• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI OLEH FRANSISCO GABETAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI OLEH FRANSISCO GABETAMA"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH STRUKTUR MODAL, RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY, RETURN ON INVESTMENT, DAN ALTMAN Z-SCORE

TERHADAP EKSPEKTASI INVESTOR PADA PERUSAHAAN PUBLIK SUBSEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 - 2018

OLEH

FRANSISCO GABETAMA 160503039

PROGRAM STUDI STRATA I DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Pengaruh Struktur Modal, Return on Asset, Return on Equity , Return on Investment, dan Altman Z-score Terhadap Ekspektasi Investor Pada

Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Struktur Modal, Return on Asset, Return on Equity , Return on Investment, dan Altman Z-score Terhadap Ekspektasi Investor pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id dan website masing-masing perusahaan dengan menggunakan sampel sebanyak 23 Property dan Real Estate perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur modal, Return on Equity,dan Altman Z-Score berpengaruh positif terhadap ekspektasi investor dan variabel Return on Asset berpengaruh negatif terhadap ekspektasi investor.

Sedangkan variabel Return on Investment ditemukan tidak mempengaruhi variabel ekspektasi investor. Secara simultan variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan.

Kata kunci : Struktur Modal, Return on Asset, Return on Equity , Return on Investment, Altman Z-score, Ekspektasi Investor

(7)

ABSTRACT

The Effect of Capital Structure, , Return on Asset, Return on Equity, Return on Investment, and Altman Z-Score on Investor Expectation

in Property and Real Estate Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2014-2018

This study aims to analyze the effect of Capital Structure, Return on Asset, Return on Equity , Return on Investment, and Altman Z-Score on Investor Expectation property and real estate companies that listed in Indonesia Stock Exchange

This study uses secondary data that obtained from Indonesia Stock Exchange, and from the website of each companies by using a sample of 23 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2014 – 2018. Sampling technique is done by using purposive sampling method. This study is analyzed by using linear regression method

The result of this study is showing that Capital Structure Return on Equity,and Altman Z-Score has a positive on Investor Expectation and Return on Asset has a negative effect on Investor Expectation. While the variabel Return on Investment has no significant effect on Investor Expectation. Simultaneously, independent variables have an effect on the dependent variable significantly.

Keywords : Capital Structure, Return on Asset, Return on Equity , Return on Investment, Altman Z-Score, Investor Expectation

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus , karena atas kasih, berkat, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh struktur modal, Return on Asset, Return on Equity , Return on Investment, dan Altman Z-score Terhadap Ekspektasi Investor Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam meraih gelar Sarjana Ekonomi pada program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh doa, dukungan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan rasa hormat, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA, dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M, Ak, selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si.,Ak. selaku dosen pembimbing, Bapak Drs.

Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak. Selaku dosen penguji, dan Bapak Drs Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding penulis yang telah

(9)

banyak memberikan perhatian dan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang sudah banyak berbagi ilmu pengetahuan sepanjang masa perkuliahan penulis.

5. Keluarga yang sangat penulis sayangi yaitu, Bapak Pater Malau, Mama Tiurma Hutajulu, S.H. dan adik adikku tersayang Leonardo Hatorangan, Patirindo Hasian, dan David Haposan yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan motivasi. Terima kasih untuk doa, nasehat, dan kasih sayang yang tak terhingga yang diberikan kepada penulis

6. Para sahabat penulis terkasih Agnes Angelia, Sheren Sonia, Ananda Putra, Audric Kee, Aquinaldo Sipayung, dan teman – teman AKT grup A 2016 yang telah memberikan semangat, dukungan, dan hiburan untuk penulis tetap semangat dan terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pihak yang membaca.

Medan, 16 Maret 2020 Penulis

Fransisco Gabetama 160503039

(10)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan Penelitian... 12

1.4 Manfaat Penelitian... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14

2.1 Tinjauan Pustaka ... 14

2.1.1. Teori Keagenan ... 14

2.1.2. Teori Signalling ... 15

2.1.3. Struktur Modal ... 16

2.1.4. Return on Asset ... 17

2.1.5. Return on Equity ... 17

2.1.6. Return on Investment ... 18

2.1.7. Altman Z-score ... 19

2.1.8. Ekspektasi Investor ... 22

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Kerangka Konseptual ... 27

2.4. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Batasan Operasional ... 32

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.4.1. Variabel Dependen ... 32

3.4.2. Variabel Independen ... 33

3.4.2.1. Struktur Modal ... 33

3.4.2.2. Return on Asset ... 33

3.4.2.3. Return on Equity ... 33

3.4.2.4. Return on Investment... 34

3.4.2.5. Altman Z-Score ... 34

(11)

3.6. Populasi dan Sampel Data ... 36

3.7. Jenis Data ... 39

DAFTAR ISI 3.8. Metode Pengumpulan Data ... 40

3.9 Teknik Analisis ... 40

3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 40

3.9.2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 41

3.9.3. Uji Hipotesis ... 42

3.9.3.1. Uji Statistik t ... 42

3.9.3.2. Uji Statistik F ... 42

3.9.3.3. Koefisien Determinasi ... 42

3.9.4 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.9.4.1. Uji Normalitas ... 43

3.9.4.2. Uji Multikolinearitas ... 44

3.9.4.3. Uji Autokorelasi ... 45

3.9.4.4 Uji Heteroskedastisitas ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Gambaran Umum ... 46

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 46

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.3.1 Uji Normalitas ... 49

4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 51

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 52

4.3.4 Uji Autokorelasi ... 54

4.4 Analisis Linear Berganda ... 56

4.5 Uji Hipotesis ... 58

4.5.1 Uji Statistik T... 58

4.5.2 Uji Statistik F ... 59

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 60

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

4.6.1 Struktur Modal terhadap Ekspektasi Investor ... 61

4.6.2 Return on Asset terhadap Ekspektasi Investor ... 62

4.6.3 Return on Equity terhadap Ekspektasi Investor ... 63

4.6.4 Return on Investment terhadap Ekspektasi Investor ... 63

4.6.5 Altman Z-Score terhadap Ekspektasi Investor ... 64

4.6.6 Struktur Modal, Return on Asset, Return on Equity, Return on Investment, dan Altman Z-Score terhadap Ekspektasi Investor ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 67

5.3 Saran ... 67

(12)

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 71

DAFTAR TABEL No. Tabel Judul Halaman 1.1 Data Price Earning Ratio perusahaan Properti tahun 2014 – 2018 ... 5

1.2 Data Price Earning Ratio rata-rata IHSG tahun 2014 – 2018…... 6

1.3 Research Gap Ekspektasi Investor……… 9

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu... 23

3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel... 35

3.2 Populasi dan Sampel Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia... 37

4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif... 47

4.2 Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov... 50

4,3 Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov setelah menghilangkan data outlier... 51 4.4 Uji Multikolinearitas... 52

4.5 Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan metode Uji Glejser... 54 4.6 Uji Autokorelasi dengan menggunakan metode Run Test... 55

4.7 Analisis Linear Berganda... 56

4.8 Uji Statistik T... 58

4.9 Uji Statistik F... 60

4.10 Uji Koefisien Determinasi (R2)... 61

(13)

DAFTAR GAMBAR No.

Gambar

Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual... 27 4.1 Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatterplot.. 53

(14)

DAFTAR LAMPIRAN No.

Lampiran

Judul Halaman

1 Data Price Earning Ratio Perusahaan Property dan Real

Estate pada tahun 2014 – 2018... 71 2 Data Struktur Modal Perusahaan Property dan Real

Estate pada tahun 2014 – 2018... 72 3 Data Return on Asset Perusahaan Property dan Real

Estate pada tahun 2014 – 2018... 73 4 Data Return on Equity Perusahaan Property dan Real

Estate pada tahun 2014 – 2018... 74 5 Data Return on Investment Perusahaan Property dan

Real Estate pada tahun 2014 – 2018... 75 6 Data Altman Z-Score Perusahaan Property dan Real

Estate pada tahun 2014 – 2018... 76

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan utama dari perusahaan adalah memperoleh laba, memaksimalkan laba atau kekayaan, dan memaksimalkan nilai perusahaan (Scott,1997:32).

Kinerja keuangan meruapakan salah satu cara pasar menilai suatu perusahaan.

Apabila suatu perusahaan memiliki kinerja keuangan yang buruk, maka perusahaan tersebut akan memiliki nilai buruk. Namun sebaliknya, jika kinerja perusahaan baik maka perusahaan tersebut akan memiliki nilai yang baik juga di pasar.

Suatu perusahaan agar dapat melangsungkan aktivitas operasinya haruslah dalam keadaan yang menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk mencari atau menarik modal dari luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi sangat diminati oleh investor, sehingga dengan demikian profitabilitas dapat memengaruhi nilai bersih dari serangkaian kebijakan pengelolaan asset perusahaan. Profitabilitas merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) karena hal tersebut adalah hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen perusahaan. Pemilihan rasio profitabilitas didasarkan kepada alasan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan efektifitas atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan tingkat keuntungan dengan menggunakan asset yang dimiliki. Rasio ini mencerminkan seberapa efektif pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba atas dana yang

(16)

diinvestasikan oleh para pemegang saham dan juga mencerminkan pembagian laba yang akan menjadi hak para pemegang saham seberapa besar yang diinvestasikan kembali dan seberapa besar yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai ataupun dividen saham investor.

Perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi perusahaan dalam jangka panjang. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang berarti juga dapat memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham

Harga saham dapat merefleksikan nilai perusahaan bagi perusahaan- perusahaan yang Go Public. Nilai perusahaan adalah nilai pasar saham yang dapat mencerminkan kekayaan pemiliknya. Semakin tinggi harga saham dapat menjadi tanda kekayaan pemilik juga tinggi. Investor akan memilih melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang maksimum karena pada dasarnya jika nilai perusahaan tinggi, maka harga saham juga meningkat dan hal ini dapat meningkatkan kemakmuran pemegang saham dalam perusahaan tersebut.

Nilai perusahaan diindikasikan dengan Price Earning Ratio (PER) menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap dolar laba yang dilaporkan (Brigham dan Houston, 2006:110). Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price Earning Ratio (PER), yang merupakan tingkat kepercayaan pasar atau investor pada prospek

(17)

perusahaan ke depan (Soliha &Taswan,2002). Price Earning Ratio (PER) berfungsi untuk mengukur perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan yang meningkat merupakan harapan bagi para pemegang saham karena peningkatan nilai perusahaan menunjukkan peningkatan kemakmuran pemegang saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Masalah di antara kedua pihak tersebut tidak akan terjadi bila tindakan antara manajer dengan pihak lain berjalan sesuai tujuan perusahaan. Penyatuan kepentingan kedua pihak tersebut sering kali menimbulkan masalah pada kenyataannya. Masalah di antara manajer dan pemegang saham disebut masalah keagenan (agency problem).

Ketika akan melakukan kegiatan investasi, beberapa investor melakukan analisis atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh entitas yang menjadi pilihan untuk menanamkan modalnya. Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen laporan keuangan tersebut yang akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri.

Dalam melakukan penilitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis fundamental. Analisis fundamental adalah metode analisis berdasarkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut Jogiyanto (2008:126), analisis fundamental merupakan analisis untuk menghitung nilai interistik saham dengan menggunakan

(18)

data keuangan perusahaan. Analisis fundamental lebih menekankan pada penentuan nilai instrinsik dari suatu saham. Untuk melakukan analisis yang bersifat fundamental, analisis perlu memahami variabel-variabel yang mempengaruhi nilai instrinsik saham. Nilai inilah yang diestimasi oleh investor dan hasil dari estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasar sekarang (current market price) sehingga dapat diketahui saham-saham yang overprice maupun yang underprice. Analisis fundamental dapat digunakan investor dalam mempertimbangkan keputusan membeli atau menjual saham dengan menggunakan rasio keuangan.

Price Earning Ratio (PER) membandingan harga saham dangan laba perlembarnya (Jogiyanto,2014:204). Nilai Price Earning Ratio akan naik atau turun dikarenakan harga saham dan laba perlembarnya mengalami perubahan.

Apabila harga pasar dari suatu saham naik tetapi laba perlembar sahamnya konstan. Perusahaan yang. Semakin tinggi PER menunjukkan prospek harga saham dinilai semakin tinggi oleh investor terhadap pendapatan per lembar sahamnya.

Debt to Equity Ratio (DER) adalah bagian dari ratio solvabilitas yang membandingan total Debt dengan Equity (Martono dan Harjito,2012:55).

Kenaiknya DER mengindikasikan naiknya utang perseroan. Penambahan utang secara terus menerus mengakibatkan perusahan menggunkaan hutang lebih besar dibanding equity. Solvability perusahaan akan menjadi rendah sehingga resiko gagal bayar relatif tinggi. Investor tidak tertarik berinvestasi saham sehingga

(19)

harga saham perusahaan turun dan PER juga turun (Martono dan Harjito,2005:55).

Return on Asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada. Rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan (Sugiono dan Untung,2008:57). Jadi, dengan meningkatnya Return on Asset berarti perusahaan dianggap mampu menghasilkan laba perusahaan yang tinggi dan sebagai dampaknya akan menarik investor untuk menanamkan modalnya sehingga harga saham meningkat.

ROE (Return on Equity) untuk melihat efektifitas penggunaan modal sendiri terhadap keuntungan bersih perusahaan, dimana setiap rupiah modal yang ditanamkan dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Semakin tinggi nilai rasio ini maka perusahaan tersebut semakin baik karena posisi perusahaan semakin kuat.

ROI (Return on Investment) berfungsi mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Tabel 1.1

Data Price Earning Ratio perusahaan Properti tahun 2014 – 2018

Perusahaan Tahun PER

PT. Agung Podomoro Land.Tbk

2014 8.03

2015 8.05

2016 6.44

2017 2.96

2018 99,34

PT. Lippo Karawaci Tbk. 2014 9

2015 44

(20)

2016 19

2017 18

2018 8

PT. Summarecon Agung Tbk.

2014 15,83 2015 27,96 2016 60,22

2017 37,8

2018 25,96 PT. Pakuwon Jati Tbk. 2014 9,86

2015 18,93 Tabel 1.1

Data Price Earning Ratio perusahaan Properti tahun 2014 – 2018

Perusahaan Tahun PER

PT. Pakuwon Jati Tbk.

2016 16,28 2017 17,61 2018 11,74

PT. Ciputra Development Tbk

2014 14,31 2015 17,38 2016 23,83 2017 24,68 2018 15,78 Sumber; Data laporan keuangan yang diolah

Tabel 1.2

Data Price Earning Ratio rata-rata IHSG tahun 2014 – 2018 Tahun Price Earning Ratio

2014 22,02

2015 29,14

2016 23,70

2017 22,37

2018 20,77

Sumber : Bloomberg yang diolah

Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Price Earning Ratio perusahaan properti dan real estate dari Tahun 2014 – 2018. Price Earning Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa harga saham yang sudah overvalued atau overpriced. Dalam hal ini, pasar menaruh harapan yang terlalu tinggi pada

(21)

keuntungan yang akan diperoleh saham tersebut untuk waktu yang akan datang.

Alhasil harga saham menjadi lebih mahal dari harga wajarnya, selain karna banyaknya permintaan pasar, PER yang tinggi juga bisa disebabkan oleh saham yang harganya dinaikkan dengan cepat dengan cara – cara yang tidak wajar, saham yang memiliki riwayat harga yang tidak wajar akan dihindari oleh para investor, Sedangkan saham dengan PER yang kecil mungkin akan membuat investor berpikir lagi untuk membeli saham perusahaan tersebut. Berdasarkan tabel tersebut PT. Agung Podomoro Land Tbk. Memiliki rasio PER tertinggi pada tahun 2018 sebesar 99,34 yang menandakan saham perusahaan tersebut sudah overvalued. Untuk angka PER yang terendah juga di tunjukkan oleh PT. Agung Podomoro Land Tbk. Sebesar 2,96 yang membuat investor berpikir ulang untuk berinvestasi saham pada perusahaan tersebut.37,8. Tahun 2018, PT. Agung Podomoro Land menjadi perusahaan dengan PER yang jauh diatas rata-rata PER IHSG yaitu 99,34 sedangkan PER IHSG itu sendiri adalah 20,77 sehingga PT.

Agung Podomoro Land digolongkan sebagai perusahaan dengan PER yang overvalue.

Pada Tabel 1.2 menunjukkan rata-rata Price Earning Ratio IHSG pada tahun 2014 – 2018, IHSG merupakan indeks yang mempresentasikan rata-rata harga dari seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Jika dibandingkan dengan Tabel 1.1 pada tahun 2014 PER perusahaan properti masih dibawah rata- rata PER IHSG ini menandakan bahwa PER perusahaan properti tahun 2014 masih tergolong undervalued. Pada tahun 2015 PER perusahaan properti masih dibawah rata-rata PER IHSG kecuali pada PT. Lippo Karawaci Tbk yang

(22)

memiliki nilai PER sebesar 44. Pada tahun 2016 PER rata-rata IHSG sebesar 23,70 sedangkan PER beberapa perusahaan properti yang sudah di rangkum masih berada dibawah PER IHSG atau digolongkan undervalued, kecuali PT.

Ciputra Development Tbk yang memiliki PER di kisaran PER rata-rata IHSG dan PT. Summarecon Agung yang memiliki PER 60,22 yang tergolong overvalue.Tahun 2017 PER rata-rata IHSG memiliki nilai 22,37, Perusahaan property pada tahun 2017 yang tergolong undervalue adalah PT. Agung Podomoro Land Tbk yang memiliki nilai PER 2,96 sedangkan beberapa perusahaan lainnya memiliki nilai PER yang mendekati rata-rata PER IHSG, kemudian untuk PT. Summarecon Agung Tbk memiliki PER diatas rata-rata IHSG sebesar 25,96

Ada dua penelitian yang dijadikan peneliti sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini, Sugeng Haryanto (2014) ,dan Anton Ferry Ananda (2018). Pada penelitian Sugeng Haryanto (2014) ada 4 variabel yang diteliti.

Keempat variabel tersebut adalah kebijakan struktur modal, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan Good Corporate Perception Index (GCPI). Adapun hasil penelitiannya ialah variabel kebijakan struktur modal dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ekspektasi investor, sedangkan variabel profitabilitas dan Good Corporate Perception Index (GCPI) berpengaruh positif terhadap ekspektasi investor.

Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Anton Ferry Ananda (2018). Ada 3 variabel yang diteliti, yaitu struktur modal, kinerja

(23)

struktur modal dan kinerja perusahaan berpengaruh positif terhadap ekspektasi investor, sedangkan untuk variabel Altman Z-score dengan masing-masing rasionya menunjukkan hasil yang berbeda. Rasio WC/TA,RE/TA menunjukkan pengaruh negatif, sedangkan rasio MVE/BTL menunjukkan pengaruh positif, dan rasio EBIT/TA, dan sales/total asset tidak berpengaruh terhadap ekspektasi investor.

Jika dilihat dari uraian diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa pada variabel yang sama, masih terdapat perbedaan-perbedaan hasil penelitian.

Perbedaan-perbedaan yang terjadi ini disebut juga dengan research gap. Untuk memudahkan, peneliti akan merangkum research gap berdasarkan penelitian- penelitian sebelumnya. Adapun rangkumannya akan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1.3

Research GAP Ekspektasi Investor

Variabel Dependen

Variabel Independen Hasil

Penelitian

Peneliti

Price Earning

Ratio

Struktur Modal

Tidak Berpengaruh Wardani (2015) Berpengaruh Positif Ananda (2018) Berpengaruh Negatif Sijabat dan Suarjaya

(2018) Return on Asset Tidak Berpengaruh Wardani (2015)

Berpengaruh Positif Ananda (2018)

Return on Equity

Berpengaruh Negatif Aji (2012) Tidak Berpengaruh Sijabat dan Suarjaya

(2018)

Return on Investment Berpengaruh

signifikan Permanasari (2016)

Altman Z-score

Working Capital to Total

Assets Berpengaruh Negatif Ananda (2018) Retained earnings to

Total Assets Berpengaruh Negatif Ananda (2018) Earning Before Interest

and Tax to Total Assets Tidak Berpengaruh Ananda (2018) Market Value of Equity Berpengaruh Positif Ananda (2018)

(24)

to Book Value of Total Liability

Sales to Total Assets Tidak Berpengaruh Ananda (2018)

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh struktur modal, Return on Asset, Return on Equity , Return on Investment, dan Altman Z- score terhadap ekspektasi investor, sehingga penulis mengangkat judul “Pengaruh struktur modal, Return on Asset, Return on Equity , Return on Investment, dan Altman Z-score Terhadap Ekspektasi Investor Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018”. Penulis memilih sampel penelitian adalah perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena perusahaan ini memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang dengan melihat potensi jumlah penduduk yang terus bertambah besar. Semakin banyaknya pembangunan di sektor perumahan, apartemen, pusat-pusat perbelanjaan, gedung perkantoran dan memiliki rasio kepemilikan rumah yang cukup rendah sehingga banyak perusahaan yang mengalami kenaikan hutang sebagai salah satu bentuk pengembangan usaha sehingga membutuhkan tambahan dana dari luar yaitu hutang. Hal ini juga yang membuat Peneliti tertarik untuk menjadikan perusahaan property dan real estate sebagai objek yang akan diteliti. Dengan demikian peneliti mengambil objek penelitian yaitu, perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2018.

Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya terutama penelitian yang dilakukan Anton Ferry Ananda (2018) . Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya :

(25)

1. Penelitian ini menggunakan 5 variabel independen serta 1 variabel dependen, dimana variabel dependen merupakan ekspektasi investor yang di proksikan dengan Price Earning Ratio dan variabel independennya adalah struktur modal, Return on Asset, Return on Equity, Return on Investment, dan Altman z-score. Sedangkan variabel penelitian Anton Ferry Ananda (2018) menggunakan 3 variabel independen dan 1 variabel dependen, dimana variabel dependen merupakan ekspektasi investor yang diproksikan dengan Price to Book Value dan variabel independennya adalah struktur modal, kinerja perusahaan, dan Altman Z-score . Penelitian ini berbeda dari jumlah variabel yang digunakan dan juga menambah dua variabel yaitu Return on Equity dan Return on Investment, serta mengganti proksi yang digunakan untuk mengukur ekspektasi investor menjadi Price Earning Ratio yang sebelumnya menggunakan Price to Book Value yang digunakan Anton Ferry Ananda (2018) di dalam penelitiannya.

2. Penelitian ini mengambil sampel pada perusahaan propery dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian 2014 – 2018 , sedangkan Ananda (2018) mengambil sampel pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian 2013 - 2014

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

(26)

1. Apakah stuktur modal berpengaruh terhadap ekspektasi investor pada perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia

?

2. Apakah Return on Asset berpengaruh terhadap ekspektasi investor pada perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia

?

3. Apakah Return on Equity berpengaruh terhadap ekspektasi investor pada perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia ?

4. Apakah Return on Investment berpengaruh terhadap ekspektasi investor pada perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia ?

5. Apakah Altman Z-score berpengaruh terhadap ekspektasi investor pada perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia

?

6. Apakah struktur modal, Return on Asset, Return on Equity, Return on Investment, dan Altman Z-score berpengaruh secara simultan terhadap ekspektasi investor pada perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

(27)

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur modal terhadap ekspektasi investor perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Asset terhadap ekspektasi investor perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Equity terhadap ekspektasi investor perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Investment terhadap ekspektasi investor perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Altman Z-score terhadap ekspektasi investor perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia.

6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur modal, Return on Asset, Return on Equity, Return on Investment, dan Altman Z-score terhadap ekspektasi investor perusahaan sub sektor properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak terkait antara lain:

1. Bagi Investor

(28)

Sebagai tambahan informasi untuk menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan investasi dalam suatu perusahaan, sehingga dapat membuat keputusan tepat yang menghasilkan keuntungan.

2. Bagi Emiten

Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran sebagai alat bantu untuk pengambilan kebijakan keuangan.

3. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang hubungan beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan saham yang memiliki kinerja baik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya sebagai masukan dan bahan referensi khususnya di bidang analisis rasio keuangan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori Keagenan

Teori keagenan merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara agen dan prinsipal (Hendriksen,2005:221). Agen

(29)

mempunyai tugas untuk melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh pihak prinsipal dan melaporkannya, sedangkan prinsipal mempunyai tugas untuk memberikan timbal balik berupa upah kepada agen.

Hubungan keagenan ini timbul ketika principal meminta agen melaksanakan beberapa kegiatan atau pekerjaan bagi kepentingan prinsipal yang meliputi pendelegasian sebagian wewenang pengambilan keputusan. Wewenang dan tanggung jawab agen maupun prinsipal diatur dalam suatu kontrak kerja atas persetujuan bersama

Manajer pada hakikatnya harus mengambil keputusan terbaik untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham.

Keputusan bisnis yang diambil adalah memaksimalkan sumber daya (utilitas) perusahaan. Namun tidaklah memungkinkan bagi pemegang saham untuk terus mengontrol dan mengawasi segala aktivitas dan keputusan yang diambil oleh manajer perusahaan.

Suatu ancaman bagi para pemegang saham jika manajer bertindak atas kepentingan pribadinya sendiri.

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007), masing-masing pihak ini juga memiliki risiko yang terkait dengan fungsinya.

Manajer memiliki risiko memperoleh pengurangan insentif atau bahkan tidak ditunjuk lagi menjadi manajer jika manajer gagal menjalankan fungsinya. Sementara itu pemegang saham memiliki

(30)

risiko kehilangan modal atau investasi yang ia tanamkan diperusahaan jika salah memilih manajer. Hal ini merupakan konsekuensi dari adanya pemisahan fungsi pengelolaan dan kepemilikan yang umumnya disebut dengan konsep entitas usaha.

2.1.2 Teori Signaling

Teori Sinyal menurut Brigham dan Houston (2014:184) adalah tindakan perusahaan dalam memberi sinyal kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang perusahaan. Teori sinyal membahas bagaimana seharusnya sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan manajemen (agent) disampaikan kepada pemilik (principal).

Teori signalling mengemukakan bagaimana perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.

Manajemen melalui laporan keuangan akan memberikan sinyal berupa informasi keuangan dan bagaimana prospek perusahaan.

Pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Laporan keuangan merupakan sinyal yang dilakukan oleh manajemen tentang kondisi dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi laporan keuangan penting bagi investor dalam melakukan investasi. Bagi kreditur informasi keuangan berguna untuk mengucurkan kreditnya.

Profitabilitas perusahaan merupakan sinyal positif yang disampaikan perusahaan kepada pihak internal dan eksternal

(31)

perushaan. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan prospek perusahaan baik. Investor akan cenderung merespon positif sinyal peningkatan profitabilitas, sehingga nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Ugi, 2007).

2.1.3 Struktur Modal

Menurut Riyanto (2011:22) Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. Struktur modal merupakan cermin dari kebijakan perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang ditentukan

Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan yang harus diambil manajemen. Keputusan pendanaan perusahaan tercermin dari struktur modal perusahaan. (Haryanto, 2014).

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya.

2.1.4 Return On Asset

Return on Asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang

(32)

ada. Rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan (Sugiono dan Untung,2008:57).

Dapat dikatakan bahwa satu-satunya tujuan aset perusahaan adalah menghasilkan pendapatan dan tentunya juga menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan itu sendiri. Rasio Return on Assets ini dapat membantu manajemen dan investor untuk melihat seberapa baik suatu perusahaan mampu mengkonversi investasinya pada aset menjadi keuntungan atau laba (profit).

Semakin besar Return on Assets maka semakin baik karena tingkat keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari pengelolaan asetnya semakin besar.

2.1.5 Return On Equity

Pengembalian ekuitas atau Return On Equity adalah salah satu perhitungan yang masuk dalam rasio profitabilitas. Return On Equity merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. Return On Equity sangat bergantung pada besar-kecilnya perusahaan, misalnya untuk perusahaan kecil tentu memiliki modal yang relatif kecil, sehingga Return On Equity yang dihasilkanpun kecil, begitu pula sebaliknya untuk perusahaan besar.

(33)

Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Semakin tinggi rasio Return On Equity , semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.

2.1.6 Return On Investment

Return on Investment merupakan salah satu pendekatan yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi konsekuensi keuangan dari suatu keputusan dan tindakan investasi bisnis.

Return on Investment ini dapat digunakan untuk keputusan keuangan pribadi, membandingkan profitabilitas perusahaan ataupun untuk membandingkan efisiensi investasi. Jika hasil perhitungan Return on Investment ini pada suatu rencana investasi adalah positif dan tidak ada lagi peluang untuk memperoleh hasil Return on Investment yang lebih tinggi lagi maka investasi tersebut dapat dilakukan. Pada dasarnya, Return on Investment ini adalah rasio keuangan yang penting untuk :

 Membuat keputusan pembelian aset (gedung, komputer, kendaraan dan mesin produksi) jangan gunakan bulatan

(34)

 Membuat keputusan pendanaan untuk proyek dan berbagai jenis program (contohnya program pengrekrutan, program pelatihan dan program pemasaran)

 Membuat keputusan investasi saham atau investasi pada modal ventura (venture capital)

2.1.7 Altman Z-Score

Sejumlah studi telah dilakukan untuk mengetahui kegunaan analisis rasio keuangan dalam memprediksi kegagalan atau kebangkrutan usaha. Salah satu studi tentang prediksi ini adalah Multiple Discriminant Analysis yang telah dilakukan oleh Altman.

Penelitian yang dilakukan oleh Edward I. Altman yaitu mencari kesamaan rasio keuangan yang biasa dipakai untuk memprediksi kebangkrutan untuk semua negara studinya. Analisis Kebangkrutan Z adalah suatu alat yang digunakan untuk meramalkan tingkat kebangkrutan suatu perusahaan dengan menghitung nilai dari beberapa rasio lalu kemudian dimasukkan dalam suatu persamaan diskriminan.

Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio menjadi model prediksi dengan teknik statistik yaitu analisis diskriminan yang digunakan untuk memprediksi terjadinya kebangkrutan perusahaan dengan istilah Z-Score. Z-Score merupakan score yang ditentukan dari hitungan standar yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan. Formula Z-Score untuk

(35)

memprediksi kebangkrutan dari Altman merupakan sebuah multivariate formula yang digunakan untuk mengukur kesehatan finansial dari sebuah perusahaan.

Altman menemukan lima jenis rasio keuangan yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang bangkrut dan yang tidak bangkrut. Altman Z-Score ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 (Altman, 1968:594)

Keterangan :

X1 = Modal kerja terhadap Total Aktiva (Working Capital to Total

Assets)

X2 = Laba yang ditahan terhadap Total Aktiva (Retained Earnings

to Total Assets)

X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap Total Aktiva (Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets)

X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (market value equity to book value of total debt)

X5 = Penjualan terhadap Total Aktiva (Sales to Total Asset) Dalam model tersebut perusahaan yang mempunyai skor Z

> 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan

(36)

perusahaan yang mempunyai skor Z < 1,81 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Selanjutnya skor antara 1,81 sampai 2,99 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey area atau daerah kelabu, dengan nilai cut-off untuk indeks ini adalah 2,675 (Muslich, 2008:60).

Dalam penelitian ini model Altman yang pertama inilah yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui tanda-tanda kebangkrutan dalam perusahaan.

Selain itu masalah lain perlu dipertimbangkan adalah banyak perusahaan yang tidak go public sehingga tidak mempunyai nilai pasar, maka Altman mengembangkan model alternatif dengan menggantikan variabel yang semula merupakan perbandingan nilai pasar ekuitas dengan nilai buku total hutang, menjadi perbandingan nilai buku saham biasa dan preferen dengan nilai buku total hutang. Dengan demikian model tersebut baik dipakai untuk perusahaan yang tidak go public. (Hanafi, 2010:657).

Persamaan hasil revisi tersebut adalah :

Z-Score = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,42 X 4 + 0.998 X5

Keterangan :

X1 = Modal kerja terhadap Total Aktiva (Working Capital to Total

Assets)

(37)

X2 = Laba yang ditahan terhadap Total Aktiva (Retained Earnings

to Total Assets)

X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap Total Aktiva (Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets)

X4 = Nilai buku saham biasa dan saham preferen terhadap Nilai buku total utang (Market value of common and preferred stock to book value of debt)

X5 = Penjualan terhadap Total Aktiva (Sales to Total Asset) (Hanafi, 2010:657)

2.1.8 Ekspektasi Investor

Menurut Anderson dan Chambers (1985) pengertian ekspektasi adalah segala sesuatu yang diyakini konsumen tentang apa yang akan didapatkannya terkait dengan suatu kinerja produk atau pelayanan tertentu . Pengertian ekspektasi adalah harapan besar yang dibebankan terhadap sesuatu yang dianggap akan memberikan dampak yang baik atau lebih baik. Berkaitan Anderson dan Chambers tersebut ekspektasi investor adalah segala sesuatu yang diyakini investor tentang apa yang akan didapat ketika investor tersebut berinvestasi didalam suatu entitas dalam periode tertentu.

Ekspektasi investor merupakan harapan investor sebagai penyedia dana bagi suatu perusahaan adalah prospek yang baik

(38)

dari perusahaan tersebut dimasa depan.Dalam penelitian ini ekspektasi investor diukur dengan nilai perusahan. Nilai perusahaan yang sering dikaitkan dengan saham, adalah persepsi investor terhadap perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan (Fakhrudin & Sophian, 2001:65). Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Price Earning Ratio. Price Earning Ratio merupakan perbandingan antara laba bersih perlembar saham dengan harga pasar saham. Semakin tinggi nilai Price Earning Ratio mengindikasikan kepercayaan investor terhadap suatu perusahaan semakin tinggi

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti / Tahun

Variabel Penelitian Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

1. Aji (2012) Independen : DER, ROE, DPR, PBV, Current Ratio, Firm Size

Dependen :

Price Earning Ratio

Analisis Regresi Linier Berganda

variabel ROE mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap Price Earning Ratio,

PBV dan firm size mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Price Earning Ratio

variabel debt to equity ratio (DER), dividend payout ratio (DPR) dan current ratio (CR). mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Price Earning Ratio

(39)

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti / Tahun

Variabel Penelitian Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

2. Haryanto (2014)

Independen : Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Return on Asset, Corporate Governance Perception Index

Dependen :

Price Earning Ratio

Analisis Regresi Linier Berganda

secara parsial menunjukkan bahwa kebijakan struktur modal (DER) tidak berpengaruh terhadap ekspektasi investor (PER).

ukuran perusahan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Profitabilitas (Return on Asset) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Corporate Governance Perception Index berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap ekspektasi investor.

(40)

3. Wardani (2015)

Independen:

Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Firm Size

Dependen:

Price Earning Ratio

Analisis Regresi Linier Berganda

Return on Equity tidak berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio.

Debt to Equity Ratio tidak

berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio

Current Ratio tidak berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio

Firm Size berpengaruh positif terhadap Price Earnings Ratio 4. Mandasari

(2016)

Independen : Deviden Payout Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Asset

Dependen :

Price Earning Ratio

Analisis Regresi Linier Berganda

Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) adalah tidak signifikan dan positif.

DER berpengaruh positif terhadap PER

ROA berpengaruh positif terhadap PER

DPR, DER dan ROA secara bersama- sama berpengaruh positif terhadap PER

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti / Tahun

Variabel Penelitian Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

5. Permanasari (2016)

Independen : Return on Investment, Rasio Leverage, Return on Equity

Dependen:

Price Earning Ratio

Analisis Regresi Sederhana

Return on Investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER dengan keabsahan 99%. Pengaruh dalam persen adalah 7%.

Leverage Ratio (LR) berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER) keabsahan 99%.

Pengaruh dalam persen adalah 18,8%

Return on Equity (ROE), Retur on Investment (ROI), dan Leverage Ratio (LR), terhadap, Price Earning Ratio (PER) dengan keabsahan 95%.

Pengaruh dalam persen adalah 18,8%

(41)

6. Ananda (2018)

Independen:

Struktur modal, Kinerja Perusahaan, dan Altman Z-score

Dependen:

Ekspektasi Investor

Analisis linear berganda

Struktur modal berpengaruh positif terhadap ekspektasi investor

Kinerja perusahaan yang diukur dengan Return on Asset berpengaruh positif terhadap Ekspektasi Investor

Altman Z-score dengan masing- masing rasionya menunjukkan hasil yang berbeda. Rasio WC/TA,RE/TA menunjukkan pengaruh negatif, sedangkan rasio MVE/BTL menunjukkan pengaruh positif, dan rasio EBIT/TA, dan sales/total asset tidak berpengaruh terhadap

ekspektasi investor

7. Rahmani ( 2018)

Independen : Return on Asset, Return on Equity

Dependen:

Price Earning Ratio

Analisis Regresi Linier Berganda

ROA berpengaruh terhadap PER secara signifikan

ROE berpengaruh terhadap PER secara signifikan

ROA, dan ROE berpengaruh signifikan terhadap PER secara simultan

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti / Tahun

Variabel Penelitian Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

8. Sijabat dan Suarjaya (2018)

Independen : Devidend Payout Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity

Dependen:

Price Earning Ratio

Analisis Regresi Linier Berganda

DPR dalam teori berhubungan positif dengan PER. Ketika DPR naik akan menyebabkan PER naik, begitu juga sebaliknya.

DER dalam teori berhubungan negatif dengan PER. Ketika DER turun akan menyebabkan PER naik, begitu pula kebalikannya

ROA tidak berpengaruh terhadap PER.

ROE dalam teori berhubungan positif dengan PER. Kenaikan ROE akan

(42)

H

A

H

2 A3

H

A4

H

A5

H

A6

menyebabkan PER naik, begitu juga sebaliknya.

9. Tarmiya (2018)

Independen : Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over, Net Profit Margin

Dependen:

Price Earning Ratio

Analisis Regresi Linier Berganda

Total Asset Turnover berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio. Sedangkan, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio. Firm Size sebagai variabel pemoderasi tidak mampu memoderasi hubungan antara Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, dan Net Profit Margin dengan Price Earning Ratio.

2.3. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

kerangka konsep adalah merupakan formulasi atau simplikasi dari kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut, dari kerangka konseptual pada Gambar 2.1 diatas, maka dapat dijelaskan :

HA1 = Struktur modal berpengaruh terhadap ekspektasi investor Struktur Modal (X1)

Altman Z-Score (X5)

Ekspektasi Investor (Y)

Return On Asset (X2) Return On Equity (X3) Return On Investment (X4)

H

A1

(43)

Struktrur modal yang di proksikan dengan Debt to Equity Ratio menggambarkan perbandingan antara total hutang dan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai pendanaan usaha. Debt to Equity Ratio (DER).

Semakin besar Debt to Equity Ratio mencerminkan solvabilitas perusahaan semakin rendah sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya juga rendah. Kreditor memandang, semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Hal ini berarti bahwa risiko perusahaan (financial risk) relatif tinggi.

HA2 = Return on Asset berpengaruh terhadap ekspektasi investor

Return on Asset merupakan salah satu rasio profitabiltas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar.

HA3 = Return on equity berpengaruh terhadap ekspektasi investor

Return on Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan rasio antara laba setelah pajak atau Net Income After Tax terhadap total modal sendiri yang berasal dari setoran modal pemilik yang dikumpulkan oleh perusahaan. Return on Equity (ROE) sangat umum digunakan oleh investor untuk mengukur sejauh mana kinerja perusahaan dalam mengelola modal (equity) yang tersedia secara efektif untuk menghasilkan keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh pemegang saham (investor).

(44)

Semakin tinggi Return on Equity (ROE) menujukkan semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih setelah pajak, peningkatan Return on Equity (ROE) merupakan sinyal positif untuk meningkatkan daya tarik investor terhadap perusahaan tersebut sebagai putusan untuk berinvestasi dan menjadikan perusahaan yang banyak diminati oleh investor karena tingkat pengembalian pendapatannya akan semakin besar.

HA4 = Return on investment berpengaruh terhadap ekspektasi investor

Return on Investment merupakan rasio laporan keuangan yang mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, sesuai dengan investasi mana yang digunkan atau rasio tingkat hasil yang diharapkan dari modal yang ditanamkan. Adanya pertumbuhan Return on investment diharapkan terjadi kenaikan harga saham yang lebih besar daripada kenaikan Earning karena adanya prospek perusahaan yang semakin baik, sehingga akan meningkatkan ekspektasi investor. Dengan demikian diprediksikan bahwa terdapat pengaruh yang positif pertumbuhan Return on investment terhadap ekspektasi investor

HA5 = Altman Z-Score berpengaruh terhadap ekspektasi investor

Perusahaan yang sehat akan cenderung terhindar dari kebangkrutan.

Perusahaan yang bangkrut tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajibannya (Prihadi, 2008). Andrian (2014) kebangkrutan perusahaan menunjukkan kegagalan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan suatu perusahaan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan baik pada

(45)

saat sekarang maupun masa mendatang. Perusahaan dengan tingkat kesehatan yang baik akan menjadi sinyal positif bagi investor. Semakin baik tingkat kesehatan suatu perusahaan menunjuk-kan prospek perusahaan yang semakin baik.

HA6 = Struktur Modal, Return on Asset, Return on Equity, Return on Investment, dan Altman Z-score berpengaruh terhadap Ekspektasi Investor

2.4 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan kerangka konseptual yang ditetapkan oleh peneliti, maka ditetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut :

HA1 = Struktur modal berpengaruh terhadap ekspektasi investor HA2 = Return on Asset berpengaruh terhadap ekspektasi investor HA3 = Return on equity berpengaruh terhadap ekspektasi investor HA4 = Return on investment berpengaruh terhadap ekspektasi investor HA5 = Altman Z-Score berpengaruh terhadap ekspektasi investor

HA6 = Struktur Modal, Return on Asset, Return on Equity, Return on Investment, dan Altman Z-score berpengaruh terhadap Ekspektasi Investor

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif . Penelitian asosiatif adalah Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono,2012:11). Dengan kata lain asosiatif bertujuan untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya atau hubungan sebab akibat. Penelitian ini menguji pengaruh struktur modal, return on asset, return of equipment, return on asset ,dan Altman Z-score terhadap Ekspektasi Investor

(47)

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Propoerti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengambil data yang terdapat di website Indonesian Stock Exchange (IDX), yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang akan diteliti. Bursa Efek Indonesia dipilih karena BEI merupakan pasar modal terbesar di Indonesia. Penelitian ini mengambil sampel periode 2014-2018 pemilihan periode ini karena merupakan tahun yang paling update

3.3 Batasan Operasional

Adapun batasan operasional yang ditetapkan antara lain:

1. Variabel independen penelitian ini adalah struktur modal, Return on Asset, Return on Equipment,Return on Investment, dan Altman Z- score

2. Variabel dependen penelitian ini adalah Ekspektasi Investor

3. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan sub sektor Propery dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3.4 Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Dependen

Ekspektasi Investor (Y) merupakan harapan investor sebagai penyedia dana bagi suatu perusahaan adalah prospek yang baik dari perusahaan tersebut dimasa depan.Dalam penelitian ini ekspektasi investor

(48)

diukur dengan nilai perusahan. Nilai perusahaan yang sering dikaitkan dengan saham, adalah persepsi investor terhadap perusahaan. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan (Fakhrudin

& Sophian, 2001:65). Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Price Earning Ratio. Price Earning Ratio merupakan perbandingan antara

laba bersih perlembar saham dengan harga pasar saham. Semakin tinggi nilai Price Earning Ratio mengindikasikan kepercayaan investor terhadap suatu perusahaan semakin tinggi

PER =

x 100%

3.4.2 Variabel Independen 3.4.2.1 Struktur Modal

Stuktur modal dalam penelitian ini dapat diukur melalui proksi Debt to Equity Ratio. Pengukuran dengan Debt to Equity Ratio menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan menggunakan modal yang ada dalam memenuhi kewajibannya.

DER

=

3.4.2.2 Return on Asset

Return on Assets atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Tingkat Pengembalian Aset adalah

(49)

rasio profitabilitas yang menunjukan persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah aset.

ROA

=

3.4.2.3 Return on Equity

Return On Equity merupakan perhitungan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor.

ROI =

x 100%

3.4.2.4 Return on Investment

Return on Investment digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari investasi yang dilakukannya. Fokus dari Return on Investment adalah investasi yang ditanamkan perusahaan, seberapa besar investasi yang ditanamkan mampu menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

ROI =

3.4.2.5 Altman Z-score

(50)

Metode Z-Score (Altman) adalah suatu alat yang memperhitungkan dan menggabungkan beberapa rasio- rasio keuangan tertentu dalam perusahaan dalam suatu persamaan diskriminan yang akan menghasilkan skor tertentu yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan.

Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5 (Altman, 1968:594)

Keterangan :

X1 = Modal kerja terhadap Total Aktiva (Working Capital to Total Assets)

X2 = Laba yang ditahan terhadap Total Aktiva (Retained Earnings to Total Assets)

X3 = Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap Total Aktiva (Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets)

X4 = Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang (market value equity to book value of total debt) X5 = Penjualan terhadap Total Aktiva (Sales to Total

Asset) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Variabel Variabel Defenisi Operasional Pengukuran Skala

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekono- mi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf

Berdasarkan Tabel 5.2 dari hasil perhitungan kadar kesadahan sesudah pemanasan pada pemeriksaan analisa kesadahan pada rebusan air sumur gali di Dusun Padek Desa

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah beban yang dialami dan dirasakan keluarga dalam merawat penderita dengan skizofrenia memiliki korelasi yang positif terhadap

Dari berbagai Dari berbagai solusi dan solusi dan pandangan atas pandangan atas pengajaran drama pengajaran drama di sekolah tersebut, diharapkan pengajaran drama di kelas

yang berarti semenjak saya menjalankan karir ini Saya cenderung merasa kesepian karena tidak ada teman yang dapat dijadikan sebagai tempat berbagi tentang apa yang saya hadapi

Dampak iklan politik terhadap elektabilitas Partai NasDem sangat besar, di karenakan Suatu upaya yang terkenal dilakukan saat ini adalah upaya pemanfaatan media

perantau ini mampu beradaptasi dengan lingkugan.Cinta ilmu adalah hal nomor satu, sebab di dalam Tambo, anak laki-laki diharuskan untuk pergi mencari ilmu