• Tidak ada hasil yang ditemukan

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA KLHK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

Ringkasan Eksekutif

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) ini disusun sebagai wujud dan tekad Kementerian Lingkungan Hidup dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara umum, capaian kinerja KLH pada tahun 2014 menunjukkan hasil yang baik dengan tercapainya target sasaran sesuai yang ditetapkan sebelumnya di dalam penetapan kinerja. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja selama tahun 2014 mengacu pada 3 (tiga) sasaran strategis yang akan dicapai dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang meliputi :

a. Penurunan beban pencemaran lingkungan ; b. Pengendalian kerusakan lingkungan hidup;

c. Peningkatan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Selain itu, juga mengacu pada sasaran strategis yang terkait praktek tatakelola pemerintahan yang baik meliputi :

a. Pengelolaan keuangan kementerian; dan b. Percepatan implementasi reformasi birokrasi.

Sasaran Strategis ini selanjutnya juga dianggap sebagai Indikator Kinerja Utama Kementerian Lingkungan Hidup yang kemudian diturunkan dalam bentuk

yang lebih terukur ke dalam 17 (tujuh belas) indikator kinerja. Adapun gambaran capaian kinerja masing-masing sasaran dapat diketahui sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS 1 : Menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup

Indikator pencapaian sasaran menurunnya beban pencemaran lingkungan hidup adalah a) Prosentase penurunan pencemar yang dibuang ke lingkungan oleh industri ditargetkan 10%, terealisasi 80,56% atau tercapai 805,6% ; b) Prosentase jumlah yang taat terhadap peraturan perundangan di bidang pengendalian pencemaran lingkungan ditargetkan 65%, terealisasi 72% atau tercapai 110,7%; c)

(2)

Prosentase peningkatan kinerja industri dari “tidak taat” ke ‘taat” ditargetkan 30%, terealisasi 41% atau tercapai 136,7%; d) Jumlah kota metropolitan dan kota besar dengan kualitas udara membaik ditargetkan 45 Kota, terealisasi 45 Kota atau tercapai 100%; e) Prosentase jumlah penurunan timbulan sampah, ditargetkan 20%, terealisasi 20% atau tercapai 100%; f) jumlah limbah B3 terkelola dari industri yang terinventarisir, ditargetkan 10.005.500 ton, terealisasi 19.089.566,53 atau tercapai 190,8%; g) Jumlah limbah B3 di media yang terkelola dari kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi yang terinventarisir, ditargetkan 62.400 ton, terealisasi 1.088.411,3 ton atau tercapai 1.744,2%.

SASARAN STRATEGIS 2 : Meningkatnya usaha pengendalian kerusakan lingkungan hidup

Indikator pencapaian sasaran meningkatnya usaha pengendalian kerusakan lingkungan hidup adalah a) Jumlah kabupaten meningkatkan dan atau mempertahankan tutupan vegetasi di wilayahnya (profil kabupaten hijau), ditargetkan 200 Kabupaten, terealisasi 316 Kabupaten atau tercapai 158%; b) Jumlah provinsi yang menerapkan pengelolaan gambut berkelanjutan, ditargetkan 3 Provinsi, terealisasi 3 Provinsi atau tercapai 100%; c) Jumlah sungai prioritas yang disepakati kelas airnya dengan pendekatan ekoregion, ditargetkan 13 sungai, terealisasi 13 sungai atau tercapai 100%; d) Jumlah danau prioritas yang telah dilakukan penyusunan rencana aksi penyelamatan danau (GERMADAN), ditargetkan 5 danau, terealisasi 5 danau atau tercapai 100%.

SASARAN STRATEGIS 3 : Meningkatnya Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya

Alam dan Lingkungan Hidup

Indikator pencapaian sasaran meningkatnya kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah a) Jumlah kasus lingkungan hidup yang tertangani, ditargetkan 47 kasus, terealisasi 206 kasus atau tercapai 438,3%; b) Jumlah kelompok masyarakat yang berpartisipasi/ berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan LH, ditargetkan 2.340 komunitas pendidikan dan 1.018 organisasi masyarakat, terealisasi 2.905 komunitas pendidikan (tercapai 124%) dan 1.018 organisasi masyarakat (tercapai 100%); c) Prosentase laboratorium lingkungan pengujian parameter kualitas lingkungan yang dipersiapkan

(3)

LAPORAN KINERJA KLHK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

Prosentase peningkatan kapasitas pejabat fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, ditargetkan 20%, terealisasi 4% atau tercapai 25%.

SASARAN STRATEGIS 4 : Pengelolaan Keuangan Kementerian

Indikator pencapaian sasaran pengelolaan keuangan kementerian adalah Pengelolaan Keuangan Kementerian hingga memperoleh opini Wajar Tanpa

Pengecualian, ditargetkan WTP dan realisasinya WTP.

SASARAN STRATEGIS 5: Percepatan Implementasi Reformasi Birokrasi

Indikator pencapaian sasaran percepatan implementasi reformasi birokrasi adalah peningkatan kinerja kementerian lingkungan hidup berdasarkan penilaian LAKIP, ditargetkan B dan realisasinya CC.

(4)

DAFTAR ISI

Hal

Pengantar ... i

PernyataanTelah Direviu ... iii

Ringkasan Eksekutif ... iv

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 3

1.3 Struktur Organisasi... 6

1.4 Sumber Daya Manusia ... 7

1.5 Sistematika Penyajian Laporan ... 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 11

2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 ... 12

2.2 Rencana Strategis (Renstra) ... 14

2.3 Arah Kebijakan dan Strategi ... 16

2.4 Program dan Kegiatan ... 19

2.5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014 ... 23

2.6 Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014... 26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 29

3.1 Pengukuran Kinerja ... 29

3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 29

3.3 Analisis Capaian Kinerja ... 32

BAB IV PENUTUP. ... 110

(5)

LAPORAN KINERJA KLHK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Penyelenggaraan Fungsi Eselon 1 KLH dalam Pelaksanaan

Tugas dan Fungsi ...5 1.2 Distribusi SDM KLH Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per

Januari 2014...7 1.3 Distribusi SDM KLH Berdasarkan Jabatan Fungsional ...9 2.1 Pengelompokan Fungsi Eselon I dalam Program Teknis

berdasarkan Sasaran Strategis...20 2.2 Pengelompokan Fungsi Eselon I dalam Program Generik

berdasarkan Sasaran Strategis...23 2.3 Rencana Kinerja Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2014

Dikaitkan dengan Prioritas Nasional ...25 2.4 Penetapan Kinerja Kementerian Lingkungan Hidup Tahun

2013 ... 27 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama KLH Tahun 2014 ... 31 3.2 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 ”Menurunnya Tingkat

Pencemaran Lingkungan ...33 3.3 Data Beban Pencemar Air Limbah Industri Tahun 2014 (ton) ...34 3.4 Reduksi Beban Pencemar Air dari setiap Sektor………….. 35 3.5 Prosentase Tingkat Ketaatan industri yang Diawasi dan

Memenuhi Baku Mutu ...36 3.6 Target dan Realisasi Jumlah Industri yang Dipantau dan

Diawasi Melalui PROPER...37 3.7 Hasil Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan dari Tahun 2011 s/d

2014 ... 40 3.8 Status Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 ... 58 3.9 Kegiatan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 pada

Sektor Agro Industri...59 3.10 Status Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 Sektor

Manufaktur...61 3.11 Status Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 Sektor

Jasadan Non Institusi ...64 3.12 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 ”Meningkatnya Usaha

Pengendalian Kerusakan Lingkungan Hidup” ...66 3.13 Jumlah Lokasi Demplot Dalam Rangka Pengelolaan Gambut

(6)

3.14 Realisasi Proses Pelaksanaan Pengelolaan Kualitas Air (PKA)

13 Sungai Prioritas Nasional Tahun 2010 – 2014...76 3.15 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 ”Meningkatnya Kapasitas

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup” ...82 3.16 Lokasi Kebakaran Hutan dengan Titik Panas (Hot Spot)

Terbanyak...84 3.17 Jenis Penggunaan Lahan di Lokasi Titik Panas (Hot Spot) ...84 3.18 Jumlah Kasus Pidana Lingkungan Hidup yang Ditangani oleh

KLH Tahun 2010 – 2014 ...86 3.19 Total Jumlah Sekolah Adiwiyata yang Telah Dibina Tahun 2014 89 3.20 Capaian Program Adiwiyata Sejak Tahun 2010 s/d 2014 ...90 3.21 Daftar Ruang Lingkup Parameter yang Direkomendasikan ...94 3.22 Daftar Laboratorium yang Sudah Mendaftar ke KAN Sampai

Akhir November 2014...95 3.23 Data Pejabat Fungsional PEDAL ...99 3.24 Peta Sebaran Jabatan Fungsional Pengendali Dampak

Lingkungan Tahun 2014 ... 100 3.25 Rekap Peta Sebaran Fungsiona Lpengendali Dampak

Lingkungan Tahun 2011 s.d 2014... 101 3.26 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 ”Pengelolaan Keuangan

Kementerian”... 102 3.27 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 ”Pengelolaan Keuangan

Kementerian” dari Tahun 2010 Sampai dengan Tahun 2014 ... 103 3.28 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 ”Percepatan Implementasi

Reformasi Birokrasi” tahun 2014... 105 3.29 Hasil Penilaian Tingkat Akuntabilitas Kinerja Kementerian

Lingkungan Hidup Tahun 2014 ... 106 3.30 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 ”Percepatan Implementasi

Reformasi Birokrasi” dari Tahun 2010 Sampai dengan Tahun

2014 ... 107 3.31 Hasil Penilaian Implementasi SAKIP dari Tahun 2010 Sampai

dengan Tahun 2014 ... 107 3.32 Realisasi Anggaran KLH Tahun 2014 per Program ... 109

(7)

LAPORAN KINERJA KLHK BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1.1 Struktur Organisasi Kementerian Lingkungan Hidup... 7

1.2 Komposisi SDM KLH berdasarkan Tingkat Pendidikan Per Januari 2014... 8

1.3 Distribusi SDM KLH Berdasarkan Jabatan Fungsional ... 9

2.1 Arsitektur Program dan Manajemen Kinerja KLH ...12

2.2 Sasaran dan Indikator Prioritas Nasional yang memayungi Sasaran KLH (berdasarkan RPJMN 2010-2014) ... 13

2.3 Mandat RPJMN dan Perencanaan Kinerja KLH...14

2.4 Keterkaitan Indikator dalam Berbagai Tingkatan Implementasi...24

3.1 Target Jumlah Industri yang Dipantau dan Diawasi Melalui PROPER Tahun 2002-2014 ... 37

3.2 Perbaikan Kinerja Industri dari “Tidak Taat” menjadi “Taat”...38

3.3 Tingkat Kelulusan Uji Emisi Rerata di 45 Kota tahun 2014...41

3.4 Perbandingan Konsentrasi CO (µg/m3) di 45 Kota pada Tahun 2013 dan 2014 ... 42

3.5 Perbandingan Konsentrasi NO2 (µg/m3) di 45 Kota pada Tahun 2013 dan 2014 ... 42

3.6 Perbandingan Konsentrasi HC (µg/m3)di 45 Kota pada Tahun 2013 dan 2014 ... 42

3.7 Perbandingan Konsentrasi PM10(µg/m3)di 45 Kota pada tahun 2013 dan 2014 ... 43

3.8 Perbandingan Konsentrasi SO2 (µg/m3)di 45 Kota pada Tahun 2013 dan 2014 ... 43

3.9 Data Kota Penerima Adipura...46

3.10 Prakiraan Timbulan Sampah 2010 -2019 Berdasarkan Baseline 2010 – 2014 ... 47

3.11 Target Sampah yang Terkelola dari Tahun 2014 – 2015 ...47

3.12 Kegiatan-Kegiatan Pengolahan Sampah ...50

3.13 Perbaikan Kinerja Pengelolaan Limbah B3...53

3.14 Limbah B3 yang Terkelola Dari Industri Tahun 2012 -2014 ...54

3.15 Kegiatan-Kegiatan Pengawasan Limbah B3...54

3.16 Kegiatan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 pada Industri Sektor Pertambangan, Energi dan Minyak dan Gas ... 58

3.17 Kegiatan Pemulihan Lahan Terkontaminasi LimbahB3 pada Industri Sektor Agroindustri dan Abandon Land... 60

(8)

3.18 Kegiatan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 pada

Industri Sektor Manufaktur...62

3.19 Kegiatan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 pada Industri Sektor Jasa dan Abandon Land ...63

3.20 Grafik Peningkatan Jumlah Lahan yang Terpulihkan Tahun 2012 -2014 ... 65

3.21 Grafik Provinsi dan Kabupaten yang Berpartisipasi pada Program MIH TA 2012 -2014 ...67

3.22 Buku Profil Sungai Ciliwung...73

3.23 Peta Segmentasi Sungai Ciliwung ...74

3.24 Peta Kualitas Air Sungai Progo ...74

3.25 Hasil Pengumpulan Bahan dan Keterangan Terhadap Lokasi Ditemukannya Titik Panas(Hot Spot)...84

3.26 Tindak Lanjut Terhadap Hasil Pengumpulan Bahan dan Keterangan Terhadap 29 Kasus Kebakaran Hutan ...85

3.27 Tindak Lanjut Hasil PULBAKET Terhadap Peserta PROPER ...85

3.28 Hasil Pelaksanaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional tahun 2014...89

3.29 Sebaran Sekolah yang Mengikuti Program Adiwiyata dari Tahun 2009 s/d 2014 ...91 3.30 Alokasi dan Realisasi Anggaran KLH dari Tahun 2010 s/d 2014 . 109

(9)
(10)

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Nasional selama ini diprioritaskan pada pembangunan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Sumberdaya alam yang semakin berkurang serta kualitas lingkungan yang semakin menurun pada akhirnya memberikan dampak terhadap pembangunan ekonomi. Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun ini telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.

Pemeliharaan kekayaan sumber daya alam akan terganggu apabila kualitas lingkungan tidak dikendalikan dari hal-hal yang mengancam, seperti pengelolaan lingkungan yang tidak memperhatikan buangan/limbah yang dapat merusak alam, bencana alam yang tidak dapat diantisipasi, serta adanya perubahan iklim.

Sehubungan dengan itu, pengelolaan lingkungan hidup harus dilakukan secara lebih intensif, terpadu, dan luas jangkauannya, yang diiringi dengan pengelolaan bencana alam yang semakin baik, serta pengendalian terhadap penyebab dan dampak perubahan iklim.

Pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya didekati dengan standar, namun diarahkan kepada pelaksanaan secara proaktif dari pelaku usaha dan masyarakat, sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan penjagaan asset sumber daya alam untuk generasi mendatang.

Pasal 574 Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010, tentang Kedudukan,

Tugas dan Fungsi Kementerian Negara, Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang lingkungan hidup dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Gambar

Tabel  Hal

Referensi

Dokumen terkait

3 Muhammad Joni SH, 1999, Aspek Hukum Perlindungan Anak dalam Perspektif Konvensi Hak Anak, PT. Citra Aditya, Bandung, hlm.. faktornya adalah korban adalah anak sehingga tidak

Sejauh ini dalam proses desain, anda telah mengidentifikasi kebutuhan target audiens anda dan menentukan beberapa tujuan dan sasaran untuk pelatihan. Isi utama dari pendidikan

Sejarah yang ditulis pada masa Orde Baru dapat dikatakan adalah sejarah orang-orang yang berkuasa pada masa itu.. Maka tak salah bila hampir tidak ada satupun buku sejarah resmi

yang menyangkut hubungan antara kategori usia menopause dengan

Sama seperti kita belajar dari Tiongkok pada cerita diatas, dengan demikian bukan saatnya kita tidak percaya diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean di awal tahun 2016 dan

Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa partisipasi masyarakat merupakan sikap sadar, kemandirian serta kerja sama antar masyarakat maupun aparat desa dalam memanfaatkan

SIMULASI PENJADWALAN PRODUKSI PADA INDUSTRI FURNITURE SEBAGAI SOLUSI ESTIMASI TOTAL WAKTU SELESAINYA ORDER..

Informasi yang ingin diperoleh mellalui wawancara bebas ini adalah terutama untuk dapat mengungkapkan lebih jelas tumbuh-kembang wilayah, termasuk karena bencana yang terjadi;