• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Banyak masyarakat saat ini yang menggunakan produk kecantikan (skincare), agar wajah terlihat mulus, glowing dan bebas dari jerawat, flek hitam, atau komedo yang dirasa mengganggu penampilan diri, sehingga menimbulkan rasa kurang percaya diri. Begitupula menurut Dharmmesta dalam Karnani (2000) salah satu orientasi gaya hidup dimasa depan adalah adanya kecenderungan untuk meningkatkan diri secara fisik atau ingin berpenampilan yang lebih baik.

Skincare korea dibeberapa generasi belakangan ini bukan lagi hanya digunakan oleh wanita saja namun juga kaum pria karena lebih mengedepankan konsep bahan-bahan alami, K-Beauty mendapat tempat dihati konsumen dunia yang mulai sadar isu-isu lingkungan dan gaya hidup sehat serta banyaknya produk-produk skincare yang memiliki kualitas bagus. Memiliki kulit wajah bersih tanpa jerawat pun menjadi idaman baik wanita maupun pria. Karena di jaman modern ini baik wanita maupun pria dituntut untuk lebih memperhatikan penampilannya. Hal ini ditegaskan dengan studi AARP (American Association of Retired Persons) pada tahun 2019 menyatakan bahwa para wanita pada usia dewasa ingin tetap terlihat atraktif dan fit serta terlihat cantik, mereka melakukan perawatan wajah dan menggunakan kosmetik untuk menyembunyikan tanda-tanda usia mereka.

Perbedan produk skincare Korea dengan produk skincare lainnya, selain dari konsep kandungan bahan yang alami. Terdapat perbedaan pada cara perawatan kulitnya, kalau perawatan kulit skincare di negara lain umumnya hanya terdiri dari 3-4 langkah setiap hari, sedangkan perawatan kulit di Korea dapat mencapai 10 langkah setiap harinya. Langkah tesebut terdiri dari penggunaan

(2)

cleansing oil, essence, kemudian diakhiri dengan produk yang paling berat, seperti moisturizer atau face oil.

Gambar 1.1 10 Step Penggunaan Produk Skincare Ala Korea

Sumber: www.beautynesia.id, 2018 1.2 Latar Belakang Penelitian

Trend Korea begitu menghiasi media digital sehingga hal-hal yang berbau Korea menjadi menarik untuk konsumsi. Salah satunya dengan produk produk kecantikan yang diproduksi oleh negara Kpop, sangatlah menarik bagi pengguna skincare untuk mencoba produk tersebut. Dengan memiliki kulit yang bersih dan mulus layaknya artis di Korea Selatan merupakan impian semua orang.

Itulah alasan kenapa produk kecantikan atau skincare asal Korea Selatan sangat booming di kalangan remaja dan dewasa terutama di Indonesia. Karena, pada dekade ini, kecantikan Korea (K-beauty) telah diambil alih industri kecantikan global dengan berbagai macam produk yang dipasarkan, kemasan yang menarik, dan komposisi produk alami.

Dari catatan lembaga riset pasar Mitel menyebutkan bahwa pertumbuhan kosmetik dan perawatan kulit Korea mengalami peningkatan mencapai 5,8% dari tahun ke tahun sejak 2013. Pencapaian tersebut mengalahkan Amerika Serikat yang hanya 3,95% dan Britania Raya atau Inggris dengan pertumbuhan 2,1%.

(3)

Gambar 1. 2 Pertumbuhan Pasar Skincare Korea

Sumber: BPS & Lembaga Riset Pasar Mitel, 2017

Inayah (2019) mengungkapkan bahwa banyak brand kecantikan yang berlomba-lomba menciptakan skincare andalan, namun brand-brand dari negeri Korea ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, mulai dari remaja hingga dewasa. Brand image yang terdapat pada produk skincare Korea yaitu terkenal berkat efek hidrasinya yang optimal dan langsung terasa dalam jangka waktu tertentu.

Dikutip dari Line Today tentang merek produk skincare korea yang menjadi favorit masyarakat di Indonesia yaitu seperti Laneige, SOMEBYMI, COSRX, Nature Republic, Innisfree, Etude House, the SAEM, dll, produk tersebut banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia karena memiliki brand image dan kualitas produk baik dan harganya pun terjangkau.

(4)

Gambar 1. 3 Produk Korean Skincare Terfavorit di Indonesia

Sumber: Line Today 2020

Fakta bahwa kandungan yang terdapat pada produk skincare korea merupakan bahan yang berkualitas dapat dilihat berdasarkan riset kesehatan dari dr. Kevin Adrian (2019) mengatakan, ada berbagai bahan aktif yang sering digunakan dalam produk skincare Korea untuk mencerahkan dan mencegah penuaan kulit. Beberapa bahan aktif tersebut adalah: Niacinamide, Hyaluronic acid, ekstrak tanaman, seperti ginseng, lidah buaya, rumput laut, kedelai, dan teh hijau, beras atau air beras, ekstrak buah-buahan, seperti delima, pepaya, apel, lendir siput, dan arang aktif.

Hampir semua orang ingin tampil sempurna, dianggap cantik atau tampan dan besarnya kebutuhan seseorang untuk merawat diri agar terlihat cantik dan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat, pada akhirnya memberikan pengaruh yang besar bagi pesatnya perkembangan industri kecantikan di Indonesia, tak heran jika bisnis kecantikan khususnya perawatan kulit (skincare) selalumengalami pertumbuhan dengan skala usia yang beragam baik pria maupun wanita Indonesia diperhitungan sebagai pasar skincare terbesar di dunia.

(5)

Jika dilihat berdasarkan harga dan kualitas produk, skincare korea memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan skincare skincare lainnya. Dimana dikutip berdasarkan data riset yang dilakukan oleh Purnamasari (2017) untuk produk skincare Korea, mayoritas responden cenderung tidak lagi mempersoalkan masalah harganya murah atau mahal dan masyarakat memilih skincare dari.

Korea karena kualitasnya lebih baik dari produk Indonesi, sebanyak 57,24% responden menyebutkan bahwa kualitas skincare Korea lebih bagus dibanding produk negara lain/non-Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data gambar dibawah menunjukan alasan penggunaan produk skincare korea dapat dilihat dari factor harga dan kualitas.

Gambar 1. 4 Alasan Penggunaan Produk Skincare Korea

Sumber: Tirto.id, 2017

Ardiati Monica Dwi (2019) mengatakan bahwa skincare adalah kebutuhan wajib yang harus dimiliki oleh generasi sekarang karena kegunaan dan manfaatnya. Dalam beberapa tahun terakhir, skincare Korea makin banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia karena produk kecantikan ini diklaim mengandung berbagai bahan aktif yang mampu mencerahkan kulit, membuat kulit terlihat lebih sehat alami, hingga mencegah penuaan dini.

(6)

Hal ini juga diikuti dengan sistem pemasaran yang berkembang, seperti kemunculan beauty vlogger yang dapat menjadikan masyarakat semakin mudah untuk mengetahui produk skincare korea apa saja yang ada di Indonesia. Awal mulai beauty vlogger sendiri dikembangkan dari video blogger yang merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan media video teks atau audio menggunkan perangkat seperti handphone, atau kamera, menurut Media (2009) sebuah video yang biasanya menampilkan rekaman profil seseorang, aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh orang tersebut, serta pengalaman- pengalaman yang dirasakan dan sebagainya.

YouTube sebagai platform sosial media yang banyak menampilkan konten oleh seorang vlogger berisi tentang video kegiatan sehari hari, tips dan trik, sharing pengalaman mereka ataupun konten khusus seperti seputar kecantikan, kecantikan disini diartikan sebagai apa yang digunakan berkaitan dengan skincare, makeup, atau alat kecantikan lainnya.Ini sesuai dengan pendapat Widodo dan Mawardi (2017) tentang seseorang yang memiliki konsistensi konten tentang seputar kecantikan sering disebut dengan Beauty Vlogger, menurutnya Beauty vlogger adalah seseorang yang membuat sertamengunggah video tentang kecantikan.

Kemampuan beauty vlogger sebagai endorser brand kecantikan pada videonya akan meningkatkan keyakinan konsumen terhadap produk tersebut dan hal ini didukung oleh Ananda dan Wandebori (2016) yaitu kepercayaan, keahlian dan daya tarik beauty vlogger secaratidak langsung akan mempengaruhi keputusan pembelian. Saat ini beauty vlogger memiliki popularitas dan peran yang besar dikalangan pengguna internet dan dampaknya besar terhadap perilaku pembelian konsumen.

Hal ini sangat menguntungkan perusahaan untuk mempermudah konsumen dalam memberi informasi mengenai produk melalui review pada konten yang mereka buat, hingga menyarankan tempat pembelian produk baik dari toko online maupun konter-konter yang ada di departement store. Faktanya,

(7)

menurut survei konsumen ZAP Beauty Index, 73% perempuan Indonesia dari 17.889 responden memang mencari ulasan lebih dulu di internet. Sebanyak 55%

mencari referensi di Instagram, dan 41% dari YouTube

Gambar 1. 5 Perkembangan Konten Beauty Vlogger

Sumber: ZAP Beauty Index, 2018

Hal ini juga disampaikan oleh Disadur dari penelitian Yüksel Hale (2016) yaitu fokus pada persepsi kredibilitas dan kegunaan blog video serta karakteristik videonya. Masyarakat akan sangat lebih mudah mengetahui spesifikasi produk-produk kecantikan mana yang sesuai dengan kebutuhan kulit, secara tidak langsung hal ini akan menumbuhkan minat beli penonton terhadap produk kecantikan yang diulas oleh beauty vlogger, dan mempengaruhi minat keputusan pembelian terhadap suatu produk karena melihat konten dari beauty vlogger yang merupakan tujuan utama seorang vlogger yaitu memilik pesan persuasi dan mengedukasi secara riil mengenai sebuah produk kecantikan.

(8)

Berdasarkan data yang dilansir Euromonitor International berjudul The Futre of Skincare, Indonesia dianggap bakal menjadi penyumbang terbesar kedua untuk pertumbuhan perawatan kulit di dunia, menggantikan Amerika Serikat.

Pasar produk perawatan kulit (skincare) di Indonesia menunjukkan tren yang positif pada tahun ini. Ketua Persatuan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) Sancoyo mengatakan, produk skincare dan make up masih menjadi kategori dengan pertumbuhan tercepat. Dapat dilihat juga berdasarkan hasil riset dari SAC Indonesia, mengenai skincare menjadi pasar terbesar dari kosmetik dan personalcare sepanjang tahun 2018 selain itu, produsen dalam negeri juga memiliki kemampuan untuk menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk skincare dengan kualitas bagus yang saat ini banyak merujuk ke Korea.

Hal tersebut juga dapat terlihat menurut catatan Kemenperin yang dikutip dari tirto.id (2018) terdapat 95% industri kosmetik nasional masih dipegang sektor industri kecil dan menengah. Hanya 5 persen yang dikelola industri skala besar.

Angka ini menunjukkan bahwa kemampuan pengembangan industri kosmetik kita belum terlalu besar dibandingkan Korean Beauty. Namun, tetap berpotensi bila dikelola dengan baik.

Potensi industri ini kian besar karena jumlah penduduk muda Indonesia yang terus meningkat. Selain itu seiring dengan perkembangan zaman industri kosmetik mulai berinovasi dan para produsen Indonesia memiliki potensi karena memiliki warisan formula skincare yang kaya dengan bahan baku alami yang melimpah. Pada tahun 2018 tercatat ada lebih dari 760 perusahaan yang bergerak dibidang kosmetik dan menurut Kementerian Perindustrian, industri kosmetika Indonesia diperkirakan naik sekitar 9 % dan diproyeksi akan terus bertumbuh 7,2% per tahun hingga.

(9)

Gambar 1. 6 Kenaikan Industri Kecantikan Korea Di Indonesia

Sumber: Lembaga Riset Pasar Mitel, Statita, Independent, 2018

Sedangkan peningkatan pembelian produk skincare tidak hanya dapat dilihat berdasarkan konten review seorang beauty vloger saja, tetapi banyak hal yang mempengaruhi seperti apakah produk yang direview tersebut sesuai dengan jenis kulit kita karena setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, hal ini dapat dilihatjuga berdasarkan kualitas dari produk tersebut bagus atau tidak dan bahan yang terkandung meliputi apa saja, brand dari produk tersebut apakah mendapatkan image yang baik dimata konsumen lain, dan disesuaikan juga dengan budget yang kita punya apakah harganya terjangkau.

Oleh karena itu penulis tertarik meneliti dan menganalisis lebih lanjut mengenai citra merek, marketing influencer dengan judul yang akan diajukan sebagai berikut:

Pengaruh Brand Image, Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Skincare Korea Melalui Beauty Vlogger.

(10)

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya pada latar belakang masalah, dapat dirumuskan yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian skincare korea?

2. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian skincare korea?

3. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian skincare korea?

4. Bagaimana pengaruh brand image terhadap beauty vlogger?

5. Bagaimana pengaruh harga terhadap beauty vlogger?

6. Bagaimana pengaruh kulitas produk terhadap beauty vlogger?

7. Bagaimana pengaruh beauty vlogger terhadap keputusan pembelian skincare?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian yakni sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana pengaruh beauty vlogger terhadap masyarakat dalam keputusan pembelian skincare.

2. Untuk mengetahui tentang kesadaran masyarakat terhadap merek sebuah produk.

3. Untuk mengetahui tentang kesadaran masyarakat terhadap kualitas suatu produk.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat dipergunakan oleh beberapa pihak:

a. Bagi perusahaan barang dan jasa, hasil dari penelitian ini dapat

bermanfaat bagi perusahaan untuk mengembangkan manajemen yang

(11)

diterapkan, serta dapat membantu perusahaan dalam mengetahui seberapa banyak minat konsumen terhadap produk tersebut. Sehingga perusahaan dapat memeperbaiki kekurangan yang ada.

b. Bagi pengguna, hasil dari penelitian ini dapat dilihat seberapa besar pengaruh influencer marketing melalui beauty vlogger agar pengguna dapat lebih cerdas dan dapat sebagai sarana referensi untuk mengambil keputusan sebelum memberi produk.

c. Bagi Institut Manajemen Telkom, hasil penelitian ini dapat menambah referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh beauty vlogger, harga, kualaitas produk, dan brand image terhadap keputusan pembelian skincare.

d. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan serta wawasan yang ada di sekitar.

e. Bagi peneliti selanjutnya atau pihak lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, pembanding, referensi serta pengetahuan mengenai aspek yang serupa.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.

(12)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

(13)

Bab ini menjelaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dan menganalisis temuan yang dapat menjawab masalah penelitian. Bab ini mencakup beberapa bagian, yaitu: Jenis Penelitian, Operasionalisasi Variabel, Populasi dan Sampel, Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Reliabilitas, serta Teknik Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil dari penelitian yang telah dilakukan pengujian dan pembahasan mengenai pengaruh citra merek dan kualitas informasi terhadap minat beli konsumen Sociolla.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan ringkasan dari hasil penelitian yang disatukan dalam poin kesimpulan dan diberikan saran baik bagi perusahaan maupun bagi peneliti berikutnya.

Gambar

Gambar 1.1 10 Step Penggunaan Produk Skincare Ala Korea
Gambar 1. 2 Pertumbuhan Pasar Skincare Korea
Gambar 1. 3 Produk Korean Skincare Terfavorit di Indonesia
Gambar 1. 4 Alasan Penggunaan Produk Skincare Korea
+3

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar