• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Batulicin, Januari 2017 Kepala BPMPD, H.Suwignyo,S.Sos NIP LKJ-LakipTahun 2016 BPMPD KAB.TANBU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Batulicin, Januari 2017 Kepala BPMPD, H.Suwignyo,S.Sos NIP LKJ-LakipTahun 2016 BPMPD KAB.TANBU."

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karna atas rahmat dan hidayahNYA jualah sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj)/LAKIP) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu untuk Tahun 2016 dapat di selesaikan dengan baik.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan wujud dari pertanggujawaban penyelenggaraan dan pelaksanaan pemerintah dan pembangunan daerah pada setiap tahun anggaran berakhir berdasarkan Rencana Straregis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu diharapkan menjadi tolak ukur kinerja dari setiap kegiatan yang dikerjakan terkait dengan penggunaan dana sebagaimana yang disepakati pada tahun anggaran. Kemudian pengukuran kinerja tersebut dilihat menurut indicator kinerja kegiatan dan sasaran sebagaimana pada Renstra dan Renja yang disusun oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu. Dari pengukuran kinerja dapat dievaluasi keberhasilan dan kegagalan program / kegiatan dan kebijakan yang dilakukan guna mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu

Harapan kami semoga LAKIP ini bermanfaat dan dipedomani bagi aparatur di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam mengevaluasi kinerja kegiatan, program dan kebijakan yang telah ditetapkan.

Batulicin, Januari 2017 Kepala BPMPD,

H.Suwignyo,S.Sos

NIP.195909071984011001

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii

BAB I ...1

PENDAHULUAN...1

1. 1 PENDAHULUAN...1

1.2 LATAR BELAKANG...2

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ...3

2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI...4

2.1.1 Personil... 6

2.1.2 Sarana Prasarana... 6

2.1.3 Pembiayaan ... 7

2.1.4 Sistematika Penulisan... 7

BAB II ...9

PERENCANAAN KERJA ...9

2.1 RENCANA STRATEGIS ...9

2.2 VISI DAN MISI ...9

2.3 TUJUAN DAN SASARAN ...10

2.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN...11

2.5 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN 2016...11

2.6 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 ...15

3.2 CAPAIAN KINERJA ...22

3.2.1 Analisis Capaian Keuangan ...Error! Bookmark not defined. BAB IV ...61

PENUTUP ... 61

4.1 KESIMPULAN...61

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Kategori Capaian Kinerja ... 24

Tabel 3. 2 Capaian Sasaran Strategis Tahun 2016...Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016... 26

Tabel 3. 4 Daftar Desa Yang Membentuk Badan Usaha Milik Desa... 28

Tabel 3. 5 Hasil Pemenang Lomba TTG Tingkat Kabupaten ... 30

Tabel 3. 6 Data Posyatek Se-Kabupaten Tanah Bumbu ... 30

Tabel 3. 7 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016... 31

Tabel 3. 8 Data LPM Berprestasi ... 32

Tabel 3. 9 Daftar Lembaga Adat Dan Nilai-Nilai Sosial Budaya Masyarakat ... 35

Tabel 3. 10 Jumlah Lembaga Ada Se- Kabupaten Tanah Bumbu... 36

Tabel 3. 11 Kinerja Badan Pengelola SPAM Perdesaan... 40

Tabel 3. 12 data Total Posyandu dan Jumlah Posyandu Aktif... 40

Tabel 3. 13 Data Posyandu Se- Kabupaten Tanah BumbuTahun 2016 ... 45

Tabel 3. 14 Daftar Nama Juara Perlombaan Desa... 46

Tabel 3. 15Daftar nama Juara Perlombaan Desa ... 46

Tabel 3. 16 Jumlah Pkk Se- Kabupaten Tanah Bumbu... 47

Tabel 3. 17 Data Perangkat Desa di Kabupaten Tanah Bumbu ... 49

Tabel 3. 18 Data Pelantikan BPD Tahun 2016... 51

Tabel 3. 19 Data Pilkades Serentak Tahun 2016 ... 52

Tabel 3. 20 Capaian IKU Ketiga BPMP... 55

Tabel 3. 21 Evaluasi Kinerja Program Renstra Skpd (2016-2021) ... 58

Tabel 3. 23 Indikator Kinerja Utama ( Iku ) Pada Rpjmd ...Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 24 Pengukuran Kinerja...Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 25 Pengukuran Kinerja...Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 26 Laporan Kemajuan Kegiatan ... 60

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) merupakan laporan yang memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu selama Tahun 2016. Capaian kinerja (Performance Results) Tahun 2016 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (Performance Agreement) Tahun 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan di identifikasikannya sejumlah celah kinerja (Performance Gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pengukuran Kinerja dengan menggunakan indicator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indicator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dan indicator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indicator – indicator outcome atau minimal output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang di inginkan.

Berdasarkan Evaluasi Kinerja dan Analisis pencapaian kinerja atas kegiatan yang dilaksanakandan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu,untuk tahun 2016 ini dapat dikatakan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu telah dilaksanakn dengan hasil capaian yang sangat baik.

Namun demikian, keberhasilan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu tidak terlepas dari hambatan – hambatan yang dijumpai, baik bersifar internal maupun eksternal. Kondisi ini diantisipasi dengan cara melakukan evaluasi secara berkala atas kendala / hambatan yang dijumpai, sehingga diketahui penyebab timbulnya hambatan – hambatan dalam pencapaian kinerja. Menyadari hal tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu telah mempersiapkan strategi dan cara pemecahannya,sehingga pada tahun mendatang hambatan – hambatan tersebut dapat diminimalisir.

Adapun kendala – kendala yang mungkin dihadapi dalam tercapainnya tujuan dan sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

(5)

Kabupaten Tanah Bumbu adalah masih kurangnya staf pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu yang menangani pengelola kegiatan yang mendukung dalam kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu, untuk itu perlu ditingkatkannya pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan serta sarana dan prasarana demi tercapainya tujuan dan sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu.

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 PENDAHULUAN

Dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor : 7 Tahun 1999 tentang akuntabiltas kinerja instansi pemerintah (AKIP), seluruh instansi pemerintah ditingkat pusat dan daerah, setiap tahun diminta menyampaikan laporan informasi kinerjanya kepada unit kerja yang berada pada tingkat lebih tinggi secara berjenjang.

Penyampian LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu dimaksudkan sebagai perwujudan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbuyang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam RENSTRA 2016-2021 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya Penetapan Kinerja Tahun 2016.Disamping itu penyusunan LAKIP ini juga ditujukan sebagai umpan balik untuk memperbaiki kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbudi masa yang akan datang.

Inti dari pertanggunjawaban kinerja adalah perbandingan antara target yang akan ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan realisasi capaian kinerja pada akhir tahun anggaran.Hal ini menuntut adanya aktivitas pengelolaan data kinerja secara terus – menerus selama periode kegiatan berlangsung.

Sedangkan pengukuran kinerja dilakukan secara konsisten terhadap indicator yang telah disepakati dalam rencana kinerja.

Untuk menjamin dan mempertahankan kelangsungan obyektivitas hasil pengukuran kinerja tersebut, integrasi antara keahlian sumber daya manusia dengan sumber daya yang lain mutlak diperlukan. Dalam jangka menengah keberhasilan strategi ini terlihat dari adanya peningkatan efesiensi dan efektifitas pelaksanaan program, sedangkan dalam jangka pendek, strategi ini berkontribusi dalam peningkatan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Adapun dalam jangka panjang, strategi ini akan menempatkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu tetap eksis di era otonomi daerah.

(7)

1.2 LATAR BELAKANG

Pembangunan Daerah merupakan salah satusub system dari pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ditunjukkan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan local, nasional dan global. Dalam perspektif perencanaan pembangunan, pemerintah daerah harus memperhatikan kesimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi,hukum,social,budaya,politik,pemerintahan dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (good govermance).

Kepemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan daerah dan aspirasi serta cita – cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik.

Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggunjawaban yang tepat,jelas dan terukur, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna.

Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pertanggunjawaban dimaksud disampaikan kepada atasan masing – masing, kepada lembaga – lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang berkewenangan, dan akhirnya kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan serta dilakukan melalui system akuntabilitas dan media pertanggungjawaban yang harus dilaksanakan secara priodik dan melembaga.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah suatu laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggujawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan yang dibuat secara sistematis ini berisi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,realisasi pencapaian indicator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan adanya perbandingan capaian indicator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. Laporan Kinerja

(8)

Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 adalah penjabaran dari visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu yang terwujud dalam tingkat keberhasilan / kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan, serta sebagai tolak ukur penerapan paradigma kepemerintahan yang baik (good governance) yang memberikan nuansa peran dab fungsi yang seimbang anatara pemerintah,swasta dan masyarakat, dengan prinsif – prinsif yang mendasarinya antara lain : transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.

Apabila keseimbangan peran dari ketiga actor tersebut dapat diterapkan,maka prinsip dasar good governance tersebut dapat dirasakan oleh pihak – pihak yang terkait. Hal ini juga memudahkan institusi Pemerintah dalam melaksanakan pemerintahan dan mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat. Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita – cita bangsa. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawabanyang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan organisasi dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan beberapa rekomendasi. Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu.

(9)

2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Nomenclatur Badan Pemberdayan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 24 Tahun 2012 dan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 05 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan tata Kerja Unsur – Unsur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu.

Selanjutnya Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu berkedudukan sebagai unsur palaksana urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan daerah di Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

2. Pemberian Dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

3. Perumusan kebijakan Operasional,Pembinaan dan Pelaksanaan Fasilitasi di Bidang kelembagaan dan pengembangan partisifasi masyarakat

4. Perumusan kebijakan Operasional,Pembinaan dan Pelaksanaan Fasilitasi di Bidang Pemerintahan Desa

5. Perumusan kebijakan Operasional,Pembinaan dan Pelaksanaan Fasilitasi di Bidang Usaha Ekonomi, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna.

6. Pengelolaan Kegiatan Kesekretariatan; dan

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu disusun dalam struktur organisasi sebagai berikut :

(10)

LAKIP BPMPD KAB. TANBU TAHUN 2016 Page 5 KASUBAG UMUM

DAN KEPEGAWAIAN KASUBAG PERENC DAN KEUANGAN

KASUBAG EVADOKLAP

SUKMAWATI, A.Ma.Pd KASUBID PEMBANGUNAN USAHA EKONOMI

MASYARAKAT PERDESAAN

NIP.

KASUBID PENDAYAGUNAAN TTG DAN PEMANFAATAN SDA PEDESAAN KASUBIDPENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN

PERENCANAAN PARTISIPASI MASYARAKAT

NIP.

KASUBID PEMBINAAN AMINISTRASI PEMERINTAHAN

NIP.

KASUBID KAPASITAS APARATUR DESA

NIP.

KASUBID PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN MASYARAKAT

NIP.19700808 199403 1 010

NIP.

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TANAH BUMBU

PERDA KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 05 TAHUN 2015

KEPALA BADAN

SEKRETARIS JAB.FUNGSIONAL

KABID KELEMBAGAAN & PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT

NIP.

KABID USAHA EKONOMI SDM DAN TTG KABID PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN DESA

NIP.

NORMAWATY,S.Sos.

PEMBINA

(11)

2.1.1 Personil

Personil yang dimiliki Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dapat di lihat pada tabel sebagai berikut :

NO JABATAN JLH PANGKAT/GOL JLH PENDIDIKAN KET

1 2 3 4 5 6 7

1 Kepala Dinas 1 Pembina Tk.I (IV/b) 1 S1

2 Sekretaris 1 Penata Tk.I (III/d) 1 S2

3 Kabid 3 Penata Tk.I (III/d) 1 S2

Penata Tk.I (III/d) 2 S1

4 Kasubbid 6 Penata Tk.I (III/d) 1 S2

Penata Tk.I (III/d) 1 S1

Penata (III/c) 1 S2

Penata (III/c) 2 S1

Penata Muda Tk.I (III/b) 1 S1

5 Kasubbag 3 Penata (III/c) 2 S2

Penata muda Tk.I (III/b) 1 S1

6 Staf PNS 14 Pembina (IV/b) 1 S1

Penata (III/c) 4 S1

Penata Muda Tk.I (III/b) 1 S1

Penata Muda (III/a) 4 S1

Pengatur Tk.I (II/d) 1 D3

Pengatur Muda Tk.I (II/b) 3 SLTA

7 Staf PTT 42

8 Tenaga Kontrak 6

9 Clenning Srvice 3

10 Sopir 1

11 Penjaga Malam 1

Jumlah Total 80

Tabel 1. 1Tabel Personil BPMPD

2.1.2 Sarana Prasarana

Guna menunjang penyelenggaraan pelaksanaan tugas dan fungsinya, maka sarana dan prasarana yang ada di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu sangat membantu dalam memfasilitasi baik pelayanan masyarakat desa maupun kegiatan operasional dilapangan. Adapun data asset yang ada di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :

(12)

2.1.3 Pembiayaan

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan perincian pembiayaan yang terdapat pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

NO URAIAN JUMLAH

I Belanja Daerah Rp.11.476.919.801,-

1 Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai

Rp. 3.167.778.801,- Rp. 3.167.778.801,- 2 Belanja Langsung

a.Belanja Pegawai b.Belanja Barang dan Jasa c.Belanja Modal

Rp. 8.309.141.000,- Rp. 3.871.785.000,- Rp. 4.080.356.000,- Rp. 357.000.000,-

Tabel 1. 2 Rincian Pembiayaan

2.1.4 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategi issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kikerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standart nasional ( jika ada )

(13)

5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.

6. Analisis atas efesiensi penggunaan sumber daya.

7. Analisis Program / Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkn kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran – Lampiran :

1. Penetapan Kinerja Tahun 2016 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 3. Pohon Kinerja & Casscading 4. IKU

5. IKK

(14)

BAB II

PERENCANAAN KERJA

2.1 RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021 pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen bersama jangka menengah mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya yang bertujuan untuk dapat meningkatkan produktivitas dan akuntabilitas kinerja seluruh pejabat dan staf di lingkungan BPMPD Kabupaten Tanah Bumbu melalui perencanaan yang efektif dan terarah, pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada hasil (result oriented), penyusunan laporan, pengendalian serta evaluasi kegiatan guna meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya secara berkesinambungan.

Penyusunan Rencana Strategis BPMPD Kabupaten Tanah Bumbu telah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021 berdasarkan pada sasaran yang ke 23 yakni Meningkatnya Kinerja Pemerintahan Desa. Dan untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dimaksud, maka pelaksanaan tugas dan fungsi dilandasi suatu visi dan misi, berikut uraian singkat Renstra BPMPD tahun 2016- 2021 :

2.2 VISI DAN MISI

A. Visi

Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Tanah Bumbu tersebut dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta masukan- masukan dari stakeholders, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu menetapkan Visi :

“ Terwujudnya Masyarakat Yang Maju, Mandiri, Sejahtera Melalui Kelembagaan Dan Pemerintahan Desa Yang Profesional ”

Makna pernyataan “Visi” Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :

- Terwujudnya Masyarakat artinya sekumpulan orang banyak yang memiliki angan / keinginan untuk bisa tercipta.

- Maju artinya menuju masyarakat yang memiliki pondasi ekonomi, sosial dan budaya lokal yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat dalam membawa suatu perkembangan keadaan yang lebih baik

(15)

- Mandiri artinya persfektif orientasi stabilitasi system social ekonomi, budaya, dan lingkungan secara terintegrasi

- Sejahtera artinya Terpenuhinya kemampuan Primer,Sekunder,Tersier

- Kelembagaan artinya suatu tempat yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.

- Pemerintahan Desa artinya penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Repulik Indonesia.

- Profesional artinya kemampuan, keterampilan, keahlian aparatur dalam memberikan pelayanan publik

Visi ini dimaksudkan untuk menjadikan masyarakat yang lebih baik atau berada pada tingkat peradaban yang lebih tinggi dengan kehidupan dan penghidupan yang lebih baik serta di dukung oleh pemerintahan desa yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional.

B. MISI

Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 - 2021 dan Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta masukan - masukan dari pihak yang berkepentingan ( stakeholders ). Maka ditetapkan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu dalam 5 ( lima ) tahun ke depan adalah sebagai berikut :

1).Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa

2).Meningkatkan Peran Lembaga dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat 3).Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

2.3 TUJUAN DAN SASARAN a. Tujuan :

1).Tujuan 1 (satu)

Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 2).Tujuan 2 (dua)

Memantapkan Kemajuan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

b. Sasaran :

1).Tujuan 1 dengan sasaran :

(16)

2).Tujuan 2 dengan sasaran :

Meningkatnya Kinerja Pemerintahan Desa 2.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas tentang upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui strategi dan kebijakan, yaitu :

a. STRATEGI

1). Meningkatkan Kelembagaan Ekonomi pedesaan;

2). Meningkatnya Peran Lembaga Kemasyarakatan;

3). Meningkatnya partisifasi dan swadaya masyarakat;

4). Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan desa.

b. KEBIJAKAN

1). Melakukan Pembinaan Lembaga Ekonomi Pedesaan;

2). Melakukan Pembinaan lembaga kemasyarakatan dan melakukan pembinaan dalam pembentukan lembaga desa;

3). Melakukan pembinaan kepada masyarakat yang berfartisifasi dalam membangun desa;

4). Meningkatkan kinerja Pemerintahan Desa dengan melalui pembinaan bagi aparatur desa.

2.5 RENCANA KERJA TAHUNAN TAHUN 2016

1. Sasaran dan Indikator Sasaran

1.1. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Pedesaan, dengan indicator sasarannya adalah :

a. Prosentase Lembaga Ekonomi Perdesaan yang terbentuk b. Prosentase Lembaga Ekonomi Perdesaan yang dibina

1.2. Meningkatnya Peran Lembaga Kemasyarakatan, dengan indicator sasarannya adalah :

a. Prosentase Lembaga Kemasyarakatan yang dibina

1.3. Meningkatnya Kinerja Pemerintahan Desa, dengan indicator sasarannya adalah :

a. Prosentase Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

2. Program yang dilaksanakan :

1). Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 2). Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

3). Program Peningkatan Partisifasi Masyarakat Dalam Membangun Desa 4). Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

(17)

Rencana Kinerja Tahun 2016 merupakan gambaran Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, yang perencanaannya dilakukan pada tahun 2016. Adapun RKT BPMPD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 sebagaimana terlampir :

(18)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

(Rp) Meningkatkan

keberdayaan masyarakat perdesaan

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Perdesaan

Persentase lembaga ekonomi perdesaan yang terbentuk Program pengembangan lembaga

ekonomi pedesaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan 35.500.000,- Fasilitasi lomba dan pemanfaatan TTG 135.259.000,- Persentase lembaga ekonomi perdesaan yang dibina Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa

(BUM Desa) 113.125.000,-

Meningkatnya Peran Lembaga

Kemasyarakatan

Persentase Lembaga Kemasyarakatan yang dibina Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Pemberdayaan Lembaga dan

Organisasi Masyarakat Perdesaan 226.120.000,- Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat

89.284.000,-

Fasilitasi pelatihan peningkatan

masyarakat desa mandiri energi 108.220.000,- Lomba LPM berprestasi tingkat

kabupaten 32.968.750,-

Pelatihan kader posyandu 30.000.000,- Program peningkatan partisipasi

masyarakat dalam membangun desa

Monitoring, evaluasi dan pelaporan 26.100.000,- Fasilitasi Penyelenggaraan Lomba

Desa *) 115.590.000,-

(19)

Pembinaan pelaksanaan kesejahteraan

keluarga 690.775.750,-

Memantapkan Kemajuan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Meningkatnya Kinerja

Pemerintahan Desa Persentase peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan

desa Program peningkatan kapasitas

aparatur pemerintah desa Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen

pemerintahan desa

225.692.000,-

Penyelenggaraan Proses Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa dan Pelantikan BPD *)

1.196.950.000,-

Fasilitasi Pengelolaan Administrasi

Desa *) 795.700.000,-

Tabel 2. 1 Tabel Rencana Kerja Tahunan(RKT)

Batulicin, Januari 2016 Kepala BPMPD

H.Suwignyo,A.Md NIP.195909071984011001

(20)

2.6 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 5 Tahun 2010 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penetapan Kinerja, maka setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun “Penetapan Kinerja”

berdasarkan alokasi anggaran yang dikelolanya.

Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Tujuan khusus penetapan kinerja adalah untuk : 1. Meningkatkan akuntabilitas,transfaransi dan kinerja aparatur

2. Komitmen anatara dua pihak penerima dengan pemberi amanah

3. Penilaian keberhasilan / kegagalan suatu pencapaian tujuan dan sasaran organisasi

4. Tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur 5. Dasar pemberian reward atau pengahrgaan dan sanksi.

Perencanaan Kinerja tahunan merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indicator kinerja berdasarkan program,kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategik.

Penetapan pencapaian kinerja adalah tekad dan janji terhadap rencana kinerja yang akan dilakukan dan disepakati antara pihak yang menerima amanat / pengemban tugas dan penanggung jawab kinerja untuk mencapai yang diharapkan kedua belah pihak.

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan.

Indikator Kinerja kegiatan dikategorikan ke dalam kelompok :

1. Masukan (infut) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output,misalnya sumber daya manusia, dana, material,waktu,teknologi,dan sebagainya.

2. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai Hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan.

3. Hasil (Outcome) adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan atau dipetik hasilnya dari keluaran yang dicapai.

(21)

PERJANJIAN KINERJA

TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU

SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tahun Anggaran : 2016

PERJANJIAN KINERJA

Sasaran strategis

Indikator Kinerja Target Kegiatan Realis asi

Realisasi Anggaran

Ket

1 (2) (3) (4) (5) (6)

1.Meningkatnya peran lembaga Kemasyaraka tan

Terlaksananya Rakor 413 Org

Pemberdayaan Lembaga Dan organisasi

Masyarakat Pedesaan

413 0,-

Terlaksananya pelatihan KPMD

288 org

400 O Penyelenggaraan

pendidikan khusus dan pelatihan tenaga teknis dan masyarakat

288 org

0-

Rakor dan Pelatihan

BP SPAM

PAMSIMAS

100 org

401 O Fasilitas pelatihan

peningkatan masyarakat desa mandiri energi

0 0,-

Terlaksananya lomba LPM berprestasi TK Kabupaten

100 org

402 403 O Lomba LPM berprestasi

tingkat kabupaten

100 org

30.418.750,-

Terlaksanannya pelatihan kader posyandu

443 org Pelatihan kader posyandu

443 org

21.055.000,-

Dokumentasi hasil monitoring

4 Dok Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan

4 Dok 23.300.000,-

Jumlah Desa yang berpartisifasi dalam Lomba Desa Tk.

Kabupaten

10 Desa

1 D

2 Fasilitasi

Penyelenggaraan Lomba Desa

10 Ds 65.450.000,-

Terlaksananya lomba-lomba PKK,

892 org

1 D

Pembinaan pelaksanaan kesejahteraan

784 org

368.105.000, -

(22)

2. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan ekonomi pedesaan

Dokumen Hasil Monev

4 Dok Monitoring Evaluasi Pelaporan

3 Dok 32.800.000,-

Persentase lembaga usaha ekonomi perdesaan yang di bina

100% Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)

0 0

Lomba Pemanfaatan TTG

3 lembaga

Fasilitasi Lomba dan Pemanfaatan TTG

3 lemba ga

63.505.000,-

3.Meningkatnya kinerja pemerintahan desa

Jumlah Peserta Bimtek Pengelolaan Adm.Desa

100 % Fasilitasi Pengelolaan Adm.Desa

19,86

%

63.820.000,-

Jumlah

Peserta Pelatihan Aparatur

Pemerintahan Desa

576 orang Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa

dalam bidang

Manajemen Pemdes

576 org

31.050.000,-

Jumlah Kades dan BPD yang terpilih dan dilantik

124 orang Penyelenggaraan proses pemilihan dan pelantikan kepala desa 52 orang dan pelantikan BPD 71 orang

124 org

399.756.000, -

Tabel 2. 2Perjanjian Kinerja

Batulicin, Januari 2016

Bupati Tanah Bumbu Plt.Kepala BPMPD

MARDANI H.MAMING H.Suwignyo,S.Sos

NIP.195909071984011001

(23)

TARGET RENJA BPMPD TAHUN 2016

Program Kegiatan

Target Capaian Kinerja

(1) (2) (3)

1. program Peningkatan keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Pemberdayaan Lembaga dan

Organisasi Masyarakat Perdesaan 413 org Penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan tenaga teknis dan masyarakat

288 orang

Failitas pelatihan peningkatan

masyarakat desa mandiri energi 100 org Lomba LPM berprestasi tingkat

kabupaten 100 org

Pelatihan kader Posyandu 443 org

2. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Monitoring, evaluasi, dan

pelaporan 4 Dokumen

Fasilitasi penyelengaraan Lomba

Desa 10 Desa

Pembinaan pelaksanaan

kesejahteraan keluarga 892 org

3. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat Perdesaan

Monitoring, evaluasi, dan

pelaporan 4 Dokumen

Fasilitasi lomba dan pemanfaatan

TTG 3 lembaga

Pengelolaan Badan Usaha Milik

Desa (BUM Desa) 100 %

4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa

Penyelenggaraan proses pemilihan dan pelantikan kepala desa dan pelantikan BPD.

121 orang

Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen pemerintahan desa

576 orang

Fasilitasi Pengelola Adminitrasi

Desa 100 %

Tabel 2. 3 Target Renja Bpmpd Tahun 2016

(24)

SKPD : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Tahun : 2016

INDIKATOR KINERJA

Sasaran Strategis Indikator Kinerja setelah Perubahan Target

(1) (2) (3)

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 1. Meningkatnya peran

lembaga Kemasyarakatan

1. Input Out put

Pemberdayaan Lembaga Dan organisasi Masyarakat Pedesaan

Dana,

Terlaksananya Rakor

132.760.000,-

413 org

2. Input Out put

Penyelenggaraan pendidikan khusus dan pelatihan tenaga teknis dan masyarakat

Dana

Terlaksananya pelatihan KPMD

66.050.000,-

288 g

i. O 3. Input

Out put

Fasilitas pelatihan peningkatan masyarakat desa mandiri energi

Dana

Rakor dan Pelatihan BP SPAM PAMSIMAS

19.900.000,-

100 g

i. O 4. Input

Out put

Lomba LPM berprestasi tingkat kabupaten

Dana

Terlaksananya lomba LPM berprestasi TK Kabupaten

32.818.750,-

101 g

i. O

(25)

5. Input Out put

Pelatihan kader posyandu

Dana

Terlaksanannya pelatihan kader posyandu

21.805.000,-

443 org Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

1. Input Out put

Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan

Dana

Dokumentasi hasil monitoring

29.100.000,-

4 Dokumen

2. Input Out put

Fasilitasi Penyelenggaraan Lomba Desa

Dana

Jumlah Desa yang berpartisifasi dalam Lomba Desa Tk. Kabupaten

115.775.000,-

10 Desa

3 D

4 2. Input

Out put

Pembinaan pelaksanaan kesejahteraan keluarga

Dana

Terlaksananya lomba-lomba PKK, pelatihan dan soaialisasi

732.060.750,-

892 org

3 D

4 s a 2. Meningkatnya Kapasitas

Kelembagaan ekonomi pedesaan

Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 1. Input

Out put

Monitoring Evaluasi Pelaporan

Dana

Dokumen Hasil Monev

39.500.000,-

4 Dokumen

(26)

Tabel 2. 4 Renja Bpmpd Setelah Perubahan Anggaran Tahun 2016

perdesaan yang di bina

3. Input Out Put

Fasilitasi Lomba dan Pemanfaatan TTG

Dana

Lomba Pemanfaatan TTG

82.009.000,-

3 lembaga Meningkatnya kinerja

pemerintahan desa

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa 1. Input

Out put

Pelatihan Aparatur pemerintahan desa dalam bidang manajemen Pemerintahan Desa

Dana

Jumlah Peserta Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa

303.985.000,-

576 orang

2. Input Out put

Penyelenggaraan Proses Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa dan BP

D

Dana

Jumlah Kades 53 0rang dan BPD yang terpilih dan dilantik 71 orang

3.219.287.000, -

124orang

3. Input Out put

Fasilitasi Pengelolaan Administrasi Desa

Dana

Peningkatan Aparatur Pemerintahan Desa

321.325.000,-

100 %

(27)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja digunakan untuk menilai kemampuan setiap unit organisasi dalam melaksanakan mandate yang diberikan kepadanya oleh kepala daerah. Pelaksanaan mandate tersebut diwujudkan dalam prestasi kerja yang di ukur berdasarkan tolak ukur keluaran dan hasil yang diperoleh atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

3.2 CAPAIAN KINERJA

Capaian Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing – masing indicator sasaran. Tingkat capaian kinerja masing – masing indicator disajikan pada tabel pengukuran capaian kinerja sasaran strategis tahun 2016.

Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi,misi dan strategi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indicator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam rencana stratejik.

Pengukuran dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indicator kinerja kegiatan yang berupa indicator – indicator masukan (input) dan keluaran (output), sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau dalam proses penyusunan kebijakan program / kegiatan yang dianggap penting dan berpen Pengukuran Kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan penetapan kinerja dalam dokumen perencanaan. Hasil pengukuran kinerja yang dilengkapi dengan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja disajikan dalam pelaporan kinerja. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan mewajibkan setiap penyelenggara Negara baik dipusat maupun di daerah untuk melakukan pengukuran mengenai realisasi fisik maupun keuangan setiap triwulan.

Penetapan indicator kinerja merupakan proses Indentifikasi

(28)

kinerja program, kegiatan dan kebijakan. Indikator kinerja dimaksud dikenakan terhadap setiap kegiatan yang terdiri dari 5 (lima) tolak ukur yaitu :

1. Masukan (Input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indicator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, lapangan kerja, informasi, kebijakan/peraturan, pelayanan umum, perundang-undangan dan sebagainya.

2. Keluaran (output) adalah segala sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik.

3. Hasil ( outcome) adalah indicator yang menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan.

4. Manfaat (Benefites) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Manfaat tersebut baru terlihat atau diketahui setelah beberapa waktu kemudian khususnya dalam jangka menengah dan jangka panjang.

5. Dampak (impacts) adalah memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang memperoleh dari hasil kegiatan, seperti halnya indicator manfaat.

Dampak juga pada umumnya baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang. Indicator ini menunjukkan dasar demikian dilaksanakan kegaiatan yang menggambarkan aspek mikro pelaksanaan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.

1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Adapun pengukuran kinerja tersebut menggunakan rumus sebagai berikut : a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja

atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:

b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:

(29)

Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan interprestasi penilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu sebagai berikut :

Kategori Capaian Kinerja

U

urutan Skala Ordinal Kategori

1 .

4

Lebih dari 90 % 81 % s.d 90 % 61 % s.d 80 % Kurang dari 60 %

Sangat Berhasil Baik (Berhasil) Cukup Berhasil Kurang Berhasil Tabel 3. 1 Kategori Capaian Kinerja

A. ANALISA CAPAIAN KINERJA

Dari Renstra BPMPD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 – 2021 untuk perencana tahun 2016 telah disusun dan ditetapkan Renja/RKT, kemudian dibuat Penetapan Kinerja yang meliputi sasaran strategis, indikator kinerja dan targetnya.

Untuk di implementasikan berupa kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan guna mewujudkan sasaran strategis yang ditetapkan.

Capaian sasaran strategis untuk tahun 2016 ini merupakan capaian tahun pertama dalam Renstra Tahun 2016 – 2021( RENSTRA KE-II), yang akan menjadi parameter keberhasilan dan hal ini juga akan mendorong peningkatan kinerja pada tahun-tahun berikutnya.

Selanjutnya analisis atas capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu untuk tiap-tiap sasaran yang ada dapat dilihat sebagai berikut:

SASARAN 1

Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Perdesaan

Sasaran ini mengandung makna bagaimana menciptakan kondisi ekonomi rakyat di pedesaan yang kukuh, dan mampu tumbuh secara mandiri dan berkelanjutan. Sasaran pembangunan pedesaan tersebut diupayakan secara bertahap dengan langkah:

1. Peningkatan kualitas tenaga kerja di pedesaan;

2. Penguatan lembaga ekonomi masyarakat desa,

3. Pengembangan kemampuan sosial ekonomi masyarakat desa,

(30)

Bumdes mempunyai pengertian sebagai Lembaga Usaha yang dikelola masyarakat dan Pemerintahan Desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan membangun kerekatan sosial masyarakat yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Menurut Permendes, PDT dan Transmigrasi Nomor 4 tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan pembubaran (BUMDesa).

Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/ atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan kerja sama antar desa.

Tujuan Bumdes didirikan adalah: 1. Meningkatkan Pekonomian desa ;

2. Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa;

3. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa 4. Mengembangkan rencana Kerja usaha antar desadan / dengan pihakketiga;

5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga;

6. Membuka Lapangan Kerja;

7. Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, Pemerataan dan pertumbuhan ekonomi desa;

8. Meningkatkan pendapatan masyarakatdesa dan Pendapatan Asli Desa.

BUMdes diutamakan bagi desa yang bersedia menyediakan dana sharing untuk pengembangan usaha BUMdes seperti Penyediaan tempat usaha, pendanaan, penyediaan tanah desa,serta sumber daya desa yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama kekayaan desa. Masyarakat dan pemerintahan Desa bersedia memperlakukan BUMDes sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desanya.

Aneka Usaha BUMDes dapat didiskripsikan sebagai Berikut : 1. Bumdes tipe serving

BUMDes menjalankan bisnis sosial yang melayani warga, yakni dapat melakukan pelayanan publik kepada masyarakat.contoh usahanya adalah air minum desa, usaha listrik desa, penggemukan sapi,jasa pembayaran listrik, pembayaran telpon, dan PDAM.

2. Bumdes tipe Banking

Bumdes menjalankan bisnis uang yang dapat memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat desa denggan bunga yang lebih rendah daripada bunga uang yang didapat masyarakt desa dari para rentenir

3. Bumdes tipe Brokering.

BumDes dapat menjadi lembaga perantara ataumembangun jaringan seperti yang menghubungkan komoditas pertanian dengan pasar atau agar petani tidak kesulitan menjual produk mereka ke pasar atau bumdes menjual jasa pelayanan kepada warga contoh pasar desa. Guna memasarkan produk lokal.

4. Bumdes Tipe Holding.

(31)

Bumdes sebagai usaha bersama atau sebagai induk dari unit unit usaha yang ada di desa, di mana masing masing unit yang berdiri sendiri sendiri ini diatur dan ditata sinerginya oleh bumdes agar tumbuh usaha bersama.usaha kapal desa yang berskala besar untuk mengorganisir dan mewadahi nelayan nelayan kecil.Desa wisata yang mengorganisir berbagai jenis usaha dari kelompok masyarakat seperti makanan, kerajinan, sajian wisata, kesenian,penginapan, dan lain-lain.

Adapun capaian indikator kinerja sasaran tersebut selama tahun 2016 keberhasilannya dapat dilihat seperti tabel berikut :

N

No Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi %

1.

Persentase lembaga ekonomi perdesaan yang terbentuk

48,61 %

(70 BUMDesa)

48,61 % (70 BUMDesa)

1 100 % Rata-Rata Capaian

Tabel 3. 2 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

Pada Tahun 2016 Indikator Kinerja Sasaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tanah Bumbu untuk Persentase Lembaga Ekonomi Perdesaan yang terbentuk ditargetkan sebesar 48,61% atau sebanyak (70 BUMDesa) dan terealisasi sebesar 48,61% atau sebanyak (70 BUMDesa) atau 100%. Hal ini didukung oleh Komitmen dan niat Desa dalam membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dengan menyesuaikan keadaan potensi desa atau bentuk usaha yang di usulkan dalam rapat pembentukan BUMDesa.

Berikut Jumlah Desa yang telah mendirikan BUMDesa sampai dengan Tahun 2016 terdapat pada daftar tabel sebagai berikut :

DAFTAR DESA YANG MEMBENTUK ( BUMDesa) s/d Tahun 2016

NO KECAMATAN NO DESA NAMA BUMDES PERDES

1

Simpang

Empat 1 1. Sungai Dua Mandin 2014

2 2. Mekar Sari Mekar Bersatu 11 Tahun 2014 3 3. Sejahtera Sejahtera Mandiri 02 Tahun 2015

4 4. Bersujud Jaya Bersujud 07 Tahun 2015

5 5. Gunung Antasari Tunas Mandiri 10 Tahun 2015

6 6. Gunung Besar

Anugerah Gunung

Besar 17 Tahun 2015

7 7. Batu Ampar Maju Sejahtera 04 Tahun 2015

(32)

2 Batulicin 10 1. Suka Maju Mahardhika 02 Tahun 2011 11 2. Kersik Putih Kersik Putih 07 Tahun 2015

12 3. Polewali Marajae

Berkat Usaha

Bersama 05 Tahun 2015

13 Danau Indah Makmur Bersama 04 Tahun 2015 14 Maju Bersama Tamara Jaya Bersama 03 Tahun 2015

3

Karang

Bintang 15 1. Rejowinangun Bina Mandiri 09 Tahun 2015

16 2. Karang Bintang Maju Bersama 02 Tahun 2015 17 3. Pematang Ulin Jaya Bersama 04 Tahun 2015 18 4. Manunggal Manunggal Jaya 01 Tahun 2014 19 5. Batulicin Irigasi Margo Mulyo Tahun 2014 20 6. Karang Rejo Bina Mandiri 24 Tahun 2015

4 Mantewe 21 1. Maju Mulyo Sinar Jaya 02 Tahun 2010

22 2. Bulu Rejo Berkah Abadi 03 Tahun 2014

23 3. Dukuh Rejo House Jama 10 Tahun 2015

24 4. Rejo Sari Rejo Sari 01 Tahun 2015

25 5. Sido Mulyo Sido Maju 09 Tahun 2015

26 6. Sari Mulya Cipta Maju Sari Mulya 04 Tahun 2015 27 7. Gunung Raya Gunung Raya 04 Tahun 2015 28 8. Sepakat Sepakat Sejahtera 02 Tahun 2015 5 Sungai Loban 29 1. Sebamban Lama Makmur Mulya 03 Tahun 2012 30 2. Sungai Dua Laut Bersatu Jaya Gmt 02 Tahun 2014 31 3. Tri Martani Tirta Amerta Jaya Gmt 02 Tahun 2014

32 4.Wanasari Bali Dwipa 06 Tahun 2014

33 5. Sungai Loban Sejahtera Madani 06 Tahun 2014 34 6. Biduri Bersujud Mandiri Sejahtera 04 Tahun 2014 35 7. Kerta Buwana Buwana Sejahtera 05 Tahun 2015 36 8. Sumber Makmur Ragam Usaha 01 Tahun 2015 37 9. Dwi Marga Utama Jaya Marga 01 Tahun 2014 38 10. Sari Utama Karya Utama Mandiri 03 Tahun 2015 39 11. Sumber Sari Jaya Mulia 06 Tahun 2014 40 12. Sebamban Baru Rakat Mupakat 03 Tahun 2015

41 13. Sari Mulya Sari Mulya 01 Tahun 2015

42 14. Tri Mulya Sopo Nyono 01 Tahun 2016

43 15. Damar Indah Damar Sejahtera 06 Tahun 2014 44 16. Marga Mulya Marga Mulya 03 Tahun 2015

6 Angsana 45 1. Purwodadi Karya Bersama 03 Tahun 2011

46 2. Mekar Jaya Tirta Jaya 04 Tahun 2014

47 3. Makmur

Makmur Sejahtera

Abadi 03 Tahun 2015

48 4. Bunati Berkat Usaha Mandiri 07 Tahun 2015

49 5. Sumber Baru Sejahtera 04 Tahun 2014

50 6. Karang Indah Karya Indah 02 Tahun 2014

51 7. Bayan Sari Azzahra 03 Tahun 2015

52 8. Angsana Bina Bersama 03 Tahun 2016

7 Satui 53 1. Tegal Sari Tegal Sari Sejahtera 02 Tahun 2014 54 2. Al-Kautsar Berkat Cangkal 02 Tahun 2014

(33)

55 3. Sinar Bulan Bumi Pratama 04 Tahun 2012

56 4. Jombang

Jaya Perkasa

Jombang Mandiri 02 Tahun 2015 57 5. Sungai Cuka Sumber Rezeki 03 Tahun 2015 58 6. Sungai Danau Sejahtera Mandiri 03 Tahun 2015 8 Kuranji 59 1. Indra Loka Jaya Sinar Harapan 03 Tahun 2015

60 2. Kuranji Fajar Harapan 05 Tahun 2015

61 3. Ringkit Bangun Karya Ringkit 02 Tahun 2014

62 4. Mustika Sengkuyung 02 Tahun 2014

63 5. Karang Intan Maju Sejahtera 05 Tahun 2014

64 6. Giri Mulya Jaya Abadi 06 Tahun 2015

9 Kusan Hulu 65 1. Harapan Jaya Jaya Makmur 02 Tahun 2014 66 2. Mangkalapi Karya Bersama 02 Tahun 2014 67 3. Sungai Rukam Surya Jaya Mandiri 06 Tahun 2014

68 4 .Guntung Progresif 02 Tahun 2014

69 5. Pacakan Alwafi 02 Tahun 2015

70 6. Tibarau Panjang Cahaya Baru 03 Tahun 2014

10 Kusan Hilir - - - -

Tabel 3. 3 Daftar Desa yang membentuk BUMDesa

Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis 1 ini adalah : 1. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan,

Indikator Program : Persentase lembaga ekonomi perdesaan yang terbentuk yang ditargetkan pada tahun 2016 sebesar 4,72.% dan terealisasi 4,72%. Adapun kegiatan-kegiatan penunjang program ini adalah :

a. Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan, dengan pagu anggaran Rp.39.500.000,- dan terealisasi Rp.32.800.000,-

terlaksananya monitoring dan evaluasi adalah Dokumen hasil Monev. Target sasarannya adalah menjadi 4 Dokumen, adapun realisasi Dokumen hasil Monev yang didapatkan 4 Dokumen. Jadi dari rata-rata capaian indicator kegiatan ini dapat dikategorikan sangat berhasil dengan persentase 100 %.

b. Kegiatan Fasilitasi lomba dan pemanfaatan TTG ( Teknologi Tepat Guna), dengan pagu anggaran Rp.82.009.000,- dan terealisasi Rp.63.505.000,-

Kegiatan Fasilitasi Lomba dan Pemanfaatan TTG dengan Indikator Keluaran adalah Lomba Pemanfaatan TTG,Target kegiatan 3 Lembaga. kegiatan ini tercapai 3 Lembaga atau 100% dengan kegiatan ini dikategorikan Capaian dianggap Sangat Berhasil.

Kegiatan ini berupa pelaksanaan lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Tanah Bumbu yang diikuti oleh perwakilan lembaga desa di sepuluh Kecamatan se-Kabupaten Tanah Bumbu.

Fasilitasi Lomba dan Pemanfaatan TTG ( Teknologi Tepat Guna) adalah

Gambar

Tabel 1. 1Tabel Personil BPMPD
Tabel 1. 2 Rincian Pembiayaan
Tabel 2. 1 Tabel Rencana Kerja Tahunan(RKT)
Tabel 2. 2Perjanjian Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Se3ara substansi7 +asil Stu-i E$RA memberi -ata ilmia+ -an =a3tual tentang keterse-iaan la)anan sanitasi -i tingkat ruma+ tangga -alam skala kabupaten,kota Sub sektor

Pada tanggal 28 November 2015, 17 orang Papua ditahan oleh polisi Nabire dan anggota Brimob ketika mereka berupaya untuk membersikan sebuah tempat di Lapangan

Pasal 3.9 (a) (i) perjanjian para pemegang saham antara Perseroan dan pemegang saham ASF lainnya yaitu Astra, SMI dan PT Garda Era Sedaya (“GES”) tanggal 21 Juni

1) Untuk jaringan distribusi primer yang ada di Kota Tahuna khususnya untuk penyulang Kota, Tona.. dan Kolongan sudah tergolong jaringan yang lama, sehingga perlu

Parfum Laundry Bulungan Beli di Toko, Agen, Distributor Surga Pewangi Laundry Terdekat/ Dikirim dari Pabrik BERIKUT INI JENIS PRODUK NYA:.. Chemical Untuk kebutuhan

Peubah setelah perlakuan yaitu jumlah daun total per planlet, tinggi planlet, jumlah tunas per botol, jumlah akar per botol, jumlah kontaminasi, serta pada akhir

Karena mahasiswa kelas eksperimen memiliki rata-rata tes akhir prestasi belajar FZP 51,92 yang lebih tinggi daripada kelas kontrol 45,16, maka dapat dikatakan bahwa

Hadisiswanto Anwar, SH, M.Si Pembina Utama Muda