah B3 dan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 Deputi IV MENLH

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Deputi IV Bidang Pengelolaan B3, LB3 dan Sampah Asdep PLB3 dan Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3

(2)

Topik Bahasan

1. Dasar Hukum Pengawasan Pengelolaan LB3 

2. Hal‐Hal Yang Harus Diawasi dalam 

Pengelolaan LB3 

3. Hal‐Hal yang Wajib Dilakukan 

PPLH/Pengawas Lapangan 

4. Tindak Lanjut Pengawasan 

5. Penutup 

(3)

Dasar Hukum Pengawasan

Pengelolaan LB3

(4)

Pengawasan Lingkungan Hidup

Menteri/ Gubernur/ Bupati/Walikota (sesuai kewenangannya) • PUU Bidang PPLH Izin Lingkungan PENANGGUNG JAWAB

USAHA dan/atau KEGIATAN

Menetapkan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Pengawasan dapat mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat/instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup a b c Tingkat Ketaatan Sumber: Pasal 71 – 75 UU 32/2009 tentang PPLH

(5)

Data dan  informasi  secara umum  berupa fakta‐ fakta    kinerja atau status ketaatan  

Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup Pengawasan Penaatan LH

Keputusan MENLH No. 56 Tahun 2002 

Ruang Lingkup Pengawasan • Aspek PUU PPLH  • Aspek Perizinan   • Aspek Kesiagaan dan Tanggap  Darurat,  

Memantau

Mengevaluasi

Menetapkan Status Ketaatan Penanggungjawab Usaha dan atau

Kegiatan 1. Kewajiban yang tercantum dalam PUU PPLH.  2. Kewajiban  untuk melakukan   pengelolaan  lingkungan  dan   pemantauan  lingkungan  sebagaimana tercantum  dalam dokumen AMDAL atau  UKL-UPL atau persyaratan  lingkungan yang tercantum  dalam izin yang terkait 

(6)

UU 32/2009 ttg Perlindungan & Pengelolaan LH  

PP 18/1999 Jo PP 85/1999 ttg Pengelolaan Limbah B3  PP 27/2012 ttg Izin Lingkungan 

Kepmen LH 56/2002 ttg Pedoman umum Pengawasan Penaatan LH  bagi Pejabat Pengawas; 

Kepmen  LH  57/2002  ttg  Tata  kerja  Pejabat  Pengawas  LH  di  Kementerian Lingkungan Hidup; 

Kepmen  LH  58/2002  ttg  Tata  kerja  Pejabat  Pengawas  LH  di  Provinsi/Kab/Kota; 

Kepmen  LH  07/2001  ttg    Pejabat  Pengawas  LH  dan  Pejabat  Pengawas LH Daerah; 

PP  38/2007  ttg  Pembagian    Urusan  Pemerintahan  antara  Pemerintah, Pemda Prov & Pemda Kab/Kota; 

Permen  LH  30/2009  ttg  Tata  Laksana  Perizinan  &  Pengawasan  Pengelolaan  LB3  serta  Pengawasan  Pemulihan  akibat  Pencemaran  LB3 oleh Pemda 

Dasar Hukum Pengawasan dan

Pengelolaan Limbah B3

(7)

PermenLH No. 18/2009 ttg Tata Cara Perizinan PLB3; 

Kepdal  01/BAPEDAL/09/1995  ttg  Tata  Cara  &  Persyaratan  Teknis Penyimpanan & Pengumpulan LB3; 

Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 ttg Dokumen LB3; 

Kepdal  03/BAPEDAL/09/1995  ttg  Persyaratan  Teknis  Pengolahan Limbah B3; 

Kepdal  04/BAPEDAL/09/1995  ttg  Tata  Cara  Penimbunan  Hasil  Pengolahan,  Persyaratan  Lokasi  Bekas  Pengolahan  &  Lokasi  Penimbunan LB3; 

Kepdal 05/BAPEDAL/09/1995 ttg Simbol & Label Limbah B3 

Kepdal  255/BAPEDAL/08/1996  ttg  Tata  cara  &  persyaratan  penyimp & pengumpulan minyak pelumas bekas. 

Kepmen LH No. 128/2003 ttg Tata Cara dan Persyaratan Teknis  Pengelolaan Limbah Minyak Bumi Secara Biologis; 

Dasar Hukum Pengawasan dan

Pengelolaan Limbah B3

(Lanjutan)

(8)

Keppres 61/1993 ttg Pengesahan Basel convention on the  control of transboundary Movement of Hazardous Waste and  Their Disposal  Permen LH No 05/2009 ttg Pengelolaan Limbah di  Pelabuhan;  Permen LH No 33/2009 tentang Tata Laksana Pemulihan Lahan  terkontaminasi LB3   Permen LH  No. 02/2008 ttg Pemanfaatan Limbah B3;   Permen LH No 05/2012 ttg Usaha dan/atau Kegiatan yang       wajib AMDAL  

Dasar Hukum Pengawasan dan

Pengelolaan Limbah B3

(Lanjutan)

(9)

Hal-Hal Yang Harus Diawasi

dalam Pengelolaan LB3

(10)

Kata  kunci 

tolok‐ukur  ketaatan  dalam  peraturan  adalah 

kata‐ kata:  

larang,  wajib,  syarat,  izin

,  dan/atau 

sanksi, 

yang 

berlaku bagi penanggungjawab usaha/kegiatan: 

 Pada  Peraturan  Perundangan  (UU,  PP,  PERMEN, 

KEPMEN, KEPKA BAPEDAL, dll) 

 Pada Izin Lingkungan 

 Pada  Izin  PPLH  terkait  PLB3  (Izin  Penyimpanan 

Sementara,  Izin  Pengumpulan,  Izin  Pemanfaatan,  Izin 

Pengolahan, 

Izin 

Penimbunan, 

Rekomendasi 

Pengangkutan) 

Tolok Ukur Penaatan 

 

(11)

Ketentuan-Ketentuan Dalam

Pengelolaan Limbah B3

(12)

KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3

1) Setiap  orang  yang  menghasilkan  limbah  B3  wajib  melakukan 

pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan. 

2) Dalam  hal  B3  yang  telah  kadaluarsa,  pengelolaannya  mengikuti 

ketentuan pengelolaan limbah B3.  

3) Dalam  hal  setiap  orang  tidak  mampu  melakukan  sendiri  pengelolaan 

limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain. 

4) Pengelolaan  limbah  B3  wajib  mendapat  izin  dari  Menteri,  Gubernur, 

atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya. 

5) Menteri,  Gubernur,  atau  Bupati/Walikota  wajib  mencantumkan 

persyaratan lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang  harus dipatuhi pengelola limbah B3 dlm izin. 

6) Keputusan pemberian izin wajib diumumkan 

 

(13)

Setiap orang dilarang : 

butir b.  Memasukkan B3 yang dilarang menurut per‐UU ke 

dalam wilayah NKRI 

butir c. 

Memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah 

NKRI  ke  media  lingkungan  hidup  NKRI  (Pasal 

penjelasan : kecuali bagi yg diatur dalam peraturan 

per‐uu) 

butir d.  Memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah NKRI 

butir e.  Membuang limbah ke media lingkungan hidup 

butir f.    Membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan 

hidup 

 

Pasal 69 Ayat 1 UU 32/2009  

LARANGAN DALAM PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3 

(14)

Pengelolaan Limbah B3

adalah kegiatan yang

meliputi pengurangan, penyimpanan,

pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,

pengolahan dan/atau penimbunan limbah B3.

Definisi Pengelolaan Limbah B3

(Pasal 1 butir 23 UU 32/2009)

(15)

Pengelolaan Limbah B3 

PENGUMPUL LIMBAH B3 yg  telah memiliki izin    PENGHASIL LIMBAH B3  (Generator)  PEMANFAAT/PENGOLAH/PENIMB UN LIMBAH B3 yg telah memiliki  izin  DIMANFAATKAN/DIOLAH/  DITIMBUN SENDIRI  DIDALAM PABRIK (izin)  PENYIMPANAN SEMENTARA LB3  1) Izin TPS‐LB3  2) Persetujuan Penyimpanan > 90 hari  apabila :   LB3 dihasilkan < 50kg/hari  3)  Pencatatan LB3 dan Pelaporan Kegiatan  penyimpanan serta pengelolaan LB3  lebih lanjut  Identifikasi LB3 yg dihasilkan  CRADLE TO GRAVE    Sistem Manifest  Jumlah LB3 yang  dihasilkan  Jumlah LB3 yg   dimanfaatkan/  diolah/ditimbun  PENGELOLAAN LANJUTAN 

(16)

DASAR HUKUM

PERIZINAN DAN KEWAJIBAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 Undang-undang RI No. 32 / 2009 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup :         - Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib

melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan (Pasal 59 ayat 1);

- Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya (Pasal 59 ayat 4)

         

PP No. 18 Tahun 1999 Ttg Pengelolaan Limbah B3 :       - Pasal 9 s/d Pasal 26 : pelaku pengelola limbah B3 (penghasil,

pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah dan/atau penimbun limbah B3) wajib melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai ketentuan yang berlaku;

- Pasal 40 ayat (1) : setiap badan usaha yang melakukan

kegiatan pengelolaan limbah B3 wajib memiliki izin dan atau rekomendasi PLB3

(17)

Kewenangan dalam Perizinan dan 

Pengawasan PLB3 

Pengelolaan Limbah B3

Perizinan Pengawasan

Pusat Provinsi Kab/Kota Pusat Provinsi Kab/Kota

Penyimpanan

v v v v

Pengumpulan

v v v v v

v

Pengangkutan

v v

v

v

Pemanfaatan

v v

v

v

Pengolahan

v v

v

v

Penimbunan

v v

v

v

Cat : izin Pengumpulan oli bekas masih pusat 

(18)

Mekanisme Pengelolaan Limbah B3  

SNI/SAE/dll 

Dapat sebagai : Pemanfaat dan/atau Pengolah dan/atau Penimbun Penghasil         (1)  Pengangkut         (2) 

Yang wajib Asuransi dan dlm akte notaris tertera bid atau

sub bidang pengelolaan LB3 (2), (3), (4), (5), (6) Pemanfaat         (3)  Pengangkut         (2)  Pengumpul  Skala Nas         (4)  Pengolah         (5)  Pengguna         (7)  Penimbun/  Landfiller         (6)  Pengangkut         (2)  Recovery       Recycle       Reuse       Keterangan : Pengangkutan LB3 hanya diperkenankan apabila

penghasil telah melaksanakan kontrak kerjasama dengan pihak pengelola Limbah B3

Kegiatan Pengumpulan LB3 hanya diperkenankan apabila : - telah tersedia teknologi

pemanfaatan LB3 dan/atau - telah memiliki kontrak

kerjasama dengan pihak pengolah dan/atau penimbun limbah B3. Pengangkut         (2)  Pengangkut         (2) 

(19)
(20)

Identifikasi

Limbah B3 Uraian

Sumber Jenis limbah B3 menurut sumbernya meliputi :

a) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik (Lampiran I tabel 1 PP 85/1999);

b) Limbah B3 dari sumber spesifik (Lampiran I tabel 2 PP 85/1999);

c) Limbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan, buangan produk yang tidak

memenuhi spesifikasi (Lampiran I tabel 3 PP 85/1999).

Karakteristik  a. mudah meledak;

b. mudah terbakar; c. bersifat reaktif; d. beracun;

e. menyebabkan infeksi; dan f. bersifat korosif 

Toksikologi  - Uji toksikologi sifat akut : Nilai LD50 ≤ 50 mg/kg BB;

- Uji toksikologi sifat kronis : Memiliki salah satu atau lebih zat pencemar dlm Lamp III PP 85/1999 

Sumber , Karakteristik dan Toksikologi Limbah B3

Kriteria karakteristik berdasarkan Penjelasan Pasal 7 (ayat 3) PP 85/1999

(21)

Mudah Meledak  Mudah Terbaka Reakti Korosi Infeksius  Beracu < BMTCLP  Ya  > 50 mg/kg BB  Tidak  Karakteristik Berbahaya: - Mudah terbakar - Mudah meledak - Reaktif - Korosif - Infeksius  50 mg / kg BB  Tidak  Ya  Ya   Sumber Limbah LAMPIRAN I PP 85 / 99 TCLP Test Lampiran II PP 85/1999  LD 50  LIMBAH Non B3  Sifat Kronis Lampiran III PP 85/1999  LIMBAH B3  LIMBAH  Tidak  Ya   BMTCLP  < BMTCLP  > 50 mg/kg BB  Tidak 

Tata Cara Identifikasi Limbah B3

(22)

Hal-Hal yang Wajib Dilakukan

PPLH/Pengawas Lapangan

(23)

1. Penghasil Limbah B3 (Generator)       

2. Pemegang izin pengelola Limbah B3 

(Pengumpul, Pengangkut, Pemanfaat, 

Pengolah dan Penimbun Limbah B3) 

Sasaran Usaha/Kegiatan yg Diawasi

(Target Operasi)

Penanggung Jawab  

(24)
(25)
(26)

Lingkup Kegiatan Pengawasan 

1. Persiapan  2. Proses dan prosedur masuk industri  3. Pertemuan pembukaan  4. Review dokumen teknis  5. Pemeriksaan fasilitas unit proses produksi  6. Pemeriksaan fasilitas dan pengelolaan limbah B3  7. Pengambilan contoh uji (jika diperlukan)  8. Pembuatan Berita Acara  9. Pertemuan penutup  10. Pelaporan 

(27)

Tahap Persiapan 

1. Menyiapkan kelengkapan administrasi, yaitu;  a.Surat penugasan; 

b.Tanda pengenal; 

c.Formulir berita acara yang diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan. 

2. Mempelajari Peraturan/Dokumen/Referensi yang terkait dengan pengelolaan limbah B3, antara lain: 

a. Riwayat ketaatan usaha dan atau kegiatan dalam pengelolaan limbah B3; 

b. Izin yang terkait dengan pengelolaan limbah B3; 

c. Peraturan/ referensi yang terkait dengan obyek pengawasan;  d. Dokumen lain yang terkait dengan status ketaatan kegiatan yang bersangkutan; 

e. Menyusun rencana kerja yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pengawasan.

3. Menyiapkan Perlengkapan, antara lain: kamera, alat sampling, peralatan pelindung diri, dll.  

(28)

Lingkup Pengawasan PLB3

  

I. Administrasi/Dokumentasi:  – Perizinan PLB3  – Pelaporan PLB3  – MoU  – Manifest    II. Teknis  – Penyimpanan  – Pemanfaatan  – Pengiriman/Pengangkutan  – Pengumpulan  – Pengolahan  – Penimbunan  

(29)

I.

 

Pengawasan   

   Administrasi/Dokumentasi 

  Perizinan PLB3 

  Pelaporan PLB3 

  Manifes dari Pengangkut 

MoU 

antara 

penghasil 

dan   

Pengelola Limbah B3 

(30)

Peta Rekapitulasi Jumlah Sebaran PLB3 di Indonesia

 Pemanfaatan Limbah B3  Pengolahan Limbah B3  Pengumpulan Limbah B3  Penimbunan Limbah B3  Pengangkutan Limbah B3

Data Rekapitulasi dan Sebaran Pengelolaan limbah B3 di Indonesia dapat diunduh di :

http://pelayananterpadu.menlh.go.id/pengumuman/rekapitulasi-izin/pengelolaan-limbah-b3/

(31)

II. Pengawasan Teknis pengelolaan LB3

 

 

  Penyimpanan 

  Pengumpulan 

  Pengangkutan 

  Pemanfaatan 

  Pengolahan 

  Penimbunan  

(32)
(33)

Permasalahan Penyimpanan LB3

33

1. Penyimpanan tidak per jenis LB3 2. Tatacara cara penyimpanan LB3

tidak benar.

3. Kapasitas TPS LB3 tidak sesuai degan jumlah LB3 yang dihasilkan 4. Penyimpanan sludge IPAL di luar

TPS LB3

5. Permasalahan jumlah LB3 skala besar dll. 1 2 5 4 3

(34)
(35)

PENGAWASAN PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 

Pengecekan  izin  penyimpanan  sementara  limbah  B3  dan 

persetujuan penyimpanan lebih dari 90 hari (jika menyimpan  > 90 hari). 

Pengecekan  jenis  limbah  B3  yang  disimpan    (sesuai  dengan 

izin yang diberikan). 

Pengecekan  kondisi  bangunan  TPS,  sistem  penyimpanan,  kemasan  yang  digunakan,  sistem  pelabelan,  sarana  penunjang.  Evaluasi jumlah limbah B3 yang dihasilkan dan kapasitas TPS  yang ada. Pengecekan catatan penyimpanan limbah B3 (jumlah Limbah  yg dihasilkan, dikelola dan sisa yang tersimpan di TPS). Pengecekan pengelolaan lanjutan LB3 yang dihasilkan       cek dokumen manifest. 

Pengecekan  pelaporan  kegiatan  penyimpanan  sementara 

(36)

Pengawasan Fasilitas Penyimpanan LB3 (1) 

 

 

1. Pemeriksaan 

bangunan penyimpanan

 :  

‐  rancang bangun & luas sesuai dgn jenis, karakteristik 

& jumlah LB3 yg dihasilkan,  

‐  terlindung  dari  masuknya  air  hujan,  memiliki  sistim 

ventilasi udara & penerangan  yang memadai,  

‐  lantai  kedap  air,  kemiringan  1%  landai  ke  arah  bak 

penampung,  

‐  penandaan/simbol tempat penyimpanan  

(37)

Pengawasan Fasilitas Penyimpanan LB3 (1) 

 

 

2. Pemeriksaan 

catatan/log book

 penyimpanan LB3  

3. Pemeriksaan sarana lain yg tersedia :  

 

‐ peralatan sistim pemadam  

        kebakaran,  

 

‐ fasilitas pertolongan pertama,  

 

‐ pintu darurat,  

 

‐ alarm 

(38)

Pengawasan Fasilitas Penyimpanan LB3 (2) 

4. Pemeriksaan pengemasan :     ‐ grouping limbah     ‐ pemeriksaan & pemasangan simbol & label  5. Pemeriksaan pewadahan LB3 dlm tangki :     ‐ rancang bangun,     ‐ fasilitas & sistim penunjang memenuhi persyaratan,    ‐ penanggulangan bila terjadi kebocoran;  6. Pemeriksaan  cara penyimpanan LB3 :       ‐ penyimpanan kemasan       ‐ lebar gang,       ‐ penumpukan kemasan  7. Pemeriksaan penyimpanan dengan tanki :       ‐ mempunyai tanggul,       ‐ bak penampung (kedap air & kap 110 % kap tangki),      ‐ memiliki atap   

(39)
(40)
(41)

    

PENGAWASAN KEGIATAN PENGUMPULAN LB3  

1. Pemeriksaan izin pengumpulan LB3; 

2. Pemeriksa catatan pengumpulan LB3 ( sumber LB3, jenis LB3, tgl  masuk/keluar, jumlah LB3, PLB3 selanjutnya); 

3. Pemeriksaan pelaporan pengumpulan LB3 (bag PLB3); 

4. Pemeriksaan  lokasi  pengumpulan  LB3  masih  sesuai  dgn  persyaratan  al  :  daerah  bebas  banjir  thn  &  lok  cukup  jauh  dr  fasilitas umum; 

5. Pemeriksaan  bangunan  pengumpulan  LB3,  bebagai  sarana  penunjang  masih  dlm  kondisi  baik,  setiap  bang  hanya  utk  menyimpan  1  kar  LB3  &  bak  penampung  ceceran  LB3  masih  berfungsi dgn baik; 

6. Pemeriksaan  perlengkapan  fasilitas  pengumpulan,  masih  dlm  kondisi  baik  &  berfungsi  ?  ,  meliputi:  peralatan  &  sistim  PMK,  pembangkit listrik cadangan, fasilitas P3K, peralatan Komunikasi,  gudang tempat penyimpanan peralatan, pintu darurat & alarm; 

7. Pemeriksaan  bangunan  pelengkap  lainnya,  masih  dalam  kondisi  baik  dan  berfungsi  ?,    meliputi  :  lab,  fas  pencucian,  fas  bongkar  muat,  kolam  penampungan  darurat,  peralatan  penanganan  tumpahan. 

(42)
(43)

Pengecekan rekomendasi & izin Pengecekan jenis dan karakteristik limbah yang akan  diangkut  Pengecekan Record Manifest dan Pelaporan Persyaratan:  – Alat angkut dan kemasan sesuai dengan karakteristik  limbah;  – Alat angkut dalam kondisi baik;  – Simbol dan label (Kepka No. Kep‐ 02/Bapedal/09/1995) . Operator Emergency Response System SOP  – Bongkar muat;  – Route/tujuan pengangkutan;  – Jadwal.   Mendapat rekomendasi  dari KLH dan  Izin dari Perhubungan  

Pengawasan PENGANGKUTAN LB3 

(44)
(45)

Tindak Lanjut Pengawasan

(46)

PENGAWASAN 

PENGAWASAN 

KETAATAN 

PENANGGUNG 

JAWAB USAHA 

DAN/ATAU 

KEGIATAN 

STATUS PENAATAN  PENANGGUNG JAWAB  USAHA DAN/ATAU  KEGIATAN  APAKAH ADA  KELEMAHAN PADA IZIN  YANG TELAH  DITERBITKAN  APAKAH ADA  KESENJANGAN (GAP)  PADA REGULASI/PUU  YANG ADA?  1. SANKSI TERHADAP  PELANGGARAN YANG  DILAKUKAN; ATAU  2. APRESIASI TERHADAP  UPAYA PENAATAN  YANG TELAH  DILAKUKAN   REVISI/PERBAIKAN  TERHADAP IZIN YANG  TELAH DITERBITKAN  1. USULAN SOLUTIF  PERBAIKAN REGULASI  KEPADA PIHAK YANG  BERWENANG  2. PERBAIKI REGULASI  YANG MERUPAKAN  KEWENANGANNYA  3. MENYUSUN  REGULASI YANG  DIBUTUHKAN 

SKEMA RINGKAS TINDAK LANJUT PENGAWASAN

(47)

LANDASAN HUKUM TINDAK LANJUT HASIL 

PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 

 

  UUPPLH N0. 32/2009 (PASAL 76 – 83) 

    PP 18/1999 jo PP 85/1999      (PASAL 47 SAMPAI PASAL 52)     PP 27/2012        (PASAL 71)     PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 09  TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGADUAN DAN PENANGANAN  PENGADUAN AKIBAT DUGAAN PENCEMARAN DAN/ATAU  PERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP      PERDA/KEP‐GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA TERKAIT 

(48)

Hasil Pengawasan Lingkungan

1. Tidak terjadi pelanggaran persyaratan

dalam izin dan peraturan

perundang-undangan.

2. Terjadi pelanggaran persyaratan dalam izin

dan peraturan perundang-undangan.

3. Terjadi pelanggaran izin maupun peraturan

perundang-undangan serta diindikasikan

dan/atau telah menimbulkan kerugian

masyarakat dan/atau lingkungan.

4. Ditemukan kelemahan dalam izin yang

telah diterbitkan.

(49)

HASIL PENGAWASAN LINGKUNGAN

Disampaikan Kepada Pihak yang diawasi (sampaikan jika taat)  Penerapan sanksi Administrasi Penerapan Gugatan Perdata (di pengadilan/diluar pengadilan Penerapan Sanksi Pidana

(50)

M

elanggar peraturan perundang-undangan bidang

lingkungan hidup yang berkaitan dengan

pengendalian pencemaran air dapat dikenakan

sanksi administrasi, perdata dan atau pidana

yang

diatur dalam UU No. 32/Tahun 2009 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Sanksi Administrasi : Ps. 76 s/d Ps. 83

 Sanksi Perdata : Ps. 84 s/d Ps. 93

(51)

PENCABUTAN  IZIN  PENCABUTAN  SEMENTARA  IZIN  PAKSAAN  PEMERINTAH 

AUDIT WAJIB 

TEGURAN KETIGA 

TEGURAN KEDUA 

TEGURAN PERTAMA 

KONSULTASI & BANTUAN TEKNIS UNTUK  PENINGKATAN KINERJA [PELANGGARAN TIDAK SERIUS] 

PENAATAN SUKARELA 

PIRAMIDA PENEGAKAN HUKUM ADMINISTRASI 

51 

(52)

(1) Setiap orang yang melanggar 

baku mutu air limbah

baku 

mutu emisi

, atau 

baku mutu gangguan 

dipidana dengan 

pidana  penjara    paling  lama  3  (tiga)  tahun  dan  denda 

paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). 

 

(2)  Tindak  pidana  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1) 

hanya  dapat  dikenakan  apabila  sanksi  administratif 

yang  telah  dijatuhkan  tidak  dipatuhi 

atau 

pelanggaran 

dilakukan lebih dari satu kali. 

Pasal 100 

UU 32/2009 tentang PPLH  52 

(53)

Jenis 

Pelanggaran  Akibat 

Pidana  Denda (rupiah) 

Minimum  Maksimum  Minimum  Maksimum 

Sengaja 

> BM  3 tahun  10 tahun  3 millir  10 miliar  Orang Luka  4 tahun  12 tahun  4 miliar  12 miliar  Orang Mati  5 tahun  15 tahun  5 miliar  15 miliar 

Lalai 

> BM  1 tahun  3 tahun  1 miliar  3 miliar  Orang Luka  2 tahun  6 tahun  2 miliar  6 miliar  Orang Mati  3 tahun  9 tahun  3 miliar  9 miliar 

Ketentuan Pidana 

(54)

Ketentuan Pidana 

untuk Pelanggaran Lainnya

Jenis Pelanggaran  Pidana  Denda (rupiah) 

Minimum  Maksimum  Minimum  Maksimum  Melepaskan/ 

mengedarkan produk  rekayasa genetika 

1 tahun  3 tahun  1 miliar  3 miliar  Mengelola limbah B3 

tanpa izin  1 tahun  3 tahun  1 miliar  3 miliar  Tidak mengelola 

limbah B3 yang  dihasilkannya 

1 tahun  3 tahun  1 miliar  3 miliar 

Dumping  ‐  3 tahun  ‐  3 miliar 

Memasukkan limbah  4 tahun  12 tahun  4 miliar  12 miliar  Memasukkan limbah 

(55)

AAA ÄtÇ}âàtÇ

Jenis Pelanggaran  Pidana  Denda (rupiah) 

Minimum  Maksimum  Minimum  Maksimum  Memasukkan B3  5 tahun  15 tahun  5 miliar  15 miliar  Membakar lahan  3 tahun   10 tahun  3 miliar  10 miliar  Melakukan usaha 

dan/atau kegiatan  tanpa izin 

1 tahun  3 tahun  1 miliar  3 miliar 

Menyusun AMDAL  tanpa memiliki  sertifikat kompetensi  penyusun AMDAL  ‐  3 tahun  ‐  3 miliar  Menerbitkan izin  lingkungan tanpa  dilengkapi AMDAL  atau UKL‐UPL  ‐  3 tahun  ‐  3 miliar  55 

(56)

AAA ÄtÇ}âàtÇ

Jenis Pelanggaran  Pidana  Denda (rupiah) 

Minimum  Maksimum  Minimum  Maksimum 

Menerbitkan izin  usaha tanpa  dilengkapi izin  lingkungan  ‐  3 tahun   ‐  3 miliar  Tidak melakukan 

pengawasan  ‐  1 tahun  ‐  500 juta 

Memberikan informasi 

palsu  ‐  1 tahun  ‐  1 miliar 

Tidak melaksanakan  perintah paksaan   pemerintah  ‐  1 tahun  ‐  1 miliar  Menghalang‐halangi  pejabat pengawas  dan/atau PPNS  ‐  1 tahun  ‐  500 juta  56 

(57)

Penutup

(58)

Pasal 112 UU 32/2009

Setiap pejabat berwenang yang dengan

sengaja tidak melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab

usaha dan/atau kegiatan terhadap

peraturan perundang-undangan dan izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 dan Pasal 72, yang mengakibatkan terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang mengakibatkan hilangnya

nyawa manusia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00

(59)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  Deputi IV Bidang Deputi IV  Bidang Pengelolaan B3, LB3 dan Sampah   ‐ Asdep PLB3 dan Pemulihan Lahan Terkontaminasi LB3‐      Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410  Gedung C lantai 2, Telp/Fax: 021‐85904925  http://www.menlh.go.id/  Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: 

Terima kasih

 

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 6 menunjukkan bahwa untuk relawan berusia &gt;30 tahun, konsentrasi etilen terendah didapatkan pada relawan wanita usia 33 tahun sebesar 0.742 ±0,05 ppm pada

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Pemeriksaan EMG, Gambaran EMG pada awal penyakit masih dalam batas normal, kelumpuhan terjadi pada minggu pertama dan puncaknya pada akhir minggu kedua dan pada akhir minggu ke

Pengolahan secara termal dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3; atau Pengolah Limbah B3

(2) Apabila pengolahan limbah B3 dilakukan oleh penghasil limbah B3 di lokasi kegiatan utamanya, maka hanya rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan

Dalam pengawasan pengelolaan limbah B3, pengawas tidak hanya cukup melihat data manifes limbah B3 dari pihak penghasil limbah saja tetapi juga harus mencocokan keakuratan

Ekspor limbah B3 hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan tertulis dari instansi atau pejabat yang berwenang dalam urusan limbah B3 di negara penerima dan

PPLHD dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) berpedoman pada Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 dan Pelaksanaan